Anda di halaman 1dari 134

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING DALAM


PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:
RAHMAD ARDONI
NIM. 14221079

Program Studi Pendidikan Matematika

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2020
i
ii
iii
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA PENERAPAN
METODE BRAINSTORMING DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Oleh
Rahmad Ardoni
14221079
ABSTRAK
Penelitian ini memahas tentang bagaimana kemampuan pemahamn konsep siswa
pada penerapan metode brainstorming dalam pembelajaran matematika, hal ini
dilakukan mengingat betapa pentignya pemahaman konsep dalam pembelajaran
terhususnya dalam peelitian ini berfokus pada mata pelajaran matematika.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep siswa
pada peerapan metode brainstorming dalam pembelajaran matematika.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Nurul Iman Modong,.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tes dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan meeduksi daata, menyajikan data,
dan menarik kesimpulan. Keabsahan data meliputi ketekunan/keajegan
pengamatan, triangulasi, dan pengecekan teman sejawat.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tigkat pemahaman konsep siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran barinstorming memiliki tingkat pemahamn
konsep yang baik hal ini dapat dilihat dengan terpenuhinya indikator pemahaman
konsep yaitu dapat menyatakan ulang sebah konsep, dapat mengklasifikan objek
menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, dapat memberi cnth dan bukan
contoh dari sebuah kosep, serta mampu menggunakan dan memanfaatkan seerta
memilih prosedur atau operasi tertentu.
Kata kunci : pemahaman konsep, metode brainstorming, pembelajaran
matematika

iv
UDERSTANDING STUDENTS’ MATHEMATHICAL CONCEPTS ON THE
APLICATION OF THE BRAINSTORMING METHOD IN
MATHEMATHICS LEARNING
By
Rahmad Ardoni
14221079

ABSTRAC
This study discusses how the ability of students to understand concepts in the
application of the brainstorming method in learning mathematics, this is done
considering the importance of understanding concepts in learning, especially in
this study focusing on mathematics subjects.

This study aims to determine the ability of students to understand concepts in the
application of the brainstorming method in learning mathematics. The subjects of
this study were students of class VII MTs at Nurul Iman Modong,. Data collection
was carried out using observation, test and documentation methods. Data
analysis was performed by reducing data, presenting data, and drawing
conclusions. The validity of the data includes observation, triangulation, and peer
checking. The results of this study state that, the level of understanding of
students' concepts using the brainstorming learning method has a good level of
conceptual understanding. This can be seen by the fulfillment of the conceptual
understanding indicators, namely being able to restate a concept, can classify
objects according to certain properties according to the concept, can provide
examples and not an example of a concept, and is able to use and utilize and
select certain procedures or operations.

Keyword :understanding of the concept, brainstorming method, mathematics


learning

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukurillah puji dan syukur saya penjatkan atas kehadirat Allah
SWT Tuhan bagi seluruh semesta, yang telah memberikan rizki yang berbentuk
sehat dan sempat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PADA PENERAPAN METODE BRAINSTOMING DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA” yang disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian untuk
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu dan Keguruan Pada Fakultas Tarbiyah UIN
Raden Fatatah Palembang

Saya selaku penulis tentu sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan dan disana sini banyak kekurangan dikarenakan
keterbatasan data dan pengetahuan serta pengalaman penulis

Oleh karena itu dengan kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua kalangan untuk kesempurnaan tugas ini

Terakhir saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.A. selaku rektor UIN Raden Fatah
Palembang
2. Bapak Prof. Dr. Abdullah, M.Ed selaku Dekan fakultas ilmu tabiyah dan
keguruan
3. Ibu Dr Hartatiana, M.Pd selaku ketua prode pendidikan matematika
4. Ibu Tutut Handayani, M.Pd.I selaku pembimbing akademik
5. Ibu Dr Hartatiana,, M.Pd selaku pembimbing satu dan Ibu Riza Agustiani,
M.Pd selaku pembimbing 2
6. Dosen-dosen fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan
7. Ibunda (Yurma) dan Ayahanda (Ilmi) yang selalu mendo’akan dan
memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya
8. Saudara laki-lakiku (Rizen Arfian) dan saudara perempuanku (Desika
yusnita dan Lismayani) yang selalu memberikan semangat
9. Sahabat-sahabat seperjuanganku mahasiswa/i pendidikan matematika 2014
terkhusus matematika 02

Alai, 21 Desember 2020

Rahmad Ardoni

vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Mulailah dari tempatmu berada, gunakan yang kau punya, lakukan yang
kau bisa (Arthur Asne)”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:

 Kedua orang tua, Bapak Ilmi dan Ibu Yurma tercita yang selalu mendukung
dan tak hentinya mendo’akanku, memberkan semangat dan mitivasi serta
pengrbnan yang tak terhingga nilainya.
 Kedua saudara/i kandungku (Desika Yusnita, Lismayani, dan Rizen Arfian)
tersayang dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat dan do’a
yang tiada henti-hentinya.
 Kedua dosen pembimbing Ibu Dr Hartatiana, M.Pd. daan Ibu Riza Agustiani,
M.Pd. yang telah memotivasi, mengarahkan, membimbing, dan dengan sabar
membrikan waktu, waktu tenaga, dan pikiran untuk mengaraahkan dan
memberikan banyak saran dalam penyusunan skripsi ini.
 Sahabat-sahabatku (Kemas Abdullah Azhari, Yuyun Sapriandi, Andri
Agusdianto, Trisno, Hikmah Permatasari, Novitasari, Rahmah Nur’aini,
Mirza Utami, dan Ria Agustin) dan lain-laiin yang tak pernah meninggalkanku
dalam suka dan duka, selalu memberikan semangat, dukungan dan do’a.
 Teman-teman seperjuangan pendidikan matematika 2014 terkhusus
matematika 02.
 Agama da n almamater tercinta.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii

ABSTRAK......................................................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................vi

DAFTAR ISI..................................................................................................vii

DAFTAR TABEL..........................................................................................x

DAFTAR GAMBAR......................................................................................xi

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................5
C. Tujuan penelitian...............................................................................5
D. Manfaat penelitian.............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................6

A. Pemahaman Konsep Matematis.......................................................6


1. Pengertian pemahaman konsep..................................................6
2. Indikator pemahaman konsep....................................................7
B. Metode Brainstorming......................................................................8
1. Pengertin metode brainstorming ...............................................8
2. Langkah-langkah metode brainstorming..................................10
3. Tujuan metode brainstorming....................................................12
C. Pembelajaran Matematika................................................................13
1. Belajar...........................................................................................13
2. Pembelajaran matematika..........................................................13

viii
D. Hubungaan Metode Brainstorming dengan Pemahaman Konsep.14

BAB III METODELOGI PENELITIAN....................................................17

A. Jenis Penelitian...................................................................................17
B. Sumber Data.......................................................................................17
C. Subjek Penelitian...............................................................................18
D. Prosedur Penelitian............................................................................18
1. Tahap persiapan..........................................................................18
2. Tahap pelaksanaan .....................................................................18
3. Tahap penyelesaian......................................................................19
E. Definisi Operasional Variabel...........................................................19
1. Pemahaman konsep.....................................................................19
2. Metode brainstorming.................................................................20
F. Teknik Pengumpulan Data...............................................................20
1. Metode observasi..........................................................................20
2. Tes.................................................................................................21
3. Dokumentasi.................................................................................21
G. Teknik Analisis Data.........................................................................21
1. Reduksi ........................................................................................21
2. Penyajian Data.............................................................................21
3. Menarik Kesimpulan...................................................................22
H. Keabsahan Data Penelitian...............................................................22
1. Ketekunan/Keajegan Pengamatan.............................................22
2. Triangulasi....................................................................................22
3. Pengecekan Teman Sejawat........................................................23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................24

A. Hasil Penelitian..................................................................................24
1. Deskripsi Penelitian.....................................................................24
2. Deskripsi Persiapan Penelitian...................................................24
a. Validasi Lembar Observasi...................................................24
b. Validasi RPP...........................................................................26

ix
c. Validasi LKS..........................................................................27
d. Validasi Soal Tes....................................................................28
3. Deskripsi pelaksanaan Penelitian...............................................29
a. Tahap Perencanaan...............................................................29
b. Tahap Pengumpulan Data....................................................30
c. Deskripsi Hasil Penelitian.....................................................35
1) Keterlaksanaan Brainstorming......................................35
2) Pemahaman Konsep Siswa.............................................36
B. Pembahasan .......................................................................................51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................55

A. Kesimpulan ........................................................................................55
B. Saran...................................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................56

LAMPIRAN...................................................................................................59

x
DAFTAR TABEL

1. Inisial Siswa Kelas VII......................................................................25


2. Validasi Lembar Observasi...............................................................26
3. Validasi RPP.......................................................................................27
4. Validasi Soal LKS..............................................................................28
5. Validasi Soal Tes................................................................................29
6. Daftar Subjek Siswa (Tes) Dan Pengkodean...................................37
7. Kesimpulan Pemahaman Konsep Siswa..........................................50

xi
DAFTAR GAMBAR

1. Diskusi siswa.......................................................................................32
2. Pelaksanaan kegiatan tes...................................................................33
3. Jawaban WPP pada N1.....................................................................38
4. Jawaban WPP pada N2.....................................................................38
5. Jawaban WPP pada N3.....................................................................39
6. Jawaban MHJ pada N1.....................................................................40
7. Jawaban MHJ pada N2.....................................................................40
8. Jawaban MHJ pada N3.....................................................................41
9. Jawaban A pada N1...........................................................................42
10. Jawaban A pada N2...........................................................................42
11. Jawaban A pada N3...........................................................................43
12. Jawaban R pada N1...........................................................................43
13. Jawaban R pada N2...........................................................................44
14. Jawaban R pada N3...........................................................................45
15. Jawaban MN pada N1.......................................................................46
16. Jawaban MN pada N2.......................................................................47
17. Jawaban MN pada N3.......................................................................48
18. Jawaban N pada N1...........................................................................48
19. Jawaban N pada N2...........................................................................49

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut undang-undang No 20 tahun 2013 pasal 3 fungsi pendidikan
nasional ialah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Ada banyak ayat Al-Qur’an ddan hadits yang berkaitan dengan fungsi
pendidikan, dan salah satu ayat yang menjadi dasar fungsi pendidikan tentang
akhlak mulia ialah sebagai berikut :
      
         
           
       
Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (Q.S. Al-Luqman ayat
17-18).

Adapun salah satu hadits yang berkaitan dengan fungsi pendidikan takwa dan
akhlak ialah :
‫َح َّد َثَنا ُمَح َّم ُد ْبُن َبَّش اٍر َح َّد َثَنا َع ْبُد الَّرْح َمِن ْبُن َم ْهِد ٍّي َح َّد َثَنا ُس ْفَياُن َع ْن َح ِبيِب ْبِن َأِبي َثاِبٍت َع ْن‬
‫َم ْيُم وِن ْبِن َأِبي َش ِبيٍب َع ْن َأِبي َذ ٍّر َقاَل َقاَل ِلي َر ُسوُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َع َلْيِه َو َس َّلَم اَّتِق الَّلِه‬
‫َح ْيُثَم ا ُكْنَت َو َأْتِبْع الَّسِّيَئَة اْلَح َس َنَة َتْم ُح َها َو َخ اِلِق الَّناَس ِبُخ ُلٍق َح َس ٍن َقاَل َو ِفي اْلَباب َع ْن َأِبي‬

1
‫ُهَر ْيَر َة َقاَل َأُبو ِع يَس ى َهَذ ا َح ِد يٌث َح َس ٌن َص ِح يٌح َح َّد َثَنا َم ْح ُم وُد ْبُن َغْياَل َن َح َّد َثَنا َأُبو َأْح َم َد َو َأُبو‬
‫ُنَع ْيٍم َع ْن ُس ْفَياَن َع ْن َح ِبيٍب ِبَهَذ ا اِإْل ْسَناِد َنْح َو ُه َقاَل َم ْح ُم وٌد َح َّد َثَنا َو ِكيٌع َع ْن ُس ْفَياَن َع ْن َح ِبيِب‬
‫ْبِن َأِبي َثاِبٍت َع ْن َم ْيُم وِن ْبِن َأِبي َش ِبيٍب َع ْن ُمَع اِذ ْبِن َج َبٍل َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى الَّلُه َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
ٍ ‫َنْح َو ُه َقاَل َم ْح ُم وٌد َو الَّص ِح يُح َح ِد يُث َأِبي َذ ّر‬
Yang artinya: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi],
telah menceritakakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit]
dari [Maimun bin Abu Syabib] dari [Abu Dzar] ia berkata; Rasulullah
shallallahu'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: "Bertakwalah kamu
kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan
dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia
dengan akhlak yang baik." Hadits semakna juga diriwayatkan oleh Abu
Hurairah. Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih. Telah
menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] Telah menceritakan
kepada kami [Abu Ahmad] dan [Abu Nu'aim] dari [Sufyan] dari [Habib]
dengan isnad ini semisalnya. Telah menceritakan kepada kami [Waki']
dari [Sufyan] dari [Habib bin Tsabit] dari [Maimun bin Abu Syabib]
dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
semisalnya. Mahmud berkata; Yang shahih adalah haditsnya Abu
Dzar.(HR.Tarmidzi No:1910) Al-Albani dalam Fitri (2018 : 266).

Ada banyak hal yang dipelajari dalam dunia pendidikan dan salah satunya
adalah matematika, matematika merupakan ilmu yang memegang peranan penting
didalam dunia pendidikan. Belajar matematika dipandang sebagai suatu cara
melatih kemampuan siswa umtuk berpikir secara sistematis, logis, dan teratur, hal
ini berdasarkan visi dari pembelajaran matematika itu sendiri. Adapun tujuan
pembelajaran matematika Depdiknas (2006:388) menyatakan tujuan pembelajaran
matematika diantaranya adalah agar peserta didik memiliki kemampuan: 1)
memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah, 2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,

2
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3) memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4)
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta 5) memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian,
dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah. Namun pada kenyataannya masih banyak peserta didik yang
menganggap pembelajaran matematika sebagai pelajaran yang sulit. Serta selalu
mangaitkan pembelajaran matematika dengan bilangan, rumus, dan hitungan yang
rumit. Sehingga matematika menjadi pembelajaran yang terkesan sulit,
membosankan, dan kurang menarik untuk di pelajari. Padahal hal yang sangat
diperlukan dalam pembelajaran matematika adalah penguasaan konsep-konsep
matematis.
Menurut Hudojo dalam Abidin (2012) matematika berkenaan dengan kode-
kode/konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarki dan penalaran deduktif.
Dari uraaian ini diketahui bahwa untuk dapat memahami struktur-sturktur yang
abstrak, dan hubungan yang ada dalam pembelajaran matematika diperlukan
pemahaman terhadap konsep-konsep yang terdapat di dalam pembelajarn
matematika. Dengan demikian, belajar matematika dapat dikatakan belajar
tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang
sedang dipelajari serta mencari hubungan antar konsep-konsep dan struktur-
struktur tersebut.
Dengan demikian, dapat diketahui betapa pentingnya untuk memahami
konsep-konsep dalam mempelajari matematika. Kemampuan pemahaman konsep
yang baik dapat membantu peserta didik dalam mempelajari matematika. Dengan
memahami setiap konsep yang diberikan, itu akan sangat membantu peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan dan mengaitkan dengan pengetahuan-
pengatahuan yang dimiliki sebeleumya. Sebaliknya, jika peserta didik kurang
memahami konsep yang diberikan maka peserta didik akan mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan masalah khususnya dalam pembelajaran matematika.

3
Berdasarkan hasil observasi dan pengajaran yang dilakukan dikelas VII Mts
Nurul Iman Desa Modong Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI, peneliti
menemukan masalah terutama terhadap pemahaman konsep siswa. Faktanya
dalam belajar siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal
yang diberikan oleh guru misalnya kesulitan dalam menerapkan rumus
matematika dan belum mampu mengungkapkan ide atau pandangannya sendiri
untuk menemukan solusi pemecahan masalah matematika dari soal yang di
berikan. Hal ini memperlihatkan bahwa peserta didik tidak memahami konsep
yang ada didalam materi yang diajarkan.
Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
konsep peserta didik dan salah satunya dengan menggunakan metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Salah
satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman
konsep peserta didik ialah dengan menggunakan metode brainstorming. Metode
brainstorming adalah metode yang lebih menekankan pada keaktifan siswa
didalam proses belajart mengajar. Menurut Roestiyah dalam Harianti dan
Margaretha (2014: 177,178), metode brainstorming adalah suatu teknik mengajar
yang dilaksanakan oleh fasilitator di dalam kelas, dengan cara melontarkan suatu
isu kepada mahasiswa, kemudian mahasiswa menjawab atau menyatakan
pendapat/ komentar, sehingga isu/masalah tersebut berkembang menjadi masalah
baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak ide
dari sekelompok mahasiswa dalam waktu yang singkat.
Dengan melibatkan secara lansung peserta didik dengan menggunakan
metode brainstorming diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
konsep peserta didik. Hal ini juga tertuang dalam penelitian yang telah dilakukan
oleh Muhammad Lukman Khakim yang berjudul “PENERAPAN METODE
PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
SISWA SMP KELAS VII PADA MATERI ALJABAR” bahwa metode
Brainstorming memiliki pengaruh terhadap pemahaman konsep. Oleh karena itu
peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIS SISWA PADA PENERAPAN METODE
BRAINSTORMING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA”

4
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kemampuan pemahaman konsep siswa pada penerapan metode
Brainstorming dalam pembelajaran matematika?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kemampuan pemahaman konsep siswa pada penerapan metode brainstorming
dalam pembelajaran matematika.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti, untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai
tingkat pemahaman konsep siswa pada penerapan metode brainstormig
dalam pembelajaran matematika.
2. Bagi pendidik dan calon pendidik dapat menambah pengetahuan dan
sumbangan pemikiran untuk tingkat pemahaman konsep siswa dengan
menerapkan metode brainstorming dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi peserta didik, anak didik sebagai subjek penelitian diharapkan dapat
memeperoleh pemahaman konsep yang baik tentang materi persamaan
linier satu variabel yang di ajarkan dengan menggunakan metode
brainstorming ini.
4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi tambahan untuk
peneliti yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematis siswa
dengan menerapkan metode brainstorming dalam pembelajaran
matematika.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemahaman Konsep Matematis


1. Pengertian Pemahaman Konsep
Pentingnya pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika
terlihat dalam tujuan pertama pembelajaran matematika menurut
Depdiknas (Permendiknas no 22 tahun 2016) yaitu memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah.
Pemahaman adalah suatu proses yang terdiri dari kemampuan untuk
menerangkan dan menginterpretasikan sesuatu, mampu meberikan
gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan memadai serta
mempu memberikan uraian an penjelasan yang lebih kreatif, sedangkan
konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu
pemikiran, gagasan, atau pengertian. Sehingga siswa di katakan memiliki
kemampuan pemahaman konsep matematika jika dia dapat merumuskan
strategi penyelesaian, menerapkan perhitungan sederhana, menggunakan
simbol untuk mempresentasikan konsep, serta mengubah suatu bentuk ke
bentuk lain seperti pecahan dalam pembelajaran matematika ( Susanto
dalam Mawaddah dan Maryanti, 2016:77)
Skem membedakan pemahaman konsep menjadi dua jenis, yaiu
pemahaman konsep instrumental dan pemahaman konsep relasional:
a. Pemahaman konsep instrumental merupakan kemampuan pemahaman
di mana siswa hanya tahu atau hapal suatu rumus dan dapat
menggunakannya dakam sooal secara algoritma saja. Pada tahap ini,
siswa juga belum atau tidak bisa menerapakan rumus tersebut pada
keadaan baru yang berkaitan.
b. Pemahaman konsep relasional merupakan kemampuan pemahaman di
mana siswa tidak hanya sekedar tahu atau hapal sutau rumus, tetapi dia

6
juga dapat menerapkan rumus tersebut untuk menyelesaukan masalah
yang terkait oada situati yang lain (Jihad dalam Novitasari, 2016: 12)
2. Idikator Pemahaman konsep
Menurut Bloom dalam Munir (2010: 47), pemahaman konsep
matematika dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam :
a. Penerjemahan (interpreting), yaitu verbalisasi atau sebaliknya
b. Memberikan contoh (exmpli fying), yaitu menemukan contoh-contoh
yang spesifik
c. Mengklasifikasikan (classifying), yaitu membedakan sesuatu
berdasarkan kategorinya
d. Meringkas (summarizing), yaitu membuat ringkasan secara umum
e. Berpendapat (inferring), yaitu memberikan gambaran tentang
kesimpulan yang logis
f. Membandingkan ( comparring), yaitu mendeteksi hubungan antara dua
ide atau obyek
g. Menjelaskan (explaining), yaitu mengkonstruksi model sebab-sebab

According to Yuliani and Saragih in Suharto and Widada (2018: 66)


ability to understanding concepts can be measured based on seven
indicators. The indicator is (1) Restate a concept; (2) classify objects
according to certain properties in accordance with the concept; (3) provide
examples and non-examples of the concept; (4) presents the concept in
different forms of mathematical representation; (5) develop a condition
necessary or sufficient condition of a concept; (6) use, utilize and choose
specific procedures; and (7) apply the concept to algorithm to problem
solving. Thus, we measure the contribution of cognitive structures to the
ability to understanding concepts based on these indicators.

Menurut Sari dalam Sari (Sari, 2017: 45) untuk mengukur


pemahaman konsep matematis siswa, dapat dilihat dari beberapa indikator
berikut:
a. Menyatakan ulang sebuah konsep, misalnya siswa menjelaskan
pengertian PLSV dengan bahasanya sendiri.

7
b. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya, misalnya siswa menjelaskan koefisies, vsrisbel , dsn
konstanta.
c. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, misalnya
siswa menuliskan contoh yang benar dan contoh yang salah dari
PLSV.
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
misalnya siswa menurunkan rumus penyelesaaian persaamaan linier
satu variabel.
e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
misalnya siswa menyelesaikan permasalahan persamaan linier satu
variabel dengan menambah atau mengurangi kedua ruas dan mengali
atau membagi kedua ruas.
f. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau
operasi tertentu, misalnya siswa memilih prosedur dan
menyelesaikan soal PLSV dengan langkah-langkah yang tepat.
B. Metode Brainstorming
1. Pengertian Metode Brainstorming
Menurut Hisrich et al dalam Harianti dan Margaretha (2014: 177)
Metode tukar pikiran (brainstorming) merupakan metode yang paling
terkenal dan efektif untuk memunculkan berbagai ide tentang suatu
masalah dalam waktu yang terbatas melalui peran serta para partisipan
secara spontan. Metode brainstorming merupakan metode kelompok untuk
mendapatkan berbagai ide dan solusi baru.
Al-Blwi in a Al-Khatib (2012: 30), brainstorming is an innovative conference
with special nature in order to produce a list of ideas that can be used as
clues lead students to the development of the problem while giving each
student the chance to express her ideas and share those ideas with others
and encourage new ideas.
Menurut Roestiyah dalam Harianti dan Margaretha (2014: 177,178),
metode brainstorming adalah suatu teknik mengajar yang dilaksanakan
oleh fasilitator di dalam kelas, dengan cara melontarkan suatu isu kepada

8
mahasiswa, kemudian mahasiswa menjawab atau menyatakan pendapat/
komentar, sehingga isu/masalah tersebut berkembang menjadi masalah
baru, atau dapat diartikan pula sebagai suatu cara untuk mendapatkan
banyak ide dari sekelompok mahasiswa dalam waktu yang singkat. Pada
metode brainstorming, peserta kelompok melakukan diskusi untuk
menghimpun gagasan/ide, pendapat, informasi, pengetahuan, maupun
pengalaman dari semua peserta kelompok. Walaupun sebagian besar ide
kelompok tersebut tidak mempunyai dasar pengembangan lebih lanjut,
namun sebuah ide cemerlang dapat muncul. Dengan demikian, tujuan
metode brainstorming untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat,
informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya
kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan
(mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Metode ini digunakan
untuk menggali ide apa yang dipikirkan mahasiswa dalam menanggapi
masalah yang dilontarkan oleh fasilitator di kelas.
Metode brainstorming yaitu memberikan kesempatan pada siswa
untuk mampu menampilkan kemandirian serta pengarahan diri, memiliki
keterbukaan dan keutuhan diri dalam memilih alternatif tindakan yang
terbaik, mampu menyampaikan pendapat dan mengaktualisasikan diri
dalam memecahkan suatu masalah serta mampu menghargai pendapat
orang lain (Amin, 2016: 02).Menurut Rawlinson (dalam Amin, 2016: 04)
brainstorming adalah cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok
manusia dengan cara yang singkat.
Keunggulan metode brainstorming menurut Roestiyah (1998) dalam
Hasanah (2016) sebagai berikut : a) siswa aktif berpikir untuk menyatakan
pendapat, b) siswa dilatih berpikir cepat dan tersusun logis, c) siswa
dirangsang untuk selalu siap berpendapat sesuai masalah yang diberikan
oleh guru, d) siswa berpartisipasi dalam menerima pelajaran, e) siswa yang
kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru,
f) terjadi persaingan yang sehat, g) siswa merasa bebas dan gembira, dan
h) Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan. Adapun
kekurangan dari metode brainstorming yang perlu diatasi yaitu Roestiyah

9
(1998) dalam Nuraisiyyah (2008); (a) guru kurang memberi waktu yang
cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik, (b) anak anak yang
kurang selalu ketinggalan, (c) kadang-kadang berbicara hanya dimonopoli
oleh anak yang pandai saja, (d) guru hanya menampung pendapat tidak
pernah merumuskan kesimpulan, (e) siswa tidak segera tahu apakah
pendapatnya itu benar atau salah, (f) tidak menjamin pemecahan masalah,
dan (g) masalah dapat berkembang kearah yang tidak dihar
2. Langkah-langkah Metode Brainstorming
Menurut Dananjaya (2017:80)
1) Guru menyampaikan tema masalah
2) Guru menyampaikan peraturan proses curah gagasan
3) Ide itu tidak boleh ditanggapi, dinilai, atau disanggah
4) Sampaikanlah sebuah ide dengan keterangan singkat dalam selembar
kertas; satu kertas untuk satu ide
5) Guru mendorong ide apapun untuk muncul
6) Setelah mengumpulkan sejumlah ide, susunlah perangkat ide yang
paling banyak disetujui peserta. Tiga ide yang menempati peringkat
tertinggi menjadi tiga ide pokok dan cari ide peringkat yang lebih
rendah yang relevan dengan ide tersebut. Hasilnya adalah tiga ide besar
yang masing–masing didukung atau dijelaskan oleh ide-ide peringkat
kecil lainnya.
Adapun langkah-langkah dari penerapan metode brainstorming ini
menurut Rawlinson (dalam Amin, 2016: 04) sebagai berikut :

1) menjelaskan persoalan, guru mengangkat dan menjelaskan


permasalahan yang di angkat kemudian menjelaskan cara siswa
berpartisipasi dalam pembelajaran tersebut.
2) Merumuskan kembali persoalan, guru menjelaskan kembali persoalan
dan siswa merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
3) Mengevaluasi ide yang dihasilkan, guru dan siswa mengevaluasi ide
yang telah terkumpul dan menyimpulkannya.
Menurut Zimmerer et al dalam Harianti dan Margaretha (2014: 177)
agar sesi brainstorming sukses, ada panduan yang harus di ikuti yaitu 1)

10
ukuran kelompok tetap kecil (terdiri dari 5 hingga delapan orang) dan atur
pola duduk yang mendukung komunikasi dan interaksi, misalnya
pengaturan berbentuk lingkaran atau U) anggota dalam kelompok terdiri
dari berbagai latar belakang ilmu dan perpektif dan setiap anggota
kelompok harus dipandang sejajar, 3) memberikan rumusan masalah
dengan jelas kepada kelompok sesuai waktu yang ditetapkan, yaitu sekitar
40-60 menit, 4) tunjuk seseorang diluar/ bukan anggota kelompok untuk
mencatat, 5) dukung seluruh ide dari tim, bahkan ide gila/liar, tidak masuk
akal dan ekstrim sekalipun, kuantitas ide lebih ditekankan dari pada
kualitas ide, 6) dilarang melakukan evaluasi atau kritikan terhadap setiap
ide yang dihasilkan, dan dukung partisipan untuk menggunakan “ide
boncengan” (menemukan ide baru berdasarkan ide yang telah disarankan).
Langkah-langkah brainstorming dalam pembeljaran menurut
Roestiyah dalam Hasanah (2016: 9) yaitu:

1) Tahap Pemberian informasi dan motivasi (Orientasi)

Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakang materi


yang akan disampaikan dan mengajak siswa aktif untuk
menyumbangkan gagasan berdasarkan pemikiran mereka.
2) Tahap Identifikasi (Analisis)
Siswa diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak
banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak
dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk
meminta penjelasan. Hal ini dilakukan supaya kreativitas siswa tidak
terhambat.
3) Tahap Klasifikasi (Sintesis)
Semua saran dan masukan peserta didik ditulis. Langkah selanjutnya
mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati
oleh kelompok. Kriteria klasifikasi dapat bersumber dari faktor-faktor
lain.
4) Tahap Verifikasi

11
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah
diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan
permasalahan yang disajikan. Apabila terdapat sumbang saran yang
sama diambil salah satu dan sumbang saran yang tidak relevan dapat
dicoret. Kepada pemberi sumbang saran dapat diminta
argumentasinya.
5) Tahap Konklusi (Penyepakatan)
Guru atau pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba
menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang
disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara
pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.
This step is very important as many ideas are generated. Al-qarni in a
Almutairi (2015: 139) mentioned that this step needs:
1. conducting warming up session
2. Receiving ideas even if they were nonsense.
3. Offering the four principles of brainstorming on the board in order to
bee seen by students.
4. writing and presenting all ideas ( Proposed solutions).
5. Frustration and boring must be avoided.
Dari pendapat diatas peneliti menggunakan langkah-langkah yang
dikemukakan oleh tilaar, yaitu sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan tema masalah
2) Guru menyampaikan peraturan proses curah gagasan
3) Ide itu tidak boleh ditanggapi, dinilai, atau disanggah
4) Sampaikanlah sebuah ide dengan keterangan singkat dalam selembar
kertas; satu kertas untuk satu ide
5) Guru mendorong ide apapun untuk muncul
6) Setelah mengumpulkan sejumlah ide, susunlah perangkat ide yang
paling banyak disetujui peserta. Tiga ide yang menempati peringkat
tertinggi menjadi tiga ide pokok dan cari ide peringkat yang lebih
rendah yang relevan dengan ide tersebut. Hasilnya adalah tiga ide

12
besar yang masing–masing didukung atau dijelaskan oleh ide-ide
peringkat kecil lainnya.
3. Tujuan Metode Brainstorming
Metode brainstorming bertujuan untuk mengumpulkan gagasan atau
pendapat dalam rangka menentukan dan memilih berbagai pernyataan
sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan
pembelajaran(Amin, 2016: 03).
Menurut Dananjaya (2017: 80) adapun tujuan dari metode
brainstorming ada dua, yaitu Melatih siswa berpikir cepat dan Melatih
siswa kreatif
Menurut Widowati (Brainstorming dilakukan karena beberapa tujuan.
Brainstorming digunakan untuk membantu dalam: (1) mendefinisikan
permasalahan yang terjadi; (2) mendiagnosa permasalahan-permasalahan;
(3) merekomendasikan suatu kegiatan dengan memunculkan solusi yang
memungkinkan dan mengidentifikasikan dampak yang dapat ditimbulkan
dari solusi tersebut.
C. PEMBELAJARAN MATEMATIKA
1. Belajar
Menurut Sardiman dalam Hendriana dkk (2018: 163), belajar
merupakan usaha menguasai materi ilmu pengetahuan tertentu yang menu
terbentuknya kepribadian yang sesungguhnya.Menurut Wittaker dalam
Soemanto (2012: 104), belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana
tingakah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.Menurut Kingsley dalam Soemanto (2012: 104), belajar
adalah di mana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan atau diubah
melalui praktek atau latihan.
2. Pembelajaran matematika
Pembelajaran matematika merupakan proses dimana siswa secara
aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika.Pembelajaran matematika
adalah suatu aktivitas mental untuk memahami arti dan hubungan-
hubungan serta simbol-simbol kemudian diterapkan pada situasi nyata.
Belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana

13
menggunakannya dalam membuat keputusan dalam menyelesaikan
masalah.
Brumbaugh dkk dalam Novriani dan Surya (2017: 64) States that
mathematics is a way of expressing certain ideas, opinions, and concepts
that math can be said as a communication tool, or a tool to make it easier
for someone to convey ideas, opinions, and concepts to be understood by
others.
Banyak ahli yang mengartikan pengertian matematika baik secara
umum maupun secara khusus. Hudojo dalam Nashihah et al (2019: 205)
menyatakan bahwa: “matematika merupaka ide-ide abstrak yang diberi
simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya dedukti,
sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan mental yang tinggi.”
Sedangkan James dalam kamus matematkanya menyatakan bahwa
“Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,
besaran dan konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang
banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljaar, analisis dan
goemetri. Matematika dikenal sebagai ilmu dedukatif, karena setiap
metode yang digunakan dalam mencari kebenaran adalah dengan
menggunakan metode deduktif, sedang dalam ilmu alam menggunakan
metode induktif atau eksprimen.
Ada banyak metode pembelajaran yang bisa diterapkan dalam
melaksanakan pembelajaran matematika salah satunya yaitu dengan
menggunakan metode brainstorming. Dengan menggunakan metode
brainstorming ini diharapkan para siswa dapat menigkatkan kemampuan
mengungkapkan pendapatnya, menemukan ide baru, serta kemampuan
berpikirnya.
D. Hubungan Metode Brainstorming dengan Pemahaman Konsep
Metode brainstorming yaitu memberikan kesempatan pada siswa untuk
mampu menampilkan kemandirian serta pengarahan diri, memiliki keterbukaan
dan keutuhan diri dalam memilih alternatif tindakan yang terbaik, mampu
menyampaikan pendapat dan mengaktualisasikan diri dalam memecahkan suatu
masalah serta mampu menghargai pendapat orang lain (Amin, 2016: 02).

14
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode brainstorming
adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa menemukan
konsep dari permasalahan yang diberikan.
Kegiatan brainstorming pertama kali dikembangkan oleh Alex Osborn pada
tahun 1963 di New York. Brainstorming adalah suatu situasi di mana sekelompok
orang berkumpul untuk menggeneralisasikan ide-ide baru seputar area spesifik
yang menarik. Brainstorming dapat juga diartikan sebagai suatu teknik konferensi
di mana tiap-tiap kelompok berusaha mencari suatu solusi pada suatu
permasalahan yang spesifik melalui pemunculan ide-ide secara spontan oleh
masing-masing anggota kelompok Widowaati (2018).
Brainstorming merupakan cara cerdas untuk menggeneralisasikan ide-ide
baru ataupun ide-ide yang kreatif. Dalam brainstorming seseorang dapat
mengkombinasikan ide-ide sendiri dengan ide orang lain untuk memunculkan ide
baru atau pun menggunakan ide orang lain untuk merangsang munculnya ide
Widowati (2018).
Proses pembelajaran yang menggunakan teknik tersebut, siswa akan merasa
lebih bebas dalam berpikir dan berpindah menuju suatu area pikiran baru sehingga
dapat menghasilkan sejumlah ide-ide baru dan pemecahan masalah. Semua
partisipan berusaha mengemukakan ide-ide mereka masing-masing dan kemudian
ide lain dimungkinkan dapat muncul dibangun dari ide-ide yang tadi dikemukakan
Widowati (2018).
Menurut Dananjaya (2017: 80) ada beberapa langkah untuk melaksanakan
metode brainstorming, yaitu:
1. Guru menyampaikan tema masalah
2. Guru menyampaikan peratura proses curah gagasan (brainstorming)
3. Ide itu tidak boleh ditanggapi, dinilai, atau disanggah
4. Sampaikanlah sebuah ide dengan keterangan singkat dalam selembar
kertas; satu kertas untuk satu ide
5. Guru mendorong ide apapun untuk muncul
6. Setelah mengumpulkan sejumlah ide, susunlah perangkat ide yang paling
banyak disetujui peserta. Tiga ide yang menempati peringkat tertinggi
menjadi ide pokok dan cari ide peringkat yang lebih rendah yang relevan

15
dengan ide tersebut, . hasilnya adalah tiga ide besar yang masing-masing
didukung atau dijelaskan oleh ide-ide peringkat kecil lainnya.
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulakan bahwa metode
brainstorming memiliki pengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep
peserta didik. Adapun menurut Sari dalam Sari (Sari, 2017: 45) untuk
mengukur pemahaman konsep matematis siswa, dapat dilihat dari beberapa
indikator berikut:
a. Menyatakan ulang sebuah konsep, misalnya siswa menjelaskan
pengertian PLSV dengan bahasanya sendiri.
b. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya, misalnya siswa menjelaskan koefisies, vsrisbel , dsn
konstanta.
c. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, misalnya siswa
menuliskan contoh yang benar dan contoh yang salah dari PLSV.
d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
misalnya siswa menurunkan rumus penyelesaaian persaamaan linier satu
variabel.
e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
misalnya siswa menyelesaikan permasalahan persamaan linier satu
variabel dengan menambah atau mengurangi kedua ruas dan mengali atau
membagi kedua ruas.
f. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu, misalnya siswa memilih prosedur dan menyelesaikan soal PLSV
dengan langkah-langkah yang tepat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Lukman Khakim
(2017) mengenai PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
BRAINSTORMING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII
PADA MATERI ALJABAR, menyimpulkan bahwa setelah menggunalan metode
brainstorming terdapat peningkatan pemahaman konsep pada materi aljabar
siswa.

16
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu menurut Moleong
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, disajikan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan menurut Sugiyono penelitian
kualitatif adalah “Penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting).” bentuk laporan penelitian secara lugas,
seperti apa adanya. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini adalah
penelitian yang bertujuan untuk meneliti, menjelaskan dan memaparkan sesuai
keadaan alami di lapangan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa
dalam menyelesaikan soal matematika dengan menerapkan metode
brainstorming.
B. Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berhubungan dengan
fokus penelitian. Data-data tersebut terdiri atas dua jenis yaitu data yang
bersumber dari manusia dan data yang bersumber dari non manusia. Data dari
manusia diperoleh dari orang yang menjadi informan, dalam hal ini orang yang
secara langsung menjadi subjek penelitian. Sedangkan data non manusia
bersumber dari hasil observasi yang berhubungan dengan fokus penelitian ini.
Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong dalam Tanzeh, menyebutkan
bahwa sumber data terdiri dari data utama dalam bentuk kata-kata atau ucapan
atau perilaku orang-orang yang diamati dan diwawancarai. Sedangkan
karakteristik dari data pendukung berada dalam bentuk non manusia artinya data
tambahan dalam penelitian ini dapat berbentuk surat-surat, daftar hadir, data
statistik ataupun segala bentuk dokumentasi yang berhubungan fokus penelitian.
Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data Arikunto
mengklasifikasikannya menjadi tiga tingakatan huruf p dari bahasa Inggris, yaitu:

18
person (sumber data berupa orang), place (sumber data berupa tempat), paper
(sumber data berupa simbol).
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Mts Nurul Iman
Modong yang berjumlah 36 siswa. Karakterisik siswa pada kelas ini memiliki
kemampuan yang beragam sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian.
Data yang dikumpulkan berupa observasi dan tes pemahaman konsep matematis
pada materi persamaan linear satu variabel di MTs Nurul Iman Modong.

C. Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian pada metode kualitatif menggunakan teknik
purposive sampling.Sugiyono (2015: 300) menjelaskan teknik purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Subjek dalam penilitian ini adalah siswa kelas VII A di MTs Nurul Iman Modong.

D. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang digunakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi Sekolah
1) Melakukan perizinan tempat untuk penelitian.
2) Konsultasi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan tentang
jumlah siswa kelas VII MTs Nurul Iman Modong dan menentukan
sampel penelitian.
b. Menyusun instrumen penelitian seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Observasi,
dan Soal Posttes
2. Tahap Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode brainstorming. Yang pelaksanaannya dilakukan
dalam 2 kali pertemuan, dimana 1 kali pertemuan diadakan untuk tes.
Peneliti akan melakukan observasi selama proses belajar mengajar
berlangsung di dalam kelas VII A. Kemudian setelah selesai melakukan

19
pembelajaran menggunakan metode brainstorming selama 1 kali
pertemuan, akan diadakan kegiatan tes. Peneliti akan menetapkan 6 orang
dari hasil post test yang diperoleh. Penetapan jumlah siswa/i yang dipilih
ini merupakan perwakilan dari 2 orang siswa berkemampuan tinggi, 2
orang berkemampuan sedang dan 2 orang yang memiliki kemampuan
rendah.
3. Tahap Penyelesaian
a. Menganalisis data yang diperoleh.
b. Mendeskripsikan hasil pengolahan data.
c. Menyusun laporan penelitian
.
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk memahami, memaknai,
mengidentifikasi, serta mampu menjelaskan kembali konsep tersebut secara
terperinci. Menurut Sari dalam Sari (Sari, 2017: 45) untuk mengukur
pemahaman konsep matematis siswa, dapat dilihat dari beberapa indikator
berikut:
g. Menyatakan ulang sebuah konsep, misalnya siswa menjelaskan
pengertian PLSV dengan bahasanya sendiri.
h. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya, misalnya siswa menjelaskan koefisies, vsrisbel , dsn
konstanta.
i. Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, misalnya siswa
menuliskan contoh yang benar dan contoh yang salah dari PLSV.
j. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,
misalnya siswa menurunkan rumus penyelesaaian persaamaan linier satu
variabel.
k. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
misalnya siswa menyelesaikan permasalahan persamaan linier satu

20
variabel dengan menambah atau mengurangi kedua ruas dan mengali atau
membagi kedua ruas.
l. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu, misalnya siswa memilih prosedur dan menyelesaikan soal PLSV
dengan langkah-langkah yang tepat.
Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah,
misalnya siswa menggunakan suatu konsep untuk memecahkan masalah dan
siswa mengerjakan soal layang-layang yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Metode Brainstorming
Menurut Roestiyah dalam Harianti dan Margareta (2014: 177, 178)
Metode brainstorming adalah suatu teknik mengajar yang dilaksanakan oleh
fasilitator di dalam kelas, dengan cara melontarkan suatu isu pada mahasiswa,
kemudian mahasiswa menjawab atau menyatakan pendapat komentar,
sehingga isu/masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat
diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak ide dari
sekelompok mahasiswa dalam waktu singkat. Pada metode brainstorming,
peserta kelompok melakukan diskusi untuk menghimpun gagasan/ie,
pendapat, informasi, pengetahuan, maupun, pengalamandari semua peserta
kelompok. Walaupun sebagian besar ide kellompok tersebut tidak
mempunyai dasar pengembangan lebih lanjut, namun sebuah ide cemerlang
dapat muncul.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indra. Observasi sebagai alat pengumpulan data ini banyak digunakan

21
untuk mengukur tingkah laku subjek penelitian atau proses terjadinya
suatu kegiatan pada subjek penelitian yang dapat diamati baik dalam
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Terkhusus dalam
penelitian ini metode observasi digunakan untuk memperoleh data-data
atau temuan-temuan saat penelitian berlangsung terkait keterlaksanaan
tahapan-tahapan yang ada dalam metode pembelajaran brainstorming.
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini,
metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa MTs Nurul Iman Modong dalam menyelesaikan soal
matematika.
3. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka, dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah. Dokumentasi yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi RPP, LKS, lembar observasi,
soal posttest, dan foto. Pengambilan data dokumentasi berupa photo.
Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mengamati
bagaimana keterlaksanaan penerapan brainstormiing serta pemahaman
konsep matematis siswa di kelas VII B.

G. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Setelah data terkumpul selanjutnya data akan dianalisis
a. Reduksi Data

22
Setelah diperoleh data dokumentasi, peneliti mereduksi data dengan
mengamati kembali bagaimana aktivitas siswa selama belajar dan guru
dalam mengajar. Kemudian dilakukan penyeleksian kesesuaian dengan
menggunakan lembar observasi untuk melihat aktivitas siswa dalam
pembelajaran. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas.
b. Penyajian Data
Setelah data dokumentasi direduksi langkah selanjutnya yaitu
menganalisis dengan display data. Setelah diketahui kesesuaian kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah pembelajaran
yang dipakai, selanjutnya data akan disajikan dalam bentuk deskripsi.
Sehingga data dokumentasi akan lebih mudah dibaca dan dipahami.
c. Menarik Kesimpulan
Langkah terakhir yaitu menarik kesimpulan. Kesimpulan yang
diambil dari data dokumentasi yaitu dari awal pembelajaran sampai
akhir pembelajaran dimana langkah-langkah pembelajaran tercapai
dengan baik.

H. Keabsahan Data Penelitian


Keabsahaan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang
dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data
yang diperoleh agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggung
jawabkan. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.
Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Salah
satu kriteria tersebut adalah kredibilitas atau uji kepercayaan (validitas). Dalam
kredibilitas ada beberapa teknik yang dilakukan yaitu salah satunya melakukan
triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain sebagai pembanding dari data tersebut (Moleong,
2017:330).
Dalam penelitian ini, supaya data yang diperoleh dari lokasi penelitian
lapangan bisa memperoleh keabsahan, maka digunakan teknik krteria derajat

23
keabsahan, yaitu: (1) Ketekunan/keajegan pengamatan, (2) Triangulasi, dan (3)
Pengecekan teman sejawat.
1. Ketekunan/keajegan pengamatan
Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi
dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan
atau tentatif. Ketekunan pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti, cermat, dan terus-menerus selama
proses penelitian.
2. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik
triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui
sumber lainnya. Sehingga dalam penelitian ini pun peneliti menggunakan
triangulasi sumber untuk memeriksa keabsahan datanya. Triangulasi
sumber dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda yaitu, dalam penelitian ini membandingkan
tingkat kemampuan siswa dengan hasil tes tertulis. Sumber yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Nurul Iman
Modong.
3. Pengecekan teman sejawat
Teknik ini merupakan suatu cara mengekspos hasil sementara atau hasil
akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi atau lainnya dengan
mengumpulkan teman sebaya yang mempunyai pengetahuan tentang
suatu kegiatan penelitian. Melalui diskusi ini, peneliti dan teman
sejawatnya dapat me-review persepsi, pandangan, dan analisis yang
sedang dilakukan, sehingga mereka mampu memberi
masukan/pandangan kritis, saran, dan kritik dari segi isi, metode, ataupun
yang lainnya.

24
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kegiatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Iman tahun ajaran
2020/2021 yang beralamatkan didesa Modong Kecamatan Tanah Abang
kabupaten PALI terhitung mulai tanggal 17 November 2020 s/d 19
november 2020. Penelitian yang berjudul “kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa pada penerapan metode Brainstorming dalam
pembelajaran matematika” merupakan sebuah penelitian yang dilakukan
untuk melihat kemampuan pemahaman konsep siswa setelah
diterapkannya metode Brainstorming dalam pembelajaran matematika
lebih tepatnya pada materi persamaan linier satu variabel.
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Dimana pada tahap
pelaksanaan ini dilakkukan dengan empat tahap sesuai dengan tahap
identifikasi, yaitu tahap perencanaan, pengumpulan data, analisis data dan
membuat laporan akhir.
2. Deskripsi Persiapan Penelitian
Pada tahap ini persiapan yang dilakukan mulai dari meminta izin
dengan pihak sekolah yang akam menjadi tempat penelitian yakni MTs
Nurul Iman Modong yang dilakukan pada tanggal 18 november 2020.
Dan kemudian pada hari yang sama peneliti melakukan observasi
untuk mengetahui berapa keseluruhan jumlah kelas VII MTs Nurul
Iman Modong dalam hal ini kelas VII akan di jadikan sebagai populasi
penelitian. Kemudian dari hasil observasi diperoleh, populasi dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas VII MTs Nurul Iman Modong tahun
ajaran 2020/2021 sebanyak 36 siswa,yaitu sebagai berikut

25
Tabel 1. Inisial Siswa Kelas VII
No Nama No Nana
1 AH 19 M
2 AB 20 MN
3 A 21 MR
4 A 22 MHJ
5 AP 23 NA
6 AS 24 PO
7 AU 25 PDN
8 C 26 PA
9 CR 27 R
10 CSE 28 RI
11 D 29 RIH
12 DI 30 SS
13 FS 31 SR
14 GP 32 SJ
15 H 34 WPP
16 HR 34 ZR
17 I 35 IH
18 JF

Sebelum dilakukan penelitian, peneliti telah membuat instrumen penelitian,


yang telah dilakukan validasi terlebih dahulu. Adapun nama validatornya yaitu
Arvin Efriani, M.Pd yakni salah satu dosen di UIN Raden Fatah Palembang.
Instrumen penelitian yang di validasi adalah RPP, LKS, lembar observasi, dan
Soal Postes.
Berikut ini adalah penjabarannya
a. Validasi Lembar Observasi

26
Adapun lembar obsevasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Brainstorming. Lembar observasi disusun
untuk memudahkan observer dalam melakukan observasi kegiatan-
kegiatan siswa serta kegiatn guru pada proses pembelajaran dengan
menggunakan metode brainstorming.
Lembar observasi divalidasi melalui lembar validasi,
kemudian dikonsultasikan kepada validator untuk menghasilkan
lembar observasi yang baik dan dapat digunakan untuk melihat
keberlangsungan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode brainstorming. Lembar observasi di validasi kepada satu
pakar. Adapun saran dari validator dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 2. Hasil Validasi Lembar Observasi
Validator Saran
- Lembar observasi dibuat
lanscape
- Lembar observasi
menyediakan kolom untuk
Arvin Efriani, M.Pd pengisian nama kelompok dan
anggota kelompok
- Siklus diganti menjadi
pertemuan
- ACC
Setelah mendapat saran dari validator, peneliti merevisi lembar
observasi berdasarkan saran yang diberikan validator.
b. Validasi RPP
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
membuat atau menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan metode pembelajaran brainstorming. RPP ini dibuat
sebagai panduan kegiatan pembelajaran pada materi persamaan
linier satu variabel agar berlangsung dengan terarah sesuai dengan
langkah-langkah metode pembelajaran brainstorming.

27
Sebelum digunakan oleh peneliti, RPP terlebih dahulu di
validasi ke validator untuk mendapatkan RPP yang baik dan dapat
digunakan dalam melaksanakan kegiatan belajar yang di inginkan
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran brainstorming. Rpp
ini divalidasi kepada validator yang sama yaitu Arvin Efriani,
M.Pd. adapun pendapat validator dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Validasi RPP `
Vslodator Saran
- masukan langkah-langkah
pembelajaran dengan
Arvin Efriani, M.Pd menggunakan metode
brainstorming
- ACC
Setelah mendapat saran dari validator kemudian peneliti
merevisi RPP berdasarkan saran yang diberikan oleh validator.

c. Validasi LKS
Peneliti menggunakan LKS sebagai media dalam pembelajran
yang akan dilangsungkan untuk memunculkan Idikator pemahaman
konsep siswa. LKS yang dikerjakan secara berkelompok ini
digunakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep dari
materi yang disampaikan yaitu materi persamaan linier satu
variabel dalam kegiatan pembelajaran. Dengan LKs siswa
diharapkan dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan
metode braimstorming.
Sebelum digunakan LKS terlebih dahulu divalidasi kepada
dosen validator yaitu ibu Arvin Efriani, M.Pd. berikut ini saran dari
dosen valiadtor dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. Hasil Validasi LKS
Validator Saran
Arvin Efriani, M.Pd - Buat oetunjuk penggunaan
LKS

28
- Pada kasus II
pertanyaannya diganti
menjadi “ apadah kamu
dapat menentukan apakah
pendapatnya benar atau
salah? berikan alasannya!”
- ACC
Setelah mendapat saran dari validator, peneliti merevisi LKs
berdasarkan saran yang diberikan validator.
d. Validasi Soal
Dalam penelitian ini soal tes di gunakan untuk mengetahui
pemhaman konsep siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan metode brainstorming. Soa; ini bertujuan untuk
melihat kemunculan indikator-indikator kemampuan pemahaman
konsep siswa dalam menyelesaikan soal tes yang diberikan.
Adapun indikator pemahaman konsep menurut wardami
adalah sebaigai berikut
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
2. Mengklasifikasikan sebuah objek menurut sifat-sifat tertentu
sesuai dengan konsepnya.
3. Memberi contoh dan bukan contoh dari sebuah konsep
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis
5. Mengembangkan syarat atau syarat cukup dari suatu konsep
6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih suatu prosedur
atau operasi tertentu.
7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan
masalah
Sebelum soal tes disebarkan kepada siswa, peneliti telah
terlebih dahulu melakukan validasi dengan dosen validator yaitu
ibu Arvin Efriani, M.Pd hal ini bertujuan untuk mendapatkan butir
soal yang baik dan dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana

29
pemahaman konsep siswa dalam materi persamaan linier satu
variabel ini. Adapun saran validator selama proses validasi dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5. Hasil Validasi Soal Tes
Validator Saran
Arvin Efriani, M.Pd - Soal tes yang diberikan
harus memuat indikator-
indikator pemahaman
konsep\
- Tmabahkan kisi-kisi
- ACC
Setelah melakukan validasi dan revisi soal tes dengan bantuan
dari dosen validator didapatkan soal yang bisa digunakan dalam
penelitian.
Dan diapatkan soal tes sebagai berikut
3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang PLSV dan pilihlah persamaan-
persamaan dibawah yang bukan PLSV
a. x +4=8
b. 3 a+5=16
c. 5 p−2 q=10
d. 6 b−2=18
2. Sebuah persegi panjang berukuran panjang (5 x−1) cm, dan lebar (
2 x+ 2) cm. Jika keliling persegi panjang itu adalah 72cm, maka panjang
dan lebarnya adalah
3. Umur ibu 3 kali umur anaknya. Selisih umur mereka adalah 26 tahun.
Tahap penelitian ini dilakukan dengan empat tahap sesuai dengan
tahap identifikasi, yaitu tahap perencanaan, pengumpulan data, analisis
data dan membuat penyelesaian.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, pada tanggal 18 november 2020 peneliti
mengklasifikasikan siswa yang akan terlibat dalam penelitian yang
akan dilakukan. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik perposive sampling. Tekni perposive
sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan yang

30
akan dicapai. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VII MTs Nurul Iman Modong yang berjumlah 36 siswa.
Siswa kelas VII MTs Nurul Iman Modong dipilih sebagai sampel
penelitian atas beberapa pertimbangan. Berdasarkan tujuan dari
penelitian yakni untuk mengetahui memampuan pemahaman konsep
siswa dalam pembelajaran matematika materi persamaan linier satu
variabel, maka diperlukan siswa yang berkemampuan tinggi, sedang
dan rendah agar dapat dilihat kemampuannya . oleh karenan itu
peneliti mengambel sampel kelas VII MTs Nurul Iman modong, dan
berdasarkan informasi yang diterima oleh peneliti dari pihak sekolah
bahwa kelas VII MTs Nurul Iman Modong merupakan kelas yang
cocok untuk penelitian dikarenakan kelas ini memiliki siswa yang
tingkat kemampuannya beragam dan juga materi persamaan linier satu
variabel akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.
b. Tahap Pengumpulan Data
Setelah perencanaan selesai, dilanjutkan dengan pelaksanaan
penelitian tahap pengumpulan data. Selama penelitian, peneliti
bertindak sebagai model atau tenaga pengajar yang menggunakan
metode barinstorming. Selain peneliti sendiri peneliti juga dibantu oleh
dua teman sebaya untuk menjadi observator untuk mendapatkan data
observasi keter;aksanaan metode brainstorming selama kegiatan
penelitian berlangsung. Berikut kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.
1) Pertemuan 1
Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 19 november 2020
pada pukul 08.00-09.30 WIB dengan materi yang dipelajari adalah
persamaan linier satu variabel. Adapun tujuan dari pembelajaran
ini yaitu tujuan pertama, ialah untuk mengajak siswa menentukan
atau menyimpulkan persamaan linear satu variabel, tujuan kedua
ialah dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan linear satu variabe, tujuan ketiga ialah dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linera

31
satu variabel. Berikut ini adalah deskripsi pembelajaran
matematika yang telah dilakukan berdasarkan RPP yang telah
disusun:
(a) Kegiatan Awal
Pada awal kegiatan pembelajaran di kelas VII 3, pada
sekolah MTs Al-Hikmah Palembang dengan materi persamaan
dan tidak persamaan linear satu variabel pada pembelajaran
matematika, guru mengucapkan salam, menyapa siswa agar
suasana belajar menjadi terkendali kemudian guru mengecek
kehadiran siswa.Terdapat 11 siswa yang tidak hadir pada
pertemuan kali ini, yakni sebagai berikut:
Untuk memotivasi siswa, guru Mengingatkan kembali
materi prasyarat dengan bertanyakepada siswa untuk sebelum
memulai masuk ke materi persamaan linear satu variabel.
Siswa menanggapi pertanyaan guru dengan antusias, terlihat
dari tingkah laku siswa yang memperhatikan penjelasan guru
dengan saksama. Sebelum masuk ke kegiatan inti, siswa
diberitahukan terlebih dahulu mengenai tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pertemuan kali ini.
(b) Kegiatan Inti
Pembelajran memasukia kegiatan inti, siswa diminta
berkumpul berdasarkan pembagian kelompok yang telah
ditetapkan oleh peneliti pada tahap persiapan. Namun pada saat
siswa membentuk kelompok kelas jadi tidak kondusif, hal itu
karena pembagian kelompok tidak memperhatikan posisi siswa
yang saling berjauhan untuk berkumpul membentuk kelompok
dan ada pula siswa yang protes karena tidak satu kelompok
dengan temannya. Setelah terbentuk kelompok diskusi kecil,
setiap kelompok menerima LKS yang telah disediakan peneliti,
selanjutnya peneliti memberikan instruksi cara pengisian LKS
adalah dengan bekerjasama dan berdiskusi sesama anggota
kelompok dengan cara mengikuti langkah-langkah yang telah

32
disediakan pada LKS. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi
selama 60 menit. Selama diskusi berlangsung peneliti
berkeliling untuk mengamati kegiatan siswa dan membantu
memberikan petunjuk untuk siswa yang mengalami kesulitan
untuk menyelesaikan permaslahan yang ada pada LKS.
Berikut gambar proses didkusi siswa:

Gambar 1. Diskusi Siswa


Pada tahap ini dapat terlihat berlangsungnya metode
brainstorming yaitu tahap pemuncunlan dan pengumpulan ide,
dalam proses pengejaan LKS siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikannya terutama dalam membuat model matematika
dari sebuah soal cerita. Melihat kesulitan siswa peneliti
memberikan dosrongan kepada siswa yang mengalami
kesulitan dengan memberikan pertanyaan “Nama bapak
Rahmad Ardoni, bisa atau tidak jika bapak dipanggil Pak Doni,
Pak Rahmad, Bro, Cuy dan sebagainya?”siswa menjawab
“bisa” kemudian peneliti kembali bertanya “dari pertanyaan
bapak apa yang kamu pikirkan untuk mebuat model
matematika dari permasalaha yang ada dalam LKS?”setelah
mendengar pertanyaan itu siswa mulai memberikan pendapat
dalam membuat model matematika perlu seperti “mengganti
nama variabel, memisalkan, dan melambangkan variabel yang
ada dalam soal cerita.
Setelah diskusi selesai peneleiti meminta perwakilan dari
setiap kelompok untuk membacakan kesimpulan dari setiap

33
kelompoknya. Adapun hasil diskkusi yang disampaikan oleh
siswa sebagai berikut: untuk membuat model matematika dari
suatu soal cerita kita perlu manggant, nama, memisalkan,
melambangkan dan mengubah variabel yang ada dalam soal
cerita.
(c) Kegiatan Akhir
Setelah kegiatan inti selesai, guru memberikan penegasan
mengenai kesimpulan dari pembelajaran dan hasil diskusi yang
telah dilakukan bahwa untuk membuat model matematika dapat
dilakukan dengan mengganti, memisalkan, mengubah variabel
yang ada dalam soal cerita dengan sebuah lambang dan
biasanya didalam matematika variaabel dignti dengan sebuah
huruf dan umumnya untu satu variaebel di lambangkan degan
huruf x. Sebelum mengakhiri pembelajaran peneliti
memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutny, untuk itu peneliti meminta siswa belajar dirumah.
Kemudian peneliti mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
2) Pertemuan 2
(a) Kegiatan Awal
Pada pertemuan ketiga yang merupakan pertemuan
terakhir peneliti, yakni pada hari jim’at tanggal 20 november
2020 jam 08.00-09.30 Kegiatan awal dimulai dengan guru
menyiapkan siswa terlebih dahulu, peneliti meminta siswa
untuk menyiapkan alat-alat belajar. Setelah seluruh siswa telah
siap belajar, guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan sallam, menyapa dan mengecek kehadiran siswa.
Sebagai apersepsi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,
siswa diberitahukan akan diadakan tes soal pada hari ini. Guru
mengabsen siswa terlebih dahulu sebelum masuk kedalam
kegiatan inti.
(b) Kegiatan Inti

34
Pada kegiatan inti, peneliti meminta siswa untuk bertanya
tentang materi sebelumnya yang belum dimengerti, sebelum
memulai mengerjakan soal tes yang akan diberikan, ada salah
satu siswa yang bertanya kepada peneliti tentang materi
pembelajaran kemarin yang belum ia pahami. Kemudian
peneliti meberikan contoh soal terkait pertanyaan yang
ditanyakan oleh siswa. Peneliti menanyakan kembali apakah
sudah mengerti terkait yang dijelaskan dari pertanyaan siswa
tersebut, jika sudah mengerti peneliti akan membagikan soal tes
kepada siswa. Selanjutnya peneliti menjelaskan petunjuk
pengerjaannya dan peneliti meminta siswa untuk mengerjakan
soal yang telah diberikan dan mengerjakan dengan sendiri-
sendiri tanpa berdiskusi dengan teman sebelahnya. Berikut ini
gambar siswa mengerjakan soal yang telah diberikan :

Gambar 2. Pelaksanaan Kegiatan Tes


(c) KegiatanAkhir
Pada kegiatan penutup, peneliti meminta siswa untuk
mengumpulkan soal tes yang telah mereka kerjakan. Setelah
siswa mengumpulkan soal yang mereka kerjakan peneliti
memberikan ucapan terimakasih dan menutup pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
Penelitian tentang analisis pemahaman konsep siswa ini adalah
untuk mengetahui pemahaman konseptual siswa dengan menerapkan
metode brainstorming. Sebagai mana yang tertera pada judul, materi
tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu materi persamaan

35
linier satu variabel, yang mana materi ini diajarkan pada kelas VII
SMP/MTs pada semester ganjil.
Penelitian ini dilksanakan di MTs Nurul Iman yang terletak didesa
Modong, kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI yaitu dikelas VII
yang berjumlah 36 siswa, diantaranya 21 siswa laki-laki dan 14 siswa
perempuan. Penelitian dengan judul “Pemahaman konsep Maetamtis
Siswa Dengan Menggunakan Metode Brainstorming dalam
Pembelajaran matematika”. Merupakan penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui pemahan konsep siswa pada materi persamaan linier
satu variabel setelah diterapkannya metode pembelajaran
brainstorming. Pemahaman siswa tersebut akan diukur dengan
menggunakan indikator-indikator pemahaman konsep.
Materi tes pada penelitian ini menggunakan materi persamaan
linier satu variabel yang diajarkan dikelas VII semester ganjil.
Sebelum soal tes diberikan kepada siswa. Soal tes yang diujikan ke
subjek penelitian telah divadasi terlebih dahulu dengan dosen
validator, dan telah dinyatakan bahwa instrumen ini “layak digunakan
dengan perbaikan”, maka soal tes sebelum diujikan kepada subjek
penelitian, peneliti melakukan rivisi terlebih dahulu. Kemudian sial tes
yang tekah direvisi dapat digunakan untuk pengumpulan data
penelitian dan daoat digunakan untuk memandu peneliti dalam
menganalisis pemahaman konsep siswa dalam menyelesaikan soal-soal

1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang PLSV dan pilihlah persamaan-
persamaan dibawah yang bukan PLSV
e. x +4=8
f. 3 a+5=16
g. 5 p−2 q=10
h. 6 b−2=18
2. Sebuah persegi panjang berukuran panjang (5 x−1) cm, dan lebar (2 x+ 2)
cm. Jika keliling persegi panjang itu adalah 72cm, maka panjang dan lebarnya
adalah
3. Umur ibu 3 kali umur anaknya. Selisih umur mereka adalah 26 tahun.
Tentukan umur masing-masing

yang berkaitan dengan materi persamaan linier satu variabel.

36
c. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Keterlaksanaan metode brainstorming
Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada siswa dengan
melibatkan teman sejawat didapatkan bahwa saat diterapkannya
metode braimstorming siswa terlihat sangat antusias mengikuti
proses pembelajaran, siswa bersama kelompoknya dengan aktif
berdiskusi untuk mencari ide dan solusi dari permasalahan yang
terdapat didalam LKS, walaupun masih ada beberapa siswa yang
sibuk berdiskusi tentang hal-hal yang tidak berkaitan dengan
pembelajaran yang sedang berlansung. Siswa juga terkadang
bertanya kepada guru terkait permaslahan yang tidak mereka
pahami selama proses pengerjaan LKS, seperti siswa menyakan
cara membuat model matematika dari soal cerita terkait persamaan
linier satu variabel, untuk membantu siswa yang kesulitan peneliti
memberikan dorongan dengan melontarkan pertanyaan “Nama
saya (peneliti) Rahmad Arodni, apakah bisa jika saya dipanggi
Doni?”. Setelah mendapatkan petunjuk dari pertanyaan yang
dilontarkan peneliti siswa mampu unutk membuat model
matematika dari soal cerita yang berkaitan persamaan linier satu
variabel dengan cara memisalkan obejk yang menjadi topik
permasalahan dengan variabel atau huruf. Setelah mendapatkan ide
atau solusi dengan cara berdiskusi bersama anggota kelompok
untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam LKS
siswa juga dapat mengomunikasikan hasil yang telah mereka
dapatkan dari diskusi yang dilakukan hal ini terlihat pada saat
peneliti meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok terkait
permasalahan yang didalam LKS walaupun ada juga yang masih
ragu-ragu dalam menyampaikan hasil yang telah mereka dapatkan
dari diskusi bersama kelompoknya.
2. Pemahaman Konsep siswa

37
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelejaran dengan
menggunakan metode brainstorming peneliti telah memberikan
soal tes tertulis, peneliti mengoreksi sekaligus menganalisis
pekerjaan siswa. Untuk mempermudah analisis data peneliti hanya
mengambil 2 subjek dari setiap tingkatan kemampuan siswa, yaitu
2 siswa dengan kemampuan tinggi, 2 siswa dengan kemampuan
sedang, dan dua siswa dengan kemampuan rendah. Selain itu,
untuk menjaga privsi subjek penelitian, maka peneliti melakukan
pengkodean kepada setiap subjek. Pengkodean subjek pada
penelitian ini didasarkan pada inisial. Berikut akan disajikan daftar
peserta siswa
Tabel 6. Daftar Subjek Siswa (Tes) dan Pengkodean
Klasifikasi tingkat kemampuan Subjek
Tinggi WPP dan MHJ
Sedang A dan R
Rendah MN dan N

Pemahamn Konsep siswa dengan kemampuan tinggi

a. Subjek WPP
1) Soal no 1
Berikut jawaban dari subjek WPP
Gambar 3. Jawaban WPP Pada N1

berdasarkan pada jawaban no 1 bahwa wpp sudah memiliki


kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep dan memiliki
kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh, hal ini
terlihat bagaimana siswa WPP dapat menyatakan ulang sebuah
konsep dari persamaan linier satu variabel dengan baik, dan

38
berdasarkan jawabannya pada no 1 juga peneliti dapat melihat
bahwa siswa WPP bisa membedakan antara persamaan linier
satu variabel dan yang bukan persamaan linier satu variabel,
dimana ia mampu memilih dengan benar point mana yang tidak
termasuk kedalam persamaan linier satu variabel.
2) soal no 2
berikut ini jawaban dari subjek WPP

gambar 4. Jawaban WPP PadaN2


dapat dilihat dari jawaban WPP, WPP mampu menyatakan ulang
sebuah konsep, dan juga siswa WPP mampu mengembangkan
syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep, hal ini dapa
dilihat dari bagaimana siswa WPP dapa mangkap informasi
pada soal butir dua dengan baik. Selain itu siswa WPP mampu
membedakan atau mengklasifikasikan menurut sifat-sifat
tertentu hal ini terlihat dari jawaban WPP yang mana ia
mampu membedakan antara koefiseien, variabel dan konstanta
dengan tepat. Selain itu siswa WPP juga mampu menggunakan
dan memilih prosedur yang tepat untuk menyelesaikan soal
pada butir 2. Hal ini menunjukan bahwa siswa WPP sudah
memiliki kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep,
mengembangkan syaratperlu atau syarat cukup dari suatu
konsep, dan kemampuan untuk mengklasifikasikan objek
menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan kinsep, serta
kemampuan menggunakan dan memilih perosedur yang tepat.
3) soal no 3

39
berikut ini jawaban dari subjek WPP

Gambar 5. Jawaban WPP Pada N3


Berdasarkan pada jawaban soal no 3 subjek WPP sudah memiliki
kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematika, hal ini dapat dilihat dari bagaiman
subjek WPP membuat model matematika dari permasalahan
yang terdapat pada butir soal no 3, selanjutnya WPP mampu
mngklasifikasikan konsep atau algoritma kepemecahan
masalah sehingga WPP bisa menyeleaikan permasalahan yang
terdapat pada butir soal no 3 dengan benar.
Hal ini menunjukan bahwa WPP telah memiliki kemampuan
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika dan WPP sudah memiliki kemampuan untuk
mengklasifikasikan konsep atau algoritma kepemecahan
masalah.
Berdasarkan penjelasan hasil tes pada soal no 1,2, dan 3 diatas
dapat disimpulkan bahwa WPP telah mengetahui konsep dari
persamaan linier satu variabel.
b. subjek MHJ
1) soal no 1
berikut ini jawaban dari subjek MHJ

40
Gambar 6. Jawaban MHJ Pada N1
berdasarkan pada jawaban no 1 bahwa MHJ sudah memiliki
kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep dan memiliki
kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh, hal ini
terlihat bagaimana siswa MHJ dapat menyatakan ulang sebuah
konsep dari persamaan linier satu variabel dengan baik, dan
berdasarkan jawabannya pada no 1 juga peneliti dapat melihat
bahwa siswa MHJ bisa membedakan antara persamaan linier
satu variabel dan mana yang bukan persamaan linier satu
variabel, dimana ia mampu memilih dengan benar point mana
yang tidak termasuk kedalam persamaan linier satu variabel.
Hal ini menunjukan bahwa siswa MHJ memiliki kemampuan
menyatakan ulang sebuah konsep dan memiliki kemampuan
memberikan contoh dan bukan contoh.
2) soal no 2
berikut ini jawaban dari Subjek MHJ

Gambar 7. Jawaban MHJ Pada N2


Dapat dilihat dari jawaban MHJ, MHJ mampu menyatakan ulang
sebuah konsep, dan juga siswa MHJ mampu mengembangkan
syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep, hal ini dapa
dilihat dari bagaimana siswa WPP dapa mangkap informasi
pada soal butir dua dengan baik. Selain itu siswa MHJ mampu
membedakan atau mengklasifikasikan menurut sifat-sifat
tertentu hal ini terlihat dari jawaban MHJ yang mana ia
mampu membedakan antara koefiseien, variabel dan konstanta

41
dengan tepat. Selain itu siswa MHJ juga mampu menggunakan
dan memilih prosedur yang tepat untuk menyelesaikan soal
pada butir 2. Hal ini menunjukan bahwa siswa MHJ sudah
memiliki kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep,
mengembangkan syaratperlu atau syarat cukup dari suatu
konsep, dan kemampuan untuk mengklasifikasikan objek
menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan kinsep, serta
kemampuan menggunakan dan memilih perosedur yang tepat.
3) soal no 3
berikut ini jawaban dari Subjek MHJ

Gambar 8. Jawaban MHJ Pada N3


Berdasarkan pada jawaban soal no 3 subjek MHJ sudah memiliki
kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematika, hal ini dapat dilihat dari bagaiman
subjek MHJ membuat model matematika dari permasalahan
yang terdapat pada butir soal no 3, selanjutnya MHJ mampu
mngklasifikasikan konsep atau algoritma kepemecahan
masalah sehingga MHJ bisa menyeleaikan permasalahan yang
terdapat pada butir soal no 3 dengan benar.
Hal ini menunjukan bahwa MHJ telah memiliki kemampuan
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika dan MHJ sudah memiliki kemampuan untuk
mengklasifikasikan konsep atau algoritma kepemecahan
masalah.
Berdasarkan penjelasan hasil tes pada soal no 1,2, dan 3 diatas
dapat disimpulkan bahwa MHJ telah mengetahui konsep dari
persamaan linier satu variabel.

42
Pemahaman konsep siswa dengan kemampuan sedang
a. Subjek A
1) Soal no 1
Berikut ini jawaban dari subjek A

Gamabar 9. Jawaban A N1
Dari jawaban subjek A pada butir soal no 1 dapat dilihat bahwa A
bisa menjawab permasalahan dengan baik. Hal ini menunjukan
bahwa subjek A memiliki kemampuan menyatakan ulang
sebuah konsep, dan kemampuan meberikan contoh dan bukan
contoh dari suatu konsep.

2) Soal no 2
Berikut ini jawaban dari subjek A

Gambar 10. Jawaban A pada N2


Dari jawaban subjek A pada butir soal no 2, subjek A mampu
menyelesaikan permasalahan yang ada pada butir soal no 2
dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa subjek A memiliki
kemampuan menyatakan ulang sebbuah konsep, kemampuan
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu
konsep, kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-

43
sifat tertentu sesuai dengan konsep, dan kemampuan
menggunakan dan memilih prosedur tertentu

3) Soal no 3
Berikut jawaban dari subjek A

Gambar 11. Jawaban A pada N3


Pada soal butir 3, subjek A tidak mampu untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada pada soal butir 3. Hal ini menunjukan
bahwa sunjek A belum memiliki kemampuan untuk
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika, dan belum memiliki kemampuan
mengklasifikasikan konsep atau algoritma kepemecahan
masalah.
b. Subjek R
1) Soal no 1
Berikut jawaban dari subjek R

Gambar 12. Jawaban R pada N 1


berdasarkan pada jawaban no 1 bahwa R sudah memiliki
kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep dan memiliki
kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh, hal ini
terlihat bagaimana siswa R dapat menyatakan ulang sebuah
konsep dari persamaan linier satu variabel walaupun masih

44
kurang tepat, dan berdasarkan jawabannya pada no 1 juga
peneliti dapat melihat bahwa siswa R bisa membedakan yang
merupakan persamaan linier satu variabel dan mana yang
bukan persamaan linier satu variabel, dimana ia mampu
memilih dengan benar point mana yang tidak termasuk
kedalam persamaan linier satu variabel. Hal ini menunjukan
bahwa siswa R memiliki kemampuan menyatakan ulang
sebuah konsep dan memiliki kemampuan memberikan contoh
dan bukan contoh.
2) Soal no 2
Berikut adalah jawaban dari subjek R

Gambar 13. Jawaban R pada N2


Berdasarkan pada jawaban soal no 2 R sudah memiliki
kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep dimana R
mampu membuat model matematika yg tepat untuk mencari
luas dari persegi panjang pada soal no 2, R juga sudah memiliki
kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup
dari suatu konsep yang mana R bisa memadukan rumus
keliling persegi panjang kedalam bentuk permodelan
matematika persamaan linier satu variabel. R juga telah
memiliki kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-
sifat tertetntu sesuai dengan konsep, ini dapat dilihat
bagaimana cara R mengalikan setiap variabel dan konstanta
serta menjumlahkan koefisien, dan konstanta dengan benar,
serta R telah memiliki kemampuan menggunakan dan memilih
prosedur tertentu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada

45
pada butir soal no 2, walaupun masih mengalami kesulitan dan
jawabannya belum tepat.
Berdasarkan jawaban R dapat dinyatakan bahwa R telah memilik
kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep, kemampuan
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu
konsep, kemampuan mengklasifiksikan objek menurut sufat-
sifat tertentu sesuai dengan konsep, serta memiliki kemampuan
menggunalan dan memilih prosedur tertentu.
3) Soal no 3
Berikut adalah jawaban dari subjek R

Gambar 14. Jawaban R pada N3


Berdasarkan pada jawaban soal no 2 subjek R sudah memiliki
kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematika, hal ini dapat dilihat dari bagaiman
subjek R membuat model matematika dari permasalahan yang
terdapat pada butir soal no 3, selanjutnya R mampu
mngklasifikasikan konsep atau a;goritma kepemecahan
masalah sehingga R bisa menyeleaikan permasalahan yang
terdapat pada butir soal no 3 dengan benar.
Hal ini menunjukan bahwa R telah memiliki kemampuan
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika dan R sudah memiliki kemampuan untuk
mengklasifikasikan konsep atau algoritma kepemecahan
masalah.
Berdasarkan hasil penjelasan hasil tes pada soal no 1,2, dan 3
diatas dapat disimpulkan bahwa R telah mengetahui konsep
dari persamaan linier satu variabel.

46
47
Pemahaman konsep siswa dengan kemampuan rendah
a. Subjek MN
1) Soal no 1
Berikut adalah jawaban dari subjek MN

Gambar 15. Jawaban MN pada N1


Berdasarkan pada jawaban subjek MN pada soal no 1 terlihat
bahwa subjek MN belum memiliki kemampuan menyatakan
ulang sebuah konsep dan memiliki kemampuan memberikan
contoh dan bukan contoh, dari jawaban MN pada no satu
terlihat bahwa MN tidak dapat menyatakan ulang sebuah
konsep. Dan juga berdasrlan jawaban MN pada soal no 1 poin
a, b, c, dan MN belum bisa membedakan yang mana contoh
dari persamaan linier satu variabel dan yang mana tidak
termasuk contoh dari persamaan linier satu variabel. Dari
jawaban MN pada soal no 1 poin a, b , c , dan d terlihat bahwa
MN salah dalam memahami apa yg diminta pada soal no 1, hal
ini terlihat dari jawaban MN yang melakukan pencarian
penyelesaian dari persamaan-persamaan yang ada pada poin a,
b, c, dan d.
2) Soal no 2
Berikut adalah jawaban dari subjek MN

Gambar 16. Jawaban MN pada N2

48
Berdasarkan pada jawaban MN pada soal no 2 terlihat MN belum
bisa menyatakan ulang sebuah konsep, dimana MN belum bisa
membuat model matematika yang benar dari soal pada no 2,
MN juga belum bisa mengembangkan syarat perlu atau syarat
cukup dari suatu konsep hal ini terlihat dengan cara MN
menyelesaikan soal no 2 untuk mencari panjang dan lebar dari
persegi panjang tersebut, akan tetapi MN sudah bisa
mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai
dengan konsep, hal ini terlihat dari cara MN menyelesaikan
soal pada no 2 dengan cara mengganti variabel dengan angka
untuk mendapatkan hasil penyelesaian. MN juga telah memiliki
kemampuan menggunakan, dan memilih prosedur tertentu
untuk menyelesaikan permaslahan dari soal no 2 walaupun
prosedur yang digunakan MN kurang tepat.
3) Soal no 3
Berikkut adalah jawaban dari subjek MN

Gambar 17. Jawaban MN pada N3


berdasarkan jawaban subjek MN terlihat bahwa MN belum bisa
menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika, serta bellum bisa mengklasifikasikan konsep atau
algoritma kepemecahan soal. Ini terlihat sebagai mana jawaban
MN yang tidak memiliki tahapan dalam menyelesaikan
permasalahan pada soal no 3. Berdasarkan hasil tes pada soal
no 1,2, dan 3, peneliti menyimpulkan bahwa MN belum
memahami konsep dari persamaan linier satu variabel.
b. Subjek N

49
1) Soal no 1
Berikut ini jawaban dari subjek N

Gambar 18. Jawaban N pada N1


berdasarkan pada jawaban no 1 bahwa N sudah memiliki
kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep dan memiliki
kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh, hal ini
terlihat bagaimana siswa N dapat menyatakan ulang sebuah
konsep dari persamaan linier satu variabel walaupun masih
kurang tepat, dan berdasarkan jawabannya pada no 1 juga
peneliti dapat melihat bahwa siswa N bisa membedakan yang
merupakan persamaan linier satu variabel dan mana yang
bukan persamaan linier satu variabel, dimana ia mampu
memilih dengan benar point mana yang tidak termasuk
kedalam persamaan linier satu variabel. Hal ini menunjukan
bahwa siswa N memiliki kemampuan menyatakan ulang
sebuah konsep dan memiliki kemampuan memberikan contoh
dan bukan contoh.

2) Soal no 2
Berikut ini jawaban dari subjek N

50
Gambar 19. Jawaban N pada N2
Berdasarkan pada jawaban N pada soal no 2 dapat dilihat bahwa N
sudah memiliki kemampuan untuk menyatakan ulang sebuah
konsep dimana ia mampu mencari informasi yang ada didalam
butir soal no 2 dengan baik, namun N masih belum mampu
untuk mengembangkannya ketahap lebih lanjut dimana ia tidak
bisa menentukan penjang dan lebar persegi panjang tersebut. N
juga belum mampu untuk mengelompokkan informasi-yang
didapat untuk menyelesaikan soal diatas sesuai dengan sifatnya
sehingga N mengalami kesulitan untuk menentukan atau
menggunakan prosedur mana yang tepat untuk menyelesaikan
permasalahan diatas. hal ini menunjukan bahwa N telah
memiliki kemampuan untuk menyatakan ulang sebuah konsep.
namun N belum masih kurang dalam mengembangkan syarat
perlu atau syarat cukup dari suatu konsep, mengklasifikasikan
objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya, dan N juga masih kurang dalam kemampuan untuk
menggunakan, dan memilih prosedur tertentu untuk
menyelesaikan permasalahan terkait persamaan linier satu
variabel.

3) Soal no 3
Pada butir soal N tidak menjawab soalnya. Hal ini dimungkinkan
karena N tidak memahami informasi yang ada dalam soal no 3,
sehingga dapat dikatakan bahwa masih kurang dallam
kemampuan menyajikan konsep persamaan linier satu variabel
didalam berbagai bentuk sehingga N tidak bisa membuat model
matematika dari butir soal no 3, dani ini juga menunjukan
bahwa N belum mampu untuk mengklasifikasikan konsep atau
algoritma kedalam pemecahan masalah.
Paparan data diatas dapat disajikan dalam tabel kesimpulan
pemahaman kosensep metematika siswa sebagai berikut:

51
Tabel 7. Kesimpulan Pemahaman Konsep Siswa

Indikator
1 2 3 4 5 6 7
Soal no
No Subjek Soal Soal Soal Soal Soal Soal
1
no no no no no no
dan
2 1 3 2 2 3
2
1 WPP       
2 MHJ       
3 A    -   -
4 R       
5 MN - - - - - - -
6 N  -  - - - -

Keterangan :

- : Tidak memenuhi aspek pemahaman


 : Memenuhi aspek pemahaman

Indikator 1 : Menyajikan ulang sebuah konsep

Indikator 2 : mengklasifikasikan sebuah objek menurut sifat-sifat tertentu


sesuai dengan konsepnya

Indikator 3 : memberi contoh dan bukan contoh dari sebuah konsep

Indikator 4 : menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi


matematika

Indikator 5 : mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu


konsep

Indikator 6 : menggunakan memanfaatkan serta memilih suatu prosedur atau


operasi tertentu

52
Indikator 7 : mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan
masalah

B. Pembahasan
1. Dari dua sampel yang berkemampuan tinggi, WPP memilik aspek
pemahaman konsep matematika yaitu mampu menyajikan kembali
ssebuah konsep, mampu mengklasipi kasikan objek-objek menurut
sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, mampu memberi contoh
dan bukan contoh dari sebuah konsep, mampu menyajikan konsep
dalam berbagai bentuk representasi matematika, mampu
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
mampu menggunakan memanfaatkan serta memilih suatu prosedur
atau operasi tertentu, serta mampu mengaplikasikan konsep atau
algoritma pada pemecahan masalah. Subjek MHJ memilik aspek
pemahaman konsep matematika yaitu mampu menyajikan kembali
ssebuah konsep, mampu mengklasipi kasikan objek-objek menurut
sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, mampu memberi contoh
dan bukan contoh dari sebuah konsep, mampu menyajikan konsep
dalam berbagai bentuk representasi matematika, mampu
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,
mampu menggunakan memanfaatkan serta memilih suatu prosedur
atau operasi tertentu, serta mampu mengaplikasikan konsep atau
algoritma pada pemecahan masalah.
Berdasarkan kevalidan data yang telah diketahui, siswa WPP dan
MHJ dalam pemahaman konsep matematis dari ke-3 soal, siswa dapat
memenuhi indikator dari Menyajikan ulang sebuah konsep,
mengklasifikasikan sebuah objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai
dengan konsepnya, memberi contoh dan bukan contoh dari sebuah
konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematika, mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu
konsep, menggunakan memanfaatkan serta memilih suatu prosedur
atau operasi tertentu, mengaplikasikan konsep atau algoritma pada
pemecahan masalah. Hal ini sesuai pada penelitian, dimana selama

53
proses pembelajaran dengan menggunakan metode brainstorming
siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, aktif
memberikan pendapat, aktif dalam menjawab pertanyaan, mudah
memahami materi dan mampu menyelesaikan soal dengan baik.
Sehingga siswa dapat menyelesaikan soal tes dengan lancar dan benar
tanpa terjadi kesalahan dalam perhitungan, dan dapat menyebutkan
informasi yang ada pada soal, yaitu menuliskan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan dalam soal.
Siswa mampu mengubah dari yang diketahui dan ditanya ke dalam
bentuk pemodelan pemecahan masalah. Siswa mampu menjelaskan
langka-langkah penyelesaian masalah dengan baik dan lancar. Siswa
juga paham dengan apa yang telah ditulis, serta mampu melakukan
pemeriksaan kembali pada langkah-langkah penyelesaian dan jawaban
yang sudah diperolehnya untuk meyakini bahwa jawaban siswa
memang sudah benar.
2. Dari dua sampel dengan kemampuan rata-rata, subjek A memiliki
aspek pemahaman konsep matematika yaitu mampu menyajikan
kembali sebuah konsep, mempu memberikan contoh dan bukan contoh
dari sebuah konsep, mampu mengembangkan syarat atau syarat cukup
dari suatu konsep, mampu mengklasifikasika objek menurut sifat-sifat
tertentu sesuai dengan konsep, serta memiliki kemampuan
menggunakan dan memilih prosedur tertentu. Hal ini sesuai pada
penelitian, dimana selama proses pembelajaran dengan menggunakan
metode brainstorming siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik, aktif memberikan pendapat, aktif dalam menjawab
pertanyaan, mudah memahami materi dan mampu menyelesaikan soal
dengan cukup baik. Sehingga siswa dapat menyelesaikan soal tes
dengan lancar, dan dapat menyebutkan informasi yang ada pada soal,
yaitu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam
soal.
Subjek R memilik aspek pemahaman konsep matematika yaitu
mampu menyajikan kembali ssebuah konsep, mampu

54
mengklasipikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai
dengan konsepnya, mampu memberi contoh dan bukan contoh dari
sebuah konsep, mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematika, mampu mengembangkan syarat perlu atau
syarat cukup dari suatu konsep, mampu menggunakan memanfaatkan
serta memilih suatu prosedur atau operasi tertentu, serta mampu
mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Hal
ini sesuai pada penelitian, dimana selama proses pembelajaran dengan
menggunakan metode brainstorming siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, aktif memberikan pendapat, aktif dalam
menjawab pertanyaan, mudah memahami materi dan mampu
menyelesaikan soal dengan baik. Sehingga siswa dapat menyelesaikan
soal tes dengan lancar dan benar tanpa terjadi kesalahan dalam
perhitungan, dan dapat menyebutkan informasi yang ada pada soal,
yaitu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam
soal.
3. Dari dua sampel dengan kemampuan rendah, subjek MN belum
memiliki pemahaman konsep matematika didalam materi persamaan
linier satu variabel ini. Hal ini sesuai pada penelitian, dimana siswa
pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode brainstorming
terlihat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa lebih
sering diam dan bersikap pasif pada saat diskusi dilakukan, pada saat
menjawab pertanyaan siswa terlihat kebingungan dengan apa yang
ditanyakan sehingga kurang aktif dalam menjawab pertanyaan, dan
pada saat peneliti melemparkan pertanyaan untuk mendorong siswa
mendapatkan ide untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada
lembar LKS siswa hanya diam dan terlihat kebingungan. Siswa juga
tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik, karena pada saat
melakukan penyelesaian masalah terjadi kesalahan dalam perencanaan
masalah dan perhitungan, pada saat menjawab pertanyaan siswa
terlihat kebingungan dengan apa yang ditanyakan sehingga kurang

55
aktif dalam menjawab pertanyaan, siswa juga mengalami kesulitan
dalam memahami materi.
Dan untuk subjek N memiliki dua poin dalam indikator pemahaman
konsep yaitu mampu menyatakan kembali sebuah konsep, dan mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari sebuah konsep. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian, dimana selama proses pembelajaran
dengan menggunakan metode brainstorming siswa mengalami
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa tidak aktif saat
proses diskusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada
lembar LKS, siswa lebih sering diam pada proses pembelajran dengan
menggunakan metode brainstorming, siswa terlihat kebingungan
dalam menyelesaikan permasalahan dan kesulitan dalam memahami
materi pembelajaran. Pada saat menjawab pertanyaan siswa terlihat
kebingungan dengan apa yang ditanyakan sehingga kurang aktif dalam
menjawab pertanyaan, tetapi siswa dapat menyebutkan informasi yang
ada pada soal, yaitu dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan dalam soal.

56
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa metode brainstorming
yang diterapkan dalam pembelajaran berlansung dengan baik, dan
kemampuan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode brainstorming ini cukup beragam namun tergolong
baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep
siswa pada penerapan metode brainstorming dalam pembelajaran
matematika maka, dapat ditarik kesimpulan.
1. Pada siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan sedang, siswa
mampu mengikuti pembelajaran menggunakan metode brainstorming
dengan sangat baik dan dapat memahami konsep dari materi yang telah
dipelajari hal ini dapat dilihat dengan tercapainya atau terpenuhinya
indikator pemahaman konsep.
2. Pada siswa yang memilki kemampuan rendah, siswa belum mampu
mengiku pembelajaran menggunakan metode brainstorming dengan
baik sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep
dari materi yang telah dipelajari hal ini terlihat dari tidak tercapainya
atau terpenuhinya indikator pemahaman konsep.
B. Saran
Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang singkat sehingga data yang
dihasilkan terbatas, penelittian ini hanya menggunakan data dua hari
sebagai data testing, akan lebih baik jika dilakukan pengujian selama
kurun waktu yang ditetapkan agar hasil penelitian tidak bias.

57
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khatib, Bilal Adel. The Effect Of Using Brainstorming Srategy In Developing


Creative Problem Solving Skills Among Female Students In Princess
Alia University Collage. International Jurnal Of Contemporary
Research. Vol vol.2 No.10 oktober 2012. (8 Maret 2021)

Amin, Diyah Nur Fauziyyah. 2016. Penerapan Metode Curah Gagasan


(Brainstorming) Untuk Meningkatkan Kemampuan mengungkapkan
Pendapat Siswa.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jps/article/download/2982/2531/.
Diaksespada hari kamis, 21 febuari 2019 pukul 20:05:34 WIB.

AlMutairi, Abdullahi Naser. The Effect Using Brainstorming Strategy In


Developing Creative Problem Solving Skills Among Male Students In
Kuwait: A Field Study On Saud Al:Khaji School In Kuwait City. Jurnal
Of Education and Practice. ISSN 2222-1735 (paper) ISSN 2222-
288X(Online) Vol.6 No.3 2015 (10 Maret 2021)

Dananjaya, Utomo. 2017. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.

Fitri, Anggi. Pendidikan Karakter Perspektif Al-Qur’an Hadits. Jurnal Studi


pendidikan Islam Vol.1 No.2 juli 2018. E-jurnal.unisda.ac.id (25
februari 2021)

Harianti, Asni. Yolla Margaretha. 2014. Pengenmbangan Krarivitas Mahasiswa


Dengan Menggunakan Metode Brainstoming Dalam Mata Kuiah
Kewirausahaan. Jurnal Manajemen. Vol. 13. No. 2.
https://journal.maranatha.edu/index.php/jmm/article/download/134/134.
Diakses pada hari jum’at, 12 juli 2019 pukul 23:37:30 WIB

Hasanah, Siti Nur. 2016. Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming


Dengan Media Pohon Fisika Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa

58
Smp Kelas Viii. https://lib.unnes.ac.id/26646/1/4201411005.pdf. diakses
pada hari jum’at, tanggal 12 juli 2019 pukul 23:24:02 WIB.

Hendriana, Herisc Euis Eti Rohaeti. Utari Sumarmo. 2017. Hard Skill dan Soft
Skill Matematika Siswa. Bandung: Pt. Refika Aditama.

Mawadah, Siti.ratih Maryamti. “Kemampuan pemahaman konsep matematis SMP


dalam pembelajaran menggunakan model penemuan
terbimbing(discovery learning)”. Jurnal pendidikan Matematika, Vol 4,
No 1, 2016:76-85. https://www.researchgate.net (oktober 02, 2020)

Moleong, Lexy J. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan Ke-36. Bandung:


Remaja Rosdakarya Offset

Munir. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Bandung: Alfabeta

Nashihah, Durrotun. Joko Sulianto. Mei Fita Asri Untari. 2019. Klasifikasi
Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas IV SD Negeri
Tambakrejo 02 Semarang.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJERR/article/viewFile/17628/
10575. Diakses Pada hari jum’at, 12 juli 2019 pukul 23:35:03.

Novitasari, Dian. “pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap


Kemampuan Pemahan Konsep Matematis Siswa”. Jurnal Pendidikan
Matematika & Matematika, Vol 02, No 02, 2016. Jurnal.umj.ac.id
(oktober 02, 2020)

Novriani, Milda Rizki. Edy Surya. 2017. Analysis Of Student Difficulties in


Mathematics Problem Solving Ability at MTs SWASTA IRA Medan.
International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR )ISSN
2307-4531 (Print & Online)(15 Maret 2021)

Sari, Pramitha. “Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada Materi Besar Sudut
Melalui Pendekatan PMRI”. Jurnal Gantang, Vol II, No 1, 2017, p-

59
ISSN.2503-0671, e-ISSN. 2548-5547.
http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index (oktober 02, 2020)

Sugiono. 2016. Metode Penelitia Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.


Cetakan ke-15. Jakarta : Rineka Cipta

Suharto, suharto. Wahyu Widada. 2018. The Cognitive Structure of Students in


Understanding Mathematical Concepts. Advances in Social Science,
Education and Humanities Research, volume 295. 1st International
Conference on Educational Sciences and Teacher Profession (ICETeP
2018). http://download.atlantis-press.com (20 April 2021)

Widowati, Asri. 2018. Brainstorming Sebagai Alternatif Pengembangan Berpikir


Kreatif Dalam Pembelajaran Sains Biologi.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=110707&val=3929&title=Brainstorming%20Sebagai
%20Alternatif%20Pengembangan%20Berfikir%20Kreatif%20Dalam
%20Pembelajaran%20Sains%20Biologi. Diakses pada hari jum’at,
tanggal 12 juli 2019 pukul 23:27:14 WIB.

60
LAMPIRAN

Rencana Pelaksanaan pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : Mts Nurul Iman Modong

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/Gazal

Materi Pokok : Persamaan linier satu Variabel

Alokasi Waktu : 3 kali pertemuan (6 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayatu perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
jangkauan pergaulan dan keberadaan.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba mengolah dan menguji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) sesuai dengan
yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.6 menjelaskan persamaan dan
3.6.1 mampu menyelesaikan masalah

61
pertidaksamaan linier satu dengan bekerja sama dengan
variabel dan penyelesaiannya. anggota kelompoknya

3.6.2 memahami konsep persamaan


linier satu variabel

3.6.3 melakukan operasi perhitungan


dalam penyelesaian berkaitan
dengan masalah persamaan linier
satu variabel
4.6 menyelesaikan masalah yang
4.6.1 menyelesaikan permaslahan
berkaitan dengan persamaan dan sehari-hari yang berkaitan dengaan
pertidaksamaan linier satu persamaan linier satu variabel
variabel

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran kali ini siswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan konsep mengenai persamaan linier satu variabel
2. Merancang pemodelan matematika sesuai dengan persamaan linier
satu variabel
3. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan persamaan linier
satu variabel

D. Materi Pembelajaran
Persamaan linier satu variabel
Persamaan linier satu variabel adalah kalimat terbuka dengan satu variabel
yang memiliki hubungan sama dengan, dan variabelnya hanya berpangkat
satu.

Akar atau Peubah

62
Pengganti dari variabel (peubah) sehingga suatu persamaaan menjadi kalimat
benar disebut akar atau penyelesaian dari persamaan tersebut.

Menyelesaikan persamaan linier satu variabel (PLSV)


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan persamaan linier
satu variabel, yaitu:
1. Menyelesaikan persamaan linier satu variabel dengan menggunakan
metode subtitusi
Contoh
Tentukan penyelesaian dari persamaan 2x – 1 = 5, x adalaha variabel pada
bilangan asli!
Jawab
Untuk x = 1, maka 2(1) – 1 = 5 ( merupakan kalimat salah)
Untuk x = 2, maka 2(2) – 1 = 5 ( merupakan kalimat salah)
Untuk x = 3, maka 2(3) – 1 = ( merupakan kalimat benar)
Untuk x = 4, maka 2 (4) – 1 = (merupakan kalimat salah)
Jadi penyelesaiannya dalah x = 3
Adapun 1, 2, dan 4 bukan penyelesaian dari 2x – 1 = 5

2. Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama


a. Menambah dengan bilangan yang sama
Contoh
Tentukan penyelesaian atau akar dari persamaan x – 5 = 9, jika x
adalah variabel pada bilangan cacah!

Persamaan Operasi matematika


x – 5=9
x – 5+5=9+5 Ruas kiri dan ruas kanan sama-sama
ditambah 5 untuk
menghilangkan konstanta pada
ruas kiri
x=14
Jadi penyelesaian atau akar dari persamaan x – 5=9, adalah x=14

63
b. Mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama
Contoh
Tentukan penyelesaian atau akar dari persamaan x +7=−8, jika x
adalah variabel pada bilangan bulat!
Jawab

Persamaan Operasi matematika


x +7=−8
x +7 – 7=−8 – 7 Ruas kiri dan ruas kanan sama-sama
dikurang 7 untuk
menghilangkan konstanta pada
ruas kiri
x=−15
Jadi penyelesaian atau akar dari persamaan x + 7 = -8 adalah x = -15
3. Mengali atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama
a. Membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama
Contoh
Tentukan penyelesaian dari persamaan 5 x=18

Jawab

Persamaan Operasi matematika


5 x=18
5 x 18 Ruas kiri dan ruas kanan sama-sama
=
5 5
dibagi dengan 5 untuk
menghilangkan koefisien pada
variabel x yang ada diruas kiri
3
x=3
5
3
Penyelesaiannya adalah x=3
5
b. Mengali kedua ruas dengan bilangan yang sama
Contoh

64
3
Tentukan penyelesaian dari persamaan y=15 !
2
Jawab

Persamaan Operasi matematika


3
y=15
2

( 23 ) 32 y=(15) 23 Kedua ruas sama-sama dikalikan


2
dengan untuk mwnghilangkan
3
koefisien yang ada pada variabel
y
y=10
Jadi penyelesaian atau akarnya adala y=10
E. Metode pembelajaran
1. Metode pembelajaran : Brainstorming

F. Sumber dan media belajar


1. Sumber Belajar : Buku pegangan siswa, LKS
2. Media Pembelajaran : papan tulis

G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran


Pertemuan Pertama

Langkah Deskripsi kegiatan Alokasi


Pembelajaran waktu
dengan Guru Siswa
metode

65
brainstorming
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan 1. Peserta didik membalas15 menit
1) Tahap salam salam yang diberikan
pemberian guru
informasi 2. Guru meminta siswa 2. Peserta didik berdo’a
dan berdo’a untuk memulai untuk memulai
motivasi pembelajaran pembelajaran
(Orientasi) 3. Guru mengecek 3. Siswa menyiapkan
kehadiran siswa dan perlengkapan dan
meminta siswa untuk peralatan yang
menyiapkan diperlukan misalnya
perrlengkapan dan buku siswa dan alat tulis
peralatan yang
diperlukan
4. Sebagai apersepsi guru 4. Siswa menerima
melakukan tanya jawab apersepsi berupa tanya
terkait materi yang jawab terkait
terkait materi yang pembelajaran yang akan
berhubungan dengan dilaksanakan dengan
persamaan linier satu materi yang memiliki
variabel, diantaranya keterkaitan dengan
adalah materi sebelumnya
 Variabel adalah  Variabel adalah
lambang pengganti lambang pengganti
suatu bilangan yang suatu bilangan yang
belum diketahui belum diketahui
nilainya dengan nilainya dengan
jelas jelas.
 Koefisien adalah  Koefisien adalah
bilangan yang bilangan yang
memuat variabel memuat variabel
dari suatu suku pada dari suatu suku pada

66
bentuk aljabar bentuk aljabar.
 Suku dari suatu  Suku dri suatu
bentuk aljabar yang bentuk aljabar yang
berupa bilangan dan berupa bilangan dan
tidak memuat tidak memuat
variabel di sebut variabel disebut
konstanta konstanta
 Suku adalah  Suku adlah variabel
variabel beserta beserta koefisiennya
koefisien atau atau konstanta pada
konstanta pada bentuk aljabar yang
bentuk aljabar yang dipisahkan oleh
dipisahkan oleh operasi penjumlahan
operasi penjumlahan atau pengurangan
atau atau
pengurangan
5. Guru menyampaikan 5. Siswa menerima
tema masalah: Guru informasi tentang
memberikan informasi kompetensi ruang
tentang kompetensi, lingkup materi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaatm,
tujuan manfaat, dan dan langkah
langkah pembelajaran pembelajaran serta
serta metode yang metode yang akan
akang dilaksanakan dilaksanakan
6. Siswa termotivasi
6. Sebagai motivasi untuk dengan penjelasan
menciptakan respon guru terkait materi
positif dan yang akan
meningkatkan dipelajjari dan
pemahaman siswa guru kaitannya dengan
mengaitkan materi yang kehidupan sehari-

67
akan dipelajari dengan hari.
kehidupan sehari-hari. 7. Siswa membentuk
7. Guru membagi siswa kelompok dengan
menjadi beberapa arahan guru (4-5
kelompok dimana orang perkelompok)
jumlah masing-masing
anggota kelompok
adalah 4-5 orang, dan
guru menjelaskan
peraturan proses
Brainstorming, yaitu:
a. Setiap kelompok
diminta berdiskusi
untuk mencari solusi
dari permasalahan
yang telah
diberikan.
b. Setiap ide yang di
sampaikan oleh
anggota kelompok
akan ditampung dan
tidak dikritik.
c. Setiap ide yang
disampaikan disertai
keterangan singkat.

Kegiatan Inti
Kegiatan 1. Guru membagikan 1. Siswa mencermati 50 Menit
mengamati LKS-1 serta petunjuk serta langkah-
meminta siswa langkah yang ada dalam
mencermati LKS-1
petunjuk dan

68
langkah-langkah
yang ada dalam
LKS-1

Menanya 2. Memfasilitasi siswa 2. Siswa menanyakan hal-


untuk menanyakan hal yang belum
hal-hal yang belum dipahami terkait dengan
dipahami terkait LKS-1 yang diterima
dengan LKS-1 dan dan langkah-
langkah-langkah langkametode
metode Brainstorming yang
Brainstormign yang disampaikan guru.
telah disampaikan
Mencoba 3. Guru meminta 3. Siswa mencari ide dan
2) Siswa siswa untuk solusi untuk
mencari mencari ide dan menyelesaikan
ide dan solusi untuk permasalahan yang ada
solusi menyelesaikan pada LKS-1
terkait permasalahan yang
permasala terdapat pada LKS-
han yang 1, dan setiap solusi
diberikan disertai penjelasan
3) Guru singkat. Apabila
mendoron siswa mengalami
g kesulitan dalam
munculny mencari ide dan
a ide dan solusi, guru harus
solusi memberikan
dorongan untuk
memunculkan ide
dan solusi tersebut,
misal dengan

69
mengajukan
pertanyaan yang
berkaitan dengan
persamaan linier
satu variabel dan
cara
menyelesaikannya.
Seperti :
 boleh tidak jika
saya memanggil
seseorang
dengan nama
panggilannya?
 Jika bapak ingin
mengosongkan
sebuah ember
yang berisi 4kg
beraa, apa yang
harus bapak
lakukan?
 Disini bapak
punya pena dan
pensil, jika
bapak hanya
mau penanya
saja apa yang
harus bapak
lakukan?
 Misalkan bapak
kerja 1 jam
dalam sehari
dan

70
mendapatkan
gaji Rp5500.
Berapa kali lipat
bapak harus
bekerja dalam
sehri untuk
menghasilkan
uang Rp22000
4. Dengan berdiskusi 4. Siswa mencoba
bersama anggota menemukan konsep-
kelompok yang komsep persamaan
telah ditentukan linier satu variabel
guru meminta siswa untuk diterapkan dalam
untuk menemukan memecahkan
konsep-konsep permasalahan
persamaan linier persamaan linier satu
satu variabel. variabel
Mengasosisasi 5. Guru meminta siswa 5. Siswa membuat
untuk kesimpulan mengenai
menyimpulkan materi persamaan linier
materi persamaan satu variabel yang telah
linier satu variabel dibahas dan
yang telah dibahas didiskusikan
dan didiskusikan
Mengkomunikasik 6. Guru meminta 6. Siswa yang menjadi
an perwakilan dari perwakilan setiap
1) Siswa setiap kelompok kelompok
menyamp untuk menyampaikan hasil
aikan ide mempresentasikan diskusi yang telah
dan solusi hasil diskusi yang mereka lakukkan
yang telah mereka
mereka lakukan

71
dapatkan 7. Guru dan siswa 7. Siswa mendengarkan
dri mengevaluasi ide konfirmasi dari guru
berdiskusi dan solusi yang terkait materi
bersama telah terkumpul persamaan linier satu
teman dan variabel yang telah
kelompok menyimpulkannya. dilaksanakan
nya
2) Setiap
solusi
diberi
penjelasan
singkat
3) Guru dan
siswa
menyimpu
lkan hasil
pembelaja
ran
Penutup 1. Guru memberikan 1. Siswa merespon 15 menit
penghargaan kepada penghargaan yang
setiap kelompok diberikan guru
berkaitan dengan
aktivitas kelompok 2. Siswa mengakhiri
2. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
pembelajaran berdo’a dan membalas
dengan berdo’a dan salam yang diberikan
memberi salam guru

Pertemuan Kedua

Langkah Deskripsi kegiatan Alokasi


Pembelajaran waktu

72
dengan Guru Siswa
metode
brainstorming
Pendahuluan 8. Guru menyampaikan 8. Peserta didik membalas15 menit
4) Tahap salam salam yang diberikan
pemberian guru
informasi 9. Guru meminta siswa 9. Peserta didik berdo’a
dan berdo’a untuk memulai untuk memulai
motivasi pembelajaran pembelajaran
(Orientasi) 10. Guru mengecek 10. Siswa menyiapkan
kehadiran siswa dan perlengkapan dan
meminta siswa untuk peralatan yang
menyiapkan diperlukan misalnya
perrlengkapan dan buku siswa dan alat tulis
peralatan yang
diperlukan
11. Sebagai apersepsi guru 11. Siswa menerima
melakukan tanya jawab apersepsi berupa tanya
terkait materi yang jawab terkait
terkait materi yang pembelajaran yang akan
berhubungan dengan dilaksanakan
materi yang telah sebelumnya.
dipelajari sebelumnya 12. Siswa menerima
12. Guru menyampaikan informasi tentang
tema masalah: Guru kompetensi ruang
memberikan informasi lingkup materi,
tentang kompetensi, tujuan, manfaatm,
ruang lingkup materi, dan langkah
tujuan manfaat, dan pembelajaran serta
langkah pembelajaran metode yang akan
serta metode yang dilaksanakan
akang dilaksanakan 13. Siswa termotivasi

73
dengan penjelasan
13. Sebagai motivasi untuk guru terkait materi
menciptakan respon yang akan
positif dan dipelajjari dan
meningkatkan kaitannya dengan
pemahaman siswa guru kehidupan sehari-
mengaitkan materi yang hari.
akan dipelajari dengan 14. Siswa membentuk
kehidupan sehari-hari. kelompok dengan
14. Guru membagi siswa arahan guru (4-5
menjadi beberapa orang perkelompok)
kelompok dimana
jumlah masing-masing
anggota kelompok
adalah 4-5 orang, dan
guru menjelaskan
peraturan proses
Brainstorming, yaitu:
d. Setiap kelompok
diminta berdiskusi
untuk mencari solusi
dari permasalahan
yang telah
diberikan.
e. Setiap ide yang di
sampaikan oleh
anggota kelompok
akan ditampung dan
tidak dikritik.
f. Setiap ide yang
disampaikan disertai
keterangan singkat.

74
Kegiatan Inti
Kegiatan 8. Guru membagikan 8. Siswa mencermati 50 Menit
mengamati LKS-2 serta petunjuk serta langkah-
meminta siswa langkah yang ada dalam
mencermati LKS-2
petunjuk dan
langkah-langkah
yang ada dalam
LKS-2

Menanya 9. Memfasilitasi siswa 9. Siswa menanyakan hal-


untuk menanyakan hal yang belum
hal-hal yang belum dipahami terkait dengan
dipahami terkait LKS-2 yang diterima
dengan LKS-2 dan dan langkah-
langkah-langkah langkametode
metode Brainstorming yang
Brainstormign yang disampaikan guru.
telah disampaikan
Mencoba 10. Guru meminta 10. Siswa mencari ide dan
5) Siswa siswa untuk solusi untuk
mencari mencari ide dan menyelesaikan
ide dan solusi untuk permasalahan yang ada
solusi menyelesaikan pada LKS-2
terkait permasalahan yang
permasala terdapat pada LKS-
han yang 2, dan setiap solusi
diberikan disertai penjelasan
6) Guru singkat. Apabila
mendoron siswa mengalami
g kesulitan dalam

75
munculny mencari ide dan
a ide dan solusi, guru harus
solusi memberikan
dorongan untuk
memunculkan ide
dan solusi tersebut,
misal dengan
mengajukan
pertanyaan yang
berkaitan dengan
persamaan linier
satu variabel dan
cara
menyelesaikannya.
Seperti :
 boleh tidak jika
saya memanggil
seseorang
dengan nama
panggilannya?
 Jika bapak ingin
mengosongkan
sebuah ember
yang berisi 4kg
beraa, apa yang
harus bapak
lakukan?
 Disini bapak
punya pena dan
pensil, jika
bapak hanya
mau penanya

76
saja apa yang
harus bapak
lakukan?
 Misalkan bapak
kerja 1 jam
dalam sehari
dan
mendapatkan
gaji Rp5500.
Berapa kali lipat
bapak harus
bekerja dalam
sehri untuk
menghasilkan
uang Rp22000
11. Dengan berdiskusi 11. Siswa mencoba
bersama anggota menemukan konsep-
kelompok yang komsep persamaan
telah ditentukan linier satu variabel
guru meminta siswa untuk diterapkan dalam
untuk menemukan memecahkan
konsep-konsep permasalahan
persamaan linier persamaan linier satu
satu variabel. variabel
Mengasosisasi 12. Guru meminta siswa 12. Siswa membuat
untuk kesimpulan mengenai
menyimpulkan materi persamaan linier
materi persamaan satu variabel yang telah
linier satu variabel dibahas dan
yang telah dibahas didiskusikan
dan didiskusikan
Mengkomunikasik 13. Guru meminta 13. Siswa yang menjadi

77
an perwakilan dari perwakilan setiap
4) Siswa setiap kelompok kelompok
menyamp untuk menyampaikan hasil
aikan ide mempresentasikan diskusi yang telah
dan solusi hasil diskusi yang mereka lakukkan
yang telah mereka
mereka lakukan
dapatkan 14. Guru dan siswa 14. Siswa mendengarkan
dri mengevaluasi ide konfirmasi dari guru
berdiskusi dan solusi yang terkait materi
bersama telah terkumpul persamaan linier satu
teman dan variabel yang telah
kelompok menyimpulkannya. dilaksanakan
nya
5) Setiap
solusi
diberi
penjelasan
singkat
6) Guru dan
siswa
menyimpu
lkan hasil
pembelaja
ran

78
Penutup 3. Guru memberikan 3. Siswa merespon 15 menit
penghargaan kepada penghargaan yang
setiap kelompok diberikan guru
berkaitan dengan
aktivitas kelompok 4. Siswa mengakhiri
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
pembelajaran berdo’a dan membalas
dengan berdo’a dan salam yang diberikan
memberi salam guru

Pertemuan Ketiga

Langkah Deskripsi kegiatan Alokasi


Pembelajaran waktu
dengan Guru Siswa
metode
brainstorming
Pendahuluan 15. Guru menyampaikan 15. Peserta didik membalas15 menit
7) Tahap salam salam yang diberikan
pemberian guru
informasi 16. Guru meminta siswa 16. Peserta didik berdo’a
dan berdo’a untuk memulai untuk memulai
motivasi pembelajaran pembelajaran

79
(Orientasi) 17. Guru mengecek 17. Siswa menyiapkan
kehadiran siswa dan perlengkapan dan
meminta siswa untuk peralatan yang
menyiapkan diperlukan misalnya
perrlengkapan dan buku siswa dan alat tulis
peralatan yang
diperlukan
18. Sebagai apersepsi guru 18. Siswa menerima
melakukan tanya jawab apersepsi berupa tanya
terkait materi yang jawab terkait
terkait materi yang pembelajaran yang akan
berhubungan dengan dilaksanakan
materi yang telah sebelumnya.
dipelajari sebelumnya 19. Siswa menerima
19. Guru menyampaikan informasi tentang
tema masalah: Guru kompetensi ruang
memberikan informasi lingkup materi,
tentang kompetensi, tujuan, manfaatm,
ruang lingkup materi, dan langkah
tujuan manfaat, dan pembelajaran serta
langkah pembelajaran metode yang akan
serta metode yang dilaksanakan
akang dilaksanakan 20. Siswa termotivasi
dengan penjelasan
20. Sebagai motivasi untuk guru terkait materi
menciptakan respon yang akan
positif dan dipelajjari dan
meningkatkan kaitannya dengan
pemahaman siswa guru kehidupan sehari-
mengaitkan materi yang hari.
akan dipelajari dengan 21. Siswa membentuk
kehidupan sehari-hari. kelompok dengan

80
21. Guru membagi siswa arahan guru (4-5
menjadi beberapa orang perkelompok)
kelompok dimana
jumlah masing-masing
anggota kelompok
adalah 4-5 orang, dan
guru menjelaskan
peraturan proses
Brainstorming, yaitu:
g. Setiap kelompok
diminta berdiskusi
untuk mencari solusi
dari permasalahan
yang telah
diberikan.
h. Setiap ide yang di
sampaikan oleh
anggota kelompok
akan ditampung dan
tidak dikritik.
i. Setiap ide yang
disampaikan disertai
keterangan singkat.

Kegiatan Inti
Kegiatan 15. Guru membagikan 15. Siswa mencermati 50 Menit
mengamati LKS-3 serta petunjuk serta langkah-
meminta siswa langkah yang ada dalam
mencermati LKS-3
petunjuk dan
langkah-langkah
yang ada dalam

81
LKS-3

Menanya 16. Memfasilitasi siswa 16. Siswa menanyakan hal-


untuk menanyakan hal yang belum
hal-hal yang belum dipahami terkait dengan
dipahami terkait LKS-3 yang diterima
dengan LKS-3 dan dan langkah-
langkah-langkah langkametode
metode Brainstorming yang
Brainstormign yang disampaikan guru.
telah disampaikan
Mencoba 17. Guru meminta 17. Siswa mencari ide dan
8) Siswa siswa untuk solusi untuk
mencari mencari ide dan menyelesaikan
ide dan solusi untuk permasalahan yang ada
solusi menyelesaikan pada LKS-1
terkait permasalahan yang
permasala terdapat pada LKS-
han yang 1, dan setiap solusi
diberikan disertai penjelasan
9) Guru singkat. Apabila
mendoron siswa mengalami
g kesulitan dalam
munculny mencari ide dan
a ide dan solusi, guru harus
solusi memberikan
dorongan untuk
memunculkan ide
dan solusi tersebut,
misal dengan
mengajukan
pertanyaan yang

82
berkaitan dengan
persamaan linier
satu variabel dan
cara
menyelesaikannya.
Seperti :
 boleh tidak jika
saya memanggil
seseorang
dengan nama
panggilannya?
 Jika bapak ingin
mengosongkan
sebuah ember
yang berisi 4kg
beraa, apa yang
harus bapak
lakukan?
 Disini bapak
punya pena dan
pensil, jika
bapak hanya
mau penanya
saja apa yang
harus bapak
lakukan?
 Misalkan bapak
kerja 1 jam
dalam sehari
dan
mendapatkan
gaji Rp5500.

83
Berapa kali lipat
bapak harus
bekerja dalam
sehri untuk
menghasilkan
uang Rp22000
18. Dengan berdiskusi 18. Siswa mencoba
bersama anggota menemukan konsep-
kelompok yang komsep persamaan
telah ditentukan linier satu variabel
guru meminta siswa untuk diterapkan dalam
untuk menemukan memecahkan
konsep-konsep permasalahan
persamaan linier persamaan linier satu
satu variabel. variabel
Mengasosisasi 19. Guru meminta siswa 19. Siswa membuat
untuk kesimpulan mengenai
menyimpulkan materi persamaan linier
materi persamaan satu variabel yang telah
linier satu variabel dibahas dan
yang telah dibahas didiskusikan
dan didiskusikan
Mengkomunikasik 20. Guru meminta 20. Siswa yang menjadi
an perwakilan dari perwakilan setiap
7) Siswa setiap kelompok kelompok
menyamp untuk menyampaikan hasil
aikan ide mempresentasikan diskusi yang telah
dan solusi hasil diskusi yang mereka lakukkan
yang telah mereka
mereka lakukan
dapatkan 21. Guru dan siswa 21. Siswa mendengarkan
dri mengevaluasi ide konfirmasi dari guru

84
berdiskusi dan solusi yang terkait materi
bersama telah terkumpul persamaan linier satu
teman dan variabel yang telah
kelompok menyimpulkannya. dilaksanakan
nya
8) Setiap
solusi
diberi
penjelasan
singkat
9) Guru dan
siswa
menyimpu
lkan hasil
pembelaja
ran
Penutup 5. Guru memberikan 5. Siswa merespon 15 menit
penghargaan kepada penghargaan yang
setiap kelompok diberikan guru
berkaitan dengan
aktivitas kelompok 6. Siswa mengakhiri
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
pembelajaran berdo’a dan membalas
dengan berdo’a dan salam yang diberikan
memberi salam guru
Langkah Deskripsi kegiatan Alokasi
Pembelajaran waktu
Guru Siswa
pendahuluan 22. Guru menyampaikan 22. Peserta didik membalas15 menit
salam salam yang diberikan
guru
23. Guru meminta siswa 23. Peserta didik berdo’a

85
berdo’a untuk memulai untuk memulai
pembelajaran pembelajaran
24. Guru mengecek 24. Siswa menyiapkan
kehadiran siswa dan perlengkapan dan
meminta siswa untuk peralatan yang
menyiapkan diperlukan misalnya
perrlengkapan dan buku siswa dan alat tulis
peralatan yang
diperlukan
25. Sebagai apersepsi guru 25. Siswa menerima
melakukan tanya jawab apersepsi berupa tanya
terkait materi yang jawab terkait
terkait materi yang telah pembelajaran yang telah
dipelajari sebelumnya. dilakukan sebelumnya
26. Guru memberikan 26. Siswa menerima
informasi tentang informasi tentang
kompetensi, ruang kompetensi ruang
lingkup materi, tujuan lingkup materi,
manfaat, dan langkah tujuan, manfaatm,
pembelajaran serta dan langkah
metode yang akang pembelajaran serta
dilaksanakan metode yang akan
27. Sebagai motivasi untuk dilaksanakan
menciptakan respon 27. Siswa termotivasi
positif dan dengan penjelasan
meningkatkan guru terkait materi
pemahaman siswa guru yang akan
mengaitkan materi yang dipelajjari dan
akan dipelajari dengan kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-
28. Guru membagi siswa hari.
menjadi beberapa 28. Siswa membentuk

86
kelompok dimana kelompok dengan
jumlah masing-masing arahan guru (4-5
anggota kelompok orang perkelompok)
adalah 4-5 orang

Kegiatan Inti
Kegiatan 22. Guru membagikan 22. Siswa mencermati 50 Menit
mengamati LKS -3serta petunjuk serta langkah-
meminta siswa langkah yang ada dalam
mencermati LKS-3
petunjuk dan
langkah-langkah
yang ada dalam
LKS-3

Menanya 23. Memfasilitasi siswa 23. Siswa menanyakan hal-


untuk menanyakan hal yang belum
hal-hal yang belum dipahami terkait dengan
dipahami terkait LKS-3 yang diterima
dengan LKS-3 yang
diberikan
Mencoba 24. Guru meminta siswa 24. Siswa mencoba
menyelesaikan menyelesaikan
permasalahan yang permasalahan yang ada
terdapat pada LKS- pada LKS-3
3 25. Siswa mencoba
25. Dengan berdiskusi menemukan konsep-
bersama anggota komsep persamaan
kelompok yang linier satu variabel
telah ditentukan untuk diterapkan dalam
guru meminta siswa memecahkan
untuk menemukan permasalahan

87
konsep-konsep persamaan linier satu
persamaan linier variabel
satu variabel.
Mengasosisasi 26. Guru meminta siswa 26. Siswa membuat
untuk kesimpulan mengenai
menyimpulkan materi persamaan linier
materi persamaan satu variabel yang telah
linier satu variabel dibahas dan
yang telah dibahas didiskusikan
dan didiskusikan
Mengkomunikasik 27. Guru meminta 27. Siswa yang menjadi
an perwakilan dari perwakilan setiap
setiap kelompok kelompok
untuk menyampaikan hasil
mempresentasikan diskusi yang telah
hasil diskusi yang mereka lakukkan
telah mereka 28. Siswa mendengarkan
lakukan konfirmasi dari guru
28. Guru memberikan terkait materi
penegasan sebagai persamaan linier satu
konfirmasi variabel yang telah
mengenai dilaksanakan
persaamaan linier
satu variabel
Penutup 7. Guru memberikan 7. Siswa merespon 15 menit
penghargaan kepada penghargaan yang
setiap kelompok diberikan guru
berkaitan dengan
aktivitas kelompok 8. Siswa mengakhiri
8. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
pembelajaran berdo’a dan membalas
dengan berdo’a dan salam yang diberikan

88
memberi salam guru

89
Lembar Kerja Siswa

Petunjun dan langkah kerja LKS

1. Mulailah dengan membaca basmallah


2. Tulislah tanggal, hari, nama kelompok dan anggota kelompok pada tempat
yang tersedia.
3. Bacalah dan kerjakanlah soal dengan teliti.
4. Diskusikan dan carilah penyelesaian dari permasalahn dibawah ini dengan
mengikuti setiap langkah penyelesaiannya.
5. Jika dalam kelompokmu mengalami kesulitan tanyakanlah kepada
gurumu.

Kelompok : Tanggal :

Nama : Kelas :

tujuan pembelajaran:

- Peserta didik dapatmenelaskan tentang kalimat pernyataan


- Peserta didik dapat menjelaskan tentang kalimat terbuka

90
- Peserta didik dapat menjelaskan persamaan linier satu variabel dalam
berbagai bentuk dan dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan persamaan linier saatu variabel

Pada pembelajaran kali ini, kita akan mempelajari tentang kalimat pernyataan,
kalimat terbuka, serta persamaan linier satu variabel

Kasus 1

Perhatikan kalimat-kalimat dibawah ini!

Harga sebuah lollypop adalah Rp 1.500,00. Sinta membeli dua permen sehingga
harus membayar Rp 2.500.00. sedangkan lukman membeli 3 buah permen
sehingga harus membayar Rp 4.500,00. . . .

Dari kalimat-kalimat diatas, tentukan kebenaran-kebenaran kalimat


terssebut, serta berikan alasan padaa setiap jawaban kalian!

Penyelesaian:

Sebutkan infomasi-informasi yang kalian peroleh dalam kasus tersebut!

Yang ditanyakan dari kasus diatas adalah mengenai. . . ., yang terdari


nilai. . . . dan nilai. . . .

91
Solusi apakah yang dapat kalian gunakan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut!

1.

2.

Sebutkan nilai kebenaran dari informasi yang kalian peroleh!

Kalimat-kalimat diatas merupakan kalimat pernyataan, maka pengertian kalimat


pernyataan menurut kalian?

Kalimat pernyataan adaalah

.................................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.........................................

Kasus 2

Seorang pedagang buah menerima kirman satu karung bbuah jeruk yang belum
diketahui banyaknay. Pedaagang itu berkata, “banyak semua jeruk adalah

92
4556 buah” . dapatkah kamu menetukan benar atau tidaknya perkataan
oedagang jeruk tersebut? mengapa?

Penyelesaian:

Dapatkah kalian menentukan apakah pernyataan pedagang tersebut benar atau


salah?

Jika benar apa alasannya?

....................................................

Jikas salah, apa alasannya?

....................................................

Kasus tersebut merupakan kalimat terbuka, maka apa yang dimaksud dengan
kalimat terbuka menurut kalian?

Kalimat terbuka adalah

..........................................................
.......................................................
.......................................................

Coba perhatikan kalimat dibawahini! Berikan tanda cecklist pada pilihan kalian!

No Kalimat matematika Kalimat pernyataan Kalimat terbuka

93
1 ax−b=9
2 b+ 4=8
3 2+6=8
2
4 a +7=16
5 7−4=4

Setelah mengetaui tengtang kalimat pernyataan dan kalimat terbuka selanjutnya


kita akan mempelajari tentang perrsamaan linier satu variabel.

Kasus 3

Tentukan yang merupakan persamaan linier satu variabel dan berikan alasannya!

a. x +9=12
b. 3 x−2=7
c. 3 x+ 5=2 x+ 8
Penyelesaian

Menurut kalian:

a. -Variabel = . . . . - konstanta =....


b. -Variabel =.... -konstanta = . . . .
c. -Variabel = . . . . -konstanta = . . . .

Manakah diantara pernyataan tersebut yang merupakan PLSV mengapa?

94
Dapatkah kalian menyebutkan nama-nama oernyataan tersebut?

a. . . . .
Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . .
Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. . . . .
Alasan: . . . . . . . . . . . . . . . . .

Jadi apa yang dimaksud dengan PLSV?

Latihan :

Tentukan yang merupakan persamaan linier satu variabel dan berikan alasannya.

1. x +2 y−z=20
2. 2 x+5=15
3. x 2+5 x +6=0
4. x +7=14
5. x + y=10

95
Lembar Kerja Siswa 2

Petunjun dan langkah kerja LKS

1. Mulailah dengan membaca basmallah


2. Tulislah tanggal, hari, nama kelompok dan anggota kelompok pada tempat
yang tersedia.
3. Bacalah dan kerjakanlah soal dengan teliti.
4. Diskusikan dan carilah penyelesaian dari permasalahn dibawah ini dengan
mengikuti setiap langkah penyelesaiannya.
5. Jika dalam kelompokmu mengalami kesulitan tanyakanlah kepada
gurumu.

Kelompok : Tanggal :

Nama : Kelas :

 Materi : Persamaan linier satu variabel


 Tujuan pembelajaran : peserta didik dapat menyelesaikan himpunan
persamaan linier saatu variabel

96
Pada pembelajaran kali ini, kita akan mempelajari cara menyelesaikan
persamaan linier satu variabel dengan cara subtitusi. Untuk lebih jelas, kita
pelajari kasus dibawah ini.

Kasus 1

Joko membeli 5 buah buku tulis dengan harga Rp 117.500,00. Berapakah harga 1
buah buku tulis yang dibeli joko?

Penyelesaian:

Apa yang di ketahui dari kasus 1?

Apa yang di tanyakan dari kasus 1?

Ilustrasi :

5 buah buku tulis = Rp 17.500,00.

Apabila buku dirubah menjadi satu variabel, maka : . . . .

97
Dengan melihat ilustraasi tersebut, coba masukan 3 buah bilangan yang berbeda
sebagai pengganti variabel

Bilangan pertama =....sehingga diperoleh 5(.. = 17.500

Bilangan kedua =.... sehingga diperoleh 5(..) = 17.500

Bilangan ketiga =..... sehingga diperoleh 5(..) =17.500

Dari ketiga bilangan yang kalian masukan kedalam persamaan linier satu variabel,
nilai variabel yang bernilai benar merupakan himpunan penyelesaian dari
persaamaan linier satu variaeltersebut.

Dapatkah kalian menentukan nilai varuabel-variabel pada persamaan berikut!

1. 5 x+ 8=3 x

2. 2−4 x=5 x – 7

98
Untuk lebuh memahami tantang metode subtitusi pada PLSV, selesaikanlah
persamaan-persamaan berikut!

1. 4 + p=12
2. q – 2=6
3. 2 a+3=5
4. 9 – 3r =6
1
5. (4 x +2)=3
2

99
Lembar Kerja Siswa 3

Petunjuk dan langkah kerja LKS

1. Mulailah dengan membaca basmallah


2. Tulislah tanggal, hari, nama kelompok dan anggota kelompok pada tempat
yang tersedia.
3. Bacalah dan kerjakanlah soal dengan teliti.
4. Diskusikan dan carilah penyelesaian dari permasalahn dibawah ini dengan
mengikuti setiap langkah penyelesaiannya.
5. Jika dalam kelompokmu mengalami kesulitan tanyakanlah kepada
gurumu.

Kelompok : Tanggal :

Nama : Kelas :

Tujuan pembelajaran:

- Peserta didik dapat menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara
kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan angka yang sama

Pada pembelajaran kali ini kita aka mempelajari tentang bentuk setara dari
persamaan linier satu variabel.

100
Kasus 1

Tono memiliki uang sbesar Rp 15.000,00. Sebelum berangat sekolah, tono


memeriksa kelengkapan alat tulisnya. Ternyata pulpennya hilang. Ketika
berangkat sekolah tono membeli pulpen disebuah toko buku depan
sekolahnya. Sisa uang tono setelah dibelanjakan pulpen adalah sebesar Rp
12.500,00.

Buatlah PLSV dari kasus diatas!

Berapakah harga pulpen yang dibeli tono?

101
Jika Tono membeli pulpen 3 buah, berapakah sisa uang Tono?

Bagaimana kelompok kalian menyelesaikan kasus 1?

102
Untuk dapat menyelesaikan kasus tersebut, coba perhatikan tabel dibawah ini,
tebel sebelah kiri sebagai intruksi bantuan untuk kalian dalam menyelesaikan
tabel sebelah kanan.

Operasi pengurangan

Contoh Operasi
Operasi matematika
penyelesaian matematika
PLSV
15 – x=12
Kedua ruas dikurangi
15 agar konstanta
15 – 15 x=12 – 15
di sebelah kiri
menjadi 0
−x=−3
x=3

Model
matemati
ka pada
kasus 1

103
Model Operasi
matematika matematika
pada kasus 1

Contoh Operasi
penyelesaian matematika
PLSV
x−7=26
Kedua ruas
Penyelesaian pada kasus 1 merupakan
ditambahka
cara menyetarakan PLSV,
n 7 agar
x−7+7=26+ 7 sebutkan cara yang digunakan
konstanta di
untuk menyetarakan PLSV!
sebelah kiri
menjadi 0
x=33

104
Bentuk setara oersamaan linier satu varuabel daoat diselesaikan dengan cara :

1. Kedua ruas . . . . . . . . . dengan bilangan yang sama


2. Kedua tuas . . . . . . . . . dengan bilangan yang sama

Latihan

Tentukan penyelesaian persamaan berikut ini, variabel merupakan bilangan bulat!

1. P – 6=3
2. x – 2=10
3. x +5=−3
4. 3 x – 2 x +5=23
5. 5 x – 14=4 x +20
6.

105
Lembar Kerja Siswa 4

Petunjun dan langkah kerja LKS

1. Mulailah dengan membaca basmallah


2. Tulislah tanggal, hari, nama kelompok dan anggota kelompok pada tempat
yang tersedia.
3. Bacalah dan kerjakanlah soal dengan teliti.
4. Diskusikan dan carilah penyelesaian dari permasalahn dibawah ini dengan
mengikuti setiap langkah penyelesaiannya.
5. Jika dalam kelompokmu mengalami kesulitan tanyakanlah kepada
gurumu.

Kelompok : Tanggal :

Nama : Kelas :

Tujuan pembelejaran :

Peserta didik dapat menyelesaikan bentuk setara PLSV dengan cara kedua ruas
dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.

106
Pada pembelajaran kali ini kita akan mempelajari bentuk setara dari persamaan
linier satu variabel.

Kasus 1

Perhatikan segitiga disamping!

Jika besar sudut ABC masing-masing adalah A=x ,


B=4 x , dan C=4 x, berapakah besar ketiga sudut
tersebut?

Penyelesaian :

Untuk menyelesaikan kasus tersebut, kalian perlu mengetahui jumlah tiga sudut
dalam satu segitiga, berapakah total yang dihasilkan dalam satu segitiga?

107
Sehingga di perolej persamaan A +B + C =....

Informasi apakah yang diketahui dari kasus tersebut?

Apa yang ditanyakan pada kasus tersebut?

108
Untuk dapat menyelesaukan kasus tersebut, coba perhatikan tabel dibawah ini,
tabel sebelah kiti merupakan intruksi sebagai bantuan untuk kalian dalam
menyelesaikan tabel sebelah kanan.

Operasi pembagian

Contoh Operasi matematika


Operasi
penyelesaia matemtika
PLSV
2 x+ 6 x + 4 x=240
12 x=240 Jumlahkan
konstanta
yang memiliki
variabel yang
sama
12x : 12 = 240 : Kedua ruas dibagi
12 12
x=20

Model
dalam
kasus 1

Operasi perkalian

109
Contoh Operasi matematika
Operasi
penyelesaian matematika
PLSV
2x + 6x + 4x =
240
12 x=240 Jumlahkan
konstanta
yang
memiliki
variabel yang
sama
1 1 Kedua ruas dikali
12 x . =240 .
12 12 1
untuk
12
menghilangka
n konstanta
yang ada
didepan
variabel x
x=20

Model dalam
kasus 1

110
penyelesaian pada kasus saatu merupakan cara menyetarakan PLSV,
sebutkan cara yang dapat digunakan untuk menyetarakan PLSV!

Bentuk setara persamaan persamaan linier saatu variabel dapat diselesaikan


dengan cara:

1. . . . . . . kedua ruas dengan bilangan yang sama


2. . . . . . . kedua ruas dengan bilangan yang sama

Latihan:

Dengan cara mencri persaamaan yang setara (ekuivalen), tentukan himpunan


penyelesaian persamaan-persamaan berikut, jika x merupakan anggota
himpunan bilangan bulat!

1. 3 x – 1=10
2. 5+ 4 x=25
3. 2(x +1)=8
4. 2(3 x +1)=5(x – 2)
5. 5(x +3)=3 (2 x – 1)+6

111
Soal Postest

Mata pelajaran : matematika

Kelas/smester : VII/Ganjil

Materi pokok : PLSV

Waktu : 80 menit

Petunjuk pengerjaan soal :

1. Mulailah dengan membaca basmalah


2. Tuliskan nama dan kelas pada lembar jawaban
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah
4. Jawablah soal dengan benar
Soal uraian
1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang PLSV dan pilihlah
persamaan-persamaan dibawah yang bukan PLSV
a. x +4=8
b. 3 a+5=16
c. 5 p−2 q=10
d. 6 b−2=18
2. Sebuah persegi panjang berukuran panjang (5 x−1) cm, dan lebar (
2 x+ 2) cm. Jika keliling persegi panjang itu adalah 72cm, maka
panjang dan lebarnya adalah
3. Umur ibu 3 kali umur anaknya. Selisih umur mereka adalah 26 tahun.
Tentukan umur masing-masing

112
Indikator yang memuat dalam soal postes

Soal no 1 memuat indikator

a. Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep


b. Kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh
Soal no 2 memuat indikator

a. Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep


b. Kemampuan mengembsngkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu
konsep
c. Kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai
dengan konsep
d. Kemampuan menggunakan, dan memilih prosedur tertentu
Soal no 3 memuat indikator

a. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentul representasi


matematika
b. Kemampuan mengklasifikasikan konsep atau algoritma kepemecahan
masalah

113
Kunci Jawaban Postes

No Kunci jawaban Skor


1. Persamaan linier satu variabel adalah kalimat terbuka yang 4
dihubungkan dengan tanda (=) dan hanya memiliki satu
variabel berpangkat 1.
4
Dan golongan yang bukan termasuk PLSV adalah 5 p−2 q=10
2. Dik :
Keliling persegi panjang ¿ 72 cm 1
Panjang ¿ ( 5 x−1 ) cm 1
Lebar ¿(2 x +2)cm 1

Dit:
Panjang dan lebar sesungguhnya 1
Penyelesaian:
2 ( p +l )=72 1
2 ( ( 5 x−1 ) + ( 2 x +2 ) ) =72 1

2 ( 7 x+1 )=72 1

72 1
7 x +1=
2 1
7 x +1=36 1
7 x=36−1 1
7 x=35
35 1
x=
7
1
x=5
Jadi panjangnya adalah
1
5 ( 5 )−1=25−1=24
2
Lebarnya adalah
2 ( 5 ) +2=10+ 2=12
2

114
3. Misalkan:
Dik:
Umur anaknya ¿ x tahun. 1
Maka umur ibunya 3 x tahun 1
Selisih umur mereka 26 tahun 1
Dit:
Tentukan umur mereka masing-masing 1
Jadi persamaannya adalah
3 x−x=26 1
2 x=26 1
26 1
x=
2
x=13
1
Jadi umur anaknya 13 tahun dan umur ibunya 3 ×13=39 tahun
2
JUMLAH 34

115
LEMBAR OBSERVASI

Nama sekolah : MTs Nurul Iman Modong N

Kelas : VII

Mata Pelajaran : Matematika

Materi ajar : PLSV

Petunjuk : berilah tanda ceklis pada nomor 1, 2, 3, 4


menurut hasil pengamatan anda

Kelompok : Tanggal :

Nama : Kelas :

1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = sangat baik

pertemuan I
NO Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Respon siswa pada saat mengikuti proses belajar

116
mengajar dikelas
Keaktifan siswa dalam pemahaman konsep pada
2 pelajaran matematika selama proses belajar
mengajar
Pemahaman siswa tentang konsep topik pelajaran
3
selama proses belajar mengajar
4 Kemampuan siswa belajar dari siswa lain
Kemampuan siswa untuk berbagi atau
5 menyampaikan ide kepada siswa yang lain
selama proses pembelajaran

pertemuan I
NO Aspek yang diamati
1 2 3 4
Respon siswa pada saat mengikuti proses belajar
1
mengajar dikelas
Keaktifan siswa dalam pemahaman konsep pada
2 pelajaran matematika selama proses belajar
mengajar
Pemahaman siswa tentang konsep topik pelajaran
3
selama proses belajar mengajar
4 Kemampuan siswa belajar dari siswa lain
Kemampuan siswa untuk berbagi atau
5 menyampaikan ide kepada siswa yang lain
selama proses pembelajaran

Keterangan Kriteria Jumlah Skor

1 = Tidak Baik = Tidak Baik

117
2 = Kurang Baik = Kurang Baik

3 = Baik = Baik

4 = Sangat Baik = Sangat Baik

118
LEMBAR OBSERVASI GURU

Nama Sekolah : MTs Nurul Iman Modong

Kelas : VII

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Ajar : PLSV

Petunjuk : berilah tanda ceklist () pada nomor 1, 2, 3, 4


menurut hasil pengamatan anda!

Pertemuan 1
NO Indikator
1 2 3 4
1 Melakukan kegiatan apersepsi
2 Menguasai materi pelajaran
Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
3
dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
4 kompetensi (tujuan) yang harus dicapai dan
karakteristik siswa
5 Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
6
tumbuhnya kebiasaan positif dan aktif
Melaksanakn pembelajaran sesuai dengan alokasi
7
waktu yang telah dilaksanakan
Menggunakan strategi pembelajaran dalam proses
8
belajar mengajar
9 Menunjukan sikap terbuka terhadap siswa
10 Melakukan reward kepada siswa
11 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

119
kompetensi (tujuan)
12 Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

Pertemuan 2
NO Indikator
1 2 3 4
1 Melakukan kegiatan apersepsi
2 Menguasai materi pelajaran
Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai
3
dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
4 kompetensi (tujuan) yang harus dicapai dan
karakteristik siswa
5 Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
6
tumbuhnya kebiasaan positif dan aktif
Melaksanakn pembelajaran sesuai dengan alokasi
7
waktu yang telah dilaksanakan
Menggunakan strategi pembelajaran dalam proses
8
belajar mengajar
9 Menunjukan sikap terbuka terhadap siswa
10 Melakukan reward kepada siswa
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
11
kompetensi (tujuan)
12 Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

Keterangan kriteria jumlah skor

1 = tidak baik 0-13 = tidak baik

2 =kurang baik 14-26 = kurang baik

120
3 = baik 27-39 = baik

4 = sangat baik 40-52 = sangat baik

121

Anda mungkin juga menyukai