PEKERJAAN :
JASA KONSULTANSI
MANAJEMEN PELAKSANAAN IMO
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN, PENINGKATAN DAN
PERAWATAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
TAHUN ANGGARAN 2024
REVIU DAN PENETAPAN
KERANGKA ACUAN KERJA
(Term of Reference)
2
A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan
Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 61 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Kereta Api;
e. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2012 tentang Kewajiban Pelayanan
Publik dan Subsidi Angkutan Perintis Bidang Perkeretaapian, Biaya
Penggunaan Prasarana Perkeretaapian Milik Negara, Serta Perawatan
dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara,
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 73 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2012 tentang Kewajiban Pelayanan
Publik dan Subsidi Angkutan Perintis Bidang Perkeretaapian, Biaya
Penggunaan Prasarana Perkeretaapian Milik Negara, serta Perawatan
dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara;
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 19 Tahun 2011 tentang
Sertifikat Kecakapan Penjaga Perlintasan Kereta Api;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2011 tentang Standar
dan Tata Cara Pemeriksaan Prasarana Perkeretaapian;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2011 tentang Standar
dan Tata Cara Perawatan Prasarana Perkeretaapian;
3
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012 tentang
Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api;
k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 5 Tahun 2017 tentang
Sertifikasi Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api dan Pengendali
Perjalanan Kereta Api;
l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 9 Tahun 2017 tentang
Sertifikasi Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian;
m. Peraturan Menteri Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 17 Tahun
2017 tentang Sertifikasi Tenaga Perawatan Prasarana Perkeretaapian;
n. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2018 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan Perkeretaapian;
o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
p. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2023 tentang
Pedoman Perhitungan Biaya Perawatan dan Pengoperasian Prasarana
Perkeretaapian Milik Negara;
q. Peraturan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan
Nomor HK.207/SK/144/DJKA/7/15 tentang Standard Operating
Procedure (SOP) Prosedur Operasi Baku (POB) Perawatan dan
Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO);
r. Peraturan terkait Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) Tahun
Berjalan;
s. Analisa Harga Satuan Jalur Dan Bangunan Kereta Api Tahun 2021
Direktorat Prasarana Perkeretaapian;
t. Analisa Harga Satuan Persinyalan Dan Telekomunikasi Kereta Api Tahun
2021 Direktorat Prasarana Perkeretaapian;
u. Peraturan – peraturan lain yang terkait.
b. Gambaran Umum
a. Umum
Rencana pelimpahan tugas pelaksanaan Pengoperasian dan Perawatan
Prasarana Perkeretaapian Milik Negara di wilayah Balai Teknik
Perkeretaapian di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian ataupun
pembentukan Badan Layanan Umum dipandang sebagai sebuah usaha
4
dalam menciptakan pelaksanaan pengoperasian pemeriksaan dan
perawatan prasarana perkeretaapian yang tepat biaya, tepat mutu dan
tepat guna. Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan IMO diantaranya:
1) Pemenuhan kompetensi sumber daya manusia dalam menjamin
kelancaran pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeriksaan dan
perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (IMO);
2) Ketepatan perencanaan kegiatan pengoperasian, pemeriksaan dan
perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (IMO);
3) Pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeriksaan dan perawatan
Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) yang memenuhi norma
standar pedoman dan kriteria yang berlaku;
4) Ketepatan pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemeriksaan dan
perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (IMO) yang efisien
dan efektif;
5) Evaluasi pembiayaan kegiatan pengoperasian, pemeriksaan dan
perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (IMO) terhadap
kewajaran harga yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.
6) Ketepatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan
pengoperasian, pemeriksaan dan perawatan prasarana
perkeretaapian milik negara (IMO);
7) Peralihan pelaksanaan kontrak pengoperasian, pemeriksaan dan
perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (IMO) ke Balai
Teknik Perkeretaapian.
5
dan perawatan yaitu mengatur, merencanakan, mengelola dan
mengendalikan seluruh proses dan/ atau tahapan untuk menciptakan
pelaksanaan kegiatan IMO yang tepat biaya, tepat mutu dan tepat
sasaran.
B. RUANG LINGKUP
a. Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan konsultansi manajemen pelaksanaan IMO adalah sebagai
berikut namun tidak terbatas pada:
a. Melaksanakan tugas pendampingan penyusunan perencanaan serta
evaluasi kebutuhan pembiayaan IMO pada tahun berjalan dan tahun
berikutnya pada 7 (tujuh) Balai Teknik Perkeretaapian yaitu:
1) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta;
2) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung;
3) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang;
4) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya;
5) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan;
6) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang;
7) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Palembang.
b. Melaksanakan tugas fungsi manajemen proyek dan pendampingan
pelaksanaaan IMO pada 7 (tujuh) Balai Teknik Perkeretaapian.
6
Selama pelaksanaan pekerjaan, konsultan harus melakukan langkah‐langkah
yang diperlukan untuk memenuhi tugas kewajibannya sesuai ruang lingkup
pekerjaan, setiap perubahan yang berdampak terhadap biaya, jadwal dan
kualitas pekerjaan harus mendapatkan persetujuan Pemberi Kerja dan
Direktorat Prasarana Perkeretaapian.
b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Jasa Konsultansi Manajemen Pelaksanaan IMO adalah
di Jakarta.
C. PENERIMA MANFAAT
a. Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
b. PT Kereta Api Indonesia (Persero);
c. Keselamatan dan Keamanan bagi masyarakat pengguna Transportasi
Perkeretaapian;
d. Masyarakat secara umum.
b. Pelaksanaan kegiatan
a. Umum
1) Metode pengumpulan data, dapat dilakukan melalui rapat koordinasi
informal dan formal. Stakeholder yang berpotensi akan terlibat dalam
identifikasi internal Direktorat Jenderal Perkeretaapian terdiri dari
Satker IMO, Balai Teknik Perkeretaapian, dan unit eselon II di DJKA.
Stakeholder eksternal terdiri dari Konsultan Pengawas Pelaksanaan
IMO, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan instansi lain yang terkait;
2) Konsultan Manajemen wajib mempersiapkan dokumen dan bahan
presentasi serta melakukan pendampingan Ditjen Perkeretaapian
dalam kegiatan yang terkait dengan IMO serta berinteraksi dengan
stakeholder;
7
3) Pada pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Manajemen IMO harus
menyediakan peralatan yang diperlukan;
4) Item informasi lain sebagai breakthrough akan dikembangkan sesuai
kondisi pelaksanaan pekerjaan.
b. Tahapan Pelaksanaan
1) Melaksanakan tugas pendampingan penyusunan, perencanaan dan
evaluasi kebutuhan pembiayaan IMO pada tahun berjalan dan tahun
berikutnya, meliputi:
a) Melaksanakan penyusunan kebutuhan pembiayaan
pengoperasian, dan perawatan prasarana perkeretaapian Milik
Negara berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59
Tahun 2023 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Perawatan dan
Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara;
b) Melaksanakan evaluasi, reviu, updating (pembaharuan) dokumen
dan pedoman teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan IMO
(Kerangka Acuan Kerja, Rencana Anggaran Biaya, Spesifikasi
teknis, Analisa Harga Satuan, SOP IMO dan dokumen lainnya
yang relevan);
c) Melaksanakan Evaluasi penataan kompetensi SDM yang masuk
dalam pembiayaan kontrak IMO TA 2024;
d) Melaksanakan penyusunan, penelaahan termasuk melakukan
revisi produk hukum yang berkaitan dengan kegiatan
Pengoperasian dan Perawatan Prasarana Perkeretaapian Milik
Negara
8
c. Hasil Kerja Kegiatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan Jasa Konsultansi Manajemen
IMO menyusun dan menghasilkan produk (hasil kerja) sebagai berikut:
a. Dokumen pendampingan penyusunan, perencanaan dan evaluasi
kebutuhan pembiayaan IMO pada tahun berjalan dan tahun berikutnya:
1) Dokumen penyusunan kebutuhan pembiayaan pengoperasian dan
perawatan prasarana perkeretaapian Milik Negara berdasarkan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2023 tentang
Pedoman Perhitungan Biaya Perawatan dan Pengoperasian
Prasarana Perkeretaapian Milik Negara;
2) Dokumen hasil evaluasi, reviu, updating (pembaharuan) dokumen
dan pedoman teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan IMO
(Kerangka Acuan Kerja, Rencana Anggaran Biaya, Spesifikasi teknis,
Analisa Harga Satuan, SOP IMO dan dokumen lainnya yang terkait);
3) Melaksanakan tindak lanjut penyusunan petunjuk pelaksanaan dan
persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan peraturan yang berkaitan
dengan kegiatan Pengoperasian dan Perawatan Prasarana
Perkeretaapian Milik Negara (IMO).
d. Pelaporan
Memberikan pelaporan hasil pekerjaan pelaksanaan baik secara periodik
maupun akhir sebagai berikut:
a. Laporan Bulanan
Buku Laporan bulanan adalah pelaporan kemajuan hasil pelaksanaan
pekerjaan yang disampaikan pada setiap akhir bulan, mulai bulan ke-1
(satu) hingga bulan ke-7 (tujuh), masing-masing disampaikan sebanyak 5
(lima) set dalam bentuk hardcopy dan sebanyak 1 (satu) set dalam bentuk
softcopy yang dikirimkan via surat elektronik.
9
Laporan bulanan secara lengkap mencantumkan setidaknya informasi
sebagai berikut:
1) Struktur organisasi dan tanggung jawab tim konsultan, termasuk bila
ada perubahan;
2) Rangkuman hasil rapat dan kegiatan terkait pekerjaan setiap bulan,
serta aktualisasi dari rencana program dan jadwal pelaksanaan
kegiatan;
3) Rangkuman/ikhtisar dari update output laporan/ dokumen hasil
perbaikan,
4) Laporan/dokumen hasil perbaikan dari masing-masing tugas yang
tercantum dalam ruang lingkup, tahapan pelaksanaan dan hasil kerja
kegiatan.
b. Laporan Final
Laporan final adalah laporan yang disampaikan pada akhir tahap
pekerjaan yang didalamnya mencakup seluruh pelaksanaan kegiatan
Pengoperasian dan Perawatan Prasarana Perkeretaapian Milik Negara
(IMO) di seluruh Balai Teknik Perkeretaapian.
Laporan final mencakup ringkasan dan ikhtisar dari seluruh hasil
pekerjaan sesuai ruang lingkup dan hasil kerja kegiatan, yang
disampaikan sebanyak 5 (lima) set dalam bentuk hardcopy dan sebanyak
3 (tiga) set dalam bentuk softcopy yang disampaikan melalui media
penyimpanan ekternal (external HD SSD) dengan kapasitas minimal 1 TB
serta kecepatan transfer data sebesar 1 GB/s.
Laporan Final setidaknya mencakup hal-hal sebagai berikut, antara lain:
1) Laporan Perencanaan Kebutuhan Biaya Pengoperasian dan
Perawatan
Merupakan laporan hasil penyusunan kebutuhan pembiayaan
pengoperasian dan perawatan prasarana perkeretaapian Milik Negara
berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2023
tentang Pedoman Perhitungan Biaya Perawatan dan Pengoperasian
Prasarana Perkeretaapian Milik Negara;
10
2) Laporan Reviu Pedoman Teknis & SOP IMO
Merupakan laporan hasil evaluasi, reviu, updating (pembaharuan)
dokumen dan pedoman teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan
IMO (Kerangka Acuan Kerja, Rencana Anggaran Biaya, Spesifikasi
teknis, Analisa Harga Satuan, SOP IMO dan dokumen lainnya yang
terkait).
3) Laporan Perencanaan Biaya Perawatan Fisik
Merupakan laporan hasil penyusunan dan perhitungan rencana biaya
perawatan fisik prasarana perkeretaapian berdasarkan data hasil
survei lapangan.
4) Laporan dan produk hukum (peraturan-peraturan) yang berkaitan
dengan kegiatan Pengoperasian dan Perawatan Prasarana
Perkeretaapian Milik Negara.
5) Laporan Pelaksanaan Pendampingan IMO BTP
Merupakan laporan hasil pelaksanaan tugas pendampingan
pelaksanaan IMO pada 7 (tujuh) Balai Teknik Perkeretaapian.
2024
NO TAHAPAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Proses tender/ lelang
2. Melaksanakan tugas
pendampingan penyusunan
perencanaan serta evaluasi
kebutuhan pembiayaan IMO
pada tahun berjalan dan
tahun berikutnya pada 7
(tujuh) Balai Teknik
Perkeretaapian
3. Melaksanakan tugas fungsi
manajemen proyek dan
pendampingan
pelaksanaaan IMO pada 7
(tujuh) Balai Teknik
Perkeretaapian
11
2024
NO TAHAPAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyampaian Laporan
Bulanan
4.
Penyampaian Laporan
5. Final
f. Personil
a. Tenaga Ahli
Ahli Manajemen
Proyek /Ahli
Team Leader S2 Teknik Sipil/
1 1 Manajemen ≥ 4 tahun 7
(Koordinator) S2 Teknik
Konstruksi (Madya)
Ahli Perkiraan
S1 Teknik Sipil/ Ahli Quantity
2 Biaya (Cost 2 ≥ 2 tahun 7
S1 Teknik Surveyor (Madya)
Estimator)
Ahli Teknik
3 Ahli Jembatan KA 1 S1 Teknik Sipil ≥ 2 Tahun 5
Jembatan (Madya)
12
Kriteria Pengalaman Tenaga Ahli meliput :
(1) Sesuai : Tenaga Ahli Memiliki Pengalaman manajeman dan/atau pengawasan
dibidang perkeretaapian;
(2) Menunjang : Tenaga Ahli Memiliki Pengalaman penyusunan dokumen teknis
perencanaan dibidang perkeretaapian;
(3) Terkait : Tenaga Ahli Memiliki Pengalaman manajeman dan/atau pengawasan
dibidang transportasi.
b. Tenaga Pendukung
D3 Bidang Perkeretaapian / D3
1 Administrator 1 Ekonomi/ D3 Akuntansi/ ≥ 2 tahun 7
D3 Administrasi
7. Ahli Hukum 1 3
B Tenaga Pendukung
1 Administrator 1 7
13
NO JABATAN TANGGUNG JAWAB
yang berkaitan terhadap kegiatan tim pelaksana
pekerjaan
− Memonitor atau memantau progress pekerjaan
yang dilakukan tenaga ahli
− Membimbing dan mengarahkan anggota tim
dalam mempersiapkan semua laporan yang
diperlukan.
2. Ahli Perkiraan Biaya (Cost − Memberikan dukungan teknis dan manajemen
estimator) kepada Team Leader dalam menyelesaikan
tugas yang tercantum dalam ruang lingkup
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
− Menghitung biaya-biaya pekerjaan secara rinci
berdasarkan gambar dan spesifikasi teknis,
menghitung volume perawatan, menyusun data
harga satuan bahan dan upah kerja
− Melakukan penetapan spesifikasi pekerjaan yang
diterima
− Memahami tata kelola, akuntabilitas keuangan,
pembiayaan dan pendanaan
− Mengerti dan Memahami penyusunan Analisa
Harga Satuan Pekerjaan di Bidang
Perkeretaapian
− Melakukan analisa terhadap pekerjaan untuk
menentukan Cost Estimator
− Memberikan alternatif harga
− Mencari dan menggali informasi terbaru tentang
harga bahan
− Tetap up to date dengan persyaratan peraturan
dan legislatif terbaru
3. Ahli Jembatan Bangunan − Memberikan dukungan teknis dan manajemen
Kereta Api kepada Team Leader dalam menyelesaikan
tugas yang tercantum dalam ruang lingkup
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
− Melaksanakan pendampingan perencanaan,
evaluasi pelaksanaan dan pengawasan IMO di
bidang Jembatan Kereta Api
− Menyusun laporan dan dokumen sebagai output
kegiatan serta bertanggungjawab terhadap tugas
yang diberikan oleh Team Leader
15
NO JABATAN TANGGUNG JAWAB
4. Ahli Bangunan Kereta Api − Memberikan dukungan teknis dan manajemen
kepada Team Leader dalam menyelesaikan
tugas yang tercantum dalam ruang lingkup
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
− Melaksanakan pendampingan perencanaan,
evaluasi pelaksanaan dan pengawasan IMO di
bidang Bangunan Kereta Api
− Menyusun laporan dan dokumen sebagai output
kegiatan serta bertanggungjawab terhadap tugas
yang diberikan oleh Team Leader
5. Ahli Persinyalan, − Memberikan dukungan teknis dan manajemen
Telekomunikasi & Listrik kepada Team Leader dalam menyelesaikan
(Fasop KA) tugas yang tercantum dalam ruang lingkup
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
− Melaksanakan pendampingan perencanaan,
evaluasi pelaksanaan dan pengawasan IMO di
bidang Persinyalan, Telekomunikasi dan Instalasi
Listrik (LAA/Gardu Traksi)Kereta Api
− Menyusun laporan dan dokumen sebagai output
kegiatan serta bertanggungjawab terhadap tugas
yang diberikan oleh Team Leader
6. Ahli Jalan Kereta Api − Memberikan dukungan teknis dan manajemen
kepada Team Leader dalam menyelesaikan
tugas yang tercantum dalam ruang lingkup
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
− Melaksanakan pendampingan perencanaan,
evaluasi pelaksanaan dan pengawasan IMO di
bidang Jalan Rel Kereta Api
− Menyusun laporan dan dokumen sebagai output
kegiatan serta bertanggungjawab terhadap tugas
yang diberikan oleh Team Leader
7. Ahli Hukum − Melakukan penyusunan, penelaahan termasuk
melakukan revisi produk hukum yang berkaitan
dengan kegiatan Pengoperasian dan Perawatan
Prasarana Perkeretaapian Milik Negara serta
mengawal produk hukum sampai mendapat
pengesahan.
B. Tenaga Pendukung
1. Administrator − Membantu tenaga ahli dalam menyusun laporan
− Melaksanakan penyusunan dokumen pendukung
16
NO JABATAN TANGGUNG JAWAB
tagihan
− Melakukan pengumpulan dan pengendalian data.
2. Laptop 3 unit
4. Scanner A4 1 unit
F. KUALIFIKASI PENYEDIA
1. Syarat Kualifikasi/legalitas:
a. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK);
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha
Menengah serta disyaratkan sub bidang klasifikasi/ layanan sub bidang
klasifikasi/layanan Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan
Teknik Sipil Transportasi (KL 404) atau Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik
Sipil Transportasi (RK003 / 71102);
17
c. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan
(SPT Tahunan) tahun pajak 2022/2023;
d. Memiliki akta pendirian Perusahaan dan akta perubahan Perusahaan
(apabila ada perubahan); dan
e. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak terkait, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailid, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang
dalam menjalani sangki pidana, dan pengurus/[egawai tidak berstatus
Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti di luar
tanggungan Negara.
2. Pengalaman penyedia:
a. Pekerjaan di bidang jasa konsultansi konstruksi paling kurang 1 (satu)
pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak kecuali
bagi penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 tahun;
b. Memiliki pengalaman pekerjaan sejenis (konsultansi manajemen
pengawasan proyek di bidang perkeretaapian); dan
c. Memiliki pengalaman pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir.
18
H. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan diatur
dikemudian hari dan ditetapkan oleh Pemberi Tugas.
19