Tujuan:
a. Tercapainya kemandirian pengelolaan energi;
b. Terjaminnya ketersediaan energi dalam negeri, baik dari sumber di dalam maupun luar
negeri;
c. Tersedianya sumber energi di dalam dan/atau luar negeri sebagaimana dimaksud pada
huruf b untuk:
- Pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri;
- Pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dalam negeri, dan
- Peningkatan devisa negara.
d. Terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan
berkelanjutan;
e. Termanfaatkannya energi secara efisien di semua sektor;
f. Tercapainya peningkatan akses masyarakat yang tidak mampu dan/atau yang tinggal di
daerah terpencil terhadap energi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara adil dan merata dengan cara:
- Menyediakan bantuan untuk meningkatkan ketersediaan energi kepada masyarakat
tidak mampu;
- Membangun infrastruktur energi untuk daerah belum berkembang sehingga dapat
mengurangi disparitas antar daerah;
g. Tercapainya pengembangan kemampuan industri energi dan jasa energi dalam negeri
agar mandiri dan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;
h. Terciptanya lapangan kerja;
i. Terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
4) Sasaran
a) Terwujudnya paradigma baru bahwa energi sebagai modal Pembangunan
nasional.
b) Tercapainya bauran energi primer yang optimal:
- EBT paling sedikit 23% pada tahun 2025 dan paling sedikit 31 % pada tahun
2050.
- Minyak bumi kurang dari 25% pada tahun 2025 dan kurang dari 20% pada
tahun 2050.
- Batubara minimal 30% pada tahun 2025 dan minimal 25% pada tahun 2050.
- Gas Bumi minimal 22% pada tahun 2025 dan minimal 24% pada tahun 2050.
c) Terpenuhinya penyediaan energi primer pada tahun 2025 sekitar 400 MTOE
(Million Tonnes of Oil Equivalent) dan pada tahun 2050 sekitar 1.000 MTOE.
d) Tercapainya pemanfaatan energi primer per kapita pada tahun 2025 sekitar 1,4
TOE (Tonnes of Oil Equivalent) dan pada tahun 2050 sekitar 3,2 TOE.
e) Terpenuhinya penyediaan kapasitas pembangkit listrik pada tahun 2025 sekitar
115 GW (Gigawatt) dan pada tahun 2050 sekitar 430 GW.
f) Tercapainya pemanfaatan listrik per kapita pada tahun 2025 sekitar 2.500 kWh
(Kilowatt-hours) dan pada tahun 2050 sekitar 7 .000 kWh.
g) Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada tahun 2025 yang
diselaraskan dengan target pertumbuhan ekonomi.
h) Tercapainya penurunan intensitas energi final sebesar l (satu) persen per tahun
pada tahun 2025.
i) Tercapainya rasio elektrifikasi sebesar 85% pada tahun 2015 dan mendekati
sebesar 100% pada tahun 2020.
j) Tercapainya rasio penggunaan gas rumah tangga pada tahun 2015 sebesar 85%.
C. Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Energi Nasional
Kebijakan utama, meliputi:
1) Ketersediaan energi untuk kebutuhan nasional.
2) Prioritas pengembangan energi.
3) Pemanfaatan sumber daya energi nasional.
4) Cadangan energi nasional.