Anda di halaman 1dari 7

Qatrunada Quarta Hoepoedio

2106653943
Hukum dan HAM
Paralel B

Kewajiban Hak Asasi Manusia Negara

Kewajiban Hak Asasi Implementasi Kewajiban HAM Implementasi Kewajiban HAM Landasan Hukum
Manusia (“HAM”) Negara Terhadap Hak Ekonomi, Negara Terhadap Hak Sipil dan
Negara Sosial, dan Budaya Politik
Menghormati (to respect) 1. Negara memberikan perhatian 1. Negara memberikan 1. Pasal 28, 28C, 28I, 29 ayat
besar terhadap hak-hak pekerja, kesempatan dan kebebasan (2) Undang-Undang Dasar
Negara sebagai suatu menghormati para serikat kerja, kepada setiap warga negara Negara Republik
entitas yang berdaulat dan memperbaiki kondisi kerja untuk membentuk suatu Indonesia Tahun 1945
mengakomodasi dengan upah yang sesuai dan serikat atau organisasi (“UUD NRI 1945”).
perlindungan HAM jaminan sosial yang kuat. sendiri, seperti mendirikan 2. Pasal 2 ayat (1)
dengan cara menahan diri 2. Negara mengakui dan partai politik sesuai dengam International Covenant on
untuk tidak menghormati keberagaman Undang-Undang Nomor 2 Civil and Political Rights
mengintervensi hak warga budaya dan bahasa, juga Tahun 2011 tentang (“ICCPR”) dan
negara dalam menikmati berkomitmen untuk Perubahan atas Undang- International Covenant on
HAM. mendukung dan memelihara Undang Nomor 2 Tahun 2008 Economic, Social, and
identitas budaya masyarakat tentang Partai Politik. Cultural Rights
adat dan kelompok etnis 2. Negara tidak melarang atau (“ICESCR”):
minoritas. mengharamkan suatu ajaran “Setiap Negara Pihak pada
Kovenan ini berjanji untuk
agama tertentu dan tidak
menghormati dan menjamin
memelihara kebijakan hak-hak yang diakui dalam
Kovenan ini bagi semua
diskriminatif terhadapnya.
orang yang berada dalam
wilayahnya…”
3. Pasal 18 ayat (4) ICCPR:
“Negara Pihak dalam
Kovenan ini berjanji untuk
menghormati kebebasan
orang tua…”
4. Pasal 69 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi
Manusia (“UU HAM”):
“Setiap hak asasi manusia
seseorang menimbulkan
kewajiban dasar dan
tanggung jawab untuk
menghormati hak asasi
orang lain secara timbal
balik serta menjadi tugas
Pemerintah untuk
menghormati, melindungi,
menegakkan, dan
memajukannya.”
Melindungi (to protect) 1. Negara menyusun dan 1. Negara Indonesia 1. Pasal 28E, 28H ayat (1)
menerapkan regulasi yang memperkuat lembaga dan UUD NRI 1945.
Negara mengambil mengatur hak-hak pekerja. mekanisme penegakan hak 2. Pasal 9, 40 UU HAM.
langkah dalam 2. Negara berupaya melindungi asasi manusia. Komisi
memastikan bahwa tidak tempat hidup dan sumber daya Nasional Hak Asasi Manusia
ada pihak yang alam, berkomitmen dalam bekerja untuk melindungi dan
mengganggu penikmatan mengatasi deforestasi, memajukan hak asasi
hak asasi setiap warga meningkatkan pengelolaan manusia di seluruh negeri.
negaranya. Dalam hal ini, sumber daya alam, dan 2. Negara memperbolehkan
negara dapat memberikan mengurangi dampak negatif adanya peran aktif organisasi
jaminan perlindungan, terhadap lingkungan, masyarakat sipil di Indonesia
juga mengambil tindakan- 3. Negara menyusun kebijakan dalam memperjuangkan hak
tindakan preventif dari yang melindungi keberagaman sipil dan politik, mengawasi
segala bentuk pelanggaran budaya dan bahasa, yang juga pemerintah, memperjuangkan
terhadap HAM, baik yang meliputi upaya pelestarian hak-hak warga, dan
dilakukan oleh negara itu budaya daerah, mendukung berkontribusi dalam
sendiri ataupun unsur non- seni dan budaya tradisional, pembangunan demokrasi.
negara. serta mempromosikan
keberagaman budaya di seluruh
negeri dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan.
Memenuhi (to fulfil) 1. Negara, terkhusus pemerintah 1. Negara menyusun program, 1. Pasal 9, 38, dan 41 UU
Indonesia telah meluncurkan regulasi, dan mengalokasikan
berbagai program bantuan anggaran secara khusus untuk HAM.
Negara harus melakukan sosial untuk membantu menjamin pemulihan bagi 2. Pasal 28E, 28H ayat (1),
tindakan-tindakan nyata kelompok masyarakat yang warga negara yang menjadi dan 34 ayat (3) UUD NRI
dalam menjamin rentan, seperti Program korban pelanggaran HAM. 1945.
pemenuhan HAM setiap Keluarga Harapan, Bantuan
warga negara agar proses Pangan Non-Tunai, dan Kartu
penikmatannya dapat Indonesia Pintar untuk
berjalan tanpa gangguan mendukung pendidikan anak-
dan ancaman dari pihak anak dari keluarga miskin.
manapun. 2. Negara melakukan perbaikan
infrastruktur kesehatan di
seluruh negeri dan mengusung
Program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) untuk
memberikan akses kesehatan
yang lebih luas dan terjangkau
bagi seluruh penduduk.
3. Negara meluncurkan program-
program pemberdayaan
ekonomi masyarakat, seperti
Program Kelompok Usaha
Bersama, bertujuan untuk
meningkatkan keterlibatan
masyarakat dalam kegiatan
ekonomi dan meningkatkan
pendapatan kelompok
masyarakat tertentu.

Kesimpulan
Dari ketiga kewajiban negara atas HAM, dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga kewajiban tersebut berjalan secara bersamaan. Negara tidak
boleh mengintervensi hak-hak warga negara sekaligus mengambil tindakan-tindakan untuk mengakomodasi pemenuhan hak asasi dan mecegah
terjadinya ancaman terhadap hak tersebut. Hal ini karena pada dasarnya setiap negara merupakan pihak yang wajib menghormati hak-hak yang
diakui di dalam hukum HAM internasional. Artinya, negara merupakan perangkat yang memangku kewajiban (duty bearer) dalam perwujudan
perlindungan HAM warga negara.

Sementara itu, antara kedua bentuk hak asasi (hak ekonomi, sosial, dan budaya, serta hak sipil politik) memiliki perbedaan, yakni bahwa hak
sipil politik lebih condong kepada kebebasan individu dalam konteks politik dan hukum. Hak sipil politik melihat manusia sebagai warga negara
dari suatu negara sehingga negara dalam hal ini adalah penjamin atas kebebasan individu setiap warga negaranya tanpa campur tangan
pemerintah yang terlalu berpengaruh. Sedangkan hak ekonomi, sosial, dan budaya lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan material dan
kesejahteraan sosial seorang manusia. Meskipun begitu, keduanya saling terkait dan sama-sama berperan signifikan dalam kesejahteraan dan
keadilan seluruh rakyat Indonesia. Maka dari itu, pemerintah memiliki andil yang kuat dalam mengupayakan kedua hak asasi tersebut terpenuhi
sesuai dengan keadilan sosial yang tercantum dalam konstitusi.
DAFTAR PUSTAKA

I. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Tentang Hak Asasi Manusia, UU Nomor 39 Tahun 1999. LN Tahun 1999 No. 165 TLN No. 3886.

II. BUKU
Smith, Rhona K.M. Et al. Hukum Hak Asasi Manusia. Ed. 1. Cet.1. Yogyakarta: PUSHAM UII, 2008.

III. ARTIKEL
Maulana, Mohammad. “Tanggung Jawab Negara dalam Pemenuhan HAM di Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya.” Jurnal Qisthosia:
Jurnal Syariah dan Hukum. Vol. 1. No. 2 (2020).
Hlm. 107—129.

IV. DOKUMEN INTERNASIONAL


International Covenant on Civil and Political Rights (diadopsi 16 Desember 1966, mulai berlaku 23 Maret 1976) 999 UNTS 171.

V. INTERNET
Armiwulan, Hesti. “Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara dalam Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945.” Pusdik.mkri.id. 3
November 2021. Tersedia pada
https://pusdik.mkri.id/materi/materi_246_3.%20Jami
nan%20HKWN_Dr.%20Hesti%20Armiwulan.pdf.
Diakses pada 11 Februari 2024.
Chrisbiantoro. “Kewajiban Negara dalam Penanganan Kasus-Kasus Pelanggaran HAM dan Pelanggaran HAM yang Berat di Indonesia:
Buku Panduan Mengukur Kewajiban Negara.”
Kontras.org. Tersedia pada https://kontras.org/wp-
content/uploads/2019/07/kewajiban-negara-fix-
12.pdf. Diakses pada tanggal 11 Februari 2024.
Taqiyya, Saufa Ata. “3 Kewajiban Pokok Negara dalam Hukum HAM Internasional.” Hukumonline.com. 21 April 2022. Tersedia pada
https://www.hukumonline.com/klinik/a/3-kewajiban-
pokok-negara-dalam-hukum-ham-internasional-
lt62611e31941a4. Diakses pada tanggal 11 Februari
2024.

Anda mungkin juga menyukai