Anda di halaman 1dari 2

Campak adalah salah satu penyakit paling menular yang ternyata telah ada sejak

berabad-abad lamanya. Penyakit campak ini memiliki catatan sejarah yang panjang. Banyak
manuskrip kuno yang telah mendiskripsikan bahwa betapa menularnya penyakit ini. Dilansir
dari situs organisasi kesehatan dunia (WHO), Penyakit campak adalah penyakit kuno yang
dideskripsikan pada awal abad ke-9 oleh dokter cendekiawan persia, Abu bakr Muhammad
Zakariyya Razi atau nama eropanya dikenal sebagai Rhazes.

Menurut Rhazes dalam bukunya berjudul The Book of Smallpox and Measles,
penyakit menular ini lebih ditakuti dari pada cacar. Campak menjadi penyakit yang meluas
ketika eksplorasi global meningkat pada abak ke-16. Sejarah campak yang mengungkapkan
penyebab penyakit tersebut, ditemukan oleh seorang dokter Skotlandia, Francis Home, pada
tahun 1757. Ia menemukan bahwa penyakit campak disebabkan oleh patogen.

Ia mengungkapkan bahwa patogen tersebut menularkan penyakit ini ke orang yang


sehat melalui darah pasien yang terinfeksi dan menunjukkan bahwa penyakit itu disebabkan
oleh agen infeksius. Hingga saat ini, sejarah panjang penyakit campak masih menghantui
penduduk dunia. Menurut WHO, secara global, angka kematian akibat campak masih cukup
tinggi, dengan sekitar 30 juta kasus dan lebih dari 2 juta kematian yang terjadi setiap tahun.

Penyakit campak juga disebabkan oleh virus yang dapat menular dari percikan air liur.
Dan juga menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang mengidap virus tersebut atau
melalui tetesan di udara.Umumnya gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah
tubuh terpapar virus tersebut. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan
gejala seperti flu. Ruam kemudian akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai. Urutan
kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada
akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh. Manusia adalah satu-satunya inang alami
virus campak.

Campak dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Namun, untuk
membantu meredakan gejala, penderita disarankan untuk melakukan upaya-upaya berikut:
banyak minum air putih, minum obat pereda demam seperti paracetamol atau ibuprofen,
beristirahat yang cukup, dan mengonsumsi suplemen vitamin A, sesuai saran dokter.

Campak terjadi akibat virus bernama morbilivirus, sehingga kita harus hindari kontak
dengan penderita campak agar tidak tertular virus penyakit. Kita dapat melakukan beberapa
upaya pencegahan yaitu menghindari interaksi langsung dengan penderita, isolasi penderita,
penderita memakai masker, menjaga pola hidup sehat, menghindari bepergian ke wilayah
yang rentan wabah campak, lengkapi vaksin MMR dan MMRV.

Campak dapat dicegah dengan pemberian vaksin campak dan dilanjutkan dengan
vaksin MMR, yaitu vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella. Pemberian
vaksinasi tersebut harus sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.

Anda mungkin juga menyukai