Anda di halaman 1dari 35

Lampiran 1.

Surat Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi


Nomor : S.90/PKK/PPKK/KSA.1/4/2022
Tanggal : 21 April 2022

FORMAT LAPORAN PATROLI


Lokasi : ………………………………………….
Waktu : ………………………………………….
Personil : ………………………………………….
No SPT : ………………………………………….
Biaya : ………………………………………….
Sumber : ………………………………………….

TEMUAN KETERANGAN
HARI/ KOORDINAT UTM
NO.
TANGGAL KATEGORI 0 KATEGORI 1 ATRIBUT
X Y

Keterangan: ………………, April 2022


Contoh pengisian matrik ada di Lampiran 4 Mengetahui,
Kepala Balai………….,

Nama
NIP.
Lampiran 4. Surat Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi
Nomor : S.90/PKK/PPKK/KSA.1/4/2022
Tanggal : 21 April 2022

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
DAN DATA MODEL PATROLI

1
DAFTAR ISI

I. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PATROLI .............................................. 3

1. Persiapan patroli............................................................................................................. 3

a. Waktu dan penjadwalan patroli ................................................................................. 3

b. Lokasi dan cakupan jarak/ luasan .............................................................................. 3

c. Pelaksana.................................................................................................................... 3

d. Informasi karakteristik jalur patroli ........................................................................... 3

e. Peralatan ..................................................................................................................... 3

f. Koordinasi .................................................................................................................. 3

2. Tallysheet (Lembar Data) .............................................................................................. 3

3. Pelaksanaan patroli ........................................................................................................ 4

4. Paska Patroli: input data dan pelaporan ......................................................................... 5

II. DATA MODEL PATROLI ................................................................................................... 6

2
I. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PATROLI

1. Persiapan patroli
Persiapan kegiatan patroli merupakan tahapan penting agar patroli dapat berjalan
dengan lancar dan mendapatkan hasil sesuai dengan target yang ditetapkan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam persiapan patroli, antara lain:
a. Waktu dan penjadwalan patroli
Waktu dan penjadwalan patroli disesuaikan dengan kondisi kawasan
konservasi, seperti frekuensi patroli harus lebih sering dilakukan pada kawasan
dengan ancaman yang lebih tinggi. Durasi/lama waktu patroli disesuaikan
dengan kemampuan pelaksana, logistik dan aksesibilitas menuju kawasan
konservasi yang menjadi lokasi patroli.
b. Lokasi dan cakupan jarak/ luasan
Kegiatan patroli sebaiknya mencakup sebagian kawasan yang dilaksanakan
secara bergiliran di seluruh kawasan konservasi baik secara teratur, acak
maupun insidentil. Jarak tempuh atau cakupan luasan bisa disesuaikan dengan
kondisi lapangan karena sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan
kemampuan pelaksana, ketersediaan sarana dan prasarana transportasi, atau
kemampuan berjalan dalam waktu yang sama.
c. Pelaksana
Merupakan personil yang akan melaksanakan kegiatan patroli, yang meliputi
jumlah anggota, tugas dan pembagian peran dalam berpatroli dan setelah patroli.
d. Informasi karakteristik jalur patroli
Setiap lokasi memiliki karakteristik jalur dan tingkat kesulitan yang berbeda.
Informasi ini diperlukan agar pelaksana dapat mengantisipasi kemungkinan
yang akan terjadi, mempersiapkan perlengkapan dan kendaraan yang akan
digunakan serta memperkirakan waktu yang diperlukan.
e. Peralatan dan logistik makanan
Kelengkapan peralatan patroli adalah perlengkapan pribadi dan tim termasuk
perlengkapan berkemah, keamanan, dan kesehatan. Sedangkan logistik
makanan adalah makanan dan atau bahan makanan bagi pelaksana selama
melakukan kegiatan patroli. Selain kelengkapan, pemeriksaan fungsi peralatan
harus rutin dilakukan sebelum pelaksanaan patroli.
f. Koordinasi
Merupakan komunikasi baik internal maupun eksternal terkait persiapan dan
rencana kerja serta target patroli. Koordinasi internal dilakukan dengan cara
komunikasi antar Resort Wilayah/ Seksi Wilayah/ Bidang Wilayah. Koordinasi
eksternal biasanya melibatkan instansi lain seperti Kepolisian, Pemerintah
Desa/ Kecamatan/ Kabupaten, instansi lain yang membidangi kehutanan.

2. Tallysheet (Lembar Data)


Tallysheet merupakan instrumen penting yang perlu dipersiapkan sebelum kegiatan
patrol dilaksanakan. Semua insiden, perjumpaan dan informasi yang diperlukan
dicatat di dalam tallysheet. Oleh karena itu, tallysheet sebaiknya berupa lembaran
yang ringkas namun lengkap yang memuat pencatatan informasi/ insiden/
perjumpaan di lapangan.

3
3. Pelaksanaan patroli
Pelaksanaan patroli harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Setiap anggota tim patroli harus bekerja/ bertindak sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Pastikan tallysheet diisi dengan benar dan lengkap sesuai dengan kondisi yang
dilihat di lapangan.
c. GPS siap dioperasikan dan pastikan GPS telah mendapatkan sinyal satelit dan
memiliki akurasi yang baik (minimal 7 meter), serta memiliki kapasitas baterai
dan memori yang cukup.
d. Pastikan tracklog pada GPS dalam keadaan aktif/ on sejak dari mulai patroli
sampai selesai patroli.
e. ID waypoint untuk setiap posisi dan temuan dicatat pada tallysheet dan dilarang
mengganti ID default yang dihasilkan oleh GPS untuk setiap waypoint. Beberapa
jenis data yang perlu dicatat sebagai waypoint antara lain:
i). Waypoint mulai dan selesai
Pastikan waypoint mulai dan selesai patroli diambil saat memulai dan
mengakhiri patroli.
ii). Waypoint posisi
Pastikan tim membuat titik posisi sebagai titik ikat pergerakan tim. Titik
posisi ini dicatat setiap selang waktu 30 menit apabila dalam selang waktu
tersebut tidak dijumpai obyek pengamatan. Titik posisi dapat berupa: posisi,
istirahat, melanjutrkan, berpencar, berkumpul, dan camp.
iii). Waypoint temuan
Pastikan semua temuan diambil waypoint-nya. Temuan dibedakan menjadi
beberapa kategori, yaitu: ancaman/ aktivitas illegal, potensi keanekaragaman
hayati (satwa dan tumbuhan), konflik satwa, fitur, interaksi masyarakat, jasa
lingkungan, dan perdagangan illegal TSL.
f. Pastikan semua temuan yang teridentifikasi diambil fotonya (jika
memungkinkan) sebagai bukti/ dokumentasi kegiatan patroli.
g. Pastikan semua temuan sesuai dengan panduan identifikasi yang ada dan tercatat
dengan baik.
h. Tindakan terhadap perjumpaan di lapangan, penentuan dan pengambilan tindakan
di lapangan harus di lakukan (jika memungkinkan).
i. Jika menjumpai temuan yang dianggap perlu penanganan cepat tetapi tidak bisa
atau tidak memungkinkan dilakukan langsung oleh pelaksana patroli di lapangan,
agar segera melaporkan dan meminta arahan pimpinan (Kepala Resort/Kepala
Seksi/Kepala Bidang/Kepala Balai/Kepala Balai Besar).
Selain itu, pelaksana patroli harus memperhatikan beberapa hal agar dapat menjaga
proses kehidupan alami di kawasan konservasi, antara lain:
i). Berjalan pada jalur yang sudah direncanakan, jika terpaksa membuat jalur baru,
maka sebaiknya tidak terlalu banyak mengganggu tumbuhan yang ada.
ii). Tidak membuang sampah sembarangan.
iii). Tidak berisik/menimbulkan kegaduhan.
iv). Tidak melakukan tindakan/ aktivitas yang dapat menimbulkan ancaman bagi
kawasan konservasi maupun tumbuhan dan satwa liar di dalamnya.

4
4. Paska patroli: input data dan pelaporan
Kegiatan paska patroli yang harus dilakukan oleh tim patroli adalah memastikan data
yang sudah diambil di lapangan terdokumentasi dan tersimpan dengan baik serta
dapat dijadikan acuan dalam melakukan analisis kondisi kawasan konservasi.
Adapun hal-hal yang harus dikerjakan paska kegiatan patroli meliputi:
a. Petugas lapangan dan/atau bersama petugas entry data wajib segera menginput
data hasil patroli ke dalam sistem informasi penyimpanan/ pengolahan data patrol
yang dipakai oleh UPT masing-masing, maksimal 3 hari setelah tim kembali dari
lapangan.
b. Menyusun laporan tertulis hasil patroli, yang disampaikan secara berjenjang dari
tingkat resort ke tingkat Seksi Wilayah ditembuskan kepada Bidang Wilayah/
Balai dan Balai Besar saat setiap selesai melaksanakan patroli.
c. Menyusun laporan hasil patroli per triwulan, yang disampaikan kepada Direktorat
Pengelolaan Kawasan Konservasi sesuai format matriks yang telah ditentukan,
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah periode triwulannya, misal: untuk
laporan triwulan 1 tahun 2022 (Januari-Maret 2022), maka laporannya harus
disampaikan paling lambat tanggal 30 April 2022.

5
II. DATA MODEL PATROLI DI KAWASAN KONSERVASI

Data model patroli di kawasan konservasi adalah sebuah struktur data yang dicatat dalam
kegiatan patroli (patroli pengamanan, patroli pencegahan kebakaran hutan, patroli sapu jerat,
dll). Secara sederhana data model merupakan uraian dari tally sheet yang biasa digunakan
untuk mengumpulkan data di lapangan. Data model perlindungan kawasan konservasi secara
umum dibagi menjadi dua, yaitu kategori dan atribut, di mana kategori adalah induk dari
informasi/observasi dan atribut adalah kolom-kolom informasi dari observasi tersebut.

a) Kategori (Kategori 0): adalah pengelompokan jenis-jenis temuan patroli secara


umum.
b) Sub kategori (Kategori 1): Cabang-cabang dari tiap kategori untuk spesifikasi
informasi hasil temuan.
c) Atribut: merupakan informasi nilai atau keterangan dalam bentuk angka, text maupun
pilihan menu yang memberikan infromasi detail dari setiap observasi.

Bagan struktur kategori data model patroli:


Patroli, merupakan kegiatan di dalam kawasan konservasi untuk mengumpulkan data ancaman,
potensi, ataupun observasi-observasi lainnya sebagai upaya konservasi dan pengamanan
kawasan.

a. Ancaman (penggunaan kawasan; pembalakan; perburuan satwa; dll);


b. Satwa liar (perjumpaan satwa baik itu langsung, dari tanda ataupun satwa mati);
c. Tumbuhan (perjumpaan tumbuhan yang dianggap penting);
d. Fitur (pendataan fitur berupa fitur alami seperti air terjun, kawah, dll, infrastruktur, media
informasi, dan pal batas untuk dicatat kondisinya).

6
Patroli dalam data model adalah bagian untuk memilih atau memasukkan data yang didapatkan
berdasarkan kegiatan patrol dalam suatu kawasan konservasi atau pada lokasi-lokasi tertentu
untuk mengumpulkan informasi ancaman dan potensi terhadap kawasan.

a. Ancaman
Kategori ancaman merupakan kategori temuan obyek dan aktifitas pelanggaran di dalam
kawasan yang berpotensi terhadap terjadinya deforestasi dan kerusakan ekosistem, ancaman
dibedakan menjadi beberapa sub-kategori seperti penggunaan kawasan, pembalakan,
perburuan satwa, dll. Setiap perjumpaan observasi ancaman yang disertai dengan pelaku/orang
yang melakukannya dicatat sebagai kategori pelaku, dan informasi mengenai ancamannya
dapat diisi pada atribut, sehingga pada kategori pelaku ini memiliki informasi pelaku dan
observasi ancamannya.

7
Pelaku
Pelaku merupakan setiap orang yang melakukan aktifitas tertentu yang dijumpai oleh petugas
di dalam kawasan. Observasi dicatat merupakan pelaku ketika observasi yang dijumpai
terdapat pelaku/orang yang beraktifitas.

Rincian kategori pelaku dimasukkan dalam data model pada atribut tipe temuan yang
dikelompokkan berdasarkan jenis/sub-kategori ancaman yang dilakukan oleh pelaku.

Atribut Pelaku
Nomor LK diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Pelaku melarikan diri Ya; Tidak
Nama pelaku diisi nama pelaku/ orang yang dijumpai
Asal diisi dari mana pelaku berasal
Umur diisi umur pelaku
Jenis kelamin Laki-laki; Perempuan
Jumlah pelaku diisi jumlah pelaku yang dijumpai di lapangan
Tipe temuan - Masuk kawasan tanpa izin (pengunjung WNA; Pengunjung WNI)
- Penggunaan kawasan (kebun; ladang; pembukaan lahan, dll)
- Pembalakan (kayu bulat; kayu olahan; dll)
- Perburuan satwa (jerat sling; senapan; jala kabur; tombak; dll)
- Pengambilan HHBK (gaharu; madu; bamboo; jelutung; dll)
- Penangkapan ikan (bom; strum; racun; jala apung; dll)
- Pertambangan dan pengeboran (emas; pasir; batu kali; dll)
- Kebakaran hutan dan laha (masih terbakar; bekas terbakar; dll)
- Pembuatan kanal (pengalihan aliran sungai; pengeringan lahan; dll)
- Pembuatan akses jalan (jalan mobil; jalan setapak; dll)
- Pencemaran (limbah padat; limbah cair; dll)
Jumlah Dapat berupa luasan, berat, volume, jarak, dll
Satuan Pilih sesuai yang hitung (batang; ekor; gram; ha; km; dll)
Tindakan – Diperiksa, ditangkap, peringatan lisan, peringatan tertulis, dibiarkan (ada izin),
Terhadap Pelaku proses penyelidikan, vonis, tidak ditindak.
Perlu tindak lanjut Ya; Tidak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan tindakan
pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi tambahan mengenai pelaku yang dijumpai, ciri fisik, dll.

8
Penggunaan Kawasan
Penggunaan kawasan merupakan upaya atau kegiatan untuk mengubah fungsi kawasan
menjadi bentuk penggunaan lahan lain baik itu untuk perkebunan, pertanian, permukiman, atau
peruntukan lainnya. Kategori ini menunjukkan lokasi di mana terjadinya perubahan
penggunaan lahan di dalam kawasan.

Atribut Penggunaan Kawasan


Nomor LK diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan Penggunaan Kawasan
- Belukar - Tumbangan
- Kebun (sebutkan komoditas - Bangunan/pemukiman
tanamannya) (permanen; non permanen)
- Ladang - Keramba
- Lahan terbuka - Tambak
- Nebas - Perikanan lainnya
- Rintisan - Peternakan
- Sawah - Peruntukan lainnya
- Stacking
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah diisi luas atau jumlah unit jika tidak memungkinkan diisi luas
Satuan Hektar; m persegi; unit; dll
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; tidak aktif
Modus Membuka sendiri; Ganti rugi; lainnya
Tindakan Diberi tanda; Didokumentasi; dll
Nama Pelaku Indikatif diisi nama orang yang dicurigai merupakan pelaku utama
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan tindakan
pasca kegiatan)
Keterangan diisi informasi tambahan untuk obyek yang diamati

Gambar penggunaan kawasan, pembukaan lahan (kiri) dan ladang (kanan)

9
Jenis – jenis penggunaan kawasan secara tidak sah meliputi:

a. Lahan Terbuka, merupakan lahan yang baru dibuka/ditumbang/ditambang oleh manusia


atau lahan bekas bukaan manusia yang baru ditumbuhi tanaman dengan tinggi tanaman
maksimal 50 cm.
b. Rintisan merupakan tahap awal dalam proses pembukaan lahan dimana pohon – pohon
kecil sudah mulai ditebas dan biasanya membentuk jalur penebangan.
c. Stacking merupakan proses pembersihan lahan skala besar dengan menggunakan alat berat
dimana kayu-kayu tumbangan di kumpulkan membentuk satu jalur. Biasanya hal ini
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang membuka lahan
d. Imas merupakan proses pembersihan lahan dari beluka-belukar dan kayu-kayu kecil
sebelum proses penebangan dilakukan.
e. Sawah adalah lahan basah yang ditanami tanaman padi
f. Tumbangan merupakan kondisi lahan yang baru dibuka dimana pohon – pohon yang baru
ditumbang masih berserakan di lahan tersebut.
g. Ladang adalah lahan kering yang ditanami tanaman holtikultura atau tanaman semusim
(misal: padi, jagung, singkong, cabai, palawija lainnya, dll).
h. Belukar merupakan lahan bekas tebangan yang sudah mulai tumbuh kembali/ ditumbuhi
tumbuhan dengan tinggi sekitar 2m.
i. Bangunan/Permukiman merupakan lahan yang dimanfaatkan sebagai tempat tinggal
tetap oleh penduduk.
j. Kebun merupakan lahan kering yang ditanami tanaman tahunan (misal: cokelat, kopi, lada,
sawit, karet, cengkih, kemiri dll.)

10
Pembalakan
Pembalakan merupakan kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak
sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat. Penebangan adalah ancaman langsung
terhadap keanekaragaman hayati tumbuhan.Temuan ini diidentifikasi dari adanya kayu hasil
penebangan dan juga sisa bekas tebakan yang ditemukan di dalam kawasan. Jika pada temuan
pembalakan dijumpai orang/pelakunya maka observasi ini dimasukan ke dalam observasi
pelaku, di mana informasi pembalakan dapat dimasukkan di dalam atributnya.

Atribut Pembalakan
Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Kayu bakar - Kayu pacakan
- Kayu bulat - Serpihan
- Kayu bulat kecil - Tunggul
- Kayu olahan - Tanda pembalakan lainnya
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jenis Tumbuhan Diisi jenis pohon yang ditebang
Jumlah Diisi jumlah kayu yang ditemukan
Satuan Batang; m3; atau satuan lainnya
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Dimusnahkan; disita; didokumentasi; diberi tanda; dikubur; diamankan, dll
Terhadap Obyek
Nama Pelaku Indikatif Diisi nama orang yang dicurigai merupakan pelaku utama
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi tambahan untuk obyek yang diamati, ukuran balok kayu atau
kayu olahan.

Gambar pembalakan, tanggul (kiri) dan hasil kayu olahan (kanan)

11
Perburuan
Perburuan merupakan kegiatan mengejar, menangkap, atau membunuh satwa liar baik itu
untuk dimakan, rekreasi, perdagangan, atau memanfaatkan hasil produknya. Perburuan
merupakan ancaman langsung terhadap keanekaragaman hayati satwa liar karena dapat
menurunkan populasi satwa liar.

Kategori ini menunjukkan lokasi tempat terjadinya aktivitas perburuan berupa lokasi
pemasangan jerat (baik aktif maupun yang sudah tidak aktif) dan lokasi perburuan
menggunakan senjata atau peralatan lainnya.

Atribut Perburuan
Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Bangkai - Panah
- Bekas pengolahan satwa - Perangkap kandang
- Burung pemikat - Perangkap lem
- Jala kabut - Senapan angin
- Jerat bambu - Senapan rakitan
- Jerat burung - Senjata api
- Jerat nilon - Stick
- Jerat rotan - Sumpit
- Jerat sling - Tombak
- Jerat sling kecil - Tanda perburuan lainnya
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah Diisi jumlah alat perburuan
Satuan Unit; individu; dll
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan Dimusnahkan; disita; didokumentasi; diberi tanda; dikubur; diamankan, dll
Nama Pelaku Indikatif Diisi nama orang yang dicurigai merupakan pelaku utama
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar perburuan satwa, jerat nilon (kiri) dan pemburu dengan senapan (kanan)

12
Pengambilan HHBK
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) mencakup semua keanekaragaman biologi selain kayu yang
diambil dari hutan untuk keperluan manusia. Hasil-hasil hutan ini termasuk makanan, obat-
obatan, bumbu-bumbu, damar, karet, tanaman hias, dan produk-produk yang dihasilkan oleh
hewan (misalnya sarang burung walet, madu, dan lainnya), rotan, bambu dan serat-serat
(misalnya: pandan yang dapat dianyam menjadi tikar). Food and Agricultural Organization
(FAO) mendefinisikan HHBK sebagai produk selain kayu yang berasal dari bahan biologis,
diperoleh dari hutan dan pepohonan yang tumbuh di sekitar hutan.

Pengambilan hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah segala bentuk aktivitas
pemanfaatan/pengambilan hasil hutan selain kayu. Kegiatan ini sebenarnya diperbolehkan
untuk dilakukan pada kawasan hutan untuk pemenuhan kebutuhan bahkan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Aktivitas ini akan menjadi ancaman yang serius apabila
pengambilannya dilakukan pada kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi tanpa
memperhatikan keberlanjutannya.

Atribut Pengambilan HHBK


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Aren - Pakis
- Bambu - Pandan
- Buah-buahan hutan - Pinang
- Gaharu - Rotan
- Getah damar - Sarang semut
- Getah jelutung - Sarang wallet
- Humus - Tumbuhan hias
- Jernang - Tumbuhan obat
- Madu - HHBK lainnya
- Nipah
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah Diisi jumlah HHBK yang diambil
Satuan Unit; gram; kg; liter; dll
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Dimusnahkan; disita; didokumentasi; diberi tanda; dikubur; diamankan, dll
Terhadap Obyek
Nama Pelaku Indikatif Diisi nama orang yang dicurigai merupakan pelaku utama
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

13
Penangkapan Ikan
Pengambilan Ikan merupakan kegiatan pemanfaatan sumberdaya perairan baik itu di sungai
atau danau di dalam kawasan dengan menggunakan alat pancing, jala, racun, strum, peledak,
dan bahan lainnya yang berpotensi mengganggu keanekaragaman hayati dan habitatnya.
Kategori ini menunjukkan lokasi dimana aktivitas penangkapan ikan terjadi di dalam kawasan.

Atribut Penangkapan Ikan


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Bom - Jaring troll
- Bubu - Kapal/perahu
- Ikan hasil tangkapan - Pancingan
- Jala apung - Pintur
- Jala tebar - Racun
- Jaring rawe - Strum
- Jaring sondong - Togok
- Jaring tangsi - Tanda penangkapan ikan lainnya
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah Diisi ikan yang diambil atau alat yang digunakan
Satuan Unit; kg; dll
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Dimusnahkan; disita; didokumentasi; diberi tanda; dikubur; diamankan, dll
Terhadap Obyek
Nama Pelaku Indikatif Diisi nama orang yang dicurigai merupakan pelaku utama
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar penangkapan ikan, bubu (kiri) dan jala tebar (kanan)

14
Pertambangan dan Pengeboran
Pertambangan Liar merupakan kegiatan mengambil sumberdaya bumi baik itu berupa
pengeboran minyak dan gas ataupun pengambilan bahan tambang tanpa ijin yang sah yang
berpotensi mengganggu/merusak kawasan hutan karena adanya pembukaan lahan dan
pencemaran yang disebabkan oleh limbah pertambangan.

Atribut Pertambangan dan Pengeboran


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Batu kali - Minyak bumi
- Batu mulia - Nikel
- Batu peca/ciping - Pasir
- Batubara - Perak
- Biji besi - Tembaga
- Emas - Timah
- Gas alam - Uranium
- Intan - Pertambangan lainnya
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Metode penambangan Tradisional; Semi-modern; Modern/mesin
Jumlah Diisi luasan area atau jumlah spot dan alat tambang
Satuan Unit; kg; gram; hektar; m persegi; dll
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Dimusnahkan; disita; didokumentasi; diberi tanda; dikubur; diamankan, dll
Terhadap Obyek
Nama Pelaku Indikatif Diisi nama orang yang dicurigai merupakan pelaku utama
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar pertambangan, pertambangan semi modern (kiri) dan tradisional (kanan)

15
Kebakaran Hutan
Kebakaran merupakan segala bentuk ancaman yang mengakibatkan hutan atau lahan terbakar
baik disengaja ataupun secara alami yang mengakibatkan perubahan fungsi alam/ekologi suatu
kawasan sehingga berdampak pada organisme yang terdapat di dalamnya. Temuan kebakaran
dibedakan menjadi dua kondisi yaitu masih dalam kondisi terbakar dan area bekas bakaran.

Atribut Kebakaran Hutan dan Lahan


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Bekas kebakaran - Sengaja dibakar
- Masih terbakar
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Penyebab kebakaran Alami; Non alami; Tidak tahu
Jumlah Diisi luasan area yang terbakar
Satuan Ha; M²; dll
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Diberi tanda; didokumentasikan; dipadamkan; dll
Terhadap Obyek
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar kebakaran hutan, bekas kebakaran (kiri) dan masih terbakar (kanan)

16
Pembuatan Kanal
Pembuatan kanal dalam atau pada batas kawasan tanpa izin dengan tujuan tertentu merupakan
aktifitas pelanggaran yang mengancam. Kanal untuk pengeringan lahan atau merubah aliran
sungai merupakan ancaman serius bagi ekosistem, khususnynya pada lahan hutan gambut.

Atribut Pembuatan Kanal


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Kanal pengalihan aliran sungai - Kanal pengeringan lahan
- Kanal pengatur level air - Kanal peruntukan lainnya
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah Diisi luasan area atau panjang/lebar kanal
Satuan Ha; m persegi; meter; km; dll
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Diberi tanda; didokumentasikan; dll
Terhadap Obyek
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar pembuatan kanal untuk mengeringkan lahan gambut

17
Pembuatan Akses Jalan
Pembuatan akses jalan merupakan pembuatan jalan dalam suatu kawasan tanpa izin. Infromasi
ini sangat diperlukan karena jalan dalam suatu kawasan seringkali diikuti oleh aktifitas manusia
yang dapat mengancam ekosistem yang ada.

Atribut Pembuatan Akses Jalan


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Jalan mobil - Jembatan
- Jalan motor - Jalan akses lainnya
- Jalan setapak
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah Diisi luasan area atau panjang/lebar kanal
Satuan Ha; m persegi; meter; km; dll
Jejak kaki; Jejak mobil; Jejak tarikan kayu; Jejak sepeda motor; tidak ada;
Tanda aktifitas tanda lainnya
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Diberi tanda; didokumentasikan; dll
Terhadap Obyek
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar pembuatan akses jalan, kalan setapak (kiri) dan jalan mobil (kanan)

18
Alat Kerja dan Transportasi
Alat kerja dan transportasi merupakan temuan yang berhubungan dengan setiap kategori-
kategori ancaman manusia, namun dipisahkan agar tidak terjadi pencatatatan berulang kasus
maupun alat kerja serta transportasinya. Alat kerja dan transportasi akan menunjukkan indikasi
adanya ancaman terhadap kawasan, namun tidak secara langsung menunjukkan lokasi
terjadinya ancaman dalam kawasan. Alat kerja yang dimaksudkan adalah temuan peralatan
yang biasa digunakan oleh para pelaku untuk mengambil sesuatu atau untuk melakukan
aktivitas illegal di dalam kawasan, termasuk temuan alat tambang yang tidak sedang terpasang.

Atribut Alat Kerja dan Transportasi


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan Alat Kerja Alat Transportasi
- Alat berat - Kole-kole
- Cangkul - Mobil
- Chainsaw - Perahu
- Dulang - Rakit
- Gergaji tangan - Sepeda motor
- Golok - Speed boat
- Kapak - Truk
- Katrol - Kendaraan lainnya
- Mesin dompleng
- Sisa perlengkapan kerja
- Alat kerja lainnya
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah Diisi jumlah alat kerja atau alat transportasi yang dijumpai
Satuan Unit
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Diberi tanda; didokumentasikan; Dimusnahkan; Dirusakkan; dll
Terhadap Obyek
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar alat kerja dan transportasi, sepeda motor (kiri) dan mesin dompleng (kanan)

19
Spesies Invasif
Spesies invasif meliputi satwa dan tumbuhan yang bukan merupakan spesies asli setempat yang
secara luas mempengaruhi habitat yang mereka invasi, spesies ini mengkolonisasi suatu habitat
secara massif dan mengalahkan pertumbuhan jenis asli yang ada.

Atribut Spesies Invasif


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Satwa invasif - Tumbuhan invasif
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jenis satwa Jenis yang dijumpai, masukkan dalam keterangan jika tidak ada dalam pilihan
Jenis tumbuhan Jenis yang dijumpai, masukkan dalam keterangan jika tidak ada dalam pilihan
Jumlah Diisi jumlah individu atau luasan area yang terinvasif
Satuan Individu; ha; m persegi; dll
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Diberi tanda; didokumentasikan; Dimusnahkan; dll
Terhadap Obyek
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar spesies invasif, mukuna yang tumbuh menutupi pohon

20
Pencemaran
Pencemaran merupakan masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam suatu tempat. Pencemaran dalam suatu kawasan dapat berupa benda
padat ataupun cair.

Atribut Pencemaran
Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Limbah cair - Limbah cair dan padat
- Limbah padat
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah Diisi jumlah, volume atau luasan area yang tercemar
Satuan Unit; ha; m persegi
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Keaktifan Aktif; Tidak aktif
Tindakan – Diberi tanda; didokumentasikan; Dimusnahkan; Dibersihkan; dll
Terhadap Obyek
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar pencemaran, limbah padat (kiri) dan limbah cair (kanan)

21
Bencana Alam
Bencana alam dapat menyebabkan kerusakan terhadap biodiversity atau kematian satwa liar.
Kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam dipisahkan dengan sub kategori
ancaman-ancaman lain yang disebabkan oleh manusia. Klasifikasi bencana alam dibedakan
menjadi: tanah longsor, banjir, abrasi, erosi, sedimentasi, tsunami, gunung meletus, dan
bencana lainnya yang berpotensi mengganggu atau memusnahkan keanekaragaman hayati.

Atribut bencana alam


Nomor LK Diisi nomor laporan kejadian jika temuan ini dilaporkan
Tipe temuan - Abrasi - Lumpur minyak
- Banjir - Pengikisan
- Erosi - Pergeseran lempeng bumi
- Gempa bumi - Putting beliung
- Gunung meletus - Tsunami
- Longsor - Bencana lainnya
Pelanggaran Pelanggaran; Bukan pelanggaran
Jumlah Diisi luasan area yang terkena dampak bencana alam
Satuan Unit; ha; m persegi; dll
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Tindakan – Diberi tanda; didokumentasikan; Dibersihkan; Diamankan; dll
Terhadap Obyek
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi/ancaman yang dijumpai memerlukan
tindakan pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar bencana alam, tanah longsor (kiri) dan gunung meletus (kanan)

22
b. Satwa Liar
Satwa liar adalah semua jenis satwa yang masih memiliki sifat liar atau yang kehidupannya
berada di alam liar. Ada tiga kategori dalam point ini seperti berikut: Perjumpaan satwa, tanda
satwa, dan satwa mati.

Perjumpaan Satwa Liar


Perjumpaan satwa merupakan suatu kondisi di mana pada saat kegiatan patroli kawasan
petugas melihat satwa liar secara langsung. Informasi ini sangat penting, karena dapat
memberikan informasi distribusi suatu jenis satwa.

Atribut Perjumpaan Satwa


Jenis satwa Diisi jenis satwa yang ditemukan
Jenis kelamin Jantan; Betina; Tidak tahu
Umur satwa Anakan; Remaja; Desawa; Tidak tahu
Jumlah Isi jumlah satwa yang dijumpai
Satuan Individu; kelompok
Jarak (m) Jarak dari pengambilan waypoint terhadap satwa
Azimuth (derajat) Azimuth dari titik pengambilan waypoint terhadap satwa
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar perjumpan satwa, elang perut karat (kiri) dan orangutan (kanan)

23
Tanda Satwa
Jejak Satwa merupakan tanda-tanda keberadaan satwa liar di dalam kawasan hutan. Tanda
keberadaan satwa liar dapat berupa: tapak kaki, suara satwa, cakaran, sarang, kotoran,
kubangan, satwa mati, tulang, tengkorak, dll.

Atribut Tanda Satwa


Jenis satwa Diisi jenis satwa yang ditemukan
Tipe temuan - Bau - Kotoran
- Bagian tubuh satwa - Kubangan
- Bekas makan - Plintiran
- Cakaran - Sarang
- Gesekan badan - Suara
- Gesekan cula - Tapak
- Goresan - Tanda satwa lainnya
Panjang tapak (mm) Diisi untuk perjumpaan tapak kaki satwa
Lebar tapak (mm) Diisi untuk perjumpaan tapak kaki satwa
Usia Temuan - Baru (dalam 1 minggu) - Cukup lama (> 1 bulan)
- Cukup baru (1-2 minggu) - Sangat lama (>3 bulan)
- Lama (2-4 minggu) - Di atas 1 tahun
Tindakan Diberi tanda; didokumentasikan; dll
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar tanda satwa, tapak kaki (kiri) dan kotoran satwa (kanan)

24
Satwa Mati
Satwa mati merupakan bagian dari kategori satwa liar yang mana satwa yang dijumpai sudah
dalam kondisi mati dan tidak diketahui secara pasti apakah satwa tersebut merupakan hasil
perburuan liar ataukah mati karena penyebab lainnya. Perjumpaan satwa mati ini dapat berupa
bangkai, tulang kerangka, atau bagian tubuh satwa. Informasi mengenai perjumpaan satwa mati
ini meliputi:

Atribut Satwa Mati


Jenis satwa Diisi jenis satwa yang ditemukan
Jenis kelamin Jantan; Betina; Tidak tahu
Umur satwa Anakan; Remaja; Desawa; Tidak tahu
Jumlah Isi jumlah satwa yang dijumpai
Kondisi satwa mati Segar; Membusuk; Tersisa kerangka; Bagian tubuh tertentu
Tanda pada satwa mati Lubang peluru; Racun; Luka fisik; Kondisi kesehatan buruk; dll
Keutuhan bangkai Utuh; Bagian penting hilang; dll
Indikasi penyebab Perburuan; Konflik; Penyakit; Tidak tahu
kematian
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar satwa mati, bangkai membusuk (kiri) dan kerangka kepala (kanan)

25
c. Tumbuhan
Tumbuhan merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang memiliki peran penting dalam
suatu habitat, karena tumbuhan memiliki fungsi sebagai pengatur tata air, pembentuk iklim
mikro, habitat satwa, sumber pakan satwa, sumber pakan dan bahan obat, dan sebagainya.

Tumbuhan yang perlu dicatat saat patroli adalah jenis-jenis tumbuhan dilindungi dan tumbuhan
penting lainnya di dalam kawasan, misal: tumbuhan pakan satwa, tanaman hias, dll.

Atribut tumbuhan
Jenis tumbuhan Diisi jenis tumbuhan yang ditemukan
Tipe temuan - Tumbuhan eksotis - Tumbuhan obat
- Tumbuhan kayu keras - Tumbuhan pakan satwa
- Tumbuhan langka - Tumbuhan lainnya
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar contoh tumbuhan, bunga bangkai (kiri) dan kantong semar (kanan)

26
d. Fitur
Fitur alami
Obyek fitur alami merupakan obyek atau lokasi yang dalam proses terbentuknya terjadi secara
alami, tanpa campur tangan manusia dan biasanya memiliki nilai estetika dan fungsi ekologi.
Data fitur alami penting untuk dicatat karena merupakan potensi alam yang perlu dijaga
kelestariannya. Bentuk-bentuk fitur alami yang perlu dicatat datanya antara lain, mata air,
sumber air panas, salt lick, goa, karst, air terjun, dan sebagainya.

Atribut Fitur Alami


Tipe temuan - Air terjun - Mata air
- Alur - Mata air panas
- Danau - Salt lick
- Goa - Sungai
- Karst - Tampungan atau genangan air
- Kawah - Fitur alami lainnya
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi yang dijumpai memerlukan tindakan atau
respon pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambat contoh fitur alami, air terjun (kiri) dan kawah (kanan)

27
Infrastruktur/Sarana prasrana
Fitur buatan merupakan obyek buatan manusia yang dibangun untuk fungsi tertentu untuk
kepentingan masyarakat dan pengelolaan kawasan, meliputi: mikrohidro, kantor balai, tower,
menara pemantau, pos jaga, jembatan dan lain-lain.

Atribut infrastruktur/sarana prasarana


Tipe temuan - Bak air - Mikrohidro
- Bendungan - PLTA
- Instalasi air bersih masyarakat - Pos jaga
- Instalasi PDAM - Sekolah
- Jembatan pemerintah - Stasiun penelitian
- Kantor balai - Tanda batas wilayah adat
- Kantor pemerintahan - Tempat ibadah
- Kantor resort - Titik triangulasi
- Kantor seksi - Tower
- Klinik - Infrastruktur lainnya
- Menara pemantauan
Kondisi - Baik - Roboh
- Rusak - Salah arah
- Hilang - Salah posisi
- Bergeser - Kondisi lainnya
- No reg terhapus
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi yang dijumpai memerlukan tindakan atau
respon pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar contoh kantor resort (kiri) dan instalasi PDAM (kanan)

28
Pal Batas
Pal batas merupakan tanda batas kawasan konservasi dengan kawasan di sekitarnya termasuk
batas alam. Pencatatan data pal batas kawasan pada saat patroli merupakan

Atribut pal batas


Tipe temuan Diisi jenis pal batas dan
nomornya
Kondisi - Baik - Roboh
- Rusak - Salah arah
- Hilang - Salah posisi
- Bergeser - Kondisi lainnya
- Nomor register terhapus
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi yang dijumpai memerlukan tindakan atau
respon pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar contoh pal batas berupa beton (kiri) dan pohon (kanan)

29
Media Informasi
Media informasi merupakan sarana yang digunakan untuk memberikan informasi baik itu
himbauan, larangan, perintah, pengumuman, atau informasi lainnya. Media informasi pada
suatu kawasan merupakan informasi dalam bentuk cetak baik itu baliho, papan informasi,
papan penunjuk arah, ataupun media lainnya.

Atribut media informasi


Tipe temuan - Baliho - Poster
- Papan informasi - Spanduk
- Papan penunjuk arah - Media informasi lainnya
Kondisi - Baik - Roboh
- Rusak - Salah arah
- Hilang - Salah posisi
- Bergeser - Kondisi lainnya
- Nomor register terhapus
Perlu tindak lanjut Ya; Tdak (pilih ya jika observasi yang dijumpai memerlukan tindakan atau
respon pasca kegiatan)
Keterangan Diisi informasi penting lainnya yang tidak terdapat dalam atribut

Gambar contoh media informasi berupa penunjuk arah (kiri) dan papan informasi (kanan)

30
Struktur Data Model Patroli
Kategori 0 Kategori 1 Atribut
Ancaman Pelaku Nomor LK, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Pelaku melarikan diri/ tidak,
Identitas pelaku, Jumlah pelaku, Tipe temuan, Jumlah temuan dan satuannya,
Tindakan terhadap pelaku.
Pengggunaan kawasan Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah temuan dan
satuannya, Usia temuan, Keaktifan, Modus, Tindakan, Nama pelaku indikatif.
Pembalakan Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jenis tumbuhan,
Jumlah dan satuannya, Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek, Nama
pelaku indikatif.
Perburuan satwa Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah dan satuannya,
Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek, Nama pelaku indikatif.
Pengambilan HHBK Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah dan satuannya,
Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek, Nama pelaku indikatif.
Penangkapan ikan Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah dan satuannya,
Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek, Nama pelaku indikatif.
Pertambangan dan Pengeboran Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Metode penambangan,
Jumlah dan satuannya, Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek, Nama
pelaku indikatif.
Kebakaran hutan dan lahan Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Penyebab kebakaran,
Jumlah dan satuannya, Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek.
Pembuatan kanal Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah dan satuannya,
Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek.
Pembuatan akses jalan Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah dan satuannya,
Tanda aktivitas, Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek.
Alat kerja dan transportasi Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah dan satuannya,
Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek.
Spesies invasive Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jenis satwa, Jenis
tumbuhan, Jumlah dan satuannya, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek.
Pencemaran Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah dan satuannya,
Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek.

31
Bencana alam Nomor LK, Tipe temuan, Pelanggaran/ bukan pelanggaran, Jumlah dan satuannya,
Usia temuan, Keaktifan, Tindakan terhadap obyek.
Satwa Liar Perjumpaan satwa Jenis satwa, Jenis kelamin, Umur satwa, Jumlah dan satuannya, jarak,
Tanda satwa Jenis satwa, Tipe temuan, Panjang dan Lebar Tapak (khusus untuk tanda satwa
berupa tapak), Usia temuan, Tindakan.
Satwa mati Jenis satwa, Jenis kelamin, Umur satwa, Jumlah, Kondisi satwa mati, Tanda pada
satwa mati, Keutuhan bangkai, Indikasi penyebab kematian.
Tumbuhan Perjumpaan tumbuhan Jenis tumbuhan,Tipe temuan.
Fitur Fitur alami Tipe temuan.
Infrastruktur/Sarana prasrana Tipe temuan, Kondisi.
Pal batas Tipe temuan, Kondisi.
Media Informasi Tipe temuan, Kondisi.

32
Contoh Pengisian Matrik Laporan Patroli

LAPORAN KEGIATAN PATROLI…………………..

Lokasi : …………………(sebutkan nama kawasan konservasi yang menjadi lokasi patroli)


Waktu : …………………(sebutkan hari dan tanggal mulai sampai dengan akhir patroli)
Personil : …………………(sebutkan nama personil yang melaksanakan kegiatan patroli)
No SPT : …………………(sebutkan nomor SPT kegiatan patroli)
Biaya : …………………(sebutkan biaya pelaksanaan kegiatan patroli)

KOORDINAT TEMUAN
HARI/ UTM
NO. KATEGORI KATEGORI KETERANGAN
TANGGAL ATRIBUT
X Y LEVEL 0 LEVEL 1
- - - Start H1
1. 2 Januari 2022 781715 9746713
Fitur Pal batas Pal TN Nomor 1000, kondisi baik Didokumentasikan
Satwa liar Jenis satwa: rangkong, Tipe temuan: Suara, -
Tanda satwa
Jumlah: 2 ekor
2. 2 Januari 2022 781722 9743147
Tumbuhan Perjumpaan
Jenis tumbuhan: Rafflesia arnoldi Didokumentasikan
tumbuhan
Ancaman Perburuan Jerat nilon dan bangkai kijang Dihancurkan
Jenis satwa: kijang, Jenis kelamin: jantan,
3. 2 Januari 2022 781495 9742525 Satwa liar Satwa mati Dikubur
kondisi membusuk
- - - Istirahat
Pengambilan
4. 2 Januari 2022 781492 9742372 Ancaman Gaharu Didokumentasikan
HHBK
5. 2 Januari 2022 780937 9742372 - - - Camp H1
6. 3 Januari 2022 780937 9742372 - - - Start H2

33
KOORDINAT TEMUAN
HARI/ UTM
NO. KATEGORI KATEGORI KETERANGAN
TANGGAL ATRIBUT
X Y LEVEL 0 LEVEL 1
Perjumpaan
Tumbuhan Jenis tumbuhan: Amorphophallus titanum Sedang mekar
tumbuhan
7. 3 Januari 2022 780888 9742128 Ukuran tapak:
Jenis satwa: Harimau sumatera, Tipe temuan: Panjang 13 cm.
Satwa liar Tanda satwa
Tapak, Jumlah: 1 ekor Lebar 11 cm.
Tinggi 10 cm
Perjumpaan
8. 3 Januari 2022 780006 9741733 Satwa liar Jenis satwa: Siamang, Jumlah: 3 ekor Didokumentasikan
satwa
9. 3 Januari 2022 779505 9741527 - - - Istirahat
10. 3 Januari 2022 779363 9740736 Ancaman Pembalakan Tunggul, Jumlah 2, jenis pohon: Meranti Didokumentasikan
11. 3 Januari 2022 778514 9740094 - - - Camp H2
12. 4 Januari 2022 778514 9740094 - - - Start H3
Jenis satwa: tapir, Tipe temuan: Kotoran,
13. 4 Januari 2022 775016 9738276 Satwa liar Tanda satwa Didokumentasikan
Jumlah: 1 ekor
Kebakaran
14. 4 Januari 2022 772351 9735113 Ancaman Bekas kebakaran, Luas: 1 hektar Didokumentasikan
hutan
- - - Istirahat
15. 4 Januari 2022 770360 9731737
Fitur Fitur alami Danau kecil Didokumentasikan
Penggunaan Ladang, Luas: 2 hektar, Jenis tanaman budidaya: Pelaku tidak
Ancaman
kawasan Cabai dan Kentang ditemukan.
Infrastruktur/
16. 4 Januari 2022 768886 9729140 Fitur Papan larangan Didokumentasikan
Sarpars
Jenis satwa: Beruang madu, Tipe temuan:
Satwa liar Tanda satwa -
Cakaran di batang pohon
17. 4 Januari 2022 767789 9724714 - - - Finish

34

Anda mungkin juga menyukai