Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
DI DESA PENANDINGAN
KECAMATAN AIR NIPIS
BENGKULU SELATAN

DISUSUN OLEH:

Ryco Tamapati
NIM. P05130121036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2024
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU POLTEKKES KEMENKES
BENGKULU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PALAK
BENGKERUNG KECAMATAN AIR NIPIS KABUPATEN BENGKULU
SELATAN PROVINSI BENGKULU 15-27 JANUARI 2024
Telah Diberikan dan Disetujui Oleh Pembimbing Lapangan
Pada tanggal :
Diajukan Oleh :
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Kelompok Wilayah Kerja Puskesmas Palak Bengkerung
Pembimbing:

No Nama Nip Tanda tangan


1 Haidina 19761006200212100 1…
ali,SST.,M.Kes 2
2 Ismiati SKM,M.Kes 19780721200112200 2…
1

Mengetahui Menyetujui
kepala puskesmas Pembimbing

(Siti widyanti STr.Keb) (Mikasman,M.Pd,)


NIP.197307121993032004 NIP.197201211993011003
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU
Jalan Indra Giri Nomor 03 Padang Harapan

A. Pengkajian Keluarga
Nama Mahasiswa : Ryco Tampati
Dusun : Desa Penandingan

FORMULIR PENGUMPULAN DATA ASUHAN KELUARGA


PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2024

TIM PENGKAJI
Nama Jurusan/Prodi
Ryco Tampati D3 Gizi
Femy Nur Laelah Ayani D3 Farmasi
Tresia Yolanda Apreleza D3 Sanitasi

PENGENALAN TEMPAT
1. Alamat Rumah Desa Penandingan
2. Nomor KK 1701080212140001
1. Masalah Utama
a. Pasien terdapat status gula darah tinggi
b. Pasien mengalami Tingkat konsumsi makanan yang meningkat
2. Data Fokus Saja Sesuai Dengan Masalah Yang Ada
a. Melalukan penyuluhan mengenai diabetes melitus
b. Memberikan arahan mengenai kosumsi gula yang rendah
digantikan dengan tropicana slim

B. Analisis Data

No Data Masalah Kesehatan


1. Data Subjektif
a. Klien mengatakan
memiliki riwayat
Kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan
Diabetes Melitus
b. Klien mengatakan laboratorium untuk mengetahui mendiagnosa
sering merasa mudah
gula darah dan belum mengetahui solusi
lapar, kaki kesemutan
c. Klien mengatakan untuk menurunkan kadar gula tinggi serta
suka mengkonsumsi
penerapan pola asuhan makanan mengenai
makanan yang manis
diabetes melitus .

Data Objektif :
- Pasien terlihat
menahan rasa
sakit ketika
berjalan
- Pasien nampak
lemas
- Pasien terlihat
susah bergerak
C. Rencana Kegiatan

No. Masalah Intervensi Ketua Anggota


Kesehatan Asuhan (minimal
keluarga 3)
binaan
1. Keluarga ibu 1.Pemberian pengetahuan 1. Ryco Ryco
El dengan mengenai tentang Tampati tampati
masalah konsumsi makanan sehari
Femy nur
Diabetes hari dalam keadaan
laela ayani
Melitus diagnosa DM dan
mengenalkan produk Tresia

tropicana slim yolanda

2. Penyuluhan dan juga apreleza

edukasi kesehatan
mengenai terkait DM
3.Arahan mengenai
penerpaan lingkungan
yang sehat dalam
kehidupan sehari -hari
D. Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan

No. Masalah Implementasi Evaluasi Nama dan Paraf


Kesehatan PelaksanaKegiat
an
1. Ibu dengan 1. Melakukan 1. Keluarga 1.
masalah Penyuluhan memahami tentang ……………..
diabetes Diabetes penyakit Diabetes (Ryco
melitus Melitus Melitus) tamapati )
dengan 2. Keluarga pasien
solusi untuk mulai menerapkan 2.
penganti menjaga ……………..
gula lingkungan yang ( Femy nur laela
tropicana sehat dalam ayani)
slim kehidupan sehari –
(Tanggal :1 hari
8 Januari
2024)
2. Memberika 3.
n solusi ……………..
agar tidak ( Tresia Yolanda
terjadi Apreleza)
komplikasi
dengan
darah
rendah
dengan
melakukan
pengecekan
tekanan
darah
dengan
penyebab
faktor yang
mendukung
(tanggal : 20
Januari 2024)
3. Melakukan
Penerpaan
lingkungan yang
sehat dalam
kehidupan
sehari -hari
(tanggal : 23
Januari 2024)

E. Pembahasan
Dari data tersebut didapatkan hasil pengkajian bahwa Pasien El
mempunyai di diagnosa penyakit sejak 2 bulan yang lalu yaitu Diabetes
Melitus (DM). Saat melakukan pengecekan gula darah pada pasien El
didapatkan 219 mg/dL. Jadi untuk perencanaan yang dilakukan selama 3 hari
adalah :
 Melakukan penyuluhan tentang Diabetes Melitus (DM)
 Melakukan edukasi tentang diet makanan untuk penyakit DM baik
makanan yang dianjurkan maupun yang tidak dianjurkan
 Melakukan Pengenalan tentang pengganti gula dengan tropical slim

Klasifikasi Diabetes Melitus menurut (PERKENI 2015) meliputi :


DM tipe 1 DM tipe 2
Mulai muncul Umumnya menyerang masa kanak- Pada usia tua,
kanak dan remaja walaupun ada umumnya >40
juga pada masa dewasa <40 tahun. tahun. Diabetes
Diabetes Melitus Tipe 1 Melitus Tipe 2
dipercaya sebagai penyakit diduga disebabkan
autoimun, dimana sistem imun oleh kombinasi
tubuh sendiri secara spesifik faktor genetik dan
menyerang dan merusak sel-sel lingkungan
penghasil insluin yang terdapat
pada pankreas.
Keadaan klinis Berat Ringan
saat di diagnosis
Kadar insulin Rendah, tak ada Cukup tinggi,
darah normal
Berat badan Biasanya kurus Gemuk atau normal
Pengobatan yang Terapi insulin, diet, olahraga Diet, insulin, obat
disarankan oral, olahraga

Manifestasi Klinik :
1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglikemia
a) polidipsi (banyak minum)
b) poliuri (banyak kencing)
c) polipagi (banyak makan)
2. Kelemahan tubuh
3. Berat badan turun secara drastis
4. Pandangan kabur
5. Kesemutan/ rasa gatal
6. Gatal-gatal pada kulit
7. Luka yang tidak sembuh-sembuh
8. Sering terjadi infeksi

Komplikasi :
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik
sehingga gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis
Pengelolaan DM :
Perawatan DM di rumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan
perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Olahraga (jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)
5. Bila saat aktifitas kemudian PUSING, KERINGAT DINGIN maka cepat
MINUM TEH MANIS
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin,
tangga ( undak-undakan tidak tinggi)
7. Cegah Kegemukan
Penatalaksanaan Diabetes Melitus :
1. Terapi farmakologis : Obat Metformin
2. Terapi non farmakologis
a. Mengatur pola makan
b. Mengurangi makanan yang manis
c. Sering berolahraga
Faktor Risiko Penyakit Diabetes Melitus (DM)-Faktor Risiko yang Bisa
Diubah

 Kegemukan.
 Kurang aktivitas fisik.
 Dislipidemia(Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250 mg/dl.
 Riwayat penyakit jantung.
 Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
 Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)

Cara Mencegah Diabetes yang Bisa Dilakukan Mulai Hari Ini

1. Menjaga berat badan ideal.


2. Menerapkan pola makan sehat.
3. Menjaga porsi makan.
4. Rutin olahraga.
5. Berhenti merokok.
6. Banyak minum air putih.
7. Kelola Stres.
8. Menjaga Porsi Makan.
F. Lampiran (Foto kegiatan, leaflet/booklet, SOP, dll)

1. Lampiran KK

2. Lampiran Leaflet
3. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Pokok Bahasan : Diabetes Melitus
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : 19-23Januari 2024
Tempat : Di Rumah Pasien El
Penyuluh : Ryco Tampati
A. Latar Belakang
Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular
yang mengalami peningkatan terus menerus dari tahun ke tahun yang ditandai
dengan kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh
gangguan sekresi insulin, dan resistensi insulin atau keduanya (Yunitasari
dkk., 2019). Diabetes mellitus termasuk silent killer disease, disebabkan
banyaknya penderita yang tidak menyadari sebelum terjadinya komplikasi
Terdapat dua kategori DM yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Pada penelitian ini
kategori yang akan dibahas adalah diabetes tipe 2. DM tipe 2 disebut juga
non-insulin dependent dimana insulin bekerja kurang efektif DM tipe 2
merupakan 90% dari seluruh kategori diabetes mellitus (Richardo dkk., 2021).
Menurut International Diabetes Federation (2019) diprediksi adanya
peningkatan kasus DM di Indonesia dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi
13,7 juta pada tahun 2030. Laporan Riskesdas tahun 2018 menunjukkan
bahwa adanya peningkatan prevalensi DM di Indonesia dibandingkan hasil
Riskesdas 2013 (Richardo dkk., 2021). Jika tahun 2013 prevalensi diabetes
melitus pada penduduk ≥ 15 tahun sebesar 1,5%, di tahun 2018 meningkat
menjadi 2%. Provinsi dengan prevalensi tertinggi yaitu DKI Jakarta sebesar
3,4% sedangkan untuk provinsi yang prevalensinya paling rendah yaitu Nusa
Tenggara Timur sebesar 0,9% (Mongkau dkk., 2022). Diprevalensi Bengkulu
pada tahun 2021 jumlah penderita DM sebanyak 18.453 orang dan 13.627
(74%) mendapat pelayanan sesuai standar. Hasil pendataan yang dilakukan
secara langsung didapatkan bahwa prioritas utama di RT 02 kelurahan anggut
atas adalah diabetes melitus. Penderita diabetes melitus di RT 02 sebanyak 8
orang dari 80 kepala keluarga. Rata- rata penyebab terjadinya diabetes melitus
dikarenakan makanan dan pola hidup yang kurang sehat sehingga perlu
dilakukan implementasi berupa penyuluhan untuk menambah pengetahuan
serta memberikan perawatan secara mandiri untuk penderita penyakit diabetes.
Diabetes Melitus adalah penyakit kronik yang tidak dapat di
sembuhkan tetapi sangat potensial untuk dapat dicegah dan dikendalikan
melalui pengolahan diabetes mellitus. Diantara empat pilar diabetes mellitus
pengelolaan diabetes mellitus perencanaan makan merupakan hal yang paling
sering diabaikan oleh penderita DM. Selain perencanaan makan, edukasi juga
merupakan salah satu pilar pengeloaan penting bagi penderita DM. Edukasi
diabetes merupakan pendidikan mengenai pengetahuan dan ketrampilan bagi
pasien diabetes yang bertujuan mengubah sikap untuk meningkatkan
pemahaman klien akan penyakitnya (Restuning, 2015).
Pengetahuan adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam
mempengaruhi perilaku penderita diabetes melitus, perilaku yang dilakukan
dengan dasar pengetahuan akan lebih mudah dalam pelaksanaannya dari pada
perilaku yang dilakukan dengan tidak melibatkan pengetahuan. Salah satu cara
yang dilakukan guna mencegah terjadinya diabetes melitus adalah dengan
diterapkannya diet diabetes melitus, walaupun masih bayak penderita DM
yang tidak patuh dalam melaksanakan diet. Oleh karena itu, perlu
dilakukannya edukasi untuk mengubah pengetahuan dan sikap penderita agar
lebih mematuhi diet yang diterapkan (Ayu Puspita dkk., 2018).

B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga mampu
memahami tentang penyakit Diabetes Melitus dan penanganannya.

C. Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan selama 20 menit, diharapkan klien dan keluarga
dapat :
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Gejala-Gejala Diabetes Melitus
3. Komplikasi Diabetes Melitus
4. Pengelolaan Diabetes Melitus
5. Diet Diabetes Melitus
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Metode : Ceramah dan Diskusi
2. Media : Leaflet dan Form Pengkajian Data

E. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1. Pembukaan Menjawab salam dan 5 menit
a. Memberi salam menyimak
b. Memberi pertanyaan apersepsi
c. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2. Pelaksanaan Memperhatikan, 10 menit
a. Memberikan penyuluhan mendengarkan dan
tentang Diabetes Melitus mengemukakan
b. Menggali persepsi keluarga pendapat
binaan
c. Membuka pertanyaan/ diskusi
d. Memberikan reinforcement
kepada keluarga binaan
e. Menjawab pertanyaan
keluarga binaan
3. Penutup : Menyimak, 5 menit
a. Menyimpulkan materi mendengarkan dan
penyuluhan yang telah menjawab salam
disampaikan
b. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah diberikan kepada
keluarga binaan
c. Mengucapkan salam

F. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
Pasien mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji
tentang Diabetes Melitus
2. Evaluasi Hasil
Pasien mampu menjelaskan kembali pengertian Diabetes Melitus,
gejala-gejala Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, pengelolaan
Diabetes Melitus, dan diet penderita Diabetes Melitus

4.lampiran Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai