Anda di halaman 1dari 8

Rasa Budaya

Sinopsis : Tentang seorang remaja yang bernama Liam. Liam sangat suka menjelajahi kenikmatan
kuliner Indonesia, dia berharap dapat mencoba seluruh kuliner khas dari setiap daerah di Indonesia, dan
sekarang disinilah Liam berada yaitu di kepulauan Bangka Belitung lebih tepat nya di kota Mentok. Di
kota Mentok ini ia memulai petualangannya dalam berburu kuliner khas Indonesia.

Scene 1 : Sore hari

Atmosfer : situasi habis mandi didalam kamar yang tenang tapi sedikit berantakan

Lokasi : kamar tidur

Properti : kasur, tas, hp, jaket, dompet, sepatu, kunci motor

Talent. : Liam

Adegan : Liam membereskan barang-barangnya yang berada di kasur dan bersiap untuk pergi ke luar, ia
tidak lupa membawa semua perlengkapan yang diperlukannya seperti dompet, handphone dan kunci
motor, setelah Liam rasa sudah tidak ada yang tertinggal ia memakai sepatunya dan kemudian bergegas
keluar dari rumah.

Scene 2 : Sore hari

Atmosfer : perjalanan menuju kota di jalan yang sepi di hiasi keindahan alam
Lokasi : jalan raya

Properti : motor

Talent : liam

Adegan : liam berjalan menuju kota dengan mengendarai motor

Narasi scene 2 : Liam mengendarai motor dengan santai menuju ke kota sambil melihat pemandangan
alam yang sangat indah, di sebelah kirinya terlihat laut Bangka yang tidak perlu di ragukan lagi
keindahannya. Liam bersyukur setelah dia pindah ke Mentok banyak hal indah yang di dapatnya, salah
satunya karna bisa mencoba banyak sekali kuliner.

Scene 3 : sore hari

Atmosfer : di depan warung yang tutup dan sepi dengan rasa kebingungan

Lokasi : depan warung makan

Properti : motor, spanduk

Talent : Liam

Adegan scene 3 : Liam melihat sepinggir jalan mungkin saja ada warung makanan yang buka, tetapi
tidak ada satupun warung makan yang buka sampailah dia berhenti di depan warung makan yang
memiliki spanduk yang terlihat usang dan bertuliskan Waroeng Lempah Kuning Mak Sayuti. Liam terlihat
kebingungan apakah warung ini sudah tidak berjualan lagi atau hanya tutup sementara?. Matanya
melirik ke arah sekitar dan tidak sengaja melihat bapak-bapak dan kemudian segera menemui bapak
tersebut.

Liam : Permisi pak? ini warung nya buka nya jam berapa ya?

Bapak npc : waduh dek, warung ini sih udah lama gak buka lagi soal nya yang punya udah meninggal,
anak-anak nya gak ada yang mau nerusin warung ini katanya sih pada gak bisa bikin lempah kuning
seenak mak sayuti

Dengan perasan sedih dan kecewa liam tidak lupa berterima kasih dan berpamitan untuk pergi

Scene 4 : sore hari

Atmosfer : pemandangan alam yang indah

Lokasi : menumbing

Properti :

Talent : liam

Adegan : Tak terasa sudah hampir satu jam Liam berkeliling kota Mentok hingga sampai ke Menumbing,
ia melihat pemandangan sekitar yang sangat indah lalu setelah puas menikmati pemandangan
Menumbing yang indah, Liam bersiap untuk kembali pulang dan bermesraan dengan kasur kesayangan
tersebut.

Scene 5 : pagi hari


Atmosfer : ruangan kelas yang berisik

Lokasi : ruangan kelas

Properti :

Talent : liam, cikini

Adegan : Liam duduk di barisan belakang sambil menatap Cikini, for your information Liam menyukai
Cikini hahaha.Liam terus memperhatikan Cikini yang baru saja kembali dari toilet bersama temannya.
Liam kemudian mengalihkan pandangan nya sambil memikirkan bagaimana rasanya masakan Mak
Sayumi dia sangat penasaran bagaimana inii???. Liam merasa ada tanggan yang menepuk pundaknya
dan kemudian menoleh, ia terkejut melihat Cikini sudah berada di belakang nya

Cikini : hey? kenapa ngelamun?

Liam : engga kok

Cikini : kemarin aku ga sengaja liat kamu ke mentok, ngapain?

Liam : oh kemarin itu aku kan mau jalan-jalan sore terus ga sengaja liat warung mak sayuti pengen
nyoba lempah kuning, eh ternyata udah engga jualan lagi

Cikini : dih kok baru tau, udah berapa lama sih kamu tinggal di sini? mana belum pernah nyoba lempah
kuning, dasar nolep

Liam : ya aku baru tau ada makanan itu


Cikini : di pangkal banyak tu yang jual, aku juga bisa bikin lempah kuning, mau dibuatin?

Liam terkejut ternyata Cikini bisa memasak lempah kuning, tanpa menunggui lama dia menganggukkan
kepala semangat menyetujui tawaran Cikini tadi. Cikini yang melihatnya hanya tersenyum.

Cikini : pulang sekolah nanti datang aja ke rumah

Setelah itu Cikini berpamitan untuk kembali berkumpul bersama-sama dengan teman-temannya

Scene 6 : sore hari

Atmosfer : teras rumah yang damai

Lokasi : depan rumah cikini

Properti :

Talent : liam cikini

Adegan: Liam mengetuk pintu lalu di bukakan cikini dan cikini mempersilahkan masuk

Liam : "mentuk pintu"

Cikini : "membuka pintu"

Liam : hai
Cikini : ayo masuk

Liam masuk rumah lalu menuju dapur bersama cikini

Scene 7 : sore hari

Atmosfer : di ruangan dapur yang bersih dan rapi

Lokasi : dapur rumah cikini

Properti : bahan dapur dan panci

Talent : liam cikini

Adegan : cikini memulai memasak lempah kuning sambil bercerita masa kecil nya, liam memperhatikan
cikini sambil membantu nya memasak

Cikini : mama aku dulu sering banget masak lempah kuning aku suka banget bantuin yang bikin aku suka
sama lempah kuning itu aroma nya penuh rempah-rempah waahhh enak banget

Liam hanya memperhatikan cikini sambil tersenyum tipis menikmati kecantikan cikini

Scene 8 : sore hari


Atmosfer : di ruang makan dengan dua insan yang sedang jatuh cinta

Lokasi : ruang makan

Properti : mangkok, piring, sendok

Talent : liam cikini

Adegan : liam dan cikini menuju meja makan sambil membawa makanan yang telah matang lalu mereka
makan bersama dengan perasaan bahagia

Liam : "menaruh panci berisi lempah kuning"

Liam : huummm (mencium aroma masakan cikini) bau nya enak banget

Cikini : "tersenyum"

Liam : "duduk di kursi lalu memakan masakan cikini dengan semangat" liam tersenyum bahagia

Cikini : (menatap liam dengan bahagia lalu tersenyum)

Liam : (liam menatap cikini dan tersenyum)

"Mereka saling menatap dan tersipu malu"

Anda mungkin juga menyukai