MODUL 4
Kelompok AH
Golongan VIII A
YUANGGA (04221026)
YUANGGA
BALIKPAPAN
ABSTRAK
Sebuah alat ukur dikatakan mempunyai resolusi yang tinggi/baik jika alat
tersebut mampu mengukur perubahan nilai besaran fisis untuk skala
perubahan yang semakin kecil. Rentang (range) atau disebut juga dengan
jangkauan adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data
denga nilai yang terkecil tersebut (Tsimashenka, 2012).
Arduino Uno adalah sebuah papan mikrokontroler yang populer dan
banyak digunakan dalam proyek elektronika. Papan ini didasarkan pada
mikrokontroler ATMega328P dan dilengkapi dengan berbagai pin
input/output yang dapat digunakan untuk mengontrol komponen elektronik
(Buku; "Arduino Cookbook" oleh Michael Margolis, 2018).
LM358 adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang merupakan op-amp
(operational amplifier) dual dengan low power. Op-amp ini sering digunakan
dalam berbagai aplikasi elektronik, termasuk penguatan sinyal, pembanding
tegangan, filter aktif, dan banyak lagi (Buku Ramakant A. “Op-Amps and
Linear Integrated Circuits”).
NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coefficient, yang
berarti suatu bahan memiliki koefisien suhu negatif. Bahan dengan
karakteristik NTC mengalami penurunan resistansi saat suhu meningkat. NTC
sering digunakan dalam aplikasi pengukuran suhu dan pengendalian suhu (N.
M. Ravindra dan K. G. Lalkishore, 2011).
Kabel jumper adalah kabel pendek yang digunakan untuk
menghubungkan komponen elektronik atau sirkuit dalam suatu sistem. Kabel
jumper sering digunakan dalam percobaan, prototyping, dan perakitan sirkuit
elektronik. Komponen ini biasanya terdiri dari beberapa kabel dengan
konektor di setiap ujungnya (Cathleen Shamieh dan Gordon McComb, 2015).
ADC (Analog-to-Digital Converter) adalah perangkat elektronik yang
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Cara kerja ADC melibatkan
serangkaian langkah yang dapat dijelaskan sebagai berikut, pertama
sampling: ADC memulai dengan mengambil sampel dari sinyal analog pada
interval waktu tertentu. Sampel ini merepresentasikan nilai tegangan sinyal
pada titik waktu tertentu. Kedua Quantization: Setelah sampel diambil,
tegangan analog tersebut dikuantisasi menjadi beberapa level diskrit. Proses
ini melibatkan pembagian rentang tegangan menjadi sejumlah level yang
ditentukan, dan kemudian mengatribusikan nilai digital yang sesuai kepada
setiap level tersebut. Semakin tinggi resolusi ADC, semakin banyak level
yang dapat dikenali, sehingga memberikan hasil yang lebih akurat. Ketiga
Encoding: Nilai tegangan yang dikuantisasi kemudian diubah menjadi
representasi digital yang sesuai, biasanya berupa kode biner. ADC
menggunakan berbagai teknik encoding seperti binary encoding, Gray coding,
atau kompresi kode, tergantung pada jenis ADC yang digunakan. Keempat
Output Digital: Setelah kode digital dihasilkan, ADC mengeluarkan sinyal
digital yang mewakili sinyal analog asli. Sinyal digital ini dapat digunakan
untuk pemrosesan lebih lanjut oleh perangkat digital seperti mikrokontroler,
komputer, atau perangkat lainnya.
PCB (Printed Circuit Board) merupakan papan sirkuit cetak yang
digunakan untuk menyusun dan menghubungkan komponen elektronik dalam
suatu perangkat. PCB berfungsi sebagai jalur konduktif yang menghubungkan
berbagai komponen elektronik seperti Integrated Circuits (ICs), resistor,
kapasitor, dan komponen lainnya (Buku; Printed Circuit Board Basics for
Electronics Beginners" oleh John Davidson).
BAB II
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
R Ra
100 Ω 99 Ω
1KΩ 989Ω
10 K Ω 9.66k Ω
100 K Ω 94.2kΩ
Tabel 2.1 Laporan Hasil Pengukuran Nilai Resistor
2.1.2 Data Percobaan 3 (Nilai Internal Resistance dan Arus Maksimal)
Pada percobaan ketiga telah dilakukan percobaan pengukuran nilai
internal resistance dan arus maksimal dengan menggunakan hambatan
dalam dari Amperemeter/ RA= 1k ohm dan nilai tegangan masukan/ Vin=
10 volt. Berikut adalah tabel hasil data yang diperoleh pada praktikum:
RG I
118 ohm 8.9 mA
Tabel 2.2 Laporan Hasil Pengukuran Nilai Internal Resistance dan Arus Maksimal
2.1.3 Data Percobaan 4 (Tegangan pada Desain Voltmeter)
Pada percobaan keempat telah dilakukan percobaan pengukuran
tegangan pada desain voltmeter. Berikut adalah table hasil data yang
diperoleh pada praktikum:
A. Resistor 100 ohm
(|VAB – (VCD +
Vin Vout Ra Vout G VCD +
Catu Daya VEF)| / VAB) x
(VAB) (VCD) (VEF) VEF
100%
B. Resistor 1k ohm
(|VAB – (VCD +
Vin Vout Ra Vout G VCD +
Catu Daya VEF)| / VAB) x
(VAB) (VCD) (VEF) VEF
100%
(|VAB – (VCD +
Vin Vout Ra Vout G VCD +
Catu Daya VEF)| / VAB) x
(VAB) (VCD) (VEF) VEF
100%
(|VAB – (VCD +
Vin Vout Ra Vout G VCD +
Catu Daya VEF)| / VAB) x
(VAB) (VCD) (VEF) VEF
100%
R Rs Ra Rg I VRANGE
R Ra
10 Ω 10.1 Ω
4,7 Ω 4.8 Ω
Tabel 2.5 Laporan Hasil Pengukuran Nilai Resistor
R Rs Ra Rg I VRANGE
V Va
3V 2.98 V
6V 5.98 V
9V 8.97 V
12V 11.96 V
Tabel 2.8 Laporan Hasil Pengukuran Nilai Tegangan
V Va Rg I R