Anda di halaman 1dari 67

SQUID SERVER SEBAGAI INTERNET GATEWAY PADA

PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia

WILSON TING SURIKIN 10108039

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2012
LEMBAR PENGESAHAN

SQUID SERVER SEBAGAI INTERNET GATERWAY PADA


PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

WILSON TING SURIKIN 10108039

Pembimbing Kerja Praktek I Pembimbing Kerja Praktek II

Rengga Patria Rani Susanto S.Kom


Koordinator Hardware PT. MGS NIP. 4127.70.06.023

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T.


NIP. 4127.70.06.008

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan segala karuniaNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas ini dengan judul “Squid Server sebagai Internet Gateway

pada PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI”.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Kerja

Praktek di Jurusan Teknik Informatika. Keterbatasan pengetahuan, pengalaman

dan kemampuan serta kendala-kendala yang mengiringi membuat penulisan tugas

ini jauh dari sempurna, namun berkat bimbingan, dukungan serta doa dari

berbagai pihak menjadikan penulisan laporan ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu penyusunan laporan Tugas ini, diantaranya kepada :

1. Ibu Rani Susanto S.Kom. selaku dosen pembimbing kerja praktek dan dosen
wali IF1 angkatan 2008.
2. Bapak Rengga P. selaku pembimbing kerja praktek di PT. METROCOM
GLOBAL SOLUSI.
3. Teman-teman mahasiswa khususnya IF1 angkatan 2008 yang telah
memberikan dukungan dan bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Akhir kata, semoga penulisan laporan tugas ini dapat memenuhi tugas

matakuliah Kerja Praktek. Semoga amal kebaikan semua pihak mendapat

ganjaran yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Bandung, Januari 2012


Penulis

iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah .......................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Perumusan Masalah ................................. Error! Bookmark not defined.
1.3 Maksud dan Tujuan ................................. Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Maksud ............................................. Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Tujuan .............................................. Error! Bookmark not defined.
1.4 Batasan Masalah ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.5 Metode Penelitian .................................... Error! Bookmark not defined.
1.6 Sistematika Penulisan .............................. Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................ Error! Bookmark not defined.
2.1 Profil PT. METROCOM GLOBAL SOLUSIError! Bookmark not
defined.
2.1.1 Sejarah PT. METROCOM GLOBAL SOLUSIError! Bookmark
not defined.
2.1.2 Logo PT. METROCOM GLOBAL SOLUSIError! Bookmark not
defined.
2.1.3 Badan Hukum PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI ................ Error!
Bookmark not defined.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job DescriptionError! Bookmark not
defined.
2.2 Landasan Teori ........................................ Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian Proxy .............................. Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Pengertian Proxy Server ................... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Pengertian Squid .............................. Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Pengertian Server ............................. Error! Bookmark not defined.
2.2.5 Pengertian Gateway ......................... Error! Bookmark not defined.
BAB III PEMBAHASAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Analisis Masalah ..................................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Installasi Operating Sistem (UBUNTU) . Error! Bookmark not defined.
3.3 Installasi DNS.......................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Installasi Squid ........................................ Error! Bookmark not defined.
3.5 Installasi Shorewall ................................. Error! Bookmark not defined.
3.6 Implementasi Proxy ................................. Error! Bookmark not defined.
3.7 Pengujian Squid ....................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............... Error! Bookmark not defined.
4.1 Kesimpulan .............................................. Error! Bookmark not defined.
4.2 Saran ........................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin pesat, hal

tersebut tidak akan berguna jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang

terampil dalam bidangnya. Tidak hanya dengan mengandalkan ilmu yang telah

didapat di bangku perkuliahan, mahasiswa juga perlu melakukan praktek sesuai

bidang ditekuninya. Melalui Kerja Praktek (KP) diharapkan mahasiswa dapat

menghadapi kendala-kendala yang nantinya akan ditemukan dalam dunia kerja.

Dan yang paling penting adalah mengukur kemampuan dan keterampilan dalam

bidang yang ditekuninya sekarang.

Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini, penulis mendapat pengetahuan dan ilmu

baru mengenai jaringan komputer yang dihubungkan dengan akses internet

dengan menggunakan Ubuntu sebagai Operating System, Squid Guard sebagai

nama Proxy nya dan Putty sebagai software pendukung. Judul dalam pembuatan

Proxy ini yaitu “SQUID SERVER SEBAGAI INTERNET GATEWAY PADA

PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI”.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam Laporan Praktek Kerja

Lapangan ini

Adalah tentang proses koneksi jaringan komputer ke internet menggunakan Squid

Server dengan software Squid Guard di PT. Metrocom Global Solusi.

1
1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari pembuatan Proxy ini yaitu untuk membuat gateway

internet di internal (PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI)

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Proxy ini yaitu sebagai pengamanan untuk

internal agar tidak mengakses situs yang mengandung seks maupun

sara.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam laporan ini yaitu, melakukan penginstallan,

penyetingan dan mengkoneksikan software Squid Guard dari awal hingga

dapat dijalankan.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan terdiri dari beberapa langkah, yaitu sebagai

berikut:

1. Metode pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya :

a. Studi Literatur

Studi literatur adalah mengumpulkan jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang

berkaitan dengan proses mencari, membaca dan mempelajari buku-buku,

majalah serta website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas

dalam pembuatan laporan.


b. Observasi

Mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di lapangan untuk

memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.

c. Wawancara

Melakukan dialog (Tanya Jawab) secara langsung dengan pihak yang

bersangkutan dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.

2. Metode Pembuatan Perangkat (Proxy)

Metode yang digunakan dalam proses pembuatan proxy ini adalah:

a. Analisis

Analisis adalah tahapan untuk menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanan pembuatan proxy ini.

b. Perancangan

Perancangan adalah tahapan penyusunan proses yang harus dilakukan pertama

kali sampai akhir (instalasi perangkat).

c. Implementasi

Implementasi adalah tahap mengimplementasikan proxy yang akan dibuat

perancangan.

d. Pengujian

Pengujian dilakukan setelah proxy yang dibuat selesai maka proxy akan diuji

kelayakannnya, apakah sesuai dengan permintaan yang diinginkan oleh pihak

yang bersangkutan.
1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini terbagi kedalam lima bab

beserta pokok materinya. Sebagai gambaran umum, sistematika penyusunan

laporan yang akan ditulis adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan menjelaskan mengenai Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Permasalahan, Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan, Metodologi Penelitian

dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka membahas mengenai tinjauan perusahaan tempat dimana

dilakukan penelitian dan pembahasan landasan teori yang mendukung proses

pembuatan proxy.

BAB III PEMBAHASAN

Pembahasan menjelaskan tentang gambaran secara umum tentang proxy yang

dibuat di PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dari penyelesaian masalah yang dibahas

serta saran-saran yang diharapkan bermanfaat untuk pengembangan proxy ini.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI (MGS) adalah Perusahaan IT Solusi. MGS

mencerminkan keahlian dan pengalaman dengan memberikan klien solusi terbaik

untuk masalah teknologi informasi. PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI (MGS)

melayani klien sebagai pemecah masalah, analis independen, manajer proyek, dan

pelatih yang berpengalaman dalam penggunaan teknologi informasi untuk

meningkatkan keberhasilan klien. PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI (MGS)

mempunyai department-department yang menangani setiap permasalahan yakni,

department hardware, network dan software.

2.1.1 Sejarah PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi informasi memberikan

kepada setiap organisasi dan perusahaan kesempatan untuk mengeksploitasi

penggunaan teknologi yang baru untuk meningkatkan daya saing terhadap pesaing

lain. Untuk merealisasikan hal ini, setiap organisasi harus memiliki kemampuan

mengident ifikasi teknologi baru agar dapat beroperasi dengan baik dengan sistem

yang sudah terbentuk pada perusahaan. Tantangan bagi manajemen perusahaan

adalah memperkenalkan teknologi yang dimaksud agar dapat membantu

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam pememilihan teknologi

baru, organisasi sering dihadapkan dengan tugas yang berat agar teknologi dapat

bermanfaat bagi perusahaan. Tugas ini sering membuat perusahaan terbebani,

1
mulai dari pemilihan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan

dan bagaimana produk tersebut dapat berinteraksi dengan semua pihak yang ada

di dalam organisasi. Hal ini menghasilkan hasil yang kurang maksimal sehingga

efektifitas dan efisiensi tidak tercapai.

Metrocom Global Solusi, PT (MGS) mencerminkan keahlian dan pengalaman

dalam menyediakan solusi dalam teknologi informasi yang terbaik kepada

customernya. MGS melayani customer sebagai problem solver, independent

analyst , project manager, trainer yang berpengalaman dalam hal penggunaan

teknologi informasi untuk meningkatkan strategi operasional perusahaan

customer.

“MGS menyediakan pelayanan yang berkualitas yang merupakan solusi


berbasis open system dengan tenaga profesional yang berkualitas”

2.1.2 Logo PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

Gambar 2.1 Logo PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI


2.1.3 Badan Hukum PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

Gambar 2.2 Badan Hukum I PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

Gambar 2.3 Badan Hukum II PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI


Gambar 2.4 Badan Hukum III PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

Gambar 2.5 Badan Hukum IV PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI


2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

NEW STRUCTUR
PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

Commissioner
MT. Gayatri E. Basuki

CEO
Indra S.A Pattiasina

Sekretaris
BODKRS

COO
Roberto Blasius Sangka

Technical Division Admin Division Sales Division

Presales
Sales Department
Department

PM
GH GH Software GH Finance / GH Enterprise 2 GH System
- Budi Prawira GH HRD / Legal / GA GH Enterprise 1 GH Infrastructure GH HP Software
Helpdesk ……………… Accounting Aisha Siti Architec
- Budi Junianto Fred Batoarung Galuh Muninggar Salomo Duga Adhiarto
Adrianus B . Nunun Dewiyani Ramadhani Widi Cahyono
- M. Noorman

Koordinator Koordinator
Network Hardware
Adrianus L Rengga P

Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff

Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI

Job Description pada PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI sebagai berikut :

a. Arsitektur

Support keseluruhan pendekatan arsitektur yang diberikan MGS ke pada

customer. Sumber daya yang disediakan dalam peran di dalam proyek

mempunyai pengalaman bertahun- tahun dalam semua aspek standard

perencanaan, design arsitektur dan konstruksi data center.

b. Teknikal

Menyediakan detail persyaratan design dan melaksanakan modifikasi

hardware dan software yang dibutuhkan untuk mencapai semua tujuan

proyek. Sumber daya teknikal akan disediakan oleh semua bagian untuk

proyek ini.
c. Manajemen Proyek

Implementasi dari arsitektur MGS yang disediakan bagi proyek

membutuhkan kemampuan manajemen proyek yang lebih baik

dibandingkan proyek biasanya. Kemampuan dalam mengatur set iap aspek

pada set iap fase akan dijelaskan, seiring dengan pengembangan hubungan

yang baik dengan aktifitas partner dan customer.

d. Implementasi dan Support

Setelah detail design, prototype konst ruksi dan penerimaan produk oleh

customer, tahap implementasi dan support menjadi fokus dalam

menyediakan solusi kepada customer. MGS memiliki karyawan yang

berpengalaman dan juga bermot ivasi dalam dunia indust ri yang dapat

mendukung aktifitas-aktifitas ini. Record dari impementasi yang sukses

menjadi bukt i terhadap kemampuan manajemen proyek ini. Teknikal

support kami menggambarkan kualitas yang terbaik di industri. Tujuan

utama mereka adalah memberikan dukungan teknikal yang terbaik kepada

setiap customer.

e. Industry Expertise

Fokus utama dar i MGS adalah selalu menjadi penyedia solusi teknologi

informasi dengan membangun hubungan par tner dan hubungan ker ja

dengan penyedia software yang fokus dalam industri informasi dan

telekomunikasi. Kami mengkombinasikan produk mereka dengan

kemampuan layanan professional kami menjadi solusi yang bermanfaat

bagi customer kami.


f. Help Desk

MGS menyediakan fasilitas help desk untuk memberikan konsultasi hari

demihari dan

bimbingan untuk staff IT dari perusahaan customer dalam masalah

performance atau operasional. Fasilitas yang diberikan sebagai berikut:

- Database of Installed Products

- Hotline service

- Database of Spare Parts

- SMS (Short Messaging System)

- Database of Problem Solving

- Internet e-mail

Permintaan customer terhadap help desk atau support center dapat berupa

permintaan untuk informasi atau untuk menyelesaikan masalah. Customer

dapat menyampaikan permintaan melalui telepon hot line, email dan fax.

Response t ime melalui layanan

telepon hot line dan email di fasilitasi selama waktu bekerja Indonesia dan

SMS tersedia selama 24 jam. Help desk akan melakukan report secara

resmi dengan design sistem yang diidentifikasi atau kesalahan operasional

yang membutuhkan per lakuan perbaikan barang. Dan untuk sementara

akan meninjau kembali report seperti yang dibutuhkan.

g. Remote Technical Assitance

MGS akan melakukan investigasi dan jika memungkinkan, melakukan

koreksi dari setiap kesalahan dari program software untuk mencapai

spesifikasi fungsional sesuai dokumentasi user dengan memberikan


konsultasi melalui telepon pada waktu yang dapat dipert imbangkan (jam

kerja) . Pada beberapa kasus, yang memerlukan prioritas penting dalam

melakukan tugas penting seperti memindahkan server, compress

database,dll, MGS menyediakan 24 jam stand-by support . Layanan 24

jam stand-by

diberikan pada kasus software tidak berfungsi dengan baik sehingga

menyebabkan

terganggunya proses bisnis.

h. Technology Update

MGS support center didukung sepenuhnya oleh partner MGS, dimana

semua tugas kritikal dan masalah yang tidak dapat diatasi secara lokal

akan dieskalasi dan didukung secara global.

i. Hardware

- PC / Notebook

- Server & Storage

- Security Appliances

- Networking Appliances

- Wifi Appliances

j. Database & Business Applications

- Oracle Database & Business Suite

- Sybase Database & Application Solution

- MySQL Database
k. Network / Infrastructure Tool

- Bandwidth Management System

- Security (Firewall & Antivirus) System

- Intrusion Detection & Prevention System

- Backup/Recovery Management System

- Network Management & Monitoring System

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Proxy

Teknik proxy adalah teknik yang standar untuk akses Internet secara

bersama-sama oleh beberapa komputer sekaligus dalam sebuah jaringan lokal

(LAN) melalui sebuah modem atau sebuah saluran komunikasi. Proxy server

adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak

sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet

atau intranet.

Proxy server bertindak sebagai gateway terhadap dunia maya untuk setiap

komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien sehingga seorang

pengguna yang berinteraksi dengan Internet melalui sebuah proxy server tidak

akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang

dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan

menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara

langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.

Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan private network yang

dihubungkan ke sebuah jaringan publik (misalnya Internet). Proxy server


memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering

karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki

kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang

berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" untuk sebuah jaringan pribadi,

umumnya dikenal sebagai firewall.

Istilah Proxy sendiri banyak dikenal / digunakan terutama di dunia / kalangan

diplomatik. Secara sederhana proxy adalah seseorang / lembaga yang bertindak

sebagai perantara atau atas nama dari orang lain / lembaga / negara lain.

Teknik ini dikenal dengan beberapa nama yang ada di pasaran, misalnya:

a. Internet Connection Sharing (ICS) : istilah ini digunakan oleh Microsoft pada

Windows-nya.

b. Proxy Server : ini biasanya berupa software tambahan yang dipasang di

komputer yang bertindak sebagai perantara.

c. Internet Sharing Server (ISS) : biasanya berupa hardware berdiri sendiri

lengkap dengan modem, hub dan software proxy di dalamnya.

d. Network Address Translation (NAT) : istilah lain yang digunakan untuk

software proxy server.

e. IP Masquerade : teknik yang digunakan di software NAT / Proxy server untuk

melakukan proses proxy.


2.2.2 Pengertian Proxy Server

Gambar 2.7 Susunan Proxy Server

Ada beberapa kalimat yang menjelaskan apa sebenarnya proxy server itu. Proxy

server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat

bertindak sebagai komputer lainya untuk melakukan request terhadap content dari

internet dan intranet (http://id.wikipedia.org/).

Proxy server bertindak sebagai gateway terhadap dunia internet untuk setiap

komputer client. Dalam menjalankan tugasnya proxy server tidak terlihat oleh

komputer client sebagai contoh saat seorang pengguna yang berinteraksi dengan

Internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy

server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima

request dari Proxy server akan menginterpresentasikan request-request tersebut

seolah-olah datang secara langsung dari komputer client, bukan dari proxy server.
2.2.3 Pengertian Squid

Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web

cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server

web dengan melakukan caching permintaan yang berulang-ulang, caching DNS,

caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk

sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama,

hingga pada membantu keamanan dengan cara melakukan penyaringan (filter)

lalu lintas. Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP, Squid

juga menawarkan dukungan terbatas untuk beberapa protokol lainnya termasuk

Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet Gopher, dan

HTTPS. Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content

Adaptation Protocol (ICAP).

Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai "Harvest object

cache", yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di

University of Colorado at Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai

di University of California, San Diego dan didanai melalui National Science

Foundation. Squid kini hampir secara eksklusif dikembangkan dengan cara usaha

sukarela.

Squid umumnya didesain untuk berjalan di atas sistem operasi mirip UNIX, meski

Squid juga bisa berjalan di atas sistem operasi Windows. Karena dirilis di bawah

lisensi GNU General Public License, maka Squid merupakan perangkat lunak

bebas. Squid adalah software publik domain berbasis UNIX. fungsi dari squid

adalah meng-„cache‟ atau menyimpan data yang diminta oleh pengguna

(komputer client) biasanya berupa web pages dan FTP. Platform UNIX yang di
support oleh Squid adalah FreeBSD, BSDI, Digital Unix, Irix, Linux, Solaris dan

SunOs. Tidak semua data bisa di cache oleh Squid, data-data yang bersifat

dinamik seperti CGI-BIN tidak di cache oleh Squid, jadi tiap kali ada permintaan

CGI-BIN, maka Squid akan menghubungi langsung server tujuan. Saat ini

protokol yang bisa dilayani oleh Squid adalah HTTP, FTP, Gopher, dan Wais.

2.2.4 Pengertian Server

Pengertian server dapat kita telusuri dari asal katanya. Server berasal dari kata

serve. Sebenarnya serve mempunyai buanyak sekali arti. Namun arti kata serve

yang relevan dengan bahasan tentang website adalah “melayani”. Sehingga

pengertian server adalah pelayan atau sesuatu yang melayani.

Jika kita telusuri di google, kita akan mengetahui bahwa definisi server adalah

sebuah komputer yang bertugas untuk menyimpan file yang harus selalu

terhubung dengan internet agar file tersebut dapat dilihat / digunakan oleh orang

yang sedang connect dengan internet.

2.2.5 Pengertian Gateway

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu

jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan

protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer

dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi

tersebut adalah definisi gateway yang utama.


Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak

jarang pula pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang sebetulnya

tidak benar.

Kadangkala, kata "gateway" digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang

menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar

lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam

jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.


BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dilakukan analisis yang selanjutnya akan dilakukan

tahapan implementasi. Analisis digunakan untuk mengindentifikasi dan

penginstallan dari beberapa komponen yang diperlukan dalam pembuatan proxy.

Implementasi akan dilakukan dengan menggunakan web browsing untuk menguji

apakah proxy yang dibuat sudah sesuai dengan apa yang perusahaan inginkan.

Tahapan dalam Pembuatan Squid Server ini yaitu :

1. Install OS (UBUNTU) → karena Open Source

2. Install DNS

3. Install Proxi → Nama Proxinya Squid Guard

4. Install Shorewall di UBUNTU

1.1 Analisis Masalah

Analisis adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-

bagian komponennya, dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Analisis permasalahan Squid Server sebagai Internet Gateway pada PT.

METROCOM GLOBAL SOLUSI adalah sebagai berikut:

1. Karyawan masih bisa mengakses situs-situs yang berunsur negatif (porno,

sara, dll),

2. Karyawan masi bisa mengaskses internet di jam-jam bekerja yang sudah

ditetukan oleh perusahaan.

1
Dengan adanya squid server sebagai internet gateway di PT. METROCOM

GLOBAL SOLUSI ini diharapkan karyawan tidak dapat melakukan hal-hal yang

telah disebutkan dianalisis permasalahan dan hasil dari squid server sebagai

internet gateway di PT. METROCOM GLOBAL SOLUSI, yaitu

1. Karyawan tidak bisa mengakses ke situs-situs web yang negatif (Porno,

sara dll ),

2. Karyawan tidak bisa mengakses Internet di jam-jam yang sudah

ditentukan oleh Perusahaan.

1.2 Installasi Operating Sistem (UBUNTU)

Karena yang yang digunakan sistem operasi ubuntu maka pertama kali

harus menginstalkan sistem operasi ini, pada saat memasukkan CD Installer dari

tampilan utama dari installer UBUNTU yang terdapat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Pemilihan Bahasa

Setelah pemilihan bahasa, proses selanjutnya yaitu penginstallan ubuntu server

dengan memilih Option “Install Ubuntu Server” yang terdapat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Install Ubuntu Server

Seterlah memilih option “Install Ubuntu Server” maka akan tampil, tampilan yang

berikutnya yaitu pemilihan bahasa saat proses penginstallan yang terdapat pada

gambar 3.3.

Gambar 3.3 Pemilihan Bahasa saat Proses Penginstallan

Tahap selanjutnya memilih negara asal dari perusahaan tersebut berada yang

tedapat pada gambar 3.4


Gambar 3.4 Pemilihan Negara Asal

Berikutnya akan muncul tampilan untuk mendeteksi keyboard layout yang

berfungsi pada saat penginstallan semua proses yang diinputkan memakai

keyboard yang terdapat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Detect Keyboard Layout


Setelah proses detect keyboard layout maka tahap selanjutnya yaitu peginstallan

detect layout tersebut terdapat pada gambar 3.6

Gambar 3.6 Proses penginstallan Detect Keyboard

Tampilan berikut adalah setelah menginstall keyboard layout deteksi, terdapat

pada gambar 3.7

Gambar 3.7 Pendektesian Keyboard layer


Setelah memilih “continue” maka akan masuk kedalam tahap selanjutnya yaitu

penginstallan UBUNTU yang terdapat pada CD-ROM terdapat pada gambar 3.8

Gambar 3.8 Proses Penginstallan CD-ROM

Gambar 3.9 dibawah merupakan tampilan konfigurasi jaringan dengan DHCP.

Gambar 3.9 Konfigurasi Jaringan dengan DHCP


Selanjutnya masuk kedalam tahap konfigurasi jaringan dengan memberikan

hostname setelah itu masuk kepilihan “Continue”

Gambar 3.10 Konfigurasi Jaringan

Setelah masuk kedalam tahapan pengisian hosname selanjutnya masuk kedalam

pasrtisi method, dimana ada beberapa cara sesuai dengan gambar 3.11.

Gambar 3.11 Partisi Disk I


Berikut ini tampilan partisi disk yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan

terdapat pada gambar 3.12

Gambar 3.12 Partisi Disk II

Gambar 3.13 dibawah adalah proses installing sistem base

Gambar 3.13 Penginstallan System Base I


Gambar 3.14 dibawah adalah proses installing sistem base

Gambar 3.14 Penginstallan System Base II

Setelah penginstalan sistem base masuk kedalam tahapan set up users dan

memasukkan password pada gambar 3.15 menginputkan data full name pada user

Gambar 3.15 Inputan Data User dan Passwords (Full Name)


Selanjutnya masuk kedalam tahapan set up users dan memasukkan password pada

gambar 3.16 menginputkan data user name.

Gambar 3.16 Inputan Data User dan Passwords (User Name)

Setelah memasukkan data user name kemudian masuk ketahap selanjutnya yaitu

memasukkan passwords untuk user terdapat pada gambar 3.17.

Gambar 3.17 Inputan Data User dan Passwords (Passwords)


Pada gambar 3.18 Masukkan kembali passwords yang sama dengan passwords

gambar 3.17.

Gambar 3.18 Inputan Data User dan Passwords (Verifikasi Passwords)

Selanjutnya konfigurasi alamat dari proxy yang akan dipakai nanti, harus diisi

dikarenakan pada saat implementasi menggunakan alamat proxy terdapat pada

gambar 3.19.

Gambar 3.19 Konfigurasi Alamat Proxy


Gambar 3.20 yaitu konfigurasi dari alamat proxy yang sudah dimasukkan.

Gambar 3.20 Proses Konfigurasi dari HTTP Proxy

Selanjutnya akan muncul tampilan software apa saja yang harus diinstal dalam

penginstallan UBUNTU ini, pilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan, bila sudah

langsung pilih menu “Continue” terdapat pada gambar 3.21.

Gambar 3.21 Pemilihan Software yang akan dinstall


Gambar 3.22 menjelaskan tentang proses penginstallan software-software yang

ingin diinstall.

Gambar 3.22 Penginstallan Software yang dipilih I

Pada gambar 3.23 masih dalam proses penginstallan software yang dipilih.

Gambar 3.23 Penginstallan Software yang dipilih II


Gambar 3.24 yaitu proses penginstalan dari UBUNTU sudah selesai.

Gambar 3.24 Proses Penginstallan UBUNTU Selesai

1.3 Installasi DNS

Pada gambar 3.25 adalah software pnedukung untuk menjalankan script untuk

penginstallan perangkat-perangkat yang diperlukan dalam pembuatan proxy

dalam hal ini juga bisa sebagai remote dalam pengimplementasianny. Dalam

proses penginstallan ini jaringan harus terhubung kedalam sebuah jaringan

internet.

Gambar 3.25 Software Putty


Masuk kedalam tahapan install DNS, tahap pertama yaitu buka software putty

untuk kemudian login kedalam ubuntu terdapat pada gambar 3.26.

Gambar 3.26 Login Software Putty

Pada gambar 3.27 yaitu tampilan pada saat login ke root ubuntu yang sebelumnya

login di putty.

Gambar 3.27 Login root UBUNTU


Gambar 3.28 yaitu tampilan ifconfig untuk melihat ethernet mana yang

tersambung/terisntall pada OS. Ubuntu.

Gambar 3.28 Ifconfig

Masuk kedalam penginstallan DNS terdapat pada gambar 3.29 dengan syntax

“apt-get install bind9”

Gambar 3.29 Install DNS I (apt-get install bind9)


Pada gambar 3.30 yaitu proses penginstalan dari DNS.

Gambar 3.30 Install DNS II

Pada gambar 3.31 yaitu masih dalam proses penginstalan dari DNS.

Gambar 3.31 Install DNS III


Pada gambar 3.32 yaitu proses penginstalan dari DNS sudah selesai dilakukan.

Gambar 3.32 Install DNS IV

Selanjutnya sebelum masuk kedalam tahap penyetingan DNS, DNS yang sudah

diinstall harus di nonaktifkan terlebih dahulu dengan memakai syntax

“/etc/init.d/bind9 stop”, lalu tekan enter, terdapat pada gambar 3.33.

Gambar 3.33 Stop bind9 (/etc/init.d/bind9 stop)


Setelah DNS dinonaktifkan, kemudian setting DNS dengan syntax “vi

/etc/default/bind9” lalu tekan enter untuk melanjutkan, terdapat pada gambar 3.34.

Gambar 3.34 Setting bind9 I (vi /etc/default/bind9)

Pada gambar 3.35 yaitu proses setting bind9/DNS, script awalnya yaitu “-u bind”

Gambar 3.35 Setting bind9 II (-u bind)


Pada gambar 3.36 yaitu proses setting bind9/DNS, script awalnya yaitu “-u bind”

diganti menjadi -u bind –t /var/lib/named

Gambar 3.36 Setting bind9 III (-u bind –t /var/lib/named)

Bila sudah diubah, save perubahan tersebut dengan mengetikkan “:wq!”, terdapat

pada gambar 3.37

Gambar 3.37 Save Setting Bind9 (:wq!)


Selanjutnya yaitu membuat folder bari didalam DNS tersebut untuk menyimpan

cache dan folder bind tersebut terdapat pada gambar 3.38

Gambar 3.38 Create Var

Kemudian pindahkan file etc ke folder var tadi, terdapat pada gambar 3.39

Gambar 3.39 Move etc to /var/lib/named/etc


Kemudian buat folder baru lagi untuk menyimpan data null dan random pada

DNS, terdapat pada gambar 3.40

Gambar 3.40 folder baru symlink

Setelah membuat folder baru, kemudian menentukan hak akses DNS yang dapat

mengakses folder tersebut terdapat pada gambar 3.41

Gambar 3.41 Hak Akses I

Pada gambar 3.42 masih dalam tahap menentukan hak akses DNS

Gambar 3.42 Hak Akses II


Setelah menentukan hak akses DNS tahap selanjutnya yaitu modikikasi data etc

yang terdapata pada gambar 3.43.

Gambar 3.43 Modifikasi etc I

Pada tampilan awal dimodifikasi etc yaitu seperti gambar 3.44 perhatikan

“SYSLOGD=”” ”

Gambar 3.44 Modif etc II


Kemudian modifikasi data tersebut dengan memasukkan/menginputkan syntax

SYSLOGD=”-a /var/lib/named/dev/log” terdapat pada gambar 3.45.

Gambar 3.45 Modif etc III

Setelah tahap modifikasi etc kemudian tahap terakhir dalam penginstallan DNS

yaitu restar daemon, terdapat pada gambar 3.46

Gambar 3.46 Restart Daemon


1.4 Installasi Squid

Tahap berikutnya yaitu setelah penginstallan DNS yaitu installasi Squid, tahap

pertama yaitu install squid dengan syntax “apt-get istall squid”, pada installasi

squid ini harus terhubung pada sebuah jaringan internet, terdapat pada gambar

3.47.

Gambar 3.47 Install squid I (apt-get install squid)

Tekan “Y” untuk melanjutkan ketahap selanjutnya dalam proses installasi squid,

terdapat pada gambar 3.48.

Gambar 3.48 Install squid II


Pada gambar 3.49 merupakan tampilan proses download squid.

Gambar 3.49 Proses Download Squid I

Pada gambar 3.50 masih dalam tampilan proses download squid.

Gambar 3.50 Proses Download Squid II


Setelah proses download squid, selanjutnya masuk kedalam tahap konfigurasi

squid, yang terdapat pada gambar 3.51

Gambar 3.51 Konfigurasi Squid yang sudah didownload

Setelah tahap konfigurasi restart squid proxy yang terdapat pada gambar 3.52

Gambar 3.52 Restart Squid Proxy


Setelah tahap restart masuk kedalam tahap edit port konfiigurasi dengan syntax

(nano /etc/squid/squid.conf), yang tedapat pada gambar 3.53

Gambar 3.53 Edit Port Konfigurasi I (nano /etc/squid/squid.conf)

Pada gambar 3.54 merupakan tampilan dari “nano /etc/squid/squid.conf”

Gambar 3.54 Edit Port Konfigurasi II


Pada tahap edit port konfigurasi, yaitu memasukkan http_port 3128 untu

mengarahkan alamat port yang dituju.

Gambar 3.55 Edit Port Konfigurasi III

Selanjutnya simpan perubahan tersebut, yang terdapat pada gambar 3.56

Gambar 3.56 Edit Port Konfigurasi IV


Proses penyimpanan dari alamat port telah berhasil dilakukan, seperti pada

gambar 3.57

Gambar 3.57 Edit Port Konfigurasi V

1.5 Installasi Shorewall

Tahap berikutnya yang merupakan tahap terakhir yaitu setelah penginstallan

Squid yaitu installasi Shorewall, tahap pertama yaitu install squid dengan syntax

“apt-get istall shorewall”, pada installasi squid ini harus terhubung pada sebuah

jaringan internet, terdapat pada gambar 3.58.


Gambar 3.58 Install Shorewall I (apt-get install shorewall)

Untuk masuk ketahap selanjutnya pilih “Y”, yang terdapat pada gambar 3.59

Gambar 3.59 Install Shorewall II


Pada tahap selanjutnya atau yang terakhir untuk installasi shorewall terdapat pada

gambar 3.60.

Gambar 3.60 Install Shorewall III


1.6 Implementasi Proxy

Tahap selanjutnya yaitu tahap implementasi, tahap pertama dari tahap ini yaitu

masuk kedalam web browsing, selanjutnya masukkan alamat dari http proxy yang

sudah dibuat, bila sudah maka akan muncul tampilan seperti di gambar 3.61

Gambar 3.61 Implementasi Proxy I

selanjutnya pilih ke menu “I Understand the Risks” → “Add Exception”, terdapat

pada gambar 3.62

Gambar 3.62 Implementasi Proxy II


Selanjutnya akan muncul tampilan seperti digambar 3.63, masukkan lokasi http

yang sudah dibuat tadi, kemudian ceklis bagian “permanently store this

exception”, kemudian pilih “confirm security exception”

Gambar 3.63 Implementasi Proxy III

Setelah itu ,masukkan kembali alamat http yang tadi, maka tampilannya akan

seperti digambar 3.64.

Gambar 3.64 Implementasi Proxy IV


Tahap selanjutnya yaitu masukkan username dan password pada saat

penginstallan ubuntu, terdapat pda gambar 3.65

Gambar 3.65 Implementasi Proxy V

Setelah memasukkan data username dan password, akan muncul tampilan seperti

digambar 3.66.

Gambar 3.66 Implementasi Proxy VI


Gambar 3.67 adalah tampilan “BIND DNS SERVER”

Gambar 3.67 Implementasi Proxy VII

Gambar 3.68 adalah tampilan “Read User Mail”

Gambar 3.68 Implementasi Proxy VIII


Gambar 3.69 adalah tampilan “SSH Server”

Gambar 3.69 Implementasi Proxy IX

Gambar 3.70 adalah tampilan “BIND DNS SERVSquid Proxy Server”

Gambar 3.70 Implementasi Proxy X


1.7 Pengujian Squid

dalam tahap pengujian ini, tahap pertama yaitu masuk kedalam web browser dan

pilih ribbon Tools → Options, terdapat pada gambar 3.71

Gambar 3.71 Pengujian Squid I

Kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar 3.72

Gambar 3.72 Pengujian Squid II


Tahap selanjutnya yaitu pilih Menu Setting pada Connection dan tampilannya

akan seperti pada gambar 3.73

Gambar 3.73 Pengujian Squid III

Selanjutnya pada tahap terakhir yaitu pilih “manual proxy configuration :”

selanjutnya masukkan alamat HHTP Proxy dan port yang sudah ditentukan pada

konfigurasi squid, setelah itu tekan “Ok”, maka Squid Server sebagai Internet

Gatewaydapat digunakan dan diimplementasikan di PT. METROCOM GLOBAL

SOLUSI.

Gambar 3.74 Pengujian Squid IV


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Squid Server sebagai Internet Gateway pada PT. METROCOM GLOBAL


SOLUSI, setelah analisis, implementasi beserta pengujian, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Perangkat yang dibuat dapat digunakan, Karyawan tidak dapat mengakses situs-situs
yang negatif (porno, sara, dll).
2. Karyawan tidak dapat mengakses internet di waktu kerja
Jadi Squid Server sebagai Internet Gateway pada PT. METROCOM
GLOBAL SOLUSI, ini telah sesuai prosedur yang dibutuhkan.
1.2 Saran

Adapun saran-saran bagi squid server yang dibuat ini agar dapat berjalan
dengan baik yaitu :
1. perangkat yang digunakan diharapkan sudah recommended dengan
perusahaan agar tidak terjadi error device pada saat pengimplmentasian.
2. Untuk human yang mengawasi diharapkan sering memonitoring
perangkat.

1
DAFTAR PUSTAKA

[1] http://anasbanget.wordpress.com/2007/08/31/konfigurasi-proxy-server-
melalui-squid/
[2] http://ediwe.blogspot.com/2006/08/konfigurasi-proxy-server-linux.html
[3] http://www.techinfo.web.id/2011/06/installasi-dan-konfigurasi-proxy-
server.html
[4] http://ccasp.wordpress.com/2009/01/18/install-shorewall-di-ubuntu-server-
804/
[5] http://www.techinfo.web.id/2011/06/installasi-dan-konfigurasi-proxy-
server.html
[6] http://www.metrocom.co.id/

1
SURAT KETERANGAN
PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian,
Bersedia :
“Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk
kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, (23/01/2012)

Penulis, Perusahaan,

Wilson Ting Surikin Rengga Patria


NIM 101.08.039 Koordinator Hardware PT.MGS
RIWAYAT HIDUP

Nama : Wilson Ting Surikin


NIM : 10108039
Jurusan : Teknik Informatika
Fakultas : Teknik & Ilmu Komputer
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 Februari 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Gol. Darah :A
Alamat Asal : Jl. Usman Harun VIII RT01/RW005, Cawang, Jakarta Timur.
Alamat Di Bandung : Jl. Taman Hewan No. 34A, Kecamatan Coblong, Kelurahan Lebak
Siliwangi, Bandung
Nomor Telpon : 085692071891
Email : crabby_crab2008@yahoo.com

1. Pendidikan Formal :
TAHUN PENDIDIKAN TEMPAT
1996-2002 SDN Perwira Jaya I Bekasi
2002-2005 SMP PGRI 48 Jakarta
2005-2008 SMA ANGKASA 1 Jakarta
Universitas Komputer Indonesia
2008-Sekarang (UNIKOM) Bandung
Teknik Informatika
2. Pendidikan Non-Formal :
TAHUN PENDIDIKAN TEMPAT
Kursus Bahasa Inggris
1996-2000 (Cambridge) Bekasi

Sekolah Sepakbola (SSB)


2005-2006 (ARAFAT FC) Jakarta

Sekolah Sepakbola (SSB)


2006-2007 (Tunas Patriot) Bekasi

Bimbingan Belajar
2007-2008 (Quantum Learning) Jakarta

3. Organisasi :
TAHUN JABATAN ORGANISASI
2003-2004 Wakil Ketua Umum OSIS SMP PGRI 48
2006-2007 Wakil Ketua Umum OSIS SMA ANGKASA 1
UKM SEPAKBOLA
2009-2010 Wakil Ketua Umum Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM)
Himpunan Mahasiswa Teknik
Informatika (HMIF)
2010-2011 Anggota HuMas
Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM)
Ketua Komisi II (Bidang Pendidikan, Dewan Perwakilan Mahasiswa
Pengembangan dan penelitian serta (DPM)
2010-2011
Peningkatan Pemberdayaan Kreativitas Universitas Komputer Indonesia
Mahasiswa) (UNIKOM)
UKM SEPAKBOLA
2010-2011 Ketua Umum Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM)
UKM SEPAKBOLA
2011-2012 Ketua Umum Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM)

Anda mungkin juga menyukai