Anda di halaman 1dari 1

IMPLEMENTASI ALGORITMA HEEL PADA KLUSTERISASI Nama : Tubagus Sundana

NIM : 181354028
Program Studi : D4 Teknik Elektronika
JARINGAN SENSOR NIRKABEL Tempat Tanggal Lahir
Bidang Ketertarikan
: Bandung, 24 Januari 2000
: IoT, WSN, Computer Vision,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Data Science, Embedded System

POLBAN Yana Sudarsa, BSEE., M.T. “Hasil yang kita peroleh berbanding lurus
Dr.Ir. Indra Chandra Joseph Riadi, M.Sc.
NIP : 196110191988111001 NIP : 196308111994031002 dengan usaha yang kita kerjakan”

Abstrak Perancangan Sistem


Diagram Blok Gateway Diagram Pengkabelan Gateway Diagram Alir Algoritma HEEL Desain Mekanik Gateway
Jaringan sensor nirkabel memiliki berbagai tantangan dan kendala,
salah satunya adalah keterbatasan energi. Berbagai penelitian
dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi pada sensor agar
jaringan sensor dapat bertahan lama. Salah satu upaya untuk
mengurangi konsumsi energi pada jaringan sensor nirkabel adalah
dengan menggunakan sistem penjaluran berbasis hirarki. Pada
penjaluran ini, setiap sensor node dikelompokkan pada suatu kluster,
dan kluster tersebut memiliki satu cluster head. Sensor node hanya
akan mengirim data ke cluster head saja, dan cluster head akan Diagram Blok Sensor Node Diagram Pengkabelan Sensor Node
Desain Mekanik Sensor Node
meneruskan kembali ke gateway, sehingga disipasi daya saat proses
transmisi dapat berkurang., karena jarak pengirimannya menjadi lebih
dekat. Namun jika energi cluster head habis, maka jaringan akan mati
dan gateway tidak dapat menerima data sensor node. Maka dari itu,
pemilihan cluster head harus tepat dan dinamis sehingga lifetime dari
jaringan dapat lebih lama. Pada penelitian ini, diimplementasikan
algoritma HEEL yang dapat memilih cluster head secara dinamis
berdasarkan empat parameter yaitu energi node, jumlah energi node
tetangga, jumlah tetangga dan jumlah hop dari node ke gateway.
Keempat parameter tersebut dapat memaksimalkan pemilihan
cluster head yang memiliki kapasitas energi lebih tinggi dan cakupan Pengujian Sistem Realisasi Mekanik
area yang lebih luas. Jaringan sensor nirkabel dirancang dengan
Pengujian Packet Loss
memiliki dua belas sensor node dan satu gateway. Jaringan
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur paket data yang hilang saat proses akuisisi data.
komunikasi yang digunakan berbasis LoRa, dengan frekuensi 915MHz.
Pengujian dilakukan selama 50 ronde, yang artinya ada 50 kali pengiriman data. Pengujian
Hasil implementasi algoritma HEEL menunjukkan, konfigurasi setup
dilakukan di area Kampus Polban. Sensor node yang berperan sebagai cluster head ditunjukkan
phase berkisar antara 72 sampai 168 detik. Tingkat packet loss dibawah dengan simbol segitiga. Tabel di bawah menunjukkan hasil dari proses akuisi data untuk
3%, dan lifetime 24 jam 22 menit 48 detik, lebih baik dari LEACH yang konfigurasi algoritma HEEL.
menghasilkan packet loss sampai 16% untuk periode 1 ronde.

Algoritma HEEL Kesimpulan


Gambar disamping merupakan model jaringan 1. Algoritma pengukuran energi sisa direpresentasikan dengan
dari Jaringan Sensor Nirkabel yang berbentuk mengukur tegangan pada baterai, karena tegangan baterai berbanding
kluster. Titik hitam menandakan bahwa sensor lurus dengan energi sisa pada baterai.
node tersebut merupakan pemimpin dari 2. Algoritma perhitungan jumlah tetangga diimplementasikan dengan
kluster tersebut (cluster head). Algoritma Pengujian Lifetime Jaringan proses request energi ke masing-masing anggota kluster, jika ada respon
HEEL berfungsi untuk mencari cluster head Pengujian ini dilakukan untuk menghitung estimasi lifetime jaringan atau umur hidup dari maka node tersebut merupakan node tetangga
yang paling baik diantara klusternya. jaringan sensor nirkabel yang telah diterapkan algoritma HEEL. Baterai yang digunakan oleh 3. Kombinasi nilai pembobotan pada parameter HEEL mempengaruhi
setiap sensor node memiliki kapasitas sebesar 2200 mAh. Lifetime jaringan dihitung dengan karakteristik dari CH yang akan dipilih. Adanya empat parameter
persamaan berikut. tersebut membuat algoritma HEEL dapat digunakan sesuai dengan
Kata HEEL merupakan singkatan dari Hop, Energy Node, Energy Node
Neighbor dan Link, yang mana keempatnya merupakan parameter kebutuhan jaringan, seperti efisiensi daya atau keterjaminan data.
untuk menentukan cluster head dari suatu kluster Jaringan Sensor 4. Konfigurasi setup phase pada implementasi algoritma HEEL berkisar
Nirkabel. Nilai yang menunjukkan komposisi paling baik dari keempat antara 72 sampai 168 detik.
parameter tersebut direpresentasikan dengan fitness function. 5. Packet loss yang dihasilkan oleh algoritma HEEL sedikit, yaitu dibawah
Persamaan fitness function dapat dicari dengan persamaan berikut. 3%, sedangkan algoritma LEACH menghasilkan packet loss jauh lebih
besar, yaitu mencapai 16%.
6. Jumlah sensor node yang tidak mendapat kluster dalam 1 kali setup
E(i) = Energi sisa dari sensor node i phase pada algoritma HEEL lebih sedikit yaitu hanya 1, sedangkan pada
L(i) = Jumlah tetangga dari sensor node i algoritma LEACH jauh lebih banyak yaitu 3 sensor node.
Es(i) = Rata-rata energi tetangga dari sensor node i 7. Lifetime jaringan yang dihasilkan algoritma HEEL yaitu 24 jam 22 menit
H(i) = Jumlah hop atau jarak dari sensor node i ke gateway 48 detik, lebih besar dibanding static clustering, yaitu 23 jam 19 menit 12
a1,a2,a3,a4 = Nilai pembobotan untuk masing-masing parameter. detik.

w 082-295-697-810
l tubagussundana42 tubagussundana42@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai