Abstrak
Abstrak Penggunakan proteus sebagai teknologi mutakhir Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai
memudahkan civitas akademika untuk membuat simulasi berikut:
rangkaian elektronika. Pada praktikum ini bertujuan 1. Memahami tools yang terdapat pada ISIS
untuk memahami tools yang terdapat pada ISIS Proteus, Proteus.
memahami simulasi pengukuran arus dan tegangan pada 2. Memahami simulasi pengukuran tegangan dan
rangkaian dioda, serta membuat simulasi rangkaian arus pada ISIS Proteus.
common-emiiter, rangkaian penguat inverting dan non- 3. Membuat simulasi rangkaian menggunakan
inverting, serta rangkaian penyerahan setengah gelombang ISIS Proteus.
menggunakan proteus. Percobaan dilakukan dilaboratorium
menggunakan software proteus pada laptop masing-masing 2. STUDI PUSTAKA
praktikan. Hasil yang diperoleh pada masing-masing
percobaan adalah rangkaian dioda mempunyai grafik yang 2.1 PROTEUS
linear terhadap penambahan tegangan dioda, percobaan Proteus adalah sebuah software simulasi yang
rangkaian penguat inverting dan non-inverting memiliki sekaligus untuk mendesain rangkaian dan PCB.
tegangan penguatan yang berbeda berdasarkan penyusunan Proteus mengombinasikan program ISIS untuk
R1 dan R2. Percobaan rangkaian penguat common-emitter membuat skematik desain rangkaian dengan
menghasilkan gelombang berbentuk sinusoidal. Sedangkan program ARES untuk membuat layout PCB dari
percobaan rangkaian penyearah setengah gelombang, skematik yang dibuat[1]. Proteus memiliki
menghasilkan sinyal output yang hanya muncul pada kemampuan menyimulasikan hasil rancangan
setengah gelombang input. secara digital, analog, dan keduanya, mampu
menyimulasikan secara grafik, mampu
Kata kunci: Common-Emitter, Inverting, Non-
menyimulasikan macam-macam jenis
Inverting, Proteus, Rangkaian penyearah.
microcontroller seperti AVR, PIC, 8051 series,
mampu menampilkan berbagai jenis analisis
1. PENDAHULUAN
grafik seperti transient, frekuensi, noise, distorsi,
Pada era teknologi modern, penggunaan AC dan DC.
perangkat lunak simulasi seperti Proteus Proteus Professional 8 merupakan salah
memainkan peran kunci dalam pengembangan satu aplikasi dalam ilmu rumpun keteknikan
dan analisis rangkaian elektronika. Dalam khusunya elektronik yang berguna untuk desain
praktikum ini, para peserta akan diperkenalkan rancangan dan dapat mensimulasikan dalam
dengan berbagai tools yang disediakan oleh bentuk rangkaian yang bisa terlihat secara proses
Proteus, dimulai dari oscilloscope hingga kerja alat tersebut [2]. Adapun fitur-fitur
multimeter, yang memungkinkan pengukuran kelengkapan yang disediakan dalam aplikasi
dan analisis tegangan, arus, dan komponen lain tersebut berupa media untuk menggambarkan
dalam rangkaian. Pemahaman mendalam dan simulasi yang diberi nama ISIS (Inteligent
terhadap cara kerja alat-alat simulasi ini akan Scematic Input System) dan rancangan bangunan
mempersiapkan para peserta untuk merancang, dari komponen elektronik ditempatkan pada
menganalisis, dan memahami rangkaian papan elektronik/ mainboardyang bisa di cetak
elektronik sebelum implementasi fisiknya. Sejalan [ 3 ].
dengan capaian pembelajaran Elektronika Dasar,
yaitu Menguasai pengetahuan dan keterampilan
operasional instrumen fisika dan analisis data dari
instrumen tersebut, praktikum ini membantu 3. METODOLOGI
praktikan mengaplikasikan konsep fisika dalam Praktikum modul 2 Elektronika Dasar
aplikasi elektronika khususnya dalam membuat dilaksanakan pada hari Selasa, 07 November 2023
simulasi rangkaian pada proteus. pukul 15.30 WIB s.d. 17.10 WIB di Laboratorium
Teknik 1 Lantai 3. Adapun peralatan yang
1
Laporan Praktikum - Laboratorium Fisika Instrumentasi – ITERA
digunakan selama praktikum ialah laptop yang
telah terinstall Proteus.
VD (V) ID (A)
0 0
0,1 5,67×10-13
Gambar 2. Diagram alir percobaan rangkaian
penguat 0,2 2,30×10-11
inverting dan non-inverting
0,3 1,09023×10-9
Prosedur percobaan rangkaian penguat common-
emitter dapat dilihat pada diagram alir berikut. 0,4 5,20645×10-8
0,5 2,4869×10-6
0,6 0,000118797
2
Laporan Praktikum - Laboratorium Fisika Instrumentasi – ITERA
0,7 0,00567468 0,8 0,000494315
1,0 618,508
Table 4. Data rangkaian penguat inverting
Tegangan R1 R2 Tegangan Penguatan
Table 2. Simulasi kurva karakteristik dioda paralel dengan
Input (V) (Ohm) (Ohm) output (V) tegangan
resistor (R = 330 Ω)
0,3 0,0009
Table 5. Data rangkaian penguat non-inverting
0,4 0,0012
Tegangan R1 R2 Tegangan Penguatan
0,5 0,0015 Input (V) (Ohm) (Ohm) output (V) tegangan
1,0 618,511 ID
VD (V) ID (A)
0 0
0,1 5,67×10-13
0,3 1,09×10-9
0,4 5,20×10-8
0,5 2,41162×10-6
0,6 5,72349×10-5
0,7 0,000245984
3
Laporan Praktikum - Laboratorium Fisika Instrumentasi – ITERA
diperoleh sebesar 4,89786 Volt. Sedangkan
penguatan tegangan pada rangkaian penguat non-
inverting sebesar 5,0025 karena tegangan output
yang didapat sebesar 10,0025 Volt. Berdasarkan
hasil yang tertera pada tabel, ketika R1 < R2,
penguatan tegangan cenderung meningkat,
sementara pada R1 > R2, penguatan tegangan
cenderung menurun. Pada saat R1 = R2 = 1 kΩ,
penguatan tegangan yang diperoleh pada
rangkaian penguat inverting sebesar 0,01144
karena tegangan outputnya sebesar 4,98856 Volt.
Grafik 2. Simulasi kurva karakteristik dioda paralel dengan Sedangkan penguatan tegangan pada rangkaian
resistor (R = 330 Ω) non-inverting sebesar 5,0017 karena tegangan
outputnya sebesar 10,0017 Volts. Perbedaan hasil
antara penguat inverting dan non-inverting juga
dapat terlihat, di mana penguat inverting
cenderung memberikan penguatan dengan tanda
positif, sementara penguat non-inverting
memberikan penguatan dengan tanda negatif.
Dari percobaan yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa penyusunan resistor R1 dan
R2 memainkan peran penting dalam menentukan
penguatan tegangan pada penguat inverting dan
non-inverting.
5. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari
praktikum kali ini ialah:
a. Pemasangan rangkaian dioda yang benar
berdasarkan perobaan yang dilakukan oleh
praktikan ialah pemasangan dioda pada
simulasi karakteristik dioda seri dengan
resistor 330 Ω
b. Penyusunan resistor R1 dan R2 memainkan
peran penting dalam menentukan penguatan
tegangan pada penguat inverting dan non-
inverting.
c. Rangkaian penguat common-emitter
menghasilkan sinyal gelombang sinusoidal
yang dipengaruhi oleh kondisi dan
konfigurasi rangkaian yang disimulasikan
pada proteus.
d. Rangkaian penyearah setengah gelombang
menghasilkan dua gelombang, tetapi
outputnya hanya muncul pada setengah
periode gelombang input.
e. Kapasitor membantu meratakan keluaran
dan mengurangi komponen AC, sehingga
5
Laporan Praktikum - Laboratorium Fisika Instrumentasi – ITERA