Anda di halaman 1dari 20

Bab 9

9.1 Nilai Optimum dan Nilai Ekstrem


Dalam ilmu ekonomi kita mengenal tentang maksiminasi
dan minimasi dengan istilah umum optimasi, yang berarti
“mencari yang terbaik” . Akan tetapi hal ini berbanding
terbalik karena istilah tersebut tidak memiliki kaitannya
dengan matematika murni. Oleh karena itu, istilah kolektif
untuk maksimum dan minimum sebagai konsep matematik
ialah nilai ekstremum, yang berarti nilai ekstrem
9.2 Maksimum dan Minimum Relatif : Uji Derivatif-Pertama
Ekstrem Relativ Vs Absolut
Maksimum absolut pasti merupakan maksimum relatif atau salah satu titik
akhir fungsi . Jadi, bila kita mengetahui semua maksimum relatif, maka kita
hanya perlu memilih yang terbesar dan membandingkannya dengan titik akhir
guna menentukan maksimum absolut
.Selanjutnya, nilai-nilai ekstrem yang dipertimbangkan akan
merupakan ekstrem relatif atau ekstrem lokal, kecuali bila ditentukan
lain.

Uji Derivatif-Pertama
Derivatif pertama adalah turunan pertama suatu fungsi. Misal fungsi
y=f(x), maka f’(x) digunakan dalam mencari nilai ekstrem.
Uji derivatif pertama untuk ekstrem relatif. Jika derivatif pertama pada
fungsi f(x) pada x=x0 adalah f’(x0) = 0, maka nilai fungsi x0,f’(x0)
merupakan
a. Maksimum relatif jika f’(x) berubah tanda dari positif ke negatif dari
sebelah kiri titik x0 ke sebelah kanannya
b. Minimum relatif jika f’(x) berubah tanda dari negatif ke positif dari
sebelah kiri titik x0 ke sebelah kanannya
c. Tidak maksimum maupun minimum relatif bila f’(x) mempunyai tanda
yang sama baik sebelah kiri maupun sebelah kanan titik x0
9.3 Derivatif Kedua dan Derivatif yang Lebih Tinggi

Contoh derivatif pertama sampai kelima suatu fungsi:

Contoh derivatif pertama sampai keempat suatu fungsi


rasional:
9.4Uji Derivatif Kedua
a) x = x0 merupakan titik relatif maksimum jika f "( x ) < 0
b) x = x0 merupakan titik relatif minimum jika f "( x ) > 0

c) x = x0 tidak dapat disimpulkan secara pasti atau uji derivatif


kedua gagal jika f "( x ) = 0

Cara menguji kecekungan adalah sbb :

a) Jika f "( x ) < 0 maka fungsi cekung ke bawah (concave)


b) Jika f "( x ) > 0 maka fungsi cekung ke atas (convex)

Titik belok (inflection point) adalah suatu titik dimana kecekungan


berubah.

Cara mencari titik belok adalah mencari solusi dari f "( x ) = 0


Tabel kondisi relative ekstremum : y = f ( x )

9.5Deret Maclaurin
Deret MacLaurin adalah sebuah fungsi yang dapat
dinyatakan dalam bentuk deret polinomial
Tapi tidak semua fungsi bisa dinyatakan dalam bentuk
tersebut, contohnya

Untuk itu, Taylor membuat deret yang lebih


umum,Deret taylor merupakan derivatif dari Deret
Maclaurin. Dapat ditulis dengan

Teorema Taylor dapat ditulis :

Rn = F (n+1)(C) (X-X0 )n+1


(n+1)!
Untuk suatu c diantara x dan x0 . Formula Rn disebut
bentuk Lagrange (atau bentuk derivatif) dari sisa
11.1 Versi Diferensial dari Syarat Optimisasi
Syarat Orde Pertama :

Jika diketahui fungsi z=f(x), kita dapat menulis diferensial dz= f’(x) dx

Kondisi derivatif orde pertama “f’(x) = 0” dapat diubah dalam kondisi diferensial orde

pertama ; “dz = 0 untuk sembarang nilai dx yang tidak nol”.

Syarat Orde Kedua :

Syarat cukup orde kedua untuk titik ekstrem z adalah, dalam istilah derivatif, f”(x) < 0

(untuk suatu maksimum) dan f”(x) > 0 (untuk suatu minimum) pada titik stasioner.

d2x d(dz) = d[f’(x) dx]

= [df’(x)] dx

=[f”(x) dx] dx = f”(x) dx2


Dapat diterjemahkan masing – masing, menjadi untuk sembarang nilai.

dx ≠ 0

Syarat Diferensial versus Syarat Derivatif


Secara lebih spesifik, syarat orde nilai pertama(nilai dz yang sama
dengan nol) dan syarat orde kedua (untuk d 2x negatif atau positif)
dapat digunakan dengan validitas yang sama untuk semua kasus yang
diberikan dengan umgkapan “untuk sembarang nilai dx yang tidak
sama dengan nol” yang harus dimodifikasi untuk menggambarkan
perubahan jumah variabel pilihan.
11.2 Nilai Ekstrem fungsi dua variabel

Syarat Orde 1

• Suatu fungsi 2 peubah memiliki nilai maksimum


relatif pd titik (xo, yo) jika terdapat lingkaran
berpusat di (xo, yo) s.d.h utk setiap (x, y) di dlm
lingkaran dan f memiliki nilai maksimum mutlak
di (xo, yo) bila utk semua titik (x, y) di domain f
• Jika f memiliki nilai ekstrim relatif pada titik (xo,
yo) dan bila turunan parsialnya ada pada titik tsb
maka fx (xo , yo ) = 0 dan f y (xo , yo ) = 0
Syarat Orde 2

Misal f fungsi 2 peubah dg turunan parsial orde 2 kontinu


dalam beberapa lingkaran pada titik kritis (xo, yo) dan
misalkan D = f xx (xo , yo ) f yy (xo , yo )− f xy 2 (xo , yo )

a. Jika D > 0 dan f xx (xo , yo ) > 0 , maka f punya minimum


relative
b. Jika D > 0 dan f xx (xo , yo ) < 0 ,maka f punya maksimum
relatif
c. If D < 0 , maka f memiliki titik pelana (a saddle point)
d. If D = 0 , maka tdk ada kesimpulan yg dpt digambarkan
11.3 Bentuk Kuadrat – Suatu Ekskursi

Setiap suku mempunyai derajat yang sama- yaitu, dimana jumlah


eksponen dalam setiap suku sama, plinom ini disebut sebagi suatu
bentuk (form). Misal :
4x – 9y + z adalah bentuk linear dalam tiga varibel
4x2 – xy + 3y2 adalah bentuk kuadrat dalam 2 variabel
Kita juga akan menjupai kuadrat dalam tiga variabel seperti x2 +
2xy – yw + 7w2, atau juga dalam n variabel

Diferensial Total Orde Kedua sebagai Suatu Bentuk Kuadrat


Q = au2 + 2huv + bv2

dx = u
Variabel
dy = v
11.4 Fungsi Tujuan dengan Lebih dari Dua Variabel

Syarat Orde Pertama untuk Titik Ekstrem

Pembahasan sebelumnya menyatakan bahwa, untuk


memperoleh suatu maximum atau minimum dari z diperlukan
dz = 0 untuk sembarang nilai dx1, dx2, dan dx3 tidak nol.
Karena nilai dz sekarang

dz= f1 dx1 + f2 dx2 + f3 dx3 , f1 = f2 = f3 = 0

Jadi, syarat perlu untuk titik ekstrem adalah, bahwa semua


derivative parsial orde pertama adalah nol, sama seperti
untuk kasus dua variable
Syarat Orde Kedua

d2z = d (dz) = f11 dx12 dx1 + f12 dx1 dx2 + f13 dx1 dx3 + f21 dx2 dx1

+ f22 dx + f23 dx2 dx3 + f31 dx3 dx1 + f32 dx3 dx2 + f33 dx

=|H| yang minor utamanya bisa

dinyatakan sbb |H1| = f11 |H2| = |H3| = |H|

Jadi, berdasarkan criteria determinan untuk kedefinitan p[ositif dan


negative, kita dapat menyatakan syarat cukup orde kedua untuk suatu
titik ekstrem dari z sebagai berikut

Z* adalah suatu bila d2z definit negative atau d2z definit positif
Kasus n-Variabel
Z= f (x1, x2, … , xn) diferensial totalnya akan menjadi

dz = f1 dx1 + f2 dx2 + … + fn dxn

Sehingga syarat perlu untuk titik ekstrem (dz = 0


untuk sembarang dz, tidak semuanya nol) berarti
bahwa semua n dserivatif positif parsial orde
pertama harus sama dengan nol
11.5 Syarat orde kedua dalam hubungannya dengan kecembungan dan
kecekungan

Z* = f(x*1 ,……x*n)
d2z semi definit
d2z adalah definit negatif pada z*
negatif pada z* (syarat perlu orde
(syarat cukup orde kedua)
kedua) z* adalah maksimum
relatif
F adalah
cekung
F adalah sempurna
cekung z* adalah maksimum
absolut
d 2z
adal
a
d2z adalah Defi h
Definit negatif z* adalah maksimum nega nit
dima tif
n
dimana saja absolut yang tunggal saja a
Pengecekan kecembungan dan kecekungan
Suatu fungsi f adalah (cembung atau cekung) bila, untuk
setiap pasangan titik u dan v yang berbeda dalam domain f,
dan untuk 0 < 0 < 1

Dalil untuk fungsi-fungsi dengan jumlah berapapun :


Dalil I (fungsi linear) :
jika f(x) = fungsi linear, maka f(x) = fungsi cekung dan juga fungsi cembung, tetapi
tidak sempurna
Dalil II (negatif dari suatu fungsi) :
jika f(x) fungsi cekung, maka f(x) adalah fungsi cembung, dsb, demikian juga, bila
f(x) = fungsi cekung sempurna, maka f(x) adalah fungsi cembung sempurna, dsb.
Dalil III (jumlah dari suatu fungsi) :
jika f(x) dan g(x) kedua-duanya = fungsi cekung (cembung), maka f(x) + g(x) juga
merupakan fungsi cekung (cembung) dan bila satu atau keduanya cekung
sempurna (cembung sempurna), maka f(x) + g(x) adalah cekung sempurna
(cembung sempurna)
Fungsi yang dapat dideferensialkan

Fungsi yang dapat dideferenialkan (fx) adalah (cekung, cembung) jika,


untuk setiap titik tertentu u dan setiap titik lain v domain.

Fungsi Cembung vs Himpunan Cembung

Kombinasi linear dari dua vektor u dan v dapat ditulis sebagai

K1u + k2v, dimana k1 dan k2 adalah dua skalar

Oquv membentujk jajaran genjang, maka diperoleh

u = q + v atau q = u – v

Kombinasi cembung dari vektor u dan v dapat dinyatakan delam bentuk vektor
q

W = Ɵu + (1-Ɵ)v = Ɵu + v – Ɵv = Ɵ(u –v) +v = Ɵq + v


11.6 Penerapan Ekonomi
PERMASALAHAN PERUSAHAAN MULTI PRODUK
Ausmsikan bahwa perusahaan dengan dua produk berada pada keadaan
persaingan sempurna Maka,
fungsi pendapatannya akan menjadi :
Dengan menetapkan keduanya
R1 = P10Q1 +P20Q2 sama dengan nol,maka :
P = harga
Qi = tingkat output produk ke-i
Fungsi biaya perusahaan :
C = 2Q12 + Q1Q2 + 2Q22 Yang menghasilkan pemecahan
tunggal :
Fungsi laba perusahaan :

Mencari tingkat Q1 dan Q2 yang,dalam


kombinasi,akan memaksimumkan π :
DISKRIMINASI HARGA
Fungsi pendapatan total dan fungsi biaya total :

R = R1(Q1) + R2(Q2) + R3(Q3)


C = C(Q) dimana Q = Q1 +Q 2+ Q3

KEPUTUSAN INPUT DALAM PERUSAHAAN :

L* dan K* adalah persamaan permintaan input perusahaan.


Jika kita substitusikan L* dan K* ke dalam fungsi produksi ,kita peroleh :
Fungsi yang data didiferensikan f(x)= f(x1 ,
1
…,Xn) adalah (cekung cembung) jika, untuk
1.7 setiantitik tertentu u= (U1 ,…,Un) dan setiap
B titik
y lain v= (V1 ,…,Vn) dalam domain,
F(v)
F(v)
() f(u) + Σ fj (u) (Vj - Uj )
C
A F Dimana fj (u) ≡∂f/ ∂ Xj dievaluasi pada u=
)
F(u D (U1 ,…,Un)

Fungsi z data didiferensiasikan dua kali


secara kontinu z= f(x1 ,…,Xn) adalah
u v X
(cekung/cembung) jika, dan hanya jika, d2 z
di mana saja adalah semidefinit
(negative/positif). Fungsi tersebut
dikatakan (cekung/cembung) sempurna
jika (tetapi tidak hanya jika) d2 z dimana
saja adalah definit (negative/positif).

Anda mungkin juga menyukai