Anda di halaman 1dari 7

Peran Guru dalam Penegakan Nilai-nilai…

Abdul Rozak Sholeh

PERAN GURU DALAM PENEGAKAN NILAI-NILAI HAK ASASI


MANUSIA PADA PESERTA DIDIK

Abdul Rozaq Sholeh


SDN 1 Sumur, Tamansari, Boyolali
rozaqabdul024@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan peranan guru
dalam penegakan hak asasi manusia (HAM) pada peserta didik sekolah dasar di
Tamansari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang
dilaksanakan di sekolah dasar kelas IV dimana peneliti mengumpulkan data melalui
observasi, interview dan dokumen. Hasil dari penelitian adalah bahwa peran guru
sangatlah penting disamping peran dari orang tua dari peserta didik itu sendiri. Guru
sudah melaksanakan pelaksanaan nilai-nilai hak asasi manusia pada peserta didik dalam
pembelajaran dengan baik, guru sudah memberikan kepada peserta didik dengan
pendidikan yang baik, perhatian kepada peserta didik, memfasilitasi pembelajaran, dan
peduli. Dan peranan guru dalam penegakan hak asasi manusia pada peserta didik adalah
ikut dalam pembelajaran, karena pembelajaran dapat mencakup nilai-nilai hak asasi
manusia terutama dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang diharapkan
peserta didik dapat menerapkan nilai pancasila dalam kehidupan. Guru juga harus
mempunyai sifat dinamis dan cepat mengikuti perkembangan jaman sehingga peserta
didik menjadi manusia yang good and smart citizenship.

Kata kunci: Peran Guru, Nilai, HAM,

27
Jurnal BELAINDIKA. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2020, 27-33

PENDAHULUAN dan keterampilan namun juga penanaman


Guru dapat memunculkan motivasi nilai. Guru dalam pelaksanaan pendidikan
kepada peserta didik untuk ikut dalam salah satunya adalah sebagai fasilitator bagi
pembelajaran. Guru yang baik adalah guru peserta didik, sehingga peserta didik dapat
yang dapat menyapaikan pesan-pesan atau menerapkan hak asasi mereka dengan bebas
nilai-nilai moral yang nantinya akan namun juga terarah, yang nantinya guru
dicontoh oleh peserta didik. Jika guru juga akan mengarahkan peserta didik
memberikan contoh atau teladan yang baik, tersebut sehingga peserta didik dapat
peserta didik akan menirukan gaya dari mengembangkan kemampuannya,
guru tersebut. Sebaliknya, jika guru tidak mengekspresikan, menulis, dan dapat
memberikan contoh yang baik kepada memecahkan masalah dengan maksimal.
peserta didik dalam pembelajaran, maka
peserta didik akan mengikuti juga. Disinilah KAJIAN TEORI
peran guru terhadap penegakan hak asasi Menurut Chamim (2006) hak asasi
manusia peserta didik dalam pembelajaran. manusia adalah instrumen untuk menjaga
Hak asasi manusia dalam dunia pendidikan harkat dan martabat manusia sesuai dengan
sering terjadi pelanggaran-pelanggaran dan kodrat manusianya yang luhur. Menurut
penyalah gunaan, seperti yang sekarang Hidalgo (2004) menyatakan bahwa
banyak terjadi guru melakukan kekerasan pendidikan hak asasi manusia tidak hanya
terhadap peserta didik dan juga perkelahian mengajarkan hak asasi manusia dan hak-
antar peserta didik. Padahal kita tahu bahwa hak anak yang dasariah, tetapi juga
hak asasi manusia sudah diakui dunia mengajarkan kewarganegaraan dan
bahwa hak asasi manusia adalah hak yang tindakan yang bertanggung jawab,
melekat pada individu-individu sejak dia demokrasi, cinta akan kemerdekaan,
lahir. Namun juga, banyak orang justru kesadaran nasional dan global, kepekaan
menyalah gunakan dan salah mengartikan terhadap permasalahan wanita dan anak-
hak asasi tersebut, sehingga banyak sekali anak, perlestarian lingkungan, dan
kejadian-kejadian yang seharusnya pembangunan berkelanjutan. Tugas guru
melanggar aturan, namun dengan dalih hak dalam memajukan pendidikan merupakan
asasi manusia mereka bisa mengerjakan tugas yang nantinya dapat memberikan
atau melakukan kegiatan yang semena- dampak positif bagi peserta didik dalam
mena. menghadapi permasalahnya. Menurut
Beberapa pendapat tentang masalah- Rosyada (2003) pendidikan hak asasi
masalah yang muncul berkaitan dengan hak manusia sudah diterapkan dalam
asasi manusia dilingkungan sekolah pembelajaran terutama dalam mata
maupun diluar sekolah terjadi karena peran pelajaran PPKn. Melalui PPKn dapat
guru yang kurang maksimal, disinilah memberikan sarana pendidikan yang baik
terjadi kesalahan pandangan, bahwa dan dibutuhkan dalam melahirkan generasi-
penegakan hak asasi tidak hanya tugas generasi yang dapat melestarikan demokrasi
guru, namun semua elemen yang ada di yang dapat menyeimbangkan antara hak
sekitar peserta didik itu sendiri. Guru salah dan kewajiban.
satu elemen yang membantu para peserta Saat ini istilah hak asasi manusia
didik tidak hanya dalam hal pengetahuan (HAM) sudah dipahami oleh masyarakat
Peran Guru dalam Penegakan Nilai-nilai…
Abdul Rozak Sholeh

Indonesia. Kata HAM adalah istilah yang undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak
populer yang sering digunakan orang ketika asasi manusia pasal 1 disebutkan bahwa :
orang tersebut mengalami peristiwa yang “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah
kurang menyenangkan yang berkaitan seperangkat hak yang melekat pada
dengan hak-haknya. Setiap orang hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
mempunyai hak dan kewajiban semenjak
Esa dan merupakan anugerah-Nya
mereka lahir. Hak diperoleh orang setelah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
mereka melakukan atau melaksanakan dan dilindungi oleh negara, hukum,
kewajiban. Namun banyak yang pemerintah dan setiap orang demi
menyaahgunakan, artinya orang tersebut kehormatan serta perlindungan harkat
belum melaksanakan kewajiban tapi justru dan martabat manusia.”
menuntut hak. Maka dari itu disini penulis
ingin menyampaikan konsep dari hak Dari pengertian tersebut, HAM adalah
kepada peserta didik sejak dini sehingga sesuatu yang melekat pada seseorang sejak
tidak terjadi kesalahan konsep tentang hak. mereka lahir yang diberikan oleh Tuhan
Menurut (Notonegoro, 2010) hak Yang Maha Esa, dan wajib dijunjung tinggi
merupakan kuasa untuk menerima atau untuk menjaga martabat manusia tersebut.
melakukan suatu yang semestinya diterima Upaya untuk menjunjung tinggi HAM
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu menjadi tugas bagi orang tua dan guru.
dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain, Ketika peserta didik berada di sekolahan,
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara maka tugas guru sangatlah dibutuhkan
paksa oleh yang berkepentingan. Dari untuk menumbuhkan nilai-nilai HAM.
pengertian tersebut mengandung bahwa hak Guru membelajarkan pendidikan HAM dan
adalah sesuatu yang diterima oleh manusia di masukkan dalam mata pelajaran-mata
dan tidak dapat diganggu gugat serta tidak pelajaran sehingga peserta didik paham dan
dapat dialih fungsikan kepada orang lain. bisa mengaplikasikan. HAM bisa saja di
Sehingga hak tersebut benar-benar menjadi aplikasikan dalam pendidikan
hal yang penting bagi manusia. Terdapat kewarganegaraan disekolah masing-masing.
banyak jenis-jenis hak yang sudah Pendidikan HAM di pengaruhi oleh guru
diterapkan di Indonesia. Salah satunya dalam penyampaian materi dan juga bisa
adalah hak asasi manusia (HAM). dimuat dalam buku-buku ajar.
Banyak sekali kasus-kasus yang
berkaitan dengan perampasan hak, terutama METODE
dalam dunia pendidikan, guru Penelitian ini menggunakan metode
menggunakan kekuasaannya ketika didalam deskriptif kualitatif, karena menggunakan
kelas sehingga banyak peserta didik yang analisis non statistik dan
merasa dirinya tidak lagi mempunyai hak- mempertimbangkan pendapat-pendapat
hak, sehingga mereka datang dengan orang lain yaitu narasumber (Arikunto:
membawa beban, terkadang juga guru 2010). Peneliti menggunakan teknik reduksi
justru merampas hak mereka dengan data, penyajian data, dan penarikan
kekerasaan yang terjadi belakangan ini. Hak kesimpulan yang dilaksanakan di sekolah
tersebut juga diterima oleh peserta didik, dasar kelas IV dimana peneliti
yaitu hak asasi manusia. Dalam undang- mengumpulkan data melalui observasi,

29
Jurnal BELAINDIKA. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2020, 27-33

interview dan dokumen untuk mengetahui mengambil keputusan dan menerima hasil
fenomena-fenomena sosial yang terjadi di keputusan.
sekolah dasar. Tempat dilaksanakan b. Kebebasan beragama
penelitian ini adalah di SDN 1 Sumur, Guru menyampaikan bahwa agama-
Tamansari, Boyolali. Dengan jumlah agama di Indonesia itu ada 6. Guru
peserta didik sebanyak 30 yang terdiri dari mengenalkan kepada peserta didik dan
14 perempuan dan 16 laki-laki. mengajak peserta didik untuk memahami
agama yang mereka anut tanpa memaksa
DISKUSI untuk mengikuti agama lain. Dan guru
Berdasarkan data yang diperoleh menanyakan kepada peserta didik apa
peneliti yaitu wawancara dan observasi, yang terjadi jika tidak ada toleransi di
peneliti mendapatkan hasil bahwa antara pemeluk umat beragama? Disini
mendapatkan pendidikan HAM merupakan peserta didik bebas dan terarah
hak bagi seluruh warga Indonesia, tak berpendapat. Selain itu guru memberikan
terkecuali peserta didik di SD Negeri 2 kesempatan kepada peserta didik untuk
Ketaon. Pendidikan HAM penting diajarkan melaksanakan ibadah sesuai dengan
sejak dini, karena menanamkan HAM pada agamanya masing-masing.
peserta didik tidaklah mudah, dan c. Kebebasan memilih permainan yang
membutuhkan waktu yang lama. Dengan disukai
penanaman nilai-nilai pendidikan HAM ini Peserta didik dikelas IV berjumlah 30,
diharapkan kelak peserta didik disini terjadi perbedaan permainan jika
mendapatkan pembelajaran untuk mereka ingin bermain di sekolah pada
menghadapi masa depan sebagai manusia jam istirahat, disini guru menyediakan
yang bermasyarakat, berbangsa dan kasus-kasus untuk dipecahkan peserta
bernegara. Dalam kurikulum 2013, didik yang berkaitan dengan perbedaan
pelaksanaan pendidikan HAM terjadi di kegemaran bermain. Pada akhirnya
lingkungan keluarga, masyarakat, dan mereka tahu, bahwa ketika mereka ingin
sekolah. Cakupan materi yang berkaitan bermain, alangkah baiknya mereka
dengan HAM di kelas IV pada kurikulum berdiskusi terlebih dahulu.
2013 adalah:
a. Kebebasan berbicara dan Pada saat melakukan kegiatan
berpendapat wawancara dan observasi kepada guru
Peserta didik diajak untuk menyelesaikan kelas IV, peneliti menemukan data bahwa
tugas secara kelompok, kemudian guru peran guru sebagai mengajar dapat
mengajak peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar, selain itu guru
menyampaikan pendapat dan menanggapi juga membimbing dan memfasilitasi
pendapat kelompok lain dengan baik tanpa kegiatan peserta didik yang
ada perdebatan yang sengit yang mencerminkan HAM serta mengarahkan
mengakibatkan pertengkaran diantar peserta didik. Saat guru melaksanakan
kelompok. Disinilah peran guru sebagai kegiatan pembelajaran, disinilah peran
penengah. Tidak hanya diberikan cara-cara guru sangat tampak, dimana peserta didik
berbicara dan berpendapat, guru juga yang mengikuti pembelajaran, mereka
menunjukkan bagaimana cara-cara mengalami perubahan perilaku. Perubahan
Peran Guru dalam Penegakan Nilai-nilai…
Abdul Rozak Sholeh

perilaku itu dipengaruhi dari bagaimana menimbulkan kesalahan pandangan. Pada


guru menunjukkan hal-hal yang baik. saat pembelajaran memecahkan masalah,
Perubahan perilaku tersebut mencakup guru juga harus membantu mengarahkan
perubahan pengetahuan (kognitif), dimana pendapat peserta didik yang sekiranya
peserta didik yang semula tidak tahu menyimpang dari topik-topik yang sedang
menjadi tahu. Perubahan sikap (afektif), dibahas.
peserta didik yang semula berperilaku Akhir-akhir ini HAM menjadi
kurang baik, menjadi lebih baik. permasalahan dalam pendidikan, misalnya
Perubahan keterampilan (psikomotor), saja dalam pembelajaran, terdapat istilah
peserta didik lebih terampil dalam yang sering digunakan yaitu (1) guru
memecahkan masalah dengan baik. mengajar, peserta didik belajar; (2) guru
Perubahan-perubahan tersebut tahu segalanya, peserta didik tidak tahu
membutuhkan waktu yang lama. apa-apa; (3) guru berfikir, peserta didik
Guru haruslah bersifat dinamis dan difikirkan; (4) guru berbicara, peserta
cepat dalam mengikuti perkembangan didik mendengarkan; (5) guru mengatur,
jaman yang berupa teknologi informasi. peserta didik diatur; (6) guru memilih dan
Dan untuk memberikan informasi kepada memaksakan pilihannya, peserta didik
peserta didik, guru harus mempunyai menurutinya; (7) guru bertindak, peserta
kemampuan pedagogik, kempribadian didik membayangkan bagaimana
yang baik, profesional dan sosial. bertindak sesuai dengan tindakan gurunya;
Sehingga dengan kemampuan tersebut, (8) guru memilih apa yang akan diajarkan,
guru dapat memberikan dan menunjukkan peserta didik menyesuaikan diri; (9) guru
HAM kepada peserta didik. Kemampuan mengacaukan wewenang ilmu
tersebut diharapkan membantu peserta pengetahuan dengan wewenang
didik dalam memahami dirinya, profesionalismenya,
lingkungannya sekitarnya, bahkan dalam mempertentangkannya dengan kebebasan
dunia luas atau global. para peserta didik; (10) guru adalah subjek
Peran guru juga sebagai fasilitator, proses belajar, peserta didik sebagai
sehingga peserta didik dapat memperoleh objeknya (Murwani, 2006). Itulah
informasi, belajar bagaimana mengapa peserta didik merasa dirinya
memecahkan masalah, menarik tidak diberikan kesempatan dalam
kesimpulan, bahkan peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya, seolah-olah
mengekspresikan pengetahuan yang semua berpusat pada guru dan tidak bisa
mereka peroleh dalam pembelajaran. diganggu gugat. Maka mulai berlakunya
Dengan begitu, peserta didik bisa menjadi kurikulum 2013 berangkat dari
manusia yang luar biasa. permasalahan-permasalahan yang
Guru juga harus bisa berkaitan dengan HAM peserta didik.
mengkomunikasikan, artinya pada saat Berlakunya kurikulum 2013 menjadikan
dikelas, guru harus bisa menyampaikan pusat segalanya berada pada peserta didik,
dan mengkomunikasikan dengan baik dan bukan pada gurunya. guru berperan
benar, sehingga peserta didik menerima sebagai fasilitator artinya guru
informasi dengan benar dan tidak mempunyai kepribadian yang ramah dan
setengah-setengah yang pada akhirnya menyenangkan, mampu memfasilitasi

31
Jurnal BELAINDIKA. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2020, 27-33

peserta didik dan menumbuhkan motivasi, didik untuk dipecahakan bersama kelompok
dapat menciptakan kondisi kelompok dan setiap kelompok memberikan pendapat
yang positif, fleksibel dan tanpa dengan jawaban yang berbeda-beda dan
meninggalkan pemahaman atas materi guru mengarahkan dan memandu peserta
pokok yang akan dibahas. didik agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Guru tidak hanya mengajarkan
HAM saja, guru juga harus terampil KESIMPULAN
mengajarkan bertanggung jawab, Berdasarkan analisis dan pembahasan
demokratis, cinta kepada sesama dan diatas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan, dan pelestarian lingkungan. pelaksanaan HAM pada peserta didik di
Hal ini akan menjadikan peserta didik SDN 1 Sumur, Tamansari, Boyolali, guru
mempunyai dan dapat menerapkan nilai- sudah memberikan hak-haknya kepada
nilai HAM dan berdampak positif bagi peserta didik, dilihat ketika peneliti
peserta didik. mengobservasi di dalam kelas, peneliti
Dengan memberlakukan kurikulum menemukan bahwa guru kelas IV
2013, yang mengintegrasikan beberapa memberikan kebebasan berbicara dan
mata pelajaran menjadi satu bagian, berpendapat, cara mengambil keputusan,
dengan mengangkat permasalahan- kebebasan beragama, dan kebebasan
permasalahan yang dihadapi peserta didik memilih permainan yang disukai.
yang berasal dari lingkungan mereka Peranan guru dalam menegakkan
sendiri pula, diharapkan peserta didik HAM peserta didik di SDN 1 Sumur,
mendapatkan nilai-nilai HAM dan dapat Tamansari, Boyolali dapat dilihat ketika
menerapkan secara mandiri maupun peneliti melakukan observasi mendalam
secara kelompok secara alami. kepada guru kelas dan peserta didiknya.
Dikelas IV, permasalahan itu Banyak hal yang dilakukan oleh guru kelas
diangkat dalam kurikulum 2013, dengan tersebut untuk mengupayakan hak-hak
materi berkaitan dengan kenegaraan. peserta didik. Melalui kurikulum 2013,
Permasalahan yang sering muncul adalah dengan mengintegrasikan beberapa mata
bencana-bencana alam yang akhir-akhir pelajaran dan mengangkat topik-topik
ini melanda disekitar peserta didik dan disekitar peserta didik, guru mengupayakan
rendahnya pendidikan bagi anak-anak. hak atas kehidupan, hak atas jaminan sosial,
Maka guru menerapkan konsep HAM hak memperoleh pendidikan, dan hak
untuk kelas IV adalah hak atas kehidupan, penduduk asli. Nilai-nilai dari konsep HAM
hak atas jaminan sosial, hak memperoleh tersebut adalah lingkungan alam yang baik
pendidikan, dan hak penduduk asli. Nilai- dan sehat, harkat dan martabat manusia, dan
nilai dari konsep HAM tersebut adalah kesetaraan dan keadilan.
lingkungan alam yang baik dan sehat, Saran dari penelitian ini adalah untuk
harkat dan martabat manusia, dan ikut mengembangkan dan memberikan
kesetaraan dan keadilan. HAM kepada peserta didik, guru jangan
Setalah guru mengetahui konsep hak memaksa peserta didik untuk melakukan
tersebut, guru memberikan pemahaman sesuatu, meskipun berkaitan dengan
kepada peserta didik, setelah itu guru pembelajaran. Guru harus fleksibel dan
memberikan permasalahan kepada peserta menyenangkan sehingga peserta didik
Peran Guru dalam Penegakan Nilai-nilai…
Abdul Rozak Sholeh

menikmati setiap pembelajarannya dengan Mihr, Anja. 2006. “Minority Participation-


memperhatikan aturan-aturan yang berlaku. a Challenge for Human Rights”.
Journal of Social Science Education,
DAFTAR PUSTAKA vol. 5 Number 1 1618-5293.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Muwarni, E.D. 2006. Peran Guru dalam
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Membangun Kesadaran Kritis
Rineka Cipta Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur
Chamim, Asykuri ibn. dkk. 2006. Jakarta.
Pendidikan Kewarganegaraan. Rosyada, Dede. 2003. Pendidikan
Yogyakarta: Diktilitbang. Kewargaan, Demokrasi, Hak Asasi
Cholisin, 2011. “Peran Guru PPKN dalam Manusia, Masyarakat Mandiri.
Mewujudkan Pendidikan Jakarta : ICEE UIN Jakarta.
Karakter”Makalah disajikan dalam Shulman JD, Beach MM, Rivera-Hidalgo F.
Kuliah Umum di Universitas 2004. The prevalence of oral
Ahmad Dahlan. mucosal lesions in U.S. adults: data
Kesten, Alper. 2014. “Teaching Human from the Third National Health and
Rights in Turkey: Commentaries on Nutrition Examination Survey,
a Single Lesson from Multiple 1988-1994. J Am Dent Assoc 2004;
Perspectives”. Journal of Social 135(9):1279-86. (Abstract).
Science Education, Volume 13, Sutopo. 2006. Metodelogi Penelitian
Number 2, Summer 2014. Kualitatif (Dasar Teori dan
Krappmann, Lothar. 2006. “The Rights of Terapannya dalam Penelitian Edisi
the Child as a Challenge to Human 2). Surakarta: Universitas Sebelas
Rights Education”. Journal of Social Maret.
Science Education, vol. 5 Number 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
1618-5293. Tentang Hak Asasi Manusia
Malian, Sobirin dan Suparman Marzuki. Agus Nugraha. 2006. “Direktorat Jenderal
2003 Pendidikan Kewarganegaraan Perlindungan HAM dalam Tahun
dan Hak Asasi Manusia. 2005”dalam Buletin HAM. Jakarta:
Yogyakarta: UII Press. Dirjen HAM.

33

Anda mungkin juga menyukai