Anda di halaman 1dari 99

PETUNJUK TEKNIS

KEGIATAN SERTIPIKASI TANAH


ASET INSTANSI PEMERINTAH PUSAT,
PEMERINTAH DAERAH DAN PEMERINTAH DESA
SECARA ELEKTRONIK (VERSI 1.0)
TANGGAL : 29 Desember 2023
NOMOR : 10/Ins-HK.02.01/XII/2023

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Petunjuk Teknis 1


Badan Pertanahan Nasional Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR................................................................................................... 4
I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 5
A. Latar Belakang .......................................................................................... 5
B. Dasar Hukum ............................................................................................ 7
C. Maksud dan Tujuan ................................................................................... 8
D. Ruang Lingkup .......................................................................................... 9
E. Ketentuan Umum ...................................................................................... 9
II. SUBJEK DAN OBJEK...................................................................................... 12
III. JENIS LAYANAN ............................................................................................. 13
A. Pemberian Hak Pakai .............................................................................. 13
B. Ganti Nama ............................................................................................. 13
C. Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama atau Rusak ......................... 13
D. Sertipikat Pengganti Karena Hilang ......................................................... 14
III. PENGGUNA LAYANAN................................................................................... 15
A. Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga) ............................... 15
1. Pengelola Barang .................................................................................... 15
2. Pengguna Barang ................................................................................... 16
B. Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota) ................... 19
1. Pengelola Barang .................................................................................... 19
2. Pengguna Barang ................................................................................... 19
C. Pemerintah Desa..................................................................................... 21
IV. PENDAFTARAN AKUN PENGGUNA LAYANAN (AKUN MITRA) ................... 22
A. Pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah Pusat
(Kementerian/Lembaga) .......................................................................... 22
B. Pendaftaran Akun Mitra Pemerintah Provinsi .......................................... 27
C. Pendaftaran Akun Mitra Pemerintah Kabupaten/Kota ............................. 30
D. Pendaftaran Akun Mitra Pemerintah Desa .............................................. 33
V. TUGAS KEMENTERIAN, KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN
NASIONAL DAN KANTOR PERTANAHAN ..................................................... 34
A. Kementerian ............................................................................................ 34
B. Kantor Wilayah ........................................................................................ 34
C. Kantor Pertanahan .................................................................................. 34

Petunjuk Teknis 2
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
VI. MEKANISME PELAKSANAAN SERTIPIKASI TANAH ASET INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH DAERAH DAN PEMERINTAH DESA
SECARA ELEKTRONIK .................................................................................. 38
A. Pemberian Hak Pakai .............................................................................. 38
B. Ganti Nama ............................................................................................. 43
C. Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama atau Rusak ......................... 46
D. Sertipikat Pengganti Karena Hilang......................................................... 49
VII. PENGELOLAAN WARKAH ............................................................................. 53
VIII. PENUTUP........................................................................................................ 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 56
Lampiran I Format Surat Permohonan Pendaftaran Akun Mitra Kerja Instansi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa ............... 57
Lampiran II Kode Satker Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga) 59
Lampiran III Kode Satker Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi/Kabupaten/
Kota) ........................................................................................................ 64
Lampiran IV Format Permohonan Pemberian Hak .......................................... 79
Lampiran V Format Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah ......... 83
Lampiran VI Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak .................... 85
Lampiran VII Format Permohonan Ganti Nama ............................................... 86
Lampiran VIII Format Permohonan Sertipikat Pengganti Karena Blangko
Lama/Rusak ............................................................................................ 88
Lampiran IX Format Permohonan Sertipikat Pengganti Karena Hilang ........... 90
Lampiran X Sertipikat-el Hasil Pelayanan Pemberian Hak Pakai .................... 92
Lampiran XI Sertipikat-el Hasil Pelayanan Ganti Nama ................................... 94
Lampiran XII Sertipikat-el Hasil Pelayanan Sertipikat Pengganti ..................... 96

Petunjuk Teknis 3
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
PETUNJUK TEKNIS
NOMOR 10/Ins-HK.02.01/XII/2023
TENTANG
KEGIATAN SERTIPIKASI TANAH
ASET INSTANSI PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH
DAERAH DAN PEMERINTAH DESA SECARA ELEKTRONIK

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dinyatakan bahwa “bumi, air, dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Pasal tersebut
mengamanatkan bahwa segala sesuatu mengenai bumi, air, sumber daya alam
dan kekayaan alam lainnya yang berada dalam wilayah teritorial Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dikuasai dan dikelola oleh negara.
Pengelolaan dan penguasaan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah untuk
dipergunakan sebagai alat mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
Untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, Pemerintah
menerbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (UUPA) yang menjadi dasar hukum dalam melaksanakan
pengaturan dan pengelolaan pertanahan agar memberikan kemakmuran dan
kesejahteraan bagi rakyat. Dalam Pasal 2, Pasal 12, dan Pasal 13 UUPA diatur
segala usaha bersama dibidang agraria. Pasal-pasal tersebut menjelaskan
bahwa pengelolaan pertanahan dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas
yang didasarkan pada kepentingan bersama dan kepentingan nasional serta
mencegah adanya usaha monopoli oleh organisasi, usaha-usaha perseorangan,
swasta, maupun usaha-usaha pemerintah yang merugikan masyarakat.
Berdasarkan Pasal 19 UUPA, Pemerintah wajib melaksanakan kegiatan
pendaftaran tanah dengan tujuan untuk memberikan kepastian hukum. Tujuan
lain pendaftaran tanah dimuat dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yaitu menyediakan informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan untuk memperoleh data yang diperlukan serta
terwujudnya tertib administrasi pertanahan. Oleh karena itu, pendaftaran tanah
perlu dilaksanakan agar memberikan kepastian hukum, menyediakan informasi
yang dibutuhkan dan tertib administrasi pertanahan.

Petunjuk Teknis 5
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Aset Instansi Pemerintah Pusat (Barang Milik Negara), Pemerintah
Daerah (Barang Milik Daerah), Pemerintah Desa berupa tanah tidak luput
menjadi objek pendaftaran tanah. Tanah yang berada dan/atau dikuasai oleh
Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga), Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa merupakan
aset negara yang harus dirawat dan dijaga dengan baik. Pendaftaran tanah aset-
aset pemerintah dapat mewujudkan tujuan pendaftaran tanah yaitu tertib
administrasi pertanahan. Dengan pelaksanaan Sertipikasi Tanah Aset Instansi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa, setiap tanah aset
pemerintah akan memiliki alat bukti yang kuat dan mendapatkan kepastian
hukum atas aset tersebut.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional menjadi institusi yang berstandar dunia dan
meningkatkan kualitas pelayanan publik serta memberikan perlindungan dan
jaminan keamanan data, perlu menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam kegiatan pendaftaran tanah. Pendaftaran tanah secara elektronik
merupakan suatu cara untuk memanfaatkan kemajuan teknologi. Sebagai
teknologi, elektronisasi bertujuan menghadirkan keuntungan seperti
kemudahan, dan efisiensi. Kemudahan tidak hanya dirasakan oleh
penyelenggara pemerintahan tetapi juga oleh masyarakat. Dengan segala
keuntungan yang ditawarkannya, seperti waktu, biaya, dan kepastian yang lebih
terjamin, pendaftaran tanah secara elektronik akan lebih menjamin kepastian
hukum bagi pemilik tanah.
Pada tanggal 16 Juni 2023 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional telah menerbitkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2023 tentang
Penerbitan Dokumen Elektronik Dalam Kegiatan Pendaftaran Tanah. Peraturan
Menteri ini menjadi payung hukum pelaksanaan penerbitan Sertipikat Hak Atas
Tanah secara elektronik. Penerapan Sistem Elektronik ini dilaksanakan secara
bertahap dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu kesiapan infrastruktur
dan sumber daya manusia di setiap Kantor Pertanahan, tingkat maturitas
pelaksanaan teknologi informasi setiap Kantor Pertanahan, dan tingkat maturitas
pengguna layanan.
Dalam mengimplementasikan ketentuan tersebut, telah diterbitkan
Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 1147/SK-HR.01/VII/2023 tentang Penerbitan Dokumen Elektronik Dalam
Kegiatan Pendaftaran Tanah Pertama Kali dan Alih Media untuk Tanah Instansi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, sebagai pilot project untuk implementasi
penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah secara elektronik.

Petunjuk Teknis 6
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7);
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta
Kerja menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6856);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku di Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5804);
9. Peraturan Pemerintah 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas
Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3696);
10. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3696);

Petunjuk Teknis 7
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
11. Peraturan Bersama Menteri Keuangan Nomor 186/PMK.06/2009 dan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 445);
12. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 985);
13. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 986);
14. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan
Ruang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 330);
15. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penetapan Hak
Pengelolaan dan Hak Atas Tanah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 1202);
16. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penerbitan Dokumen Elektronik
Dalam Kegiatan Pendaftaran Tanah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 461);
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62 Tahun 2023 tentang Perencanaan
Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, serta Akuntansi Pelaporan Keuangan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 472);
18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang
Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan, dan Pulau Tahun 2021;
19. Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 1147/SK-HR.01/VII/2023 Tanggal 4 Juli 2023 tentang
Penerbitan Dokumen Elektronik pada Kegiatan Pendaftaran Tanah
Pertama Kali dan Alih Media Untuk Tanah Instansi Pemerintah dan
Pemerintah Daerah;
20. Petunjuk Teknis Nomor 5/Juknis-HK.02/IV/2023 tentang Kegiatan
Sertipikasi Barang Milik Negara Berupa Tanah.

C. Maksud dan Tujuan


Petunjuk Teknis Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa secara elektronik ini merupakan
pedoman dan acuan di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional dan Stakeholder terkait dalam Kegiatan Sertipikasi Tanah
Aset Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa yang
pelaksanaannya dilakukan secara elektronik.

Petunjuk Teknis 8
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa secara elektronik,
meliputi:
1. Subjek dan Objek;
2. Jenis Layanan;
3. Pengguna Layanan dan Pendaftaran Akun Mitra;
4. Tugas Kementerian, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan; dan
5. Mekanisme Pelaksanaan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa Secara Elektronik.

E. Ketentuan Umum
1. Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan
data fisik dan data yuridis dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-
bidang tanah, ruang atas tanah, ruang bawah tanah dan satuan-satuan
rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-
bidang tanah, ruang atas tanah, ruang bawah tanah yang sudah ada
haknya dan hak milik atas rumah susun serta hak-hak tertentu yang
membebaninya.
2. Pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan pendaftaran tanah
yang dilakukan terhadap objek tanah yang belum didaftar berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah
atau Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.
3. Pemeliharaan data pendaftaran tanah adalah kegiatan pendaftaran tanah
untuk menyesuaikan data fisik dan data yuridis dalam peta pendaftaran,
daftar tanah, daftar nama, Surat Ukur, Buku Tanah, dan Sertipikat dengan
perubahan-perubahan yang terjadi kemudian.
4. Barang Milik Negara yang selanjutnya disingkat BMN adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah.
5. Barang Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah termasuk Kelurahan.
6. Barang Milik Desa yang selanjutnya disingkat BMDes adalah aset yang
berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.
7. Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab
menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
8. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
Barang Milik Negara/Daerah.

Petunjuk Teknis 9
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
9. Kuasa Pengguna Barang adalah Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yang
ditunjuk oleh Pengguna Barang untuk menggunakan barang yang berada
dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
10. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang
selanjutnya disebut Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang.
11. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang
selanjutnya disebut Kementerian adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan
tata ruang.
12. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut
Kantor Wilayah adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional di provinsi yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional.
13. Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional.
14. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik
yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis,
menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau
menyebarkan informasi elektronik.
15. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat,
diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk digital,
elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan,
dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang
memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.
16. Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data
interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks,
telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau
perforasi.
17. Pangkalan Data adalah kumpulan Data yang disusun secara sistematis
dan terintegrasi dan disimpan dalam memori yang besar serta dapat
diakses oleh satu atau lebih pengguna dari terminal yang berbeda.
18. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas informasi
elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan informasi
elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi.
19. Segel Elektronik adalah Tanda Tangan Elektronik yang digunakan oleh
badan usaha atau instansi untuk menjamin keaslian dan integritas dari
suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.

Petunjuk Teknis 10
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
20. Hak Atas Tanah adalah hak yang diperoleh dari hubungan hukum antara
pemegang hak dengan tanah termasuk ruang di atas tanah, dan/atau ruang
di bawah tanah untuk menguasai, memiliki, menggunakan, dan
memanfaatkan, serta memelihara tanah, ruang di atas tanah, dan/atau
ruang di bawah tanah.
21. Sertipikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan,
tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang
masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan.
22. Sertipikat Elektronik yang selanjutnya disebut Sertipikat-el adalah
Sertipikat yang diterbitkan melalui Sistem Elektronik dalam bentuk
Dokumen Elektronik.
23. Buku Tanah Elektronik yang selanjutnya disebut BT-el adalah Buku Tanah
yang disahkan dengan tanda tangan elektronik menjadi blok data.
24. Blok Data adalah sekumpulan data alphanumerik yang disusun dalam
format standar untuk merepresentasikan satu kesatuan data yuridis dan
data fisik objek pendaftaran tanah.
25. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik
(electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki
arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
26. Akun Mitra adalah pengguna layanan yang memenuhi syarat sebagai
pengguna Sistem Elektronik dengan hak dan kewajiban yang diatur oleh
Kementerian.
27. Brankas Elektronik adalah tempat penyimpanan elektronik yang berisi
daftar aset kekayaan Sertipikat-el yang dimiliki oleh instansi pemerintah.

Petunjuk Teknis 11
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
II. SUBJEK DAN OBJEK
Subjek Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah dan Pemerintah Desa secara elektronik meliputi:
a. Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga);
b. Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota); dan
c. Pemerintah Desa.

Objek Kegiatan Sertipikasi merupakan tanah aset Instansi Pemerintah Pusat,


Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), dan Pemerintah Desa:
a. yang belum bersertipikat (Pemberian Hak Pakai);
b. yang sudah bersertipikat namun penulisan nama pemegang hak belum sesuai
dengan ketentuan (Ganti Nama);
c. yang sudah bersertipikat dan penulisan nama pemegang hak sudah sesuai
dengan ketentuan namun masih menggunakan Blangko lama (Sertipikat
Pengganti Karena Blangko Lama atau Rusak);
d. yang Sertipikatnya hilang sehingga diterbitkan Sertipikat Pengganti (Sertipikat
Pengganti Karena Hilang);

Gambar. Proses Penerbitan SHAT BMN/BMD-el

Petunjuk Teknis 12
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
III. JENIS LAYANAN
Jenis layanan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Desa melalui sistem elektronik, terdiri dari:

A. Pemberian Hak Pakai


- Layanan Pemberian Hak Pakai merupakan layanan bagi subjek kegiatan
sertipikasi tanah aset Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Desa yang belum bersertipikat dengan output berupa Sertipikat
Hak Pakai.
- Layanan Pemberian Hak Pakai dilaksanakan melalui layanan proyek yang
dibiayai dari anggaran APBN atau layanan rutin yang dibiayai dari PNBP.

B. Ganti Nama
- Layanan Ganti Nama merupakan layanan bagi subjek kegiatan sertipikasi
tanah aset Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah
Desa yang sudah bersertipikat, namun nama pemegang hak di Sertipikat
belum sesuai ketentuan berdasarkan:
1. Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga);
berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
186/PMK.06/2009; Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pensertipikatan
Barang Milik Negara Berupa Tanah;
2. Pemerintah Daerah;
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; dan
3. Pemerintah Desa;
berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
untuk dilakukan perubahan nama pemegang hak dan diterbitkan Sertipikat-
el.
- Layanan Ganti Nama dilaksanakan melalui layanan rutin yang dibiayai dari
PNBP.

C. Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama atau Rusak


- Layanan Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama atau Rusak
merupakan layanan bagi subjek kegiatan sertipikasi tanah aset Instansi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa yang sudah
bersertipikat dengan nama pemegang hak di Sertipikat sudah sesuai
ketentuan namun masih menggunakan blangko lama atau rusak untuk
diterbitkan Sertipikat-el.
- Layanan Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama atau Rusak
dilaksanakan melalui layanan rutin yang dibiayai dari PNBP.

Petunjuk Teknis 13
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
D. Sertipikat Pengganti Karena Hilang
- Layanan Sertipikat Pengganti Karena Hilang merupakan layanan Sertipikat
pengganti bagi subjek kegiatan sertipikasi tanah aset Instansi Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa untuk diterbitkan
Sertipikat pengganti berupa Sertipikat-el.
- Layanan Sertipikat Pengganti Karena Hilang dilaksanakan melalui layanan
rutin yang dibiayai dari PNBP.
.

Petunjuk Teknis 14
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
III. PENGGUNA LAYANAN
Pengguna Layanan dalam Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa secara elektronik, meliputi:
A. Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga);
B. Pemerintah Provinsi;
C. Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
D. Pemerintah Desa.

Untuk mendapatkan layanan dalam kegiatan tersebut pengguna layanan wajib


mempunyai akun terdaftar di Aplikasi Mitra Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

A. Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga)

Gambar 1. Struktur Pengguna Akun Mitra Pemerintah Pusat


(Kementerian/Lembaga)

1. Pengelola Barang
Pelaksanaan penatausahaan BMN pada Pengelola Barang dilakukan oleh
Kementerian Keuangan cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN),
dengan uraian sebagai berikut:
a. DJKN selaku Pengelola Barang di tingkat pusat. Pada unit ini terdapat
user pengguna layanan dengan pengaturan kewenangan sebagai
berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Pengelola Barang, yang mempunyai kewenangan mengakses
Brankas Elektronik yang memuat daftar Sertipikat Hak Atas
Tanah yang diterbitkan atas nama Pemerintah Republik
Indonesia cq. Kementerian/Lembaga, untuk seluruh Pengguna
Barang di seluruh Indonesia.

Petunjuk Teknis 15
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
b. Kantor Wilayah DJKN selaku Pengelola Barang di tingkat
wilayah/regional. Pada unit ini terdapat user pengguna layanan
dengan pengaturan kewenangan sebagai berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Pengelola Barang, yang mempunyai kewenangan mengakses
Brankas Elektronik yang memuat daftar Sertipikat Hak Atas
Tanah yang diterbitkan atas nama Pemerintah Republik
Indonesia cq. Kementerian/Lembaga, untuk seluruh Pengguna
Barang di wilayah kerja/regionalnya.
c. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) selaku
Pengelola Barang di tingkat daerah/regional. Pada unit ini terdapat
user pengguna layanan dengan pengaturan kewenangan sebagai
berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Pengelola Barang, yang mempunyai kewenangan mengakses
Brankas Elektronik yang memuat daftar Sertipikat Hak Atas
Tanah yang diterbitkan atas nama Pemerintah Republik
Indonesia cq. Kementerian/Lembaga, untuk seluruh Pengguna
Barang di daerah kerja/regionalnya.

2. Pengguna Barang
Pelaksanaan penatausahaan BMN pada Pengguna Barang dilakukan oleh
Kementerian/Lembaga, dengan uraian sebagai berikut:
a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)
Pada unit ini terdapat user pengguna layanan dengan pengaturan
kewenangan sebagai berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang, yang mempunyai
kewenangan antara lain untuk:
- mengajukan permohonan layanan pertanahan;
- mengakses Brankas Elektronik yang memuat daftar
Sertipikat Hak Atas Tanah yang diterbitkan atas nama
Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian/Lembaga
di seluruh Indonesia;
- menambahkan Kantor Mitra (Kantor Pertanahan) sesuai
dengan letak aset bidang tanah;
- membuat akun instansi yang dapat dipergunakan untuk
mengakses tools inventarisasi aset melalui aplikasi Sentuh
Tanahku;
- menerima kode billing pembayaran biaya PNBP;
▪ Operator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan entri
permohonan layanan pertanahan dalam rangka Sertipikasi
Tanah Aset Pemerintah secara elektronik.

Petunjuk Teknis 16
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-EI);
Pada unit ini terdapat user pengguna layanan dengan pengaturan
kewenangan sebagai berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Kuasa Pengguna Barang, yang mempunyai kewenangan antara
lain untuk:
- mengajukan permohonan layanan pertanahan;
- mengakses Brankas Elektronik yang memuat daftar
Sertipikat Hak Atas Tanah yang diterbitkan atas nama
Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian/Lembaga
yang bersangkutan di seluruh Indonesia yang digunakan
oleh Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I
(UAPPB-EI) dan seluruh Unit Akuntansi yang berada
dibawahnya pada Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan;
- menambahkan Kantor Mitra (Kantor Pertanahan) sesuai
dengan letak aset bidang tanah;
- membuat akun instansi yang dapat dipergunakan untuk
mengakses tools inventarisasi aset melalui aplikasi Sentuh
Tanahku;
- menerima kode billing pembayaran biaya PNBP;
▪ Operator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan entri
permohonan layanan pertanahan dalam rangka Sertipikasi
Tanah Aset Pemerintah secara elektronik.
c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)
Pada unit ini terdapat user pengguna layanan dengan pengaturan
kewenangan sebagai berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Kuasa Pengguna Barang, yang mempunyai kewenangan antara
lain untuk:
- mengajukan permohonan layanan pertanahan;
- mengakses Brankas Elektronik yang memuat daftar
Sertipikat Hak Atas Tanah yang diterbitkan atas nama
Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian/Lembaga
yang bersangkutan di wilayah kerjanya yang digunakan
oleh Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah
(UAPPB-W) dan seluruh Unit Akuntansi yang berada
dibawahnya pada Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan;
- menambahkan Kantor Mitra (Kantor Pertanahan) sesuai
dengan letak aset bidang tanah;
- membuat akun instansi yang dapat dipergunakan untuk
mengakses tools inventarisasi aset melalui aplikasi Sentuh
Tanahku;
- menerima kode billing pembayaran biaya PNBP;

Petunjuk Teknis 17
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
▪ Operator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan entri
permohonan layanan pertanahan dalam rangka Sertipikasi
Tanah Aset Pemerintah secara elektronik.
d. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB).
Pada unit ini terdapat user pengguna layanan dengan pengaturan
kewenangan sebagai berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Kuasa Pengguna Barang, yang mempunyai kewenangan antara
lain untuk:
- mengajukan permohonan layanan pertanahan;
- mengakses Brankas Elektronik yang memuat daftar
Sertipikat Hak Atas Tanah yang diterbitkan atas nama
Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian/Lembaga
yang bersangkutan di daerah kerjanya yang digunakan
oleh Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)
pada Kementerian/Lembaga yang bersangkutan;
- menambahkan Kantor Mitra (Kantor Pertanahan) sesuai
dengan letak aset bidang tanah;
- membuat akun instansi yang dapat dipergunakan untuk
mengakses tools inventarisasi aset melalui aplikasi Sentuh
Tanahku;
- menerima kode billing pembayaran biaya PNBP;
▪ Operator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan entri
permohonan layanan pertanahan dalam rangka Sertipikasi
Tanah Aset Pemerintah secara elektronik.

Petunjuk Teknis 18
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
B. Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota)

Gambar 2. Struktur Pengguna Akun Mitra Pemerintah Daerah


(Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota)

1. Pengelola Barang
Pelaksanaan penatausahaan BMD pada Pengelola Barang dilakukan oleh
Sekretaris Daerah cq. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
mempunyai tugas di bidang pengelolaan aset daerah (BKAD/BPKAD).
Pada unit ini terdapat user pengguna layanan dengan pengaturan
kewenangan sebagai berikut:
a. Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
b. Pengelola Barang, yang mempunyai kewenangan untuk mengakses
Brankas Elektronik yang memuat daftar Sertipikat Hak Atas Tanah
yang diterbitkan atas nama Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

2. Pengguna Barang
Pelaksanaan Penatausahaan BMD pada Pengguna Barang dilakukan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dengan uraian sebagai berikut:
a. Pengguna Barang
Pada unit ini terdapat user pengguna layanan dengan pengaturan
kewenangan sebagai berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang, yang mempunyai
kewenangan antara lain untuk:
- mengajukan permohonan layanan pertanahan;
- mengakses Brankas Elektronik yang memuat daftar
Sertipikat Hak Atas Tanah yang diterbitkan atas nama
Pemerintah Daerah yang bersangkutan, yang digunakan
oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD;
- menambahkan Kantor Mitra (Kantor Pertanahan) sesuai
dengan letak aset bidang tanah;

Petunjuk Teknis 19
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
- membuat akun instansi yang dapat dipergunakan untuk
mengakses tools inventarisasi aset melalui aplikasi Sentuh
Tanahku;
- menerima kode billing pembayaran biaya PNBP;
▪ Operator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan entri
permohonan layanan pertanahan dalam rangka Sertipikasi
Tanah Aset Pemerintah secara elektronik.
b. Kuasa Pengguna Barang
Pada unit ini terdapat user pengguna layanan dengan pengaturan
kewenangan sebagai berikut:
▪ Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengaturan pengguna;
▪ Kuasa Pengguna Barang, yang mempunyai kewenangan antara
lain untuk:
- mengajukan permohonan layanan pertanahan;
- mengakses Brankas Elektronik yang memuat daftar
Sertipikat Hak Atas Tanah yang diterbitkan atas nama
Pemerintah Daerah yang bersangkutan, yang digunakan
oleh Kuasa Pengguna Barang pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD);
- menambahkan Kantor Mitra (Kantor Pertanahan) sesuai
dengan letak aset bidang tanah;
- membuat akun instansi yang dapat dipergunakan untuk
mengakses tools inventarisasi aset melalui aplikasi Sentuh
Tanahku;
- menerima kode billing pembayaran biaya PNBP;
▪ Operator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan entri
permohonan layanan pertanahan dalam rangka Sertipikasi
Tanah Aset Pemerintah secara elektronik.

Petunjuk Teknis 20
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
C. Pemerintah Desa

Gambar 3. Struktur Pengguna Akun Mitra Pemerintah Desa

Pengelolaan Barang Milik Desa (BMDes) merupakan kewenangan dan tanggung


jawab Kepala Desa. Dalam melaksanakan pengelolaan BMDes, Kepala Desa
dibantu oleh Perangkat Desa, yang terdiri dari Sekretaris Desa selaku pembantu
pengelola aset desa dan unsur Perangkat Desa sebagai petugas/pengurus aset
desa.
Dalam pelaksanaan penatausahaan BMDes pada aplikasi mitra, terdapat user
pengguna layanan dengan pengaturan kewenangan sebagai berikut:
1. Administrator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pengaturan
pengguna, dilaksanakan oleh Sekretaris Desa atau Unsur Perangkat Desa
yang ditunjuk;
2. Kuasa Pengguna Barang, dilaksanakan oleh Kepala Desa yang
mempunyai kewenangan antara lain untuk:
a. mengajukan permohonan layanan pertanahan;
b. mengakses Brankas Elektronik yang memuat daftar Sertipikat Hak
Atas Tanah yang diterbitkan atas nama Pemerintah Desa yang
bersangkutan;
c. menambahkan Kantor Mitra (Kantor Pertanahan) sesuai dengan letak
aset bidang tanah;
d. membuat akun instansi yang dapat dipergunakan untuk mengakses
tools inventarisasi aset melalui aplikasi Sentuh Tanahku;
e. menerima kode billing pembayaran biaya PNBP;
3. Operator, yang mempunyai kewenangan untuk melakukan entri
permohonan layanan pertanahan dalam rangka Sertipikasi Tanah Aset
Pemerintah secara elektronik, dilaksanakan oleh petugas/pengurus aset
desa.

Petunjuk Teknis 21
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
IV. PENDAFTARAN AKUN PENGGUNA LAYANAN (AKUN
MITRA)
A. Pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah Pusat
(Kementerian/Lembaga)
Akun Mitra Instansi Pemerintah Pusat diperlukan dalam rangka Kegiatan
Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat yang dilakukan secara
elektronik. Beberapa akun mitra yang dapat didaftarkan untuk Instansi
Pemerintah Pusat dapat diuraikan sebagai berikut:

Akun Pengguna Barang


1. Untuk Kementerian/Lembaga yang mempunyai perangkat setingkat Eselon
I dan perangkat wilayahnya dapat melakukan pencatatan aset BMN berupa
tanah, maka dapat mempunyai akun yang terdiri dari:
a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) dalam hal ini Menteri atau
Pimpinan Lembaga;
b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-EI)
dalam hal ini Pejabat Eselon I;
c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)
dalam hal ini Kepala Kantor Wilayah; dan
d. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) dalam hal ini
Kepala Kantor.
Sebagai contoh: Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan.
2. Untuk Kementerian/Lembaga yang perangkat setingkat Eselon I tidak
melakukan pencatatan aset BMN berupa tanah, maka dapat mempunyai
akun yang terdiri dari:
a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) dalam hal ini Menteri atau
Pimpinan Lembaga;
b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)
dalam hal ini Kepala Kantor Wilayah; dan
c. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) dalam hal ini
Kepala Kantor.
Sebagai contoh: Komisi Pemilihan Umum dan Kementerian ATR/BPN.
3. Untuk Kementerian/Lembaga yang perangkat wilayahnya tidak melakukan
pencatatan aset BMN berupa tanah, maka dapat mempunyai akun yang
terdiri dari:
a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) dalam hal ini Menteri atau
Pimpinan Lembaga;
b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-EI)
dalam hal ini Pejabat Eselon I; dan
c. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) dalam hal ini
Kepala Kantor.
Sebagai contoh: Kementerian Pertanian.

Petunjuk Teknis 22
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
4. Untuk Kementerian/Lembaga yang perangkat setingkat Eselon I dan
perangkat wilayahnya tidak melakukan pencatatan aset BMN berupa
tanah, maka dapat mempunyai akun yang terdiri dari:
a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) dalam hal ini Menteri atau
Pimpinan Lembaga; dan
b. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) dalam hal ini
Kepala Kantor.
Sebagai contoh: LPP TVRI.
5. Untuk Kementerian/Lembaga yang pencatatan aset BMN berupa tanah
hanya dilakukan di tingkat pusat, maka dapat mempunyai akun Unit
Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) hal ini Menteri atau Pimpinan
Lembaga.
Sebagai contoh: Kementerian Sekretariat Negara dan KPK.

Kode Satker untuk Akun Mitra Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga)


tercantum dalam Lampiran II Petunjuk Teknis ini.
Akun Pengelola Barang
Unit Akutansi Pengelola Barang terdiri dari DJKN, Kantor Wilayah DJKN, dan
KPKNL. Akun Pengelola Barang merupakan akun Kuasa Pengguna Barang
pada Unit Akutansi Pengelola Barang yang bersangkutan.

A.1. Tata cara pendaftaran akun Pengguna Barang


A.1.1 Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)
1. Kementerian/Lembaga mengajukan surat permohonan pendaftaran
Akun Mitra Instansi Pemerintah ke Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional cq. Direktorat Jenderal
Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah up. Direktorat Pengaturan
Tanah Pemerintah, dengan melampirkan kelengkapan dokumen
calon administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Kementerian/Lembaga atau minimal setingkat Eselon II yang
mempunyai tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan
dibuat sesuai dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk
Teknis ini.
3. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dikirimkan
secara fisik melalui jasa pengiriman tercatat atau melalui email
dit.pengaturantanahpemerintah@atrbpn.go.id.
4. Setelah menerima permohonan pendaftaran akun mitra, Petugas
Verifikator Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional melakukan verifikasi terhadap surat permohonan dengan
memperhatikan kesesuaian lampiran.

Petunjuk Teknis 23
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
5. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Petugas
Verifikator Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional membuatkan akun mitra untuk:
a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB); dan
b. Administrator UAPB sesuai dengan surat permohonan.
6. Setelah akun Administrator UAPB selesai dibuat, selanjutnya
Administrator UAPB yang bersangkutan melakukan validasi data
secara mandiri untuk aktivasi akun.
7. Administrator UAPB berwenang untuk melakukan pengaturan
pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna Barang;
b. Menambahkan akun Operator. Akun Operator yang
ditambahkan dapat lebih dari 1 (satu) akun;
c. Menambahkan unit akuntansi dan akun Administrator untuk:
▪ Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I
(UAPPB-EI);
▪ Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah
(UAPPB-W); atau
▪ Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB).

A.1.2 Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I


(UAPPB-EI)
1. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-EI)
mengajukan surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi
Pemerintah ke Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB), dengan
melampirkan kelengkapan dokumen calon administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Unit/Satuan Kerja atau minimal setingkat Eselon II yang mempunyai
tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai
dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Setelah menerima permohonan pendaftaran akun mitra,
Administrator UAPB melakukan verifikasi terhadap surat permohonan
dengan memperhatikan kesesuaian lampiran.
4. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Administrator
UAPB membuatkan akun mitra untuk:
a. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (UAPPB-
EI); dan
b. Administrator UAPPB-EI sesuai dengan surat permohonan.
5. Setelah akun Administrator UAPPB-EI selesai dibuat, selanjutnya
Administrator UAPPB-EI yang bersangkutan melakukan validasi data
secara mandiri untuk aktivasi akun.

Petunjuk Teknis 24
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
6. Administrator UAPPB-EI berwenang untuk melakukan pengaturan
pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna barang;
b. Menambahkan akun operator. Akun operator yang ditambahkan
dapat lebih dari 1 (satu) akun; dan
c. Menambahkan unit akuntansi dan akun administrator untuk:
▪ Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah
(UAPPB-W); atau
▪ Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB).
A.1.3 Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah
(UAPPB-W)
1. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W)
mengajukan surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi
Pemerintah ke Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I
(UAPPB-EI), dengan melampirkan kelengkapan dokumen calon
administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Unit/Satuan Kerja atau minimal setingkat Eselon III yang mempunyai
tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai
dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Setelah menerima permohonan pendaftaran akun mitra,
Administrator UAPPB-EI melakukan verifikasi terhadap surat
permohonan dengan memperhatikan kesesuaian lampiran.
4. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Administrator
UAPPB-EI membuatkan akun mitra untuk:
a. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-
W); dan
b. Administrator UAPPB-W sesuai dengan surat permohonan.
5. Setelah akun Administrator UAPPB-W selesai dibuat, selanjutnya
Administrator UAPPB-W yang bersangkutan melakukan validasi data
secara mandiri untuk aktivasi akun.
6. Administrator UAPPB-W berwenang untuk melakukan pengaturan
pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna barang;
b. Menambahkan akun Operator. Akun Operator yang
ditambahkan dapat lebih dari 1 (satu) akun; dan
c. Menambahkan unit akuntansi dan akun Administrator untuk Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB).

Petunjuk Teknis 25
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
A.1.4 Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)
1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) mengajukan surat
permohonan pendaftaran Akun ke Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W), dengan melampirkan
kelengkapan dokumen calon administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Unit/Satuan Kerja atau minimal setingkat Eselon IV yang mempunyai
tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai
dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Setelah menerima permohonan pendaftaran akun mitra,
Administrator UAPPB-W melakukan verifikasi terhadap surat
permohonan dengan memperhatikan kesesuaian lampiran.
4. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Administrator
UAPPB-W membuatkan akun mitra untuk;
a. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB); dan
b. Administrator UAKPB sesuai dengan surat permohonan.
5. Setelah akun Administrator UAKPB selesai dibuat, selanjutnya
Administrator UAKPB yang bersangkutan melakukan validasi data
secara mandiri untuk aktivasi akun.
6. Administrator UAKPB berwenang untuk melakukan pengaturan
pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna barang; dan
b. Menambahkan akun operator. Akun operator yang ditambahkan
dapat lebih dari 1 (satu) akun.

A.2. Tata cara pendaftaran akun Pengelola Barang


1. Unit Pengelola Barang terdiri dari DJKN, Kantor Wilayah DJKN, dan
KPKNL.
2. Akun Kuasa Pengguna Barang pada Unit Pengelola Barang yang
bersangkutan dapat ditambahkan profil sebagai akun Pengelola
Barang.
3. Untuk dapat ditambahkan profil sebagai akun Pengelola Barang,
Kuasa Pengguna Barang pada Unit Pengelola Barang yang
bersangkutan mengajukan surat permohonan pendaftaran akun
Pengelola Barang ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional cq. Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan
Pendaftaran Tanah up. Direktorat Pengaturan Tanah Pemerintah,
dengan melampirkan kelengkapan dokumen pejabat yang
bersangkutan, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.

Petunjuk Teknis 26
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
4. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 3
ditandatangani oleh Pimpinan Unit Akutansi Pengelola Barang. Surat
permohonan dibuat sesuai dengan format sebagaimana Lampiran I
Petunjuk Teknis ini.
5. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 3 dikirimkan
secara fisik melalui jasa pengiriman tercatat atau melalui email
dit.pengaturantanahpemerintah@atrbpn.go.id.
6. Berdasarkan surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka
3, Petugas Verifikator Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional menambahkan pengaturan profil sebagai
Pengelola Barang.

B. Pendaftaran Akun Mitra Pemerintah Provinsi


Akun Mitra Pemerintah Provinsi diperlukan dalam rangka Kegiatan Sertipikasi
Tanah Aset Pemerintah Provinsi yang dilakukan secara elektronik. Beberapa
akun mitra yang dapat didaftarkan untuk Pemerintah Provinsi terdiri dari:
1. Unit Pengelola Barang yang penatausahaannya dilakukan oleh SKPD,
yang mempunyai tugas di bidang pengelolaan aset daerah
(BKAD/BPKAD);
2. Unit Pengguna Barang (SKPD); dan
3. Unit Kuasa Pengguna Barang (Perangkat SKPD).

Kode Satker untuk Akun Mitra Pemerintah Provinsi tercantum dalam Lampiran
III Petunjuk Teknis ini.

B.1 Tata cara pendaftaran akun Pengelola Barang


1. Pemerintah Provinsi cq. Sekretaris Daerah up. SKPD yang
mempunyai tugas di bidang pengelolaan aset daerah (BKAD/BPKAD)
mengajukan surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi
Pemerintah ke Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional cq.
Kepala Bagian Tata Usaha, dengan melampirkan kelengkapan
dokumen calon Administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP;
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Unit/Satuan Kerja atau minimal setingkat Eselon II yang mempunyai
tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai
dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dikirimkan
secara fisik melalui jasa pengiriman tercatat atau melalui email Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional setempat.
4. Setelah menerima permohonan pendaftaran akun mitra, Kepala
Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
melakukan verifikasi terhadap surat permohonan dengan
memperhatikan kesesuaian lampiran.

Petunjuk Teknis 27
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
5. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Kepala Bagian
Tata Usaha Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
membuatkan akun mitra untuk:
a. Unit Pengelola Barang; dan
b. Administrator pada Unit Pengelola Barang sesuai dengan surat
permohonan.
6. Setelah akun Administrator pada Unit Pengelola Barang selesai
dibuat, selanjutnya Administrator yang bersangkutan melakukan
validasi data secara mandiri untuk aktivasi akun.
7. Administrator pada Unit Pengelola Barang berwenang untuk
melakukan pengaturan pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang;
b. Menambahkan akun operator. Akun operator yang ditambahkan
dapat lebih dari 1 (satu) akun; dan
c. Menambahkan unit dan akun administrator untuk Unit Pengguna
Barang.

B.2. Tata cara pendaftaran akun Pengguna Barang


B.2.1 Unit Pengguna Barang
1. Unit Pengguna Barang mengajukan surat permohonan pendaftaran
Akun Mitra Instansi Pemerintah ke Unit Pengelola Barang, dengan
melampirkan kelengkapan dokumen calon Administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Unit/Satuan Kerja atau minimal setingkat Eselon III yang mempunyai
tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai
dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Setelah menerima permohonan pendaftaran akun mitra,
Administrator pada Unit Pengelola Barang melakukan verifikasi
terhadap surat permohonan dengan memperhatikan kesesuaian
lampiran.
4. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Administrator
pada Unit Pengelola Barang membuatkan Akun Mitra untuk:
a. Unit Pengguna Barang; dan
b. Administrator pada Unit Pengguna Barang sesuai dengan surat
permohonan.
5. Setelah akun Administrator pada Unit Pengguna Barang selesai
dibuat, selanjutnya Administrator yang bersangkutan melakukan
validasi data secara mandiri untuk aktivasi akun.

Petunjuk Teknis 28
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
6. Administrator pada Unit Pengguna Barang berwenang untuk
melakukan pengaturan pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna barang;
b. Menambahkan akun Operator. Akun Operator yang
ditambahkan dapat lebih dari 1 (satu) akun; dan
c. Menambahkan unit dan akun Administrator pada unit Kuasa
Pengguna Barang.

B.2.2 Unit Kuasa Pengguna Barang


1. Unit Kuasa Pengguna Barang mengajukan surat permohonan
pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah ke Unit Pengguna
Barang, dengan melampirkan kelengkapan dokumen calon
administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Unit/Satuan Kerja atau minimal setingkat Eselon IV yang mempunyai
tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai
dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Setelah menerima permohonan pendaftaran Akun Mitra,
Administrator pada Unit Pengguna Barang melakukan verifikasi
terhadap surat permohonan dengan memperhatikan kesesuaian
lampiran.
4. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Administrator
pada Unit Pengguna Barang membuatkan Akun Mitra untuk:
a. Unit Kuasa Pengguna Barang; dan
b. Administrator pada Unit Kuasa Pengguna Barang sesuai
dengan surat permohonan.
5. Setelah akun Administrator pada Unit Kuasa Pengguna Barang
selesai dibuat, selanjutnya Administrator yang bersangkutan
melakukan validasi data secara mandiri untuk aktivasi akun.
6. Administrator pada Unit Kuasa Pengguna Barang berwenang untuk
melakukan pengaturan pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna Barang; dan
b. Menambahkan akun Operator. Akun Operator yang
ditambahkan dapat lebih dari 1 (satu) akun.

Petunjuk Teknis 29
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
C. Pendaftaran Akun Mitra Pemerintah Kabupaten/Kota
Akun Mitra Pemerintah Kabupaten/Kota diperlukan dalam rangka Kegiatan
Sertipikasi Tanah Aset Pemerintah Kabupaten/Kota yang dilakukan secara
elektronik. Beberapa akun mitra yang dapat didaftarkan untuk Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari:
1. Unit Pengelola Barang yang penatausahaannya dilakukan oleh SKPD,
yang mempunyai tugas di bidang pengelolaan aset daerah
(BKAD/BPKAD);
2. Unit Pengguna Barang (SKPD); dan
3. Unit Kuasa Pengguna Barang (Perangkat SKPD).

Kode Satker untuk Akun Mitra Pemerintah Kabupaten/Kota tercantum dalam


Lampiran III Petunjuk Teknis ini.

C.1 Tata cara pendaftaran akun Pengelola Barang


1. Pemerintah Kabupaten/Kota cq. Sekretaris Daerah up. SKPD yang
mempunyai tugas di bidang pengelolaan aset daerah (BKAD/BPKAD)
mengajukan surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi
Pemerintah ke Kantor Pertanahan cq. Kepala Subbagian Tata Usaha,
dengan melampirkan:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP;
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Unit/Satuan Kerja atau minimal setingkat Eselon II yang mempunyai
tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai
dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dikirimkan
secara fisik melalui jasa pengiriman tercatat atau melalui email Kantor
Pertanahan setempat.
4. Setelah menerima permohonan pendaftaran akun mitra, Kepala
Subbagian Tata Usaha Kantor Pertanahan melakukan verifikasi
terhadap surat permohonan dengan memperhatikan kesesuaian
lampiran.
5. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Kepala Subbagian
Tata Usaha Kantor Pertanahan membuatkan akun mitra untuk:
1) Unit Pengelola Barang; dan
2) Administrator pada Unit Pengelola Barang sesuai dengan surat
permohonan.
6. Setelah akun Administrator pada Unit Pengelola Barang selesai
dibuat, selanjutnya Administrator yang bersangkutan melakukan
validasi data secara mandiri untuk aktivasi akun.

Petunjuk Teknis 30
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
7. Administrator pada Unit Pengelola Barang berwenang untuk
melakukan pengaturan pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang;
b. Menambahkan akun Operator. Akun Operator yang
ditambahkan dapat lebih dari 1 (satu) akun; dan
c. Menambahkan unit dan akun Administrator pada Unit Pengguna
Barang.

C.2. Tata cara pendaftaran akun pada Pengguna Barang


C.2.1 Unit Pengguna Barang
1. Unit Pengguna Barang mengajukan surat permohonan pendaftaran
Akun Mitra Instansi Pemerintah ke Unit Pengelola Barang, dengan
melampirkan kelengkapan dokumen calon Administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan
Unit/Satuan Kerja atau minimal setingkat Eselon III yang mempunyai
tugas di bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai
dengan format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Setelah menerima permohonan pendaftaran Akun Mitra,
Administrator pada Unit Pengelola Barang melakukan verifikasi
terhadap surat permohonan dengan memperhatikan kesesuaian
lampiran.
4. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Administrator
pada Unit Pengelola Barang membuatkan akun mitra untuk:
a. Unit Pengguna Barang; dan
b. Administrator pada Unit Pengguna Barang sesuai dengan surat
permohonan.
5. Setelah akun Administrator pada Unit Pengguna Barang selesai
dibuat, selanjutnya Administrator yang bersangkutan melakukan
validasi data secara mandiri untuk aktivasi akun.
6. Administrator pada Unit Pengguna Barang berwenang untuk
melakukan pengaturan pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna barang;
b. Menambahkan akun Operator. Akun Operator yang
ditambahkan dapat lebih dari 1 (satu) akun; dan
c. Menambahkan unit dan akun Administrator pada unit Kuasa
Pengguna Barang.

Petunjuk Teknis 31
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
C.2.2 Unit Kuasa Pengguna Barang
1. Unit Kuasa Pengguna Barang mengajukan surat permohonan
pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah ke Unit Pengguna
Barang, dengan melampirkan kelengkapan dokumen calon
Administrator, meliputi:
a. SK Jabatan/SK Fungsional/SK Pangkat Terakhir;
b. Fotocopy KTP; dan
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Pemerintah sebagaimana
dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Pimpinan Unit/Satuan
Kerja atau minimal setingkat Eselon IV yang mempunyai tugas di
bidang pengelolaan aset. Surat permohonan dibuat sesuai dengan
format sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Setelah menerima permohonan pendaftaran Akun Mitra,
Administrator pada Unit Pengguna Barang melakukan verifikasi
terhadap surat permohonan dengan memperhatikan kesesuaian
lampiran.
4. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Administrator
pada Unit Pengguna Barang membuatkan akun mitra untuk:
a. Unit Kuasa Pengguna Barang; dan
b. Administrator pada Unit Kuasa Pengguna Barang sesuai
dengan surat permohonan.
5. Setelah akun Administrator pada Unit Kuasa Pengguna Barang
selesai dibuat, selanjutnya Administrator yang bersangkutan
melakukan validasi data secara mandiri untuk aktivasi akun.
6. Administrator pada Unit Kuasa Pengguna Barang berwenang untuk
melakukan pengaturan pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna barang; dan
b. Menambahkan akun Operator. Akun Operator yang
ditambahkan dapat lebih dari 1 (satu).

Petunjuk Teknis 32
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
D. Pendaftaran Akun Mitra Pemerintah Desa
Kode Satker untuk Akun Mitra Pemerintah Desa dapat dilihat pada tautan
bit.ly/mitra_pemdes.

Tata cara pendaftaran akun Pemerintah Desa


1. Kepala Desa mengajukan surat permohonan pendaftaran Akun Mitra
Pemerintah Desa ke Kantor Pertanahan cq. Kepala Subbagian Tata
Usaha, dengan melampirkan:
a. SK Jabatan;
b. Fotocopy KTP;
c. Pas Foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6.
2. Surat permohonan pendaftaran Akun Mitra Instansi Pemerintah Desa
sebagaimana dimaksud pada angka 1 ditandatangani oleh Kepala Desa
yang bersangkutan. Surat permohonan dibuat sesuai dengan format
sebagaimana Lampiran I Petunjuk Teknis ini.
3. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dikirimkan
secara fisik melalui jasa pengiriman tercatat atau melalui email Kantor
Pertanahan setempat.
4. Setelah menerima permohonan pendaftaran akun mitra, Kepala Subbagian
Tata Usaha Kantor Pertanahan melakukan verifikasi terhadap surat
permohonan dengan memperhatikan kesesuaian lampiran.
5. Apabila permohonan telah memenuhi syarat maka Kepala Subbagian Tata
Usaha Kantor Pertanahan membuatkan akun mitra untuk:
a. Unit Desa; dan
b. Administrator pada Unit Desa sesuai dengan surat permohonan.
6. Setelah akun Administrator pada Unit Desa selesai dibuat, selanjutnya
Administrator yang bersangkutan melakukan validasi data secara mandiri
untuk aktivasi akun.
7. Administrator pada Unit Desa berwenang untuk melakukan pengaturan
pengguna, antara lain:
a. Menambahkan akun Kuasa Pengguna Barang; dan
b. Menambahkan akun Operator. Akun Operator yang ditambahkan
dapat lebih dari 1 (satu) akun;

Petunjuk Teknis 33
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
V. TUGAS KEMENTERIAN, KANTOR WILAYAH
BADAN PERTANAHAN NASIONAL DAN KANTOR
PERTANAHAN
A. Kementerian
Kementerian bertugas untuk:
1. Melakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan sertipikasi tanah aset instansi
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa secara
elektronik.
2. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sertipikasi tanah
aset instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa
secara elektronik.
3. Berdasarkan usulan target indikatif sertipikasi tanah aset pemerintah
khususnya yang berasal dari kegiatan sertipikasi BMN yang usulan target
indikatif dari DJKN yang disampaikan pada Sekretaris Jenderal
Kementerian maka:
a. Direktorat Jenderal yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang
survei dan pemetaan, menyusun target PBT;
b. Direktorat Jenderal yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang
penetapan hak dan pendaftaran tanah, menyusun target SHAT.
4. Melakukan verifikasi permohonan pendaftaran akun mitra instansi
pemerintah pusat.
5. Menyusun kebijakan dalam rangka penyelesaian hambatan, kendala dan
permasalahan.

B. Kantor Wilayah
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional bertugas untuk:
1. Melakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan sertipikasi tanah aset instansi
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa secara
elektronik
2. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sertipikasi tanah
aset instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa
secara elektronik di wilayah provinsi.
3. Melakukan verifikasi permohonan pendaftaran akun mitra pemerintah
provinsi.
4. Melakukan pendampingan dalam rangka pelaksanaan kegiatan sertipikasi
tanah aset pemerintah oleh Kantor Pertanahan di wilayah kerjanya serta
penyelesaian hambatan, kendala dan permasalahan.

C. Kantor Pertanahan
Kantor Pertanahan bertugas untuk:
1. Melakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan sertipikasi tanah aset instansi
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa secara
elektronik.

Petunjuk Teknis 34
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
2. Menetapkan lokasi kegiatan sertipikasi tanah aset pemerintah yang berasal
dari anggaran APBN untuk kegiatan sertipikasi BMN di wilayahnya.
Penetapan Lokasi memuat target sesuai kategori output TP1 (SHAT) dan
TP2 (PBT) yang telah ditetapkan oleh Kementerian sesuai usulan dari
DJKN.
3. Membentuk Tim Pelaksana Kegiatan sertipikasi tanah aset pemerintah
yang berasal dari anggaran APBN untuk kegiatan sertipikasi BMN.
4. Melakukan verifikasi permohonan pendaftaran akun mitra pemerintah
kabupaten/kota dan pemerintah desa.
5. Melakukan validasi seluruh Buku Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa untuk memudahkan kegiatan pra
SU-el, pra BT-el dan alih media, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kantor Pertanahan merupakan wali data Buku Tanah, Surat Ukur,
Sertipikat dan dokumen hasil kegiatan pendaftaran tanah lainnya di
wilayah kerjanya.
b. Kantor Pertanahan selaku wali data bertanggung jawab atas seluruh
perubahan data dan/atau perbaikan data pendaftaran tanah.
c. Dalam kegiatan Ganti Nama, Sertipikat Pengganti Karena Blangko
Lama/Rusak/Hilang, Kantor Pertanahan wajib memvalidasi seluruh
elemen data baik data fisik maupun data yuridis menggunakan
aplikasi tools validasi.
d. Pelaksanaan validasi dapat dilakukan secara bertahap desa demi
desa (pra SU-el dan Pra BT-el) atau pada saat layanan Sertipikasi
Tanah Aset Secara Elektronik (alih media).
e. Untuk kegiatan Alih Media:
1) Alih Media dapat dilaksanakan melalui aplikasi tools validasi
(slokaetnik) berdasarkan inisiatif Kantor Pertanahan atau pada
saat permohonan pelayanan pertanahan.
2) Alih Media dilaksanakan untuk:
- memvalidasi kesesuaian data antara Buku Tanah, Sertipikat,
Surat Ukur, Gambar Denah Atas Satuan Rumah Susun
dengan Sistem KKP dalam rangka penerbitan Surat Ukur
Elektronik dan/atau Buku Tanah Elektronik; atau
- mengesahkan hasil Pra SU-el menjadi Surat Ukur Elektronik
dan Pra BT-el menjadi Buku Tanah Elektronik, apabila telah
dilaksanakan kegiatan Pra SU-el dan Pra BT-el.
6. Melakukan pengaturan profil pelaksana Kantor Pertanahan pada sistem
elektronik yang dilakukan oleh Kepala Subbagian Tata Usaha melalui
https://akun.atrbpn.go.id, sebagai berikut:
a. Profil Pelaksana yang digunakan dalam kegiatan Pemberian Hak,
antara lain:
1) Petugas Kelengkapan Berkas yang bertugas melakukan
pembuatan nomor berkas, input berkas permohonan, memilih
tipe pemohon (calon nama pemegang hak sertipikat), booking
daftar isian, mencetak Surat Perintah Setor (SPS), Surat Tanda
Terima Dokumen (STTD), dan Surat Bukti Setor (SBS)/Kuitansi.

Petunjuk Teknis 35
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
2) Petugas Ukur yang bertugas melakukan pengolahan Gambar
Ukur (GU) dan Unggah Peta Bidang Tanah (PBT).
3) Petugas Pemetaan yang bertugas melakukan penggambaran
dan integrasi bidang tanah pada GeoKKP.
4) Pelaksana Kelompok Substansi Pengukuran dan Pemetaan
Kadastral yang bertugas melakukan pembuatan nomor Surat
Ukur (SU) dan melengkapi SU.
5) Kepala Seksi Survei dan Pemetaan yang bertugas melakukan
Pengesahan PBT dan Penyelesaian SU.
6) Ketua Panitia yang bertugas melakukan pembuatan nomor
risalah panitia.
7) Pelaksana Kelompok Substansi Penetapan Hak Tanah dan
Ruang yang bertugas melakukan pembuatan nomor Surat
Keputusan Pemberian Hak.
8) Pelaksana Kelompok Substansi Pendaftaran Tanah dan Ruang,
Tanah Komunal dan Hubungan Kelembagaan yang bertugas
melakukan pembuatan nomor Buku Tanah (BT).
9) Kepala Kantor yang bertugas melakukan penyelesaian berkas
pendaftaran tanah.
10) Petugas Penyerahan Produk yang bertugas melakukan
penyerahan berkas hasil pekerjaan.
b. Profil Pelaksana yang digunakan dalam kegiatan Ganti Nama dan
Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama/Rusak dan Sertipikat
Pengganti Karena Hilang, antara lain:
1) Petugas Kelengkapan Berkas yang bertugas melakukan
pembuatan nomor berkas, input berkas permohonan, memilih
tipe pemohon (calon nama pemegang hak sertipikat), booking
daftar isian, mencetak Surat Perintah Setor (SPS), Surat Tanda
Terima Dokumen (STTD), dan Surat Bukti Setor (SBS)/Kuitansi.
2) Kepala Seksi Survei dan Pemetaan yang bertugas melakukan
Pengesahan Alih Media SU.
3) Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah yang
bertugas melakukan Pengesahan Alih Media BT.
4) Pelaksana Kelompok Substansi Pemeliharaan Hak Tanah dan
Pembinaan PPAT yang bertugas dalam pembuatan Catatan.
5) Kepala Kantor yang bertugas melakukan penyelesaian berkas
pendaftaran tanah.
6) Petugas Penyerahan Produk yang bertugas melakukan
penyerahan berkas hasil pekerjaan.
7. Memastikan kesiapan Tanda Tangan Elektronik dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk untuk
mengesahkan hasil layanan Sertipikasi Tanah Aset Instansi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa wajib
memiliki Tanda Tangan Elektronik.

Petunjuk Teknis 36
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
b. Pengecekan masa aktif tandatangan elektronik
Pengecekan/koreksi dilakukan terhadap tandatangan elektronik
melalui portal BSrE https://portal-bsre.bssn.go.id/ atau melalui
https://se.atrbpn.go.id/ pada menu status user.
Apabila tandatangan elektronik expired, maka harus dilakukan
pengajuan permohonan perpanjangan atau pembaharuan
tandatangan elektronik melalui portal BSrE https://portal-
bsre.bssn.go.id/. Panduan perpanjangan atau pembaharuan
tandatangan elektronik dapat dilihat pada tautan
https://docs.atrbpn.go.id/tte/pembaharuandata.
c. Pengecekan spesimen tandatangan pejabat
Pengecekan/koreksi dilakukan terhadap data spesimen tandatangan
pejabat melalui portal https://se.atrbpn.go.id/ pada menu Registrasi
User. Apabila Spesimen tidak sesuai maka dapat dilakukan update
data spesimen dari menu Update Data. Jika update data sudah
dilakukan tetapi saat dicek data spesimen tidak berubah maka segera
dilaporkan melalui https://melti.atrbpn.go.id/.

Petunjuk Teknis 37
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
VI. MEKANISME PELAKSANAAN SERTIPIKASI TANAH
ASET INSTANSI PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH
DAERAH DAN PEMERINTAH DESA SECARA
ELEKTRONIK

Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Daerah secara elektronik dilaksanakan dengan memedomani Petunjuk
Teknis Kegiatan Sertipikasi Barang Milik Negara Berupa Tanah Nomor 5/Juknis-
HK.02/IV/2023 tanggal 27 April 2023 atau peraturan perundang-undangan lainnya
yang mengatur mengenai Pendaftaran Tanah. Dalam rangka pelaksanaan Sertipikasi
Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
secara elektronik, Kantor Pertanahan menggunakan aplikasi yang disediakan oleh
Kementerian.
Untuk mengajukan permohonan layanan Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa secara elektronik,
Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa wajib
mempunyai akun terdaftar di Aplikasi Mitra Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
A. Pemberian Hak Pakai
1. Pelayanan Pemberian Hak untuk Tanah Aset dapat dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan Sertipikasi yang berasal dari pembiayaan APBN, untuk
tanah aset Instansi Pemerintah Pusat yang merupakan target
Sertipikasi BMN; dan
b. Layanan rutin yang berasal dari pembiayaan PNBP, untuk tanah aset
Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah
Desa.
2. Terhadap Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat yang berasal
dari pembiayaan APBN, maka Kepala Subbagian Tata Usaha:
a. mengunggah Penetapan Lokasi ke aplikasi https://tu-
ptsl.atrbpn.go.id/.
b. mengisi jumlah target yang telah ditetapkan.
3. Mekanisme Pendaftaran Berkas Permohonan:
a. Pemohon wajib memiliki akun yang terdaftar di Aplikasi Mitra Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
b. Pengajuan permohonan dan persyaratan:
1) Pengajuan permohonan dapat dilakukan secara online atau
datang langsung ke Kantor Pertanahan:
a) Untuk permohonan yang diajukan secara online, Satuan
Kerja Pengguna Barang atau kuasanya mengajukan
permohonan melalui loket online pada aplikasi mitra kerja,
selanjutnya dijadwalkan penyerahan berkas permohonan
fisik sesuai tanggal yang ditentukan dengan membawa
bukti pendaftaran secara online;

Petunjuk Teknis 38
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
b) Untuk permohonan yang diajukan langsung ke Kantor
Pertanahan, Satuan Kerja Pengguna Barang atau
kuasanya dapat menyampaikan berkas melalui loket di
Kantor Pertanahan (sesuai format Lampiran IV Petunjuk
Teknis ini);
2) Dokumen persyaratan yang dilampirkan, antara lain:
a) Formulir permohonan;
b) Identitas Pemohon, atau identitas Pemohon dan kuasanya
serta surat kuasa apabila dikuasakan:
(1) KTP;
(2) Surat Kuasa;
c) Bukti Perolehan
(1) Sertipikat;
(2) Akta Pemindahan Hak;
(3) Keputusan Pelepasan Kawasan Hutan dari instansi
yang berwenang;
(4) Putusan Pengadilan;
(5) Berita Acara Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah,
apabila merupakan kegiatan pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum;
Apabila tidak ada bukti perolehan maka dilengkapi dengan:
(1) Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah
yang disaksikan paling sedikit 2 (dua) orang saksi dari
lingkungan setempat yang mengetahui riwayat tanah
dan tidak mempunyai hubungan keluarga serta
diketahui kepala desa/lurah setempat atau nama lain
yang serupa dengan itu (sesuai format Lampiran V
Petunjuk Teknis ini);
(2) Surat Pernyataan PertanggungJawaban Mutlak
(sesuai format Lampiran VI Petunjuk Teknis ini);
d) Bukti Pencatatan Aset/Surat Pernyataan Penguasaan
Aset;
e) Dokumen Perizinan, berupa:
(1) KKPR (untuk perolehan tanah setelah berlakunya
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 13 Tahun 2021
tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi Program
Pemanfaatan Ruang) atau Izin lokasi;
(2) Penetapan Lokasi, dalam hal kegiatan pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum;
dan/atau;
(3) Perizinan Berusaha untuk pelaksanaan reklamasi,
apabila tanah yang dimohon merupakan Tanah
Reklamasi.

Petunjuk Teknis 39
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
f) Daftar Perolehan Tanah dan peta rincikan, apabila tanah
yang dimohon lebih dari 5 (lima) bidang;
g) Untuk permohonan yang sudah dilakukan pengukuran,
dilengkapi Peta Bidang Tanah;
h) Untuk permohonan pendaftaran Surat Keputusan,
dilengkapi dengan Surat Keputusan Pemberian Hak Pakai
dari pejabat yang berwenang.
c. Pendaftaran/entry berkas permohonan
1) Entry berkas permohonan dan verifikasi
a) Untuk permohonan yang diajukan secara online, petugas
pelaksana kegiatan yang ditunjuk (APBN)/petugas loket
Kantor Pertanahan (PNBP) melakukan verifikasi terhadap
dokumen yang diunggah oleh Satuan Kerja Pengguna
Barang atau Kuasanya dengan berkas yang diserahkan
sesuai tanggal perjanjian penyerahan berkas;
b) Untuk permohonan yang diajukan secara langsung melalui
loket Kantor Pertanahan, petugas pelaksana kegiatan
yang ditunjuk (APBN)/petugas loket Kantor Pertanahan
(PNBP) melakukan entry berkas permohonan melalui
40ystem elektronik dengan mengunggah hasil scan
masing-masing dokumen persyaratan dalam format *.pdf.
Sebelum dilakukan unggah dokumen, petugas melakukan
verifikasi untuk memastikan kesesuaian dokumen
permohonan dengan kelengkapan dokumen persyaratan.
2) Terhadap permohonan yang:
a) belum disertai Peta Bidang Tanah, petugas dapat
menambahkan permohonan pengukuran;
b) sudah memiliki Peta Bidang Tanah, petugas dapat
menambahkan Peta Bidang Tanah (Nomor Persil) dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan tanah sampai dengan
penerbitan Sertipikat-el;
c) sudah memiliki Surat Keputusan Pemberian hak, petugas
dapat memasukkan nomor Surat Keputusan dan
dilanjutkan dengan proses penerbitan Sertipikat-el.
3) Setelah dokumen kelengkapan berkas permohonan dientri,
dilakukan pencetakan Surat Tanda Terima Dokumen (STTD)
sebagai tanda bukti berkas permohonan sudah terdaftar yang
kemudian dilakukan proses berkas pada tahapan berikutnya.
4. Pengukuran dan Pemetaan
Berkas permohonan yang belum disertai Peta Bidang Tanah, dilakukan
tahapan Pengukuran dan Pemetaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Petugas Pengukuran dan Pemetaan melakukan pengumpulan data
fisik sesuai dengan data dilapangan.
b. Hasil pengumpulan data fisik dilakukan pengolahan data melalui
aplikasi GeoKKP sampai penerbitan Peta Bidang Tanah.
c. Pembuatan Surat Ukur Elektronik.

Petunjuk Teknis 40
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
d. Petugas melakukan verifikasi data spasial dan tekstual serta
membuat draft Surat Ukur Elektronik melalui aplikasi validasi.
e. Petugas melakukan Pemeriksaan draft Surat Ukur Elektronik.
f. Kepala Seksi Survei dan Pemetaan melakukan pengesahan Surat
Ukur Elektronik.
5. Pemeriksaan Tanah
Berkas permohonan yang sudah disertai Peta Bidang Tanah, dilakukan
tahapan Pemeriksaan Tanah, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Petugas melakukan pemeriksaan, penelitian dan pengkajian data
permohonan untuk memperoleh kebenaran formal atas Data Fisik dan
Data Yuridis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Hasil kegiatan Pemeriksaan Tanah berupa Risalah Panitia
Pemeriksaan Tanah di unggah ke dalam sistem elektronik dengan
format *.pdf.
6. Penetapan Surat Keputusan Pemberian Hak
a. Proses pengolahan berkas sampai dengan penetapan Surat
Keputusan Pemberian Hak Pakai dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b. Surat Keputusan Pemberian Hak Pakai yang telah disahkan di
unggah ke dalam sistem elektronik dengan format *.pdf.
7. Pendaftaran Surat Keputusan dalam rangka penerbitan Sertipikat-el
a. Untuk Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa yang berasal dari
pembiayaan APBN maupun layanan rutin, Pendaftaran Surat
Keputusan merupakan 1 (satu) rangkaian kegiatan dari pengukuran,
pemeriksaan tanah sampai dengan penetapan Surat Keputusan
Pemberian Hak. Surat Keputusan Pemberian Hak selanjutnya
didaftarkan untuk diterbitkan Sertipikat-el.
b. Untuk layanan rutin, selain 1 (satu) rangkaian kegiatan pemberian
hak, pemohon juga dapat mengajukan layanan pendaftaran Surat
Keputusan apabila pemohon sudah memperoleh Surat Keputusan.
c. Dalam rangka pendaftaran Surat Keputusan, terhadap bidang tanah
yang telah ditetapkan haknya selanjutnya dibukukan dalam buku
tanah dan diterbitkan Sertipikat sebagai berikut:
1) Petugas melakukan verifikasi data tekstual serta membuat draft
Buku Tanah Elektronik melalui aplikasi validasi.
2) Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah
melakukan pemeriksaan draft buku tanah elektronik.
3) Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang berwenang
melakukan pengesahan Buku Tanah Elektronik dan sekaligus
penerbitan Sertipikat-el.
d. Pemeriksaan Hasil Layanan
Syarat Minimal Verifikasi Input Data
1) Nama calon pemegang hak
2) Nomor dan Tanggal Surat Keputusan Pemberian Hak

Petunjuk Teknis 41
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
3) Batasan dan kewajiban yang bersifat individual yang
diperintahkan dalam keputusan untuk dicatatkan dalam
Sertipikat

Biaya Layanan
Anggaran APBN, untuk kegiatan proyek
PNBP, untuk kegiatan rutin

Pemeriksaan Minimal Hasil Sertipikat Elektronik:


1) Baris Edisi Edisi 1
2) Baris Jenis Pemberian Hak
Layanan
3) Baris Jenis Hak dan - Memastikan jenis hak telah
NIB sesuai
- Memastikan Nomor NIB dengan
format 14 digit dengan angka
terakhir berupa angka 0 yang
merupakan status bidang tanah
pada permukaan tanah
4) Baris Pernyataan Memastikan jangka waktu hak
Deklaratif selama dipergunakan
5) Baris letak bidang - Memastikan letak dan lokasi
tanah bidang tanah sesuai dengan
wilayah administrasi teraktual
- Memastikan luas bidang tanah
telah sesuai dengan hasil ukur
6) Baris nama Nama pemegang hak harus sesuai
pemegang hak dengan data yang terdaftar pada
aplikasi Kementerian
7) Baris batasan dan Menguraikan batasan dan
kewajiban kewajiban yang bersifat individual
yang melekat pada hak. (Baris ini
bersifat opsional, apabila tidak
diisikan maka tidak dicantumkan
pada sertipikat
8) Catatan Pendaftaran
“Pemberian Hak Pakai Selama Dipergunakan
berdasarkan Keputusan … Nomor … Tanggal …”
Pengaturan pencatatan apabila berasal dari pelepasan hak:
a) Terhadap Hak Pakai Selama Dipergunakan yang berasal
dari pelepasan hak, dilakukan pencatatan hapusnya hak
pada Sertipikat yang dilepaskan dengan ketentuan sebagai
berikut:

Petunjuk Teknis 42
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
- apabila belum diterbitkan Secara elektronik maka
pencatatan hapusnya hak dilakukan secara manual
pada Buku Tanah dan Sertipikat.
- apabila telah diterbitkan secara elektronik maka
Sertipikat-el dimatikan dan diberikan tanda tidak
berlaku sebagai berikut:
Sertipikat ini tidak berlaku lagi karena
dilepaskan oleh pemegang hak
b) Dengan dimatikannya Sertipikat hak yang dilepaskan maka
Surat Ukur juga dimatikan.
8. Penyampaian Hasil Layanan
a. Sertipikat-el diberikan kepada pemegang hak melalui aplikasi Sentuh
Tanahku dan Brankas Elektronik.
b. Pemegang hak dapat diberikan salinan resmi Sertipikat-el yang
dicetak oleh Kantor Pertanahan.
c. Apabila Sertipikat-el belum pernah dicetak dan hanya diberikan
melalui aplikasi Sentuh Tanahku dan/atau Brankas Elektronik
sebagaimana dimaksud huruf a, pemegang hak dapat mengajukan
permohonan pencetakan salinan resmi Sertipikat-el melalui aplikasi
mitra kerja.
d. Hasil layanan pemberian hak, sebagaimana Lampiran X Petunjuk
Teknis ini.
B. Ganti Nama
1. Pelayanan Ganti Nama merupakan layanan untuk menyesuaikan nama
pemegang hak agar sesuai dengan ketentuan. Layanan ini dilaksanakan
melalui layanan rutin.
2. Mekanisme Pendaftaran Berkas Permohonan:
a. Pemohon wajib memiliki akun yang terdaftar di Aplikasi Mitra Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
b. Pengajuan permohonan dan persyaratan:
1) Pengajuan permohonan dapat dilakukan secara online atau
datang langsung ke Kantor Pertanahan:
a) Untuk permohonan yang diajukan secara online, Satuan
Kerja Pengguna Barang atau kuasanya mengajukan
permohonan melalui loket online pada aplikasi mitra kerja,
selanjutnya dijadwalkan penyerahan berkas permohonan
fisik sesuai tanggal yang ditentukan dengan membawa
bukti pendaftaran secara online;
b) Untuk permohonan yang diajukan langsung ke Kantor
Pertanahan, Satuan Kerja Pengguna Barang atau
kuasanya dapat menyampaikan berkas melalui loket di
Kantor Pertanahan (sesuai format Lampiran VII Petunjuk
Teknis ini);

Petunjuk Teknis 43
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
2) Dokumen persyaratan yang dilampirkan, antara lain:
a) Formulir permohonan
b) Identitas Pemohon dan/atau kuasanya serta surat kuasa
apabila dikuasakan:
(1) KTP;
(2) Surat Kuasa;
c) Asli Sertipikat Hak Atas Tanah
c. Pendaftaran/entry berkas permohonan
1) Entry berkas permohonan dan verifikasi
a) Untuk permohonan yang diajukan secara online, petugas
pelaksana kegiatan yang ditunjuk (APBN)/petugas loket
Kantor Pertanahan (PNBP) melakukan verifikasi terhadap
dokumen yang diunggah oleh Satuan Kerja Pengguna
Barang atau Kuasanya dengan berkas yang diserahkan
sesuai tanggal perjanjian penyerahan berkas;
b) Untuk permohonan yang diajukan secara langsung melalui
loket Kantor Pertanahan, petugas pelaksana kegiatan
yang ditunjuk (APBN)/petugas loket Kantor Pertanahan
(PNBP) melakukan entry berkas permohonan melalui
sistem elektronik dengan mengunggah hasil scan masing-
masing dokumen persyaratan dalam format *.pdf. Sebelum
dilakukan unggah dokumen, petugas melakukan verifikasi
untuk memastikan kesesuaian dokumen permohonan
dengan kelengkapan dokumen persyaratan.
2) Setelah dokumen kelengkapan berkas permohonan dientri,
dilakukan pencetakan Surat Tanda Terima Dokumen (STTD)
sebagai tanda bukti berkas permohonan sudah terdaftar yang
kemudian dilakukan proses berkas pada tahapan berikutnya.
3. Penerbitan Sertipikat-el
a. Petugas melakukan verifikasi data tekstual serta membuat draft Buku
Tanah Elektronik melalui aplikasi validasi.
b. Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah melakukan
pemeriksaan draft buku tanah elektronik.
c. Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang berwenang melakukan
pengesahan Buku Tanah Elektronik dan sekaligus penerbitan
Sertipikat-el
d. Pemeriksaan Hasil Layanan
Syarat Minimal Verifikasi Input Data
1) Nama Pemegang Hak
2) Nomor dan Tanggal Dasar Perolehan Tanah/Pendaftaran
Pertama Kali adalah Surat Keputusan Pemberian Hak, untuk
yang berasal dari Pemberian Hak
3) Bukti Ganti Nama adalah Peraturan Perundang-undangan,
untuk Instansi Pemerintah

Petunjuk Teknis 44
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Biaya Layanan
PNBP Ganti Nama (Nihil)

Pemeriksaan Minimal Hasil Sertipikat Elektronik:


1) Baris Edisi - Edisi 1 untuk yang berasal dari
alih media
- Edisi 1+n untuk pencatatan
lanjutan
2) Baris Jenis Ganti Nama
Layanan
3) Baris Jenis Hak dan - Memastikan jenis hak telah
NIB sesuai
- Memastikan Nomor NIB
dengan format 14 digit dengan
angka terakhir yang
merupakan status bidang tanah
berupa angka 0, untuk Hak
Atas Tanah pada permukaan
tanah
4) Baris letak bidang - Memastikan letak dan lokasi
tanah bidang tanah sesuai dengan
wilayah administrasi teraktual
- Memastikan luas, untuk bidang
tanah telah sesuai dengan hasil
ukur
5) Baris Nama Nama pemegang hak harus sesuai
Pemegang Hak dengan data yang terdaftar pada
aplikasi kementerian
6) Baris batasan dan Menguraikan batasan dan
kewajiban kewajiban yang bersifat individual
yang melekat pada hak. (Baris ini
bersifat opsional, apabila tidak
diisikan maka tidak dicantumkan
pada sertipikat)
7) Catatan Pendaftaran
a) Pada baris pertama dicatatkan sesuai dengan
perolehan tanah pertama kali
b) Pada baris terakhir:
- Untuk Instansi Pemerintah Pusat
(Kementerian/Lembaga) dicatat:
“Ganti Nama berdasarkan Peraturan Bersama
Menteri Keuangan dan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
186/PMK.06/2009; Nomor 24 Tahun 2009
tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara
Berupa Tanah”

Petunjuk Teknis 45
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
- Untuk Pemerintah Daerah dicatat:
“Ganti Nama berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara dan Barang
Milik Daerah”
- Untuk Pemerintah Desa dicatat:
“Ganti Nama berdasarkan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa”
Pengaturan Pencatatan Pada Hak Asalnya:
a) Apabila Sertipikat Hak Atas Tanah belum diterbitkan
secara elektronik, maka dilakukan alih media dan
diterbitkan Sertipikat-el Edisi 1. Pada Buku Tanah dan
Sertipikat dibubuhi catatan “Buku Tanah ini telah dilakukan
validasi dan telah sesuai dengan Data Pada Sistem
Elektronik. Pencatatan perubahan data selanjutnya
dilakukan melalui Sistem Elektronik” sebagaimana
ketentuan pengelolaan warkah.
b) Apabila Sertipikat Hak Atas Tanah telah diterbitkan secara
elektronik maka setelah dilakukan pencatatan pada
Sertipikat-el edisi lanjutan, Sertipikat-el asalnya dimatikan
dan diberikan tanda tidak berlaku lagi sebagai berikut:

Edisi Sertipikat ini tidak berlaku


lagi dan telah diterbitkan edisi
baru karena Ganti Nama

4. Penyampaian Hasil Layanan


a. Sertipikat-el diberikan kepada pemegang hak melalui aplikasi Sentuh
Tanahku dan Brankas Elektronik.
b. Pemegang hak dapat diberikan salinan resmi Sertipikat-el yang
dicetak oleh Kantor Pertanahan.
c. Apabila Sertipikat-el belum pernah dicetak dan hanya diberikan
melalui aplikasi Sentuh Tanahku dan/atau Brankas Elektronik
sebagaimana dimaksud pada huruf a, pemegang hak dapat
mengajukan permohonan pencetakan salinan resmi Sertipikat-el
melalui aplikasi mitra kerja.
d. Hasil layanan Ganti Nama, sebagaimana Lampiran XI Petunjuk
Teknis ini.
C. Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama atau Rusak
1. Pelayanan Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama atau Rusak hanya
dapat dilakukan 1 (satu) kali permohonan dengan syarat nama pemegang
hak telah sesuai ketentuan. Layanan ini dilaksanakan melalui layanan rutin.
2. Mekanisme Pendaftaran Berkas Permohonan:
a. Pemohon wajib memiliki akun yang terdaftar di Aplikasi Mitra Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Petunjuk Teknis 46
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
b. Pengajuan permohonan dan persyaratan:
1) Pengajuan permohonan dapat dilakukan secara online atau
datang langsung ke Kantor Pertanahan:
a) Untuk permohonan yang diajukan secara online, Satuan
Kerja Pengguna Barang atau kuasanya mengajukan
permohonan melalui loket online pada aplikasi mitra kerja,
selanjutnya dijadwalkan penyerahan berkas permohonan
fisik sesuai tanggal yang ditentukan dengan membawa
bukti pendaftaran secara online;
b) Untuk permohonan yang diajukan langsung ke Kantor
Pertanahan, Satuan Kerja Pengguna Barang atau
kuasanya dapat menyampaikan berkas melalui loket di
Kantor Pertanahan (sesuai format Lampiran VIII Petunjuk
Teknis ini);
2) Dokumen persyaratan yang dilampirkan, antara lain:
a) Formulir permohonan;
b) Identitas Pemohon dan/atau kuasanya serta surat kuasa
apabila dikuasakan:
(1) KTP;
(2) Surat Kuasa;
c) Asli Sertipikat Hak Atas Tanah;
c. Pendaftaran/entry berkas permohonan
1) Entry berkas permohonan dan verifikasi
a) Untuk permohonan yang diajukan secara online, petugas
pelaksana kegiatan yang ditunjuk (APBN)/petugas loket
Kantor Pertanahan (PNBP) melakukan verifikasi terhadap
dokumen yang diunggah oleh Satuan Kerja Pengguna
Barang atau Kuasanya dengan berkas yang diserahkan
sesuai tanggal perjanjian penyerahan berkas;
b) Untuk permohonan yang diajukan secara langsung melalui
loket Kantor Pertanahan, petugas pelaksana kegiatan
yang ditunjuk (APBN)/petugas loket Kantor Pertanahan
(PNBP) melakukan entry berkas permohonan melalui
sistem elektronik dengan mengunggah hasil scan masing-
masing dokumen persyaratan dalam format *.pdf. Sebelum
dilakukan unggah dokumen, petugas melakukan verifikasi
untuk memastikan kesesuaian dokumen permohonan
dengan kelengkapan dokumen persyaratan.
2) Setelah dokumen kelengkapan berkas permohonan dientri,
dilakukan pencetakan Surat Tanda Terima Dokumen (STTD)
sebagai tanda bukti berkas permohonan sudah terdaftar yang
kemudian dilakukan proses berkas pada tahapan berikutnya.
3. Penerbitan Sertipikat-el
a. Petugas melakukan verifikasi data tekstual serta membuat draft Buku
Tanah Elektronik melalui aplikasi validasi.
b. Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah melakukan
pemeriksaan draft buku tanah elektronik.

Petunjuk Teknis 47
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
c. Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang berwenang melakukan
pengesahan Buku Tanah Elektronik dan sekaligus penerbitan
Sertipikat-el.
d. Pemeriksaan Hasil Layanan
Syarat Minimal Verifikasi Input Data
1) Nama Pemegang Hak
2) Jangka Waktu Hak
3) Nomor dan Tanggal Dasar Perolehan Tanah/Pendaftaran
Pertama Kali:
- Surat Keputusan Pemberian Hak, untuk yang berasal dari
Pemberian Hak
- Pemecahan/Penggabungan/Pemisahan Bidang Tanah

Biaya Layanan
PNBP Ganti Blangko (Nihil)

Pemeriksaan Minimal Hasil Sertipikat Elektronik:


1) Baris Edisi Edisi 1
2) Baris Jenis Ganti Blangko
Layanan
3) Baris Jenis Hak - Memastikan jenis hak telah sesuai
dan NIB - Memastikan Nomor NIB dengan
format 14 digit dengan angka
terakhir yang merupakan status
bidang tanah berupa angka 0,
untuk Hak Atas Tanah pada
permukaan tanah
4) Baris letak bidang - Memastikan letak dan lokasi
tanah bidang tanah sesuai dengan
wilayah administrasi teraktual
- Memastikan luas, untuk bidang
tanah telah sesuai dengan hasil
ukur
5) Baris Nama Nama pemegang hak harus sesuai
Pemegang Hak dengan data yang terdaftar pada
aplikasi Kementerian

6) Baris batasan dan Menguraikan batasan dan kewajiban


kewajiban yang bersifat individual yang melekat
pada hak. (Baris ini bersifat opsional,
apabila tidak diisikan maka tidak
dicantumkan pada sertipikat)

Petunjuk Teknis 48
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
7) Catatan Pendaftaran
a) Baris pertama dicatatkan sesuai dengan dasar
penerbitan Sertipikat Pertama Kali
b) Pada baris terakhir
“Ganti Blangko Karena … (Blangko Lama/Blangko
Rusak)”
Pengaturan Pencatatan Pada Hak Asalnya:
Apabila Sertipikat Hak Atas Tanah yang dilakukan Ganti Blangko
belum diterbitkan secara elektronik, maka dilakukan alih media
dan diterbitkan Sertipikat-el Edisi 1. Pada Buku Tanah dan
Sertipikat dibubuhi catatan “Buku Tanah ini telah dilakukan
validasi dan telah sesuai dengan Data Pada Sistem Elektronik.
Pencatatan perubahan data selanjutnya dilakukan melalui Sistem
Elektronik” sebagaimana ketentuan pengelolaan warkah.
4. Penyampaian Hasil Layanan
a. Sertipikat-el diberikan kepada pemegang hak melalui aplikasi Sentuh
Tanahku dan Brankas Elektronik.
b. Pemegang hak dapat diberikan salinan resmi Sertipikat-el yang
dicetak oleh Kantor Pertanahan.
c. Apabila Sertipikat-el belum pernah dicetak dan hanya diberikan
melalui aplikasi Sentuh Tanahku dan/atau Brankas Elektronik
sebagaimana dimaksud pada huruf a, pemegang hak dapat
mengajukan permohonan pencetakan salinan resmi Sertipikat-el
melalui aplikasi mitra kerja.
d. Hasil layanan Ganti Blangko, sebagaimana Lampiran XII Petunjuk
Teknis ini.
D. Sertipikat Pengganti Karena Hilang
1. Pelayanan Penggantian Sertipikat Karena Hilang merupakan layanan
untuk mengganti Sertipikat dalam format blangko yang hilang. Layanan ini
dilaksanakan melalui layanan rutin.
2. Mekanisme Pendaftaran Berkas Permohonan:
a. Pemohon wajib memiliki akun yang terdaftar di Aplikasi Mitra Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
b. Pengajuan permohonan dan persyaratan:
1) Pengajuan permohonan dapat dilakukan secara online atau
datang langsung ke Kantor Pertanahan:
a) Untuk permohonan yang diajukan secara online, Satuan
Kerja Pengguna Barang atau kuasanya mengajukan
permohonan melalui loket online pada aplikasi mitra kerja,
selanjutnya dijadwalkan penyerahan berkas permohonan
fisik sesuai tanggal yang ditentukan dengan membawa
bukti pendaftaran secara online;

Petunjuk Teknis 49
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
b) Untuk permohonan yang diajukan langsung ke Kantor
Pertanahan, Satuan Kerja Pengguna Barang atau
kuasanya dapat menyampaikan berkas melalui loket di
Kantor Pertanahan (sesuai format Lampiran IX Petunjuk
Teknis ini)
2) Dokumen Persyaratan yang di entry sebagai berikut:
a) Formulir permohonan;
b) Identitas Pemohon dan/atau kuasanya serta surat kuasa
apabila dikuasakan;
c) Surat Keterangan/Tanda Lapor Kehilangan dari Kepolisian
setempat;
c. Pendaftaran/entry berkas permohonan
1) Entry berkas permohonan dan verifikasi
a) Untuk permohonan yang diajukan secara online, petugas
pelaksana kegiatan yang ditunjuk (APBN)/petugas loket
Kantor Pertanahan (PNBP) melakukan verifikasi terhadap
dokumen yang diunggah oleh Satuan Kerja Pengguna
Barang atau Kuasanya dengan berkas yang diserahkan
sesuai tanggal perjanjian penyerahan berkas;
b) Untuk permohonan yang diajukan secara langsung melalui
loket Kantor Pertanahan, petugas pelaksana kegiatan
yang ditunjuk (APBN)/petugas loket Kantor Pertanahan
(PNBP) melakukan entry berkas permohonan melalui
sistem elektronik dengan mengunggah hasil scan masing-
masing dokumen persyaratan dalam format *.pdf. Sebelum
dilakukan unggah dokumen, petugas melakukan verifikasi
untuk memastikan kesesuaian dokumen permohonan
dengan kelengkapan dokumen persyaratan.
2) Setelah dokumen kelengkapan berkas permohonan dientri,
dilakukan pencetakan Surat Tanda Terima Dokumen (STTD)
sebagai tanda bukti berkas permohonan sudah terdaftar yang
kemudian dilakukan proses berkas pada tahapan berikutnya.
3. Pengambilan Sumpah
a. Petugas melakukan pengambilan sumpah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan dituangkan dalam Berita Acara
Sumpah.
b. Berita Acara Sumpah diunggah ke dalam sistem KKP.
4. Pengumuman Sertipikat Hilang
a. Pengumuman mengenai Sertipikat Hilang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan selama 30 (tiga
puluh) hari.
b. Pembuatan pengumuman dilakukan melalui sistem KKP.
c. Berita Acara Sertipikat Pengganti diunggah ke dalam sistem KKP.
5. Pemetaan Bidang Tanah/Surat Ukur
Apabila diperlukan, maka sebelum diterbitkan Sertipikat, petugas dapat
melakukan pengukuran ulang.

Petunjuk Teknis 50
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
6. Penerbitan Sertipikat-el
a. Petugas melakukan verifikasi data tekstual serta membuat draft Buku
Tanah Elektronik melalui aplikasi validasi.
b. Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah melakukan
pemeriksaan draft buku tanah elektronik.
c. Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang berwenang melakukan
pengesahan Buku Tanah Elektronik dan sekaligus penerbitan
Sertipikat-el.
d. Pemeriksaan Hasil Layanan
Syarat Minimal Verifikasi Input Data
1) Nama Pemegang Hak
2) Jangka Waktu Hak
3) Nomor dan Tanggal Dasar Perolehan Tanah/Pendaftaran
Pertama Kali:
- Surat Keputusan Pemberian Hak, untuk yang berasal dari
Pemberian Hak
- Pemecahan/Penggabungan/Pemisahan Bidang Tanah

Biaya Layanan
PNBP Ganti Blangko (Nihil)

Pemeriksaan Minimal Hasil Sertipikat Elektronik:


1) Baris Edisi Edisi 1
2) Baris Jenis Ganti Blangko
Layanan
3) Baris Jenis Hak Memastikan Nomor NIB dengan
dan NIB format 14 digit dengan angka terakhir
yang merupakan status bidang tanah
berupa angka 0, untuk Hak Atas
Tanah pada permukaan tanah
4) Baris letak bidang - Memastikan letak dan lokasi
tanah bidang tanah sesuai dengan
wilayah administrasi teraktual
- Memastikan luas, untuk bidang
tanah telah sesuai dengan hasil
ukur
5) Baris Nama Nama pemegang hak harus sesuai
Pemegang Hak dengan data yang terdaftar pada
aplikasi kementerian
6) Baris batasan dan Menguraikan batasan dan kewajiban
kewajiban yang bersifat individual yang melekat
pada hak. (Baris ini bersifat opsional,
apabila tidak diisikan maka tidak
dicantumkan pada sertipikat)

Petunjuk Teknis 51
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
7) Catatan Pendaftaran
a) Baris pertama dicatatkan sesuai dengan dasar
penerbitan Sertipikat Pertama Kali
b) Pada baris terakhir
“Ganti Blangko Karena Hilang”

7. Penyampaian Hasil Layanan


a. Sertipikat-el diberikan kepada pemegang hak melalui aplikasi Sentuh
Tanahku dan Brankas Elektronik.
b. Pemegang hak dapat diberikan salinan resmi Sertipikat-el yang
dicetak oleh Kantor Pertanahan.
c. Apabila Sertipikat-el belum pernah dicetak dan hanya diberikan
melalui aplikasi Sentuh Tanahku dan/atau Brankas Elektronik
sebagaimana dimaksud pada huruf a, pemegang hak dapat
mengajukan permohonan pencetakan salinan resmi Sertipikat-el
melalui aplikasi mitra kerja.
d. Hasil layanan Ganti Blangko, sebagaimana Lampiran XII Petunjuk
Teknis ini.

Petunjuk Teknis 52
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
VII. PENGELOLAAN WARKAH

1. Warkah merupakan kumpulan seluruh dokumen data fisik dan data yuridis atas
suatu bidang tanah yang berbentuk dokumen cetak.
2. Kantor Pertanahan yang telah melaksanakan pendaftaran tanah secara
elektronik, pengelolaan warkah Buku Tanah, Surat Ukur dan Sertipikat dilakukan
dengan memberikan catatan penutup pada halaman terakhir dengan kalimat
“Buku Tanah/Surat Ukur ini telah dilakukan validasi dan telah sesuai dengan
Data pada Sistem Elektronik. Pencatatan perubahan selanjutnya dilakukan
melalui Sistem Elektronik”.

Contoh catatan pada Buku Tanah:

Buku Tanah ini telah dilakukan validasi dan telah


sesuai dengan Data Pada Sistem Elektronik.
Pencatatan perubahan data selanjutnya dilakukan
melalui Sistem Elektronik.

Petunjuk Teknis 53
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Contoh catatan pada Surat Ukur:

Surat Ukur ini telah dilakukan


validasi dan telah sesuai dengan
Data Pada Sistem Elektronik.
Pencatatan perubahan data
selanjutnya dilakukan melalui Sistem
Elektronik.

3. Pelaksanaan pemberian catatan pada Blangko Sertipikat dilakukan pada saat


dilakukan pelayanan pertanahan untuk diterbitkan Sertipikat-el. Blangko
Sertipikat disimpan sebagai warkah dan diberikan catatan penutup sebagaimana
dimaksud pada angka 2.
4. Pelaksanaan pemberian catatan pada Buku Tanah dan Surat Ukur dilakukan
pada saat alih media atau sekaligus pada saat pencatatan pada Sertipikat
sebagaimana dimaksud pada angka 3.
5. Pengelolaan dokumen cetak Sertipikat-el yang diberikan kepada pemegang hak
sebagai salinan resmi dilaksanakan sebagai berikut:
a. Sertipikat-el yang diberikan kepada pemegang hak sebagai salinan resmi
yang dicetak menggunakan secure paper termasuk warkah.
b. Apabila terdapat pelayanan pertanahan maka dokumen cetak Sertipikat-el
tersebut diganti dengan edisi yang terbaru.
c. Terhadap dokumen cetak Sertipikat-el secure paper disimpan sebagai
warkah dan diberikan catatan penutup sesuai dengan status pada sistem
elektronik.

Petunjuk Teknis 54
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Petunjuk Teknis 56
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran I Format Surat Permohonan Pendaftaran Akun Mitra Kerja Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa

KOP NASKAH DINAS

Nomor Sifat : ……….., ...................


Lampiran :
Hal : Permohonan Pendaftaran Akun Mitra
Instansi Pemerintah

Yth. …………………………….
…………………………….*)
di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan implementasi sertipikat elektronik yang memerlukan akun mitra Instansi
Pemerintah, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………………………………………………….
NIP : …………………………………………………………….
Pangkat/Golongan : …………………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………………….
Unit Kerja : …………………………………………………………….
Email : …………………………………………………………….

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama,


Instansi/Satker : …………………………………………………………….
Kode Satker : …………………………………………………………….
No. Telp. : …………………………………………………………….
Email : …………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………….
NPWP : …………………………………………………………….

mengajukan permohonan pendaftaran akun mitra Instansi Pemerintah dengan data calon
Administrator sebagai berikut:

NIK : ………………………………………………
Nama : ………………………………………………
Pas Foto 4x6
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………………………
latar Jabatan : ………………………………………………
belakang
No. HP : ………………………………………………
merah
Email : ………………………………………………
Alamat/RT-RW/kode Pos : ………………………………………………
Akun tersebut akan digunakan dengan penuh tanggung jawab untuk mengakses sistem elektronik
yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
Demikian permohonan ini kami buat, agar digunakan sebagaimana mestinya.

Jabatan,
ttd.
Nama Lengkap
NIP …

Petunjuk Teknis 57
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Keterangan:

*) Pilih salah satu sesuai dengan tujuan permohonan:


Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
cq. Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah
up. Direktur Pengaturan Tanah Pemerintah

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi …………………….


cq. Kepala Bagian Tata Usaha
u.p. Kepala Bidang Penetapan Hak dan Pendaftaran

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …………………….


cq. Kepala Subbagian Tata Usaha
u.p. Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran

Petunjuk Teknis 58
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran II Kode Satker Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga)

KODE
NAMA INSTANSI NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
001 Majelis Permusyawaratan Rakyat
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
002 Dewan Perwakilan Rakyat
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
004 Badan Pemeriksa Keuangan
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
005 Mahkamah Agung
MAHKAMAH AGUNG
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
006 Kejaksaan Republik Indonesia
KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
007 Kementerian Sekretariat Negara
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
010 Kementerian Dalam Negeri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
011 Kementerian Luar Negeri
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
012 Kementerian Pertahanan
KEMENTERIAN PERTAHANAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi
013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
Manusia
MANUSIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
015 Kementerian Keuangan
KEMENTERIAN KEUANGAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
018 Kementerian Pertanian
KEMENTERIAN PERTANIAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
019 Kementerian Perindustrian
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Energi dan Sumber Daya
020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Mineral
DAYA MINERAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
022 Kementerian Perhubungan
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Riset, dan Teknologi
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
024 Kementerian Kesehatan
KEMENTERIAN KESEHATAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
025 Kementerian Agama
KEMENTERIAN AGAMA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
026 Kementerian Ketenagakerjaan
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
027 Kementerian Sosial
KEMENTERIAN SOSIAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Lingkungan Hidup dan
029 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kehutanan
KEHUTANAN

Petunjuk Teknis 59
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE
NAMA INSTANSI NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
032 Kementerian Kelautan dan Perikanan KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Pekerjaan Umum dan
033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Perumahan Rakyat
PERUMAHAN RAKYAT
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Koordinator Bidang Politik,
034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Hukum, dan Keamanan
POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Koordinator Bidang
035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Perekonomian
PEREKONOMIAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Koordinator Bidang
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
036 Pembangunan Manusia dan
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
Kebudayaan
KEBUDAYAAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
040 Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi
EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Kreatif
DAN EKONOMI KREATIF
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
041 Kementerian Badan Usaha Milik Negara KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK
NEGARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
dan Menengah
KECIL DAN MENENGAH
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Pemberdayaan
047 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
Perempuan dan Perlindungan Anak
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
048
Negara dan Reformasi Birokrasi APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
050 Badan Intelijen Negara
BADAN INTELIJEN NEGARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
051 Badan Siber dan Sandi Negara
BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
052 Dewan Ketahanan Nasional
DEWAN KETAHANAN NASIONAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
054 Badan Pusat Statistik
BADAN PUSAT STATISTIK
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Perencanaan
KEMENTERIAN PERENCANAAN
Pembangunan Nasional/
055 PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN
Badan Perencanaan Pembangunan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Nasional
NASIONAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Agraria dan Tata
056 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Ruang/Badan Pertanahan Nasional
RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Petunjuk Teknis 60
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE
NAMA INSTANSI NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Perpustakaan Nasional Republik
057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Indonesia
INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Komunikasi dan
059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Informatika
INFORMATIKA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
060 Kepolisian Negara Republik Indonesia KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
063 Badan Pengawasan Obat dan Makanan BADAN PENGAWASAN OBAT DAN
MAKANAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
064 Lembaga Ketahanan Nasional
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Investasi/ Badan
065 KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN
Koordinasi Penanaman Modal
KOORDINASI PENANAMAN MODAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
066 Badan Narkotika Nasional
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Desa, Pembangunan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
067
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Kependudukan dan Keluarga
068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
Berencana Nasional
BERENCANA NASIONAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,
Geofisika
DAN GEOFISIKA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
076 Komisi Pemilihan Umum
KOMISI PEMILIHAN UMUM
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Mahkamah Konstitusi Republik
077 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK
Indonesia
INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS
Keuangan
TRANSAKSI KEUANGAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
083 Badan Informasi Geospasial
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
084 Badan Standardisasi Nasional
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
085 Badan Pengawas Tenaga Nuklir
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
086 Lembaga Administrasi Negara
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
087 Arsip Nasional Republik Indonesia
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Petunjuk Teknis 61
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE
NAMA INSTANSI NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
088 Badan Kepegawaian Negara
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Pengawasan Keuangan dan
089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
Pembangunan
PEMBANGUNAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
090 Kementerian Perdagangan
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
092 Kementerian Pemuda dan Olahraga
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
093 Komisi Pemberantasan Korupsi
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
096 Dewan Perwakilan Daerah
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
100 Komisi Yudisial Republik Indonesia
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Nasional Penanggulangan
103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Bencana
BENCANA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Perlindungan Pekerja Migran
104 BADAN PERLINDUNGAN PEKERJA
Indonesia
MIGRAN INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Lembaga Kebijakan Pengadaan
106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
Barang/ Jasa Pemerintah
BARANG/ JASA PEMERINTAH
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Nasional Pencarian dan
107 BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN
Pertolongan/Basarnas
PERTOLONGAN/BASARNAS
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
108 Komisi Pengawasan Persaingan Usaha KOMISI PENGAWASAN PERSAINGAN
USAHA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
110 Ombudsman Republik Indonesia
OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
111 Badan Nasional Pengelola Perbatasan BADAN NASIONAL PENGELOLA
PERBATASAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Pengusahaan Kawasan
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN
112 Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN
Bebas Batam
BEBAS BATAM
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Nasional Penanggulangan
113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Terorisme
TERORISME
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
114 Sekretariat Kabinet
SEKRETARIAT KABINET
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
115 Badan Pengawas Pemilihan Umum
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Lembaga Penyiaran Publik Radio
116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO
Republik Indonesia
REPUBLIK INDONESIA

Petunjuk Teknis 62
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE
NAMA INSTANSI NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Lembaga Penyiaran Publik Televisi
117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI
Republik Indonesia
REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Badan Pengusahaan Kawasan
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN
118 Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN
Bebas Sabang
BEBAS SABANG
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
119 Badan Keamanan Laut
BADAN KEAMANAN LAUT
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Kementerian Koordinator Bidang
120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Kemaritiman dan Investasi
KEMARITIMAN DAN INVESTASI
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
122 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI
PANCASILA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
Lembaga Perlindungan Saksi dan
123 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN
Korban
KORBAN
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
124 Badan Riset dan Inovasi Nasional
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
125 Badan Pangan Nasional
BADAN PANGAN NASIONAL
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ.
126 Otorita Ibu Kota Nusantara
OTORITA IBU KOTA NUSANTARA

Petunjuk Teknis 63
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran III Kode Satker Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota)

KODE NAMA PROVINSI/


NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
1100 ACEH PEMERINTAH PROVINSI ACEH
1101 Kabupaten Aceh Selatan PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SELATAN
1102 Kabupaten Aceh Tenggara PEMERINTAH KABUPATEN ACEH
TENGGARA
1103 Kabupaten Aceh Timur PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR
1104 Kabupaten Aceh Tengah PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH
1105 Kabupaten Aceh Barat PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT
1106 Kabupaten Aceh Besar PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR
1107 Kabupaten Pidie PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE
1108 Kabupaten Aceh Utara PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARA
1109 Kabupaten Simeulue PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
1110 Kabupaten Aceh Singkil PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SINGKIL
1111 Kabupaten Bireuen PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN
1112 Kabupaten Aceh Barat Daya PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT
DAYA
1113 Kabupaten Gayo Lues PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUES
1114 Kabupaten Aceh Jaya PEMERINTAH KABUPATEN ACEH JAYA
1115 Kabupaten Nagan Raya PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
1116 Kabupaten Aceh Tamiang PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
1117 Kabupaten Bener Meriah PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH
1118 Kabupaten Pidie Jaya PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE JAYA
1171 Kota Banda Aceh PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH
1172 Kota Sabang PEMERINTAH KOTA SABANG
1173 Kota Lhokseumawe PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE
1174 Kota Langsa PEMERINTAH KOTA LANGSA
1175 Kota Subulussalam PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
1200 SUMATERA UTARA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA
UTARA
1201 Kabupaten Tapanuli Tengah PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI
TENGAH
1202 Kabupaten Tapanuli Utara PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI
UTARA
1203 Kabupaten Tapanuli Selatan PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI
SELATAN
1204 Kabupaten Nias PEMERINTAH KABUPATEN NIAS
1205 Kabupaten Langkat PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT
1206 Kabupaten Karo PEMERINTAH KABUPATEN KARO
1207 Kabupaten Deli Serdang PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG
1208 Kabupaten Simalungun PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN
1209 Kabupaten Asahan PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN
1210 Kabupaten Labuhanbatu PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU
1211 Kabupaten Dairi PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI
1212 Kabupaten Toba PEMERINTAH KABUPATEN TOBA
1213 Kabupaten Mandailing Natal PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING
NATAL

Petunjuk Teknis 64
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
1214 Kabupaten Nias Selatan PEMERINTAH KABUPATEN NIAS SELATAN
1215 Kabupaten Pakpak Bharat PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK
BHARAT
1216 Kabupaten Humbang Hasundutan PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG
HASUNDUTAN
1217 Kabupaten Samosir PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR
1218 Kabupaten Serdang Bedagai PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI
1219 Kabupaten Batu Bara PEMERINTAH KABUPATEN BATU BARA
1220 Kabupaten Padang Lawas Utara PEMERINTAH KABUPATEN PADANG
LAWAS UTARA
1221 Kabupaten Padang Lawas PEMERINTAH KABUPATEN PADANG
LAWAS
1222 Kabupaten Labuhanbatu Selatan PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU
SELATAN
1223 Kabupaten Labuhanbatu Utara PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU
UTARA
1224 Kabupaten Nias Utara PEMERINTAH KABUPATEN NIAS UTARA
1225 Kabupaten Nias Barat PEMERINTAH KABUPATEN NIAS BARAT
1271 Kota Medan PEMERINTAH KOTA MEDAN
1272 Kota Pematangsiantar PEMERINTAH KOTA PEMATANGSIANTAR
1273 Kota Sibolga PEMERINTAH KOTA SIBOLGA
1274 Kota Tanjung Balai PEMERINTAH KOTA TANJUNG BALAI
1275 Kota Binjai PEMERINTAH KOTA BINJAI
1276 Kota Tebing Tinggi PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
1277 Kota Padang Sidempuan PEMERINTAH KOTA PADANG SIDEMPUAN
1278 Kota Gunungsitoli PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI
1300 SUMATERA BARAT PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA
BARAT
1301 Kabupaten Pesisir Selatan PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR
SELATAN
1302 Kabupaten Solok PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK
1303 Kabupaten Sijunjung PEMERINTAH KABUPATEN SIJUNJUNG
1304 Kabupaten Tanah Datar PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR
1305 Kabupaten Padang Pariaman PEMERINTAH KABUPATEN PADANG
PARIAMAN
1306 Kabupaten Agam PEMERINTAH KABUPATEN AGAM
1307 Kabupaten Lima Puluh Kota PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH
KOTA
1308 Kabupaten Pasaman PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN
1309 Kabupaten Kepulauan Mentawai PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
MENTAWAI
1310 Kabupaten Dharmasraya PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA
1311 Kabupaten Solok Selatan PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK
SELATAN
1312 Kabupaten Pasaman Barat PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN
BARAT

Petunjuk Teknis 65
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
1371 Kota Padang PEMERINTAH KOTA PADANG
1372 Kota Solok PEMERINTAH KOTA SOLOK
1373 Kota Sawahlunto PEMERINTAH KOTA SAWAHLUNTO
1374 Kota Padang Panjang PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG
1375 Kota Bukittinggi PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI
1376 Kota Payakumbuh PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH
1377 Kota Pariaman PEMERINTAH KOTA PARIAMAN
1400 RIAU PEMERINTAH PROVINSI RIAU
1401 Kabupaten Kampar PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
1402 Kabupaten Indragiri Hulu PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI
HULU
1403 Kabupaten Bengkalis PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS
1404 Kabupaten Indragiri Hilir PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI
HILIR
1405 Kabupaten Pelalawan PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN
1406 Kabupaten Rokan Hulu PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU
1407 Kabupaten Rokan Hilir PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR
1408 Kabupaten Siak PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
1409 Kabupaten Kuantan Singingi PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN
SINGINGI
1410 Kabupaten Kepulauan Meranti PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
MERANTI
1471 Kota Pekanbaru PEMERINTAH KOTA PEKANBARU
1472 Kota Dumai PEMERINTAH KOTA DUMAI
1500 JAMBI PEMERINTAH PROVINSI JAMBI
1501 Kabupaten Kerinci PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI
1501 Kabupaten Muaro Jambi PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
1502 Kabupaten Merangin PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN
1503 Kabupaten Sarolangun PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN
1504 Kabupaten Batanghari PEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI
1506 Kabupaten Tanjung Jabung Barat PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG
JABUNG BARAT
1507 Kabupaten Tanjung Jabung Timur PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG
JABUNG TIMUR
1508 Kabupaten Bungo PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
1509 Kabupaten Tebo PEMERINTAH KABUPATEN TEBO
1571 Kota Jambi PEMERINTAH KOTA JAMBI
1572 Kota Sungaipenuh PEMERINTAH KOTA SUNGAIPENUH
1600 SUMATERA SELATAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA
SELATAN
1601 Kabupaten Ogan Komering Ulu PEMERINTAH KABUPATEN OGAN
KOMERING ULU
1602 Kabupaten Ogan Komering Ilir PEMERINTAH KABUPATEN OGAN
KOMERING ILIR
1603 Kabupaten Muara Enim PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
1604 Kabupaten Lahat PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT
1605 Kabupaten Musi Rawas PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

Petunjuk Teknis 66
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
1606 Kabupaten Musi Banyuasin PEMERINTAH KABUPATEN MUSI
BANYUASIN
1607 Kabupaten Banyuasin PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
1608 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur PEMERINTAH KABUPATEN OGAN
KOMERING ULU TIMUR
1609 Kabupaten Ogan Komering Ulu PEMERINTAH KABUPATEN OGAN
Selatan KOMERING ULU SELATAN
1610 Kabupaten Ogan Ilir PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR
1611 Kabupaten Empat Lawang PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT
LAWANG
1612 Kabupaten Penukal Abab Lematang PEMERINTAH KABUPATEN PENUKAL ABAB
Ilir LEMATANG ILIR
1613 Kabupaten Musi Rawas Utara PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
UTARA
1671 Kota Palembang PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
1672 Kota Pagar Alam PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM
1673 Kota Lubuklinggau PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
1674 Kota Prabumulih PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH
1700 BENGKULU PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
1701 Kabupaten Bengkulu Selatan PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU
SELATAN
1702 Kabupaten Rejang Lebong PEMERINTAH KABUPATEN REJANG
LEBONG
1703 Kabupaten Bengkulu Utara PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU
UTARA
1704 Kabupaten Kaur PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
1705 Kabupaten Seluma PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA
1706 Kabupaten Mukomuko PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO
1707 Kabupaten Lebong PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
1708 Kabupaten Kepahiang PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG
1709 Kabupaten Bengkulu Tengah PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU
TENGAH
1771 Kota Bengkulu PEMERINTAH KOTA BENGKULU
1800 LAMPUNG PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
1801 Kabupaten Lampung Selatan PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG
SELATAN
1802 Kabupaten Lampung Tengah PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH
1803 Kabupaten Lampung Utara PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG
UTARA
1804 Kabupaten Lampung Barat PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG
BARAT
1805 Kabupaten Tulang Bawang PEMERINTAH KABUPATEN TULANG
BAWANG
1806 Kabupaten Tanggamus PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS
1807 Kabupaten Lampung Timur PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG
TIMUR

Petunjuk Teknis 67
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
1808 Kabupaten Way Kanan PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN
1809 Kabupaten Pesawaran PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN
1810 Kabupaten Pringsewu PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU
1811 Kabupaten Mesuji PEMERINTAH KABUPATEN MESUJI
1812 Kabupaten Tulang Bawang Barat PEMERINTAH KABUPATEN TULANG
BAWANG BARAT
1813 Kabupaten Pesisir Barat PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
1871 Kota Bandar Lampung PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG
1872 Kota Metro PEMERINTAH KOTA METRO
1900 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG
1901 Kabupaten Bangka PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA
1902 Kabupaten Belitung PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
1903 Kabupaten Bangka Selatan PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA
SELATAN
1904 Kabupaten Bangka Tengah PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA
TENGAH
1905 Kabupaten Bangka Barat PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT
1906 Kabupaten Belitung Timur PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
TIMUR
1971 Kota Pangkal Pinang PEMERINTAH KOTA PANGKAL PINANG
2100 KEPULAUAN RIAU PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
2101 Kabupaten Bintan PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN
2102 Kabupaten Karimun PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN
2103 Kabupaten Natuna PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
2104 Kabupaten Lingga PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA
2105 Kabupaten Kepulauan Anambas PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
ANAMBAS
2171 Kota Batam PEMERINTAH KOTA BATAM
2172 Kota Tanjung Pinang PEMERINTAH KOTA TANJUNG PINANG
3100 DKI JAKARTA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
3101 Kabupaten Administrasi Kepulauan PEMERINTAH KABUPATEN ADMINISTRASI
Seribu KEPULAUAN SERIBU
3171 Kota Administrasi Jakarta Pusat PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA PUSAT
3172 Kota Administrasi Jakarta Utara PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA UTARA
3173 Kota Administrasi Jakarta Barat PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA BARAT
3174 Kota Administrasi Jakarta Selatan PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA SELATAN
3175 Kota Administrasi Jakarta Timur PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA TIMUR
3200 JAWA BARAT PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
3201 Kabupaten Bogor PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
3202 Kabupaten Sukabumi PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
3203 Kabupaten Cianjur PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

Petunjuk Teknis 68
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
3204 Kabupaten Bandung PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
3205 Kabupaten Garut PEMERINTAH KABUPATEN GARUT
3206 Kabupaten Tasikmalaya PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
3207 Kabupaten Ciamis PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
3208 Kabupaten Kuningan PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
3209 Kabupaten Cirebon PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
3210 Kabupaten Majalengka PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
3211 Kabupaten Sumedang PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG
3212 Kabupaten Indramayu PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
3213 Kabupaten Subang PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG
3214 Kabupaten Purwakarta PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
3215 Kabupaten Karawang PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
3216 Kabupaten Bekasi PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
3217 Kabupaten Bandung Barat PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
BARAT
3218 Kabupaten Pangandaran PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN
3271 Kota Bogor PEMERINTAH KOTA BOGOR
3272 Kota Sukabumi PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
3273 Kota Bandung PEMERINTAH KOTA BANDUNG
3274 Kota Cirebon PEMERINTAH KOTA CIREBON
3275 Kota Bekasi PEMERINTAH KOTA BEKASI
3276 Kota Depok PEMERINTAH KOTA DEPOK
3277 Kota Cimahi PEMERINTAH KOTA CIMAHI
3278 Kota Tasikmalaya PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA
3279 Kota Banjar PEMERINTAH KOTA BANJAR
3300 JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
3301 Kabupaten Cilacap PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
3302 Kabupaten Banyumas PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS
3303 Kabupaten Purbalingga PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
3304 Kabupaten Banjarnegara PEMERINTAH KABUPATEN
BANJARNEGARA
3305 Kabupaten Kebumen PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
3306 Kabupaten Purworejo PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
3307 Kabupaten Wonosobo PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
3308 Kabupaten Magelang PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG
3309 Kabupaten Boyolali PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
3310 Kabupaten Klaten PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
3311 Kabupaten Sukoharjo PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
3312 Kabupaten Wonogiri PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
3313 Kabupaten Karanganyar PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
3314 Kabupaten Sragen PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN
3315 Kabupaten Grobogan PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
3316 Kabupaten Blora PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
3317 Kabupaten Rembang PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG
3318 Kabupaten Pati PEMERINTAH KABUPATEN PATI
3319 Kabupaten Kudus PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

Petunjuk Teknis 69
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
3320 Kabupaten Jepara PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA
3321 Kabupaten Demak PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
3322 Kabupaten Semarang PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
3323 Kabupaten Temanggung PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
3324 Kabupaten Kendal PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
3325 Kabupaten Batang PEMERINTAH KABUPATEN BATANG
3326 Kabupaten Pekalongan PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
3327 Kabupaten Pemalang PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
3328 Kabupaten Tegal PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
3329 Kabupaten Brebes PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
3371 Kota Magelang PEMERINTAH KOTA MAGELANG
3372 Kota Surakarta PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
3373 Kota Salatiga PEMERINTAH KOTA SALATIGA
3374 Kota Semarang PEMERINTAH KOTA SEMARANG
3375 Kota Pekalongan PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN
3376 Kota Tegal PEMERINTAH KOTA TEGAL
3400 YOGYAKARTA PEMERINTAH PROVINSI D.I YOGYAKARTA
3401 Kabupaten Kulon Progo PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
3402 Kabupaten Bantul PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
3403 Kabupaten Gunungkidul PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
3404 Kabupaten Sleman PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
3471 Kota Yogyakarta PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
3500 JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
3501 Kabupaten Pacitan PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
3502 Kabupaten Ponorogo PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
3503 Kabupaten Trenggalek PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
3504 Kabupaten Tulungagung PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
3505 Kabupaten Blitar PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
3506 Kabupaten Kediri PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
3507 Kabupaten Malang PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
3508 Kabupaten Lumajang PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
3509 Kabupaten Jember PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
3510 Kabupaten Banyuwangi PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
3511 Kabupaten Bondowoso PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO
3512 Kabupaten Situbondo PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
3513 Kabupaten Probolinggo PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
3575 Kabupaten Pasuruan PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
3515 Kabupaten Sidoarjo PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO
3516 Kabupaten Mojokerto PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO
3517 Kabupaten Jombang PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG
3518 Kabupaten Nganjuk PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK
3519 Kabupaten Madiun PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN
3520 Kabupaten Magetan PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
3521 Kabupaten Ngawi PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI
3522 Kabupaten Bojonegoro PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
3523 Kabupaten Tuban PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

Petunjuk Teknis 70
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
3524 Kabupaten Lamongan PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
3525 Kabupaten Gresik PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
3526 Kabupaten Bangkalan PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN
3527 Kabupaten Sampang PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
3528 Kabupaten Pamekasan PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
3529 Kabupaten Sumenep PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
3571 Kota Kediri PEMERINTAH KOTA KEDIRI
3572 Kota Blitar PEMERINTAH KOTA BLITAR
3573 Kota Malang PEMERINTAH KOTA MALANG
3574 Kota Probolinggo PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
3575 Kota Pasuruan PEMERINTAH KOTA PASURUAN
3576 Kota Mojokerto PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO
3577 Kota Madiun PEMERINTAH KOTA MADIUN
3578 Kota Surabaya PEMERINTAH KOTA SURABAYA
3579 Kota Batu PEMERINTAH KOTA BATU
3600 BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
3601 Kabupaten Pandeglang PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG
3602 Kabupaten Lebak PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
3603 Kabupaten Tangerang PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
3604 Kabupaten Serang PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
3671 Kota Tangerang PEMERINTAH KOTA TANGERANG
3672 Kota Cilegon PEMERINTAH KOTA CILEGON
3673 Kota Serang PEMERINTAH KOTA SERANG
3674 Kota Tangerang Selatan PEMERINTAH KOTA TANGERANG
SELATAN
5100 BALI PEMERINTAH PROVINSI BALI
5101 Kabupaten Jembrana PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
5102 Kabupaten Tabanan PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
5103 Kabupaten Badung PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
5104 Kabupaten Gianyar PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
5105 Kabupaten Klungkung PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG
5106 Kabupaten Bangli PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI
5107 Kabupaten Karangasem PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
5108 Kabupaten Buleleng PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
5171 Kota Denpasar PEMERINTAH KOTA DENPASAR
5200 NUSA TENGGARA BARAT PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT
5201 Kabupaten Lombok Barat PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK
BARAT
5202 Kabupaten Lombok Tengah PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK
TENGAH
5203 Kabupaten Lombok Timur PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
5204 Kabupaten Sumbawa PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA
5205 Kabupaten Dompu PEMERINTAH KABUPATEN DOMPU
5206 Kabupaten Bima PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

Petunjuk Teknis 71
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
5207 Kabupaten Sumbawa Barat PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA
BARAT
5208 Kabupaten Lombok Utara PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK
UTARA
5271 Kota Mataram PEMERINTAH KOTA MATARAM
5272 Kota Bima PEMERINTAH KOTA BIMA
5300 NUSA TENGGARA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
5301 Kabupaten Kupang PEMERINTAH KABUPATEN KUPANG
5302 Kabupaten Timor Tengah Selatan PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH
SELATAN
5303 Kabupaten Timor Tengah Utara PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH
UTARA
5304 Kabupaten Belu PEMERINTAH KABUPATEN BELU
5305 Kabupaten Alor PEMERINTAH KABUPATEN ALOR
5306 Kabupaten Flores Timur PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
5307 Kabupaten Sikka PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA
5308 Kabupaten Ende PEMERINTAH KABUPATEN ENDE
5309 Kabupaten Ngada PEMERINTAH KABUPATEN NGADA
5310 Kabupaten Manggarai PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI
5311 Kabupaten Sumba Timur PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TIMUR
5312 Kabupaten Sumba Barat PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA BARAT
5313 Kabupaten Lembata PEMERINTAH KABUPATEN LEMBATA
5314 Kabupaten Rote Ndao PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO
5315 Kabupaten Manggarai Barat PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI
BARAT
5316 Kabupaten Nagekeo PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO
5317 Kabupaten Sumba Tengah PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA
TENGAH
5318 Kabupaten Sumba Barat Daya PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA BARAT
DAYA
5319 Kabupaten Manggarai Timur PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI
TIMUR
5320 Kabupaten Sabu Raijua PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA
5321 Kabupaten Malaka PEMERINTAH KABUPATEN MALAKA
5371 Kota Kupang PEMERINTAH KOTA KUPANG
6100 KALIMANTAN BARAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
BARAT
6101 Kabupaten Sambas PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS
6102 Kabupaten Mempawah PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH
6103 Kabupaten Sanggau PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
6104 Kabupaten Ketapang PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG
6105 Kabupaten Sintang PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
6106 Kabupaten Kapuas Hulu PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
6107 Kabupaten Bengkayang PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG
6108 Kabupaten Landak PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
6109 Kabupaten Sekadau PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU

Petunjuk Teknis 72
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
6110 Kabupaten Melawi PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI
6111 Kabupaten Kayong Utara PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG
UTARA
6112 Kabupaten Kubu Raya PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA
6171 Kota Pontianak PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
6172 Kota Singkawang PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
6200 KALIMANTAN TENGAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH
6201 Kabupaten Kotawaringin Barat PEMERINTAH KABUPATEN
KOTAWARINGIN BARAT
6202 Kabupaten Kotawaringin Timur PEMERINTAH KABUPATEN
KOTAWARINGIN TIMUR
6203 Kabupaten Kapuas PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS
6204 Kabupaten Barito Selatan PEMERINTAH KABUPATEN BARITO
SELATAN
6205 Kabupaten Barito Utara PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA
6206 Kabupaten Katingan PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN
6207 Kabupaten Seruyan PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN
6208 Kabupaten Sukamara PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA
6209 Kabupaten Lamandau PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU
6210 Kabupaten Gunung Mas PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNG MAS
6211 Kabupaten Pulang Pisau PEMERINTAH KABUPATEN PULANG PISAU
6212 Kabupaten Murung Raya PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
6213 Kabupaten Barito Timur PEMERINTAH KABUPATEN BARITO TIMUR
6271 Kota Palangka Raya PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA
6300 KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN
6301 Kabupaten Tanah Laut PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT
6302 Kabupaten Kotabaru PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU
6303 Kabupaten Banjar PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
6304 Kabupaten Barito Kuala PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA
6305 Kabupaten Tapin PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN
6306 Kabupaten Hulu Sungai Selatan PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI
SELATAN
6307 Kabupaten Hulu Sungai Tengah PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI
TENGAH
6308 Kabupaten Hulu Sungai Utara PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI
UTARA
6309 Kabupaten Tabalong PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG
6310 Kabupaten Tanah Bumbu PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU
6311 Kabupaten Balangan PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN
6371 Kota Banjarmasin PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN
6372 Kota Banjarbaru PEMERINTAH KOTA BANJARBARU
6400 KALIMANTAN TIMUR PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
6401 Kabupaten Paser PEMERINTAH KABUPATEN PASER

Petunjuk Teknis 73
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
6402 Kabupaten Kutai Kartanegara PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
6403 Kabupaten Berau PEMERINTAH KABUPATEN BERAU
6407 Kabupaten Kutai Barat PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
6408 Kabupaten Kutai Timur PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
6409 Kabupaten Penajam Paser Utara PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM
PASER UTARA
6411 Kabupaten Mahakam Ulu PEMERINTAH KABUPATEN MAHAKAM ULU
6471 Kota Balikpapan PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN
6472 Kota Samarinda PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
6474 Kota Bontang PEMERINTAH KOTA BONTANG
6500 KALIMANTAN UTARA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
UTARA
6501 Kabupaten Bulungan PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN
6502 Kabupaten Malinau PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU
6503 Kabupaten Nunukan PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
6504 Kabupaten Tana Tidung PEMERINTAH KABUPATEN TANA TIDUNG
6571 Kota Tarakan PEMERINTAH KOTA TARAKAN
7100 SULAWESI UTARA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA
7101 Kabupaten Bolaang Mongondow PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW
7102 Kabupaten Minahasa PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA
7103 Kabupaten Kepulauan Sangihe PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
SANGIHE
7104 Kabupaten Kepulauan Talaud PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
TALAUD
7105 Kabupaten Minahasa Selatan PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA
SELATAN
7106 Kabupaten Minahasa Utara PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA
UTARA
7107 Kabupaten Minahasa Tenggara PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA
7108 Kabupaten Bolaang Mongondow PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG
Utara MONGONDOW UTARA
7109 Kabupaten Kepulauan Siau PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
Tagulandang Biaro SIAU TAGULANDANG BIARO
7110 Kabupaten Bolaang Mongondow PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG
Timur MONGONDOW TIMUR
7111 Kabupaten Bolaang Mongondow PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG
Selatan MONGONDOW SELATAN
7171 Kota Manado PEMERINTAH KOTA MANADO
7172 Kota Bitung PEMERINTAH KOTA BITUNG
7173 Kota Tomohon PEMERINTAH KOTA TOMOHON
7174 Kota Kotamobagu PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU
7200 SULAWESI TENGAH PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI
TENGAH
7201 Kabupaten Banggai PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI

Petunjuk Teknis 74
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
7202 Kabupaten Poso PEMERINTAH KABUPATEN POSO
7203 Kabupaten Donggala PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA
7204 Kabupaten Tolitoli PEMERINTAH KABUPATEN TOLITOLI
7205 Kabupaten Buol PEMERINTAH KABUPATEN BUOL
7206 Kabupaten Morowali PEMERINTAH KABUPATEN MOROWALI
7207 Kabupaten Banggai Kepulauan PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI
KEPULAUAN
7208 Kabupaten Parigi Moutong PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI
MOUTONG
7209 Kabupaten Tojo Una-Una PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA
7210 Kabupaten Sigi PEMERINTAH KABUPATEN SIGI
7211 Kabupaten Banggai Laut PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI LAUT
7212 Kabupaten Morowali Utara PEMERINTAH KABUPATEN MOROWALI
UTARA
7271 Kota Palu PEMERINTAH KOTA PALU
7300 SULAWESI SELATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI
SELATAN
7301 Kabupaten Kepulauan Selayar PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
SELAYAR
7302 Kabupaten Bulukumba PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
7303 Kabupaten Bantaeng PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG
7304 Kabupaten Jeneponto PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
7305 Kabupaten Takalar PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR
7306 Kabupaten Gowa PEMERINTAH KABUPATEN GOWA
7307 Kabupaten Sinjai PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
7308 Kabupaten Bone PEMERINTAH KABUPATEN BONE
7309 Kabupaten Maros PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
7310 Kabupaten Pangkajene dan PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE
Kepulauan DAN KEPULAUAN
7311 Kabupaten Barru PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
7312 Kabupaten Soppeng PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
7313 Kabupaten Wajo PEMERINTAH KABUPATEN WAJO
7314 Kabupaten Sidenreng Rappang PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG
RAPPANG
7315 Kabupaten Pinrang PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
7316 Kabupaten Enrekang PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG
7317 Kabupaten Luwu PEMERINTAH KABUPATEN LUWU
7318 Kabupaten Tana Toraja PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA
7322 Kabupaten Luwu Utara PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
7324 Kabupaten Luwu Timur PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR
7326 Kabupaten Toraja Utara PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA
7371 Kota Makassar PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
7372 Kota Parepare PEMERINTAH KOTA PAREPARE
7373 Kota Palopo PEMERINTAH KOTA PALOPO
7400 SULAWESI TENGGARA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI
TENGGARA
7401 Kabupaten Kolaka PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA

Petunjuk Teknis 75
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
7402 Kabupaten Konawe PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
7403 Kabupaten Muna PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
7404 Kabupaten Buton PEMERINTAH KABUPATEN BUTON
7405 Kabupaten Konawe Selatan PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
SELATAN
7406 Kabupaten Bombana PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA
7407 Kabupaten Wakatobi PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI
7408 Kabupaten Kolaka Utara PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA
7409 Kabupaten Konawe Utara PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
UTARA
7410 Kabupaten Buton Utara PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA
7411 Kabupaten Kolaka Timur PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR
7412 Kabupaten Konawe Kepulauan PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
KEPULAUAN
7413 Kabupaten Muna Barat PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT
7414 Kabupaten Buton Tengah PEMERINTAH KABUPATEN BUTON
TENGAH
7415 Kabupaten Buton Selatan PEMERINTAH KABUPATEN BUTON
SELATAN
7471 Kota Kendari PEMERINTAH KOTA KENDARI
7472 Kota Bau-Bau PEMERINTAH KOTA BAU-BAU
7500 GORONTALO PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO
7501 Kabupaten Gorontalo PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO
7502 Kabupaten Boalemo PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
7503 Kabupaten Bone Bolango PEMERINTAH KABUPATEN BONE
BOLANGO
7504 Kabupaten Pohuwato PEMERINTAH KABUPATEN POHUWATO
7505 Kabupaten Gorontalo Utara PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO
UTARA
7571 Kota Gorontalo PEMERINTAH KOTA GORONTALO
7600 SULAWESI BARAT PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT
7601 Kabupaten Pasangkayu PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
7602 Kabupaten Mamuju PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU
7603 Kabupaten Mamasa PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA
7604 Kabupaten Polewali Mandar PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI
MANDAR
7605 Kabupaten Majene PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE
7606 Kabupaten Mamuju Tengah PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU
TENGAH
8100 MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU
8101 Kabupaten Maluku Tengah PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGAH
8102 Kabupaten Maluku Tenggara PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU
TENGGARA
8103 Kabupaten Kepulauan Tanimbar PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
TANIMBAR
8104 Kabupaten Buru PEMERINTAH KABUPATEN BURU

Petunjuk Teknis 76
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
8105 Kabupaten Seram Bagian Timur PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN
TIMUR
8106 Kabupaten Seram Bagian Barat PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN
BARAT
8107 Kabupaten Kepulauan Aru PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
ARU
8108 Kabupaten Maluku Barat Daya PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU BARAT
DAYA
8109 Kabupaten Buru Selatan PEMERINTAH KABUPATEN BURU SELATAN
8171 Kota Ambon PEMERINTAH KOTA AMBON
8172 Kota Tual PEMERINTAH KOTA TUAL
8200 MALUKU UTARA PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA
8201 Kabupaten Halmahera Barat PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA
BARAT
8202 Kabupaten Halmahera Tengah PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA
TENGAH
8203 Kabupaten Halmahera Utara PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA
UTARA
8204 Kabupaten Halmahera Selatan PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA
SELATAN
8205 Kabupaten Kepulauan Sula PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
SULA
8206 Kabupaten Halmahera Timur PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA
TIMUR
8207 Kabupaten Pulau Morotai PEMERINTAH KABUPATEN PULAU
MOROTAI
8208 Kabupaten Pulau Taliabu PEMERINTAH KABUPATEN PULAU TALIABU
8271 Kota Ternate PEMERINTAH KOTA TERNATE
8272 Kota Tidore Kepulauan PEMERINTAH KOTA TIDORE KEPULAUAN
9100 PAPUA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
9101 Kabupaten Merauke PEMERINTAH KABUPATEN MERAUKE
9102 Kabupaten Jayawijaya PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA
9103 Kabupaten Jayapura PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA
9104 Kabupaten Nabire PEMERINTAH KABUPATEN NABIRE
9105 Kabupaten Kepulauan Yapen PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
YAPEN
9106 Kabupaten Biak Numfor PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR
9107 Kabupaten Puncak Jaya PEMERINTAH KABUPATEN PUNCAK JAYA
9108 Kabupaten Paniai PEMERINTAH KABUPATEN PANIAI
9109 Kabupaten Mimika PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA
9110 Kabupaten Sarmi PEMERINTAH KABUPATEN SARMI
9111 Kabupaten Keerom PEMERINTAH KABUPATEN KEEROM
9112 Kabupaten Pegunungan Bintang PEMERINTAH KABUPATEN PEGUNUNGAN
BINTANG
9113 Kabupaten Yahukimo PEMERINTAH KABUPATEN YAHUKIMO
9114 Kabupaten Tolikara PEMERINTAH KABUPATEN TOLIKARA
9115 Kabupaten Waropen PEMERINTAH KABUPATEN WAROPEN

Petunjuk Teknis 77
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
KODE NAMA PROVINSI/
NAMA PEMEGANG HAK SERTIPIKAT
SATKER KABUPATEN/KOTA
9116 Kabupaten Boven Digoel PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
9117 Kabupaten Mappi PEMERINTAH KABUPATEN MAPPI
9118 Kabupaten Asmat PEMERINTAH KABUPATEN ASMAT
9119 Kabupaten Supiori PEMERINTAH KABUPATEN SUPIORI
9120 Kabupaten Mamberamo Raya PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO
RAYA
9121 Kabupaten Mamberamo Tengah PEMERINTAH KABUPATEN MAMBERAMO
TENGAH
9122 Kabupaten Yalimo PEMERINTAH KABUPATEN YALIMO
9123 Kabupaten Lanny Jaya PEMERINTAH KABUPATEN LANNY JAYA
9124 Kabupaten Nduga PEMERINTAH KABUPATEN NDUGA
9125 Kabupaten Puncak PEMERINTAH KABUPATEN PUNCAK
9126 Kabupaten Dogiyai PEMERINTAH KABUPATEN DOGIYAI
9127 Kabupaten Intan Jaya PEMERINTAH KABUPATEN INTAN JAYA
9128 Kabupaten Deiyai PEMERINTAH KABUPATEN DEIYAI
9171 Kota Jayapura PEMERINTAH KOTA JAYAPURA
9200 PAPUA BARAT PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT
9201 Kabupaten Sorong PEMERINTAH KABUPATEN SORONG
9202 Kabupaten Manokwari PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI
9203 Kabupaten Fakfak PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
9204 Kabupaten Sorong Selatan PEMERINTAH KABUPATEN SORONG
SELATAN
9205 Kabupaten Raja Ampat PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT
9206 Kabupaten Teluk Bintuni PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI
9207 Kabupaten Teluk Wondama PEMERINTAH KABUPATEN TELUK
WONDAMA
9208 Kabupaten Kaimana PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA
9209 Kabupaten Tambrauw PEMERINTAH KABUPATEN TAMBRAUW
9210 Kabupaten Maybrat PEMERINTAH KABUPATEN MAYBRAT
9211 Kabupaten Manokwari Selatan PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI
SELATAN
9212 Kabupaten Pegunungan Arfak PEMERINTAH KABUPATEN PEGUNUNGAN
ARFAK
9271 Kota Sorong PEMERINTAH KOTA SORONG

Petunjuk Teknis 78
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran IV Format Permohonan Pemberian Hak

Petunjuk Teknis 79
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 80
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 81
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 82
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran V Format Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah

SURAT PERNYATAAN PENGUASAAN FISIK BIDANG TANAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : .....................................................................................
Tempat, tgl lahir : .....................................................................................
NIK : .....................................................................................
NIP : .....................................................................................
Jabatan : .....................................................................................
Unit Kerja : .....................................................................................
.....................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama**) : .....................................................................................
.....................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa dengan iktikad baik telah menguasai/memiliki*) sebidang tanah yang
terletak di:

Jalan : .....................................................................................
RT/RW : .....................................................................................
Desa/Kelurahan : .....................................................................................
Kecamatan : .....................................................................................
Kabupaten/Kota : .....................................................................................
Provinsi : .....................................................................................
NIB : .....................................................................................
Luas : ...............................................................................(m²)
Status tanah : .....................................................................................
Dipergunakan Untuk : .....................................................................................

Batas-batas tanah:
Utara : .....................................................................................
Timur : .....................................................................................
Selatan : .....................................................................................
Barat : .....................................................................................

1. Bidang tanah tersebut adalah benar aset ………………….............................................


..................................................................................................................................... **) dan
dipergunakan untuk ........................................................................, bukan milik pihak lain dan
statusnya adalah Tanah Negara/Tanah Ulayat/… *);
2. Bidang tanah tersebut kami kuasai secara fisik sejak tahun ……... yang sampai saat ini kami
kuasai secara terus menerus;
3. Bidang tanah tersebut diperoleh dari .............................................................................. sejak
tahun .................;
4. Penguasaan bidang tanah tersebut dengan iktikad baik dan secara terbuka sebagai yang
berhak atas bidang tanah tersebut;
5. Perolehan tanah dibuat sesuai data yang sebenarnya dan apabila ternyata di kemudian hari
terjadi permasalahan menjadi tanggung jawab pemohon sepenuhnya dan tidak akan
melibatkan Kementerian;
6. Bidang tanah tersebut tidak terdapat konflik/sengketa/perkara dan keberatan dari pihak lain
atas tanah yang dimiliki atau tidak dalam keadaan sengketa;

Petunjuk Teknis 83
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
7. Bidang tanah tersebut telah tercatat dalam daftar inventaris kekayaan aset Instansi
Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga)/Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota)/Pemerintah Desa *);
8. Bidang tanah tersebut berada di luar kawasan hutan, di luar areal yang dihentikan
perizinannya pada hutan alam primer dan lahan gambut.
9. Bersedia untuk tidak mengurung atau menutup pekarangan atau bidang tanah lain dari lalu
lintas umum, akses publik dan/atau jalan air.

Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dengan penuh tanggung jawab baik
secara perdata maupun pidana, apabila di kemudian hari terdapat unsur-unsur yang tidak
dibenarkan dalam pernyataan ini maka segala akibat yang timbul menjadi tanggung jawab saya dan
bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta tidak akan
melibatkan pihak lain dan saya bersedia sertipikat yang saya terima dibatalkan oleh pejabat yang
berwenang.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan disaksikan oleh:


1. Nama : ............................................................................................................
Umur : ............................................................................................................
Pekejaan : ............................................................................................................
Alamat : ............................................................................................................
2. Nama : ............................................................................................................
Umur : ............................................................................................................
Pekerjaan : ............................................................................................................
Alamat : ............................................................................................................

Saksi-saksi:
………………….., ………………………..
1. ………….……………………….. Yang membuat pernyataan,
(Materai)
(………………….)
(………………….)

2. ………….………………………..
Mengetahui,
(………………….)
..............................
(Kepala Desa/Lurah)

Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi dengan nama instansi yang bermohon, yaitu:
- Untuk Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian Lembaga) : “Pemerintah Republik Indonesia cq.
.................................................................................................................”.
- Untuk Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) : “Pemerintah Provinsi
................................................, Pemerintah Kabupaten/Kota ....................................”.
- Untuk Pemerintah Desa : “Pemerintah Desa ...........................................”.

Petunjuk Teknis 84
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran VI Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

KOP SURAT INSTANSI PEMOHON

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : .....................................................................................
NIP : .....................................................................................
Jabatan : .....................................................................................
Unit Kerja : .....................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama**) : .....................................................................................
.....................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa dengan iktikad baik telah menguasai/memiliki*) sebidang tanah yang
terletak di:

Jalan : .....................................................................................
RT/RW : .....................................................................................
Desa/Kelurahan : .....................................................................................
Kecamatan : .....................................................................................
Kabupaten/Kota : .....................................................................................
Provinsi : .....................................................................................
NIB : .....................................................................................
Luas : ...............................................................................(m²)

1. Bidang tanah tersebut adalah benar milik ….............................................……………….


......................................................................................................................................**) yang
dikuasai sejak tahun ......................;
2. Bidang tanah tersebut telah tercatat dalam Daftar Inventaris/Aset Instansi
………………….............................................................................................................**) dan
dipergunakan untuk ………………….........................................................................
..........................................................................................................................................
3. Aset tersebut diperoleh berdasarkan …………………...................................................... dan
biaya pemeliharaannya dibiayai oleh ………………….;
4. Bidang tanah tersebut hingga saat ini tidak dalam sengketa dengan pihak lain dan/atau
terdaftar sebagai objek sengketa pengadilan manapun;
5. Bahwa bidang tanah tersebut tidak dijadikan/menjadi jaminan sesuatu utang.

Demikian Surat Pernyataan Aset ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari
pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan permasalahan, maka saya bersedia dituntut di hadapan
pejabat yang berwenang sesuai dengan Peraturan yang berlaku.

………………….., ………………………..
Yang membuat pernyataan,
(Materai)
………………….
NIP.

Petunjuk Teknis 85
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran VII Format Permohonan Ganti Nama

Petunjuk Teknis 86
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 87
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran VIII Format Permohonan Sertipikat Pengganti Karena Blangko Lama/Rusak

Petunjuk Teknis 88
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 89
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran IX Format Permohonan Sertipikat Pengganti Karena Hilang

Petunjuk Teknis 90
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 91
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran X Sertipikat-el Hasil Pelayanan Pemberian Hak Pakai

Petunjuk Teknis 92
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 93
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran XI Sertipikat-el Hasil Pelayanan Ganti Nama

Petunjuk Teknis 94
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 95
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Lampiran XII Sertipikat-el Hasil Pelayanan Sertipikat Pengganti

Petunjuk Teknis 96
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik
Petunjuk Teknis 97
Kegiatan Sertipikasi Tanah Aset Instansi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
Secara Elektronik

Anda mungkin juga menyukai