Anda di halaman 1dari 44

2

1 Peraturan Perundangan Yang Mendasari


2 Tugas dan Fungsi
3 Struktur Organisasi
4 Hubungan / Koordinasi Dengan Organisasi Lain
5 Permasalahan Dan Isu Strategis
6 Sistem Informasi Kinerja Yang Digunakan
7 Sumber Pembiayaan
Kinerja Utama (Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Program)
8 Tahun 2022
9 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Program (IKP) 2022

10 Hasil Evaluasi AKIP Tahun 2021 dan tindak lanjutnya


3

UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN
Azas akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara

UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara


UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
• Asas pengelolaan keuangan negara : akuntabilitas berorientasi hasil
• Penerapan anggaran berbasis prestasi kinerja
• Akuntabilitas keuangan dan akuntabilitas kinerja

Perpres Nomor 29 Tahun 2014 Tentang


Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
SAKIP diperlukan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan
anggaran berorientasi pada hasil

Permen PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang


Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Permen PAN-RB Nomor 12 Tahun 2015 Tentang


Permenhub Nomor 85 Tahun 2020 Tentang
Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kinerja Instansi Pemerintah

Permen PAN-RB Nomor 88 Tahun 2021 Tentang Mencabut: Permenhub Nomor 45 Tahun 2016 Tentang
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Petunjuk Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
di Kementerian Perhubungan
4

PM 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata KEWENANGAN


Kerja Kementerian Perhubungan
UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan
1) Terkait prasarana merupakan kewenangan Kementerian
TUGAS 2)
Perhubungan;
Terkait jalan merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum
(sekarang bernama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Rakyat);
transportasi darat 3) Peraturan Pelaksanaan dari UU No. 22 Tahun 2009
Berbagai peraturan pelaksanaan dari UU No. 22 Tahun 2009 telah
dapat diselesaikan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan.

FUNGSI UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


1) Pembagian urusan pemerintahan Bidang Perhubungan, untuk
Pemerintah Pusat yaitu Penyelenggaraan Keselamatan dan Keamanan
1. Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan Pelayaran dan Pengalihan P3D (Personil, Pembiayaan Sarana dan
2. Pelaksanaan kebijakan lalu lintas, angkutan, Prasarana, dan Dokumen);
3. Penyusunan norma, standar, sarana, prasarana, sistem 2) Komitmen Pemda dalam mendukung Pembangunan Prasarana Sub
prosedur, dan kriteria lalu lintas dan angkutan Sektor Perhubungan Darat, seperti ketersediaan/pembebasan lahan
4. Pelaksanaan pemberian jalan, sungai, danau, untuk jalan akses.
bimbingan teknis dan penyeberangan, dan PM No. 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
supervisi angkutan multimoda, Kementerian Perhubungan
5. Pelaksanaan evaluasi dan serta peningkatan 1) Keselamatan dan Keamanan Pelayaran TSDP;
pelaporan keterpaduan sistem antar 2) Keselamatan dan Keamanan Angkutan di Perairan, Pelabuhan,
6. Pelaksanaan administrasi moda dan keselamatan Perlindungan Lingkungan Maritim.
Ditjen Hubdat transportasi darat.
7. Pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Menteri
5

1 BALAI
PENGUJIAN LAIK
33 BALAI Pemekaran BPTD
PENGELOLA
JALAN &
SERTIFIKASI
TRANSPORTASI PM 6 Tahun 2023 (33 Balai)
DARAT
KENDARAAN
BERMOTOR
KELAS II & III Mengubah PM 154 Tahun 2016 (25 Balai)
6

• DPR
• Kemenko-Marves
• Bappenas, Kemenkeu & KemenPAN-RB
• BPK & BPKP
• Kementerian PUPR
• Kepolisian Republik Indonesia
• Pemerintah Daerah
• Perusahaan Sektor Transportasi
• BUMN/BUMD
• ATPM
• Asosiasi-asosiasi
• Perguruan Tinggi, Organisasi Transportasi & Masyarakat
• Organisasi Internal Kementerian Perhubungan (Setjen, Hubla, dan sebagainya…)
7

1. PM 108 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor
Umum Tidak Dalam Trayek;
2. Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan dan Angkutan Penyeberangan;
3. Penataan dan pembinaan SDM transportasi darat;
4. Perubahan Mindset dan Cultureset masyarakat, operator terkait prioritas angkutan jalan dan angkutan
umum;
5. ODOL (Over Dimension Over Loading);
6. Perencanaan anggaran dan proses pengadaan;
7. Uji berkala kendaraan bermotor oleh pemerintah dan swasta.
8. Penganggaran melalui Pembiayaan Non APBN;
9. Penerapan Manajemen Risiko;
10. Peningkatan penggunaan kendaraan listrik.
8

Aplikasi e-Performance Aplikasi e-Monitoring

Aplikasi ESR Aplikasi AP2KP


9

Komposisi Per Sumber Pendanaan


BELANJA OPERASIONAL BELANJA NON OPERASIONAL
JUMLAH
NO PROGRAM BELANJA BELANJA RM MURNI
RAYA
PEGAWA BARANG JUMLAH (NON PNBP BLU PLN SBSN JUMLAH
I MENGIKAT OPERASIONAL)

1 Pagu Kebutuhan 566.958.311 1.065.033.798 1.631.992.109 12.072.726.166 - - 217.000.000 162.993.340 12.452.719.506 14.084.711.615

2 Pagu Indikatif 493.409.966 450.967.528 944.377.494 3.014.034.493 633.846.500 - 50.000.000 512.993.340 4.210.874.333 5.155.251.827

3 Pagu Anggaran 493.409.966 516.803.823 1.010.213.789 3.253.851.974 633.846.500 - 50.000.000 512.993.340 4.450.691.814 5.460.905.603

4 Pagu Alokasi Anggaran 493.409.966 450.967.528 944.377.494 3.649.688.269 633.846.500 - 50.000.000 512.993.340 4.846.528.109 5.790.905.603

Pagu Alokasi Anggaran


5 423.409.966 450.967.528 874.377.494 3.381.618.502 633.846.500 - 50.000.000 512.993.340 4.553.458.342 5.427.835.836
(AA)

Pagu Alokasi Anggaran Rp. 5.427.835.836.000,-


Rincian per Jenis Belanja (Dalam Ribu Rupiah) Rincian per Sumber Pendanaan (Dalam Ribu Rupiah)
8,52 % 10,95 %
1. Belanja Pegawai : 493.409.966,- 1. Rupiah Murni : 4.594.065.763,-
36,14 % 0,86 %
2. Belanja Barang : 3.137.525.721,- 2. PNBP : 633.846.500,-

3. PLN : 50.000.000,- 8,86 %


3. Belanja Modal : 2.092.042.486,-

4. SBSN : 512.993.340,-

53,34 % 79,33 %

KOMPOSISI PER PROGRAM KEGIATAN (RSPP)


PAGU ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2023
PAGU ALOKASI PAGU ALOKASI
PAGU PAGU Automatic
NO KEGIATAN PAGU INDIKATIF ANGGARAN ANGGARAN
KEBUTUHAN ANGGARAN Adjusment/ Blokir
(Semula) Menjadi
GA Program Infrastruktur Konektivitas 12.941.356.339 4.352.298.147 4.615.673.288 4.949.192.088 265.569.767 4.683.622.321
4637 Infrastruktur Konektivitas Transportasi Darat 4.479.752.720 1.979.457.437 1.986.460.717 2.016.471.286 197.962.155 1.818.509.131
4638 Pelayanan Transportasi Darat 2.265.082.832 1.051.109.665 1.002.546.659 1.059.057.285 28.500.000 1.030.557.285
4639 Keselamatan Dan Keamanan Transportasi Darat 4.960.748.344 789.112.966 1.054.614.476 1.339.962.453 39.107.612 1.300.854.841
4640 Penunjang Teknis Transportasi Darat 1.235.772.443 532.618.079 572.051.436 533.701.064 - 533.701.064
WA Program Dukungan Manajemen 1.143.355.276 802.953.680 845.232.315 841.713.515 97.500.000 744.213.515
TOTAL 14.084.711.615 5.155.251.827 5.460.905.603 5.790.905.603 363.069.767 5.427.835.836
12

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Capaian


Indikator Kinerja Program Satuan
PK 2020 2020 PK 2021 PK 2021 PK 2022 PK 2022 PK 2022
SP1. Meningkatnya Konektivitas Transportasi Nasional
IKP 1 Rasio konektivitas transportasi darat Rasio 0,64 0,892 0,710 0,925 0,925 0,946 102,27
IKP 5 Rasio konektivitas transportasi perkotaan Rasio 0,273 0,286 0,455 0,500 0,500 0,636 127,20
SP2. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Perhubungan
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
IKP 1 Nilai 80 0 83,000 86,250 83,000 94,057 113,32
Transportasi Darat
IKP 6 On Time Performance (OTP) Transportasi SDP % 83 84,7 83,100 83,310 83,310 83,580 100,32
IKP 7 On Time Performance (OTP) Transportasi Perkotaan % 50 50,24 30,000 32,240 40,000 40,867 102,17
SP3. Meningkatnya Keselamatan Transportasi
Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Jalan per
IKP 1 rasio 0,02 0,0037 0,019 0,015 0,015 0 200
10.000 Keberangkatan
Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi
IKP 2 rasio 0,088 0,129 0,086 0,039 0,085 0 200
Penyeberangan per 10.000 Pelayaran
SP4. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kebijakan, Regulasi, dan Hukum
Rasio jumlah Peraturan Menteri Perhubungan yang
Mendapat Class Action oleh Masyarakat Dibandingkan
IKP 1 % Nihil Nihil 0,200 0 0,100 0 200
dengan Peraturan Menteri Perhubungan yang
Dikeluarkan/Ditetapkan
SP5. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
IKP 1 Indeks RB Kementerian Perhubungan Nilai Nihil Nihil 79,000 78,390 79,500 79,20 96,62
13

1. Capaian Nilai SAKIP Kementerian Perhubungan &


Ditjen Hubdat Pada Tahun 2019, 2020, 2021 adalah:

Tahu Kementerian Ditjen Hubdat


n Perhubungan
2019 74,80 (Predikat BB) 81,86 (Predikat A)
2020 75,53 (Predikat BB) 79,96 (Predikat BB)
2021 77,58 (Predikat BB) 80,44 (Predikat A)

2. Dengan Dilakukan Uji Petik Evaluasi AKIP Tahun 2021


Oleh Inspektorat Jenderal, Kemenhub, pada:
17 Juni 2022 21 Juni 2022 22-24 Juni 2022

• BPTD Wil. IX Prov. • Ditjen Perhubungan • Direktorat Angkutan


Jabar Darat Jalan;
(Unit Kerja Eselon I) • Direktorat TSDP;
• BPTD WIL. XVI Prov.
Kalteng

3.Sudah dilakukan Tindak Lanjut :


14

DITJEN HUBDAT OLEH ITJEN KEMENHUB


Sesuai Surat Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan Nomor PS.303/1/22/ITJEN/2022 tanggal 29 Juli 2022
perihal Hasil Evaluasi Atas Implementasi SAKIP Tahun 2021 pada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

NO REKOMENDASI TINDAK LANJUT


1 Melakukan perbaikan Nomenklatur pada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Dokumen Renstra Unit Kerja (Bab IV 1) Telah melakukan:
Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan selaras • Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Evaluasi Rencana Strategis (1 Sept 2022)
dengan Matriks Kerangka Kinerja) • Rapat Kerja Penyusunan Cascading Indikator Kinerja Berbasis Hasil (Rencana: Oktober 2022)
2 Dokumen Renstra Unit Kerja dilampirkan • Rapat Kerja Penyusunan Pedoman Teknis Penyusunan Renstra (Rencana : Oktober)
dengan Matriks Kerangka Kinerja dan 2) Masih dalam tahap berkoordinasi dengan Biro Perencanaan, Setjen Kemenhub selaku Pembina terkait Reviu Dokumen Renstra Tahun
Pendanaan dan Dokumen Renstra 2020-2024 dan evaluasi penyempurnaan Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen • Sekretariat Jenderal Kemenhub dalam proses pelaksanaan reviu Indikator Kinerja Utama (PM 70/2017) sebagai input dalam
Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Perjanjian pelaksanaan Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2025-2029. Sedangkan, usulan reviu Renstra Kementerian Perhubungan
Kinerja, Indikator Kinerja dan Rencana Aksi Tahun 2020-2024 dalam proses penjajakan dengan mempertimbangkan adanya perubahan struktur organisasi di Unit Kerja Eselon I
serta berorientasi pada Outcome Badan Kebijakan Transportasi.
• Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga sedang melakukan pendalaman konsep perubahan Indikator Kinerja di Lingkungan Ditjen
Hubdat.
3 Berkoordinasi dengan Biro Perencanaan untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
segera dilakukan integrasi pada Aplikasi e- 1) berkoordinasi dengan Biro Perencanaan, Setjen Kemenhub terkait integrasi pada Aplikasi e-Performance dan Aplikasi AP2KP
Performance dan Aplikasi AP2KP
4 Pengukuran Kinerja pada Kedua Aplikasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
yang telah terintegrasi dijadikan dasar sebagai 1) menerbitkan surat pengingat dan rekapitulasi pengukuran kinerja secara bulanan terkait e-
1) Pemberian Reward and Punishment; performance, triwulanan terkait
2) Penyesuaian (pemberian/pengurangan) Laporan Monitoring Capaian Kinerja (LMCK) dan tahunan terkait Laporan Kinerja Instansi
tunjangan kinerja/penghasilan; Pemerintah (LKIP)
3) Penempatan/penghapusan Jabatan 2) Reward SAKIP berdasarkan Aplikasi E-Performance dan Implementasi SAKIP di
baik struktural maupun fungsional. Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang dilaksanakan pada bulan
November 2022
3) berkoordinasi dengan Biro Kepegawaian, Setjen Kemenhub terkait integrasi pengukuran
kinerja dan penyesuaian penghasilan, penempatan/ penghapusasn jabatan
5 Menginstruksikan kepada seluruh Unit Kerja di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menginstruksikan dan memberi teguran melalui:
Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan 1) Surat Dirjen Hubdat Nomor IP.105/3/18/DJPD/2021 tanggal 22 Desember 2021 tentang
Darat agar menyampaikan Laporan Sosialisasi dan Pengumpulan Dokumen Penyelenggaraan SAKIP (Batas Waktu Aplikasi
Kinerja secara tepat waktu dan memberikan E-SAKIP Reviu: 28 Februari tahun berjalan)
teguran kepada Unit Kerja yang tidak 2) Rapat Evaluasi Mandiri SAKIP pada Kriteria Dokumen SAKIP telah diupload tepat waktu
menyampaikan Laporan Kinerja Tahun 2021 pada aplikasi E-SAKIP Reviu pada tanggal 19 Juli 2022.
secara tepat waktu pada Aplikasi e-SAKIP Reviu 3) Evaluasi Mandiri SAKIP pada Kriteria Dokumen SAKIP Telah Menggambarkan Hubungan
(ESR) Kementerian PAN-RB yang Selaras (Cascading) di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
pada 22 Juli 2022
4) Evaluasi Mandiri SAKIP pada Kriteria Dokumen SAKIP telah diupload tepat waktu
pada aplikasi E-SAKIP Revi pada 19 Juli 2022
15

DITJEN HUBDAT OLEH ITJEN KEMENHUB


Sesuai Surat Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan Nomor PS.303/1/22/ITJEN/2022 tanggal 29 Juli 2022
perihal Hasil Evaluasi Atas Implementasi SAKIP Tahun 2021 pada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

NO REKOMENDASI TINDAK LANJUT


6 Laporan Kinerja dapat menginfokan analisis dan evaluasi realisasi kinerja dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menginfokan analisis dan evaluasi realisasi kinerja dengan
realisasi kinerja UPT atau instansi lain di Level Nasional/ Internasional realisasi kinerja UPT atau instansi lain di Level Nasional/ Internasional (Benchmark Kinerja) pada
(Benchmark Kinerja) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2022
7 Mempertahankan peran evaluator internal di Lingkungan Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Perhubungan Darat dan melakukan kegiatan Consulting serta penyamaan persepsi 1) Surat Dirjen Hubdat Nomor KP.901/4/16/DJPD/2021 tanggal 09 Desember 2021 perihal
terkait kriteria pada LKE dengan Inspektorat Jenderal dalam upaya Pembentukan Tim Penyusun Dokumen SAKIP di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
penyempurnaan secara terus menerus yang nantinya akan berpengaruh terhadap Darat
penyempurnaan implementasi SAKIP di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2) Surat Keputusan Dirjen Hubdat Nomor KP-DRJD 2386 Tahun 2022 tentang Tim Penyusun Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan E-Performance di Lingkungan Ditjen Hubdat
3) Surat Keputusan Dirjen Hubdat Nomor KP.981/DJRD/2021 tentang Kelompok Kerja Evaluasi atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat
4) Telah melakukan Sosialisasi Evaluasi Mandiri SAKIP di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat pada tanggal 03 – 06 Agustus 2022
5) Berkomitmen mempertahankan peran evaluator internal di Lingkungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat dan melakukan kegiatan Consulting dengan Inspektorat Jenderal
16

SAKIP: Bagian Reformasi Birokrasi pada Area Penguatan Akuntabilitas Kinerja

8 Area Perubahan
Reformasi Birokrasi Komponen SAKIP Pelaksanaan SAKIP Keterangan

01. Manajemen Perubahan


01. Rencana Strategis 01. Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024 Setiap 5 Tahun

02. Deregulasi Kebijakan


02. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2023 Setiap Tahun Maks. 25 Januari*
02. Perjanjian Kinerja 03. Perjanjian Kinerja (PK) 2023 Setiap Tahun Maks. 25 Januari*
04. Rencana Aksi (Renaksi) 2023 Setiap Tahun Maks. 25 Januari*
03. Penataan Organisasi

04. Penataan Tatalaksana 03. Pengukuran Kinerja 05. Laporan Monitoring Capaian Kinerja Setiap 3 Bulan
Triwulanan (LMCK Tw I, II, III)
06. Monitoring Rencana Aksi (Renaksi) Setiap Bulan
05. Penataan SDM Aparatur 07. Aplikasi E-SAKIP Reviu Maks. 28 Februari
04. Pengelolaan
Data Kinerja 08. Aplikasi E-Performance Setiap Bulan Maks, Tanggal 5
06. Penguatan Akuntabilitas
Kinerja = (SAKIP)
09. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Setiap Tahun Maks. 25 Januari*
05. Pelaporan Kinerja (LKIP) 2022
07. Penguatan Pengawasan

10. Evaluasi Paruh Waktu Renstra


08. Manajemen Perubahan 06. Reviu & Evaluasi 11. Evaluasi Mandiri AKIP oleh Ditjen Hubdat
Kinerja 12. Evaluasi AKIP oleh ITJEN, Kemenhub
13. Evaluasi AKIP oleh KemenPAN-RB
17

PERENCANAA PELAPORAN
PENGUKURAN EVALUASI INTERNAL
N KINERJA
Penyusunan PEMANTAUAN SURAT SETIAP BULAN • Rapat Kerja Penyusunan Revisi Perjanjian Kinerja • Simulasi Evaluasi Mandiri Sistem Akuntabilitas
Renstra 2020-2024 Tahun 2021, LKIP 2021, Rencana Kinerja Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Tahun
Tahunan (RKT) Tahun 2022 dan Persiapan 2023 di Lingkungan Direktorat Jenderal
Pada 25 Oktober 2018
Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Perhubungan Darat
Instansi Pemerintah (SAKIP) Tahun 2022 di pada 15 -17 Mei 2023
Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat pada 8-11 Desember 2021 • Sosialisasi Evaluasi Mandiri Sistem Akuntabilitas
• Rapat tentang Pemantauan, Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di
Pengisian Rekapitulasi (LMCK Tw I) dan Evaluasi Direktorat Jenderal Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
E-Performance E-Performance Perhubungan Darat Tahun 2022 Darat
pada 18-23 April 2022 pada 03-06 Agustus 2022
PEMANTAUAN APLIKASI • Rapat Cek Posisi Laporan Monitoring Capaian
Kinerja (LMCK) Triwulan II Tahun 2022
Aplikasi pada 11-15 Juli 2022
e-Performance

Penandatanganan Perjanjian
Kinerja Tahun 2022
Pada 12 Januari 2022

Aplikasi • Evaluasi Mandiri SAKIP pada Kriteria Dokumen


AP2KP SAKIP Telah Menggambarkan Hubungan yang
Selaras (Cascading) di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat
T A H U N A N
pada 22 Juli 2022
LKIP 2022
Sosialisasi dan Pengumpulan • Evaluasi Mandiri SAKIP pada Kriteria Dokumen
Dokumen Penyelenggaraan SAKIP di SAKIP telah diupload tepat waktu pada aplikasi
Ditjen Hubdat
E-SAKIP Reviu
pada 19 Juli 2022
Aplikasi
e-Monitoring • Cek Posisi Evaluasi Mandiri SAKIP Tahun 2022 di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat (Penjabaran LKE)
pada 20-31 Mei 2022
Surat Dirjen Hubdat Nomor
LMCK • Evaluasi Mandiri SAKIP Tahun 2022 di Lingkungan
IP.105/3/18/DJPD/2021 tanggal 22 Desember 2021 LMCK LMCK
Tw III Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
tentang Sosialisasi dan Pengumpulan Dokumen Tw II 2022 Tw I 2023
2022 (Penjabaran LKE)
Penyelenggaraan SAKIP
pada 23 Mei 2022
18

Timeline SAKIP 2023


Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb
2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023 2024 2024

20 20
SK Tim SK TIM 2023 SK TIM 2024
(Es. I, Es. II, Balai) Selesai (Es. I, Es. II, Balai)
(Upload ESR & (Upload ESR &
E-Performance) E-Performance)

Evaluasi ITJEN EVALUASI SAKIP 24 08 (EST)


2023 OLEH ITJEN
Evaluasi KEMENPAN-RB PENGUMPULAN EVALUASI SAKIP
LKE - RB LAPORAN HASIL 2023 OLEH
MARET – JUNI OLEH EVALUASI ITJEN KEMENPAN-RB
(Upload ESR & (Upload ESR &
TL Evaluasi ITJEN KEMENPAN-RB E-Performance)
E-Performance) TL EVALUASI ITJEN
(Upload ESR &
28 E-Performance)
PENJAMINAN
Evaluasi SPIP KUALITAS (PK) Laporan Hasil
01 – SPIP - ITJEN Penilaian Mandiri
(LHPM) – SPIP – 01
RKT RKT
2023 Selesai 16 MEI – 5 JUNI OLEH BPKP RKT
(Upload ESR & 2024
E-Performance) 30 (Upload ESR &
E-Performance)
20
Revisi PK 30 20
PK PK Pimpinan 2023
PK Berjenjang (Upload ESR & Revisi PK PK Pimpinan
2023 Selesai E-Performance) Akhir 2023 PK Berjenjang
Revisi PK (Upload ESR &
E-Performance)
30 (Upload ESR & 2024
(Upload ESR &
E- E-Performance)
Revisi Performance)
20 Renaksi 20
Renaksi Renaksi 2023 Renaksi
2023 (Upload ESR & 2024
(Upload ESR & E-Performance) (Upload ESR &
Revisi Renaksi E-Performance) E-Performance)

E-Performance
setiap tanggal 5 05 Selesai 05 Selesai 05 Selesai 05 Selesai 05 05 Selesai 05 05 05 05 05 05 05 05 05
Selesai
bulan berikutnya
28 28
E-SAKIP E-SAKIP
E-Sakip Reviu Reviu 2023
Selesai
20 Reviu 2024
LMKC TW I
LMCK Tw I 2023 Selesai
(Upload ESR &
E-Performance) 20
LMKC TW II
2023
LMCK Tw II (Upload ESR &
E-Performance)

20
LMCK Tw III 25 30 LMKC TW III 25 30
2023
LKIP 2022 LKIP 2022 (Upload ESR & LKIP 2023 LKIP 2023
Selesai (Balai) (Es. II) Selesai E-Performance) (Balai) (Es. II)
LKIP (Upload ESR &
E-Performance)
(Upload ESR &
E-Performance)
(Upload ESR &
E-Performance)
(Upload ESR &
E-Performance)

25 30 25 30
Monitoring Monitoring Monitoring Monitoring Monitoring
Renaksi Selesai Renaksi 2022 Renaksi 2022
Selesai
Renaksi 2023 Renaksi 2023
(Balai) (Es. II) (Balai) (Es. II)
(Upload ESR & (Upload ESR & EVALUASI MANDIRI SAKIP 2023 (Upload ESR & (Upload ESR &
E-Performance) E-Performance) PENDAMPINGAN ITJEN E-Performance) E-Performance)
(Upload ESR & E-Performance)
Evaluasi Mandiri APRIL - JUNI

8-10 25 30 7
1 4 5 6 10 11
Monitoring Monitoring
10. Rapat Kerja LKIP 15. Eval Renaksi5. Rapat
2022 Renaksi 10.
2022Bimtek SAKIP + Uji 5. Rapat Kerja LMCK 4. Rapat 29. SAKIP
(Pusat) Mandiri Kerja
(Balai) (Es. II)Eval Mandiri (All) Petik (Pusat) Kerja Award,
17.&Uji Petik BPTD LMCK Persiapan
Kegiatan Luring 19. Bimtek SAKIP (All) LMCK
(Upload ESR &
(Pusat)
(Upload ESR
22. Uji Petik Pusat
BPTD 26. Persiapan Eval
SAKIP - MenPAN (Pusat) 2024
(KSOPP) E-Performance) E-Performance)
21

KOMPOSISI PAGU ALOKASI TA. 2022


BERDASARKAN JENIS BELANJA DAN SUMBER DANA
Rp. 000.-
JENIS BELANJA
NO PAGU SUMBER DANA JUMLAH
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL
RM 529.821.112 2.493.295.354 997.897.663 4.021.014.129
PNBP - 210.455.333 419.576.725 630.032.058
1 Pagu Alokasi TA. 2022
SBSN - - 694.198.410 694.198.410
PHLN - - 50.000.000 50.000.000
Total 529.821.112 2.703.750.687 2.161.672.798 5.395.244.597

Pagu Alokasi TA. 2022

0.93 %
12.87 %

11.68 %
5,395 T 74.53 %

RM PNBP SBSN PHLN


22

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Capaian


Indikator Kinerja Program Satuan
PK 2020 2020 PK 2021 PK 2021 PK 2022 PK 2022 PK 2022
SP1. Meningkatnya Konektivitas Transportasi Nasional
IKP 1 Rasio konektivitas transportasi darat Rasio 0,64 0,892 0,710 0,925 0,925 0,946 102,27
IKP 5 Rasio konektivitas transportasi perkotaan Rasio 0,273 0,286 0,455 0,500 0,500 0,636 127,20
SP2. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Perhubungan
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
IKP 1 Nilai 80 0 83,000 86,250 83,000 94,057 113,32
Transportasi Darat
IKP 6 On Time Performance (OTP) Transportasi SDP % 83 84,7 83,100 83,310 83,310 83,580 100,32
IKP 7 On Time Performance (OTP) Transportasi Perkotaan % 50 50,24 30,000 32,240 40,000 40,867 102,17
SP3. Meningkatnya Keselamatan Transportasi
Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Jalan per
IKP 1 rasio 0,02 0,0037 0,019 0,015 0,015 0 200
10.000 Keberangkatan
Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi
IKP 2 rasio 0,088 0,129 0,086 0,039 0,085 0 200
Penyeberangan per 10.000 Pelayaran
SP4. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kebijakan, Regulasi, dan Hukum
Rasio jumlah Peraturan Menteri Perhubungan yang
Mendapat Class Action oleh Masyarakat Dibandingkan
IKP 1 % Nihil Nihil 0,200 0 0,100 0 200
dengan Peraturan Menteri Perhubungan yang
Dikeluarkan/Ditetapkan
SP5. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
IKP 1 Indeks RB Kementerian Perhubungan Nilai Nihil Nihil 79,000 78,390 79,500 79,20 96,62
23

Rasio Konektivitas Transportasi Darat


Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 01 Meningkatnya Konektivitas Transportasi Nasional 1. Angkutan AKAP : adanya Sistem Informasi Perizinan Online Angkutan dan Multimoda
IKP 01 Rasio Konektivitas Transportasi Darat (Satuan: Rasio) (SPIONAM) dan saat ini sedang dilakukan pengembangan menjadi SPIONAM 2.0 agar
Q1 Q2 Q3 Q4
dapat terintegrasi dengan sistem perizinan berusaha OSS yang dibangun oleh BPKP
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%) sehingga memudahkan para operator angkutan dalam mengajukan permohonan izin
0,790 0,925 117,09 0,790 0,946 120,00 0,925 0,946 102,27 0,925 0,946 102,27 trayek AKAP dan memudahkan mendapatkan informasi kuota dari trayek tersebut;
2. Angkutan ALBN : adanya koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian menangani daerah perbatasan dalam menyediakan angkutan umum bagi masyarakat;
3. Angkutan Jalan Perintis : adanya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
1,3
117,09 120,00 Keperintisan Angkutan Jalan sehingga membantu mobilisasi masyarakat yang daerahnya
102,27 102,27 120,00
1,2 belum terlayani angkutan umum dan juga dapat membantu untuk melakukan evaluasi
1,1 100,00 terhadap trayek yang ada.
1 0,925 0,946 0,9250,946 0,9250,946 80,00 4. Angkutan Antarmoda : adanya kegiatan Monitoring dan Evaluasi angkutan kawasan
0,9 0,79 0,79 60,00
0,8
strategis pariwisata nasional dan pengawasan pelayanan dan mobilisasi trayek angkutan
40,00 KSPN diawasi secara digitalisasi melalui GPS;
0,7
0,6 20,00 5. Operasional Terminal Penumpang Tipe A : digitalisasi sistem informasi terminal,
0,5 0,00 seperti data produksi bis masuk dan keluar yang sudah dicatat secara otomatis dalam
Q1 Q2 Q3 Q4
T 0,79 0,79 0,925 0,925 sistem dan terdapat sterilisasi area penumpang yang bertiket dan tidak bertiket;
R 0,925 0,946 0,946 0,946
6. Angkutan Penyeberangan Perintis : adanya kegiatan konsolidasi angkutan
C (%)
penyeberangan perintis untuk mengevaluasi lintas perintis eksisting dan usulan kebutuhan
117,09 120,00 102,27 102,27
lintas perintis yang baru, adanya monitoring pergerakan kapal perintis;
T R C (%) 7. Angkutan Penyeberangan Komersil : adanya peningkatan kemudahan dalam
pengurusan perizinan angkutan penyeberangan yaitu Aplikasi Informasi dan Registrasi
Realisasi kinerja Rasio Konektivitas Transportasi Darat pada tahun 2022 sebesar 0,946 Sungai, Danau dan Penyeberangan (AIR-SDP)
jika dibandingkan dengan target PK 2022 sebesar 0,925 maka capaian kinerja
mencapai 102,27%.

CARA PERHITUNGAN
Upaya Peningkatan Kinerja

𝐼𝐾𝑃 1 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi per triwulan terhadap trayek dan pelaksanaan
angkutan antarmoda KSPN;
2. Mengoptimalkan digitalisasi trayek angkutan KSPN sehingga semua trayek dapat
PERHITUNGAN REALISASI 2022 terpantau;
54 + 78 − 44 88 3. Penguatan koordinasi terhadap pihak terkait, agar pelaksanaan angkutan antarmoda
𝐼𝐾𝑃 1 = = = 0,946
93 93 berjalan dengan baik dan tujuan penyelenggaraan angkutan antarmoda dapat tercapai;
4. Mewujudkan pembangunan dan peningkatan Terminal Penumpang Tipe A yang terpadu
PEMBILANG PENYEBUT dengan moda transportasi lainnya;
54 KSN telah dilayani Angkutan dan Fasilitas Sarana & Prasarana Jalan 93 KSN 5. Membuat digitalisasi untuk trayek angkutan AKAP dan ALBN untuk memudahkan
78 KSN telah dilayani Angkutan dan Fasilitas Sarana & Prasarana pemantauan trayek yang sudah terlayani atau belum
Sungai Danau dan Penyeberangan 6. Menyusun kajian teknis penyediaan fasilitas pendukung dan integrasi moda berdasarkan
46 KSN beririsan, sehingga cukup dihitung 1, maka irisan kawasan skala prioritas.
menjadi pengurang dalam perhitungan
24

Rasio Konektivitas Transportasi Perkotaan


Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 01 Meningkatnya Konektivitas Transportasi Nasional 1. Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam pengembangan
IKP 02 Rasio Konektivitas Transportasi Perkotaan (Satuan: Rasio) angkutan umum massal melalui implementasi penataan angkutan massal perkotaan di
Q1 Q2 Q3 Q4
masing-masing kota Penerima subsidi BTS sehingga sejalan dengan program
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%) pemerintah pusat yang bertujuan untuk menarik kembali minat masyarakat terhadap
0,500 0,500 100,00 0,500 0,500 100,00 0,500 0,500 100,00 0,500 0,636 127,20 transportasi massal;
2. Adanya pembinaan kepada para pengemudi bus BTS melalui pelaksanaan kegiatan
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian pelatihan Pengemudi BTS di beberapa kota Penerima Subsidi Buy The Service
untuk dalam upaya pemenuhan Standard Operating Procedure (SOP) dan Standar
1
120,00 127,20 Pelayanan Minimal (SPM) yang sudah ditetapkan;
0,9 100,00 100,00 120,00 3. Pemanfaatan teknologi melalui pengembangan aplikasi bernama “TEMAN BUS”
0,8 100,00
0,7 0,636 memberikan kemudahan akses informasi bagi masyarakat/penumpang terkait jadwal, rute
0,6 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 80,00 dan posisi real time bus dan kemudahan dalam pelaksanaan pengawasan
0,5 60,00
0,4 operasional dan pelayanan melalui pemanfaatan Digital Checkeer, Fleet Management
0,3 40,00 System, Cashless Payment, memberikan kemudahan bagi regulator dan manajemen
0,2 20,00
0,1 pengelola dalam melakukan pengawasan operasional dan pencatatan data dan informasi;
0 0,00 4. Penerapan tarif layanan bus BTS berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Q1 Q2 Q3 Q4
T 0,5 0,5 0,5 0,5 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.02/2022 tahun 2022
R 0,5 0,5 0,5 0,636
dengan sistem pembayaran non-tunai menggunakan kartu uang elektronik dan
C (%)
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)
100,00 120,00 100,00 127,20

T R C (%)
Realisasi kinerja Rasio Konektivitas Transportasi Perkotaan pada tahun 2022 sebesar Upaya Peningkatan Kinerja
0,636
jika dibandingkan dengan target PK 2022 sebesar 0,500 maka capaian kinerja 1. Pelaksanaan konsolidasi untuk membahas rencana pengembangan angkutan umum massal
mencapai 127,20%. perkotaan berbasis jalan di suatu wilayah;
CARA PERHITUNGAN 2. Melakukan review terhadap regulasi terkait pelaksanaan program pengembangan
angkutan umum massal perkotaan berbasis jalan dengan skema Buy The Service;
3. Perencanaan yang komprehensif dalam menentukan lokasi yang akan dipilih untuk
𝐼𝐾𝑃 1 penerapan program Buy The Service dengan memperhatikan RPJMN dan Renstra;
4. Komitmen antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam program
pengembangan dan peningkatan pelayanan angkutan perkotaan;
PERHITUNGAN REALISASI 2022 5. Sosialisasi penyelenggaraan Program Buy the Service kepada Pemerintah Daerah
14 dan masyarakat;
𝐼𝐾𝑃 1 = = 0,636
22 6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan program Buy The Service
secara regular
7. Pengembangan dan peningkatan system IT pada layanan Buy The Service
8. Penyempurnaan system pembayaran tarif layanan bus BTS, termasuk integrasi
pembayaran antarmoda;
9. Merencanakan alternatif pembiayaan dari sumber pendanaan lain untuk
pengembangan program Buy The Service
25

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Transportasi Darat


Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 01 Meningkatnya Konektivitas Transportasi Nasional 1. Peningkatan pada kualitas pelayanan
IKP 01 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Transportasi Darat 2. Tingkat persepsi layanan yang baik
(Satuan: Nilai) 3. Standar Pelayanan yang tersedia
Q1 Q2 Q3 Q4
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%)
85,000 91,800 108,00 85,000 94,057 111,00 83,000 94,114 113,39 83,000 94,057 113,32
Upaya Peningkatan Kinerja
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian
1. Menerapkan Reformasi Pelayanan Publik dengan melakukan penilaian mandiri (Self
108,00
120,00 113,39 113,32 Assesment) sesuai dengan Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
140 120,00 2. Melakukan sosialisasi secara berkala dan masif terkait produk layanan yang dimiliki serta
120
94,057 94,113 94,057 100,00 menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melaksanakan Survey Kepuasan
100 85 91,8 85 83 83
80
80,00 Masyarakat melalui online;
60
60,00 3. Melakukan Internalisasi dan melaksanakan pelatihan terkait pelayanan prima kepada
40 40,00 seluruh petugas pelayanan terkait mekanisme penyebaran informasi Standar Pelayanan
20 20,00 bidang Perhubungan Darat secara masif kepada Pengguna Jasa dan Pemangku
0
Q1 Q2 Q3 Q4
0,00 Kepentingan;
T
4. Melakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkala dan berkelanjutan terkait pelaksanaan
85 85 83 83
Survei Kepuasan Masyarakat melalui Aplikasi Online;
R 91,8 94,057 94,113 94,057
5. Menetapkan kompensasi bagi pengguna jasa bila ada pelayanan yang tidak sesuai standar
C (%) 108,00 120,00 113,39 113,32
pelayanan;
T R C (%) 6. Melakukan sosialisasi kepada perusahaan angkutan jalan dan penyeberangan terkait
standar pelayanan minimal angkutan jalan dan penyeberangan;
Realisasi kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Transportasi 7. Memberikan apresiasi kepada perusahaan angkutan jalan yang telah memberikan
Darat pada tahun 2022 sebesar 94,057 jika dibandingkan dengan target PK 2022 sebesar pelayanan angkutan terbaik kepada masyarakat melalui kegiatan pemilihan Perusahaan
83,000 maka capaian kinerja mencapai 113,32%. Otobus (PO) terbaik;
CARA PERHITUNGAN 8. 8. Memberikan apresiasi kepada perusahaan angkutan penyeberangan yang telah
memberikan pelayanan angkutan terbaik kepada masyarakat.

𝐼𝐾𝑃 1

PERHITUNGAN REALISASI 2022


26

On Time Performance (OTP) Transportasi SDP


Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 02 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Transportasi 1. Telah diterapkannya online ticketing pada Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni,
IKP 06 On Time Performance (OTP) Transportasi SDP (Satuan: %) Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk sehingga mengurangi antrian di
Q1 Q2 Q3 Q4
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%)
pelabuhan serta kepastian port time dan konsistensi sailing time dapat terpenuhi
83,200 83,270 100,08 83,200 83,270 100,08 83,200 83,280 100,10 83,310 83,580 100,32 selain itu penerbitan SPB dapat lebih cepat karena manifes sudah diambil dari data
online ticketing;
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian 2. Pengoperasian LPS (Local Port Services) untuk pengaturan lalu lintas kapal di
dampingi oleh personil BPTD.
120
3. Memberi sanksi terhadap pelanggaran Kepatuhan terhadap jadwal (tidak menunda
100,08 100,08 100,10 100,32 120,00 keberangkatan) untuk operator yang melanggar;
110
100,00 4. Memastikan kapasitas alur pelayaran sesuai dengan pola operasi;
100
90 83,2 83,27 83,2 83,27 83,2 83,28 83,3183,58 80,00 5. Mengatur kondisi muatan di tempat parkir siap muat agar memperlancar proses
80 60,00 bongkar muat.
70 40,00
60 20,00
50 -
Q1 Q2 Q3 Q4 Upaya Peningkatan Kinerja
T 83,2 83,2 83,2 83,31
R 83,27 83,27 83,28 83,58 1. Melaksanakan kegiatan Sosialisasi/Bimbingan Teknis SPM Angkutan Penyeberangan;
C (%) 100,08 100,08 100,10 100,32 2. Menerapkan pelaksanaan online ticketing angkutan penyeberangan pada semua
T R C (%) pelabuhan penyeberangan sesuai PM 19 Tahun 2020;
3. Berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar lebih meningkatkan pelayanan
Realisasi kinerja On Time Performance (OTP) Transportasi SDP pada Tahun 2022 angkutan penyeberangan dan ketepatan jadwal di lapangan;
sebesar 83,580 jika dibandingkan dengan target PK 2022 sebesar 83,310 maka capaian 4. Melakukan pengawasan secara periodik terhadap ketepatan jadwal di lapangan;
kinerja mencapai 100,32%. 5. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan pola operasi dan ketepatan jadwal;
CARA PERHITUNGAN PERHITUNGAN 6. Dukungan sistem Digitalisasi Pengawasan Operasional untuk pengawasan operasional
REALISASI 2022 di lapangan.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑝𝑎𝑑𝑎 7 𝐿𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑡𝑎𝑚𝑎 278,314
𝐼𝐾𝑃 6 = x 100% 𝐼𝐾𝑃 6 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 7 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑡𝑎𝑚𝑎 332,993
= 83,580 %
27

On Time Performance (OTP) Transportasi Perkotaan


Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 02 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Transportasi 1. Adanya pemantauan dan pengawasan operasional dilakukan dengan memanfaatkan
IKP 06 On Time Performance (OTP) Transportasi Perkotaan (Satuan: %) teknologi informasi melalui sistem fleet management yang mensinergikan antara
Q1 Q2 Q3 Q4 perangkat telematika berbasis satelit yang dipasang di setiap Bus dengan platform;
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%) 2. Adanya evaluasi efektifitas pengaturan manajemen dan rekayasa lalu lintas;
28,000 40,800 145,70 28,000 44,850 160,18 40,000 42,670 106,68 40,000 40,867 102,17 3. Adanya teknologi Intelligent Transport System (ITS) Bus Priority untuk memberikan
prioritas bagi angkutan umum
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian 4. Adanya pengawasan operasional di lapangan oleh manajemen pengelola;
5. Adanya sanksi terhadap pelanggaran Kepatuhan terhadap jadwal (tidak menunda
100 145,70 160,18 keberangkatan) untuk operator yang melanggar;
90 160,00
80 106,68 140,00
102,17
70 120,00
60 100,00 Upaya Peningkatan Kinerja
40,8 44,85 40 42,67 40 40,867
50 80,00
40 28 28 60,00 1. Pemanfaatan teknologi Intelligent Transport System (ITS) Bus Priority untuk memberikan
30
20 40,00 prioritas bagi angkutan umum;
10 20,00 2. Berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait untuk pelaksanaan dan penerapan push
0 -
Q1 Q2 Q3 Q4 strategy khususnya pada kawasan yang dilayani oleh BTS agar lebih meningkatkan
T 28 28 40 40 pelayanan angkutan perkotaan dan ketepatan jadwal di lapangan, misalnya dengan
R 40,8 44,85 42,67 40,867 pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas seperti pembatasan kecepatan bagi
C (%) 145,70 160,18 106,68 102,17 kendaraan pribadi di suatu ruas jalan tertentu;
3. Melakukan evaluasi secara periodik terhadap realisasi On Time Performance;
T R C (%) 4. Melakukan rapat evaluasi efektifitas pengaturan manajemen dan rekayasa lalu lintas dan
Realisasi kinerja On Time Performance (OTP) Transportasi Perkotaan pada Tahun hal terkait lainnya.
2022 sebesar 40,867 jika dibandingkan dengan target PK 2022 sebesar 40,000 maka capaian
kinerja mencapai 102,17%.
CARA PERHITUNGAN PERHITUNGAN
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑇𝑆 (𝑟𝑖𝑡) REALISASI 2022
𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 408,670
𝐼𝐾𝑃 7 = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑇𝑆 𝑟𝑖𝑡 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐼𝐾𝑃 7 = 𝑥 100%
10
= 40,867 %
28

Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Jalan per 10.000


Keberangkatan
Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 03 Meningkatnya Keselamatan Transportasi
IKP 01 Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Jalan per 10.000 Keberangkatan 1. Adanya pelaksanaan Pembinaan Teknis Manajemen Keselamatan Perusahaan
(Satuan: %) Angkutan Umum di seluruh Indonesia dalam rangka penerapan Sistem Manajemen
Q1 Q2 Q3 Q4 Keselamatan di Perusahaan Angkutan Umum;
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%) 2. Pelaksanaan Monitoring Keselamatan Transportasi Jalan;
0,016 0,000 200,00 0,016 0,000 200,00 0,016 0,000 200,00 0,015 0,000 200,00
3. Pelaksanaan Monitoring Pembinaan Angkutan Umum AKAP maupun Angkutan
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian Barang;
4. Pelaksanaan Pembinaan Teknis Manajemen Batas Kecepatan;
5. Adanya Sosialisasi keselamatan jalan yang dilakukan melalui berbagai media;
0,03 250
200 200 200 200 6. Regulasi di bidang keselamatan transportasi jalan yang sudah mengalami peningkatan
0,025 200 penaatan;
0,02 0,016 0,016 0,016 7. Peningkatan pelaksanaan pengujian berkala kendaraan angkutan umum di daerah
0,015 150
0,015 melalui Akreditasi Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB);
100
0,01 8. Adanya Sosialisasi keselamatan jalan yang dilakukan melalui berbagai media.
0,005 50
0 0 0 0
0 0
Q1 Q2 Q3 Q4
Upaya Peningkatan Kinerja
T 0,016 0,016 0,016 0,015
R 0 0 0 0
1. Melakukan Pelatihan Kompetensi Inspektur dan Auditor Sistem Manajemen
C (%) 200 200 200 200
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum, dengan mengikut sertakan 25 (dua puluh
T R C (%) lima) Balai Pengelola Transportasi Darat;
2. Melaksanakan Pembekalan dan pendampingan Penyusunan Dokumen Sistem
Realisasi kinerja Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Jalan per 10.000
Manajemen Keselamatan terhadap Perusahaan Angkutan Umum, baik
Keberangkatan pada Tahun 2022 sebesar 0,000 jika dibandingkan dengan target PK 2022
sebesar 0,015 maka capaian kinerja mencapai 200,00%. AKAP/Pariwisata maupun Angkutan Barang Khusus Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3);
CARA PERHITUNGAN 3. Melaksanakan Bimbingan Teknis Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝐴𝐾𝐴𝑃 𝑑𝑎𝑛ൗ𝑎𝑡𝑎𝑢 Umum, dengan mengikut sertakan 25 (dua puluh lima ) Balai Pengelola Transportasi
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑖𝑠 𝑑𝑖 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝑛) Darat dan staf kompeten dari Direktorat Angkutan Jalan;
𝐼𝐾𝑃 1 = 𝑥 10.000 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 4. Melaksanakan Program Aksi Peningkatan Kualitas Mental dan disiplin Pengemudi
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐴𝐾𝐴𝑃 𝑑𝑎𝑛ൗ𝑎𝑡𝑎𝑢
Angkutan umum;
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑖𝑠 𝑑𝑖 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝑛)
5. Melaksanakan Training Of Trainer (TOT) Sistem Manajemen Keselamatan
PERHITUNGAN REALISASI 2022 Perusahaan Angkutan Umum (SMK PAU) dalam rangka meningkatkan Kompetensi
0 SDM Penilai SMK PAU.
𝐼𝐾𝑃 1 = 𝑥 10.000 = 0,000 6. Melaksanakan Ramp Check Angkutan Umum.
3.890.106
Catatan: Catatan Perhitungan Capaian:
Data kecelakaan yang melibatkan AKAP dan/atau Angkutan Perintis adalah data Karena realisasi pencapaian semakin tinggi menunjukkan kinerja yang semakin buruk,
kecelakaan Lalu Lintas Menonjol merupakan Kecelakaan Lalu Lintas yang menyebabkan maka perhitungan pengukuran capaian kinerja menggunakan rumus sebagai berikut:
korban meninggal dunia paling sedikit 5 (lima) orang yang didapatkan melalui pencatatan 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 − (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡) ( 0,015 −(0 −0,015)
yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kemenhub. Capaian Kinerja = x 100 % = 𝑥 100% = 200%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 0,015
29

Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Penyeberangan per 10.000


Pelayaran
Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 03 Meningkatnya Keselamatan Transportasi
IKP 02 Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Penyeberangan per 10.000 1. Sumber Daya Manusia yang berkompetensi mengalami peningkatan pada tahun 2022
Pelayaran seperti penambahan marine inspektur sungai danau dan penyeberangan, penambahan
(Satuan: %)
Q1 Q2 Q3 Q4 ahli ukur kapal, penambahan auditor keselamatan kapal, penambahan Penyidik
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%) Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang LLASDP, dll;
0,085 0,000 200,00 0,085 0,000 200,00 0,085 0,000 200,00 0,039 0,000 200,00
2. Adanya bimbingan teknis dan sosialisasi di bidang keselamatan sungai, danau dan
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian penyeberangan kepada 25 Balai Pengelola Transportasi Darat;
3. Pelaksanakan Monitoring dan Evaluasi Inspeksi keselamatan Transportasi
Penyeberangan (Rampcheck) dan Monitoring secara berkala terhadap kelaikan
0,2 250
0,18
200 200 200 200 sarana, prasarana dan Operasional Penyeberangan;
0,16 200 4. Regulasi di bidang keselamatan TSDP yang sudah mengalami peningkatan penaatan.
0,14
0,12 150
0,1 0,085 0,085 0,085
0,08 100
0,06 0,039 Upaya Peningkatan Kinerja
0,04 50
0,02 0 0 0 0
0 0
Q1 Q2 Q3 Q4 1. Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh syahbandar dan petugas kesyahbandaran
T 0,085 0,085 0,085 0,039 terkait dengan cara mengetahui prakiraan cuaca dan pengimplementasian terhadap
R 0 0 0 0 penerbitan SPB;
C (%) 200 200 200 200 2. Menyediakan monitor cuaca untuk pemantauan data realtime cuaca pada lintas
penyeberangan;
T R C (%)
3. Berkoordinasi dengan BMKG terkait prakiraan cuaca;
Realisasi kinerja Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Penyeberangan per 4. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Inspeksi keselamatan Transportasi
10.000 Pelayaran pada Tahun 2022 sebesar 0,000 jika dibandingkan dengan target PK Penyeberangan (Rampcheck) dan Monitoring secara berkala terhadap kelaikan
2022 sebesar 0,039 maka capaian kinerja mencapai 200,00%. sarana, prasarana dan Operasional Penyeberangan;
CARA PERHITUNGAN 5. Mengadakan sosialisasi keselamatan angkutan penyeberangan kepada para operator
Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan serta 25 (dua puluh lima) Balai Pengelola
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛 Transportasi Darat;
𝐼𝐾𝑃 2 = 𝑥10.000 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 6. Melakukuan koordinasi dengan KNKT, BPTD, KSOP terkait tata kelola bidang
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛
kesyahbandaran;
7. Melakukan Pengawasan tertib berlayar.
PERHITUNGAN REALISASI 2022
0
𝐼𝐾𝑃 2 = 𝑥 10.000 = 0,000
593.553

Catatan:
Data kecelakaan angkutan penyeberangan terdiri dari, kecelakaan yang Catatan Perhitungan Capaian:
menyebabkan kapal karam, kapal terbakar, atau korban meninggal dunia (MD). Karena realisasi pencapaian semakin tinggi menunjukkan kinerja yang semakin buruk,
Data kecelakaan tersebut diperoleh dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi maka perhitungan pengukuran capaian kinerja menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 − (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡) ( 0,085 −(0 −0,085)
(KNKT) dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). Capaian Kinerja = x 100 % = 𝑥 100% = 200%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 0,085
30

Rasio Jumlah Peraturan Menteri Perhubungan yang Mendapat Class Action oleh masyarakat
Dibandingkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan yang Dikeluarkan/Ditetapkan
Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 02 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kebijakan, Regulasi, dan Hukum
IKP 01 Rasio Jumlah Peraturan Menteri Perhubungan yang Mendapat Class 1. Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan/Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan yang
Action oleh masyarakat Dibandingkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan merupakan salah satu tugas dan fungsi Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
yang Dikeluarkan/Ditetapkan (Satuan: %) sebagaimana tercantum dalam Pasal 124 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
Q1 Q2 Q3 Q4 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan dapat
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%) dilaksanakan sesuai dengan target baik secara tatap muka maupun virtual.
0,100 0,000 200,00 0,100 0,000 200,00 0,100 0,000 200,00 0,100 0,000 200,00 2. Penyebarluasan informasi mengenai penetapan peraturan perundang-undangan lebih
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian cepat dengan pengupload-an dokumen ke website JDIH Kementerian Perhubungan
sehingga informasi lebih efektif tersampaikan dan dapat diakses oleh seluruh
0,030 250,00
masyarakat dengan cepat.
200,00 200,00 200,00 200,00
3. Monitoring penjadwalan kegiatan sosialisasi/penyuluhan yang dilaksanakan oleh
0,025 200,00
pimpinan dengan berkoordinasi lintas Kementerian/Lembaga dan Direktorat teknis,
0,020
150,00 sehingga kegiatan dapat terlaksana secara berkala, tepat sasaran (efektif), dan sesuai
0,015
100,00 target pelaksanaan.
0,010
0,005 50,00
0 0 0 0 Upaya Peningkatan Kinerja
0,000 0,00
Q1 Q2 Q3 Q4
T 0,100 0,100 0,100 0,100 1. Perlu adanya pemetaan mengenai Peraturan Perundang-undangan yang belum
R 0 0 0 0 disusun/ ditetapkan berdasarkan amanat Undang-Undang/Peraturan
C (%) 200,00 200,00 200,00 200,00 Pemerintah/Peraturan di atasnya sehingga dapat ditentukan target penyusunan dan
T R C (%)
penyelesaiannya;
Realisasi kinerja Rasio Jumlah Peraturan Menteri Perhubungan yang Mendapat 2. Perlu diinformasikan kepada Direktorat teknis/Pemrakarsa mengenai posisi peraturan
Class Action oleh masyarakat Dibandingkan dengan Peraturan Menteri perundang-undangan yang dibutuhkan, perlu direvisi/ dicabut, maupun posisi
Perhubungan yang Dikeluarkan/Ditetapkan pada Tahun 2022 sebesar 0,000 jika Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang perlu diharmonisasikan melalui
dibandingkan dengan target PK 2022 sebesar 0,100 maka capaian kinerja mencapai 200,00%. Kementerian Hukum dan HAM sehingga penyelesaiannya sesuai dengan target;
CARA PERHITUNGAN 3. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap alur proses
𝑅𝑡 − ( 𝑅𝑎 − 𝑅𝑡) penyusunan/revisi peraturan perundang-undangan sehingga proses penyusunan/revisi
𝐼𝐾𝑃 1 = 𝑥 100% dimaksud tepat waktu dan tepat sasaran baik di lingkup Kementerian Perhubungan
𝑅𝑡
Keterangan: maupun Kementerian/Lembaga yang berpengaruh terhadap muatan materi peraturan
RK : Rasio Kualitas Kebijakan; tersebut;
Rt : Rasio Target Jumlah Peraturan Menteri Perhubungan yang Mendapat Class Action 4. Meningkatkan sistem teknologi informasi yang dapat memonitoring perkembangan
Ra : Rasio Jumlah Peraturan Menteri Perhubungan yang Mendapat Class Action aturan yang diusulkan dengan yang telah direalisasikan ataupun turunan/aturan
PERHITUNGAN REALISASI TW IV 2022 pelaksana peraturan perundang-undangan sehingga seluruh masyarakat khususnya
0
𝐼𝐾𝑃 1 = =0 operator/perusahaan sebagai pelaksana kegiatan di lapangan dapat memonitor
5
perkembangan peraturan terbaru sesuai dengan bidangnya secara online.
Catatan Perhitungan Capaian:
Karena realisasi pencapaian semakin tinggi menunjukkan kinerja yang semakin baik, maka
perhitungan pengukuran capaian kinerja menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 − (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡) ( 0,100 −(0 −0,100)
Capaian Kinerja = = x 100 % = 𝑥 100% = 200%
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 0,100
31

Indeks RB Kementerian Perhubungan


Capaian Kinerja Analisis Keberhasilan
SP 02 Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah yang Baik 1. Penerapan reformasi birokrasi pada tingkat Eselon I sudah berjalan dengan sesuai
IKP 01 Indeks RB Kementerian Perhubungan (Satuan: Nilai) arahan Leading Sector hingga melibatkan unit kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT),
Q1 Q2 Q3 Q4 dibuktikan dengan tersusunya SK Tim hingga kehadiran pada setiap sosialisasi dan
T R C (%) T R C (%) T R C (%) T R C (%) internalisasi reformasi birokrasi;
79,500 78,390 99,00 79,500 79,200 99,62 79,500 79,200 99,62 79,500 79,200 99,620
2. Tersusunya roadmap reformasi birokrasi Ditjen Perhubungan Darat 2020-2024
Catatan: T = Target R = Realisasi C = Capaian sebagai acuan dan masukan terhadap roadmap reformasi birokrasi Kementerian
Perhubungan;
3. Keterlibatan seluruh unit kerja dalam menetapkan Agen Perubahan, dimana menjadi
0,03 99 99,62 99,62 99,62 120
role model pad asetiap unit kerja masing-masing yang berdampak mengubah pola pikir
0,025 100
dan budaya kerja setiap pegawai hingga unit terkecilnya;
0,02 80 4. Adanya evaluasi kelembagaan yang berdasar atas ketepatan fungsi dan ukuran
0,015 60 organisasi, dimana dalam perkembangannya mengubah tingkat penataan UPT Balai
0,01 40 Pengelola Transportasi Darat serta berencana menciptakan UPT Kantor Otoritas
0,005 20 Pelabuhan Danau Toba dan Badan Layanan Umum UPT Kantor pengelola Terminal
0
Q1 Q2 Q3 Q4
0 Tipe A Jawa Tengah;
T 79,5 79,5 79,5 79,5
5. Adanya antusias, pemahaman dan kontribusi setiap pemangku jabatan fungsional hasil
R 78,39 79,2 79,2 79,2
penyetaraan dalam perencanaan penyederhanaan birokrasi di lingkungan Ditjen
C (%) 99 99,62 99,62 99,62
Perhubungan Darat;

T R C (%)

Realisasi kinerja Indeks RB Kementerian Perhubungan pada Tahun 2022 sebesar Upaya Peningkatan Kinerja
79,200 jika dibandingkan dengan target PK 2022 sebesar 79,500 maka capaian kinerja
mencapai 99,62%. 1. Memperkuat peran Agent of Change dengan mengoptimalkan monev kinerja seluruh
Agent of Change dengan mempromosikan perubahan di lingkungan kerjanya namun
CARA PERHITUNGAN juga dapat membangun social control diantara rekan kerja dalam penguatan
𝐼𝐾𝑃 1 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑡 𝑥 60% + (𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑥 40%) integritas;
2. Melakukan internalisasi Core Values ASN BerAkhlak dan melaksanakan pengukuran
PERHITUNGAN REALISASI TW IV 2022 tingkat pemahaman pegawai terhadap 8 (delapan) area pembangunan Reformasi
𝐼𝐾𝑃 1 = 45,17 + 34,03 = 79,200 Birokrasi dan budaya kerja yang telah diinternalisasi atau disosialisasikan terhadapt
seluruh pegawai;
Catatan Perhitungan Capaian: 3. Mengoptimalkan pengelolaan sistem manajemen SDM dengan menindaklanjuti
Karena realisasi pencapaian semakin tinggi menunjukkan kinerja yang semakin baik, maka pemanfaatan hasil assessment sebagai dasar pengembangan karir individu berbasis
perhitungan pengukuran capaian kinerja menggunakan rumus sebagai berikut: kompetensi, menyusun perencanaan pengembangan kompetensi pegawai atau HCDP
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 79,200 secara menyeluruh dan memetakan talenta/talent pool sebagai dasar penempatan
Capaian Kinerja = x 100 % = 𝑥 100% = 99,62% jabatan kritikal dan rencana suksesi jabatan dan menyusun peta kompetensi sebagai
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 79,500
dasar penetapan rotasi/mutasi individu;
32
10. Tindak Lanjut & Timeline Rekapitulasi Hasil Monitoring
Tindak Lanjut Catatan Hasil Reviu Itjen Tahun 2022
No. Uraian Rekomendasi Tindak Lanjut Timeline
1 Rasio Konektivitas Transportasi Darat Agar ke depan Rasio Konektivitas Sedang dalam proses pembahasan Tahun 2024 (Diusulkan saat
hanya memperhitungkan Kawasan Transportasi Darat memperhitungkan perbaikan Indikator Kinerja Program Penyusunan pembahasan
Prioritas Nasional/Kawasan Strategis angkutan umum di jalan dan angkutan untuk diusulkan dalam Reviu Renstra Renstra Tahun 2025 – 2029)
Nasional penyeberangan secara keseluruhan, bukan Tahun 2022
hanya Kawasan Prioritas Nasional/Kawasan
Strategis Nasional (Status Proses)
2 Rumus On Time Performance (OTP) Agar rumus OTP Transportasi Jalan Sedang dalam proses pembahasan Tahun 2024 (Diusulkan saat
Transportasi Jalan adalah jumlah memperhitungkan moda transportasi jalan perbaikan Indikator Kinerja Program Penyusunan pembahasan
pelayanan Buy The Service (BTS) tepat lainnya untuk diusulkan dalam Reviu Renstra Renstra Tahun 2025 – 2029)
waktu dalam 1 tahun dibagi jumlah Tahun 2022
pelayanan BTS dalam 1 Tahun
(Status Proses)
3 Rasio kecelakaan hanya terdiri dari Agar ke depan rasio kecelakaan Sedang dalam proses pembahasan Tahun 2024 (Diusulkan saat
angkutan komersil dan angkutan perintis memperhitungkan keseluruhan angkutan perbaikan Indikator Kinerja Program Penyusunan pembahasan
jalan dan angkutan penyeberangan untuk diusulkan dalam Reviu Renstra Renstra Tahun 2025 – 2029)
Tahun 2022

(Status Proses)

Tindak Lanjut & Timeline Tindak Lanjut


Hasil Reviu atas Draft Laporan Kinerja Kementerian Perhubungan Tahun 2022
No. Hal Uraian Rekomendasi Timeline
1 41 Pada Rasio Konektivitas Transportasi Darat, manual IKU Agar dilakukan perbaikan manual IKU Rasio Konektivitas Transportasi Tahun 2023
hanya memperhitungkan simpul dan sarana transportasi Darat dengan menambahkan definisi operasional yang jelas terhadap
darat yang sudah selesai dibangun serta eksisting berupa rumusan yang digunakan untuk pengukuran kinerja dengan hanya
Terminal Penumpang Tipe-A, Terminal Angkutan Barang, memperhitungkan simpul dan sarana transportasi darat yang telah
fasilitas pendukung dan integrasi moda, Pelabuhan beroperasi.
Penyeberangan dan Kapal Penyeberangan Perintis.
2 100 Pada Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Jalan per Agar dilakukan perbaikan manual IKU Rasio Kejadian Kecelakaan Tahun 2023
10.000 Keberangkatan, angkutan umum yang Transportasi Jalan per 10.000 Keberangkatan:
diperhitungkan adalah layanan Angkutan Kota Antar a. Memperhitungkan kejadian kecelakaan transportasi jalan pada
Provinsi (AKAP) dan angkutan perintis jalan yang disubsidi bus pariwisata
APBN, belum memperhitungkan bus pariwisata. Adapun
b. Terkait penetapan kriteria jumlah penumpang yang meninggal Tahun 2024 (Diusulkan saat
kriteria jumlah penumpang yang meninggal dalam
adalah paling sedikit delapan orang berdasarkan Pasal 19 Penyusunan pembahasan Renstra
kecelakaan sebanyak paling sedikit delapan orang yang
Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2013 tentang Investigasi Tahun 2025 – 2029)
merupakan data kecelakaan yang menonjol yang dicatat
Kecelakaan Transportasi, agar mencari data sumber selain dari
oleh KNKT Kementerian Perhubungan.
KNKT Kementerian Perhubungan yang berhubungan dengan
keselamatan transportasi darat.
33

a. Telah dilakukan Perbaikan Indikator Kinerja di Lingkungan Ditjen Hubdat selaras dengan
Rencana Strategis pada tanggal 29 – 30 Juli 2021, penyempurnaan Indikator Kinerja Bersama
KEMENPAN-RB 11 Oktober 2021 dan Sedang dilakukan Konsultasi Indikator Kinerja
Kegiatan untuk menyempurnakan Indikator Kinerja Kegiatan berbasis hasil/outcome
b. Telah berkoordinasi dengan Biro Perencanaan, Setjen Kemenhub dalam rangka persiapan
penyelarasan Indikator Kinerja Individu & Organisasi mengikuti pilot project Biro
Perencanaan & Pustikom serta kegiatan identifikasi indikator kinerja pegawai dengan
pembinaan Bag. Kepegawaian, Setditjen Hubdat
c. Telah dilakukan Monitoring Rencana Aksi Bulanan melalui Aplikasi E-Performance dan Rapat
Virtual serta Laporan Monitoring Capaian Kinerja Triwulanan sampai Level Unit Kerja
Mandiri, Telah dilakukan Monitoring Rencana Aksi dan Capaian Kinerja melalui Laporan
Monitoring Capaian Kinerja Triwulan I dan II dan telah memberikan Reward kepada Unit
Kerja Es II dan Mandiri pada tanggal
24 – 26 November 2022
d. Telah dilakukan koordinasi dan kegiatan penyusunan SOP pada Novermber 2021
e. Telah dilakukan Monitoring dan Evaluasi Mandiri Bersama Inspektorat Jenderal pada tanggal
03 – 06 Agustus 2022 dan 08 – 10 Maret 2023
34

No Rekomendasi Tindak Lanjut

1 Melakukan perbaikan Nomenklatur pada Dokumen Renstra Unit Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Kerja (Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan selaras dengan 1) Telah melakukan:
Matriks Kerangka Kinerja) • Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Evaluasi Rencana Strategis (1
Sept 2022)
• Rapat Kerja Penyusunan Cascading Indikator Kinerja Berbasis
Hasil (Rencana: Oktober 2022)
• Rapat Kerja Penyusunan Pedoman Teknis Penyusunan Renstra
(Rencana : Oktober)
2) Masih dalam tahap berkoordinasi dengan Biro Perencanaan, Setjen
Kemenhub selaku Pembina terkait Reviu Dokumen Renstra Tahun
2 Dokumen Renstra Unit Kerja dilampirkan dengan Matriks Kerangka
2020-2024 dan evaluasi penyempurnaan Sasaran Program dan
Kinerja dan Pendanaan dan Dokumen Renstra dijadikan acuan
Indikator Kinerja Program
dalam penyusunan dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Perjanjian
• Sekretariat Jenderal Kemenhub dalam proses pelaksanaan reviu
Kinerja, Indikator Kinerja dan Rencana Aksi serta berorientasi pada
Indikator Kinerja Utama (PM 70/2017) sebagai input dalam
Outcome
pelaksanaan Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2025-
2029. Sedangkan, usulan reviu Renstra Kementerian
Perhubungan Tahun 2020-2024 dalam proses penjajakan dengan
mempertimbangkan adanya perubahan struktur organisasi di
Unit Kerja Eselon I Badan Kebijakan Transportasi.
• Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga sedang melakukan
pendalaman konsep perubahan Indikator Kinerja di Lingkungan
Ditjen Hubdat.
3 Berkoordinasi dengan Biro Perencanaan untuk segera dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
integrasi pada Aplikasi e-Performance dan Aplikasi AP2KP 1) akan berkoordinasi dengan Biro Perencanaan, Setjen Kemenhub
terkait integrasi pada Aplikasi e-Performance dan Aplikasi AP2KP
2) sedang melakukan Studi Integrasi E-performance dan AP2KP di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
35

No Rekomendasi Tindak Lanjut

4 Pengukuran Kinerja pada Kedua Aplikasi yang telah terintegrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
dijadikan dasar sebagai 1) menerbitkan surat pengingat dan rekapitulasi pengukuran kinerja
1) Pemberian Reward and Punishment; secara bulanan terkait e-performance, triwulanan terkait
2) Penyesuaian (pemberian/pengurangan) tunjangan Laporan Monitoring Capaian Kinerja (LMCK) dan tahunan terkait
kinerja/penghasilan; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
3) Penempatan/penghapusan Jabatan baik struktural maupun 2) akan memberikan Reward SAKIP berdasarkan Aplikasi E-
fungsional. Performance dan Implementasi SAKIP di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat yang direncanakan dilaksanakan pada
bulan November 2022
3) akan berkoordinasi dengan Biro Kepegawaian, Setjen Kemenhub
terkait integrasi pengukuran kinerja dan penyesuaian penghasilan,
penempatan/ penghapusasn jabatan
5 Menginstruksikan kepada seluruh Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menginstruksikan dan
Jenderal Perhubungan Darat agar menyampaikan Laporan Kinerja memberi teguran melalui:
secara tepat waktu dan memberikan teguran kepada Unit Kerja yang 1) Surat Dirjen Hubdat Nomor IP.105/3/18/DJPD/2021 tanggal 22
tidak menyampaikan Laporan Kinerja Tahun 2021 secara tepat waktu Desember 2021 tentang Sosialisasi dan Pengumpulan Dokumen
pada Aplikasi e-SAKIP Reviu (ESR) Kementerian PAN-RB Penyelenggaraan SAKIP (Batas Waktu Aplikasi
E-SAKIP Reviu: 28 Februari tahun berjalan)
2) Rapat Evaluasi Mandiri SAKIP pada Kriteria Dokumen SAKIP telah
diupload tepat waktu pada aplikasi E-SAKIP Reviu pada tanggal 19
Juli 2022.
3) Evaluasi Mandiri SAKIP pada Kriteria Dokumen SAKIP Telah
Menggambarkan Hubungan yang Selaras (Cascading) di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
pada 22 Juli 2022
4) Evaluasi Mandiri SAKIP pada Kriteria Dokumen SAKIP telah
diupload tepat waktu
pada aplikasi E-SAKIP Revi pada 19 Juli 2022
36

No Rekomendasi Tindak Lanjut

6 Laporan Kinerja dapat menginfokan analisis dan evaluasi realisasi kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Darat akan menginfokan analisis dan
dengan realisasi kinerja UPT atau instansi lain di Level Nasional/ evaluasi realisasi kinerja dengan realisasi kinerja UPT atau instansi lain di
Internasional (Benchmark Kinerja) Level Nasional/ Internasional (Benchmark Kinerja) pada Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah 2022
7 Mempertahankan peran evaluator internal di Lingkungan Direktorat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
Jenderal Perhubungan Darat dan melakukan kegiatan Consulting serta 1) Surat Dirjen Hubdat Nomor KP.901/4/16/DJPD/2021 tanggal 09
penyamaan persepsi terkait kriteria pada LKE dengan Inspektorat Desember 2021 perihal Pembentukan Tim Penyusun Dokumen
Jenderal dalam upaya penyempurnaan secara terus menerus yang SAKIP di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
nantinya akan berpengaruh terhadap penyempurnaan implementasi 2) Surat Keputusan Dirjen Hubdat Nomor KP-DRJD 2386 Tahun 2022
SAKIP di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tentang Tim Penyusun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) dan E-Performance di Lingkungan Ditjen
Hubdat
3) Surat Keputusan Dirjen Hubdat Nomor KP.981/DJRD/2021 tentang
Kelompok Kerja Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
4) Telah melakukan Sosialisasi Evaluasi Mandiri SAKIP di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada tanggal 03 – 06
Agustus 2022
5) Berkomitmen mempertahankan peran evaluator internal di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan melakukan
kegiatan Consulting dengan Inspektorat Jenderal
37

Telah disampaikan dengan Surat Dirjen Hubdat Nomor PS.303/1/3/DJPD/2021 tanggal 29 Oktober 2021
perihal Penyampaian Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Atas Implementasi SAKIP Tahun 2020 Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat
38

• Pembinaan
• Perencanaan,
• Pengaturan,
• Pengawasan, • Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
• Transportasi Sungai, Danau, Dan Penyeberangan (TSDP)
• Pengendalian.
• Penyelenggaraan
39

• Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
• Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan
• Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara
40

Sesuai KP-DRJD 2738 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Program di Lingkungan Ditjen Hubdat

Program : GA – Program Infrastruktur Konektivitas


Sasaran Program : SP 1. Meningkatnya Konektivitas Transportasi Nasional
Indikator Kinerja Program : IKP 1. Rasio Konektivitas Transportasi Darat
Deskripsi IKP :

DEFINISI
perbandingan kawasan strategis nasional (KSN) yang telah terdapat layanan dan fasilitas terhadap jumlah total kawasan strategis nasional (KSN) yang telah ditetapkan

Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP)


Jumlah
No Kawasan Prioritas Nasional 1. KSPN Danau Toba; 6. KSPN Labuan Bajo;
Kawasan
2. KSPN Tanjung Kelayang; 7. KSPN Likupang;
1 Kasawan Strategi Nasional (KSN) → RPJMN 2020 - 2024 3. KSPN Borobudur; 8. KSPN Wakatobi
• Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) 10
• Kawasan Industri (KI) 9 4. KSPN Bromo Tengger Semeru; 9. KSPN Morotai;
• Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 13 5. KSPN Mandalika 10. KSPN Raja Ampat.
Daerah Terpencil, Perbatasan, Kepulauan (DTPK) → Perpres Kawasan Industri (KI)
2 32
63 Tahun 2020 1. KI Sei Mangkei; 6. KI Surya Borneo;
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) → PP 13 Tahun 2017 tentang
3 42 2. KI Galang Batang; 7. KI Palu;
RTRW Nasional
Sub Total 106 3. KI Bintan Aerospace; 8. KI Teluk Weda;
Dikurangi : Kawasan Beririsan 13 4. KI Sadai; 9. KI Teluk Bintuni.
Total Kawasan Prioritas Nasional = Kawasan Strategis 93 5. KI Ketapang;
Nasional, DTPK dan Pusat Kegiatan Nasional yang
ditetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
1. KPBPB Sabang; 1. KEK Mandalika*;
2. KEK Arun Lhokseumawe; 2. KEK MBTK;
3. KI/KEK Sei Mangkei*; 3. KI/KEK Palu*;
4. KI/KEK Galang Batang*; 4. KEK Bitung;
5. KPBPB Batam Bintan Karimun; 5. KEK Morotai;
6. KEK Tanjung Kelayang*; 6. KEK Sorong.
7. KEK Tanjung Lesung;
41

Sesuai KP-DRJD 2738 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Program di Lingkungan Ditjen Hubdat

Program : GA – Program Infrastruktur Konektivitas


Sasaran Program : SP 1. Meningkatnya Konektivitas Transportasi Nasional
Indikator Kinerja Program : IKP 1. Rasio Konektivitas Transportasi Darat
Deskripsi IKP :
Daerah Terpencil, Perbatasan, Kepulauan (DTPK) Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
1. Sabang*; 17. Belu; 1. Banda Aceh; 22. Malang;
2. Serdang Bedagai; 18. Rote Ndao; 2. Mebidangro; 23. Sarbagita;
3. Kep. Meranti; 19. Alor; 3. Padang-Lubuk Agung-Pariaman; 24. Mataram Raya;
4. Dumai*; 20. Sabu Raijua; 4. Pekanbaru; 25. Kupang;
5. Natuna; 21. Kep. Sangihe; 5. Dumai; 26. Pontianak;
6. Kep. Anambas; 22. Kep. Talaud; 6. Batam; 27. Palangkaraya;
7. Bintan*; 23. Maluku Barat Daya; 7. Jambi; 28. Banjarmasin dsk;
8. Karimun*; 24. Maluku Tenggara Barat; 8. Palembang dsk; 29. Balikpapan-Samarinda-Bontang;
9. Sambas; 25. Kep. Aru; 9. Bengkulu; 30. Tarakan;
10. Sanggau; 26. Kep. Morotai*; 10. Pangkal Pinang; 31. Gorontalo;
11. Kapuas Hulu; 27. Raja Ampat*; 11. Bandar Lampung; 32. Manado;
12. Sintang; 28. Merauke; 12. Jabodetabek; 33. Bitung;
13. Kutai Barat; 29. Boven Digoel; 13. Serang; 34. Palu;
14. Malinau; 30. Peg. Bintang; 14. Cilegon; 35. Maminasata;
15. Nunukan; 31. Keerom; 15. Bandung Raya; 36. Kendari;
16. Kupang*; 32. Jayapura. 16. Cirebon; 37. Ambon;
17. Surakarta; 38. Ternate;
18. Kedungsepur; 39. Sorong;
19. Cilacap; 40. Timika;
20. Yogyakarta; 41. Jayapura;
21. Gerbangkertosusilo; 42. Merauke.
42

Sesuai KP-DRJD 2738 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Program di Lingkungan Ditjen Hubdat

Program : GA – Program Infrastruktur Konektivitas


Sasaran Program : SP 1. Meningkatnya Konektivitas Transportasi Nasional
Indikator Kinerja Program : IKP 1. Rasio Konektivitas Transportasi Darat
Deskripsi IKP :

CARA PERHITUNGAN

𝐼𝐾𝑃 1 SUMBER DATA KENDALA


Direktorat Angkutan Jalan Tidak ada kendala
Direktora Prasarana TJ
Direktorat TSDP

Reviu/CHR
Agar ke depan
memperhitungkan
angkutan umum di jalan
dan angkutan
penyeberangan secara
keseluruhan bukan
hanya Kawasan Strategis
Nasional
43

Sesuai KP-DRJD 2738 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Program di Lingkungan Ditjen Hubdat

Program : GA – Program Infrastruktur Konektivitas


Sasaran Program : SP 2. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Perhubungan
Indikator Kinerja Program : IKP 6. On-Time Performance (OTP) Transportasi SDP
Deskripsi IKP :

CARA PERHITUNGAN
merupakan persentase jumlah jadwal keberangkatan angkutan penyeberangan yang 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
tepat waktu pada lintas penyeberangan utama dibandingkan seluruh jadwal 𝑝𝑎𝑑𝑎 7 𝐿𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑡𝑎𝑚𝑎
keberangkatan angkutan penyeberangan pada lintas penyeberangan utama dalam 1 𝐼𝐾𝑃 6 = x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 7 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑡𝑎𝑚𝑎
(satu) tahun.

Pengukuran pada 7 (tujuh) lintas penyeberangan utama sebagai berikut:


(1) Merak-Bakauheni,
(2) Ketapang-Gilimanuk,
(3) Padangbai-Lembar,
(4) Tanjung Api-Api-Tanjung Kelian,
(5) Kayangan-Pototano,
(6) Bajoe-Kolaka, dan
(7) Kariangau-Penajam.

PEMBILANG
Jumlah pelayaran tepat waktu dalam 1 tahun pada 7 lintas utama yang
dimaksud adalah pelayaran yang tepat waktu pada range waktu 5 menit
(dalam kondisi normal);
PENYEBUT
Jumlah pelayaran 1 tahun pada 7 lintas utama adalah pada periode
tahun berjalan yaitu tahun 2021

SUMBER DATA KENDALA Reviu/CHR


Direktorat Transportasi Tidak ada kendala Sudah Sesuai
Sugai, Danau dan
Penyeberangan
44

Sesuai KP-DRJD 2738 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Program di Lingkungan Ditjen Hubdat

Program : GA – Program Infrastruktur Konektivitas


Sasaran Program : SP 2. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Perhubungan
Indikator Kinerja Program : IKP 7. On-Time Performance (OTP) Transportasi Perkotaan
Deskripsi IKP :

DEFINISI CARA PERHITUNGAN


Merupakan kinerja ketepatan waktu yang diukur pada layanan subsidi angkutan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑇𝑆 (𝑟𝑖𝑡) 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
perkotaan berbasis jalan dengan skema buy the service. 𝐼𝐾𝑃 7 = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑇𝑆 𝑟𝑖𝑡 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
PEMBILANG
OTP yang dimaksud adalah perhitungan layanan bus yang tiba
pada range 7-12 menit, sedangkan early time kondisi 0-7 menit
dan late lebih dr 12 menit tidak masuk perhitungan;

PENYEBUT
Jumlah pelayanan BTS tahun 2021 yang dilakukan di 10 kawasan.
1. BTS Kota Medan; 1. BTS Kota Makassar;
2. BTS Kota Denpasar; 2. BTS Kota Banyumas;
3. BTS Kota Palembang; 3. BTS Kota Bandung;
4. BTS Kota Jogjakarta; 4. BTS Kota Banjarmasin;
5. BTS Kota Surakarta; 5. BTS Kota Surabaya.

SUMBER DATA KENDALA Reviu/CHR


Direktorat Angkutan Jalan Tidak ada kendala Sudah Sesuai
45

Sesuai KP-DRJD 2738 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Program di Lingkungan Ditjen Hubdat

Program : GA – Program Infrastruktur Konektivitas


Sasaran Program : SP 3. Meningkatnya Keselamatan Transportasi
Indikator Kinerja Program : IKP 1. Rasio kejadian kecelakaan transportasi jalan (AKAP dan Angkutan Perintis di Jalan) per 10.000 keberangkatan
Deskripsi IKP :

DEFINISI CARA PERHITUNGAN


Merupakan jumlah kecelakaan pada tahun (n) per 10.000 keberangkatan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑖𝑏𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝐴𝐾𝐴𝑃 𝑑𝑎𝑛ൗ𝑎𝑡𝑎𝑢
angkutan umum di jalan. Adapun angkutan umum di jalan terdiri dari layanan
Angkutan Antarakota Antarprovinsi (AKAP) dan Angkutan Perintis di Jalan 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑖𝑠 𝑑𝑖 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝑛)
𝐼𝐾𝑃 1 = 𝑥 10.000 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛
yang disubsidi APBN. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐴𝐾𝐴𝑃 𝑑𝑎𝑛ൗ𝑎𝑡𝑎𝑢
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑖𝑠 𝑑𝑖 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝑛)
PEMBILANG
Jumlah kecelakaan yang melibatkan AKAP dan/atau Angkutan Perintis
di Jalan pada tahun (n), dimana data tersebut merupakan data
kecelakaan Lalu Lintas Menonjol merupakan Kecelakaan Lalu Lintas
yang menyebabkan korban meninggal dunia paling sedikit 5 (lima)
orang yang didapatkan melalui pencatatan yang dilakukan oleh Komite
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan.

PENYEBUT
Jumlah keberangkatan perjalanan AKAP dan/atau Angkutan Perintis
di Jalan pada tahun (n), dimana data tersebut didapatkan melalui
data realisasi keberangkatan AKAP di terminal dan data realisasi
penyelenggaraan subsidi keperintisan angkutan jalan pada tahun (n).

SUMBER DATA KENDALA Reviu/CHR


Direktorat Sarana Tidak ada kendala Agar ke depan rasio
Transportasi Jalan kecelakaan
memperhitungkan
keseluruhan
angkutan jalan
46

Sesuai KP-DRJD 2738 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Program di Lingkungan Ditjen Hubdat

Program : GA – Program Infrastruktur Konektivitas


Sasaran Program : SP 3. Meningkatnya Keselamatan Transportasi
Indikator Kinerja Program : IKP 2. Rasio kejadian kecelakaan transportasi sungai, danau dan penyeberangan per 10.000 pelayaran
Deskripsi IKP :

DEFINISI CARA PERHITUNGAN


Merupakan rata-rata dari perbandingan jumlah kecelakaan angkutan sungai, 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛
danau, dan penyeberangan pada tahun (n) per 10.000 pelayaran angkutan 𝐼𝐾𝑃 2 = 𝑥10.000 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑛
sungai, danau, dan penyeberangan (baik komersil maupun perintis).

PEMBILANG
Data kecelakaan angkutan penyeberangan terdiri dari, kecelakaan yang
menyebabkan kapal karam, kapal terbakar, dan korban meninggal dunia
(MD) yang diperoleh dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

PENYEBUT
Data jumlah pelayaran per tahun didapatkan melalui data realisasi
pelayaran angkutan komersil dan realisasi penyelenggaraan subsidi
keperintisan angkutan penyeberangan.

SUMBER DATA KENDALA Reviu/CHR


Direktorat Transportasi Tidak ada kendala Agar ke depan rasio
Sungai, Danau dan kecelakaan
Penyeberangan memperhitungkan
keseluruhan
angkutan
penyeberangan

Anda mungkin juga menyukai