BIOSTATISTIKA
PARAMETRIK
- Statistika Parametrik
- Statistika Nonparametrik
- Rasio
- Interval
- Ordinal
- Nomminal
Selain skala data, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi untuk penggunaan
Statistika Parametrik yaitu distribusi data, serta hal-hal lain yang bersifat khusus
untuk masing-masing uji yang digunakan.
1. Skala data
2. Distribusi data
3. Varians data
Skala Data
Data yang dianalisis dengan menggunakan uji statistika parametric minimal harus
berskala interval, atau dengan kata lain harus berskala interval atau berskala
rasio. Jadi data yang dianalisis harus mempunyai kemampuan “mengukur besar
beda” atau mengukur kelipatan”.
Secara lengkap (untuk skala data) kemampuan diskriminasi dari skala data adalah
sebagai berikut:
Distribusi Data
Uji statistika parametrik mengharuskan data yang dianalisis berdistribusi normal.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melihat distribusi (Normal) data,
yaitu:
Varians Data
Beberapa uji statistika parametrik mensyaratkan data yang menyamai varians
yang homogen jika akan dianalisis dengan uji statistik parametrik. Walaupun ada
yang tidak harus homogeny, karena sudah ada pendekatan tersendiri jika
mempunyai variansi yang heterogen (misal uji-t sampel bebas).
Ada uji khusus yang digunakan untuk menguji varians dari data. Uji ini berbeda
antar suatu uji statsitik parametrik dengan uji yang lainnya.
Misalnya:
Selain 3 asumsi di atas, ada juga asumsi lain yang harus dipenuhi jika akan
menggunakan uji statsitika parametrik tertentu. Misalnya untuk menggunakan
Regresi Linier ada analisis khusus dari residual (model), misal residual harus
identik, normal dan independent.
Uji - t
Asumsi:
Hipotesis:
Satu arah
1. H0 : μ = μₒ (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) dengan nilai (standar)
tertentu)
H1 : μ > μₒ (Nilai rata-rata (sampel) lebih besar dari nilai (standar) tertentu)
2. H0 : μ = μₒ (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) dengan nilai (standar)
tertentu)
H1 : μ < μₒ (Nilai rata-rata (sampel) lebih kecil dari nilai (standar) tertentu)
Dua arah
3. H0 : μ = μₒ (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) dengan nilai (standar)
tertentu)
H1 : μ ≠ μₒ (Ada perbedaan rata-rata (sampel) dengan nilai (standar)
tertentu)
Statistik Uji:
𝑋̅ − 𝜇ₒ
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
𝑠⁄√𝑛
Dimana:
𝑋̅= rata-rata sampel
n = ukuran sampel
s = simpangan baku sampel
μₒ = rata-rata populasi yang dihipotesiskan (nilai standar tertentu)
Pengambilan Keputusan:
Untuk menarik kesimpulan (apakah H0 diterima atau ditolak), digunakan tabel t-
studentI dengan derajat bebas db = n-1 dan tingkat signifikansi α.
Contoh Soal:
Kadar nikotin dalam sebuah batang rokok merek “X” menurut yang tertulis pada
kemasan rokok adalah 10 mg. terdapat dugaan bahwa kadar nikotin yang ada
dalam sebuah batang rokok tersebut lebih dari 10 mg.
8 12 11 9 9 7 10 11 9 8
Pertanyaan: Apakah kadar nikotin yang ada dalam sebuah batang rokok merek
“X” sama dengan yang tercantum pada kemasan rokok tersebut?
C. Uji – t Satu Sampel
Langkah-langkah:
1. Hipotesis: 1. Sebutkan hipotesis ujinya
H0 : μ = 10 mg
H1 : μ ≠ 10 mg
Atau
9,40 − 10
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
1,58⁄√10
𝑡ℎ𝑖𝑡 = −1,2
Artinya:
Tidak ada perbedaan kadar nikotin
dalam sebuah batang rokok merek
“X” dengan yang tercantum dalam
kemasannya
C. Uji – t Satu Sampel
Latihan Soal
Terdapat keluhan dari beberapa ibu rumah tangga, bahwa berat bersih susu
instant kurang dari yang tertulis pada kemasannya. Pada kaleng susu instant
merek “Y” terdapat tulisan berat bersih adalah 400 gr. Beberapa ibu rumah
tangga pernah mencoba menimbang dan mereka menemukan bahwa berat
bersih dari susu instant tersebut kurang dari 400 gr. Yayasan konsumen ingin
mengetahui permasalahan yang sebenarnya, dengan mengadakan suatu
penelitian. Yayasan konsumen mengambil sampel secara acak 15 kaleng susu
instant merek “Y”, dan dilakukan penimbangan ulang.
Diperoleh berat bersih susu kaleng merek “Y” adalah sebagai berikut:
402 406 395 398 400 401 397 398 397 396 395 390 406 408 400
Pertanyaan: Apakah keluhan beberapa ibu rumah tangga tentang berat bersih
susu kaleng instant merek “Y” yang kurang dari 400 gr tersebut benar? (gunakan
α = 5%)
C. Uji – t Satu Sampel
Langkah penyelesaiannya adalah:
Langkah-langkah:
1. Hipotesis: 1. Sebutkan hipotesis ujinya
H0 : …………………………………….
H1 : …………………………………….
3. Nilai t-hitung
Artinya:
……………………………………………….....
…………………………………………………..
…………………………………………………..
…………………………………………………..
C. Uji – t Satu Sampel
Umpan Balik:
Langkah-langkah:
1. Hipotesis: 1. Sebutkan hipotesis ujinya
H0 : μ = 400 gr
H1 : μ < 400 gr
Atau
H0: Berat bersih susu instant sama
dengan 400 gr
H1:Berat bersih susu instant
kurang dari 400 gr
399,267 − 400
𝑡ℎ𝑖𝑡 =
4,8176⁄√15
𝑡ℎ𝑖𝑡 = −0,58945
Artinya:
Berat besih susu instant sama
dengan 400 gr
C. Uji – t Satu Sampel
Evaluasi:
Mengerti
No. Komponen Evaluasi
Ya Tidak
1. Fungsi uji-t satu sampel
2. Syarat uji-t satu sampel
3. Hipotesis uji-t satu sampel
4. Cara menghitung uji-t satu sampel
5. Cara membaca table student, s – t
Cara mengambil kesimpulan uji-t
6.
satu sampel
Rangkuman:
Materi diatas telah menjelaskan prinsip uji-t satu sampel, fungsi, syarat dan
hipotesisnya. Selain itu juga dijelaskan cara perhitungan dan cara penarikan
kesimpulan. Jika ada bagian yang kurang jelas, dapat dibaca buku:
Ada dugaan bahwa kegiatan AChE otak burung puyuh lebih kecil dari 90.
Apakah dugaan tersebut benar pada taraf kepercayaan 5%?
C. Uji – t Satu Sampel
2. Di sebuah desa terdapat tradisi untuk membatasi makanan ibu hamil.
Tradisi ini bertujuan agar bayi yang dilahirkan tidak terlalu besar sehingga
proses persalinan bisa berjalan lancar. Kondisi ini menyebabkan banyak
bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang.
Untuk itu seorang ahli kesehatan masyarakat bermaksud merubah tradisi
itu dengan memberikan bimbingan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan gizi ibu hamil dan persalinan. Diperoleh data berat badan bayi
(kg) yang dilahirkan oleh ibu (yang memperoleh bimbingan dari ahli
kesehatan masyarakat) sebagai berikut:
2,6 2,7 2,3 2,4 2,6 2,8 2,7 2,4 2,5 2,3
Apakah berat badan bayi di desa tersebut sudah sesuai dengan standar
yaitu (diatas 2,5 kg) pada taraf kepercayaan 5%?
C. Uji – t Satu Sampel
Apakah dugaan tentang kadar ter rokok merek tertentu tersebut benar
dengan taraf kepercayaan 0,01?
C. Uji – t Satu Sampel
Cocokkan jawaban tes formatif Anda dengan kunci jawabannya, kemudian hitung
bobot tiap kisi soal berdasarkan Tabel Evaluasi Tes Formatif berikut ini.
Bila tingkat penguasaan Anda lebih dari 80% artinya tingkat penguasaan Anda
“Baik”, Anda dapat melanjutkan ke materi tahap selanjutnya (materi tahap D).
C. Uji – t Satu Sampel
Kunci Jawaban:
1. a. Hipotesis: μ = 90
μ < 90
𝑋̅ = 5,927
s = 75,302
n=6
e. Kesimpulan: H0 ditolak
2. a. Hipotesis: μ = 2,5
μ > 2,5
𝑋̅ = 2,53
s = 0,177
n = 10
e. Kesimpulan: H0 diterima
3. a. Hipotesis: μ = 12%
μ > 12%
e. Kesimpulan: H0 ditolak
thitung = 5,77
e. Kesimpulan: H0 diterima
Asumsi:
1. Data berskala minimal interval
2. Data berdistribusi normal
Hipotesis:
Satu arah
1. H0 : μ1 = μ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) antara kelompok 1 dan
2)
H1 : μ1 > μ2 (Nilai rata-rata (sampel) kelompok 1 lebih besar dibandingkan
dengan kelompok 2)
2. H0 : μ1 = μ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) antara kelompok 1 dan
2)
H1 : μ1 < μ2 (Nilai rata-rata (sampel) kelompok 1 lebih kecil dibandingkan
dengan kelompok 2)
Dua arah
3. H0 : μ1 = μ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata (sampel) antara kelompok 1 dan
2)
H1 : μ1 ≠ μ2 (Ada perbedaan rata-rata (sampel) antara kelompok 1 dan 2)
Perhitungan nilai uji statistika untuk uji-t sampel bebas sangat tergantung pada
kondisi varians data. Untuk itu perlu dilakukan uji variansi untuk mengetahui
apakah data mempunyai varians homogen atau heterogen.
D. Uji – t Sampel Bebas
UJI VARIANSI
Fungsi Uji:
Asumsi:
Hipotesis:
Statistik Uji:
𝑠12
𝐹= 2
𝑠2
Catatan: Varian yang lebih besar jadi pembilang
Dimana:
𝑠12 = varian kelompok 1
𝑠22 = varian kelompok 2
Pengambilan Keputusan:
Untuk menarik kesimpulan (apakah H0 diterima atau ditolak), digunakan F tabel.
H0 diterima, jika:
df2 = n2 – 1
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 1 1
𝑠√𝑛 +𝑛
1 2
Dimana:
df = (n1 – 1) + (n2 – 1) = n1 + n2 - 2
Kriteria pengujian hipotesis untuk dua sampel bebas dengan varian homogen:
Kriteria pengujian hipotesis untuk dua sampel bebas dengan varian heterogen:
𝑠2 𝑠2
Dimana 𝑤1=𝑛1 𝑤2 =𝑛2 t1 = t(α)(n1-1) t2 = t(α)(n2-1)
1 2
𝑠2 𝑠2
Dimana 𝑤1=𝑛1 𝑤2 =𝑛2 t1 = t(1/2α)(n1-1) t2 = t(1/2α)(n2-1)
1 2
Contoh:
M1=m2
M1≠m2
Penyelesaian:
𝑠12 212
𝐹= = 182 = 1,36
𝑠22
df1 = n1 – 1 =10-1 = 9
Ftabel = 3,02
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan varian pada pekerja lapangan dan pekerja
kantoran
Ho: Tidak ada perbedaan signifikan rata-rata tekanan darah pekerja lapangan
dan pekerja kantoran
Ha: Ada perbedaan signifikan rata-rata tekanan darah pekerja lapangan dan
pekerja kantoran
Karena varian sama, maka menggunakan uji-t sampel bebas dengan varian
homogen
(10−1)212 + (11−1)182
𝑠=√ = 19,47
10+ 11−2
150− 130
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 1 1
19,47√ +
10 11
Suatu penelitian ingin melihat apakah ada pengaruh senam hamil terhadap lama
persalinan. Untuk membuktikan hal tersebut peneliti mengambil sampel secara
random 16 orang untuk ibu yang diberi senam hamil dan 14 orang tanpa senam
hamil. Pengukuran lama persalinan diukur dalam satuan menit. Berikut datanya:
Penyelesaian:
𝑠12 286,29
𝐹= = = 7,09
𝑠22 40,32
df2 = n2 – 1 =16-1 = 15
df1 = n1 – 1 = 14-1 =13
Ftabel = 2,45
Keputusan: Fhit >Ftabel maka Ho ditolak
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡 ℎ𝑖𝑡 =
𝑠 2
𝑠 2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2
34,79−16,75
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 286,29 40,32
= 0,79
√ +
14 16
𝑠2 286,29 𝑠2 40,32
𝑤1=𝑛1 = 𝑤2 =𝑛2 = t1 = t(1/2α)(n1-1) t2 = t(1/2α)(n2-1)
1 14 2 16
𝑤1 𝑡1 +𝑤2 𝑡2 (20,45)(2,16)+(2,52)(2,13)
= = 2,156=2,16
𝑤1 + 𝑤2 20,45+ 2,52
• Langkah 6: Kesimpulan
Karena Ho diterima maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh
senam hamil terhadap lama persalinan.
D. Uji – t Sampel Bebas
Latihan Soal
Suatu kelas memiliki jumlah mahasiswa 43 orang yang ingin diukur perbedaan
rata-rata tingkat kecerdasan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Jumlah
mahasiswa laki-laki sebanyak 20 orang dan mahasiswa perempuan sebanyak 23
orang. Rata-rata tingkat keceradasan mahasiswa laki-laki adalah 42,64 dan
tingkat kecerdasan mahasiswa perempuan adalah 37,84. Standar deviasi
mahasiswa laki-laki 22 dan perempuan 23. Diketahui standar deviasi mahasiswa
laki-laki 22 dan mahasiswa perempuan 23.
Buktikan apakah ada perbedaan tingkat kecerdasan pada mahasiswa laki-laki dan
perempuan pada α=0,05.
Langkah-langkah:
1. Hipotesis untuk uji homogenitas 1. Sebutkan hipotesis uji
H0 : ……………………………………. homogenitas
H1 : …………………………………….
𝑡ℎ𝑖𝑡 = = =⋯
9. Menentukan nilai F-tabel
9. Dengan menggunakan α = 5% dapat dan menarik kesimpulan
disimpulkan: dengan membandingkan
thit = …….. nilai t-hitung dengan t-
ttabel = ……... tabel.
Langkah-langkah:
1. Hipotesis untuk uji homogenitas 1. Sebutkan hipotesis uji
H0: tdk ada perbedaan varian kedua homogenitas
sampel
H1: ada perbedaan varian kedua
sampel
𝑠12 524
𝐹= = = 1,09
𝑠22 484
Fhit ≤ Ftabel
Berarti Ho diterima
5. Membuat keseimpulan
5. Membuat Kesimpulan
homogen atau heterogen
Jadi tidak ada perbedaan varian
kedua sampel (homogen)
6. Hipotesis:
6. Sebutkan hipotesis uji
H0: tidak ada perbedaan rata-rata
homogenitas
tingkat kecerdasan mahasiswa
laki-laki dan perempuan
H1: ada perbedaan rata-rata tingkat
kecerdasan mahasiswa laki-laki
D. Uji – t Sampel Bebas
dan perempuan
(20−1)529+ (23−1)484
𝑠=√ 20+ 23−2
𝑠 = 22,47
20−23
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = 1 1
22,47√ +
20 23
𝑡 ℎ𝑖𝑡 = −0,44 =>dengan df=n1+n2–2=20+23-2=41
Mengerti
No. Komponen Evaluasi
Ya Tidak
1. Fungsi uji-t sampel bebas
2. Syarat uji-t sampel bebas
3. Hipotesis uji-t sampel bebas
Cara menghitung uji-t sampel
4.
bebas
5. Cara membaca Tabel F dan Tabel t
Cara mengambil kesimpulan uji-t
6.
sampel bebas
Rangkuman
Materi diatas telah menjelaskan prinsip uji-t sampel bebas, fungsi, syarat dan
hipotesisnya. Selain itu juga dijelaskan cara perhitungan dan cara penarikan
kesimpulan.
E. Uji – t Sampel Berpasangan
Fungsi Uji:
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata antara dua kelompok data
yang berasal dari subyek yang sama.
Asumsi:
𝑑
𝑡ℎ𝑖𝑡 = 𝑠
⁄ 𝑛
√
Dimana:
∑ 𝑑𝑖
𝑑= i = 1, 2, 3, …, n
𝑛
𝑛 ∑ 𝑑𝑖 2 − (∑ 𝑑𝑖)2
𝑠= √
𝑛(𝑛 − 1)
n = besar sampel
𝑑 = selisih nilai rata-rata
𝑠= simpangan baku sampel
Kriteria pengujian hipotesis untuk dua sampel bebas dengan varian homogen:
Σdi=8
Σdi²=106
n = 10
2
∑ 𝑑𝑖 8 𝑛 ∑ 𝑑𝑖 − (∑ 𝑑𝑖)2 10(106)− 64
jadi 𝑑 = = 10 = 0,8 𝑠=√ = √ = 3,33
𝑛 𝑛(𝑛−1) 10(9)
0,8
Diperoleh t hitung = 3,33 = 0,76
⁄
√10
Karena nilai t hitung = 0,76 berada antara -2,26 dan 2,26 maka Ho diterima.
Langkah 5: Kesimpulan