Anda di halaman 1dari 7

EFEK ZEEMAN

Wahyuni Veni1, Annisa Mutia Oktaviani


Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
wahyuniveni9@gmail.com
annisamuitia@gmail.com

Abstrak
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Dalam medan magnetik, energi keadaan atomik tertentu bergantung pada
harga ml seperti juga pada n. Keadaan dengan bilangan kuantum total n terpecah
menjadi beberapa sub-keadaan jika atom itu berada dalam medan magnetik, dan
energinya bisa sedikit lebih besar atau lebih kecil dari keadaan tanpa medan
magnetik. Gejala itu menyebabkan “terpecahnya” garis spektrum individual menjadi
garis-garis terpisah jika atom dipancarkan ke dalam medan magnetik, dengan
jarak antara garis bergantung dari besar medan itu.
Efek zeeman ialah pemisahan jalur spektral tunggal dari sebuah spektrum
menjadi komponen komponen 3 atau lebih yang terpolarisasi atau gejala – gejala
spektrum jika atom-atom tereksitasi diletakan dalam medan magnet. Efek zeeman
diambil dari nama fisikawan belanda zeemann yang mengamati efek itu pada tahun
1896.
Efek zeeman ideal terdiri dari garis spektral terfrekuensi v0 yang terpisah
menjadi tiga komponen berfrekuensi. Efek zeeman tidak dapat dijelaskan dengan
menggunakan atom Bohr dengan demikian diperlukan model atom yang lebih
lengkap (Giancoli,2001). Oleh karena itu dilakukanlah percobaan ini untuk dapat
memahami lebih dalam mengenai efek zeeman.
b. Tujuan
1. Membandingkan nilai magneton Bohr hasil eksperimen dengan hasil teoritis
2. Mengamati garis tengah triplet dan garis saat B=0
3. Mengamati tingkat energi saat pita k=1 dan pita k=0
4. Mengamati pita saat polarisator di nol kan
5. Mengamati pola pita saat kondisi magnet axis

2. Metode Eksperimen
3. Hasil
Tabel 1. B=0

k Radius c
4 0,80 m 6,891 m-2
3 0,69 m 7,202 m-2
2 0,57 m 7,537 m-2
1 0,41 m 9,211 m-2
0 0,19 m 0 m-2

Tabel 2. B≠0, k=1, B=0,935T

k R- R+ 𝝁 Bohr 𝜟R
1 0,39 m 0,44 m 5,64 . 10-24 J/T 0,050 m
2 0,39 m 0,44 m 5,64 . 10-24 J/T 0,050 m
3 0,38 m 0,43 m 5,50 . 10-24 J/T 0,050 m
4 0,38 m 0,44 m 6,68 . 10-24 J/T 0,060 m
5 0,38 m 0,44 m 5,50 . 10-24 J/T 0,060 m

Tabel 3. B≠0, k=2, B=0,935T

k R- R+ 𝝁 Bohr 𝜟R
1 0,54 m 0,60 m 9,29 . 10-24 J/T 0,060 m
2 0,55 m 0,58 m 4,60 . 10-24 J/T 0,030 m
3 0,55 m 0,58 m 4,60 . 10-24 J/T 0,040 m
4 0,55 m 0,59 m 6,19 . 10-24 J/T 0,040 m
5 0,55 m 0,59 m 6,19 . 10-24 J/T 0,040 m

Pengolahan Data
Tabel 1. (B=0, R0=0,19m)
k
c 0= 2 2
Rk −R 0

a) Data 1 (k=4 R4 =0 , 8 m)
4 −2
c 0= 2 2
=6,6236 m
( 0 , 8) − ( 0 ,19 )
b) Data 2 (k=3 R4 =0 , 69 m)
3
c 0= 2 2
=6,818 m−2
(0 , 69) − ( 0 ,19 )
c) Data 3 (k=2 R4 =0 , 57 m)
2 −2
c 0= 2 2
=6,925 m
( 0 ,57) − ( 0 ,19 )
d) Data 4 (k=1 R4 =0 , 41 m)
1
c 0= 2 2
=6,9856 m−2
(0 , 41) −( 0 ,19 )
e) Data 5 (k=0 R4 =0 , 19 m)
0 −2
c 0= 2 2
=0 m
( 0 ,19) −( 0 ,19 )

Tabel 2. (B=0,935T d=0,005m c0-=6,985m-2 h=6,62.10-34Js)

| |
−¿
c μ −μ
∆ R=R+¿−R ¿ μ B=hc 0 ¿ ¿ % μ B= BT BU x 100 %
−¿¿
2 Bd μBT
a) Data 1 (R+= 0,44 m R -= 0,39 m)

∆ R=0,44−0,39 = 0,05m

( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )


μ B= ( 0,44 2−0,392 ) =6,157 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

% μ B=¿

b) Data 2 (R+= 0,44 m R -= 0,39 m)

∆ R=0,44−0,39 = 0,05m

( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )


μ B= ( 0,44 2−0,392 ) =6,157 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

% μ B=¿

c) Data 3 (R+= 0,43 m R -= 0,38 m)

∆ R=0,4 3−0,38 = 0,05m


( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )
μ B= ( 0,432 −0,382 )=6,0088 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

| |
−24 −24
5 , 50.10 −6,0088 x 10
% μ B= −24
x 100 %=9 , 25 %
5 ,50. 10

d) Data 4 (R+= 0,44 m R -= 0,38 m)

∆ R=0,4 4−0,38 = 0,06m

( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )


μ B= ( 0,4 4 2−0,382 )=7,2996 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

| |
−24 −24
6 ,68. 10 −7,2996 x 10
% μ B= −24
x 100 %=9 ,27 %
6 , 68.10

e) Data 5 (R+= 0,44 m R -= 0,38 m)

∆ R=0,4 4−0,38 = 0,06m

( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )


μ B= ( 0,4 4 2−0,382 )=7,2996 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

| |
−24 −24
6 ,68. 10 −7,2996 x 10
% μ B= −24
x 100 %=9 ,27 %
6 , 68.10

Tabel 3. (B=0,935T d=0,005m c0-=6,985m-2 h=6,62.10-34Js)

a) Data 1 (R+= 0,60 m R -= 0,54 m)

∆ R=0,60−0,54 = 0,06m

( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )


μ B= ( 0,602 −0,542 ) =10,148 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

% μ B=¿

b) Data 2 (R+= 0,58 m R -= 0,55 m)

∆ R=0,58−0,55= 0,03m
( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )
μ B= ( 0,582 −0,552 )=5,0296 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

| |
−24 −24
4 , 60.10 −5,0296 x 10
% μ B= −24
x 100 %=9 , 3 %
4 ,60. 10

c) Data 3 (R+= 0,58 m R -= 0,55 m)

∆ R=0,58−0,55= 0,03m

( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )


μ B= ( 0,582 −0,552 )=5,0296 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

| |
−24 −24
4 , 60.10 −5,0296 x 10
% μ B= −24
x 100 %=9 , 3 %
4 ,60. 10

d) Data 4 (R+= 0,59 m R -= 0,55 m)

∆ R=0, 59−0, 55 = 0,04m

( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )


μ B= ( 0,592 −0,552 )=6,7654 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

| |
−24 −24
6 ,19. 10 −6,7654 x 10
% μ B= −24
x 100 %=9 ,29 %
6 , 19.10

e) Data 5 (R+= 0,59 m R -= 0,55 m)

∆ R=0, 59−0, 55 = 0,04m

( 6 , 62.10−34 ) ( 3.10 8 ) (6,985 )


μ B= ( 0,592 −0,552 )=6,7654 x 10−24 J /T
2 ( 0,935 )( 0,005 )

| |
−24 −24
6 ,19. 10 −6,7654 x 10
% μ B= −24
x 100 %=9 ,29 %
6 , 19.10

Rata-Rata dan Standar Deviasi

Rata – Rata Standar Deviasi

X=
∑ xi S μB =
1

N ∑ μ B −¿ ¿ ¿ ¿ ¿
2

n N
Tabel 2

( 0 , 05+0 , 05+0 , 05+0 , 05+0 ,05 )


∆ R= =0 ,05
5
−24 −24 −24 −24 −24
6,157.10 +6,157.10 +6,0088. 10 +7,2996. 10 +7,2996. 10 −1
μ B= =6,5844 J T
5


2
1 5 ( 218 , 49 ) −(32,922) −1
S μB = =0,293 J T
5 5−1

Tabel 3

(0 , 06+ 0 ,03+ 0 , 03+0 , 04+ 0 ,04 )


∆ R= =0 ,04 m
5
−24 −24 −24 −24 −24
10,148.10 + 5,0296.10 + 5,0296.10 + 6,7654.10 +6,7654.10 −1
μ B= =6,7476 J T
5


2
1 5 ( 245,117 )−(33,738) −1
S μB = =0,934 J T
5 5−1

4. Diskusi
Pengambilan data untuk B=0 pada k=4, k=3, k=2, k=1 dan k=0, didapatkan nilai
radius 0,8m; 0,69m; 0,57m; 0,41m; 0,19m dan nilai co 6,891 m-1; 7,202 m-1; 7,537m-1;
9,211m-1; 0m-1 kemudian didapatkan rata-rata co=6,985575 m-1.
Dengan nilai B=0,935T dan d=0,005m. Didapatkan R- sebesar 0,39m; 0,39m;
0,38m; 0,38m; 0,38m dan nilai R+ sebesar 0,44m; 0,44m; 0,43m; 0,44m; 0,44m nilai
μBohr ukur sebesar (5,64; 5,64; 5,50; 6,68; 6,68) x10-24 J/T sedangkan μBohr teori
sebesar (6,157; 6,157; 6,0088; 7,2996; 7,2996) x10-24 J/T. Dengan persentase kesalahan
paling tinggi sebesar 9,27% dengan nilai ∆R = 0,05 m dan Standar deviasi μB= 0,293 JT-
1.
Dengan nilai B=0,935T dan d=0,005m. Didapatkan R- sebesar (0,54; 0,55; 0,55;
0,55; 0,55) m dan nilai R+ sebesar (0,60; 0,58; 0,58; 0,59; 0,59) m nilai μBohr ukur
sebesar (9,29; 4,60; 4,60; 6,19; 6,19) x10-24 J/T sedangkan μBohr teori sebesar (10,148;
5,0296; 5,0296; 6,7654; 6,7654) x10-24 J/T. Dengan persentase kesalahan paling tinggi
sebesar 9,3% dengan nilai ∆R = 0,04 m dan Standar deviasi μB= 0,934 JT-1 Berdasarkan
data yang diperoleh, persentase kesalahan tertinggi sebesar 9,3% masih dibawah 15%
artinya data yang didapatkan sudah cukup baik.
5. Kesimpulan dan Saran
1. Diperoleh nilai magneton Bohr hasil pengukuran dan hasil perhitungan yaitu
Untuk B#0 k=1
μB u μB t

5,64x10-24J/T 6,157x10-24J/T

5,50x10-24J/T 6,0088x10-24J/T

6,68x10-24J/T 7,2996x10-24J/T

6,68x10-24J/T 7,2996x10-24J/T

5,64x10-24J/T 6,157x10-24J/T

Untuk B#0 k=2 diperoleh nilai

μB u μB t

9,29x10-24J/T 10,148x10-24J/T

4,60x10-24J/T 5,0296x10-24J/T

4,60x10-24J/T 5,0296x10-24J/T

6,19x10-24J/T 6,7654x10-24J/T

6,19x10-24J/T 6,7654x10-24J/T

2. Pada saat B=0 garis tengah yang ditunjukkan menyebabkan ketidak terjadinya
pergeseran
3. Pita luar lebih jelas dengan pita k=0, tetapi pita dalam k=0 mungkin tidak terlihat,
sedangkan pada pita k=1 pada pemutaran awal garis tengah pada triplet jelas
membentuk lingkaran. Untuk garis tengahnya kelihatan tebal dan sejajar dengan baik
4. Pada saat nol dapat dilihat garis-garis pola dengan jelas diawal, tetapi sedikit buram
diakhir
5. Pada saat kondisi medan magnet axis, polanya terlihat namun saat memutar polarizer
hingga 90◦ ada perubahan tetapi tidak terlalu jelas

6. Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Krane, K. 1995. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Tim Pengajar Eksperimen Fisika Modern. 2022. Modul Praktikum Eksperimen Fisika
Modern. Padang: Universitas Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai