Abstract
Over Dimension Over Load (ODOL) is an excess load on the vehicle. By definition, overload
is a condition in which a vehicle carries a load that exceeds the specified load limit. While
Overdimension is a condition where the dimensions of the vehicle carrier are not in accordance with
production standards and regulatory provisions. The many negative impacts caused by ODOL; policy
intervention is needed so that the target of zero ODOL can be realized immediately. This research is
qualitative research that is a literature study (library research) that uses books and other literature as
the main research object. The results of this study conclude that the zero ODOL policy must be
realized immediately because many roads are damaged which causes many accidents, but requires
joint awareness of the importance of implementing this policy.
Keywords: ODOL, payload, literature study, Zero ODOL
Abstrak
Over Dimension Over Load (ODOL) merupakan kelebihan beban muatan pada
kendaraan. Secara definisi, overload adalah suatu kondisi dimana kendaraan mengangkut
muatan yang melebihi batas beban yang ditetapkan. Sementara Overdimension adalah suatu
kondisi dimana dimensi pengangkut kendaraan tidak sesuai dengan standar produksi dan
ketentuan peraturan. Banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan ODOL, diperlukan
intervensi kebijakan agar target zero ODOL dapat segera teralisasi. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang bersifat studi literatur (library research) yang
menggunakan buku-buku dan literatur-literatur lainnya sebagai objek penelitian yang
utama. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan zero ODOL harus segera
direalisasikan karena banyaknya jalanan yang rusak hingga menyebabkan banyaknya
kecelakaan, akan tetapi membutuhkan kesadaran bersama akan pentingnya penerapan
kebijakan ini.
Kata kunci: ODOL, muatan, studi literatur, Zero ODOL
PENDAHULUAN
Permasalahan angkutan barang terkait kendaraan ODOL seringkali meresahkan
sebab dampak yang ditimbulkan juga tidak ringan. Kendaraan / angkutan ODOL
menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti penurunan umur jalan, patahnya jembatan
atau kecelakaan. Perlu adanya kesadaran dan komitmen dari masyarakat serta stakeholder
untuk menyelesaikan permasalahan ODOL mengingat ODOL akan berdampak langsung
terhadap pemilik/ pengemudi angkutan seperti penurunan kecepatan dan tingginya biaya
operasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk mempertahankan umur jalan, menghindari
112
Jurnal Taguchi: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri p-ISSN 2798-964X
DOI Issue: 10.46306/tgc.v3i1 e-ISSN 2798-9658
kerusakaan dini jalan, menurunkan angka kecelakaan yang melibatkan angkutan barang
serta menurunkan biaya operasional (Gautama, et al., 2022)
Setiap tahun negara harus mengeluarkan biaya 43 triliun untuk memperbaiki jalan
yang rusak akibat truk obesitas. Kelebihan muatan berdasarkan penelitian yang dilakukan
bisa mengurangi sepertiga umur jalan kalau misalnya desain jalan itu 10 tahun, karena
adanya ODOL umur jalan menjadi hanya tiga tahun. (Antono, 2022)
Adapun undang- undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (selanjutnya disebut UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) merupakan aturan yang
dibuat oleh pemerintah guna mengatur kendaraan di jalan raya. Berdasarkan Pasal 1 angka
7 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dimaksud dengan kendaraan adalah suatu
sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan tidak
Bermotor. UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan juga mengatur tentang kriteria setiap
dimensi kendaraan bermotor di jalan raya karena setiap kendaraan memiliki
pengelompokannya menurut kelas jalannya masing masing (Nurrachmad & Hartanto, 2020)
Pengelompokan kendaraan didasarkan pada golongan kelas dari mulai kendaraan
kecil hingga kendaraan besar. Tujuan dari penggolongan kendaraan jalan adalah untuk
mencegah kerusakan jalan dan juga untuk mencegah kerusakan terhadap kendaraan
pengangkut beban yang mengangkutnya. Pasal 19 ayat (2) UU Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan telah mengatur bahwa pengelompokan jalan menurut kelas jalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
1. Jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran
panjang tidak melebihi 18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi
4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter dan muatan sumbu terberat 10 (sepuluh) ton;
2. Jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus)
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter, ukuran
paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter dan muatan sumbu terberat 8
(delapan) ton;
3. Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal dan lingkungan yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus)
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran
paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus) milimeter dan muatan sumbu terberat 8
(delapan) ton dan
4. Jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan
ukuran lebar melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang
melebihi 18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat
ribu dua ratus) milimeter dan muatan sumbu terberat lebih dari 10 (sepuluh) ton.
STUDI KEPUSTAKAAN
Pada perputaran ekonomi saat ini menyangkut pada transportasi . Terutama pada
transportasi angkutan barang. Karena saat ini harga BBM melonjak tinggi oleh karena itu
para pengusaha sering kali memaksakan truk untuk memaksimalkan angkutan, sehingga
terjadinya kelebihan beban muatan pada kendaraan tersebut. Kelebihan beban muatan ini
disebut dengan Over Dimension Over Load (ODOL)
Secara definisi, overload adalah suatu kondisi dimana kendaraan mengangkut
muatan yang melebihi batas beban yang ditetapkan. Sementara Overdimension adalah suatu
kondisi dimana dimensi pengangkut kendaraan tidak sesuai dengan standar produksi dan
ketentuan peraturan (Gautama, et al., 2022). ODOL tidak hanya menjadi permasalahan
113
Jurnal Taguchi: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri p-ISSN 2798-964X
DOI Issue: 10.46306/tgc.v3i1 e-ISSN 2798-9658
transportasi semata, melainkan sudah merembet ke sosial ekonomi karena masalah ini
rentan terjadi pada bagian hulu hingga hilir dari proses Logistik.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian kali ini penulis meneliti dengan cara mengkaji jurnal. Penelitian ini
adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat studi literatur (library research) yang
menggunakan buku-buku dan literatur-literatur lainnya sebagai objek penelitian yang
utama. Menurut (Zed, 2014) riset kepustakaan atau sering disebut juga studi pustaka adalah
serangkaian kegiatan penelitian yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, kemudian membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian tersebut. lebih
lanjut, (Sugiyono, 2018) mengatakan bahwa studi kepustakaan berkaitan dengan kajian
secara teori melalui referensi-referensi terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang
berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Penelitian kepustakaan ini tidak terlepas dari
literatur-literatur ilmiah. Dari kedua pendapat tersebut, maka penelitian kepustakaan
(library research) ini tidak terjun ke lapangan secara langsung untuk bertemu dengan
responden karena data-data diperoleh dari sumber pustaka berupa buku ataupun dokumen
yang kemudian dibaca, dicatat, dan dianalisis. Dalam hal penelitian kepustakaan ini,
peneliti mencari data kepustakaan berupa teori tentang transportasi muatan baran. Tidak
semua penelitian harus terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data primer.
Namun, adakalanya penelitian terbatas pada studi pustaka saja, seperti pada penelitian ini.
Menurut (Zed, 2014)ada tiga alasan pemilihan studi pustaka digunakan sebagai metode
penelitian, yakni karena (1) persoalan penelitian hanya bisa dijawab melalui penelitian
pustaka dan tidak mungkin mengharap data dari lapangan, (2) dilakukan studi
pendahuluan untuk memahami gejala yang ada di masyarakat, dan (3) data pustaka tetap
handal dalam menjawab persoalan penelitian. Adapun, alasan penelitian ini menggunakan
metode penelitian kepustakaan ialah karena (1) karakteristik pembelajaran dapat diketahui
melalui kajian terhadap buku-buku dan literatur-literatur yang relevan, dan (2) buku-buku
dan jurnal-jurnal terkait pembelajaran transportasi sudah cukup handal dalam menjawab
pertanyaan penelitian. Setiap penelitian tentu memerlukan tempat untuk meneliti, sama
seperti halnya penelitian kepustakaan ini. Jika penelitian lapangan, lokasi atau tempat
penelitian terbatas pada lokasi objek yang menjadi variabel penelitian. Namun, lain halnya
dengan library research ini yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. Penelitian jenis ini
dapat dilakukan dimana saja, dengan syarat terdapat literatur-literatur sebagai bahan
kajian. Adapun tempat untuk melakukan penelitian kepustakaan ini dilaksanakan di secara
online dengan mencari beberapa jurnal yang terkait dengan penelitian ini. Adapun waktu
yang digunakan dalam penelitian kepustakaan ini berlangsung dari tahun 2020-2022.
Langkah awal penelitian kualitatif dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang
diperlukan dari berbagai sumber data. Menurut (Arikunto, 2013) sumber data ialah subjek
dari mana data diperoleh.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan buku-
buku dan jurnal-jurnal hasil penelitian sebelumnya yang masih terkait dengan topik
penelitian, baik yang sudah ataupun yang belum dipublikasikan. Sebagai penelitian
kepustakaan (library research), maka sumber data yang akan dipaparkan pada penelitian ini
ialah bersumber dari paper yang berasal dari buku-buku dan jurnal-jurnal hasil penelitian
terkait ODOL. Setelah semua data terkumpul, tahap selanjutnya ialah analisis data dengan
melakukan pengkajian dan pembandingan terhadap data-data yang ditemukan secara
sistematis. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis isi
(content analysis). Analisis isi (content analisys) merupakan pembahasan yang bersifat
mendalam terhadap isi dari suatu informasi tercetak ataupun informasi tidak tercetak yang
bersumber dari internet.
114
Jurnal Taguchi: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri p-ISSN 2798-964X
DOI Issue: 10.46306/tgc.v3i1 e-ISSN 2798-9658
115
Jurnal Taguchi: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri p-ISSN 2798-964X
DOI Issue: 10.46306/tgc.v3i1 e-ISSN 2798-9658
KESIMPULAN
Dikutip dari 4 jurnal di atas peraturan ODOL sudah terdapat di Indonesia dan telah
diterapkan kedalam Undang - Undang yang mana harus diterapi keberadaannya, karena
kendaraan ODOL memberikan angka kecelakaan sebanyak 32%. Namun di Indonesia masih
banyak pelaku kendaraan ODOL dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah: Pertama,
loyalitas pelaku usaha terhadap konsumen, dimana konsumen yang merasa keberatan
dengan biaya pengiriman bisa ditekan dengan melakukan over capacity. Kedua, adanya
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha terkait dengan ODOL
disebabkan kurangnya ketegasan dan fungsi pengawasan dari pemerintah untuk dapat
tegak lurus membenahi permasalahan ODOL. Dengan begitu pemerintah harus mengikuti
peraturan pembuatan jalan yang baik dan benar untuk merancang jalanan yang awet, salah
satu caranya adalah dengan realisasi kebijakan zero ODOL. Realisasi zero ODOL ini harus
melibatkan kesadaran semua pihak pengguna jalan raya, akan besarnya dampak yang
diakibatkan oleh ODOL.
DAFTAR PUSTAKA
Antono, L. (2022). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ODOL DALAM UPAYA
MENINGKATKAN SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUATAN
ANGKUTAN BARANG. JURNAL ILMIAH MULTI DISIPLIN INDONESIA.
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Enggar Oktarinda, N. B. (2020). ANALISIS PENGARUH KENDARAAN ODOLTERHADAP
TINGKAT KECELAKAAN DI JALAN TOL.
116
Jurnal Taguchi: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri p-ISSN 2798-964X
DOI Issue: 10.46306/tgc.v3i1 e-ISSN 2798-9658
Gautama, N. W., Dewi, P. A., Sadri, P. D., Pribadi, O. S., Istiyanto, B., Soimun, A., . . .
Darmayanti, N. L. (2022). SOSIALISASI ZERO OVER DIMENSION OVER
LOADING (ODOL) KEPADA PENGEMUDI DAN PEMILIK ANGKUTAN
BARANG DI TERMINAL BARANG DISHUB KOTA DENPASAR. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat Semangat Nyata untuk Mengabdi.
Nurrachmad, R., & Hartanto. (2020). PENEGAKAN HUKUM TERHADAP
PELANGGARAN YANG DILAKUKAN GOLONGAN KENDARAAN YANG
MELEBIHI TONASE OLEH DINAS PERHUBUNGAN.
Rozi, S. (2021). SANKSI TERHADAP PELANGGARAN TRANSPORTASI DARAT ODOL
(OVERDIMENSION OVERLOADING)DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN.
Sudiro, N. R. (2022). TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA SEBAGAI PENGANGKUT
BARANGYANG OVER DIMENSION & OVERLOAD (ODOL)
BERDASARKANUNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG
LALU LINTASDAN ANGKUTAN JALAN.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuntitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Sutoyo, A. D. (2022). PENERAPAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN YANG TEPAT
UNTUK ANTISIPASI KERUSAKAN DINI AKIBAT KENDARAAN “ODOL”.
Zed, M. (2014). Metode penelitian kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
117