Anda di halaman 1dari 67

SISTEM INFORMASI SEBARAN DATA PENYAKIT DI DINAS

KESEHATAN DAN KABUPATEN POLEWALI BERBASIS

GEOGRAFIC INFORMASI SYSTEM (GIS)

SKRIPSI

OLEH :

ABD. NAJIB

2019510043

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

POLEWALI MANDAR

2023
ABSTRAK

ABD. NAJIB, 2019510043, Sistem Informasi Sebaran Data Penyakit Di Dinas


Kesehatan Dan Kabupaten Polewali Mandar Berbasis Geografis Sistem
Informasi (GIS). (Dibimbing oleh Muh. Rusli Said Dan Andi Akhmad
Qaslim)

Peran tenaga survei kesehatan dalam membantu mengetahui beberapa data


penting seperti penyebaran data penyakit atau sebuah alat medis untuk digunakan
di tiap puskesmas yang dimana data tersebut akan di input kedalam sebuah sistem
Informasi penanganan penyakit maupun yang jumlahnya signifikan akan naik
secara tiba-tiba, sehingga tenaga kesehatan yang lain dapat meminimalisir atau
pencegahan kedepannya jika terjadi jumlah penyakit yang meningkat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatnya sistem informasi
sebaran data penyakit di dinas kesehatan dan kabupaten polewali mandar
berbasais Geografis Informasi System. Sebuah sistem Geografis System Informasi
di mana kita dapat mengetahui beberapa titik yang akurat, System tersebut dan kita
juga dapat mengetahui beberapa data penting yang telah di tandai oleh tim survei
tenaga kesehatan menggunakan sebuah pinpoint. Hasil dari sistem informasi ini
adalah dashboard informasi mengenai data sebaran penyakit di 20 puskesmas di
Kabupaten Polewali Mandar yang ditampilkan dalam bentuk diagram serta warna
pinpoint pada peta yang berbeda tiap puskesmas, sehingga memudahkan dalam
pengambilan tindakan yang sesuai dengan sasaran.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Penyakit, Dinas Kesehatan, Geografis Sistem


Informasi (GIS).

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi

Barat. Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Polewali Mandar di sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Majene dan di sebelah timur berbatasan dengan

Kabupaten Pinrang, kemudian di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Mamasa dan di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Makassar. Kabupaten

Polewali Mandar secaraastronomis terletak pada posisi 03040’00” – 30 32′ 5,28”

Lintang Selatan dan 1180 53′ 58,2”-1190 29′ 35,8” Bujur Timur. Luas wilayah

Kabupaten Polewali Mandar sekitar 22.022,30 km atau 11,94 persen dari luas

wilayah Sulawesi Barat.

Kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari

hari sehingga perlunya memperhatikan kesehatan seksama dan cara menjaga atau

meningkatkan daya imun. Kesehatan merupakan suatu elemen penting pada

kehidupan sehari – hari yang dimana hal tersebut sangat berpengaruh pada diri

kita.

Upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terus dilakukan dengan

pengadaan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan, penambahan dan peningkatan

kualitas petugas kesehatan. Tujuannya adalah agar semua lapisan masyarakat

memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah (Kominfo, 2021).

2
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang

kesehatan. Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang kepala Dinas yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui

Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan dalam menjalankan tugas dan fungsinya

dikoordinasikan oleh Asisten Kesejahteraan Masyarakat. Dinas Kesehatan

memiliki tugas melaksanakan pelayanan pembinaan dan pengembangan urusan

kesehatan seperti penyelenggaraan surveilans kesehatan, pencegahan,

pemberantasan, dan pengendalian terhadap penyakit menulur maupun tidak

menular.

Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki tanggung jawab dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan prioritas pelayanan kesehatan

untuk masyarakat, Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit merupakan

bagian yang bertanggung jawab dalam program tersebut. Dinas Kesehatan setiap

bulannya diberi laporan oleh 20 Puskesmas dari 173 desa yang ada di Kabupaten

Polewali Mandar. Laporan tersebut merupakan suatu bentuk monitoring yang

dilakukan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit setiap

bulannya tentang penyakit apa saja yang sedang terjadi di Kabupaten Polewali

Mandar yang disertai dengan jumlah penderita dan desa mana yang terkena

penyakit. (Dila desiata, n.d)

3
4

Untuk meingkatkan pelayanan kesehatan yang diberkan kepada masyarakat

maka dibutuhkan suatu informasi serta data yang lengkap dan tepat. Namun

dalam melakukan monitoring daerah rentan penyakit masih menggunakan

perhitungan dengan rata-rata dari hasil data yang ada dan dalam hal ini

menghasilkan output yang kurang maksimal untuk melakukan kebijakan-

kebijakan terkait pelayanan kesehatan masyarakat.

Pengembangan Sistem Informasi di bidang kesehatan harus dilakukan

dalam rangka mendukung visi dan misi pembangunan kesehatan indonesia, yaitu

indonesia sehat 2025. Namun untuk suatu Sistem Informasi Kesehatan di

Indonesia, masih belum memadai sehingga belum mampu memberikan data yang

akurat dan tepat waktu. Hal tersebut menyebabkan pemangku kepentingan dan

pembuat kebijakan, serta para Kepala Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan

dan Petugas di Kementerian Kesehatan kesulitan dalam melakukan pengambilan

keputusan seperti halnya perencanaan Program dalam rangka pembangunan

kesehatan. (Kemenkes RI, 2012)

Terdapatnya sistem informasi geografis dapat dimanfaatkan untuk

menandai beberapa titik penting yang terdapat pada suatu wilayah atau kebutuhan

data pada suatu instansi Sistem Informasi Geografis ini memvisualisasikan data

dan menganalisis temuan dengan menggunakan media peta digital. Di daerah

Polewali Mandar pencarian penyebaran data penyakit selama ini masyarakat

masih menggunakan cara bertanya kepada masyarakat. Hal ini dapat merugikan

ketika dalam keadaan yang penting ketika setiap puskesmas ingin membuat
5

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Puskesmas. Hal ini

akan di jalankan di Kabupaten Polewali Mandar(Krisna Yuliana, 2019).

Geografis Informasi Sistem digunakan untuk membantu dalam hal

pelayanan umum dalam melihat data setiap puskesmas karena sistem yang

diterapkan ini sangatlah penting dalam menemukan data penyebaran penyakit

Kabupaten Polewali Mandar, jarak antra titik pada peta dapat di ukur lebih cepat

dengan bantuan metode ini(Heri syahputra ritongang, 2021).

Tidak adanya sistem informasi lengkap mengenai data sebaran penyakit

yang ada di Dinas Kesehatan menjadikan sebuah masalah pada pegelolah data,

sehingga pihak tenaga kesehatan yang berada di puskesmas yang ingin

mengetahui 5 penyakit teratas 2 tahun terakhir akan sangat kesulitan. Pada

kebayankan sistem informasi sebaran data penyakit masi banyak yang belum

menyediakan wadah seperti nama puskesmas, nama penyakit, rata-rata yang

terjangkit, dengan memanfaatkan GIS (Geografis Sistem Informasi). Sehubungan

dengan hal tersebut diperlukan sebuah sistem untuk dapat menyampaikan

informasi secara akurat dari data penyebaran penyakit, sehinggah sistem

informasi ini dapat membantu dalam meningkatkan kinerja dari Dinas Kesehatan

maupun puskesmas(faqih husni, 2017).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mengajukan

proposal untuk membantu pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar

dalam mengelolah dan menyajikan informasi yang berkaitan dengan sebaran data

penyakit yang di dalamnya terdapat informasi 5 penyakit teratas yang telah


6

terdata secara manual maupun yang belum terdata sehinggah pihak pegelolah

data di dinas dapat saling bertukar informasi secara efektif pada website ini.

Dengan jusul “ Sistem Informasi Penyebaran Data Penyakit Di Dinas Kesehatan

Dan Kabupaten Polewali Mandar Berbasis Geografis Informasi System”

1.2 Rumusan Masalah

Dilihat dari uraian latar belakang diatas sehingga diperoleh rumusan

masalah yaitu, Bagaimana merancang sebuah sistem untuk melalukan pendataan

sebaran 5 data penyakit teratas yang ada di Kabupaten Polewali Mandar dengan

menggunkan metode Geografis Informasi Sistem berbasis pemetaan.

1.6 Batasan Masalah

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis merasa sangat perlu membatasi

masalah agar tidak menyimpang dari tujuan semula, untuk itu penulis membatasi

pokok permasalahan pada:

a) Penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan dengan menggunakan data tiap

Puskesmas yang ada di Kabupaten Polewali Mandar

b) Sistem yang dibuat menggunakan Pemetaan GIS (Geografis Informasi

Sistem)

c) Data 5 penyakit teratas berdasarkan data puskesmas yang ada di dinas

kesehatan kab polewali mandar


7

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk

membangun sebuah sistem untuk melakukan pendataan sebaran 5 penyakit teratas

yang ada di tiap Puskesmas yang ada di Kecamatan dalam lingkup Kabupaten

Polewali Mandar dengan menggunakan metode Geografis Informasi Sistem

berbasis pemetaan.

1. Untuk Penelitian Selanjutnya

Dapat mengimplementasikan sebagai dasar studi

perbandingan dan reverensi melakukan penelitian berikutnya.

2. Untuk Lokasi Penelitian

Hasil akhir penelitian diharapkan pihak bisa memberi

manfaat untuk pihak staf yang ada di Dinas kesehatan yang

mengelolah data dan puskesmas dalam melihat sebaran data

penyakit yang ada di daerahnya.

3. Kontribusi Keilmuan

Diharapkan dapat menambah wawasan atau

penegetahuan mengenai Infomasi yang berhubungan dengan

GIS ( Geographic Information System) untuk klasifikasi

sebaran data penyakit.


8

1.6 Penelitian Terkait

1. Sundari pada tahun 2016, dalam peelitian berjudul “Penggunaan Sistem

Informasi Geografis pemetaan penyakit dengan teknologi komputer”.

Pengolahan data pasien merupakan hal penting dan diperlukan karena,

dapat memberikan kemudahan pada pelayanan pasien seperti

mempercepat pelayanan, pencarian data, pembuatan laporan dan dapat

memberikan informasi yang akurat

2. Krisna, et al. pada tahun 2014, dalam penelitian berjudul “Sistem

Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran Penyakit Menggunakan

Google Map API Berbasis Web”. Sistem informasi geografi dalam

bidang kesehatan dapat kita dimanfaatkan untuk menyediakan data

atribut atau pola penyebaran distribusi unit-unit fasilitas pelayanan

kesehatan, seperti tenaga medis dan tenaga kesehatan lain. Melalui

sistem pemetaan penyakit yang dibangun, diharapkan pengaksesan

informasi tentang titik dan angka penyebaran suatu penyakit dapat lebih

mudah sehingga kedepannya bisa mendapatkan penanggulangan dari

pihak-ihak yang bersangkutan. Hal itu dapat dilihat pada Sistem

Informasi Geografis Pemetaan Penyebaran Penyakit Menggunakan

Google Map API Berbasis Web.

3. Adi Krisna, dalam tahun 2014, Terdapatnya sistem informasi geografis

berbasis web dapat membantu untuk menanggulangi masalah

penyebaran data penyakit pada suatu daerah. Sistem informasi geografis

dapat dimanfaatkan untuk mengetahui titik penyebaran penyakit.


9

Memanfaatkan fasilitas kesehatanyang sudah ada, data penyakit dapat

ditampilkan pada sisteminformasi dan mengetahui daerah yang belum

memiliki fasilitas kesehatang yang layak.

4. Ahmad Adil, pada tahun 2017, Sistem Informasi Geografis (SIG): atau

sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat

bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait

dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta

peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

5. Herman Susilo, pada tahun 2019, dalam penelitiannya Dengan

memanfaatkan Teknologi Komputer berbasis WEB GIS melakukan

penelitian membuat sebuah sistem yang dapat membantu dalam

melakukan pendataan atau pemetaan terhadap alumni tersebut khususnya

keberadaanm mereka dalam elakoni suatau pekerjaan, nantinya data

tersebut dapat dijadikan acuan bagi institusi untuk mengetahui relevansi

pendidikan terhadap peerjaan alumni serta berbagai keperluan seperti

tracer study ataupun kepentingan internal lainnya.

6. Dari hasil penelitian sebelumnya, adapun peneltian yang saya lakukan

“Sistem Informasi Sebaran Data penyakit Berbasis Geografis Informasi

SISTEM Kabupaten Polewali Mandar”. Studi kasus Dinas Kesehatan,

Perbedaan dari penelitian terkait yang saya gunakan dengan penelitian

yang saya lakukan ialah memanfaatkan GIS (Geographic Information

System) dalam penelitian yang berbeda yaitu untuk lebih mudah

mengetahui sistem informasi sebaran data Penyakit di Dinas Kesehatan


10

sehingga mempermudah pihak pengelolah data di Dinas maupun

puskemas dalam memperoleh informasi yang di butuhkan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teori

2.1.1 Sistem informasi

Kata sistem bersal dari bahasa yunani yang berarti systema.

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berikaitan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan Informasi adalah sebuah

konsep universal dalam jumlah besar, Dan dapat disimpulkan bahwa

Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan data harian yang bersifat

manajerial konsep sistem informasi (Aini, 2019) :

a) Mempunyai komponen (component).

b) Batas sistem (boundary).

c) Penghubung (interface).

d) Masukan sistem (input).

e) Keluarga sistem (output).

f) Pengolahan sistem (proces).

g) Lingkungan luar sistem (environments).

h) Sasaran suatu tujuan (goal).

2.1.2 System Informasi Geografis (GIS)

System Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem

berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan serta

11
memanipulasi informasi geografis. Sistem Informasi

Geografis (SIG) telah dirancang untuk

12
13

mengumpulkan, menyimpan dan juga menganalisis objek-

objek serta fenomena-fenomena yang mengetengahkan lokasi

gografis sebagai karakteristik yang penting atau kritis untuk

dianalisis. Oleh karena itu, SIG merupakan sistem computer yang

mampu mendukung pengambilan keputusan spasial yang dapat

mengintegrasikan deskripsi lokasi dengan karakteristik fenomena

yang ditemukan di lokasi tertentu. Sistem Informasi Geografis

(SIG) terbentuk atas tiga unsur utama yaitu sistem, informasi dan

geografis. Dalam SIG, terdapat unsur yang paling ditekankan

yaitu informasi dan geografis. Dimana unsur informasi

menjelaskan mengenai tempat-tempat, pengetahuan mengenai

posisi dari suatu tempat, serta memberikan keterangan terhadap

suatu posisi yang ingin diketahui. Sedangkan unsur geografis

menerangkan bahwa segala informasi yang diperlukan letaknya

berada pada permukaan bumi.

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem

kompleks yang umumnya terintegrasi dengan sistem komputer

lainnya di tingkat fungsional dan jaringan. Menurut Harmon dan

Anderson (2003), SIG terdiri dari beberapa komponen yaitu

(IKSORA, 2021) :

a) Perangkat Keras

Perangkat keras yang dimaksu ialah computer yang mampu

mengoperasikan software SIG yang nantinya digunakan. Selain computer,


14

beberapa perangkat keras lain yang mendukung komponen SIG didalamnya

adalah scanner, digitizer, GPS, printer dan sebagainya

b) Perangkat Lunak

Perangkat lunak ialah komponen SIG yang berupa program computer

yang memiliki kemampuan dalam mengelola, memproses, menyimpan

penayangan serta analisis data spasial. Perangkat lunak SIG bervariasi mulai

dari ArcGIS yang berbasis closed source maupun QGIS yang berbasis open

source dan sebagainya

c) Sumber Daya Manusia

Meliputi penggunaan sistem serta pengoperasian aplikasi SIG.

Komponen ini juga dapat memperoleh manfaat dari sistem yang digunakan

dan beberapa kategori yang termasuk diantaranya programmer, database

administrator, analis maupun operator.

d) Aplikasi

Komponen ini merupakan cakupan dalam hal pengolahan suatu data

menjadi suatu informasi yang diinginkan, contohnya seperti klasifikasi,

koreksi geometri, query, overlay, join Tabel dan sebagainya.

e) Data

Penggunaan komponen SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.

Data grafis/spasial ini merupakan data yang merupakan representasi

fenomena permukaan bumi yang memiliki referensi koordinat yang lazim


15

berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari

interpretasi data-data tersebut. Sedangkan data atribut contohnya seperti

data sensus penduduk, catatan survei, dan data statistik lainnya. (Afrilizar,

2015).

Adapun beberapa Sub-sistem dari Sistem Informasi Geografis (SIG),

menurut Prahasta (2014) yaitu sebagai berikut :

f) Data Input

Mengumpulkan, mempersiapkan dan menyimpan data spasial dan

atributnya. Sub-sistem ini bertanggung jawab dalam mengoversikan format

data aslinya ke dalam SIG.

g) Data Output

Menampilkan, menghasilkan keluaran basis data spasial softcopy dan

hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta dan lain sebagainya.

h) Data Management

Mengorganisasikan data spasial dan tabel atribut ke dalam sistem basis

data hingga mudah untuk dipanggil kembali, di-update dan diedit.

i) Data Manipulation & Analysis

Menentukan informasi yang dihasilkan oleh SIG. Selain itu,

memanipulasi dan memodelkan data bertujuan untuk menghasilkan

informasi yang diharapkan.

2.1.3 WEBSITE

Menyimpulkan bahwa halaman informasi yang disediakan

melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia, selama


16

terkoneksi dengan jaringan internet. Sedangkan aplikasi web

(webapp) merupakan aplikasi yang diakses menggunakan web

browser melalui jaringan internet atau intranet

Website merupakan media untuk menanpilkan halaman.

Website terbagi menjadi dua yaitu website statis dan website

dinamis. Website statis adalah media untuk menampilkan halaman

statis atau tetap, tetapi yang mengaturnya adalah website browser,

Teknologi yang berkaitan dengan Website statis adalah Client Side

seperti HTML, Java script

2.1.4 Penyebaran Data

Penyebaran data pada dasaranya adalah pelengkap dari

ukuran nilai pusat dalam menggambarkan sejumlah data. Dengan

adanya penyebaran data akan menjadi lebih jelas dan tepat.

Penyebaran data juga dapat diartikan sebagai berbagai macam

ukuran statistik yang dapat digunakan dalam mengetahui

penyebaran data.

Ada beberapa macam jenis penyebaran data

 Nilai (Range),

 Deviasi rata-rata (Mean deviation),

 Simpangan baku (Standar deviantion),

 Dan masi banyak lagi.


17

2.1.5 Penyakit

Istilah penyakit (disease) dan keadaan sakit (illness) sering

tertukar dalam penggunaanya sehari-hari padahal keduanya

memiliki arti yang berbeda. Penyakit adalah istilah medis yang

digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang

menghasilkan berkurangnya energy ataupun kapasitas. Penyakit

terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak stabil atau kurangnya

imun. Pada umumnya penyakit terdeteksi ketika sudah

menimbulkan perubahan pada metabolisme atau pembelahan sel

yang menyebabkan muncuknya tanda-tanda gejala.

Tahapan penyakit

- Pajanan atau cedera yang terjadi pada jaringan

- Masa inkubasi (tanda atau gejala)

- Masa prodormal (tanda yang tidak khas)

- Fase akut

- Konvalesensi (keadaan pasien berlanjut ke arah kesembuhan)

- Kesembuhan (recovery)

- Adaptasi yang berhasil baik.

Adapun lima penyakit teratas yang saya dapat dari hasil

penelitian saya yaitu

A. Hipertensi

Adalah Suatu Peningkatan tekanan dara di dalam arteri, secara

umum hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala dimana


18

tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan

meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, kerusakan

ginjal (Hasana, 2019).

B. Dispepsia

Merupakan istilah medis yang biasa digunakan untuk keluhan

perasaan tidak nyaman dibagian perut seperti mual, muntah, rasa

terbakar, kembung pada saluran pencernaan.

C. Dermatitis

Adalah peradangan kulit yang menyebabkan kelainan klinis

dalam bentuk keluhan seperti rasa gatal, kadang bersisik, berair dan

lainya.

D. Febris

Merupakan keadaan ketika individual mengalami atau beresiko

meningkatnya suhu tubuh terus menerus lebih dari 37,8℃ atau

37,9℃, dan sering terjadi pada anak-anak di tiap tahunnya.

E. Commond cold

Merupakan salah satu infeksi saluran pernafasan akut yang

termasuk kategori non spesifik atau “flu biasa” penyakit ini di

sebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan.

Dan berikut contoh grafik perdua tahun terakhir 5 data penyakit

tertinggi di tiap puskesmas yang ada di kabupaten polewali mandar.


19

Peyakit 5 teratas
30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Hipertensi Dispepsia Dermatitis Febris Common cold

Tahun 2021 Tahun 2022

2.1.6 Gambardan
Bahasa Pemograman 1. Contoh Diagram Data Penyakit
Database

a. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang

bersifat terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik

Linux maupun Windows, MySQL merupakan program pengakses database

yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi

Pengguna (Pengguna Banyak).

b. PHP

PHP (Hypertext Preprocessor): PHP merupakan bahasa berbentuk

skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server.Hasilnya yang

dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser (Sidik, 2017).

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan suatu bahasa yang berbentuk

skrip yang di tempatkan dalam server dan di proses di server (Prihatna,

2005). PHP merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa


20

pemrograman HTML. PHP dibuat oleh Rasmus Lerdorf yang awalnya

dibuat dengan tujuan sebagai personal project dan kemudian

disempurnakan oleh group six of developers dan kemudian lahir kembali

dengan nama Hypertext Prepocessor (PHP). Secara khusus, PHP

dirancang untuk membentuk web dinamis. Yang artinya, PHP dapat

membentuk suatu tampilan sesuai dengan permintaan. PHP mempunyai

kemampuan yang baik dalam beberapa hal, seperti perhitungan

matematika, dalam hal informasi jaringan e-mail, serta regular expretion.

PHP juga mampu digunakan sebagai interface dengan database secara

baik, support dengan bermacam-macam database server seperti MySQL,

ORACLE, Sysbase. PHP juga dapat berjalan dengan web server yang

berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP juga dapat

berjalan di sistem operasi UNIX, Windows97, WindowsNT. PHP

merupakan suatu bahasa scripting yang menyatu dengan HTML untuk

membuat suatu halaman web yang dinamis dan dijalankan pada server

side. Hal ini berarti semua sintaks yang diberikan akan sepenuhnya

dijalankan pada server tetapi disertakan pada dokumen HTML sedangkan

yang dikirim ke browser hanya hasilnya saja.

2.1.7 Cascading Style Sheet (CSS)

Merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen

dalam sebuah website sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.

CSS bukan merupakan bahasa pemograman. Sama halnya styles

dalam aplikasi word processing seperti Microsoft Word yang dapat


21

mengatur beberapa style, misalnya heading, sub-bab, bodytext,

footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-

sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai

untuk memformat tampilan halaman website yang dibuat dengan

bahasa HTML dan XHTML.

CSS dapat mengatur ukuran gambar, warna bagian tubuh

pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna

hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks,

margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah

bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan

dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk

menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

2.1.8 Hypertext Markup Language (HTML)

Hypertext Markup Language (HTML) meruapakan suatu

format yang digunakan untuk menulis halaman web yang berjalan

di web browser dan memiliki fungsi untuk melakukan

pemrograman aplikasi di atas web. Menurut Kadir (2002), HTML

merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen

teks, yaitu standar Generalized Merkup Language. HTML

merupakan dokumen ASCII (American Standard Code for

Information Interchange) atau teks biasa, yang dirancang untuk

tidak bergantung pada suatu sistem operasi tertentu. Dokumen


22

HTML merupakan suatu file yang diakhiri dengan ekstensi .html

atau .htm.

File ini dapat dilihat dengan mengunakan web browser apa

pun (seperti Google Chrome, Safari, atau Mozila Firefox).

Browser nantinya akan membaca file HTML dan me-render

kontennya sehingga user internet bisa melihat dan membacanya.

Halaman pada HTML terdiri atas seperangkat tags atau bisa juga

disebut dengan elements, yang mengacu pada building block

halaman website. Tag tersebut yang membuat suatu hirarki yang

dapat menyusun konten hingga menjadi bagian, paragraf,

heading, dan block konten lainnya. Sebagian besar element

HTML memiliki tag pembuka dan penutup yang menggunakan

syntax <tag></tag>.

2.1.9. Flowchart

Flowchart adalah cara penulisan algoritma dengan

menggunakan notasi grafis. Flowchart merupakan gambar atau

bagan yang memperlihatkan urutan atau langkah-langkah dari suatu

program dan hubungan antar proses beserta pernyataannya.

Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap

simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses

digambarkan dengan garis penghubung. Dengan menggunakan

flowchart akan memudahkan untuk melakukan pengecekan bagian-

bagian yang terlupakan 4 dalam analisis masalah. Flowchart dapat


23

membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah

kedalam segmensegmen yang lebih kecil dan membantu dalam

menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Flowchart didefinisikan juga sebagai bagan-bagan yang

mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah

penyelesaian suatu masalah. Flowchart dapat juga merupakan

penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan uruturutan

prosedur dari suatu program. Flowchart biasanya mempermudah

penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu

dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Tabel 1 Simbol dan Fungsi Flowchart

S N Keterangan

imb a

ol m

1. Garis Alir Menunjukkan arah aliran

algoritma dari suatu proses ke

proses berikutnya.
24

2. T Menunjukkan awal atau

e akhir sebuah proses.

3. Proses Menyatakan kegiatan yang

akan terjadi dalam diagram alir.

4. Titik Proses/langkah dimana perlu

keputusan adanya keputusan. Adanya

kondisi tertentu di titik ini selalu

ada dua keluaran untuk

melanjutkan aliran kondisi yang

berbeda.

5. Input/ Digunakan untuk mewakili

Output data masukan dan

keluaran.
25

6. Proses Digunakan untuk

terdefinisi menunjukkan suatu proses yang

begitu kompleks.

7. Symbol Symbol untuk menyatakan

display output yang digunakan yaitu

layar, plotter, dan printer.

8. Input Menunjukkan penginputan

manual data secara manual memakai alat

– alat komputer.

9. Simbol Simbol untukkeluar/masuk

Off-line proses prosedur atau proses

dalam lembar/ halaman yang

lain.

10 Penghubun Menunjukkan hubungan

. g beda halaman aliran program dokumen pada

halaman yang berbeda.

11 Penghubun Menunjukkan hubungan


26

. g sehalaman aliran program dokumen pada

halaman yang sama.

12 File Menunjukkan

. penyimpanan/pengambilan data

dari suatu file dengan tipe

apapun.

13 Arsip Menunjukkan penyimpanan

. pengarsipan dokumen

14 Multi Menunjukkan dokumen

. dokumen berangkat dari suatu aliran

program/dokumen.

15 Dokumen Menunjukkan dokumen

. yang datanya di input atau

output dari suatu aliran

program/dokumen.

16 Operasi Menunjukkan operasi secara

. manual manual.
27

2.1.10. Internet

Internet adalah singkatan dari Interconnected Network.

Sebagai jaringan komunikasi global yang menghubungkan

komputer dan jaringan komputer di seluruh dunia, internet

memungkinkan Anda berbagi informasi dan berkomunikasi dari

mana saja dan dengan siapa saja.Dengan adanya internet sebagai

sumber belajar memudahkan kita untuk mengakses berbagai

sumber informasi yang tersedia, karena internet dapat membantu

kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Internet juga

dapat mengakses berbagai referensi, baik yang berupa hasil

penelitian, maupun artikel hasil kajian dalam berbagai bidang.

Informasi yang tersedia dan dapat diakses melalui internet terjadi

di seluruh dunia (global world). Sebenarnya internet bisa menjadi

sumber belajar alternatif yang cukup efektif dan efisien, namun

selama ini yang umum dikenal sebagai sumber belajar adalah buku

dan pendidik. Pemanfaatan internet dalam penelitian tersebut

merupakan pemanfaatan internet secara umum yaitu baik untuk

mencari informasi untuk menunjang kegiatan belajarnya maupun

untuk hiburan, bermain dan sebagainya. Selain itu, hasil penelitian

yang dilakukan Pibriana dan Ricoida (2007); Arlia dan Sumiati

(2015); Nugrahini dan Margunani (2015) menyimpulkan bahwa


28

penggunaan internet berpengaruh signifikan terhadap motivasi dan

minat belajar siswa, artinya penggunaan internet oleh siswa dapat

meningkatkan motivasinya untuk melaksanakan kegiatan belajar.

2.2 Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan alur logika sebuah masalah

penelitian. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Mengatur Penggunaan
Obat Tiap Puskesmas

Kebijakan Penggunaan
Fasilitas Kesehatan Di
Puskesmas
Data Penyakit Puskesmas Membutuhkan update
Yang Ada Di Kabupaten Geografis Informasi
laporan dan monitoring System/Website
Polewali Mandar
Terhubungnya Ke
Pemerintah daerah Sesuai
Kebijakan dari Pihak
Dinas Kesehatan

Dapat mengetahui
pencegahan pertama
atau pengobatan Sebaran Data Penyakit Berbasis Geografis Informasi System

Gambar 2 Kerangka Pikir

Dikerangka fikir di atas di jelaskan bahwa banyak data

penyakit yang ada di Dinas Kesehatan yang tersebar di tiap

puskesmas Kabupaten Polewali Mandar. Tidak adanya sistem

informasi untuk mengetahui ataupun penyaluran pihak Dinas

Kesehatan membuat tidak diketahuinya persebaran data penyakit

dari tiap puskesmas. Sehingga di lakukan proses sistem informasi


29

pengelompokan sebaran data penyakit menggunakan GIS

(Geographic Informasi System) yang nantinya akan menampilkan

informasi penyebaran penyakit berdasarkan 5 tertinggi yang ada di

puskesmas seperti, a) Nama puskesmas, b) Nama penyakit, c)

Umur rata yang terjangkit, d) Nomor Cs Puskemsas. Informasi

yang sudah didapatkan kemudian di masukan di ke dalam

database. Hasil dari penelitian ini adalah Sistem Informasi sebaran

data penyakit yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali

Mandar berbasis GIS. Sehingga di harapkan dapat memudahkan

pihak pengelola data.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam pembuatan

aplikasi sistem klasifikasi sebaran alumni berbasis GIS, di antaranya :

3.1.1 Alat Penelitian

a) Perangkat Keras (Hardware)

Peralatan perangkat keras yang digunakan dalam

melaksanakan penelitian ini adalah komputer atau laptop

yang memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut :

1. Prosessor AMD A4-9125 RADEON R3, 4 COMPUTER

CORES 2C+2G 2.30 GHz

2. Ram 4 GB

3. HDD 1 TB/1000 GB

b) Perangkat Lunak (Sofware)

Kebutuhan software yang akan digunakan dalam

pembuatan aplikasi sistem klasifikasi sebaran data penyakit

berbasis GIS adalah software yang di gunakan computer

dekstop pada umumnya namun ketika sistem telah benar

berjalan tidak menutup kemungkinan spesifikasi software

akan berubah mengikuti kebutuhan sistem. Penelitian ini

membutuhkan

30
31

operation system (sistem operasi) windows 10, aplikasi

MYSQL sebagai database sistem, PHP dan HTML sebagai

bahasa pemrograman, Google chrome sebagai browser serta

Sublime Text sebagai Text Editor.

3.1.2 Bahan Penelitian

Kebutuhan bahan penelitian dalam pembuatan

aplikasi sistem informasi sebaran penyakit berbasis GIS

yaitu : File Data informasi Dinas kesehatan Kab polewali

mandar berdasarkan LPLPO Penyakit Puskesmas yang

masuk di Dinas Kesehatan.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian di Dinas Kesehatan Kab Polewali Mandar

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu yang di butuhkan selama melakukan penelitian adalah

dari bulan Februari 2023 sampai April 2023. Jadwal penelitian dapat di

lihat dalam tabel 3.1 berikut :


32

Tabel 2 Jadwal Kegiatan

Februari Maret April

No Uraian Tugas 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Investigasi

2. Studi Literatur

3. PenentuanPengukura

n dan Sampel

4. Pengumpulan Data

5. Pengolahan Data

6. Hasil

3.3. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian ini menjelaskan langkah-langkah selama

proses penelitian sistem informasi sebaran Penyakit berbasis GIS studi

kasus Dinas Kesehatan Kab Polewali Mandar. Dimana dapat

memudahkan pihak Penegelola data yang ada di dinas dalam

mengetahui sebaran Penyakit dan kemudian antar puskesmas juga dapat

saling memberitahukan info penyakit bagi puskesmas yang belum

mengetahui info penyakit yang ada di daerah sekitar masing-masing.


33

Menentukan model sistem yang akan dibuat


Investigasi Masalah dalam Sistem informasi sebaran data
penyakit berbasi GIS

Studi Literatur Reviuw jurnal dan skripsi penelitian terkait


sebagai bahan penelitian.

Penentuan Model Menentukan model sebaran data kesehatan,


Pengukuran dan sampel Sampel data.

Pengumpulan Data Observasi, Berdasarkan LPLPO data


penyakit.

Pengolahan dan analisis Pengolah data dan analisis kualitatif untuk


data analisis data.

Pembuatan Website GIS Membuat aplikasi GIS

Laporan Evaluasi Laporan evaluasi berupa dashboard tingkat


kualitas sistem informasi sebaran data
penyakit berbasis GIS
34

Pada gambar di atas menjelaskan bahwa pada tahap pertama yang di

lakukan adalah bagaimana menentukan masalah dan menjadikan masalah tersebut

menjadi suatu penelitian, maka di angkatlah sebuah masalah yaitu sistem informasi

sebaran data penyakit berbasis GIS untuk mengelompokkan 5 penyakit teratas yang

berada di berbagai puskesmas, mempelajari arus proses identifikasi yang

selanjutnya mendesain sistem yang telah di rancang.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang prnulis

gunakan untuk membantu pelaksanaan penelitian dalam

memperoleh data-data yang di butuhkan. Rincian

pengumpulan data adalah sebagai berikut :

3.4.1 Observasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati

secara langsung gejala dan fenomena terkait dan mencatatnya

secara sistematis

3.4.2 Studi Pustaka


35

Metode pengumpulan data dengan meneliti : a) Modul, b)

Tutorial, c) Buku teks, d) Buku perpustakaan dan bahan lain yang

mungkin diperlukan dan berguna.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui observasi dan studi

pustaka maka data perlu di edit. Data tersebut dienkripsi dan

diurutkan sesuai dengan variabel. Data tersebut dimasukkan

kedalam perangkat lunak untuk dianalisis.

3.6 Kerangka Sistem

Adapun kerangka sistem terdiri dari input, proses dan output

dalam aplikasi yang akan di buat pada gambar :


36

Tabel 3 Kerangka Sistem

Input Proses Output

- Inform
Admin
asi

sebara
DataBase
n data

penya

kit di

DINA
Input data penyakit
(Pengelolah Data di Update informasi S
Dinas Kesehatan)
KESE

HATA

be

rbasis

GIS
37

berdas

arkan

puskes

mas

dan

wilaya

h.

- Data

penya

kit

yang

sudah

ada di

DINA

KESE

HATA

- Peta

kabup

aten
38

Berdasarkan kerangka sistem yang akan di buat

admin menginput sebaran data penyakit yang ada di

DINAS KESEHATAN, kemudian di proses menjadi data

base, mengupdate informasi sebaran data penyakit yang

ada di DINAS KESEHATAN. Kemudian di buat

informasi penyakit berbasis GIS, oleh pihak pengelola

data dan puskesmas kemudian dapat melihat sebaran

penyakit berdasarkan puskesmas dan wilayah yang di

pilih.

3.7 Rancangan Sistem

3.7.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Berikut sistem yang sedang berjalan sebagaimana yang

terlihat pada gambar berikut :


39

Dinas dan Puskesmas Admin Website Arcgis Dinas

Kesehatan
40

Mulai Mulai

Input
informasi

Memilih
informasi

Data

Update Informasi

Informasi
Selesai Penyakit

Gambar 4 Diagram Arus Data Sistem Yanga Sedang Berjalan

Pada diagram arus data sistem yang sedang berjalan terdiri

dari dinas dan puskesmas, admin dan Website Arcgis Dinas

Kesehatan. Dimana pihak pengelola data dinas dan puskesmas


41

memulai atau mengakses website Arcgis Dinas Kesehatan di

aplikasi mesin pencari, admin menambahkan informasi

mengenai 5 penyakit teratas yang ada di puskesmas di kelolah

menjadi data malakukan updateI informasi untuk kemudian di

tampilkan pada laman website Arcgis Dinas Kesehatan

kemudian dapat di akses oleh pengelolah data di dinas ataupun

pihak puskesmas sendiri untuk mengetahui data tentang

penyebaran data penyakit pada laman website yang tersedia.

2. Analisis Sistem Yang Diusulkan


42

Berikut sistem yang akan di usulkan sebagaimana yang

terlihat pada tabel berikut :

Dinas dan puskesmas Admin Informasi Pemetaan

Penyakit

Mulai
Mulai

Input
Memilih informasi
informasi

Database

Update Informasi
informasi sebaran
Selesai Arcgis Dinas
Kesehatan

Gambar 5 Diagram Arus Data Sistem Yang Diusulkan


43

Adapun sistem yang di usulkan dalam melakukan sistem

informasi penyebaran data penyakit di Dinas Kesehatan Kab

Polewali Mandar yaitu menggunakan sistem online yang sudah

terstruktur. Aktivitas di mulai dengan admin menginput data

penyakit di Dinas Kesehatan Kab Polewali Mandar kemudian

di proses menjadi database dan di lakukan update informasi,

dan menjadi informasi penyebaran data penyakit di Dinas

Kesehatan Kab Polewali Mandar data Pihak dinas dan

puskesmas kemudian dapat melihat penyebaran data penyakit di

Dinas Kesehatan Kab Polewali Mandar dengan memilih menu

puskesmas dan wilayah,. Serta pihak puskesmas lain juga dapat

mengetahui persebaran sesama puskesmas yang ada di daerah

terdekat dengan cara mengakses link website sistem informasi

sebaran data penyakit berbasis GIS, Sehingga di harapkan

sesama puskesmas dapat memberikan peluang penanganan

terhadap penyakit yang ada di wilayah tersebut.

3.7.2 Rancangan Sistem

1. Tampilan Menu Utama

Pada tampilan menu utama aplikasi memiliki empat menu utama

yaitu menu 1) Nama puskesmas, 2) Nama Penyakit, 3) Peta berbasis GIS,

4) Tambah data penyakit, 5) Umur Rata-rata yang terjangkit Dari lima


44

menu tersebut di menu angkatan kita dapat memilih angkatan alumni, di

menu wilayah kita dapat memilih wilayah akan akan kita lihat penyebaran

data penyakit di Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, dan di

menu tambah data puskesmas user dapat menambahkan informasi tantang

penyakit.

Gambar 6 Tampilan Menu Utama

2. Tampilan Informasi Sebaran data penyakit di suatu

wilayah

Tampilan ini akan menampilkan informasi identitas

puskesmas saat kita memilih salah satu puskesmas di suatu

wilayah pada peta berbasis GIS pada halaman utama.


45

Gambar 7 Tampilan Identitas Puskesmas di Suatu Wilayah

3. Tampilan Tambah Data Penyakit oleh User

Pada tampilan tambah data penyakit berisi informasi tentang

penyakit yang akan di isi oleh user untuk menambahkan data

penyakit pada peta berbasis SIG


46

Gambar 8 Tampilan Tambah Data Penyakit Oleh User

3.7.3 Use Case Diagram

Model fungsional aplikasi sistem informasi sebaran

data penyakit di dinas kesehatan dan kabupaten polman

berbasis Geografis informasi System disajikan use case

diagram sebagai berikut:

Login

Data penyakit

Banyaknya penyakit

Geografis
47
48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan selama kurang lebih tiga bulan ini diperoleh

informasi yaitu jumlah lima penyakit teratas di 20 puskesmas selama dua tahun

terakhir yang ada di kabupaten polewali mandar dengan mengurutkan total penyakit

dari yang tertinggi hingga teratas.

Jumlah rata – rata 5 penyakit teratas di 20 puskesmas pada tahun 2021

No Penyakit Rata - rata


.
1. Dispepsia 21670
2. Hipertensi 201739
3. Common cold 17414
4. Dermatitis 12616
5. Febris 16184

Rata-rata jumlah penyakit tertinggi di tiap puskesmas pada tahun 2022

Rata – rata
No Puskesmas Common
Dispepsia Hipertesi Dermatitis Febris
Cold
1. Binuang 1292 1223 1276 318 862
2. Polewali 1159 1084 1912 643 689
3. Massenga 1013 1362 1731 712 277
4. Pekkabata 2286 1024 1371 0 577
5. Anreapi 370 457 36 264 279
6. Matakali 1305 1981 414 652 703
7. Pelitakan 127 2145 162 782 144
8. Wonomulyo 892 2680 2038 264 2402
9. Kebunsari 842 960 0 228 441
49

10
Mapilli 2314 1453 1503 2099 0
.
11
Batupanga 123 947 104 812 149
.
12
Campalagian 4062 892 3154 4078 2418
.
13
Katumbangan 1796 1677 769 115 780
.
14
Pambusuang 1441 11 2126 338 0
.
15
Tinambung 0 1222 2126 1247 1011
.
16
Limboro 0 1220 0 210 0
.
17
Tutallu 0 762 130 486 63
.
18
Matangnga 869 612 925 272 523
.
19
Tutar 0 186 1687 0 1959
.
20
Bulo 1604 2164 0 788 716
.
50

Gambar 10 Diagram Batang Data 5 Penyakit Terbanyak


4.1.1 Pengujian Tekhnologi

Pada pembahasan ini penulis akan menguraikan tentang bagaimana proses

yang dilakukan dalam sistem informasi sebaran data penyakit di dinas kesehatan

dan kabupaten polewali mandar berbasis geografis sistem informasi.

1. Admin dapat memantau aktifitas yang berjalan dalam sistem

sebaran data penyakit di tiap puskesmas yang ada

menggunakan metode geografis informasi system.

2. Untuk data penyakit di ambil dari tiap puskesmas yang melalui

di nas kesehatan.
51

4.1.2 Analisis Kelayakan Sistem

Hasil output dalam penelitian ini adalah dapat mempermudah tenaga

kesehatan dalam pendataan tentang sebaran data penyakit dan antisipasi kedepan

yang dapat dilakukan untuk megurangi tingkat terjangkitnya pada masyarakat.

1. Layaknya Penggunaan sistem ini dinilai dari kemampuan

penggunanya mengoprasikan sistem informasi tersebut,namu

jika dinilai dari teknologinya yang telah menyajikan fitur-fitur

yang mudah akan lebih memudahkan para pengguna dalam

mengoperasikannya.

2. Secara operasional pada sistem ini dinilai sangat mudah karena

pengguna hanya mempersiapkan diri untuk menguasai fitur

yang dissajikan oleh sistem berupa fungsi dari from-from dan

menu- menu yang ada.

4.1.3 User Interface Program Admin

Berikut adalah tampilan program pada sistem informasi sebara data

penyakit melalui Sistem Geografis informasi system :

1. Halaman Login Admin


52

Gambar 11. Halaman Login Admin

From login admind adalah from yang diguakan

kehalaman utama/home, hanya adminatau administrator

kesehatan yang bisa mengakses dengan username dan password

masing-masing.
53

2. Halaman Dashboard

Gambar 12 Halaman Dashboard

Pada halaman dashboard menampilkan garfik

penyakit dan peta data penyakit.

3. Halaman Data Analisis

Pada halaman data analisis menampilkan data

penyakit tiap puskesmas dalam bentuk pinpoint yang di

mana dapat diketahui dengan mengklik salah satu dari

beberapa data analisis sebagai berikut


54

Gambar 13 Peta Visual Data Sebaran 5 Penyakit Teratas

Berupa visualisasi peta data sebaran 5 data penyakit

teratas yang ada di kabupaten polewali mandar yang ada di tiap

puskesmas yang di visualisasikan atau di informasikan dengan

indikator warna pint poin sebagai berikut:


55

Gambar 14 Peta Visual Indikator Titik Poin

Hasil penelitian diatas menunjukkan data sebaran data

penyakit kabupaten polewali mandar yang ada di tiap puskesmas

yang disajikan dalam peta visual dengan indikator titik poin dan

warna pinpoin, yang di mana semakin gelap warna dari pint poin

pada suatu puskesmasas tersebut mengartikan bahwa di

puskesmas tersebut memiliki tingkat data penyakit tertinggi,

sedangkan warna pinpoin pada suatu puskesmas yang tergolong


56

terang atau berwarna cerah menandakan bahwa di puskesmas

tersebut memiliki sebaran data penyakit tergolong cukup rendah.

4.2 Pembahasan

Untuk menghasilkan output berupa visualisasi untuk informasi sebaran data

penyakit tiap puskesmas yang ada di kabupaten polewali mandar dilalui beberapa

proses sebagai berikut:

Gambar 15 Proses Menghasilkan Output Sebaran Data Penyakit Tiap Puskesmas


57

Sebagai contoh di atas di mana proses di awal kita

mendata 20 puskesmas di 2 tahun terakhir untuk

mengetahui jumlah data sebaran penyakit dan dibuat data

excel sebelum di input kedalam system Geografis System

Informasi .

Gambar 16 Hasil Rekap yang akan dinput ke dalam system GIS

Setelah berkas sudah di rekap rapi berikutnya di

input masuk kedalam system GIS.

4.2.1 Pengujian Blackbox


58

Blackbox testing merupakan pengujian yang

dilakukan dengan hanya mengamati hasil eksekusi

melalui data uji dan memeriksa fungsional dari

perangkat lunak. Jadi, dianalogikan seperti ketika

kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa

melihat penampilan luarnya saja, tanpa tahu ada apa

dibalik bungkus hitamnya. Pengujian blackbox

hanya mengevaluasi dari tampilan luarnya saja,

tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi

dalam proses detailnya(hanya mengetahui input dan

output).

Hasil
Pengujian Hasil yang diharapkan Ket.
No pengujian
1 2 3
Berhasil menuju dash server dan Belum
Tidak
1. Running Kode menampilkan Dashboard sempurna

Sesuai yang
Form tampilan Ok
2 Menampilkan Dashboard Informasi diharapkan
awal aplikasi
dari Program

Klaster informasi Jika dipilih puskesmas maka akan


penyebaran menampilkan informasi penyakit Sesuai yang
Ok
berdasarkan sesuai data puskesmas pada diharapkan
puskesmas kecamatan yang dipilih
59

Dapat menampilkan informasi


Sesuai yang
Grafik informasi penyakit dalam bentuk grafik Ok
diharapkan
bar,pie, dan scatter
Peta penyebaran Menampilkan peta penyebaran data Sesuai yang
Ok
data penyakit penyakit berdasarkan warna pintoin diharapkan
Menampilkan table informasi Sesuai yang
Data penyakit Ok
kependudukan diharapkan

4. Pengujian Whitebox

Whitebox testing ialah metode pengujian

dengan melihat dalam modul untuk meneliti kode-

kode program yang ada dan menganalisis apakah

terdapat kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang

menghasilkan output yang tidak sesuai dengan

proses yang dilakukan maka baris-baris program,

variable, dan parameter yang terlibat akan dicek

satu persatu dan diperbaiki, kemudian di compile

ulang

1. Pengujian menu halaman utama

1. Flowchart

Adapun flowchart untuk halaman utama

adalah sebagai berikut.


60

Klister
penyakit

Grafik
penyakit

Peta data
penyakit

Data
penyakit

Gambar 4 1 Gambar Flowchart Menu


Dashboard
61

2. Flowgraph

Dari flowchart yang digunakan untuk

pengujian perangkat lunak, maka ditentukan

flowgraphnya sebagai berikut:

R2
2 3

R3
4 5

R1 R4
6 7

R5

8 9

10
0

Gambar 4 2 Flowgraph Dashboard Informasi Penduduk

Perhitungan Cyclomatic Complexity dari Flowgraph di atas

memiliki Region = 5

Menghitung Cyclomatic Complexity dari Egde dan Node

Dengan Rumus : V (G) = E – N + 2

Dimana : E ( jumlah edge pada flowgraph ) = 13


62

N ( jumlah node pada flowgarph ) = 10

Penyelesaian : V (G) = 13 – 10 + 2

V (G) = 5 Path

Menghitung Cyclomatic Complexity dari P

P adalah jumlah titik yang menyatakan logika dalam

diagram alir dengan Rumus V (G) = P + 1 dimana P = 4

Penyelesaian : V (G) = 4 + 1

V (G) = 5 )

Independent Path pada flowgarph di atas adalah :

Path 1 = 1 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10

Path 2 = 1 – 2 – 3 – 10

Path 3 = 1 – 2 – 4 – 5 – 10

Path 4 = 1 – 2 – 4 – 6 – 7 – 10

Path 5 = 1 – 2 – 4 – 6 – 8 – 9 – 10

4. Hasil Pengujian Whitebox

Tabel hasil pengujian WhiteBox, merupakan tabel yang

menunjukkan valid dan tidaknya semua arus logika dari setiap

menu dan form yang terdapat dalam rancangan sistem informasi,

tabel pengujian WhiteBox tersebut adalah sebagai berikut :


63

Tabel 1 Hasil Pengujian Whitebox

N
Kompleksitas
o Flowgraph Independent path Region
Siklomatis
.
1 Running 1 1 1
Program
2 Halaman 4 4 4
Dashboard
Jumlah 5 5 5

Berdasarkan tabel hasil pengujian whitebox diatas maka

disimpulkan bahwa program aplikasi yang dirancang dianggap belum

valid. Dalam hal ini program dinyatakan belum sempurna dan masih

terdapat error dan kesalahan logika dengan beberapa asumsi sebagai

berikut :

a. Dapat menjamin seluruh Independet Path di dalam modul

yang dikerjakan sekurang-kurangnya satu kali.

b. Dapat mengerjakan seluruh keputusan logikal dan seluruh

loop yang sesuai dengan batasannya, juga dapat

mengerjakan seluruh struktur dasar internal yang

menjamin validitas.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan hasil yang telah di dapatkan yakni sistem informasi sebaran

data penyakit didinas kesehatan dan kabupaten polewali mandar berbasis Geografis

System Informasi maka dapat di ambil kesimpulan yakni :

1. Sistem ini mampu membantu tenaga kesehatan agar lebih

mengefisienkan waktu dalam mengambil data penyakit ditiap

puskesmas

2. Sistem ini dibangun agar dapat meminimalisir kelebihan dalam

penyaluran obat sehingga obat dapat tersalurkan dengan tepat

sasaran.

3. Sistem ini dapat digunakan seluruh tenaga kesehatan yang

mengelolah data penyakit.

64
65
66

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa sistem ini belum sempurna, oleh karena itu

penulis memberikan saran sebagai bahan masukan untuk penelitian berikutnya:

1. Sistem ini masi kurang mengenai data yang lebih spesifik

mengenai penyakit yang ada ditiap puskesmas.

2. Sistem ini belum menampilkan beberapa puskesmas yang

memadai alat medis yang diperlukan.

3. Diharapkan adanya pengembangan dari sistem ini dengan

menambahkan data yang berkaitan dengan keperluan di tiap

puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai