Anda di halaman 1dari 59

Seni Berkomunikasi

dengan Anak

Komunikasi Efektif

fika putri - 2023


Fika Putri
@fkrdp

Certified Positive Discipline Parents Educator


Montessori Dipl Candidate
Proud mom of one
OUTLINE

Introductions: Apa yang kamu inginkan dari anakmu ?


Kenapa cara-cara yang pernah kita pakai tidak efektif?
Gimana caranya supaya komunikasinya efektif?
Sesi 1: Peralatan untuk menangani emosi anak
Sesi 2: Peralatan untuk menjalin kerjasama
Challenges Characteristics & Life Skill
Perilaku menantang yang kemampuan yang diharapkan
dihadapi saat ini dimiliki di 20 tahun mendatang

Now Future
Two List
Perilaku adalah sebuah tanda
Ada bibit skill yang mulai muncul tapi belum
terasah dengan baik

Suka
membantah

pikiranku bisa berbeda dengan pikiran orang lain


Perilaku adalah sebuah tanda
Ada bibit skill yang mulai muncul tapi belum
terasah dengan baik

Suka
direspon negatif membantah
Perilaku adalah sebuah tanda
Ada bibit skill yang mulai muncul tapi belum
terasah dengan baik

bibitnya dikubur /
ditumpulkan
Nurut aja dulu, yaudah dari
pada ribut dan berkonflik
Suka
direspon negatif membantah
Perilaku adalah sebuah tanda
Ada bibit skill yang mulai muncul tapi belum
terasah dengan baik

bibitnya dikubur /
ditumpulkan
Nurut aja dulu, yaudah dari
pada ribut dan berkonflik
Suka
direspon negatif membantah

bibitnya masih tetap


ada tapi tidak terarah
bantah aja dulu,. Ribut aja dulu
pokoknya. Kamu nggak bisa ngatur-
ngatur aku
Perilaku adalah sebuah tanda
Ada bibit skill yang mulai muncul tapi belum
terasah dengan baik Diberi pilihan terbatas

bibitnya dikubur /
ditumpulkan
Nurut aja dulu, yaudah dari
pada ribut dan berkonflik difasilitasi
Didengar pendapatnya
Suka
direspon negatif membantah

bibitnya masih tetap


ada tapi tidak terarah
bantah aja dulu,. Ribut aja dulu
pokoknya. Kamu nggak bisa ngatur-
ngatur aku Diberi kendali
Perilaku adalah sebuah tanda
Ada bibit skill yang mulai muncul tapi belum
terasah dengan baik Diberi pilihan terbatas
anak belajar membuat keputusan
Decision making skill
skillnya dikubur /
ditumpulkan
Nurut aja dulu, yaudah dari
pada ribut dan berkonflik difasilitasi
Didengar pendapatnya
Suka
direspon negatif membantah anak belajar saling menghargai
pendapat, belajar bahwa pikiran &
perasaannya penting.
bibitnya masih tetap self-esteem, respect for self & others
ada tapi tidak terarah
bantah aja dulu,. Ribut aja dulu
pokoknya. Kamu nggak bisa ngatur-
ngatur aku Diberi kendali
Powerku bisa dipakai untuk hal-hal
yang konstruktif
negotiation skill , desire to cooperate
& contribute
Perilaku adalah sebuah tanda
Ada bibit skill yang mulai muncul tapi belum
terasah dengan baik

skillnya dikubur / Divalidasi perasaanya


ditumpulkan Regulasi emosi, empati
berusaha menumpulkan

Cengeng difasilitasi
direspon negatif

bibitnya masih tetap Disadarkan & diarahkan


ada tapi tidak terarah
menjadi sebuah kekuatan
semakin cengeng tapi gatau mau
dibawa ke arah mana perasaannya sensitif --> Empati
Behavior Challange = Kesempatan mengajarkan social & life skill
Anak nggak Mau Mendengarkan

Anak nggak bisa dibilangin


Anak nggak Mau Mendengarkan

Anak nggak bisa dibilangin


keb an y akan o ran g t u a ket ika men gelu h
' a n a k k u t i da k ma u me n de n ga r '
y an g d ia maksu d seb en arn y a ad alah
' a n a k k u t i da k ma u n ur ut '
or
kerja sama dan
berasal dari rasa takut / ingin
motivasi internal
menyenangkan orang lain
if you complain that your child doesn’t listen,
could it be that you aren’t modeling what listening is all about?

"Children will listen to you


AFTER they feel listened to"
-Dr Jane Nelsen
ACTIVITY:

what are you


thinking,
feeling,
deciding
apa yang kamu pikirkan, rasakan dan putuskan?

cup cup cup nggak perlu


nangis. Besok kan kita
bisa ke sini lagi.
apa yang kamu pikirkan, rasakan dan putuskan?

hidup tuh memang seperti


itu, nggak bisa senang-
senang terus
apa yang kamu pikirkan, rasakan dan putuskan?

"kenapa kamu lempar bola


ke dapur? kan ibu bilang
nggak boleh?"
apa yang kamu pikirkan, rasakan dan putuskan?

lihat tuh si andra aja bisa


duduk diem nunggu
gilirannya
apa yang kamu pikirkan, rasakan dan putuskan?

Dengar, kamu harus belajar sabar.. besok kan kita bisa beli
lagi. Ada banyak anak-anak di dunia ini yang bahkan belum
pernah makan es krim, kamu masih beruntung karena ayah
punya uang buat beli es krim
apakah kalimat ini membuat anak merasa didengar?

Menyangkal Filosofi Pertanyaan retroris


Perasaan
"kenapa kamu lempar bola
cup cup cup nggak perlu hidup tuh memang seperti
ke dapur? kan ibu bilang
nangis. Besok kan kita itu, nggak bisa senang-
nggak boleh?"
bisa ke sini lagi. senang terus

Perbandingan Ceramah
lihat tuh si andra aja bisa Dengar, kamu harus belajar sabar.. besok kan kita bisa beli
duduk diem nunggu lagi. Ada banyak anak-anak di dunia ini yang bahkan belum
gilirannya pernah makan es krim, kamu masih beruntung karena ayah
punya uang buat beli es krim
Mari kita renungkan ...
When your child tells you something, do you listen, or do
you explain, get defensive, or lecture?

Apakah kita sudah pernah mencoba memahami, dan


berbicara dengan anak kita tentang perasaannya?

Apakah kita mencoba untuk "memperbaiki" perasaan anak


kita atau menyelesaikan masalahnya?
Anak nggak Mau Mendengarkan

Listen
Validate Feelings Sesi 1

Conversational curiousity questions


Sesi 2
Motivational curiousity questions
Sesi 1

Peralatan untuk
Menangani Emosi
"Children do better when they feel better"
-Jane Nelsen

Saat perasaaan anak-anak tidak baik, mereka tidak bisa berperilaku baik
"Bila kita belum mengakui perasaan mereka, anak-anak
tidak akan mau mendengar penjelasan kita--sebaik apa
pun itu, dan tidak akan mendengar permohonan kita--
semanis apa pun itu"

--Joana Faber
Dari pada

Menyangkal Perasaan

cup cup cup nggak perlu


nangis. Besok kan kita
bisa ke sini lagi. Kuatkan hati dan tahan diri
untuk tidak melawan
ucapannya
1.Mengakui Perasaan dengan kata-kata Pikirkan emosi yang
dirasakannya
Sebutkan emosi itu dan
"Memang kesal sekali rasanya sudah masukkan dalam kalimat
kepingiiin banget makan es krim, tokonya
malah tutup. Kamu udah bayangin ya dari
kemarin... harusnya hari ini bisa makan es
krim...."
Dari pada

validasi formalitas

kamu kelihatan marah

kamu marah ya berempati lah dengan serius!!!!!


Penuhi emosinya bersikaplah
dramatis
penuhi emosinya & bersikaplah dramatis bersikaplah apa adanya
jangan mengatakan bahwa kita
mengerti tetapi nada bicara
"Ya ampun... nyebelin banget ya baru kita seolah meminta anak
kemarin ayah datang tapi harus dinas untuk tenang
lagi besok... padahal astha udah kangen
hal paling nyebelin adalah
banget, pengen main sama ayah,
disuruh tenang saat kita
pengen ke masjid sama ayah, pengen
nunjukin xxx ke ayah...." merasa sangat marah :))
"memang kesal sekali
rasanya ketika kamu udah
... bayi belum ngerti soal
berusaha keras menyusun
lego ini lalu dirusak sama lego"
adik...

"sebel ya lagi seru-serunya


tapi
... sesuai kesepakatan, kita
nonton terus harus
hanya nonton 20 menit."
selesai....

"kamu rasanya masih ingin ...hari sudah terlalu malam


makan kue sepotong lagi... untuk membeli kue"
"memang kesal sekali
rasanya ketika kamu udah
... bayi belum ngerti soal
berusaha keras menyusun
lego ini lalu dirusak sama ...masalahnya lego"
adik...
adalah ...

"sebel ya lagi seru-serunya


tapi
... sesuai kesepakatan, kita
nonton terus harus
hanya nonton 20 menit."
selesai.... ...DAN...

"kamu rasanya masih ingin ...meski kamu ...hari sudah terlalu malam
makan kue sepotong lagi... untuk membeli kue"
tahu ...
Setuju sama perasaannya,
bukan berarti setuju sama Semua perasaan bisa

tindakannya diterima, sebagian


tindakan harus
dibatasi
I love you,
AND
The answer is no
Dari pada: Cobain:

2. Tulisan / gambar/ foto (VISUAL)


Defensif

mainan kamu kan sudah "lucu sekali boneka unicorn itu, kamu pasti suka ya wananya
banyak di rumah. tadi pink, rambutnya biru, ibu bantu tulis dulu di wishlist kita"
kan kamu udah janji
nggak akan beli mainan
Apa yang anak pelajari

menunda keinginan
menahan impuls
bisa sambil diajarkan menabung
cikal bakal self control

difasilitasi
Suka
direspon negatif merengek PALING PENTING
minta barang dia memiliki orang tua yang
mau mendengar yang ia
rasakan saat menginginkan
sesuatu
orang tua yang menolongnya
mengembangkan life skill
Kita tidak bisa
bubblewrapping
anak kita selamanya
3. Mengakui Perasaan dengan Seni

kadang kata-kata baik


ditulis maupun
diucapkan tidak cukup
untuk mengungkapkan
perasaan yang kuat

intro to journaling
Dari pada:

Ceramah logis

Harus sayang sama adiknya, kakak tuh


kalau makan es krim terus nanti sakit gigi, kan besar, sudah pinter, nggak boleh
terus kan kamu belum makan nasi, kamu kan pukul-pukul adik kayak gitu,
butuh menu seimbang karbohidrat, protein, memangnya kamu mau gak kalau ada
serat orang yang memukul kamu? kan sakit

Cobain:
4. Berikan dalam FANTASI yang tak dapat Anda
berikan dalam realitas

coba seandainya adik bisa ibu masukin


"enak banget ya rasanya kalau tiap hari tiap jam
lagi ya ke rahim ibu, terus kalau kangen
setiap saat kita bisa makan es krim, coba
kita keluarin lagi kayak ada resletingnya
seandainya meja ini terbuat dari es krim..."
gitu di perut ibu.
anak yang sedang marah dan
emosional tidak bisa
ditenangkan dengan ceramah
pendekatan rasional,
mending pakai fantasi aja :))

dorong anak untuk ikut bicara


KENAPA FANTASI, ART JOURNALING, VISUAL
WORKS LIKE MAGIC BUAT ANAK-ANAK
“A child's greatest self-control occurs in play.
He achieves the maximum display of willpower
when he renounces an immediate attraction in
the game”

— LEV VYGOTSKY, The Role play in


Development 1978
5. Akui Perasaan dengan Perhatian (yang hampir)
Tanpa Suara

"Wah" kadang sudah cukup


"hmm".."

dengan memberi
telinga untuk mendengar,
merapatkan bibir,
atau menggeram dengan bersimpati

dapat menolong anak-anak menemukan


jalan untuk
memasuki perasaan mereka
Tahan keinginan untuk
menanyain anak yang
sedang jengkel
"apa kamu sedih? kamu marah ya digituin? kenapa
kamu menangis? apa yang membuat kamu marah?

terdengar seperti introgasi


Hadiah terbaik yang bisa
kita berikan

tidak mencegah mereka berproses


dengan memberi nasehat, pertanyaan dan
koreksi
perhatian penuh dan kepercayaan
Kadang nemenin di situ doang udah cukup
apa yang anak pelajari

divalidasi perasaannya,
art journaling
anak belajar menyadari perasaannya
Self Regulation
dikubur / ditumpulkan
perasaannya dipendam, jadi
bom waktu, depresi difasilitasi
Fantasi , visual
direspon negatif EMOSIAN meningkatkan daya imajinasi

self-control, creativity

bibitnya masih tetap


ada tapi tidak terarah
Tantrum sampai dewasa

Mumbling
merasa didengar

self-esteem, respect for self & others


Graphic by @doodledwellness on Instagram
Winning Over Children
vs
Winning Children Over
Nggak perlu berusaha memenangkan
perdebatannya, menangkan hatinya :)
Di dunia tipu-tipu Di dunia tipu tipu
Kamu tempat aku bertumpu Ku bisa rasa nyata denganmu, oh-hm-mm
Baik, jahat, abu-abu Tanpa banyak una-inu
Ku bisa rasa aman selalu
Tapi warnamu putih untukku
Hanya kamu yang mengerti
Hanya kamu yang mengerti
Gelombang kepala ini, ih-ih-ih
Gelombang kepala ini
Lelucon aneh tiap hari
Puja-puji tanpa kata Ku tertawa tanpa tapi
Mata kita yang bicara Tetaplah seperti ini
Selalu nyaman bersama
Janji takkan ke mana-mana Janji takkan ke mana-mana
Janji (janji) takkan (takkan) ke mana-mana
Janji (janji) takkan (takkan) ke mana-mana
Janji (janji), janji (takkan) takkan ke mana-mana
Janji (janji), janji (takkan) takkan ke mana-mana
WORDS TO REMEMBER

It's your child's job to ask for


the moon.

It's your job to calmly state


what you are and are not
willing to do

Janet Lansbury
SUMMARY

Accept and acknowledge feelings


Teknik Validasi : Kata-kata & Fav Mum (Fantasi, Art journaling, Visual:
tulisan/ gambar/ foto, Mumbling: hmm, wah, ...)
Connect before Correct
Children will listen to you AFTER they feel listened to
Children do better when they feel better
QUESTIONS

Comments
SHARING

Anda mungkin juga menyukai