Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN TEKNIS

FESTIVAL LOMBA SENI SISWA NASIONAL


&
FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU
TINGKAT KECAMATAN CIJERUK
TAHUN 2024

KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH


(K3S)
KECAMATAN CIJERUK
KETENTUAN DAN MEKANISME LOMBA

A. Penyelenggara Kegiatan
Penyelenggara kegiatan dilaksanakan oleh panitia pelaksana kegiatan yang telah
ditunjuk/dipilih dalam rapat K3S Kecamatan Cijeruk.

B. Cabang Lomba & Jumlah Peserta


Cabang lomba dan jumlah peserta per cabang lomba sebagai berikut :

1. Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)


No. Cabang Lomba Jumlah Peserta
1 Menyanyi Solo 1
2 Gambar Bercerita 1
3 Seni Tari 3
4 Pantomim 2
5 Kriya 1
JUMLAH 8

2. Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI)

No. Cabang Lomba Jumlah Peserta


1 Ngadongeng putra & putri 2
2 Biantara putra & putri 2
3 Maca Sajak putra & putri 2
4 Nembang (Pupuh) putra & putri 2
Maca jeung Nulis Aksara Sunda
5 2
putra & putri
Ngarang Carita Pondok putra &
6 2
putri
7 Ngabodor Sorangan putra & putri 2
JUMLAH 14

C. Mekanisme Seleksi.
1. Tingkat Sekolah.
Sekolah mengidentifiksi, menyeleksi, dan menetapkan perwakilan terbaik dari
sekolahnya sesuai dengan kategori lomba yang telah ditentukan.

2. Tingkat Kecamatan.
Sekolah mengikutsertakan perwakilan terbaik peserta didiknya di dalam seleksi
tingkat kecamatan yang dilaksanakan oleh panitia pelaksana tingkat kecamatan.
D. Peserta.
1. Peserta adalah peserta didik yang terdaftar pada sekolah pendaftar.
2. Peserta maksimal peserta didik kelas 5.
3. Kriteria usia peserta merupakan Peserta Didik lahir pada atau setelah tanggal 1
Januari tahun 2012

E. Pendaftaran Peserta & Biaya Pendaftaran.


1. Pendaftaran dilakukan oleh sekolah mulai tanggal 12 s.d. 27 Februari 2024 dengan
menyertakan data peserta secara akurat dan benar.
2. Pendaftaran melalui tautan berikut: https://docs.google.com/spreadsheets/d/1D-
0xhTDHKn5Xvla5NK3jj1pipMxnR1aos2j_MwHVoY8/edit?usp=sharing

F. Jadwal Pelaksanaan.
Kegiatan lomba tingkat kecamatan dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2024.

G. Ketentuan Lomba.

1. FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional)

a. Menyanyi Tunggal (Solo)


1) Tema “Seni Membentuk Kelembutan Hati, Kedamaian Jiwa dan Kesehatan
Raga”
2) Lagu pilihan wajib :
a) “ Persahabatan”, Ciptaan Elfa Secioria/ Mira Lesmana.
b) “Merah Putih”, Ciptaan Gombloh
c) “Untuk Tuhan”, Ciptaan Mhala dan Tantra Numata
d) “Senandung Untuk Mama”,ciptaan Drijastuti Jogjaningrum
e) “Balon Udara”, ciptaan Elfa Secioria
3) Peserta menyanyikan lagu pilihan wajib dengan iringan musik yang disiapkan
oleh peserta.
4) Musik pengiring boleh berupa rekaman musik dalam format MP3, organ, atau
alat musik lainnya.
5) Rekaman musik iringan diserahkan kepada panitia maksimal 1 hari sebelum
lomba.
6) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.
b. Gambar Bercerita
1) Pengertian.
Gambar Bercerita adalah gambar yang memilki narasi literasi visual yang
tujuannya menceritakan proses kejadian / peristiwa melalui bahasa gambar
tanpa tulisan. Gambar bercerita tidak sama dengan cerita bergambar; juga
bukan gambar illustrasi dalam buku cerita dan bukan gambar komik rangkaian
potongan-potongan gambar.
2) Tema.
Tema “Pengalaman Beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari”.
Ceritakan dalam gambar tentang pengalaman yang sangat berkesan saat
melakukan aktivitas sehari-hari.
3) Materi gambar tidak mengandung unsur SARA, Pornografi, Provokatif, dan
Politik.
4) Gambar bercerita menggunakan kertas ukuran A3 dengan media: crayon, cat
air, atau pensil warna.
5) Gambar boleh hitam putih atau berwarna.
6) Alat menggambar disediakan oleh peserta. Panitia hanya menyediakan kertas
gambar yang telah dicap oleh panitia.
7) Peserta membuat gambar bercerita di lokasi pada saat lomba.
8) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.

c. Seni Tari
1) Tema :
a) Anak dan Tradisi Keluarga
b) Anak dan Lingkungan Sekitar
c) Anak dan Lingkungan Sosial dalam Kehidupan Keseharian
2) Materi :
a) Materi karya tari yang ditampilkan berakar dari budaya lokal masing-
masing.
b) Materi gerak inspirasi dari tradisi lokal.
c) Materi kostum, properti tari sesuai dengan tema berdasarkan inspirasi
kearifan lokal
3) Pakaian
a) Kostum tari, tata rias, dan penunjang lainnya disiapkan oleh peserta serta
disesuaikan dengan tema karya dan usia peserta.
b) Properti tari (benda atau alat yang digunakan penari) tidak diperkenankan
menggunakan properti benda tajam, kecuali berupa imitasi yang terbuat
dari bahan lunak dan aman yang mendukung tema karya tari.
4) Menyerahkan sinopsis kepada juri/penilai pada saat lomba sebanyak 2
rangkap (untuk juri I dan II)
5) Dalam sinopsis harus dituliskan :
a) Judul karya
b) Tema karya
c) Pencipta atau penata tari
d) Nama-nama penari
6) Durasi karya 5 – 7 menit
7) Jumlah penari 3 orang. Boleh terdiri atas laki-laki atau perempuan atau
campuran (laki-laki dan perempuan).
8) Musik iringan menggunakan rekaman dalam format MP3 disiapkan oleh
masing-masing peserta.
9) Rekaman musik iringan diserahkan kepada panitia maksimal 1 hari sebelum
lomba.

d. Pantomim.
1) Pengertian pantomim.
Pantomim adalah seni pertunjukan imajinatif yang memvisualisasikan suatu
objek atau benda tanpa kata-kata serta dapat menyampaikan rasa dan pesan
melalui gerak tubuh dan mimik wajah.
2) Tema cerita: Peserta memilih salah satu tema dibawah ini,
a) “Sehat, Berprestasi dengan Olahraga”. (Tentang bagaimana peserta
didik memaknai cabang olahraga yang mereka gemari),
b) “ Damai alam semesta”. (Imajinasi anak mengenai kehidupan dan alam
semesta).
3) Materi pantomim yang ditampilkan berakar pada budaya bangsa Indonesia
dan tidak menyinggung PARAS (Pornografi, Agama, Ras, Antar golongan,
dan Suku).
4) Peserta adalah grup yang beranggotakan 2 (dua) orang. Peserta boleh laki-
laki atau perempuan atau campuran.
5) Kostum dan make up pantomim disiapkan oleh peserta.
6) Tidak diperbolehkan menggunakan properti apapun.
7) Peserta wajib membuat sinopsis pantomim dalam bentuk format doc yang
diserahkan kepada juri/penilai pada saat lomba sebanyak 2 (dua) rangkap
8) Musik iringan menggunakan rekaman dalam format MP3 disiapkan oleh
masing-masing peserta dengan durasi waktu maksimal 10 menit.
9) Rekaman musik iringan diserahkan kepada Panitia maksimal 1 hari sebelum
lomba.

e. Kriya
1) Tema karya :
“Pengembangan mainan anak-anak tradisional dengan merdeka berkreasi
menjalin tradisi untuk merajut kreasi masa depan”.
a) Kreasi inovatif, yaitu karya kriya yang diadaptasi dari alat bermain, atau
media permainan tradisional - material alami dipadukan secara teknis
dengan tepat dengan material industri, atau fabrikasi – yang diolah
dengan ketrampilan tertentu, secara tekun, serta ketelitian untuk
menghasilkan sebuah karya baru.
b) Produk kriya berupa sebuah alat permainan yang unik, dapat bermanfaat
sebagai produk fungsional, sekaligus memiliki nilai estetik.
2) Materi Lomba Kriya merupakan ekspresi ungkap seni terapan dalam berkarya
yang diproduksi dalam jumlah terbatas. Pengolahan material dilakukan
dengan teknik keterampilan dan metode kerja dengan hasil yang lebih
mengutamakan kreativitas secara eksploratif untuk menghasilkan nilai guna
tertentu, nilai keunikan, serta capaian nilai estetika. Kriya Anyam adalah
proses menjalin antar dua atau beberapa unsur material yang berfungsi
sebagai elemen lusi dan atau pakan.
3) Karya Kriya menggunakan perpaduan antara :
a) Material alam (bambu, pandan, rotan, dan berbagai bahan serat alam
lainnya)
b) Material industri (diantaranya : plastik, karet, tali rafia, tali plastik, karet
ban dalam, karet ban luar, bubble wrap, sedotan, cable tie, kabel, dlsb).
4) Bentuk karya Kriya berupa produk fungsional inovatif, memiliki nilai estetika,
dan orisinal, merupakan hasil eksplorasi atau pengolahan material yang
optimal meliputi karakteristik bahan, warna, serta tekstur, dengan teknik
pengolahan anyaman tertentu.
Panjang : Kurang Lebih 50 cm
Lebar : Kurang Lebih 50 cm
Tinggi : Kurang Lebih 50 cm
Keterangan tambahan: Ukuran karya tersebut di atas boleh lebih kecil atau
lebih besar - sedikit disesuaikan dengan proporsi produk karya yang di buat.
Pada bagian-bagian sambungan antar material bila menggunakan alat
perekat atau paku, atau alat sambung lainnya, hendaknya ditutupi secara
teknis dengan baik menggunakan anyaman sehingga alat-alat bantu
sambung tersebut tidak terlihat, rapi, namun kuat.
5) Alat dan bahan kriya disiapkan oleh peserta.
6) Perserta membuat kriya di lokasi pada saat lomba.
7) Hasil kriya membentuk 3 dimensi.
8) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.

2. Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI)

a. Ngadongeng
1) Materi dongeng, yaitu dongeng sasakala (legenda) di daerah masing-masing.
2) Selama tampil, peserta lomba ngadongéng harus tetap berdiri di tempat yang
disediakan oleh panitia.
3) Peserta hanya mengandalkan kekuatan vokal dan ekspresi, dan tidak
diperkenankan membawa atau menggunakan properti apapun.
4) Jika dalam materi dongeng yang dipilih terdapat bagian yang harus
dinyanyikan, peserta harus menyanyikan bagian tersebut dan akan menjadi
bagian dari penilaian dewan juri (girang pangajén).
5) Durasi waktu ngadongeng 5 – 7 menit.
6) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.

b. Biantara
1) Isi biantara berkaitan dengan tema bebas (merdeka) dan berkaitan juga
dengan aspek edukatif.
2) Pada saat lomba, peserta tidak diperbolehkan membawa atau membaca
naskah.
3) Durasi waktu biantara antara 5-7 menit.
4) Setiap peserta menyerahkan naskah biantara masing-masing sebanyak 2
rangkap kepada juri/penilai.
5) Setiap peserta lomba berdiri di tempat yang telah disediakan panitia.
6) Peserta lomba tidak meniru/mencontoh gaya pildacil.
7) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.
c. Maca sajak
1) Peserta dapat memilih salah satu sajak yang disediakan panitia, yaitu :
a) “Kapal Menta Duit”, Karya Darpan.
b) “Sora”, karya ED Jenura.
c) “Mapag Jaga”, karya Ganjar Kurnia.
d) "Solawat", karya Nazarudin Azhar.
e) “Budak Pahatu Lalis”, karya Dadan Sutisna
2) Naskah sajak terlampir pada bagian akhir panduan teknis ini.
3) Peserta tidak diperkenankan menggunakan properti apapun kecuali
naskah/teks sajak.
4) Pembacaan sajak tidak diperkenankan menggunakan musik pengiring.
5) Peserta harus menyebutkan dengan jelas judul sajak beserta nama
pengarangnya.
6) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.

d. Nembang Pupuh
1) Peserta 1 (satu) orang putra dan 1 (satu) putri.
2) Materi Lomba Pupuh pilihan putra & putri
a) Pupuh Kinanti
b) Pupuh Maskumambang
c) Pupuh Pucung
d) Pupuh Magatru
e) Pupuh Gambuh
3) Rumpaka lagu menggunakan rumpaka karya Patah Nataprawira (lihat
lampiran).
4) Musik pengiring boleh menggunakan kacapi dan perangkat lainnya secara
langsung atau berupa rekaman musik dalam format MP3.
5) Rekaman musik pengiring diserahkan kepada panitia maksimal 1 hari
sebelum acara lomba.
6) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.

e. Maca & Nulis Aksara Sunda


1) Bentuk aksara Sunda yang dijadikan acuan untuk lomba ini adalah Aksara
Sunda Standar Unicode versi tahun 2013.
2) Materi lomba, baik membaca maupun menulis, ditentukan oleh panitia pada
saat pelaksanaan lomba.
3) Materi “Maca Aksara Sunda” menggunakan media manual berupa cetakan
(printout) yang disediakan panitia.
4) Peserta nulis aksara sunda pada kertas yang disediakan panitia.
5) Peserta membawa alat tulis masing-masing berupa pensil 2B.
6) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.

f. Ngarang Carita Pondok


1) Carita pondok merupakan karangan siswa dan tidak mengandung unsur
plagiarisme, SARA, dan pornografi.
2) Carita pondok ditulis dengan tulisan tangan dengan memperhatikan tingkat
keterbacaan yang baik dan tanda baca sesuai kaidah ejaan.
3) Tema carita pondok ditentukan oleh panitia pada saat lomba akan dimulai.
4) Panjang karangan maksimal 1 (satu) halaman folio bergaris).
5) Paragraf ditulis menjorok bukan rata kiri dan renggang antaralinea.
6) Carpon karangan siswa adalah fiksi hasil dari pengolahan imajinasi bukan
sekadar pengalaman sehari-hari atau catatan harian (diary).
7) Peserta menulis carita pondok pada kertas yang disediakan panitia.
8) Peserta menyiapkan/membawa sendiri alat tulis/bolpoin.
9) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.

g. Borangan (Ngabodor Sorangan)


1) Tema bebas, tidak mengandung unsur SARA, pornografi, dan ledekan
(moyok/ngékéak).
2) Materi borangan semata-mata bukan dongeng lucu, tetapi cerita mengandung
kelucuan tentang suatu kejadian yang sedang hangat (viral) di masyarakat.
3) Materi yang dibawakan peserta adalah karya original dan baru, bisa karya
guru atau pihak lain.
4) Durasi waktu borangan antara 4 – 5 menit
5) Peserta mengenakan pakaian seragam sekolah atau seragam khas masing-
masing.

Cijeruk, Februari 2024


Panitia Lomba
Tingkat Kecamatan Cijeruk
Lampiran

1. Naskah Lomba Maca Sajak


2. Rumpaka Lomba Nembang (Pupuh)
Naskah Lomba Maca Sajak

KAPAL MÉNTA DUIT

Karya Darpan

Kapal ménta duit


Di dunya keur sarwa sulit
Loba nu gering loba kasakit
Loba nu teu kabeuli obat
Nu hutang salaput hulu
Hirupna teu maju-maju

Kapal ménta duit


Rék dipaké meuli baju
Meuli buku meuli sapatu
Nu mahal kabina-bina

Kapal ménta duit


Rék dibangun jalan lempeng
Ti kota ka imah kuring
Di sisi kebon nu jempling
Sisina lampu baranang

Kapal ménta duit


Mun teu méré kajeun teuing
Rék nungguan kapal séjén
Sugan aya nu béréhan
Naskah Lomba Maca Sajak

SORA
Karya ÉD Jénura
Prang-pring, prang-pring, sabulu-bulu gading
Pukul sabelas peuting
Sora HP ngirining

"Halo?"
"Halo."

Teuing sora saha


Geterna nganaha-naha
Bet aya budak sakola
Pukul sabelas peuting...
Naskah Lomba Maca Sajak

MAPAG JAGA
Karya Ganjar Kurnia
Mangsa sréngéngé nyumirat ti palih wétan
hayam raong kongkorongok
manuk-manuk jigrah hahaleuangan,
teras ngarapung ka alak paul.

Angin ngahiliwir
daun-daun baseuh ku ciibun
alam dunya nguliat

Dijajap ku du’a ema sareng apa


abdi angkat sakola
mapag harepan
sangkan jaga
tepang sareng kamulyaan
Naskah Lomba Maca Sajak

SOLAWAT
Karya Nazarudin Azhar
Tina sapiker masigit

aya nu ngaleu solawat


sorana ngalalar
ti lembur ka penclut pasir

Kolécér teu kaanginkeun


ditiung layung kasorénakeun

Aya budak lalaki leumpang


sarungna disoléndangkeun
nangkeup kur’an ngajingjing oncor
ngahariring nuturkeun sora solawat
nu kadéngéna beuki deukeut

Imahna di pasir tonggoheun lembur


najan kudu nikreuh jauh
manéhna teu kungsi ngangluh
ngincig miang saban burit
rék diajar ngaji di masigit

Ba’da Isa manéhna mulang


bari angger ngahariring
batur keueung mapay galeng
netek na jalan satapak

sora solawat teu elat


maturan dina haténa
Naskah Lomba Maca Sajak

BUDAK PAHATU LALIS


Karya Dadan Sutisna
Budak pahatu lalis
andriprek lebah trotoar
beungeut cérong dipulas kekebul kota
baju rangsak direwég ku kateuboga
tapi naha biwirna teu weléh seuri
tapi naha panonna teu weléh hurung

Budak pahatu lalis


hirup dibaturan karung
ngincer jalma-jalma
nu teu nyaho wadah runtah

Budak pahatu lalis


umat-imut hareupeun toko pakéan
nyérangkeun budak sapantar
keur ngajaran baju anyar

Budak pahatu lalis


neureuy ciduh di juru alun-alun
lalajo budak sapantar
ngahuapkeun roti bakar

Budak pahatu lalis


ngagibrig dikepung tiris
mapay peuting jeung girimis
teuneung nyorang titis-tulis:
sanajan hirup nunggelis
dipahing ragrag citangis
Naskah Lomba Maca Sajak

UCING
Karya Rinrin Candraresmi

"Méooong…. Méooooooong…."
"Méééééng…. pus pus puuuuuuuuus….
” "Méooong…. Méooooooong…."

Tah, aya nu éong-éongan


Patémbalan teras-terasan
Ih, tuda ucingna seueur kapan

Nu ieu Euis
Nu itu Jaka
Saé nya namina
Asli nami Sunda

Tapi aya ogé nami Barat


Nu jalu Vigo
Nu bikang Chiko
Palinter henteu barodo

Sadayana lalucu
Tiasa diajak ameng
Sok ocon udag-udagan
Sok nunutur ogo pisan
Sok ngaléndotan
hoyongeun diusapan

Ucing téh mahluk satia


Ucng kedah dipiara enya-enya
Ucing batur ramé rencang sepi
Ucing sato kameumeut Kangjeng Nabi
RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)

KINANTI
Lagu Poko:

Budak leutik bisa ngapung


babaku ngapungna peuting
ngalayang kakalayangan
néangan nu amis-amis
sarupaning bungbuahan
naon baé nu kapanggih

Ari beurang ngagarantung


eunteup dina tangkal kai
disada kokoréakan
cik hempék ku hidep pikir
nu kitu naon ngaranna
lolong lamun teu kapanggih

Lagu Panambih:

Budak leutik, anu bisa ngapung


babakuna babaku ngapungna peuting
nguriling kakalayangan
néangan mah néangan nu amis-amis

Ari beurang beurang ngagarantung


eunteup dina eunteup dina tangkal kai
disada kokoréakan
cik hempék mah cing hempék ku hidep piker
RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)

MASKUMAMBANG
Lagu Poko:

Itu kusir bangun ambek-ambek teuing


turun tina délman
kuda dipecutan tarik
teu aya pisan rasrasan

Teu ngaraskeun bong kéna ka sato laip


padahal mogokna
lantaran geus capé teuing
hayang ngaso reureuh heula

Lagu Panambih:

Naha abong-abong teuing


nasib abdi jadi héwan
digawékeun beurang peuting
dirangkét taya rasrasan

Abong kéna abdi sato


teu ngaraskeun ka nu capé
sadidinten paéh poso
mogok sotéh awak lunges
RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)

PUCUNG
Lagu Poko:

Hayu batur urang diajar sing suhud


ulah lalawora
bisi engké henteu naék
batur seuri urang sumegruk nalangsa

Naon-naon piwarangan bapa guru


digawé sing gancang
omat ulah rék talangké
piwurukna regepkeun ku saréréa

Lagu Panambih:

Hayu batur urang diajar sing suhud


ulah lalawora
bisi engké henteu naék
batur seuri urang sumegruk nalangsa

Hirup mencil embung ngahiji jeung batur


éta goréng pisan
moal aya gotong royong
mending mana réa batur jeung nyorangan
RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)

MAGATRU
Lagu Poko:

Coba teguh naon nu sukuna tilu


panon opat henteu galib
leumpang rumanggieung laun
éstuning ku matak watir
dongko bari aha-oho

Hulu nutug buntutna ngacung ka luhur


buluna carentik rintit
matana mangpuluh-puluh
rasa haseum semu amis
rajeg narangtung di kebon

Lagu Panambih:

Sukuna pakupis tilu


panonna opat harérang leumpangna semu nu lesu
ngaléngkah teu bisa gancang

Buntutna ngacung ka langit


buluna carentik rintit
matana mangpuluh-puluh
tangginas anu rék neguh
RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)

GAMBUH
Lagu Poko:

Tuh itu beurit lintuh


mani rendey anakna sapuluh
arilikan gambarna masing taliti
anakna kabéh ngariung
saregep hormat ka kolot

Indungna pok mitutur


anaking kudu waspada hirup
lamun manggih hakaneun ngagantung seungit
omat ulah rék katipu
sabab enggeus réa conto

Lagu Panambih:

Indung beurit dikukuntit


ku anakna nu sapuluh
indung gerah anak bungah
sempal guyon jeung ngaguruh
terus jempé simpé réhé
kabéh anak ngarariung
bari sigep jeung saregep
ngabandungan fatwa indung

Indung beurit pok ngawangsit


anaking kudu waspada
entong moho ku pangolo
bisi temahna cilaka
kadaharan jadi eupan
ngagantung matak Kabita
lamun gawok popolohok
raga papisah jeung nyawa

Anda mungkin juga menyukai