PROGRAM SARJANA TERAPAN

TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN

PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL

MODUL 1
( minggu ke 1 dan 2 )

MEKANIKA BAHAN

2019
TEAM DOSEN

MEKANIKA REKAYASA

KAMPUS – JLN. MENUR 127 SURABAYA

MATERI
1. REVIEW BESAR M , N , D PADA POTONGAN , MENGHITUNG
GAYA BATANG PADA KONSTRUKSI RANGKA BATANG
2. PENGERTIAN TEGANGAN
3. DIAGRAM TEGANGAN DAN REGANGAN
4. TEGANGAN NORMAL

TUJUAN PEMBELAJARAN
MAHASISWA SETELAH MEMBACA MODUL INI DIHARAPKAN BISA MEMAHAMI
PENGERTIAN TENTANG TERJADINYA TEGANGAN , MENGHITUNG DEFORMASI
AKIBAT BEBAN AXIAL DAN TEGANGAN NORMAL

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

MAHASISWA DAPAT MENGHITUNG DEFORMASI AKIBAT BEBAN AXIAL ,
MENGHITUNG BESAR TEGANGAN NORMAL

2
 SISTIM SATUAN INTERNASIONAL

PANJANG DALAM METER ( m )

MASSA DALAM KILOGRAM ( kg )

WAKTU DALAM DETIK ( s )

LUAS DALAM METER KWADRAT ( m2 )

SATUAN GAYA DI DEFINISIKAN SEBAGAI SATUAN MASSA DIKALIKAN DENGAN SATUAN

PERCEPATAN YAITU KILOGRAM PER METER DETIK KWADRAT

( kg.m / s2 ) DAN DISINGKAT DENGAN NEWTON ( N ) .

SATUAN TEGANGAN ADALAH NEWTON PER METER KWADRAT ( N / m2 )

GAYA DAPAT DITULIS DALAM BENTUK MILLI NEWTON ( 1Mn = 0,001 N ) , ( 1kN = 1000 N )

TEGANGAN DALAM KILO PASCAL ( 1kPa = 1000 Pa ) ,

( 1 MPa = 10 6 Pa = 10 kg/cm2) , ( 1 GPa = 109 Pa ) .

3
REVIEW GAYA DALAM ( MEMAKAI SI )

50 KN 30KN q=10 KN/m 60 KN tg α = 3/4

α 30KN

40KN

A D B C
4m 6m 2 m

HITUNG BESAR MOMEN , LINTANG DAN NORMAL DI POTONGAN TENGAH DB

JAWAB :

∑𝐻 = 0 HA + 40 – 30 = 0 HA = - 10 KN HA = 10 KN

∑ 𝑀𝐵 = 0 VA.10 – 30. 6 – 60.3 + 20.1 + 60.2 = 0 VA = 22 KN

∑ 𝑀𝐴 = 0 - VB . 10 + 60.12 + 20.11 + 60.7 + 30.4 = 0 VB = 148 KN

POTONGAN TENGAH DB

LIHAT SEBELAH KANAN POTONGAN

10KN/m 60 KN N = - 30 KN

30 KN D = + 60 + 20 – 148 + 30 = - 38 KN

30KN B 20KN C + M = -60.5 – 20.4 + 148.3 – 30.1,5

148KN = 19 KN M

3m 2m _

4
REVIEW GAYA DALAM DAN KONSTRUKSI RANGKA BATANG .

5T 3T q=1 t/m 6T tg α = 3/4

α 3T

4T

A D B C
4m 6m 2 m

HITUNG BESAR MOMEN , LINTANG DAN NORMAL

1 . DI POTONGAN TENGAH DB

2 . DI POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KANAN D

3 . DI POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KIRI B

JAWAB :

∑𝐻 = 0 HA + 4 – 3 = 0 HA = - 1 T HA = 1 T

∑ 𝑀𝐵 = 0 VA.10 – 3. 6 – 6.3 + 2.1 + 6.2 = 0 VA = 2,2 T

∑ 𝑀𝐴 = 0 - VB . 10 + 6.12 + 2.11 + 6.7 + 3.4 = 0 VB = 14,8 T

POTONGAN TENGAH DB

LIHAT SEBELAH KANAN POTONGAN

1t/m 6T N=-3T

3T D = + 6 + 2 – 14,8 + 3 = - 3,8 T

3T B 2T C + M = - 6.5 – 2.4 + 14,8.3 – 3.1,5

14,8 T = 1 , 9 TM

3m 2m _

5
 POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KANAN D

LIHAT SEBELAH KIRI POTONGAN

3T N=+1–4=-3T

1T A 4T D D = + 2,2 – 3 = - 0,8 T

2,2 T M = + 2.2 . 4 – 3.0 = 8,8 TM

4m

POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KIRI B

LIHAT KANAN POTONGAN

1 t/m 6T N=-3T

3T D = + 6 + 2 -14,8 = - 6,8 T

B 2T C M = -6.2 – 2.1 + 14,8.0 = - 14 TM

14,8 T

2m

6
 C 2T D G 3,61
A 3
2
3m 2

SIN α = 3/3,61 = 0,83

A
A B
E 4T F COS α = 4/3,61 = 0,55

3 λ = 12 m

HITUNG BESAR GAYA BATANG S AC , S DE , S BF

JAWAB :

∑ 𝑀𝐵 = 0 VA . 12 – 2 . 6 – 4 .4 = 0 VA = 2,33 T

∑ 𝑀𝐴 = 0 - VB . 12 + 4 . 8 + 2 .6 = 0 VB = 3,67 T

TITIK SIMPUL A ( CARA KESETIMBANGAN TITIK SIMPUL)

S AC SIN α S AC ∑𝑉 = 0

S AC COS α + S AC SIN α + 2,33 = 0

2,33 S AC =- 2,33 / O,83 = - 2,81 T SAC = 2,81 T ( TEKAN )

CARA RITTER

LIHAT KIRI POTONGAN

S DE SIN α S DE
∑𝑉 = 0

2,33 + S DE SIN α = 0 S DE = -2,33 / 0,83 =- 2,81T

2,33 T S DE = 2,81 T ( TEKAN )

LIHAT KANAN POTONGAN

E ∑ 𝑀𝐸 = 0 S BF . 3 – 3,67. 2 = 0
3m
B S BF = 2,45 T ( TARIK )
3,67 T
S BF

7
TERJADINYA TEGANGAN

A B
b

SUATU BALOK AB DENGAN DEMENSI b / h ATAU b x h MENDAPAT BEBAN SEPERTI

TERGAMBAR DIATAS.

APABILA BALOK KITA POTONG MAKA DIDALAM BAHAN AKAN TIMBUL GAYA DALAM.

D AKIBAT GAYA DALAM INILAH TIMBUL TEGANGAN

N AKIBAT N, TIMBUL TEGANGAN NORMALбn

A AKIBAT M, TIMBUL TEGANGAN LENTUR бL

HA AKIBAT D, TIMBUL TEGANGAN GESER τ
VA

б = SIGMA τ = THO
SATUAN DARI TEGANGAN ADALAH KG / CM 2 ; N / M2 ; MPA

DIMANA 1 MPA ±10 KG/ CM 2

TEGANGAN YANG TERJADI HARUS ≤ TEGANGAN YANG DIIJINKAN DARI BAHAN

8
TEGANGAN NORMAL

бn= P/ F = P / A

DIMANA P = GAYA SEARAH DENGAN SUMBU BATANG

F = A = LUAS PENAMPANG YANG MENDAPAT BEBAN

P
h бn = ( TEKAN )
b.h

b
P TON

P TON P TON D = DIAMETER .

P
бn = ( TARIK )
1/4 ∏ D2

9
CONTOH SOAL
5T 4T tg α = 4 / 3

α C D

A 3T B 2T

DIKETAHUI SUATU BALOK DENGAN BEBAN SEPERTI TERGAMBAR

DEMENSI BALOK AC 10 / 20 ( 10 CM X 20 CM )

BALOK CB 15 / 20 ( 15 CM X 20 CM )

BALOK DB 20 / 20 ( 20 CM X 20 CM )

HITUNG TEGANGAN NORMAL DI BALOK TERSEBUT ?

∑𝐻 = 0 HA + 3 – 2 = 0 HA = -1 T HA= 1 T

LIHAT KIRI POTONGAN 1T A

1.103 kg⁄
N AC = P AC = + 1 TON σn = = 5 ( TARIK )
10.20 cm2
LIHAT KANAN POTONGAN D 2T

2.103 kg⁄
N CB = P CB = - 2 TON σn = = 6,67 ( TEKAN)
15.20 cm2
2.103 kg⁄
N DB = P DB = - 2 TON σn = = 5 ( TEKAN )
20.20 cm2

10
5T 5T

SUATU BALOK KAYU DITARIK DENGAN BEBAN 5 TON

APABILA TEGANGAN BAHAN YANG DIIJINKAN бn= 7 MPA

DILAPANGAN ADA BEBERAPA DEMENSI 8 /12 ; 10/12 ; 8/14

DEMENSI MANA YANG SAUDARA PILIH ?

𝑷
𝛔𝒏 = 𝑨 7.10 = 5. 10 3 A = 5000 / 70 = 71,43 CM 2

MAKA DEMENSI KAYU YANG DIPILIH 8 / 12 ( LUAS = 96 CM 2 )

SEHINGGA DENGAN DEMENSI YANG DIPILIH TEGANGAN TERJADI

TIDAK MELEBIHI TEGANGAN IJIN BAHAN.

11
DIAGRAM TEGANGAN DAN REGANGAN
б= P /A

Є=ΔL/L Є = EPSILON

Elastis

APABILA BATANG BAJA DITARIK , BAHAN TERSEBUT AKAN MENGALAMI

PERUBAHAN BENTUK ( DEFORMASI ).

ELASTIS ( HUKUM HOOKE )

𝛔=𝛆∙𝐄 E = MODULUS ELASTISITAS BAHAN

𝐏
𝛔=
𝐀
𝐏 ∆𝐋
𝛔= 𝛔=𝛆∙𝐄 = ∙𝐄
𝐀 𝐋
𝐏 ∆𝐋
= .𝐄
𝐀 𝐋
𝐏∙𝐋
∆𝐋 =
𝐄∙𝐀
Δ L = DEFORMASI ( PERPANJANGAN ATAU PERPENDEKAN )

P = GAYA TARIK ATAU GAYA TEKAN SEARAH SUMBU BATANG

L = PANJANG BATANG

E = MODULUS ELASTISITAS BAHAN

A = LUAS PENAMPANG

12
 CONTOH SOAL

8T 6T
A B 5T C 3T

6m 4m 3m

TIGA BAHAN A , B , C DIGABUNG MENJADI SATU KESATUAN .

BAHAN A A = 500 mm 2 E = 1 X 10 5 KG / CM 2

BAHAN B A = 450 mm 2 E = 2 X 10 6 KG / CM 2

BAHAN C A = 200 mm 2 E = 1 X 10 6 KG / CM 2

HITUNG BESAR DEFORMASI TOTAL DARI KETIGA BAHAN TERSEBUT DIATAS ?

ΔL= PL/EA
8T

BAHAN A LIHAT KIRI POTONGAN

P=-8T Δ L = 8 . 10 3. 6 . 10 2/ 1 . 10 5 . 5 CM = - 9,6 CM

BAHAN B LIHAT KANAN POTONGAN 5T 3T

P=+3–5=-2T Δ L = 2 . 10 3. 4. 10 2/ 2 . 10 6 . 4,5 CM = - 0, 088 CM

BAHAN C LIHAT KANAN POTONGAN 3T

P=+3T Δ L = 3 . 10 3. 3 . 10 2/ 1 . 10 6 . 2 CM = +0 ,45 CM

Δ L TOTAL = - 9,6 – 0, 088 + 0, 45 = - 9,24 CM ( MEMENDEK )

13
 A SUATU BATANG BULAT DIGANTUNG DI TARIK DENGAN

P = 25 TON. E = 2,1 . 10 6 KG / CM 2

2m TEGANGAN IJIN BAHAN = 140 MPA

DEFORMASI YANG DIIJINKAN = 5 MM

B HITUNG BESAR DIAMETER DARI BATANG TERSEBUT ?

P TON

𝐏 𝐏∙𝐋
𝛔= ∆𝐋 =
𝐀 𝐄∙𝐀

25000 25.103 . 2.102

1400 = 1 0,5 = 1
π .D2 2,1 .106 . π D2
4 4

25000 25000.200
𝐷2 = D2 =
1400.0,25 .3,14 0,5 .0,25 . 3,14 .2,1.106

D2 = 22,75 CM2 D2 = 6,067 CM 2

D = 4,77 CM D = 2, 46 CM

DIAMETER DARI BATANG YANG DIPILIH ADALAH D = 4, 77 CM

DIPILIH DIAMETER TERBESAR DARI DUA DIAMETER DIATAS ,

KARENA DALAM PERSAMAAN DIATAS DTERLETAK SEBAGAI

PENYEBUT.BEGITU JUGA SEBALIKNYA KALAU YANG DITANYAKAN

SEBAGAI VARIABEL ADALAH PEMBILANG, MAKA YANG DIPILH

ADALAH YANG TERKECIL . JADI TEGANGAN YANG TERJADI TETAP

LEBIH KECIL DARI TEGANGAN IJIN BAHAN .

14
 SOAL LATIHAN

4T

C
B 2T
HITUNG BESAR TEG

NORMAL PADA :

3M BALOK BC DAN
MM
M
KOLOM AB
A
BC = 20 X 20 CM2
2M 6M
MM MM AB = 30 X 30 CM2
M M

HITUNG JUGA DEFORMASINYA APABILA DIKETAHUI

MODULUS ELASTISITAS BAHAN = 2 . 10 5 KG / CM 2

CATATAN :

NOMOR POKOK GASAL TITIK A = SENDI TITIK C = ROL

NOMOR POKOK GENAP TITIK A = ROL TITIK C = SENDI

15
 SOAL LATIHAN
1T/M
C 2T
1.
B
HITUNG BESAR TEG .

NORMAL PADA :
3M BALOK BC DAN
B
KOLOM AB
A 2M 6M
A MM
MM
BC = 20 X 30 CM2
M
M
AB DIAMETER 50 MM
MM
HITUNG JUGA DEFORMASINYA
M APABILA DIKETAHUI

MODULUS ELASTISITAS BAHAN BC = 2 . 10 5 KG / CM 2

MODULUS ELASTISITAS BAHAN AB = 2,1 . 10 6 KG/CM 2

TITIK A SENDI TITIK C ROL

4T
C
D
2. E = 1 . 10 5 KG/CM2
2M
σ ijin bahan = 7 Mpa
A
A B ∆ L ijin bahan = 6 mm
MM
E 2T M

3M 3M
A A

HITUNG DEMENSI BATANG AE DAN EB APABILA DILAPANGAN HANYA ADA UKURAN

MM MM
6/12 M
8/12 M 10/14 PILIH YANG SESUAI .
10/12 8/14

HITUNG DEFORMASI PADA BATANG AE DAN REGANGAN PADA BATANG EB

16
 SOAL LATIHAN

1.
P ton
14 cm
cm

8 cm
4M

E = 1,2 x 10 5 KG / CM 2

σn ijin = 10 Mpa ∆l ijin = 5 mm

HITUNG BESAR P YANG DIPERBOLEHKAN AGAR TIDAK MELEBIHI TEGANGAN

MAUPUN DEFORMASI YANG DIIJINKAN .

2.
P= 10 ton
ttttttttTO h cm
P= 10 ton NTON cm
ttttttttTO
8 cm
NTON 3M

E = 1,2 x 10 5 KG / CM 2

σn ijin = 8 Mpa ∆l ijin = 5 mm

HITUNG BESAR h YANG DIPERBOLEHKAN AGAR TIDAK MELEBIHI TEGANGAN

MAUPUN DEFORMASI YANG DIIJINKAN .

17
 PERBANDINGAN POISSON ( Ѵ )

Ѵ = NU = BILANGAN POISSON = 0,25 – 0,3

PADA KEADAAN EXTREM Ѵ = 0,1 UNTUK BEBERAPA JENIS BETON DAN Ѵ = 0,5 UNTUK KARET .

P P

Ingat б = P/A

APABILA SUATU BENDA DITARIK DALAM ARAH X , MAKA BENDA TERSEBUT AKAN MEMANJANG DALAM
ARAH X , TETAPI MEMENDEK DALAM ARAH Y .

𝛆𝐱
Ѵ=
𝛆𝐲

18
 бZ
бy

бX бX

бZ
бY
DARI KONDISI DIATAS , MAKA :

ЄX = бX / E – Ѵ бY/E – Ѵ бZ/E
ЄY = -Ѵ бX / E + бY/E – Ѵ бZ/E
ЄZ = -Ѵ бX / E – Ѵ бY/E + бZ/E

CONTOH SOAL
SEBUAH KUBUS BERSISI 50 mm DIBERIKAN TEKANAN SEBESAR 2.105 KN / m2

YANG BEKERJA PADA SELURUH PERMUKAAN .

E = 200.106 KN/m2 Ѵ = 0,25

HITUNG ΔX

ЄX = - бX / E + Ѵ бY/E + Ѵ бZ/E
𝟐𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎 𝟐𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎
= − 𝟔 + 𝟎, 𝟐𝟓 𝟔 + 𝟎, 𝟐𝟓 = −𝟓 . 𝟏𝟎−𝟒
𝟐𝟎𝟎.𝟏𝟎 𝟐𝟎𝟎.𝟏𝟎 𝟐𝟎𝟎.𝟏𝟎𝟔

Δx = ЄX . LX = −𝟓. 𝟏𝟎−𝟒 . 𝟎, 𝟎𝟓𝟎 = −𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟐𝟓 𝐦 ( 𝐏𝐄𝐍𝐘𝐔𝐒𝐔𝐓𝐀𝐍 )

19
 SOAL LATIHAN

35cm
1. cm P ton

P ton
20 cm

Lm

E = 1 x 10 5 KG / CM 𝛔𝐧 𝐢𝐣𝐢𝐧 = 𝟏𝟎, 𝟖 𝐌𝐩𝐚 ∆𝐥 𝐢𝐣𝐢𝐧 = 𝟑, 𝟓 𝐦𝐦 Ѵ = 0,22

HITUNG BESAR P YANG DIPERBOLEHKAN AGAR TIDAK MELEBIHI TEGANGAN

MAUPUN DEFORMASI YANG DIIJINKAN , DARI HASIL P DIATAS , HITUNG BESAR ЄY .

ЄZ

NOMOR Lm
POKOK
GASAL 12
GENAP 10

20
DAFTAR PUSTAKA

1 .EP Popov , MECHANIC OF MATERIAL

2 . Ferdinand L Singer , Ir Darwin S , Andrew Pytel
, KEKUATAN BAHAN
3 . Gere and Timoshenko , Ir Bambang S Msc Phd
,MEKANIKA BAHAN

21