: a) Tujuan Umum:
Pasien mampu mengontrol rasa rendah diri yang dialami
b) Tujuan Khusus:
3. TUJUAN Pasien mampu :
KEPERAWATAN Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Menilai kemampuan yang dapat digunakan
Menetapkan / memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan
Melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
Merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya
4. TINDAKAN : SP 1 Harga diri rendah kronik:
KEPERAWATAN Mengidentifikasi, memilih, dan melatih kemampuan yang dimiliki pasien
II. STRATEGI : Langkah-langkah kegiatan :
KOMUNIKASI 1) Fase Orientasi
TERAPEUTIK a) Salam terapeutik
b) Perkenalan diri terapis dengan menyebutkan nama lengkap, jadwal dinas
c) Menanyakan hal umum
d) Evaluasi yang dirasakan
e) Validasi kemampuan
f) Hasil kemampuan yang dilakukan
g) Kontrak ( tema, tempat, dan waktu)
h) Tujuan tema
2) Kerja
a) Melakukan pengkajian (predisposes, presipitasi, pengukuran tanda dan
gejala)
b) Merumuskan diagnose keperawatan
c) Menjelaskan perencanaan yang akan dilakukan
d) Melakukan implementasi SP
e) Memasukan ke jadwal
3) Terminasi
a) Evaluasi subjektif
b) Evaluasi objektif
c) Rencana tindak lanjut
d) Kontak (tema, waktu, tempat)
e) Salam
Salam terapeutik:
“Assalamualaikum.”
Validasi kemampuan
“ Kalau pas di rumah mba biasanya melakukan hal apa saja?”
Tujuan tema
“ Nah tujuan akhir kita ngobrol ini tuh mudah-mudahan bisa memperbaiki
perasaan mba terhadap diri mba, supaya mba bisa lebih bisa menilai positif diri
mbaa. Bersedia mba?”
Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan
dengan kalimat langsung)
2. KERJA
Melakukan pengkajian (predisposes, presipitasi, pengukuran
tanda dan gejala)
Predisposisi:
“ Baik mba sebelum ke pembahasan, saya mau tanya ke mba, gimana perjalanan
di hidup mba yang membuat mba ngerasa mba ga berharga sama?”
“
Presipitasi: (telah dikaji pada pertemuan pertama)
“ Peristiwa apa yang mengtrigger Kembali rasa rendah diri yang mba alami
saat ini?’
Tanda gejala:
(wawacara dengan membaca instrument HDRK)
Melakukan implementasi SP
“ Mba saat di rumah bisa melakukan apa aja?”
“ Kata siapa mba ga bisa apa-apa. Coba saya tanya sering beres-beres rumah
sendiri ga?”
“ Apa aja yang sering mba lakuin kalo beberes di rumah?”
“Nah itu juga hal-hal positif yang ga mba sadarii, Selain beres-beres rumah
kegiatan apa yang mba suka lakuin?”
“ Menurut mba dari semua kegiatan yang disebutin tadi, kegiatan apa saja yang
masih bisa dilakuin di ruman sakit ini?”
“ Iya, terus apa lagi?”
“Kalau (hobi) bisa ga di rumah sakit?”
“Ga bisa ya, kenapa coba ga bisa?”
“ Iya itu bisa dilakuin nanti kalau mba sudah pulang ke rumah, jadi mba
sekarang harus semangat, kita banyakin aktivitas di sini supaya dengan sering
beraktivitas mba banyak juga berinteraksi dengan yang lain, bisa banyak kenala,
nantinya bisa membuka pemikiran mba tentang hidup yang mba jalani.”
“ Oke dari semua kegiatan yang bisa dilakuin di sini, mana yang mba mau lakuin
sekarang?”
“ Menyapu? Ok.”
“Sebelum menyapu apa saja alat yang diperlukan mba?”
“Terus apa lagi?”
“ Iya, cara nyapu di rumah gimana mba?
“ Dari pinggir dulu dikumpulin ke Tengah terus diserok gitu
ya?” “Mari kita mulai saja ya.”
(memperagakan terlebih dulu oleh perawat, kemudian diikuti oleh pasien. Saat
kegiatan beri pujian pada pasien)
Evaluasi subjektif
“ Alhamdulillah untuk pertemuan pertama mba kooperatif.
Bagaimana perasaanya mba setelah kegiatan hari ini?”
Salam
“ Wassalamualaikum.”