Anda di halaman 1dari 2

Analisa Rangkaian Power Meter dengan VSD

Pada percobaan kedua rangkaian sudah tidak menggunakan Kontaktor sebagai relay
pengaktif motor induksi 3 fasa, akan tetapi sudah menggunakan VSD (Variable speed Driver)
untuk mengaktifkan motor induksi 3 fasa. Pada rangkaian ini ada beberapa komponen yang
perlu diperhatikan yaitu power meter, motor circuit breaker, dan variable speed driver.
Power meter pada rangkaian ini digunakan sebagai pengukur tegangan, arus, daya, dan
thermal harmonic distortion. Seperti para rangkaian percobaan pertama, power meter di
setting sesuai dengan settingan yang sudah ditetapkan untuk menghindari kesalahan dalam
pembacaan pengukuran. Pada power meter tertera keterangan bahwa tegangan antar fasa (L-
L) yaitu 380V dan tegangan antara fasa dengan nteral (L-N) pada setiap fasanya yaitu 230V.
pada saat motor induksi belum bekerja maka arus yang mengalir ke rangkaian masih 0A hal
tersebut dibuktikan dengan melihat monitor pada power meter. Saat motor induksi diaktifkan
maka arus mulai mengalir menuju rangkaian. Saat menggunakan VSD arus yang terukur
kedalam rangkaian dan masuk ke dalam motor listrik adalah sebesar 0,19A pada L1, 0,48A
pada L2, dan 0,31A pada L3. Hal itu membuktikan bahwa terdapat ketidak seimbangan pada
setiap fasa, hal tersebut dapat dipengaruhi pada pemasangan kabel jumper yang kendor, atau
kuat penghantar arus pada setiap kabel yang terpasangan berbeda – beda.
Motor circuit breaker pada rangkaian ini digunakan untuk membatasi arus yang masuk
kedalam VSD dan Motor Induksi 3 Fasa. Cara kerja motor circuit breaker mirip dengan
thermal overload, yang membedakan yaitu motor circuit breaker menggunakan tuas selector
untuk memutus kontak apabila terjadi arus beban yang berlebihan.
Variable Speed Driver (VSD) digunakan sebagai pengendali kerja dari motor induksi 3
fasa. VSD atau biasa disebut inverter ini dapat mengatur arus dan frekuensi yang masuk
kedalam motor. Kegunaan lain dari VSD ini adalah dapat menghemat penggunaan daya listrik
serta dapat meredam loncatan arus pada motor dibandingkan dengan rangkaian starting DOL.
Frekuensi yang diatur pada VSD saat praktikum kami adalah sebesar 50Hz dan menghasilkan
120 ×50
kecepatan 1500RPM. Apabila menggunakan rumus ns= =1500. Oleh karena itu,
4
kecepatan maksimal yang dapat dihasilkan oleh motor induksi 3 fasa pada frekuensi 50Hz
hanya sebesar 1500RPM. Akan tetapi, apabila kita menaikkan settingan frekuensi menjadi
>50Hz maka kecepatan motor akan lebih cepat lagi.
Selain itu, pada VSD kelompok kami men-setting acceleration (acc) selama 5sc dan
deceleration (dec) selama 8sc. Acc digunakan untuk mensetting waktu tempuh yang
dibutuhkan motor untuk mencapai frekuensi / kecepatan yang diinginkan, sedangkan Dec
digunakan untuk mensetting waktu tempuh yang dibutuhkan motor untuk berhenti.
Kelompok kami mensetting dengan waktu seperti itu karena motor tidak dibebani oleh
benda / beban yang terlalu berat apabila motor dibebani oleh sebuah benda maka disarankan
waktu ACC yang disetting lebih lama. Untuk DEC dengan waktu 8 detik dikarenakan untuk
mengantisipasi terjadinya slip pada kumparan motor.
Jadi para praktikum menggunakan VSD ini motor induksi 3 fasa, pada saat VSD
ditekan running motor induksi mengalami arus lonjakan yang lebih kecil jadi nyalanya tidak
memberikan efek hentakan yang kuat, dan pada saat VSD ditekan stop maka motor induksi
akan stop dengan perlahan. Hal ini dapat meberikan efek positif yaitu penghematan daya
listrik dan bertambahnya usia pakai dari motor induksi 3 fasa.

Anda mungkin juga menyukai