Anda di halaman 1dari 8

DOKUMEN PERCOBAAN

RANGKAIAN DUA ARAH PUTAR


(FORWARD REVERSE) MOTOR 3
PHASA

Untuk Memenuhi Tugas


dari Mata Kuliah
Laboratorium Desain
Instalasi I
Semester I

Oleh :
Bisma Halu Wihangga
NIM : 2341150016

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK DAN SISTEM KELISTRIKAN

JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO
POLITEKNIK
NEGERI MALANG

2023
RANGKAIAN DUA ARAH PUTAR
(FORWARD REVERSE) MOTOR 3 PHASA
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat merancang, merakit, dan
mengoperasikan rangkaian dua arah putar motor 3 fasa dengan mengoprasikan motor
dengan kontaktor maghnetik timer overload relay sebagai pengaman motor 3 fasa

B. DASAR TEORI
Dalam melaksanakan praktikum rangkaian Forward-Reverse motor listrik AC 3
phasa perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut :

• Komponen Rangkaian dua arah putar Forward reverse

a. MCB Miniatur Circuit Breaker

MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada
arus yang mengalir dalam rangkaian atau perubahan beban lebih. Pemutus tenaga ada
yang untuk 1 phase dan 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari iga buah pemutus tenaga 1
phase yang di susun menjadi satu kesatuan. Pemutus tenaga mempunyai posisi saat
menghubungkan maka antara terminal masuk dan keluar MCB akan kontak. Pada
posisi saat ini MCB pada keududukan 1 (ON), dan saat gangguan MCB dengan
sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat
ini posisi terminal masukan dan keluaran MCB tidak tersambung(Teknik control motor
listrik hal 5 UPT.PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
KEJURUHAN)

Simbol Pemutus Tenaga dengan MCB Konstruksi MCB 1 phase dan MCB 3 phase

Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5 jenis
ciri yaitu :
x Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman rangkaian
semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.
x Tipe K (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk mengamankan alat-alat
rumah tangga
x Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
x Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan. x Tipe H untuk pengaman
instalasi penerangan bangunan
a) Jenis – jenis MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB atau Miniatur Pemutus Sirkuit ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama
berdasarkan karakteristik pemutusan sirkuitnya. Tiga jenis utama tersebut adalah MCB
Tipe B, MCB Tipe C dan MCB Tipe D.

1. MCB Tipe B
MCB Tipe B adalah tipe MCB yang akan trip jika arus
beban lebih besar 3 sampai 5 kali dari arus maksimum
yang tertulis pada MCB (arus nominal MCB). MCB Tipe
B ini umumnya digunakan pada instalasi listrik di
perumahan ataupun di industri ringan.

2. MCB Tipe C
MCB Tipe C adalah tipe MCB yang akan trip jika arus
beban lebih besar 5 sampai 10 kali dari arus maksimum
yang tertulis pada MCB (arus nominal MCB). MCB Tipe C
ini biasanya digunakan pada Industri yang memerlukan arus
yang lebih tinggi seperti pada lampu penerangan gedung
dan motor-motor kecil.

3. MCB Tipe D
MCB Tipe D adalah tipe MCB yang akan trip jika arus
beban lebih besar dari 10 hingga 25 kali dari arus
maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal MCB).
MCB Tipe D ini biasanya digunakan pada peralatan listrik
yang menghasilkan lonjakan arus tinggi seperti Mesin Sinar
X (X-Ray), Mesin Las, Motor-motor Besar dan Mesin-
mesin produksi lainnya. Arus Nominal MCB yang umum
adalah 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A,
63A, 80A, 100A dan 125A.
(ref: HANDOUT INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
pada halaman 16-19)

Karakteristik arus fungsi putaran I =f(n) pengasutan bintang-segitiga. Ketika motor


terhubung bintang, arus starting dua kali arus nominalnya sampai 75% dari putaran
nominal. Ketika motor terhubung segitiga arus motor meningkat empat kali arus
nominalnya. Secara berangsur-angsur arus motor menuju nominal saat putaran motor
nominal.
(ref : Siswoyo, dkk. TEKNIK LISTRIK INDUSTRI Untuk SMK jilid 2 Kelas XI.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Hal. 5.14)
I rst adalah arus pengasutan (starting) dengan mengabaikan arus pemagnetan I yang
sangat kecil besarannya. Maka arus starting motor induksi sangat besar dibanding arus
nominalnya, tergantung pada tipe motor, maka arus starting dapat mencapai 6 - 7 kali
arus normal.

(Ref : Mustaghfirin, dkk. INSTALASI MOTOR LISTRIK Semester 3 Untuk SMK


Kelas XI. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Hal. 11)

10.8 Ukuran Beban Lebih

Dalam menentukan ukuran beban lebih untuk motor, nilai arus pelat nama
motor yang akan digunakan sebagai ganti nilai arus yang tercantum dalam tabel.
Faktor-faktor lain seperti faktor servis (SF) atau peringkat suhu (°C) motor juga
digunakan untuk menentukan ukuran beban lebih motor. Nilasuhu motor merupakan
indikasi dari jenis insulasi yang digunakan pada belitan motor dan tidak boleh
disamakan dengan suhu terminasi yang mencakup perlindungan beban lebih pada
motor tugas-terus-menerus, direproduksi di sini sebagai Tabel

10-5; digunakan untuk menentukan ukuran beban lebih untuk motor dengan 1 tenaga
kuda atau lebih. Ukuran beban lebih didasarkan pada persentase arus beban penuh
motor.
MASALAH: Motor induksi 3-fasa 25 tenaga kuda memiliki peringkat papan nama 32
ampere. Papan nama juga menunjukkan kenaikan suhu 30°C. Berapa ukuran kelebihan
beban untuk motor ini?
• Solusi: Seperti ditunjukkan pada Tabel 10-5, ukuran beban lebih adalah 125%
dari nilai arus beban penuh motor.
32 × 1,25 = 40 ampere

Dikutip dari PUIL 2000 Halaman 150 :


Perlengkapan proteksi arus lebih untuk sirkit yang menyuplai motor pompa kebakaran
harus:
a) mempunyai karakteristik waktu invers, dan
b) mempunyai nilai pengenal, atau dalam hal pemutus sirkit, disetel untuk:

1) dapat dilalui 125 % arus beban penuh secara kontinu, dan


2) membuka sirkit dalam waktu tidak kurang dari 20 detik pada 600 % arus beban
penuh motor.

Tidak boleh ada alat proteksi arus lebih lainnya dipasang antara pengontrol motor
pompa dengan motor.
Bila ada lebih dari satu motor terpasang pada sirkit yang sama, maka perlengkapan
proteksi arus lebih dapat ditentukan atau disetel untuk:
a) dapat dialiri arus sebesar 125 % jumlah arus beban penuh semua motor yang
beroperasi bersamaan.

b) membuka sirkit dalam waktu tidak kurang dari 20 detik pada arus 600 % arus
beban penuh dari motor terbesar.
b) Cara menghitung dan Menentukan mcb

a. Saklar tekan Push button

b. Kontaktor Maghnetik

c. TOR Tehermal Overload Relay

d. Lampu Indikator pilot lamp

e. Motor 3 Phasa

f. Kuat Hantar Arus

• Sambunagan Motor Bintang Delta

Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan Bintang (Y) atau
hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (Jala jala). Tegangan yang harus
di hubungkan ke motor biasanya di tentukan oleh papan nama (name plate) pada motor
tersebut, misalnya 220V / 380V. Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V /
380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
• Jika jala jala 220V / 380V, motor ini harus menggunakan hubung Bintang (Y)
karena kumparan harus mendapatkan tegangan 220V
• Jika jala jala 175V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan delta
(∆)

Starting Bintang segitiga di maksud untuk mengurangi arus starting dari motor 3 fasa,
karena pada motor yang berdaya besar, arus start berpengaruh besar.
Dengan starting ini dimaksudkan untuk menjaga agar lebih terkontrol, karena
setelah beberapa detik kemudian akan terjadi perpindahan hubungan dari Bintang ke delta
Dengan dihubungkan segitiga, maka tegangan fasa berkisaran 58% dari tegangan jala
jala motor dan arus startnya sekitar 1/3× arus start bila motor dihubungkan langsung (DOL)

U1 V1 W1 U1 V1 W1
U1 V1 W1 U1 V1 W1

U2 V2 W2 U2 V2 W2

(Teknik control motor listrik hal 12 UPT. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
KEJURUHAN)
• Rangkaian Dua Arah Putar

Untuk membalik arah putar dari motor jenis ini Hanya dengan menukar dua fasanya saja
misal L2 dengan L3 sedangkan L1 tetap

U1 V1 W1 U1 V1 W1

U1 V1 W1 U1 V1 W1

U2 V2 W2 U2 V2 W2

Gambar Rangkaian cara membalik arah putaran motor 3 fasa

Arah putar motor dapat menghadap sisi puli porosnya, akan berputar kekanan kalau terminal
U di hubungkan dengan L1, terminal V dihubungkan dengan L2 dan Terminal W dihubungkan
dengan L3.
R S T R S T

V1 V1

U1 W1 U1 W1

M M
3~ 3~
U 2 V2 W 2 U 2 V2 W 2
Gambar Sambungan membalik arah putaran motor
Untuk dua arah putaran yang menggunakan tombol tekan ini harus di perhatikan bahwa jika
kedua tombol start ditekan Bersama sama motor tidak akan bekerja, hal ini harus di perhatikan
pemakaian /pemilihan tombol tekan. (Teknik control motor listrik hal 9 UPT. PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUHAN)

A. RANGKAIAN PERCOBAAN
B. ALAT DAN MODUL

Bahan/ material yang dibutuhkan untuk percobaan sesuai dengan rangkaian


percobaan : MODUL :
No. Nama Jumlah Unit
1 Sumber AC MCB 3 phasa 1 Buah
2 MCB 3 phasa 1 Buah
3 MCB 1 phasa 1 Buah
4 Smart Relay 1 Buah
5 Lampu Tanda( 3 lampu) 1 Buah
6 Lampu Tanda( 2 lampu) 1 Buah
7 Selector Switch 1 Buah
8 Push Button 2 tombol 1 Buah
9 Push Button 3 tombol 1 Buah
10 Kontaktor 1 Buah
11 Thermal Overload Relay (TOR) 1 Buah
12 Kontaktor dan On delay 1 Buah
13 Kontaktor dan Off delay 1 Buah
14 Kontaktor dan Kontak bantu 1 Buah
15 Kabel power 1,5 meter 6 Buah
16 Kabel power 2 meter 3 Buah
17 Kabel Jamper 2 Buah
18 Kabel NYA 1 Paket

ALAT :
No. Nama Alat Jumlah Unit
1 Tang Potong 1 Buah
2 Tang Cucut 1 Buah
3 Tang Kombinasi 1 Buah
4 Obeng + Medium 1 Buah
5 Cutter/ Pengupas Kabel 1 Buah
6. Test Pen 1 Buah
7. Volt Meter 1 Buah

C. HASIL PERCOBAAN

Kondisi Komponen Motor 3 phasa


Kf Kr H1 H2
S0 🗴 🗴 x x Mati
Sf 🗸 x 🗸 x Putar Forward
Sr x 🗸 x 🗸 Motor Reverse

Prosedur Percobaan
1. P
2. B
3. B
4. B
5. B
6. B
7. B
8. B

D. ANALISA PERCOBAAN
E. KESIMPULAN
Sistem kendali forward reverse motor 3 fasa dapat digunakan untuk mengendalikan
arah putar motor 3 fasa. Prinsip kerjanya dengan cara memasang tegangan RST
berurutan ke terminal UVW terminal motor 3 fasa untuk putar kanan atau forward dan
membalik salah satu fasa RST ke terminal UVW motor 3 fasa untuk putar kiri atau
reverse. Perubahan dari putar kanan ke putar kiri atau sebaliknya perlu untuk menunggu
motor berhenti berputar terlebih dahulu (off). Rangkain motor Forward Reverse motor 3
Phasa ini biasa digunakan di lingkungan industri dengan berbagai kebutuhan.

F. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai