Anda di halaman 1dari 41

MODUL

BIOSTATISTIKA
PARAMETRIK

TIM PENGAJAR BIOSTATISTIK

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO


Konsep Statistika Parametrik
Berdasarkan skala data, statistika inferensial dapat dibagi menjadi:

- Statistika Parametrik
- Statistika Nonparametrik

Statistika Parametrik digunakan apabila skala datanya:

- Rasio
- Interval

Statistika Nonparametrik digunakan apabila skala datanya:

- Ordinal
- Nomminal

Selain skala data, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi untuk penggunaan
Statistika Parametrik yaitu distribusi data, serta hal-hal lain yang bersifat khusus
untuk masing-masing uji yang digunakan.

Konsep Uji Statistika Parametrik


Untuk membedakan beberapa uji Statistik Parametrik ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:

- Fungsi Uji: 1. Perbedaan


2. Hubungan
3. Pengaruh
- Banyaknya perlakuan
- Banyknya Faktor
- Kondisi Pengamatan

Untuk mempermudah pembedaan antar uji Statistik Parametrik dapat dilihat


pada matrik berikut ini:
Kondisi
Fungsi 1 (satu) Faktor 2 (dua) Faktor atau Lebih
Pengamatan
Perbedaan Bebas 1 perlakuan 2 perlakuan 3 perlakuan/lebih Anova dua arah dengan design:
Uji-t sampel bebas - Factorial Design
Uji-t satu
Perbandingan Anova satu arah - Randomize Complete Block
sampel
berganda Design
Berpasangan 2 pengamatan 3 pengamatan atau lebih 3 pengamatan atau lebih
Uji-t sampel
Anova sama subyek Anova sama subyek
berpasangan
Korelasi Pearson
Hubungan
(tidak ada variabel independent dan dependen)
Regresi Linier
(ada variabel independen dan dependen)
Pengaruh 1. Regresi Linier Sederhana (var. independent = 1 dan var. dependent = 1)
2. Regresi Linier Ganda (var. independent = 2 atau lebih dan var. dependent = 1)
Uji - t
Ada beberapa asumsi yang mendasari penggunaan uji statistika parametrik,
yaitu:

1. Skala data
2. Distribusi data
3. Varians data

Skala Data
Data yang dianalisis dengan menggunakan uji statistika parametric minimal harus
berskala interval, atau dengan kata lain harus berskala interval atau berskala
rasio. Jadi data yang dianalisis harus mempunyai kemampuan “mengukur besar
beda” atau mengukur kelipatan”.

Secara lengkap (untuk skala data) kemampuan diskriminasi dari skala data adalah
sebagai berikut:

Kemampuan Skala Data


Diskriminasi Nominal Ordinal Interval Rasio
Sekedar
+ + + +
membedakan
Menentukan
- + + +
urutan
Membedakan
- - + +
besar beda
Mengukur
- - - +
kelipatan
Uji - t

Distribusi Data
Uji statistika parametrik mengharuskan data yang dianalisis berdistribusi normal.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melihat distribusi (Normal) data,
yaitu:

Menggunakan ukuran statistika


Data dikatakan berdistribusi normal jika banyaknya data yang ada dalam interval:

- (𝑥̅ − 𝑠 𝑠/𝑑 𝑥̅ + 𝑠 ) sebanyak 68,3% dari seluruh data


- (𝑥̅ − 2𝑠 𝑠/𝑑 𝑥̅ + 2𝑠 ) sebanyak 95,4% dari seluruh data
- (𝑥̅ − 3𝑠 𝑠/𝑑 𝑥̅ + 3𝑠 ) sebanyak 99,7% dari seluruh data

Atau banyaknya data yang ada diluar interval:

- (𝑥̅ − 𝑠 𝑠/𝑑 𝑥̅ + 𝑠 ) sebanyak 1/3 dari seluruh data


- (𝑥̅ − 2𝑠 𝑠/𝑑 𝑥̅ + 2𝑠 ) sebanyak 1/20 dari seluruh data
- (𝑥̅ − 3𝑠 𝑠/𝑑 𝑥̅ + 3𝑠 ) sebanyak 1/300 dari seluruh data
Uji - t

Varians Data
Beberapa uji statistika parametrik mensyaratkan data yang menyamai varians
yang homogen jika akan dianalisis dengan uji statistik parametrik. Walaupun ada
yang tidak harus homogeny, karena sudah ada pendekatan tersendiri jika
mempunyai variansi yang heterogen (misal uji-t sampel bebas).

Ada uji khusus yang digunakan untuk menguji varians dari data. Uji ini berbeda
antar suatu uji statsitik parametrik dengan uji yang lainnya.

Misalnya:

- Uji t sampel bebas, untuk mengetahui kondisi varians data


(homogeny/heterogen) digunakan uji F
- Anova One Way untuk melihat kehomogenitas data digunakan uji Barlett

Selain 3 asumsi di atas, ada juga asumsi lain yang harus dipenuhi jika akan
menggunakan uji statsitika parametrik tertentu. Misalnya untuk menggunakan
Regresi Linier ada analisis khusus dari residual (model), misal residual harus
identik, normal dan independent.
Uji - t

Uji –t terdiri dari:


1. Uji – t satu sampel
2. Uji – t sampel berpasangan
3. Uji – t sampel bebas
C. Uji – t Satu Sampel
Fungsi Uji:

Untuk mengetahui perbedaan sekumpulan data dengan suatu standar tertentu.

Asumsi:

1. Data berskala minimal interval


2. Data berdistribusi normal

Hipotesis:
Satu arah
1. H0 : μ = μₒ (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) dengan nilai (standar)
tertentu)
H1 : μ > μₒ (Nilai rata-rata (sampel) lebih besar dari nilai (standar) tertentu)
2. H0 : μ = μₒ (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) dengan nilai (standar)
tertentu)
H1 : μ < μₒ (Nilai rata-rata (sampel) lebih kecil dari nilai (standar) tertentu)

Dua arah
3. H0 : μ = μₒ (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) dengan nilai (standar)
tertentu)
H1 : μ ≠ μₒ (Ada perbedaan rata-rata (sampel) dengan nilai (standar)
tertentu)

Statistik Uji:

𝑋̅ − 𝜇ₒ
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
𝑠⁄√𝑛
Dimana:
𝑋̅= rata-rata sampel
n = ukuran sampel
s = simpangan baku sampel
μₒ = rata-rata populasi yang dihipotesiskan (nilai standar tertentu)

Pengambilan Keputusan:
Untuk menarik kesimpulan (apakah H0 diterima atau ditolak), digunakan tabel t-
studentI dengan derajat bebas db = n-1 dan tingkat signifikansi α.

H0 ditolak jika, |thit| > ttabel


C. Uji – t Satu Sampel

Contoh Soal:

Kadar nikotin dalam sebuah batang rokok merek “X” menurut yang tertulis pada
kemasan rokok adalah 10 mg. terdapat dugaan bahwa kadar nikotin yang ada
dalam sebuah batang rokok tersebut lebih dari 10 mg.

Untuk menjawab keluhan konsumen tersebut, dilakukan sebuah penelitian yang


bertujuan untuk mengetahui apakah kadar nikotin yang ada pada sebuah batang
rokok sama atau berbeda dengan yang tercantum dalam kemasannya (yaitu 10
mg).

Dilakukan pengumpulan data (dengan memperhatikan syarat pengmabilan


sampel) sebanyak 10 batang rokok merek “X” debagai sampel penelitian dan
diukur kadar nikotinnya.

Diperoleh data kadar nikotin (dalam mg) sebagai berikut:

8 12 11 9 9 7 10 11 9 8

Pertanyaan: Apakah kadar nikotin yang ada dalam sebuah batang rokok merek
“X” sama dengan yang tercantum pada kemasan rokok tersebut?
C. Uji – t Satu Sampel

Langkah penyelesaiannya adalah:

Langkah-langkah:
1. Hipotesis: 1. Sebutkan hipotesis ujinya
H0 : μ = 10 mg
H1 : μ ≠ 10 mg

Atau

H0 : Tidak ada perbedaan kadar


nikotin dalam sebuah batang
rokok merek “X” dengan yang
tercantum dalam kemasannya
H1 : Ada perbedaan kadar nikotin
dalam sebuah batang rokok
merek “X” dengan yang
tercantum dalam kemasannya
2. Dari kesepuluh data akan diperoleh 2. Lakukan perhitungan
nilai: beberapa nilai statistik yang
𝑋̅ = 9,40 akan digunakan untuk
s = 1,58 menghitung nilai statistic uji
n = 10
μₒ = 10 mg

3. Nilai t-hitung 3. Menghitung nilai statistic


uji (nilai t-hitung)
𝑋̅ − 𝜇ₒ
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
𝑠 ⁄ √𝑛

9,40 − 10
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
1,58⁄√10

𝑡ℎ𝑖𝑡 = −1,2

Jadi nilai thit = -1,2


4. Proses penarikan
4. Dengan menggunakan α = 5% dapat kesimpulan dengan
disimpulkan: membandingkan nilai t-
thit = -1,2 hitung dengan t-tabel.
ttabel = 2,262
C. Uji – t Satu Sampel
|thit| < ttabel (H0 diterima)

Artinya:
Tidak ada perbedaan kadar nikotin
dalam sebuah batang rokok merek
“X” dengan yang tercantum dalam
kemasannya
C. Uji – t Satu Sampel
Latihan Soal

Terdapat keluhan dari beberapa ibu rumah tangga, bahwa berat bersih susu
instant kurang dari yang tertulis pada kemasannya. Pada kaleng susu instant
merek “Y” terdapat tulisan berat bersih adalah 400 gr. Beberapa ibu rumah
tangga pernah mencoba menimbang dan mereka menemukan bahwa berat
bersih dari susu instant tersebut kurang dari 400 gr. Yayasan konsumen ingin
mengetahui permasalahan yang sebenarnya, dengan mengadakan suatu
penelitian. Yayasan konsumen mengambil sampel secara acak 15 kaleng susu
instant merek “Y”, dan dilakukan penimbangan ulang.
Diperoleh berat bersih susu kaleng merek “Y” adalah sebagai berikut:

402 406 395 398 400 401 397 398 397 396 395 390 406 408 400

Pertanyaan: Apakah keluhan beberapa ibu rumah tangga tentang berat bersih
susu kaleng instant merek “Y” yang kurang dari 400 gr tersebut benar? (gunakan
α = 5%)
C. Uji – t Satu Sampel
Langkah penyelesaiannya adalah:

Langkah-langkah:
1. Hipotesis: 1. Sebutkan hipotesis ujinya
H0 : …………………………………….
H1 : …………………………………….

2. Hitung nilai 2. Lakukan perhitungan


𝑋̅ = ………… beberapa nilai statistik yang
s = ………… akan digunakan untuk
n = ………… menghitung nilai statistic uji
μₒ = …………

3. Nilai t-hitung

𝑡ℎ𝑖𝑡 = = =⋯ 3. Menghitung nilai statistic


uji (nilai t-hitung)

4. Dengan menggunakan α = 5% dapat


disimpulkan:
thit = …….. 4. Proses penarikan
ttabel = ……... kesimpulan dengan
membandingkan nilai t-
|thit| ….. ttabel hitung dengan t-tabel.

Artinya:
……………………………………………….....
…………………………………………………..
…………………………………………………..
…………………………………………………..
C. Uji – t Satu Sampel
Umpan Balik:

Langkah-langkah:
1. Hipotesis: 1. Sebutkan hipotesis ujinya
H0 : μ = 400 gr
H1 : μ < 400 gr

Atau
H0: Berat bersih susu instant sama
dengan 400 gr
H1:Berat bersih susu instant
kurang dari 400 gr

2. Dari kelimabelas data akan 2. Lakukan perhitungan


diperoleh nilai: beberapa nilai statistik yang
𝑋̅ = 399,267 akan digunakan untuk
s = 4,8176 menghitung nilai statistic uji
n = 15
μₒ = 400 gr

3. Nilai t-hitung 3. Menghitung nilai statistic uji


(nilai t-hitung)
𝑋̅ − 𝜇ₒ
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
𝑠 ⁄ √𝑛

399,267 − 400
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
4,8176⁄√15

𝑡ℎ𝑖𝑡 = −0,58945

Jadi nilai thit = -0,58945


4. Proses penarikan
4. Dengan menggunakan α = 5% kesimpulan dengan
dapat disimpulkan: membandingkan nilai t-
thit = -0,58945 hitung dengan t-tabel.
ttabel = 2,145

|thit| < ttabel (H0 diterima)

Artinya:
Berat besih susu instant sama
dengan 400 gr
C. Uji – t Satu Sampel
Evaluasi:

Mengerti
No. Komponen Evaluasi
Ya Tidak
1. Fungsi uji-t satu sampel
2. Syarat uji-t satu sampel
3. Hipotesis uji-t satu sampel
4. Cara menghitung uji-t satu sampel
5. Cara membaca table student, s – t
Cara mengambil kesimpulan uji-t
6.
satu sampel

Rangkuman:

Materi diatas telah menjelaskan prinsip uji-t satu sampel, fungsi, syarat dan
hipotesisnya. Selain itu juga dijelaskan cara perhitungan dan cara penarikan
kesimpulan. Jika ada bagian yang kurang jelas, dapat dibaca buku:

1. Fundamental Of Biostatistics (Second Edition) yang ditulis oleh Bernard


Rosner pada bab 7 halaman 195-207
2. Prinsip dan Prosedur Statistika (Suatu Pendekatan Biometrik) yang ditulis
oleh Robert G. D. dan James H. Torrie pada bab 5 halaman 112-116
C. Uji – t Satu Sampel
Tes Formatif

1. Pestisida yang disemprotkan pada tanaman dapat membahayakan


manusia. Suatu gejala pengaruh pestisida ini adalah berkurangnya kegiatan
asetilcholinesterase (AChE) otak. Pengurangan yang banyak dapat
membahayakan fungsi tubuh.
Suatu percobaan dilakukan pada tanaman kapas dengan menyemprotkan
pestisida. Suatu kriteria pengaruh penyemprotan pestisida ini dilihat dari
adanya pengurangan kegiatan AChE pada burung puyuh yang hidup di
perbatasan kebun kapas tersebut.
Dalam suatu penangkapan dilakukan 6 pengamatan berupa kegiatan AChE
otak pada burung puyuh dengan hasil pengmatan sebagai berikut:

86,03 83,67 95,21 92,94 83,12 80,22

Ada dugaan bahwa kegiatan AChE otak burung puyuh lebih kecil dari 90.
Apakah dugaan tersebut benar pada taraf kepercayaan 5%?
C. Uji – t Satu Sampel
2. Di sebuah desa terdapat tradisi untuk membatasi makanan ibu hamil.
Tradisi ini bertujuan agar bayi yang dilahirkan tidak terlalu besar sehingga
proses persalinan bisa berjalan lancar. Kondisi ini menyebabkan banyak
bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang.
Untuk itu seorang ahli kesehatan masyarakat bermaksud merubah tradisi
itu dengan memberikan bimbingan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan gizi ibu hamil dan persalinan. Diperoleh data berat badan bayi
(kg) yang dilahirkan oleh ibu (yang memperoleh bimbingan dari ahli
kesehatan masyarakat) sebagai berikut:

2,6 2,7 2,3 2,4 2,6 2,8 2,7 2,4 2,5 2,3

Apakah berat badan bayi di desa tersebut sudah sesuai dengan standar
yaitu (diatas 2,5 kg) pada taraf kepercayaan 5%?
C. Uji – t Satu Sampel

3. Sekelompok ibu-ibu yang anaknya mengalami obesitas khawatir jika


anaknya makan es krim merek “A” terlalu banyak akan menyebabkan
bertambahnya berat badan anaknya. Karena diduga kandungan lemak
dalam es krim merek “A” melebihi dari yang tertulis pada label es krim
yaitu 12%.

Sebuah badan penelitian kemudian melakukan penelitian tentang


kandungan lemak pada es krim merek”A”. Dari pengambilan sampel acak
sebanyak 5 es krim merek “A” menghasilkan rata-rata hitung 12,7%
dengan standar deviasi 0,38%.

Apakah dugaan ibu-ibu tentang kandungan lemak es krim merek “A”


benar yaitu melebihi 12% dengan tingkat kepercayaan 0,01?
C. Uji – t Satu Sampel

4. Sebuah penelitian tentang kadar tar rokok merek tertantu mengambil


sampel secara acak 10 rokok. Hasil pengukurannya menunjukkan rata-
rata kadar tar rokok merek tertentu tersebut sebesar 5,880 mg dengan
deviasi standar 2,50 mg. ada dugaan bahwa kadar tar rokok merek
tertentu tesebut melebihi 5,5 mg.

Apakah dugaan tentang kadar ter rokok merek tertentu tersebut benar
dengan taraf kepercayaan 0,01?
C. Uji – t Satu Sampel
Cocokkan jawaban tes formatif Anda dengan kunci jawabannya, kemudian hitung
bobot tiap kisi soal berdasarkan Tabel Evaluasi Tes Formatif berikut ini.

Evaluasi Tes Formatif no. 1 dan 2

No. Kisi-Kisi Evaluasi Bobot


Dapat menterjemahkan dalam bentuk
1. 20
hipotesis dengan benar
Dapat menghitung nilai-nilai statistik
2. 20
pada sampel soal
3. Dapat menghitung nilai statistik hitung 20
Dapat menentukan nilai kritis (nilai
4. 20
statistik tabel)
Dapat menarik kesimpulan dari hasil
5. 20
perhitungan

Evaluasi Tes Formatif no. 3 dan 4

No. Kisi-Kisi Evaluasi Bobot


Dapat menterjemahkan dalam bentuk
1. 25
hipotesis dengan benar
2. Dapat menghitung nilai statistik hitung 25
Dapat menentukan nilai kritis (nilai
3. 25
statistik tabel)
Dapat menarik kesimpulan dari hasil
4. 25
perhitungan
C. Uji – t Satu Sampel
Cara menghitung tingkat penguasaan yang Anda capai:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙


𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = x 100%
4

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = cukup

< 70% = kurang

Bila tingkat penguasaan Anda lebih dari 80% artinya tingkat penguasaan Anda
“Baik”, Anda dapat melanjutkan ke materi tahap selanjutnya (materi tahap D).
C. Uji – t Satu Sampel
Kunci Jawaban:

1. a. Hipotesis: μ = 90
μ < 90

b. Nilai-nilai statistik sampel:

𝑋̅ = 5,927
s = 75,302
n=6

c. Nilai statistik hitung (t-hitung)


thitung = -6,0756

d. Nilai statistik tabel


ttabel (db=5,α=5%) = 2,015

e. Kesimpulan: H0 ditolak

Artinya: Kegiatan AChE otak burung puyuh lebih kecil dari 90

2. a. Hipotesis: μ = 2,5
μ > 2,5

b. Nilai-nilai statistik sampel:

𝑋̅ = 2,53
s = 0,177
n = 10

c. Nilai statistik hitung (t-hitung)


thitung = 0,537

d. Nilai statistik tabel


ttabel (db=9,α=5%) = 2,262

e. Kesimpulan: H0 diterima

Artinya: Rata-rata berat badan bayi (kg) sama dengan 2,5 kg


C. Uji – t Satu Sampel

3. a. Hipotesis: μ = 12%
μ > 12%

b. Nilai statistik hitung (t-hitung)


thitung = 4,12

d. Nilai statistik tabel


ttabel (db=4,α=1%) = 3,747

e. Kesimpulan: H0 ditolak

Artinya: kandungan lemak pada es krim merek “A” tersebut melebihi


12%

4. a. Hipotesis: μ = 5,5 mg/rokok


μ > 5,5 mg/rokok

b. Nilai statistik hitung (t-hitung)

thitung = 5,77

d. Nilai statistik tabel


ttabel (db=7,α=5%) = 2,998

e. Kesimpulan: H0 diterima

Artinya: kandungan tar dalam rokok merek tersebut melebihi 5,5


mg/rokok
D. Uji – t Sampel Bebas
Fungsi Uji:
Untuk mengetahui perbedaan antara 2 (dua) kelompok yang saling bebas atau
independen

Asumsi:
1. Data berskala minimal interval
2. Data berdistribusi normal

Hipotesis:
Satu arah
1. H0 : μ1 = μ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) antara kelompok 1 dan
2)
H1 : μ1 > μ2 (Nilai rata-rata (sampel) kelompok 1 lebih besar dibandingkan
dengan kelompok 2)
2. H0 : μ1 = μ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) antara kelompok 1 dan
2)
H1 : μ1 < μ2 (Nilai rata-rata (sampel) kelompok 1 lebih kecil dibandingkan
dengan kelompok 2)

Dua arah
3. H0 : μ1 = μ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) antara kelompok 1 dan
2)
H1 : μ1 ≠ μ2 (Ada perbedaan rata-rata (sampel) antara kelompok 1 dan 2)

Perhitungan nilai uji statistika untuk uji-t sampel bebas sangat tergantung pada
kondisi varians data. Untuk itu perlu dilakukan uji variansi untuk mengetahui
apakah data mempunyai varians homogen atau heterogen.
D. Uji – t Sampel Bebas

UJI VARIANSI
Fungsi Uji:

Untuk mengetahui apakah data mempunyai varians homogen atau heterogen

Asumsi:

1. Data berskala minimal interval


2. Data berdistribusi normal

Hipotesis:

H0 : Varians data homogen


H1 : Varians berdistribusi normal

Statistik Uji:

𝑠12
𝐹= 2
𝑠2
Catatan: Varian yang lebih besar jadi pembilang

Hipotesis untuk uji homogenitas:

H0 : Tidak ada perbedaan varian kedua sampel (homogen)


H1 : Ada perbedaan varian kedua sampel (heterogen)

Dimana:
𝑠12 = varian kelompok 1
𝑠22 = varian kelompok 2

Pengambilan Keputusan:
Untuk menarik kesimpulan (apakah H0 diterima atau ditolak), digunakan F tabel.

H0 diterima, jika:

Fhit ≤ Ftabel (Fα(df1,df2))


Dimana:
D. Uji – t Sampel Bebas
df1 = n1 – 1

df2 = n2 – 1

Uji t dua sampel bebas dengan variansi homogen:

𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 1 1
𝑠√𝑛 +𝑛
1 2

Dimana:

(𝑛1 −1)𝑠12 + (𝑛2 −1)𝑠22


𝑠=
𝑛1 + 𝑛2 −2

df = (n1 – 1) + (n2 – 1) = n1 + n2 - 2

𝑋̅1= rata-rata sampel 1, 𝑋̅2= rata-rata sampel 2


𝑠12 = varian sampel 1, 𝑠22 = varian sampel 2
𝑛1 = besar sampel 1, 𝑛2 = besar sampel 2

Kriteria pengujian hipotesis untuk dua sampel bebas dengan varian homogen:

1. Hipotesis satu arah dengan dugaan “lebih”


Ho ditolak jika: thitung> ttabel (thit > t(α)(n1+n2-2))
2. Hipotesis satu arah dengan dugaan “kurang”
Ho ditolak jika: thitung< - ttabel (thit < - t(α)(n1+n2-2))
3. Hipotesis dua arah dengan dugaan “berbeda”, “hubungan” dan
“pengaruh” alfa harus dibagi dua
Ho ditolak jika: thitung< - ttabel (thit < - t(1/2α)(n1+n2-2)) atau thitung> ttabel (thit >
t(1/2α)(n1+n2-2))

Uji t dua sampel bebas dengan varian heterogen:


D. Uji – t Sampel Bebas
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡 ℎ𝑖𝑡 =
𝑠12 𝑠22

𝑛1 + 𝑛2

𝑋̅1= rata-rata sampel 1, 𝑋̅2= rata-rata sampel 2


𝑠12 = varian sampel 1, 𝑠22 = varian sampel 2
𝑛1 = besar sampel 1, 𝑛2 = besar sampel 2

Kriteria pengujian hipotesis untuk dua sampel bebas dengan varian heterogen:

1. Hipotesis satu arah dengan dugaan “lebih”


𝑤1 𝑡1 +𝑤2 𝑡2
Ho ditolak jika: thitung> ttabel (thit > )
𝑤1 + 𝑤2
2. Hipotesis satu arah dengan dugaan “kurang”
𝑤1 𝑡1 +𝑤2 𝑡2
Ho ditolak jika: thitung< - ttabel (thit < - )
𝑤1 + 𝑤2

𝑠2 𝑠2
Dimana 𝑤1=𝑛1 𝑤2 =𝑛2 t1 = t(α)(n1-1) t2 = t(α)(n2-1)
1 2

3. Hipotesis dua arah dengan dugaan “berbeda”, “hubungan” dan


“pengaruh” alfa harus dibagi dua
𝑤1 𝑡1 +𝑤2 𝑡2
Ho ditolak jika: thitung< - ttabel (thit < - ) atau thitung> ttabel (thit >
𝑤1 + 𝑤2
𝑤1 𝑡1 +𝑤2 𝑡2
)
𝑤1 + 𝑤2

𝑠2 𝑠2
Dimana 𝑤1=𝑛1 𝑤2 =𝑛2 t1 = t(1/2α)(n1-1) t2 = t(1/2α)(n2-1)
1 2

Contoh:

Uji-t dua sampel bebas dengan varian homogen

Seorang peneliti melakukan survei tekanan darah untuk mengetahui perbedaan


tekanan darah pekerja lapangan dan pekerja kantoran. Hasil pengukuran sebagai
berikut.

Lapangan: n = 10, 𝑋̅= 150, s= 21

Kantoran: n = 11, 𝑋̅= 130, s= 18


D. Uji – t Sampel Bebas
Buktikan apakah ada perbedaan tekanan darah antara pekerja lapangan dan
pekerja kantoran pada α=0,05.

M1=m2

M1≠m2

Penyelesaian:

• Langkah 1: Lakukan uji varian


Ho: Tdk ada perbedaan varian kedua sampel
Ha: ada perbedaan varian kedua sampel

𝑠12 212
𝐹= = 182 = 1,36
𝑠22

df1 = n1 – 1 =10-1 = 9

df2 = n2 – 1 = 11-1 =10

Ftabel = 3,02

Keputusan: Fhit <Ftabel maka Ho diterima

Kesimpulan: Tidak ada perbedaan varian pada pekerja lapangan dan pekerja
kantoran

• Langkah 2: Buat Hipotesis:

Ho: Tidak ada perbedaan signifikan rata-rata tekanan darah pekerja lapangan
dan pekerja kantoran

Ha: Ada perbedaan signifikan rata-rata tekanan darah pekerja lapangan dan
pekerja kantoran

Karena varian sama, maka menggunakan uji-t sampel bebas dengan varian
homogen

• Langkah 3: hitung nilai t


D. Uji – t Sampel Bebas
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 1 1
𝑠√ +
𝑛1 𝑛2

(𝑛1 −1)𝑠12 + (𝑛2 −1)𝑠22


𝑠=√ 𝑛1 + 𝑛2 −2

(10−1)212 + (11−1)182
𝑠=√ = 19,47
10+ 11−2

150− 130
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 1 1
19,47√ +
10 11

𝑡 ℎ𝑖𝑡 =2,33 => dengan df= n1 + n2 – 2 = 10+11-2 = 19

• Langkah 4: Tentukan ttabel

t tabel = t(1/2α)(df) = t(0,025)(19) = 2,09

thit > ttabel = 2,33>2,09


Keputusan Ho ditolak, berarti Ha diterima

Kesimpulan Ada perbedaan signifikan rata-rata tekanan darah pekerja lapangan


dan pekerja kantoran

Uji-t dua sampel bebas dengan varian heterogen

Suatu penelitian ingin melihat apakah ada pengaruh senam hamil terhadap lama
persalinan. Untuk membuktikan hal tersebut peneliti mengambil sampel secara
random 16 orang untuk ibu yang diberi senam hamil dan 14 orang tanpa senam
hamil. Pengukuran lama persalinan diukur dalam satuan menit. Berikut datanya:

Sampel Lama persalinan Sampel tidak Lama persalinan


senam (menit) senam (menit)
1 20 1 60
2 20 2 30
D. Uji – t Sampel Bebas
3 13 3 45
4 30 4 40
5 10 5 30
6 20 6 45
7 20 7 70
8 15 8 14
9 10 9 38
10 15 10 15
11 25 11 40
12 10 12 25
13 10 13 15
14 15 14 20
15 25
16 10

Penyelesaian:

Dik: Sampel senam => n2 = 16 𝑋̅2= 16,75 s2 = 6,35 𝑠22 =


40,32

Sampel tidak senam => n1 = 14 𝑋̅1= 34,79 s1 = 16,92 𝑠12 =


286,29

• Langkah 1: uji homogenitas varians


Ho: Tdk ada perbedaan varian kedua sampel
Ha: ada perbedaan varian kedua sampel

𝑠12 286,29
𝐹= = = 7,09
𝑠22 40,32

df2 = n2 – 1 =16-1 = 15
df1 = n1 – 1 = 14-1 =13

Ftabel = 2,45
Keputusan: Fhit >Ftabel maka Ho ditolak

Kesimpulan kedua sampel memiliki variansi heterogen

• Langkah 2: Buat hipotesis


Ho: Tidak ada pengaruh senam hamil terhadap lama persalinan
D. Uji – t Sampel Bebas
Ha: Ada pengaruh senam hamil terhadap lama persalinan

• Langkah 3: Hitung nilai t

𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡 ℎ𝑖𝑡 =
𝑠 2
𝑠 2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2

34,79−16,75
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 286,29 40,32
= 0,79
√ +
14 16

• Langkah 4: Hitung nilai t tabel dengan α=0,05

𝑠2 286,29 𝑠2 40,32
𝑤1=𝑛1 = 𝑤2 =𝑛2 = t1 = t(1/2α)(n1-1) t2 = t(1/2α)(n2-1)
1 14 2 16

𝑤1=20,45 𝑤2 =2,52 t1 = t(0,025)(14-1) =2,16 t2 = t(0,025)(16-1)


=2,13

𝑤1 𝑡1 +𝑤2 𝑡2 (20,45)(2,16)+(2,52)(2,13)
= = 2,156=2,16
𝑤1 + 𝑤2 20,45+ 2,52

• Langkah 5: Penentuan daerah penolakan


𝑤1 𝑡1 +𝑤2 𝑡2
Ho ditolak jika: -thitung< - ttabel (thit < - ) atau thitung> ttabel (thit >
𝑤1 + 𝑤2
𝑤1 𝑡1 +𝑤2 𝑡2
)
𝑤1 + 𝑤2

Karena t hitung = 0,79<2,16 maka Ho diterima

• Langkah 6: Kesimpulan
Karena Ho diterima maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
senam hamil terhadap lama persalinan.
D. Uji – t Sampel Bebas
Latihan Soal

Suatu kelas memiliki jumlah mahasiswa 43 orang yang ingin diukur perbedaan
rata-rata tingkat kecerdasan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Jumlah
mahasiswa laki-laki sebanyak 20 orang dan mahasiswa perempuan sebanyak 23
orang. Rata-rata tingkat keceradasan mahasiswa laki-laki adalah 42,64 dan
tingkat kecerdasan mahasiswa perempuan adalah 37,84. Standar deviasi
mahasiswa laki-laki 22 dan perempuan 23. Diketahui standar deviasi mahasiswa
laki-laki 22 dan mahasiswa perempuan 23.
Buktikan apakah ada perbedaan tingkat kecerdasan pada mahasiswa laki-laki dan
perempuan pada α=0,05.

Langkah-langkah:
1. Hipotesis untuk uji homogenitas 1. Sebutkan hipotesis uji
H0 : ……………………………………. homogenitas
H1 : …………………………………….

2. Hitung nilai varians kelompok


S12 = ………… 2. Lakukan perhitungan nilai
S22 = ………… varians yang akan
digunakan untuk
menghitung nilai statistic uji
homogenitas atau tuliskan
nilai statistik yang diketahui
dalam soal.

3. Nilai F-hitung 3. Menghitung nilai statistic


uji (nilai F-hitung)
𝐹ℎ𝑖𝑡 = = =⋯

4. Penentuan daerah penolakan 4. Menentukan nilai F-tabel


(keputusan Ho diterima atau dan menarik kesimpulan
ditolak) dengan membandingkan
Fhit = …….. nilai F-hitung dengan F-
Ftabel = ……... tabel.

Fhit ….. Ftabel


Berarti ……………….
D. Uji – t Sampel Bebas

5. Membuat Kesimpulan 5. Membuat keseimpulan


………………………………………………..... homogen atau heterogen
…………………………………………………..

6. Hipotesis: 6. Sebutkan hipotesis uji


H0 : ……………………………………. homogenitas
H1 : …………………………………….

7. Hitung nilai 7. Lakukan perhitungan


𝑋̅1= ……. beberapa nilai statistik yang
𝑋̅2= ……. akan digunakan untuk
𝑠12 = ……. menghitung nilai statistik uji
𝑠22 = …….. atau tuliskan nilai statistik
𝑛1 = ……. yang diketahui dalam soal.
𝑛2 = …….
8. Menghitung nilai statistik
uji (nilai t-hitung)
8. Nilai t-hitung

𝑡ℎ𝑖𝑡 = = =⋯
9. Menentukan nilai F-tabel
9. Dengan menggunakan α = 5% dapat dan menarik kesimpulan
disimpulkan: dengan membandingkan
thit = …….. nilai t-hitung dengan t-
ttabel = ……... tabel.

thit ….. ttabel


Berarti ………………. 10. Membuat keseimpulan
sesuai hipotesis.
10. Membuat Kesimpulan
……………………………………………….....
…………………………………………………..
…………………………………………………..
D. Uji – t Sampel Bebas
Umpan Balik:

Langkah-langkah:
1. Hipotesis untuk uji homogenitas 1. Sebutkan hipotesis uji
H0: tdk ada perbedaan varian kedua homogenitas
sampel
H1: ada perbedaan varian kedua
sampel

2. Hitung nilai varians kelompok 2. Lakukan perhitungan nilai


S12 = 529 varians yang akan
S22 = 484 digunakan untuk
menghitung nilai statistic uji
homogenitas atau tuliskan
nilai statistik yang diketahui
dalam soal.

3. Menghitung nilai statistic


3. Nilai F-hitung uji (nilai F-hitung)

𝑠12 524
𝐹= = = 1,09
𝑠22 484

4. Menentukan nilai F-tabel


4. Penentuan daerah penolakan
dan menarik kesimpulan
(keputusan Ho diterima atau
dengan membandingkan
ditolak)
nilai F-hitung dengan F-
Fhit = 1,09
tabel.
Ftabel = 2,11

Fhit ≤ Ftabel
Berarti Ho diterima
5. Membuat keseimpulan
5. Membuat Kesimpulan
homogen atau heterogen
Jadi tidak ada perbedaan varian
kedua sampel (homogen)

6. Hipotesis:
6. Sebutkan hipotesis uji
H0: tidak ada perbedaan rata-rata
homogenitas
tingkat kecerdasan mahasiswa
laki-laki dan perempuan
H1: ada perbedaan rata-rata tingkat
kecerdasan mahasiswa laki-laki
D. Uji – t Sampel Bebas
dan perempuan

7. Hitung nilai 7. Lakukan perhitungan


𝑋̅1= 37,84 beberapa nilai statistik yang
𝑋̅2= 42,65 akan digunakan untuk
𝑠12 = 529 menghitung nilai statistik uji
𝑠22 = 484 atau tuliskan nilai statistik
𝑛1 = 20 yang diketahui dalam soal.
𝑛2 = 23

8. Nilai t-hitung 8. Menghitung nilai statistik


uji (nilai t-hitung)
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 1 1
𝑠√ +
𝑛1 𝑛2

(20−1)529+ (23−1)484
𝑠=√ 20+ 23−2
𝑠 = 22,47

20−23
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 1 1
22,47√ +
20 23
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = −0,44 =>dengan df=n1+n2–2=20+23-2=41

9. Dengan menggunakan α = 5% dapat 9. Menentukan nilai F-tabel


disimpulkan: dan menarik kesimpulan
thit = -0,44 dengan membandingkan
ttabel = 2,0195 nilai t-hitung dengan t-
tabel.
thit > ttabel atau -thit < -ttabel
Berarti Ho diterima

10. Membuat Kesimpulan 10. Membuat keseimpulan


Jadi tidak ada perbedaan rata-rata sesuai hipotesis.
tingkat kecerdasan mahasiswa laki-
laki dan perempuan.
D. Uji – t Sampel Bebas
Evaluasi

Mengerti
No. Komponen Evaluasi
Ya Tidak
1. Fungsi uji-t sampel bebas
2. Syarat uji-t sampel bebas
3. Hipotesis uji-t sampel bebas
Cara menghitung uji-t sampel
4.
bebas
5. Cara membaca Tabel F dan Tabel t
Cara mengambil kesimpulan uji-t
6.
sampel bebas

Rangkuman

Materi diatas telah menjelaskan prinsip uji-t sampel bebas, fungsi, syarat dan
hipotesisnya. Selain itu juga dijelaskan cara perhitungan dan cara penarikan
kesimpulan.
E. Uji – t Sampel Berpasangan
Fungsi Uji:

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata antara dua kelompok data
yang berasal dari subyek yang sama.

Asumsi:

1. Data berskala interval atau rasio


2. Data berdistribusi normal

Rumus uji-t sampel berpasangan:

𝑑
𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑠
⁄ 𝑛

Dimana:

∑ 𝑑𝑖
𝑑= i = 1, 2, 3, …, n
𝑛

𝑛 ∑ 𝑑𝑖 2 − (∑ 𝑑𝑖)2
𝑠= √
𝑛(𝑛 − 1)

n = besar sampel
𝑑 = selisih nilai rata-rata
𝑠= simpangan baku sampel

Kriteria pengujian hipotesis untuk dua sampel bebas dengan varian homogen:

1. Hipotesis satu arah dengan dugaan “lebih”


Ho ditolak jika: thitung> ttabel (thit > t(α)(n-1))
2. Hipotesis satu arah dengan dugaan “kurang”
Ho ditolak jika: thitung< - ttabel (thit < - t(α)(n-1))
3. Hipotesis dua arah dengan dugaan “berbeda”, “hubungan” dan
“pengaruh” alfa harus dibagi dua
Ho ditolak jika: thitung< - ttabel (thit < - t(1/2α)(n-1)) atau thitung> ttabel (thit >
t(1/2α)(n-1))
E. Uji – t Sampel Berpasangan
Contoh Soal:
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan tekanan darah sistolik
(mmHg) sebelum dan sesudah ber-KB atau dengan kata lain apakah ada
pengaruh KB terhadap tekanan darah sistolik. Untuk membuktikan diambil
sampel secara random sebanyak 10 orang wanita peserta KB (Keluarga
Berencana) dengan menggunakan Depo Provera sebagai obat kontrasepsinya.
Sebelum dan sesudah 6 bulan kemudian diukur tekanan darah sistoliknya.
Sampel Tekanan darah sistolik (mmHg)
Sebelum Sesudah
1 128 131
2 130 129
3 133 132
4 127 130
5 124 126
6 134 129
7 139 133
8 128 130
9 132 128
10 131 130
Penyelesaian:
Langkah 1: buat hipotesisnya
Ho: Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah ber-KB
Ha: Ada perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah ber-KB

Langkah 2: hitung nilai t


Untuk mempermudah perhitungan maka dibuat tabel berikut:
Tekanan darah sistolik (mmHg)
Sampel di di²
Sebelum Sesudah
1 128 131 -3 9
2 130 129 1 1
3 133 132 1 1
4 127 130 -3 9
5 124 126 -2 4
6 134 129 5 25
7 139 133 6 36
8 128 130 -2 4
9 132 128 4 16
10 131 130 1 1
n=10 Σdi=8 Σdi²=106
E. Uji – t Sampel Berpasangan
Diketahui:

Σdi=8

Σdi²=106

n = 10

2
∑ 𝑑𝑖 8 𝑛 ∑ 𝑑𝑖 − (∑ 𝑑𝑖)2 10(106)− 64
jadi 𝑑 = = 10 = 0,8 𝑠=√ = √ = 3,33
𝑛 𝑛(𝑛−1) 10(9)

0,8
Diperoleh t hitung = 3,33 = 0,76

√10

Langkah 3: hitung nilai t tabel dengan α=0,05

t tabel= t(1/2α)(n-1) = t(0,025)(9) = 2,26

Langkah 4: tentukan keputusan

Karena nilai t hitung = 0,76 berada antara -2,26 dan 2,26 maka Ho diterima.

Langkah 5: Kesimpulan

Karena Ho diterima, maka dapat disimpulakan bahwa tidak ada perbedaan


tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah ber-KB. Dengan kata lain tidak
pengaruh KB terhadap tekanan darah sistolik.
E. Uji – t Sampel Berpasangan
Tugas

Seorang peneliti memberikan metode belajar baru pada mahasiswa. Kemudian


dilakukan tes pada mahasiswa tersebut sebelum dan sesudah penerapan metode
baru tersebut.

Sampel Sebelum Sesudah


1 73 70
2 60 65
3 65 66
4 70 78
5 57 57
6 50 50
7 78 79
8 81 80
9 56 55
10 76 77
11 77 81
12 69 80
13 80 45
14 81 80
15 82 81

Buktikan apakah ada pengaruh metode baru terhadap pengetahuan mahasiswa


(alfa=0.05).

Anda mungkin juga menyukai