Dirjen BM - Bahan Webinar Membangun Jaringan Jalan Untuk Konektivitas - 2 THN Trans Jawa Rev3
Dirjen BM - Bahan Webinar Membangun Jaringan Jalan Untuk Konektivitas - 2 THN Trans Jawa Rev3
Jalan untuk
Konektivitas
Desember | 2020
4
Kerangka tersebut mempertimbangkan kondisi kepulauan, geografi ekonomi dan demografi
ARAHAN BIDANG INFRASTRUKTUR (RPJMN 2020-2024)
PN5
PN6
Sumber: lpi.worldbank.org
KONDISI JARINGAN JALAN DI INDONESIA
Proporsi panjang jalan di Indonesia
Peta Jalan Nasional berdasarkan kewenangan
9
Sumber: IRMS Semester 2, 2019
JALAN NASIONAL MENDUKUNG ANTARMODA
Sebaran Pelabuhan Utama dan Pengumpul Sebaran Pelabuhan Penyeberangan Kelas I Sebaran Bandara Pengumpul
10
JALAN NASIONAL MENDUKUNG PUSAT-PUSAT KEGIATAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lampiran II)
Sebaran Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Sebaran Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Jumlah PKN : 45 (Sudah terkoneksi jalan nasional) Jumlah PKW : 181 (sudah terkoneksi jalan nasional)
11
JALAN NASIONAL MENDUKUNG KAWASAN INDUSTRI
12
JALAN NASIONAL MENDUKUNG KAWASAN EKONOMI KHUSUS
Berdasarkan Lampiran I Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024
13
JALAN NASIONAL MENDUKUNG KSPN
• Sistem jaringan jalan nasional mendukung konektivitas dan aksesibilitas menuju Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) secara bertahap.
• Saat ini terdapat 70 dari 88 KSPN yang telah diakses oleh jalan nasional
14
3| PENCAPAIAN PEMBANGUNAN JALAN 2015 – 2019
DAN
RENCANA PEMBANGUNAN JALAN 2020 – 2024
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN 2015 - 2019
1.298 KM 2.650 KM
(Pembangunan Jalan Tol) (Pembangunan Jalan Nasional)
47.017 KM 58.002 M
(Preservasi Jalan Nasional) (Pembangunan Jembatan) 16
KEGIATAN PRIORITAS DITJEN. BINA MARGA 2020-2024
UNTUK MENDUKUNG KONEKTIVITAS
KONEKTIVITAS JALAN
Tema Pembangunan: Jalan Lingkar, Lintas Barat Sumatera, Lintas Selatan Kalimatan, Lintas Tengah Kalimantan, Menuju
(ProP 1) 1. Pembangunan Jalan Strategis Perbatasan, Missing Link, Pansela, Penghubung Lintas, Perbatasan, Perkotaan, Pulau Terkecil Terluar, Trans Papua
Jalan Tol Non Trans Jawa, Jabodetabek, Trans Jawa, Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Tol
(ProP 2) 2. Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Tol Samarinda-Bontang, Tol Ngawi
Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Manyar-Bunder, Tol Waru, Tol Perkotaan Medan
(ProP 3) 3. Pembangunan
PembangunanJalan
JalanMendukung
Mendukung Kawasan
Kawasan Prioritas
Prioritas (KI,KEK
(KI,KEK dan dan KSPN)
KSPN)
(ProP 5) 5. Preservasi
PreservasiJalan
JalanNasional
Nasional (Termasuk
(Termasuk Peningkatan/
Peningkatan/ Pelebaran)
Pelebaran)
(ProP 7) 7. Pengembangan
PengembanganWilayah
WilayahSuramadu
Suramadu 17
TARGET KINERJA DITJEN BINA MARGA 2020-2024
47.017 KM 2.500 KM
(Pemeliharaan Jalan Nasional) (Jalan Tol Baru dan/atau Beroperasi)
3.000 KM
(Jalan Nasional Baru)
510.366 m
(Jembatan Terpelihara) 2.642,4 Km
Jalan Strategis Lintas Utama Pulau
253 Km
Jalan yang mendukung Kawasan Prioritas
38.726 m
(Jembatan Dibangun) 104 Km
Panjang Jalan Akses simpul transportasi yang (Pelabuhan ,
Bandara)
1.000 Km
31.053 m (Dukungan Jalan Daerah)
(Fly Over dan Underpass Dibangun)
18
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR
19
4| JALAN TOL TRANS JAWA
SEJARAH JALAN TOL TRANS JAWA
• Jalan Tol Trans Jawa membentang dari Merak hingga Banyuwangi sepanjang ±1.000 km
• Jalan Tol Trans Jawa menghubungkan pusat – pusat kegiatan nasional dan beberapa Kota
Metropolitan, seperti Serang, Jabodetabek, Cekungan Bandung, Cirebon, Kedungsepur,
Gerbangkertasusila, dll.
• Jalan Tol Trans Jawa merupakan bagian dari Asian Highways 2 (AH 2).
21
SEJARAH JALAN TOL TRANS JAWA
Nama Ruas Panjang (Km) Diresmikan pada
Tol Semarang 24,75 1983
Tangerang - Merak 73,00 1984
Jakarta - Tangerang 27,00 1984
Surabaya – Gempol - Pasuruan 79,15 1986 – 2018
Jakarta – Cikampek 73,00 1988
Lingkar Dalam Jakarta 49,00 1990 - 1996
Lingkar Luar Jakarta 1 55,69 1990 - 2010
Palimanan - Kanci 26,00 1998
Periode Stagnasi 2000 - 2010
Kanci – Batang 131,00 2010 – 2018
Kertosono – Mojokerto - Surabaya 76,77 2011 – 2017
Semarang - Solo 72,64 2011 – 2018
Lingkar Luar Jakarta 2 121,80 2012 – 2019
Cikopo - Palimanan 116,00 2015 Akselerasi Pembangunan
Jalan Tol setelah adanya
Batang – Semarang 75,00 2018
kebijakan (penetapan UU
Solo – Ngawi – Kertosono 177,02 2018 Lahan no. 2 tahun 2012 dan
Pasuruan - Probolinggo 45,00 2019 LMAN)
SELF SELF
FORGIVING
ENFORCING EXPLAINING
ROAD
ROAD ROAD
24
UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN JALAN NASIONAL
Data Kecepatan :
a. SEBELUM Marka Speed
Reducer
Maks. : 127 Km/Jam
Min : 29 Km/Jam
26
INOVASI PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
27
PADAT KARYA PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN
DASAR HUKUM
SURAT EDARAN SURAT EDARAN
1 NOMOR: 8/SE/Db/2020 2 NOMOR: 9/SE/Db/2020
Tgl: 07 April 2020 Tgl: 27 Mei 2020
Mekanisme Padat Karya Di Spesifikasi Khusus Interim dan
Direktorat Jenderal Bina Analisa Harga Satuan (AHS)
Marga Pekerjaan Yang Dilaksanakan Secara
Padat Karya Di Direktorat Jenderal
Bina Marga Akibat Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19)
CONTOH PEKERJAAN PADAT KARYA
Multilane Free Flow (MLFF) merupakan goal akhir transaksi tol nontunai dimana pembayaran tol dilakukan pada
kecepatan tempuh normal (tanpa berhenti atau melambat)
Kelebihan MLFF
• Tidak perlu berhenti untuk transaksi
• Tidak ada antrian akibat transaksi di gerbang tol
• Kemudahan iInteroperabilitas dan split revenue antar BUJT
• Efisiensi biaya operasional
• Ramah lingkungan
KESIAPAN ▪ Penyusunan regulasi law ▪ Pengujian law • Law Enforcement sudah siap 100%
enforcement bersama enforcement serta
LAW pihak terkait mematangkan
ENFORCEMENT implementasi law 29
enforcement
PENERAPAN TEKNOLOGI WIM BRIDGE
VALUE ENGINEERING (VE)
31
SISTEM MANAJEMEN ASET JALAN
Data In -
SiTI Survei Data Jaki
Modul Lereng Slope
A Perkerasan Data Data
Survei Lalu Satker
lintas dan PPK
Survey12
Data Data
Perkerasan
3
Proyek
TRADE OFF
Data Data
Modul Modul
Kebencanaan Lainnya
Struktur Keselamatan
Data
Workplan
Survei
Jembatan
IRMS V.3
JA
KI
Kemampua Invi -
n: J
Kompleksitas model Sederhana s/d Kompleks
Ketersediaan Siste
Kedetailan output Strategis s/d Proyek
model dan data m 32
BUILDING INFORMATION MODELING (BIM)
Desa
Land Acquisition
in
Survey
Konstru
Investiga
ksi
tion
Planni Operation
ng Document &
Design
Management Maintena
Collaboration
Field nce
Model
Management Project Coordination
Management
33
BIM PADA PROYEK MANDALIKA BIM PADA PROYEK PANSELA
TERIMA KASIH