Analisis Pengoperasian Speed Droop Governor Sebagai Pengaturan Frekuensi Pada Sistem Kelistrikan Pltu Gresik
Analisis Pengoperasian Speed Droop Governor Sebagai Pengaturan Frekuensi Pada Sistem Kelistrikan Pltu Gresik
Oleh :
Patriandari
2206 100 026
Dosen Pembimbing :
Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD.
Prof. Dr.Ir. Adi Soeprijanto, MT.
p
Nilai frekwensi : F P = Jumlah kutub Generator
2 2
Pengaturan Frekuensi dan Daya Aktif
9
Frekuensi sistem :
• Menunjukkan keseimbangan
sesaat antara daya nyata (MW)
pembangkitan dengan daya nyata
(MW) dikonsumsi beban
50,20
50,00 Operasi normal, frekuensi 50 + 0,2 Hz
49,80
Ekskursi, + 0,5 Hz, brown-out
Df/dt, - 0,6 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 (1181 MW)
49,50 Df/dt, - 0,8 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 + 394 MW
Load shedding Skema A & B, frek 49,50 Hz ( 394 MW - 788 MW)
Df/dt, - 1,0 Hz/s, Load shedding tahap 5, 6, 7 + 788 MW
49,00
Load shedding tahap 1 s.d. 7, frek 49,00 s.d. 48,40 (2756 MW)
48,40
48,30
Islanding Operation, mulai 48,30 - 48,00 Hz
48,00
Frekuensi akan turun jika daya aktif yang dibangkitkan tidak mencukupi
kebutuhan beban dan sebaliknya frekuensi akan naik jika kelebihan daya aktif
dalam sistem. Secara mekanis apabila :
Dari persamaan di atas, secara tidak langsung penyediaan daya aktif dapat pula
mempengaruhi frekuensi sistem.
Prinsip Kerja Governor
13
Prinsip Kerja Governor
14
Prinsip Kerja Governor
15
katup Tm Pe
uap Turbin dengan Pm
G
reheat
Te Generator
Load (PL)
Governor Speed Droop
Dimana :
R = putaran nominal
R1 = putaran tanpa beban
R2 = putaran beban penuh
PEMODELAN SISTEM KELISTRIKAN
PLTU GRESIK
Keterangan gambar :
R = konstanta pengaruh kerja governor terhadap frekuensi (speed droop)
KG = gain statis dari mekanisme speed governing
TG = time-constant dari mekanisme speed governing
KT = gain sistem pembangkit listik
FHP = koefisiensi pemanas ulang (reheater)
TCH = time-constant turbin Low Pressure (tekanan rendah)
TRH = time-constant turbin High Pressure (tekanan tinggi)
H = konstanta inersia (MWs/MVA)
D = konstanta load-damping
f , artinya perubahan kecepatan sudut putaran turbin sebanding dengan perubahan
frekuensi. Di lapangan frekuensi sebesar 50 Hz sebanding dengan kecepatan putaran
3.000 rpm.
Pengoperasian Governor dan Speed Droop
PLTU Gresik
22
Pada PLTU Gresik, baik unit 1/2 dan unit 3/4, pengaturan
frekuensinya menggunakan load limit.
PLTU unit 1/2 menggunakan load limit sebesar 100% dan speed
droop sebesar 5 %
PLTU unit 3/4 memiliki speed droop 5 % dan load limit diatur
pada nilai 10 % diatas governor.
Pengoperasian Governor dan Speed Droop
PLTU Gresik
23
• Kondisi awal governor, baik PLTU 1 dan 2 juga PLTU 3 dan 4 pada
pengaturan frekuensinya menggunakan Load Limit.
• Data yang telah didapatkan dari lapangan untuk melakukan simulasi dan
perhitungan adalah sebagai berikut :
PLTU unit 1 dan 2
MVA rated : 125 MVA
MVAR rated : 20 MVAR
Tegangan : 13.2 KV
PLTU unit 3 dan 4
MVA rated : 250 MVA
MVAR rated : 150 MVA
Tegangan : 15 KV
Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik
29
Parameter Nilai
TG1, TG2, TG3, TG4 0.09
TRH1, TRH2 0
TRH3, TRH4 7
TCH1, TCH2, TCH3, TCH4 0.3
FHP1, FHP2, FHP3, FHP4 0.3
M1, M2, M3, M4 10
R1, R2, R3, R4 5
Beban sistem 0.05 pu
Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik
30
Batasan antara load limit dengan governor untuk PLTU unit 3 dan
4 ini adalah 10 %, setara dengan 20 MW.
Kontrol ini digunakan dengan maksud agar ketika unit beroperasi
dengan governor, kenaikan suplai akibat penurunan frekuensi
yang cukup besar tidak boleh melebihi 20 MW.
Karena kenaikan suplai lebih dari 20 MW akan sulit diikuti oleh
boiler.
Simulasi Sistem Awal Governor PLTU Gresik
35
Simulasi 2 % < R < 12 % PLTU unit 1/2 menggunakan Matlab Simulink 7.6
37
Simulasi Speed Droop (R) Governor
Simulasi 2 % < R < 12 % PLTU unit 3/4 menggunakan Matlab Simulink 7.6
38
Simulasi Speed Droop (R) Governor
39
45
Simulasi Respon Frekuensi dengan Governor Control
46
1. Mode pengaturan frekuensi di PLTU Gresik unit 1/2 dan unit 3/4
menggunakan load limit,yang artinya bahwa governor free tidak
diaktifkan.
2. Dari hasil analisis, apabila free governor diaktifkan, maka kerja dari
governor dalam pengaturan frekuensi semakin baik. Respon frekuensi
menggunakanspeed droop yang nilai prosentasenya lebih kecil maka hasil
respon frekuensi lebih baik.
3. Perlu diadakan kalibrasi atau tuning (peremajaan) peralatan kontrol unit
PLTU Gresik, agar governor lebih cepat merespon perubahan frekuensi
sehingga didapat nilai frekuensi yang konstan.
Kesimpulan
50
Tabel 4.2 Respon frekuensi PLTU 1/2 dan 3/4 Gresik tanpa menggunakan free governor
Unit Pembangkit Overshoot Time Settling
(p.u) (detik)
Tabel 4.4 Respon frekuensi PLTU 1/2 dan 3/4 Gresik menggunakan free governor
Unit Pembangkit Overshoot Time Settling
(p.u) (detik)
PLTU 1 -0.00116 8
PLTU 2 -0.00116 8
PLTU 3 -0.00296 13
PLTU 4 -0.00296 13
TERIMA KASIH