Penyusun:
Ujang Suherman
Kasatlak Pendidikan Kec. Pulogadung
Kusdiyono
SMK Negeri 16 Jakarta
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
ASESMEN AWAL
1. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban?
2. Berikan contoh hak bagi kalian sebagai seorang anak dan sekaligus pelajar ?
3. Bagaimana kewajiban kalian sebagai warga masyarakat ?
4. Apa yang kamu ketahui tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
5. Apa upaya kalian untuk melaksanakan kewajiban sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945?
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1) Kegiatan Awal
Guru dan peserta didik mengucapkan salam, berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran, dilanjutkan dengan
mengecek kehadiran peserta didik, menanyakan kabar peserta didik.
2) Kegiatan Inti
• Melalui tayangan video film pendek karya peserta didik dari sekolah lain yang bersumber pada laman
https://www.youtube.com/watch?v=GkYVxQ3L8Os
• Peserta didik melakukan diskusi tentang pelanggaran Hak dan pengingkaran Kewajiban. Yang terdapat pada
contoh kasus di video/cerita ilustrasi tersebut.
Materi
Pelanggaran HAM
Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan, serta menjamin
adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya(Srijanti)
HAM (Hak Asasi Manusia) adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, berlaku kapan saja, di mana saja, dan
kepada siapa saja. Segala hal yang berhubungan dengan HAM pasti bersifat universal dan semua orang memilikinya tanpa
mengenal perbedaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, HAM atau Hak Asasi Manusia adalah hak yang dilindungi
secara internasional (yaitu deklarasi PBB Declaration of Human Rights), seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak
untuk memiliki, hak untuk mengeluarkan pendapat.
HAM merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia sejak dalam kandungan yang bersifat universal. Jadi,
dalam HAM tidak mengenal batasan umur, jenis kelamin, negara, ras, agama maupun budaya.
Perlu diketahui, setiap manusia memiliki dua keinginan, yaitu keinginan berbuat baik dan jahat. Keinginan berbuat jahat
itulah yang menimbulkan dampak pada pelanggaran HAM, seperti membunuh, merampas harta milik orang lain,
menjarah, dan lain-lain.
Pelanggaran HAM dapat terjadi antara aparat dengan masyarakat dan antarsesama warga masyarakat.
Dilihat dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia, ada beberapa peristiwa besar pelanggaran HAM yang terjadi dan
mendapat perhatian yang tinggi dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Berikut ini kumpulan contoh kasus pelanggaran HAM yang mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat
Indonesia
a. Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur
politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM di mana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat
kekerasan dan penembakan.
b. Kasus Terbunuhnya Marsinah
Marsinah merupakan seorang pekerja wanita di PT Catur Putera Surya Porong, Jatim (1994). Dia meninggal secara
mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan, dan pembunuhan.
c. Kasus Terbunuhnya Wartawan Udin dari Harian Umum Bernas (1996)
Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari Harian Bernas yang diduga diculik,
dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan sudah tewas.
d. Peristiwa Aceh (1990)
Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak 1990 telah banyak memakan korban, baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil
yang tidak berdosa.
Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh unsur politik di mana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka.
e. Peristiwa Penculikan Para Aktivis Politik (1998)
Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para aktivis yang menurut catatan Kontras
ada 23 orang (satu orang meninggal, sembilan orang dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).
f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka). Tragedi Semanggi I
terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal)
Sementara tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 (satu orang mahasiswa meninggal dan 217 orang luka-
luka).
g. Peristiwa Kekerasan di Timor Timur Pasca Jejak Pendapat (1999)
Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di Timor Timur secara resmi ditutup
setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara
terkait.
h. Kasus Ambon (1999)
Peristiwa yang terjadi di Ambon ini berawal dari masalah sepele yang merambat ke masalah SARA sehingga dinamakan
perang saudara, di mana telah terjadi penganiayaan dan pembunuhan yang memakan korban.
i. Kasus Poso (1998-2000)
Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan korban, yang diakhiri dengan dibentuknya Forum Komunikasi Umat
Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.
• Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk sekolah, memilih pekerjaan, dipaksa
untuk bekerja, memilih jodoh).
• Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.
• Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya sendiri.
• Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang-wenang di rumah.
3) Kegiatan Penutup
● guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran
● peserta didik merancang kesepakatan bersama untuk pertemuan berikutnya, yakni penayangang video dari setiap
kelompok.
Pertemuan 2 (2 x 45’)
Kegiatan Awal
• Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi dan tugas-tugas yang telah disampaikan pada
minggu sebelumnya
Kegiatan Inti
● Guru mempersilahkan ketua kelas untuk mengatur jalannya diskusi kelas dengan menampilkan kelompok-
kelompok untuk melakukan penayangan/pemaparan/penyajian hasil dari pembuatan video/membuat media
presentasi/membuat tulisan/laporan. Peserta didik dari kelompok lain menyimak, bertanya ataupun menyanggah
argumen dari kelompok yang tampil.
● Kegiatan berlangsung sampai seluruh kelompok selesai menampillkan hasil karya dan argumennya.
● Selama pelaksanaan kegiatan guru melakukan pengamatan terhadap keaktifan peserta didik dalam kegiatan
bersama tersebut (format terlampir). Dan Gurupun melakukan asesmen formatif (format terlampir).
Asesmen sikap bekerja sama
Berikanlah predikat:
(A) untuk Baik Sekali
(B) untuk Baik
(C) untuk Cukup
(D) untuk Kurang
No Nama peserta didik Antusias Bekerja Tidak kenal Santun Nilai Akhir
sama lelah
Asesmen Formatif
Lakukanlah diskusi kelompok untuk mengidentifikasi minimal dua pasal dan ayat-ayat dalam UUD NRI Tahun 1945 yang
terkait dengan pengalaman hidup sehari-hari.
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Sosial Ekonomi
Kegiatan Penutup :
• Guru dan peserta didik menyimpulkan pemberlajaran
● Peserta didik menyatakan satu kata sebagai apresiasi terhadap para pelanggar hak dan mengingkari kewajiban.
Refleksi guru
● Bagaimana kegiatan pembelajaran yang dialami saat ini?
● Upaya apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran saat ini?
No Pernyataan Ya Tidak
1. Setelah mempelajari materi pembelajaran saya lebih memahami hakikat
pelangaran hak dan pengingkaran kewajiban
2. Saya akan lebih menghormati hak orang lain.
3. Di dalam hak saya sebenarnya ada hak orang lain
4. Setelah mempelajari materi ini, saya lebih mengerti tentang kewajiban saya baik
selaku pelajar, warga masyarakat, maupun warga negara.
Asesmen Sumatif
Tindak lanjut:
Peserta didik yang belum memahami pembelajaran dilayani secara individual oleh guru maupun temannya sebagai tutor
sebaya. Peserta didik yang sudah lebih paham diberi pengayaan untuk menambah wawasannya dan kesiapan melanjutkan
ke Tujuan Pembelajaran berikutnya.
Catatan:
• Asesmen formatif dilaksanakan sepanjang kegiatan pembelajaran.
• Asesmen sumatif dilaksanakan diakhir kegiatan pembelajaran
Kardiman, Yuyus, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nuryadi dan Tolib. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
Srijanti, A.Rahman H.I, Purwanto S.K: Pendidikan kewarganegaraan untuk mahasiswa. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009
https://www.bola.com/ragam/read/5054673/6-contoh-kasus-pelanggaran-hak-asasi-manusia
https://bobo.grid.id/read/083426883/20-contoh-pelanggaran-hak-dan-pengingkaran-kewajiban-warga-negara?page=all
https://www.youtube.com/watch?v=cXJGGTpp10k
https://www.youtube.com/watch?v=GkYVxQ3L8Os