Asep Kurniawan
STAI Al-Azhary, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia
askurniawan24@gmail.com Rizki azkiya
STAI Al-Azhary, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia
azkiya2906@gmail.com Saeful Bahri
STAI Al-Azhary, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia
saefulbahri@gmail.com
Abstrak
Dalam Pengelolaan kelas, salah satu upaya guru adalah menciptakan kondisi kelas yang
kondusif. Obsevasi ini berupaya mengungkapkan hambatan-hambatan yang dihadapi
guru
dalam pengelolaan kelas, kelas 9 di Islamic centre aisyiyah cianjur. Pendekatan yang kami
gunakan adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan
wawancara. Teknik observasi dilakukan pada satu orang guru wali kelas yang mengajar
pada kelas 9 untuk melihat hambatan-hambatan yang dialami guru dalam pengelolaan
kelas dengan teknik wawancara. Berdasarkan analisis data, hasil obsevasi ini dapat
dikemukakan bahwa selama proses pembelajaran guru mengalami kesulitan yang
terdapat pada faktor kurikulum yang dimana guru kurang dapat memahmi beberapa
bagian dari buku ajar yang harus dilakukan pembedahan ulang mengenai makna dari
materi tersebut. Simpulan dari obsevasi ini adalah hambatan-hambatan yang dihadapi
guru dalam pengelolaan kelas di Sekolah MTs Iislamic centre aisyiyah cianjur adalah
terletak pada buku ajar.
sehingga pengelolaan kelas tidak bisa terlaksana dengan baik. Untuk itu guru perlu
mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan kelas agar
penyelesaian masalah dapat teratasi dengan tepat.
Dari uraian diatas maka tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan hambatan-hambatan yang di hadapi guru dalam pengelolaan kelas 9
MTs islamic centre aisyiyah cianjur
Manfaat yang diharapkan adalah dari obsevasi ini kami sebagai penulis dapat
menambah wawasan dan pengalaman dalam hal hambatan-hambatan dalam
pengelolaan kelas.
C. Hambatan yang ada di luar wewenang guru bidang studi dan sekolah
Dalam mengatasi hambatan semacam ini mungkin yang harus terlibat adalah
orang tua. Selain masalah di atas juga ada beberapa faktor yang menjadi penghambat
dalam pengelolaan kelas adalah :
1. Faktor guru
Faktor penghambat yang datang dari sini berupa hal-hal, seperti tipe
kepemimpinan guru yang otoriter, format belajar mengajar yang tidak bervariasi
(monoton) atau bisa disebut gaya mengajar guru yang monoton, kepribadian guru yang
tidak baik, pengetahuan guru yang kurang, serta pemahaman guru tentang peserat didik
yang kurang.
Kemudian juga terdapat penjelasan tentang beberapa gaya mengajar guru agar
membuat siswa nyaman dalam proses pembelajaran. Gaya mengajar guru adalah suatu
kegiatan guru dalam kondisi kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas sehingga
peserta didik tidak merasa bosan dengan apa yang disampaikan oleh guru. Variasi gaya
mengajar guru dalam kegiatan mengajar tentunya sangat berpengaruh dalam kondisi
peserta didik dikelas, salah satu fungsi variasi mengajar sebagai penarik perhatian
peserta didik memberikan motivasi dan minat belajara peserta didik.
Tujuan dari gaya mengajar guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajar dikelas
untuk mencapainya tujuan pembelajaran serta kurikulum yang diimplementasikannya.
Dengan ketercapaiannya tujuan pembelajaran diharapkan proses belajar peserta didik
dapat meningkat sesuai dengan Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) dan guru juga
harus mampu mengembangkan gaya da teknik pengajaran. Dalam proses mengajar guru
pun yang juga manusia ciptaan Allah SWT telah diberikan akal unyuk berfikir dan
mengembangjan cara mengajarnya. Karena dalam proses belajar mengajar, variasi
mengajar seorang guru sangat dibutuhkan agar peserta didik tidak merasa bosan saat
berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu guru dituntut untuk mengembangkan
variasi gaya mengajar agar peserta didik tidak merasa bosan dan dapat memberikan
motivasi belajar.
Setiap guru pasti memiliki gaya mengajar masing-masing hal inilah yang
merupakan ciri khas seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan itulah
yang harus di milki guru dalam melaksanakan pengajaran. Adapun macam-macam gaya
mengajar (Teaching Style)
a. Gaya mengajar klasik
Gaya mengajar klasik ini adalah gaya yang sudah sering digunakan oleh guru-
guru. Guru masih mendominasikan kelas dan peserta didik tidak aktif, sehingga akan
menghambat belajar peserta didik.
4. Faktor fasilitas.
Faktor ini meliputi : Upaya mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif di MTs
juga akan dipengaruhi oleh ketersediaan dan keadaan sarana prasarana sekolah
serta segala fasilitas yang dimilki oleh sebuah MTs IC. Faktor ini berkaitan dengan
fisik sekolah da ruang kelas dengan segala perlengakapan atau perabot
pendukungnya. Ini mempunyai arti bahwa pengelolaan kelas yang kondusif dapat
diwujudkan apabila tersedia sarana dan prasarana yang repsentasif dan memadai
sebagai tempat yang nyaman untuk melaksanakan proses pembelajaran. Konsep,
teori dan strategi yang digunakan oleh guru.
Jumlah peserta didik dalam kelas yang terlalu banyak dan tidak seimbang
dengan ukuran kelas, besar dan kecilnya ruangan tidak disesuaikan dengan jumlah
peserta didiknya, ketersediaan alat yang tidak sesuai dengan jumlah peserta didik
yang membutuhkannya dalam mengelola kelas tidak akan mempunyai arti apa-apa
jika aktivitas ini tidak ditunjang oleh ketersediaan saran dan prasarana yang
memadai.
Faktor sarana dan prasarana yang dapat menajdi penghambat dalam usaha
menciptakan suasana kelas yang kondusif di MTs adalah sebagai berikut :
a. Keadaan bangunan fisisk sekolah yang tidak layak dijadikan tempat
penyelenggaraan pendidikan MTs
b. Tidak tersedianya ruang pendukung kelancaran aktivitas pemeblajaran
seperti : kamar kecil, ruang musik dan sebagainya.
c. sehingga membatsi pergerkaan dan aktiviats anak
d. Ruang kelas yang tidak memiliki ventialsi yang cukup sehingga
perkuranan udara tidak baik
e. Suasana kelas yang gelap sebagi akibat dari kekurangan cahaya masuk
atau sistem peneranagan yang tidak mencukupi
f. Kurang tersedia perabot dan peralatan bermain yang sesuai dengan
perkembanagn anak yang dapat dimanfaatkan anak untuk bermain baik
dalam maupun di luar kelas
g. Buku- buku yang tidak disimpan secara teratur pada tempatnya sehingga
tampak berserakan dalam ruang kelas.
Agar saran dan prasaran sekolah dapat mendukung kegiatan
peneglolaan kelas yang kondusif, pada dasarnya sejak awal sangat
diperlukan perencanaan bangunan fisik sekolah dengan segala faislitas
pendukungnya. Berkenaan dengan hal ini,
Nawawi (1989) menyatakan :
Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah
berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasinya yang
harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena
kurikulum selalu dapat berubah sedang ruanagn/gedung bersifat
permanen,maka diperlukan kreatktivitas yang mengatur pendayagunaan
ruang/gedung yang tersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan.
METODE
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : pendekatan
kualitatif observasi.sebagaimana pendapat Lonoln dan Guba (Sayekti
Pujosuwarno,1992:34) yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat juga
disebut dengan case study ataupun qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan
mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Islamic centre aisyiyah cianjur yang beralamat Jl.
DA MUWARDI No.120, Cianjur, Jawab Barat.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
wawancara mendalam, obsevasi. Tahap-tahap penelitian terdiri atas 4 tahap, yaitu :
Tahap pra lapangan.
Pada awalnya peneliti akan melakukan observasi di sekolah yang ada di daerah
Cianjur dan sekitarnya, namun karena satu dan dua hal seperti keterbatasannya waktu
dan kesempatan,akhirnya peneliti lakukan di MTs Islamic centre aisyiyah cianjur . Dalam
persiapannya peneliti mencari dan mengumpulkan kembali data-data dan instrumen
yang peneliti gunakan sewaktu melakukan observasi. Sebelum peneliti melakukan
observasi kami membuat terlebih dahulu instrumen wawancara yang akan digunakan.
Tahap pekerjaan lapangan
Peneliti melakukan observasi di MTs Iislamic centre aisyiyah cianjur pada tanggal
15 Januari 2024 pukul 09:30 WIB. Peneliti melakukan observasi di luar kelas dikarnakan
proses pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu peneliti juga melakukan observasi
dilingkungan sekolah. Selain itu peneliti juga sempat melakuakan wawancara dengan
salah satu wali kelas.
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan : Wawancara dengan Wali Kelas 9
6. Apa yang dilakukan atau cara apa yang dilakukan pendidik untuk mengatasi
hambatan tersebut?
Caranya yaitu dengan membedah buku tersebut sehingga memahami maksud
dari materi tersebut.
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Iislamic centre aisyiyah cianjur yang berada di
Jl. DA Muwardi No.120, Canjur Jawab Barat. Kondisi sekolah yang nyaman serta semua
fasislitas yang lengkap mampu menciptakan kenyamanan bagi siapapun yang datang.
Usaha guru dalam mengelola kelas bukan tanpa tujuan. Karena ada tujuan inilah guru
selalu berusaha meneglola kelas. Guru mengelola kelas tentunya dengan tujuan agar
kelas menjadi kondusif sehingga membuat jalannya proses belajar mengajar menjadi
lancar dan siswa dapat memahami terhadap pelajaran yang guru sampaikan.
Pengelolaan kelas berpengaruh terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Baik
pengelolaan kelas maka baik pula proses kegiatan belajar mengajar, begitupun
sebaliknya buruk pengelolaan kelas maka buruk pula proses kegiatan belajar mengajar
yang berdampak pada pembelajaran siswa.
Kami melakukan observasi di kelas 9, karna pada saat kami melakukan observasi
dan wawancara yang dimana proses belajar mengajar sudah selesai atau ditutup karena
semua materi sudah tersampaikan, sehingga digantikan oleh proses pembelajaran lain
yaitu siswa diminta untuk membuat poster yang bertemakan “Ramadhan” yang nantinya
akan dipamerkan pada saat menyambut bulan suci Ramadhan. Kami melihat guru sudah
melakukan proses belajar mengajar denga baik, pada saat pemberian waktu untuk
membuat poster pun cukup sehingga siswa memiliki waktu untuk membuat konsep dari
poster mereka selain itu juga guru memberikan beberapa contoh tulisan agar dapat
menginspirasi siswa-siswa yang lain.
Selama observasi kami melihat selama proses pembelajaran guru berkeliling dan
tidak hanya duduk. Guru berkeliling untuk mengecek sampai mana kesiapan atau proses
pembuatan poster dari setiap kelompok jikalau ada dari kelompok tersebut didapati
memiliki konsep yang sama atau sampai berebut konsep antar kelompok yang pada
akhirnya dapat menimbulkan perselisihan antar siswa. Selain itu juga didapati ada
beberapa siswa yang asik dengan kesibukannya sendiri terlewat dari pengawasan guru
tersebut sehingga dapat mengganggu temannya yang lain juga menggangu jalannya
proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil dari wawancara guru kelas 9 tentang proses pembelajaran
dimana berjalan dengan baik dan tertib hanya ada beberapa siswa yang sangat aktif,
sehingga sedikit menggangu konsentrasi teman-teman yang lainnya. Dalam metode yang
digunakan pun merada tidak ada yang di beda-bedakan antara siswa satu dengan yang
lainnya hanya saja ada pergantian metode pada setiap perubahan pembelajaran.
Guru juga dibantu dengan adanya keterlibatan orang tua dengan siswa pada
proses pembelajaran di rumah sehingga siswa pun siap untuk mendapatkan
pembelajaran esok hari. Tentang hambatan yang dialami oleh guru dalam proses
pembelajarannya menurut analisis kami yaitu masuk kedalam habatan yang di sebabkan
oleh faktor kurikulum, karena hambatan yang dialami yaitu terdapat pada buku ajar yang
sulit dipahami sehingga dibutuhkan waktu untuk memahami kembali apa maksud dari
materi tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi tentang hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam
pengelolaan kelas di MTs Iislamic centre aisyiyah cianjur disimpulkan bahwa hambatan
yang dihadapi guru dalam pengelolaan kelas di MTs Iislamic centre aisyiyah cianjur
adalah media (buku siswa) yang digunakan sulit dipahami sehingga dibutuhkan
pengkajian atau pembahasan ulang mengenai media tersebut, berikut menurut
penjelasan yang dikemukakan oleh guru walikelas di MTs tersebut.
Seorang guru diharapkan tidak hanya mampu dalam menjelaskan materi
pelajaran tetapi juga harus mampu menguasai semua poin-poin yang dapat mendukung
terciptanya kelancaran proses belajar mengajar yang baik pula sehingga membuat siswa
dapat belajar dengan nyaman dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
https://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7689-hambatan-hambatan-manajemen-
https://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-fungsi-komponen.html
Djabidi, Faizal. 2017. Manajemen Pengelolaan Kelas. MADANI
LAMPIRAN