Terlebih dahulu:
4. Direktur LLAJ :
5. Sesditjen Hubdat :
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
NOMOR : SK.1295/KP.108/DRJD/2015
TENTANG
KOMPETENSI PERENCANAAN SIMPUL DAN JARINGAN
TRANSPORTASI JALAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN
DARAT TENTANG KOMPETENSI PERENCANAAN SIMPUL
DAN JARINGAN TRANSPORTASI JALAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 3
Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas:
a. pendidikan dan pelatihan Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ); dan
b. pendidikan dan pelatihan penyegaran Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Pasal 4
(1) Pendidikan dan pelatihan Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a,
merupakan persyaratan untuk mendapatkan kompetensi Perencanaan
Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
(2) Pendidikan dan pelatihan penyegaran Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf b, diperuntukan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki
kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (LLAJ) dan telah melaksanakan tugas paling sedikit 7 (tujuh) tahun.
Pasal 5
(1) Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 diusulkan oleh:
a. Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk untuk peserta dari Kabupaten/Kota;
b. Kepala Dinas Provinsi untuk peserta dari provinsi;
c. Sekretaris Direktorat Jenderal untuk Direktorat Jenderal; dan
d. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
untuk lembaga pendidikan dan pelatihan perhubungan.
(2) Pengusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada
penyelenggara pendidikan dan pelatihan Perencanaan Simpul dan Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dengan tembusan Direktur Jenderal.
(3) Pengusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan:
a. ijazah pendidikan terakhir;
b. surat keputusan jabatan terakhir;
c. penilaian prestasi kerja terakhir; dan
d. pas photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar berpakaian
dinas dengan latar belakang warna Merah.
Pasal 6
(1) Petugas yang memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan
Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
dapat diusulkan untuk mengikuti uji kompetensi.
(2) Pengusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh :
a. Sekretariat Direktorat Jenderal bagi Pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat;
b. Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten/Kota bagi Pegawai di Lingkungan
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota; dan
c. Lembaga penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan.
(3) Pengusulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada Direktur
Jenderal melalui Sekretaris Direktorat Jenderal untuk di uji kompetensi.
(4) Untuk mengikuti uji kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ);
b. bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi/Kab/Kota dilengkapi
rekomendasi dari Kepala Dinas bahwa yang bersangkutan akan ditugaskan
sebagai Petugas di bidang Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (LLAJ) setelah dinyatakan lulus uji kompetensi; dan
c. pas photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar berpakaian
dinas dengan latar belakang warna Merah.
(5) Penetapan pelaksanaan uji kompetensi diberikan dalam waktu 90 (sembilan
puluh) hari sejak persyaratan usulan uji kompetensi dinyatakan lengkap.
Pasal 7
(1) Direktur Jenderal membentuk Tim Penguji Kompetensi Perencanaan Simpul
dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) untuk menguji.
(2) Tim penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki masa kerja 3
tahun dan dapat diangkat kembali pada periode berikutnya.
(3) Tim Penguji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. ketua merangkap anggota;
b. wakil ketua merangkap anggota; dan
c. anggota.
Pasal 8
(1) Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji kompetensi yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal.
(2) Tata cara pelaksanaan uji kompetensi diatur oleh tim penguji kompetensi.
(3) Unsur penilaian kompetensi meliputi unsur-unsur sebagai berikut;
a. pemenuhan pesyaratan administrasi;
b. pengetahuan di bidang Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ);
c. pengalaman di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan
d. pemahaman dan sikap perilaku terhadap kode etik pelaksanaan tugas
dalam Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LLAJ).
(4) Hasil penilaian Tim Penguji bersifat mengikat dan dituangkan dalam berita
acara hasil uji kompetensi tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.
Pasal 9
(1) Berdasarkan Berita Acara Hasil Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 ayat (4) peserta dinyatakan lulus dan tidak lulus.
(2) Peserta yang dinyatakan lulus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
Sertifikat Lulus Uji Kompetensi oleh Direktur yang bertanggungjawab di
bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
(3) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai
dasar untuk diusulkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal kepada Direktur
Jenderal untuk menetapkan keputusan kompetensi.
(4) Selain diberikan Keputusan Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diberikan Tanda Kualifikasi Kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
(5) Bagi yang tidak lulus uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulang pada periode berikutnya.
Pasal 10
Sertifikat lulus uji kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) berisi data
mengenai:
a. nama;
b. tempat tanggal lahir;
c. nomor induk pegawai (NIP);
d. instansi;
e. nomor registrasi Kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (LLAJ);
f. nomor dan tanggal Berita Acara Hasil Uji Kompetensi; dan
g. tanda tangan penerbit sertifikat.
Pasal 11
Keputusan kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) berisi data
mengenai:
a. nama;
b. tempat tanggal lahir;
c. nomor induk pegawai (NIP);
d. pendidikan;
e. pangkat/golongan;
f. unit kerja; dan
g. nomor registrasi kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Pasal 12
Tanda Kualifikasi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (LLAJ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) terbuat dari bahan
kuningan dengan ukuran panjang 40 (empat puluh) milimeter, lebar 40 (empat
puluh) milimeter, dan tebal 2 (dua) milimeter.
Pasal 13
Petugas yang memiliki Kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (LLAJ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dinyatakan
mempunyai kemampuan :
a. merencanakan serangkaian Simpul dan atau ruang kegiatan yang saling
terhubungkan untuk penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
sesuai peraturan yang berlaku;
b. mengidentifikasi dan menganalisis perencanaan bangkitan, distribusi
perjalanan , pembebanan lalu lintas serta pemilihan moda angkutan;
c. mengidentifikasi dan menganalisis kebijakan peranan lalu lintas dan
angkutan jalan dalam keseluruhan moda transportasi;
d. mengidentifikasi dan menganalisis perpindahan orang dan atau barang
menurut asal tujuan perjalanan ;
e. mengidentifikasi dan menganalisis lokasi dan kebutuhan simpul;
f. mengidentifikasi dan menganalisis ruang lalu lintas
Pasal 14
(1) Setiap petugas yang memiliki kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang sedang menjalankan tugas,
wajib memakai pakaian dinas dan mengenakan Tanda Kualifikasi
Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
(2) Tanda Kualifikasi Kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (LLAJ) wajib dipasang/dikenakan di bagian kanan atas
pakaian dinas/seragam pada waktu melaksanakan tugas.
Pasal 15
Berita Acara Hasil Uji Kompetensi, Sertifikat Lulus Uji Kompetensi, Keputusan
Kompetensi, dan Tanda Kualifikasi Kompetensi Perencanaan Simpul dan
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (4), Pasal 9 ayat (2), Pasal 9 ayat (3), dan Pasal 9 ayat (4) Lampiran I
Peraturan ini
BAB III
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 16
(1) Petugas yang memiliki kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dalam melaksanakan tugas bila
melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi.
(2) Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diklasifikasikan menjadi:
a. pelanggaran berat;
b. pelanggaran sedang; dan
c. pelanggaran ringan.
Pasal 17
(1) Pelanggaran klasifikasi berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2)
huruf a, dikenakan sanksi pencabutan keputusan kompetensi, Sertifikat
Lulus Uji Kompetensi, dan Tanda Kualifikasi Kompetensi Perencanaan Simpul
dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
(2) Termasuk pelanggaran klasifikasi berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yaitu :
a. melakukan hal-hal yang tidak terpuji, yang dapat mencemarkan wibawa
instansi, aparat, dan/atau merugikan masyarakat pada waktu
melaksanakan tugas;
b. melakukan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-
undangan dalam melaksanakan tugas Perencanaan Simpul dan Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ);
c. melakukan pelanggaran dengan sengaja dan bukan karena alasan
kedinasan, menghindar dari kewajiban yang harus diikuti; dan
d. dihukum penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan sesuatu
tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman 2 (dua) tahun
atau lebih.
(3) Petugas yang melakukan pelanggaran klasifikasi berat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib:
a. menyerahkan kembali keputusan kompetensi, Sertifikat Lulus Uji
Kompetensi Inspektur, dan Tanda Kualifikasi Kompetensi Perencanaan
Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) kepada
Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk; dan
b. dilarang untuk diusulkan kembali mendapatkan kompetensi
Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
di seluruh Indonesia.
Pasal 18
(1) Pelanggaran klasifikasi sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(2) huruf b, dikenakan sanksi pembekuan kompetensi paling lama 6 (enam)
bulan.
(2) Termasuk pelanggaran klasifikasi sedang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yaitu apabila petugas dalam melakukan tugas tidak sesuai ketentuan yang
ditetapkan dan berpotensi menimbulkan kerugian.
Pasal 19
(1) Pelanggaran klasifikasi ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2)
huruf c, dikenakan sanksi peringatan tertulis.
(2) Termasuk pelanggaran klasifikasi ringan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), yaitu melakukan kesalahan administrasi laporan tetapi bukan
merupakan tindak pidana.
Pasal 20
(1) Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18, dan Pasal 19
dapat diketahui melalui laporan atau informasi pelanggaran dari:
a. hasil pengawasan yang dilakukan oleh petugas dari Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat, Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota, yang
bertanggung jawab di bidang Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ); dan
b. laporan dari masyarakat pengguna jasa.
(2) Laporan atau informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memuat
data-data sebagai berikut:
a. waktu dan tempat kejadian;
b. jenis pelanggaran;
c. identitas pelaku (Petugas Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (LLAJ)); dan
d. identitas pelapor.
(3) Laporan atau informasi yang tidak memuat ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tidak akan ditindaklanjuti, kecuali memperoleh data
tambahan yang mendukung untuk diproses.
(4) Berdasarkan laporan atau informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Direktur Jenderal membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap
Petugas yang melakukan pelanggaran.
(5) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (4) terdiri atas:
a. Direktorat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
b. UPT yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Sungai Danau dan Penyeberangan;
c. Bagian Kepegawaian dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
dan
d. Bagian Hukum dan Kerjasama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
(6) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dituangkan dalam
berita acara pemeriksaan.
(7) Berdasarkan berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (6) Direktur
Jenderal menjatuhkan sanksi.
Pasal 21
(1) Apabila Petugas Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (LLAJ) yang dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
Pasal 18, dan Pasal 19 merasa keberatan, dapat mengajukan pembelaan atau
sanggahan kepada pemberi sanksi.
(2) Masa sanggah atau pembelaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu 14
(empat belas) hari kerja sejak dijatuhkan sanksi.
BAB IV
PENGAWASAN
Pasal 22
(1) Dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan tugas Petugas di bidang
Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ),
dilakukan pengawasan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:
a. Sub Direktorat yang bertanggung jawab di bidang Terminal;
b. Balai Lalu Lintas Angkutan Jalan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan
(BLLAJSDP) untuk pelaksanaan tugas pengawasan bagi Petugas di bidang
Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
pada jalan yang menjadi lingkup kewenangan Nasional;
c. Dinas Perhubungan Provinsi untuk pelaksanaan tugas pengawasan
Petugas di bidang Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ) pada jalan yang menjadi lingkup kewenangan
Propinsi;
d. Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan tugas
Pengawasan Petugas di bidang Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) pada jalan yang menjadi lingkup
kewenangan Kabupaten/ Kota.
(3) Berdasarkan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub
Direktorat yang beranggung jawab di bidang Perencanaan Simpul dan
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), BLLAJSDP, Dinas
Perhubungan Provinsi, Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya melaporkan ke Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
dengan tembusan ke Bagian Kepegawaian dan Umum Sekretariat Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat.
(4) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Direktorat Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan melakukan evaluasi sebagai bahan untuk
mengambil kebijakan.
(5) Pelaporan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)
menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Peraturan ini.
Pasal 23
Direktorat yang bertanggung jawab di bidang Lalu Lintas dan Angkutan
melakukan pengawasan pelaksanaan Peraturan ini.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
(1) Bagi tenaga ahli yang telah menempuh pendidikan dan pelatihan sebelum
keputusan ini ditetapkan dapat diajukan untuk mengikuti kompetensi sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur dalam peraturan ini.
(2) Tanda kualifikasi yang telah ada sebelum peraturan ini ditetapkan wajib
menyesuaikan dengan peraturan ini.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 25
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : J A K A R T A
Pada tanggal : 22 April 2015
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
ttd
(KERTAS KOP)
BERITA ACARA
UJI KOMPETENSI PERENCANAAN SIMPUL DAN JARINGAN
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
Nomor :
Pada hari ini, ......... tanggal ......... bulan ........ tahun Dua Ribu ........, dengan
mengambil tempat di Ruang ..........., ..................., telah diadakan Uji Kompetensi
Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ):
1. 1. ..
2. 2. ..
3. 3. ..
LAMPIRAN BERITA ACARA HASIL UJI KOMPETENSI
Perencanaan Simpul Dan Jaringan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (LLAJ)
Berdasarkan hasil uji kompetensi yang dilaksanakan pada Hari .... tanggal ....,
Tim Uji Kompetensi memutuskan hasil uji kompetensi sebagai berikut :
No Nama Nip Persyaratan Unsur Kompetensi
Administrasi Pengetahuan Pengalaman Sikap
(Bobot 40%) Nilai Kesim
(Bobot 30%) (Bobot 20%) Perilaku Akhir pulan
(Bobot
10%)
NE NA NE NA NE NA NE NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. 1. ...
2. 2. ...
3. 3. ...
REPUBLIK INDONESIA
Sertifikat Nomor :
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
SERTIFIKAT
LULUS UJI KOMPETENSI PERENCANAAN SIMPUL DAN JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
NAMA :
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR :
NIP :
INSTANSI :
NOMOR REGISTRASI KOMPETENSI :
Dinyatakan telah memenuhi syarat kompetensi Perencanaan Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) berdasarkan Berita Acara
Hasil Uji Kompetensi Nomor ..............., Tanggal..........., dan yang bersangkutan dapat diusulkan mendapatkan penetapan kompetensi Perencanaan
Simpul dan Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Jakarta,
DIREKTUR
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
ttd
Photo
Photo
NAMA
NIP.
III. KEPUTUSAN KOMPETENSI
TENTANG
KOMPETENSI PERENCANAAN SIMPUL DAN JARINGAN
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
MEMUTUSKAN :
ASLI Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan
dipergunakan kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : JAKARTA
Tanggal :
ttd
XXXXXXXXXXX
Pangkat dan Golongan
NIP
PENJELASAN
Tentang
ttd
FORMULIR
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
TUGAS PERENCANAAN SIMPUL DAN JARINGAN
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
Kabupaten / Kota :
Provinsi :
Lokasi :
I. UMUM
2. Daftar Petugas:
Kondisi Fasilitas
Jenis
No. Tidak Jumlah Keterangan
Fasilitas Berfungsi
Berfungsi
1.
2.
3.
III. TEMUAN LAIN-LAIN
1. ................................
2. ................................
IV. REKOMENDASI
.,..
Kepala Sub Direktorat/
Kepala BLLAJSDP/Kepala Dinas Perhubungan
Provinsi/ Kepala Dinas Perhubungan
Kabupaten/Kota
ttd
(Nama Lengkap)
Pangkat/Gol
NIP
ttd