Mata Kuliah Dosen Pengampu

Fungsi Kompleks Rena Revita, S.Pd., M.Pd

Turunan Fungsi Kompleks

Disusun Oleh:

Al Uun : 117115200179

Jabal Yasir Nasution : 12110510218

Kemala Murdiyana : 12110521596

Lydia Ardana : 12110524272

Putri Aseha : 12110523492

Riska Putri Utami : 12110524359

KELAS 5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
T.P 2023/2024
 BAB II

PEMBAHASAN

2.7 Turunan (Diferensial)

Dalam matematika, turunan atau derivatif dari sebuah fungsi adalah cara
mengukur sensitivitas perubahan nilai fungsi terhadap perubahan pada nilai
variabelnya. Proses menemukan turunan disebut diferensiasi. Dalam fungsi kompleks,
missal f adalah fungsi yang daerah asal definisinya memuat lingkungan dari titik z 0.
Atau dengan kata lain, diberikan fungsi f yang didefenisikan pada daerah D dan
z 0 ∈ D. Jika diketahui bahwa nilai limit.
f ( z ) −f ( z0 )
f ' ( z 0 )= lim
Z → Z0 z−z 0

Maka nilai limit ini dinamakan turunan atau derivatif fungsi f di titik z 0,dan yang
' ' '
diberikan notasi f ( z 0 ). Jika f ( z 0 )ada maka f ( z 0 )dikatakan terdeferensial atau

diferensial di z 0. Kerap kali nilai f ( z )−f ( z 0 )dinyatakan ∆ f dan z−z 0 dengan∆ z .

∆ z=z −z 0

'
Sehingga rumus f ( z 0 ). diatas dapat dituliskan :

'
f ( z 0 +∆ z ) −f (z 0 )
f ( z 0 )= lim
∆z→0 ∆z

Jika f terdeferensial di semua titik pada D maka dikatakan f terdeferensial pada D .1

Contoh
Buktikan f ( z)=z2 terdeferensial diseluruh C .
Ditinjau sembarang titik z 0 ∈ C .
2 2
f ( z )−f (z 0) z −z 0 '
lim = lim = lim ( z+ z 0 )=2 z=f ( z 0 )
Z → Z0 z−z 0 Z →Z 0
z−z 0 Z → Z 0

Hal ini berlaku disembarang titik z 0 ∈ C . Jadi untuk sembarang z ∈ C berlaku f ' ( z )=2 z
. Yang berarti f terdeferensial diseluruh bidang kompleks C .
Karena f terdefinisi diseluruh lingkungan z0, maka f ( z 0 + ∆ z ) selalu terdefinisi untuk
¿ ∆ z∨¿ cukup kecil.

1
Arnida sari, Fungsi Kompleks, (Cahaya Firdaus: Pekanbaru, 2019) hal.46-49
 y

∆z
z0

z0+∆ z

0 x

Dari rumus di atas, seringkali indeks dari z 0 tidak digunakan dan menggunakan
bilangan baru yaitu :
∆ w = f (z + ∆ z) – f (z)
Yang menunjukan perubahan pada nilai f yang berkaitan dengan perubahan ∆ z pada
dw
titik dimana f dievaluasi. Jika kita menuliskan untuk ‘(z), maka rumus kedua
dz
menjadi
dw dw
= lim
dz z →0 dz
0

Teorema
Jika f terdeferensial di z0, maka f kontinu di z0 . Jadi kekontinuan di z0 merupakan
syarat perlu untuk keterdeferensialan di z0.
Bukti
' '
Akan dibuktikaan f kontinu di z0 jika f ( z 0 )ada. Jadi jika diketahui f ( z 0 )akan

dibuktikan Zlim f ( z ) =( z 0 ) .
→Z 0

f ( z )−f ( z 0 )
lim ( f ( z )−f ( z 0 ) ) = lim ¿)
Z → Z0 Z → Z0 z−z 0

f ( z )−f (z 0) lim z−z =f ' z .0=0

= lim ( 0) ( 0)
Z → Z0 z−z 0 Z → Z 0

Jadi Zlim f ( z ) =f ( z 0 )
→Z 0

Teorema ini dapat diartikan bahwa jika f tidak kontinu di z 0 maka f tidak
terdeferensialkan di x . Disamping itu, syarat kekontinuan suatu fungsi di suatu titik
tidak mencukupi untuk terdeferendialnya fungsi di titik tersebut. Jadi meskipun f
kontinu di z 0 belum tentu f terdeferensial di z 0 . Hal ini akan ditunjukkan di contoh
berikut.
Kasus :
Hitung f '(z) jika f (z) = zn untuk n bilangan bulat posistif. Untuk sembarang bilangan
z 0 ϵ C, maka
n n
f ' ( z 0) = Zlim ¿ z −z 0
→Z 0
z−z 0
n−1 n−2 n−2 n−1

= Zlim ¿ ( z−z 0 ) (z +z z 0 +…+ z z 0 + z0 )

→Z 0
z−z 0

= Zlim ¿ ( z−z ) (z n −1 + z n−2 z +…+ z z n−2+ z n−1)

→Z 0 0 0 0
0

n−1
= nz0

Hal ini berarti hasil yang diperoleh dari kalkulus berlaku juga dibilangan kompleks,
yaitu f '(z) = n z 0n−1 untuk sembarang zϵ C.
Rumus-rumus derivative sebagai berikut :
d n
1. (z ) = n z 0n−1
dz
d
2. (z) = 1
dz
d
3. (C) = 0
dz
d d
4. (Cf (z)) = C (f (z))
dz dz
5. { f (z) + g(z)}' = f '(z) + g'(z)
6. { f (z) – g(z)}' = f '(z) - g'(z)
7. { f (z) g(z)}' = f '(z)g(z) + f (z)g'(z)
f ( z) f '( z )g (z)+ f (z) g '(z )
8. { }' = 2
g(z) {g ( z ) }
9. {f (g(z))}' = f '(z)g'(z)
Contoh Soal
Buktikan bahwa f ( z )=| z|2 kontinu diseluruh bidang kompleks, tetapi hanya
terdeferensial di satu titik saja yakni z=0.
Bukti
 Karena f ( z )=x 2 + y 2 maka u ( x , y )= x2 + y 2 dan v ( x , y )=0 untuk semua (x , y ) di
bidang −xy . Jadi f (z) kontinu diseluruh C . Dalam contoh sebelumnya telah kita
2 2
f ( z )−f (c) |z| −|c|
buktikan bahwa lim = lim tidak ada untuk c ≠ 0 dan sama dengan
Z→C z−c Z→ C z−c
0 untukc=0. Jadi f hanya terdeferensial di 0 dan f ' ( 0 ) = 0
Contoh
1. Jika f ( z )=1 maka secar umum ∀ z ∈ C diproleh

'
f ( z 0 +∆ z ) −f (z 0 ) ' 1−1
f ( z 0 )= lim =f ( z 0 )= lim =0
∆z→0 ∆z ∆z→0 ∆z
Sehingga diproleh fungsi turunan dari f ( z )=1 adalah f ' ( z )=0.
2. Jika f ( z )=z dan z 0=i maka

'
f ( z 0+ ∆ z )−f ( z 0) f ( i+∆ z )−f ( i ) i+ ∆ z−i
f ( z 0 )= ( f ) ( i )= lim = lim =¿ lim =1 ¿
∆ z →0 ∆z ∆z→0 ∆z ∆z→0 ∆z

Secara umum berlaku, ∀ z ∈ C berlaku

'
f ( z 0+ ∆ z )−f ( z 0 )
f ( z )= lim
∆ z→0 ∆z
z +∆ z−z
= lim =1
∆ z→0 ∆z
Sehingga diproleh fungsi turunan dari f ( z )=z adalah f ( z )=1
2.8 Syarat Cauchy-Rieman (C-R)
Di samping kekontiunan, syarat yang diperlukan agar fungsi f 1terdeferensial
di z 0=x 0 +iy 0 ialah apa yang dinamakan syarat Cauchy-Rieman, yakni persamaan
yang menghubungkan antara dervatif – derivatif parsial tingkat pertama dari
fungsi bagian real dan fungsi bagian imaginer dari f 1.
Teorema
Jika 0
f (z) = u ( x , y ) +iv (x , y )
1
terdeferensial di z 0=x 0 +iy 0 maka
u ( x , y ) dan v (x , y) mempunyai derivatif parsial pertama di ( x 0 , y 0 ) dan di titik ini
1

dipenuhi persamaan Cauchy-Rieman.

ux = vy dan uy = -vx
∂u ∂v ∂ u −∂ v
= dan =
∂x ∂ y ∂ y ∂x
Derivatif f 1di z 0 dapat dinyatakan dengan rumus :
 '
f ( z 0 )=ux ( x 0 , y 0 ) +iv x ( x 0 , y 0 )
Bukti
Perhatikan garfik berikut :

z0 + ∆ y
y0 + ∆ y

∆z

y0 z0 + ∆ x
z0

x0 x0 + ∆ x

Untuk y konstan

f ( z 0 ) =u ( x 0 , y 0 ) +iv ( x 0 , y 0 )

f ( z 0 + ∆ z ) =u ( x 0 +∆ x , y 0) + iv ( x 0+ ∆ x , y 0 )

Maka,

'
f ( z0 )

u ( x 0+ ∆ x , y 0 ) +iv ( x0 + ∆ x , y 0 ) −[ u ( x 0 , y 0 ) +iv ( x 0 , y 0 ) ]
= lim
∆ x→ 0 ∆x

u ( x 0+ ∆ x , y 0 ) −u ( x 0 , y 0 ) lim v ( x 0+ ∆ x , y 0 ) −v ( x 0 , y 0 )
= lim −i
∆ x →0

∆ x→ 0 ∆x ∆x
 ∂u ∂v
= ∂ x +i ∂ x (1)

Untuk x konstan

f ( z 0 ) =u ( x 0 , y 0 ) +iv ( x 0 , y 0 )

f ( z 0 + ∆ z ) =u ( x 0 , y 0 + ∆ y ) +iv ( x 0 , y o+ ∆ y )

Maka,

'
f ( z0 )

u ( x 0 , y 0 + ∆ y ) +iv ( x 0 , y 0 + ∆ y )−[ u ( x 0 , y 0 ) +iv ( x 0 , y 0 ) ]

= lim
∆ x→ 0 i∆ y

u ( x 0 , y 0 + ∆ y )−u ( x 0 , y 0 ) lim v ( x 0 , y 0 + ∆ y )−v ( x0 , y 0 )

= lim −i
∆x →0

∆ x→ 0 i∆ y i∆ y

∂u ∂v ∂v ∂u
= + = −i (2)
i∂ y ∂ y ∂ y ∂ y

Dari Persamaan (1) dan (2) diperoleh :

' ∂u ∂ v ∂v ∂u
f ( z0 ) = +i = −i
∂x ∂x ∂ y ∂ y

Sehingga diperoleh :

∂u ∂v
=
∂x ∂ y

Dan

∂v ∂u
=−i
∂x ∂y

Yang dinamakan persamaan Cauchy-Rieman (C-R). Sedangkan f ( z 0 )

dikatakan fungsi analitik yakni mempunyai turunan di z 0.

Contoh Soal

Gunakan persaman Cauchy-Riemann untuk membuktikan bahwa turunan

f ( z )=z 2 ada untuk semua 𝑧 dan bahwa f ' ( z )=2 z .
 Penyelesaian

f ( z )=z 2=¿

= x 2− y 2 +2 xyi

2 2
u ( x , y )= x − y v=2 xy

∂u ∂v
ux= =2 x vx= =2 y
∂x ∂u

∂u ∂v
uy= =−2 y vy= =2 x
∂y ∂y

' '
f ( z )=ux +ivx = 2 x+ 2 yi=2 ( x +iy ) =2 z terbukti bahwa f ( z )=2 z .2
2.9 Bentuk Polar Persamaan Cauchy – Riemann (PCR)
Jika f (z) = u(x,y) + iv(x,y) dapat diilustrasikan dalam koordinat cartesius maka
dengan menggunakan hubungan x = r cos θ dan y = sin θ diperoleh z = r( cos θ +
sin θ) sehingga f (z) = u(x,y) + iv(x,y) = u(r,θ) + iv(r, θ) dalam koordinat polar.
Gunakan aturan rantai sehingga diperoleh. :
∂u ∂u ∂ x ∂u ∂ y
= +
∂r ∂ x ∂r ∂ y ∂r
∂x ∂y
Karena, x = r cos θ maka = cos θ dan y = r sin θ maka = sin θ sehingga
∂r ∂r
diperoleh :
u𝑟 = ux cos θ + uy sin θ
Untuk uθ kita gunakan aturan yang sama pada u𝑟 sehingga di proleh :
∂u ∂u ∂ x ∂u ∂ y
= +
∂ θ ∂ x ∂ θ ∂ y ∂θ
∂x ∂y
Karena, x = r cos θ maka = -r sin θ dan y = r sin θ maka = r cos θ
∂θ ∂θ
sehingga diperoleh :
uθ = ux - r sin θ + uy r cos θ = -r (-uy cos θ + ux sin θ)
Untuk vr dan vθ digunakan aturan yang sama dengan atas, maka diperoleh :
v𝑟 = vx cos θ + vy sin θ
vθ = vx -r sin θ + vy r sin θ

2
Lubab,Ahamad. Fungsi Kompleks. Buku Perkuliahan Program S-1 Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Didapatkan empat persamaan untuk u𝑟, uθ, vr dan vθ. Akan dicari hubungan antara
keempat persamaan tersebut.
vθ = vx -r sin θ + vy r sin θ
Karena dari persamaan CR sebelumnya diketahui bahwa :
ux = vy dan uy = -vx
Sehingga persamaan diatas dapat ditulis :
vθ = vx - r sin θ + vy r sin θ = uy r sin θ + ux r sin θ = r (uy sin θ + ux cos θ)
Karena u𝑟 = ux cos θ + uy sin θ maka diperoleh :

vθ = rur

1
u𝑟 = vθ
r
uθ = ux - r sin θ + uy r cos θ = -r (-uy cos θ + ux sin θ)
Karena v𝑟 = vx cos θ + uy sin θ dengan menggunakan ux = vy dan uy = -vx
Maka, diperoleh v𝑟 = - uy cos θ + ux sin θ sehingga didapatkan
uθ = -rv𝑟
1
v𝑟 = u
r θ
1
u𝑟 = vθ
r
Persamaan Cauchy-Riemann dalam bentuk polar.
1
v𝑟 = u
r θ
Kemudian akan dicari perumusan turunan suatu fungsi kompleks dalam bentuk
koordinat polar.
f (z) = u + iv
f '(z) = ux + ivx
Akan dicari nilai ux dan vx
Diketahui dari persamaan sebelumnya
u𝑟 = ux cos θ + uy sin θ
uθ = ux (- r sin θ) + uy r cos θ
Dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai berikut :
 cos θ sin θ ux
¿) = ( )( )
−r sin θ r cos θ u y
Sehingga diperoleh :

ux¿
| ur sinθ
u θ r cos θ |
|−rcossinθ θ sin θ
r cos θ |
r u r cos θ−u sinθ
= θ

1
= 𝑢𝑟 cos 𝜃 - 𝑢 𝑠i𝑛 𝜃
r 𝜃
= 𝑢𝑟 cos 𝜃 + 𝑣𝑟 𝑠i𝑛𝜃

ux = |cos θ ur
−r sin θ uθ |
r
uθ cos θ−r u r sinθ
=
r
1
= u𝜃 cos 𝜃 + ursin 𝜃
r
= -vr cos 𝜃 + ur sin 𝜃
Diketahui dari persamaan sebelumnya
vr = vx cos 𝜃 + vy sin 𝜃
v𝜃 = vx (-r sin 𝜃) + vy r cos 𝜃
Dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai berikut :

( vv θr )=(−rcossinθ θ sinθ vx
r cos θ vy )( )
Sehingga diperoleh :

vx=
|
v r sinθ
v θ r cos θ |
|−rcossinθ θ sin θ
r cos θ |
 r v r cos θ−v sin θ
= θ

1
= v𝑟 cos 𝜃 - v 𝑠i𝑛 𝜃
r 𝜃
= v𝑟 cos 𝜃 + u𝑟 𝑠i𝑛𝜃

vx = |cos θ vr
−r sin θ v θ |
r
v θ cos θ−r v r sin θ
=
r
1
= v𝜃 cos 𝜃 + vrsin 𝜃
r
= ur cos 𝜃 + vr sin 𝜃

Maka,
f (z) = ux + ivx = ur cos 𝜃 + vr sin 𝜃 + ivr cos 𝜃 – iur sin 𝜃
= ur (cos 𝜃 – i sin 𝜃) + vr (sin 𝜃 + I cos 𝜃)

Contoh Soal
1. Buktikan fungsi f(z) = ex (cos y + i sin y) turunannya adalah f ’ (z) = f (z)
Untuk setiap z, dan apakah memenuhi persamaan Chaushy-Riemann?
Penyelesaian:
f(z) = ex cos y + ex sin y
u(x,y) = ex cos y dan v(x,y) = ex sin y
∂u ∂v
= ex cos y dan = ex sin y
∂x ∂y
∂u ∂v
- = ex sin y dan = ex cos y
∂y ∂y
∂u ∂v
f ’ (z) = +i = ex cos y + i(ex sin y) ...(1)
∂x ∂x
∂v ∂u
f ’(z) = –i = ex cos y – i(-ex sin y) = ex cos y + i(ex sin y) …(2)
∂y ∂y

Dari persamaan (1) dan (2) = ex cos y + i(ex sin y) = ex (cos y + i sin y).
 Maka, terbukti bahwa f ’(z) = f(z). Dan f ’(z) = f(z) memenuhi persamaan
Cauchy-Reimann.

Soal Latihan :

1. Tentukan titik-titik yang membuat f(z) = x 2 – iy2 mempunyai turunan. Jika

f’(z) nya ada tentukan nilainya.
Penyelesaian :
Untuk f(z) = x2 – iy2 maka,
u(x,y) = x2 v(x,y) = -y2
ux = 2x vx = 0
uy = 0 vy = -2y
Enam fungsi diatas jelas kontinu pada setiap titik z = (x,y) pada bidang datar,
kemudian.
ux = vy = 2x = -2y dan vx = -uy = 0
persamaan Cauchy-Riemann akan terpenuhi jika 2x = -2y, dan hal akan terpenuhi
jika y = -x. jadi menurut teorema 5.1 f’ ada hanya pada titik-titik pada garis y = -x
selanjutnya dengan teorema 5.2 di peroleh bahwa :
f’ = ux + ivx = 2x atau f” = vy – iuy = -2y
2. Dengan menggunakan definisi turunan, dapatkan turunan dari f(z) = z2 + 3z
Penyelesaian :
f ( z + ∆ z )−f ( z 0)
f’(z) = lim
∆ z→0 ∆z

( z +∆ z )2 +3 ( z+ ∆ z )−( z 2 +3 z )
= lim
∆ z→0 ∆z

2 2 2
= ∆lim ¿ z +2 z ∆ z+ ∆ z +3 z +3 ∆ z−z −3 z
z→0
∆z
2
lim 2 z ∆ z+ ∆ z +3 ∆ z
= ∆z→0
∆z

= ∆lim 2 z + ∆ z +3
z→0

= 2z + 3

Sehingga diperoleh turunan dari f(z) = z 2+ 3 z adalah f’(z) = 2z + 3

3. Selidiki apakah f(z) = z dapat diturunkan, kemudian tentukan fungsi
turunannya.
Penyelesaian :
∂u ∂u
f(z) = z = x – iy, Df = C. misalkan u(x,y) = x dan v(x,y) = -y, maka = 1, =
∂x ∂y
∂v ∂v ∂u ∂u ∂v ∂v
0, = 0, = -1 dan fungsi u,v, , , , semuanya kontinu untuk
∂x ∂y ∂x ∂ y ∂x ∂ y
setiap (x,y) ∈ R2.
∂u ∂v
Karena = 1≠ = -1 untuk setiap (x,y) ∈ R2, maka f(z) = z tidak mempunyai
∂x ∂y
turunan pada C.
1
4. Diketahui fungsi f(z) = , tunjukan bahwa f ‘(z) ada.
2
Penyelesaian :
1 1 1 1
f(z) = = iθ = r -10 = (cos θ + sin θ )
2 ℜ 2 r
cosθ −sinθ
u(r,Q) = dan v (r,θ ) =
r r
−cosθ −sinθ sinθ −cosθ
ur = 2 , uθ = , vr = dan v θ =
r r r r
−cosθ 1 1 −sinθ
ur = 2 = - vr dan uθ = , -vr
r r r r
1
Jadi, turunan parsial dari fungsi f(z) = memenuhi persamaan Cauchy-Riemann
2
untuk setiap nilai x,y anggota bilangan rill.
Fungsi u (r,θ ) , v (r,θ ) , ur (r,θ ) , vr (r,θ ) , uθ (r,θ ) dan v θ (r,θ ) semuanya kontinu.
1
Karena fungsi f(z) = memenuhi persyaratan Cauchy-Riemaan disemua titik dan
2
fungsi u (r,θ) , v (r,θ ) , ur (r,θ ) , vr (r,θ ) , uθ (r,θ ) dan v θ (r,θ ) dan semuanya
kontinu maka terbukti bahwa f’ (z) = ada pada semua titik.