Dibuat Oleh :
1
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Tujuan penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai
berikut :
3
4. Sebagai upaya melestarikan seni tari lokal asal Surabaya melalui pembelajaran
tertulis.
C. Manfaat penulisan
1. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk meningkatkan apresiasi
dan menambah wawasan tentang seni tradisional kerakyatan khususnya
kesenian Tari Lenggang Surabaya, agar keberadaan kesenian tersebut dapat
diketahui secara luas oleh masyarakat dan dapat menambah wawasan apresiasi
daerah dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya nasional.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi penulis sebagai generasi muda
untuk dapat menumbuhkan semangat melestarikan kesenian daerah. Selain itu,
hasil penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis mengenai
budaya lokal Surabaya maupun dijadikan kajian budaya tradisional di Kota
Surabaya yang jarang diketahui khalayak umum.
4
BAB 2
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Batasan masalah
5
BAB 3
LANDASAN TEORI
Menurut Soedarsono (1972: 4), Seni tari merupakan salah satu cabang
kesenian untuk melengkapi kebutuhan kondrati manusia. Seperti cabang kesenian
lainnya, seni tari lahir dan hidup semenjak manusia hidup di dunia. Seni tari
sebagai peninggalan budaya nenek moyang bangsa Indonesia secara mendasar
menduduki posisi yang amat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baik sebagai sarana upacara, pendidikan moral material, hiburan dan karya seni.
6
ditekankan harus ada keberanian dari manusia untuk mewujudkan apa yang dicita-
citakan atau apa yang menjadi angan-angan. Manusia selalu berkembang dan
berproses. Kesadaran akan diri merupakan kata kunci, karena melalui kesadaran
akan dirinya inilah manusia berproses ke arah yang lebih baik, tetapi manusia
berproses tidak selalu menjadi lebih baik, ada juga yang menjadi lebih buruk.
Kesadaran akan diri sendiri muncul apabila manusia memiliki kebebasan untuk
menentukan.
B. Pendapat terdahulu
7
Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti adalah kajian dari
Permatasari (2016) yang berjudul“Kesenian Tari Remo (Studi Deskriptif tentang
Eksistensi Tari Remo di Sanggar Laboraturium Remo Surabaya)”. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah Tari Remo yang dulunya hanya digunakan sebagai tarian
pembuka pertunjukan ludruk kini sudah tidak lagi menjadi tarian pembuka saja.
Akan tetapi, Tari Remo saat ini sudah berkembang sebagai suatu tarian yang bisa
digunakan sebagai pementasan, perlombaan, bahkan sebagai hiburan. Strategi
yang dilakukan oleh Sanggar Laboraturium Remo ialah menggunakan metode
pengajaran yang tepat, yaitu melakukan pendekatan terhadap muridnya,
penyampaian materi tarian, pembentukan gerak dan pengulangan gerak, hitungan,
dan berkumpul setelah melakukan latihan tari. Selain itu mereka juga membayar
iuran bulanan, melakukan promosi, dan mengikuti perlombaan atau pementasan.
Kendala internal yang dihadapi oleh Sanggar Laboraturim Remo adalah ketidak
seriusan murid-murid untuk latihan dan kurangnya tempat latihan yang tersedia.
Penelitian terdahulu yang kedua adalah kajian dari Azhari (2014) yang
berjudul “Eksistensi Wayang Orang (Studi Deskriptif Eksistensi Kelompok
Wayang Orang Sriwedari Surakata, di Surakarta)”. Kesimpulan yang diperoleh
dari penelitian ini adalah masih banyak wisatawan yang menyaksikan Kelompok
Wayang Orang Sriwedari. Hal ini terbukti pada tahun 1986-1987 memang
mengalami penurunan penonton, akan tetapi diatas tahun 2000-an mengalami
peningkatan penonton. Strategi yang dilakukan oleh kelompok kesenian Wayang
Orang Sriwedari yaitu adanya dukungan dari pemerintah daerah setempat yang
memiliki peran penting dalam perkembangan Wayang Orang Sriwedari, serta
pelakunya juga terus berinovasi dan terus mengembangkan kreatifitasnya dalam
bidang pewayangan. Lalu adanya kendala internal yang dihadapi oleh Kelompok
Wayang Orang Sriwedari adalah minimnya regenerasi, kurangnya promosi,
terbatasnya ide-ide baru, dan kurangnya prasarana. Kendala eksternal yang
dihadapi oleh Kelompok Wayang Orang Sriwedari adalah berkembangnya
teknologi, adanya hiburanhiburan lain yang dianggap lebih menarik daripada
Wayang Orang, dan faktor cuaca.
8
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Tari Lenggang adalah salah satu tarian selamat datang yang khas dari
Surabaya, Jawa Timur. Tarian ini dimainkan oleh beberapa penari wanita yang
menari dengan gerakan yang indah dan anggun. Tari Lenggang Surabaya ini
merupakan adaptasi pengembangan dari kesenian sebelumnya yaitu Tari
Tanda’an/ Ledek Tayub dan Sandur Madura.Tarian ini pertama kali dipentaskan
pada acara hari jadi kota Surabaya di kediaman walikota Surabaya. Pada acara
tersebut dihadiri oleh tamu-tamu besar, baik dalam negeri maupun mancanegara.
Dari situlah awal kemunculan Tari Lenggang yang hingga kini dijadikan sebagai
salah satu tarian selamat datang untuk tamu besar yang datang ke Surabaya.
4. Ditunjuk untuk tampil dalam peresmian kapal perang baru yang diberi nama
KRI Surabaya. Peresmian dilakukan di Koarmatim, Ujung, Surabaya, 2008
6. Pernah ikut serta sebagai pengisi acara dalam perjamuan tamu INDIA dan
perjamuan penandatanganan kesepakatan Jawa Timur dan Kalimantan Selatan
di Gedung Grahadi tahun 2013.
8. Pada tahun 2000, Tari Lenggang Surabaya menjadi Peserta Koreografi Award
Gedung Kesenian Jakarta.
9. Tari Lenggang Surabaya juga kerap sebagai salah satu tari Misi kesenian ke
Manca Negara.
10
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari Lenggang Surabaya ini merupakan salah satu ikon Surabaya yang
banyak dikenal oleh masyarakat Surabaya. Tarian ini terinspirasi dari kesenian
tayub/tanda’an dan kesenian Sandur Madura, seiring dengan perkembangan
zaman yang ada banyaknya budaya asing masuk ke masyarakat secara tidak
langsung membuat beberapa masyarakat lebih tertarik dengan budaya asing
dibandingkan dengan budayanya sendiri. Tari Lenggang Surabaya ini masih
tergolong sebagai tarian yang eksis, hal ini dibuktikan dengan adanya permintaan
menari pada saat hari jadi Kota Surabaya, masih ada permintaan dari kantor-
kantor BUMN, tarian ini juga pernah menyambut Presiden Megawati di Surabaya,
bahkan Tari Lenggang Surabaya pernah ditarikan di Istana Kepresidenan Jakarta.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Permatasari, Malinda Ayu. (2016). Kesenian Tari Remo (Studi Deskriptif tentang
Eksistensi Tari Remo di Sanggar Laboratorium Remo Surabaya).Surabaya:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.
12
BIOGRAFI PENULIS
13
pada tahun 2010 dan tamat
pada tahun 2015 dan pada
tahun yang sama
penulis melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri
Model Terpadu Madani
dan tamat pada tahun 2018.
Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMA
Negeri 2 Palu dan tamat
pada tahun 2021, setelah
lulus penulis
melanjutkan pendidikan ke
Universitas Tadulako
14
melalui jalur seleksi
mandiri dan diterima
sebagai mahasiswa
Fakultas Pertanian Progam
Studi Agribisnis
Penulis bernama lengkap
Zalwa Salingkat, lahir di
kota Palu pada
tanggal 12 Desember tahun
2002, terlahir sebagai anak
ketiga dari 3
bersaudara dan Penulis
memulai pendidikan dari
Sekolah Dasar Inpres
15
6 Lolu, Kecamatan Palu
Selatan Kota Palu Provinsi
Sulawesi Tengah
pada tahun 2010 dan tamat
pada tahun 2015 dan pada
tahun yang sama
penulis melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri
Model Terpadu Madani
dan tamat pada tahun 2018.
Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMA
Negeri 2 Palu dan tamat
pada tahun 2021, setelah
lulus penulis
16
melanjutkan pendidikan ke
Universitas Tadulako
melalui jalur seleksi
mandiri dan diterima
sebagai mahasiswa
Fakultas Pertanian Progam
Studi Agribisnis
Penulis bernama lengkap
Zalwa Salingkat, lahir di
kota Palu pada
tanggal 12 Desember tahun
2002, terlahir sebagai anak
ketiga dari 3
17
bersaudara dan Penulis
memulai pendidikan dari
Sekolah Dasar Inpres
6 Lolu, Kecamatan Palu
Selatan Kota Palu Provinsi
Sulawesi Tengah
pada tahun 2010 dan tamat
pada tahun 2015 dan pada
tahun yang sama
penulis melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri
Model Terpadu Madani
dan tamat pada tahun 2018.
Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMA
18
Negeri 2 Palu dan
tamat pada tahun
2021, setelah lulus
penulis
melanjutkan
pendidikan ke Universitas
Tadulako melalui jalur
seleksi mandiri dan
diterima
sebagai mahasiswa
Fakultas Pertanian Progam
Studi Agribisnis
Penulis bernama lengkap Shaffa Audy Azahwa Prasetya, lahir di kota Surabaya
pada tanggal 13 Mei 2006, terlahir sebagai anak pertama dari 3 bersaudara.
Penulis memulai Pendidikan dari Taman Kanak-kanak Syafira Plus kemudian
masuk Sekolah Dasar Kandangan I, Kecamatan Benowo, Surabaya pada tahun
2010. Selanjutnya penulis melanjutkan Pendidikan ke SMP Negeri 26 Surabaya
pada tahun 2016 dan tamat pada tahun 2020. Saat ini penulis masih menduduki
bangku Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya dan akan lulus pada tahun
19
2024 nanti. Penulis tinggal bersama kedua orangtua di Jalan Kandangan 2 No. 20,
Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
LAMPIRAN
20
21