Anda di halaman 1dari 9

HAK ASASI MANUSIA DALAM HUKUM POSITIF

DENGAN KONSEP CONSTITUTIONAL IMPORTANCE

MUH NUGRAHA 202110124


MANAJEMEN (A)

Mukmin Muhammad
Program Doktor Ilmu Hukum, Univrsitas Muslim Indonesia
email : m4ukmintomy48048@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan fakta sejarah, Hak Asasi Manusia muncul karena adanya penindasan
terhadap manusia oleh penguasa yang tiran, sehingga menimbulkan kesadaran
menyangkut harkat dan martabat manusia. Meskipun pengertian HAM baru dirumuskan
secara eksplisit pada abad ke-18, asal mula pendapat dari segi hukum dan prinsip
dasarnya sudah lebih dulu eksis jauh ke belakang dalam sejarah.
Makna kebebasan dalam perspektif Hak Asasi Manusia secara Universal dapat
dilihat pada Preamble Universal Declaration of Human Rights 1948 yang menyatakan
bahwa: selaras dengan nilai-nilai kebebasan dalam perspektif Hak Asasi Manusia
(HAM)
Doktrin tentang Hak Asasi Manusia sekarang ini sudah diterima secara universal
sebagai a moral, political, and legal framework and as a guideline dalam membangun
dunia yang lebih damai dan bebas dari ketakutan dan penindasan serta perlakuan yang
tidak adil. Oleh
karena itu, dalam paham negara hukum, jaminan perlindungan hak asasi manusia
dianggap sebagai ciri yang mutlak harus ada di setiap negara yang dapat disebut
rechtsstat. Bahkan, dalam perkembangan selanjutnya, jaminan-jaminan hak asasi
manusia itu juga diharuskan tercantum dengan tegas dalam undang-undang dasar atau
konstitusi tertulis negara demokrasi konstitusional (constitutional democracy), dan
dianggap sebagai materi terpenting yang harus ada dalam konstitusi, di samping materi
ketentuan lainnya, seperti mengenai format kelembagaan dan pembagian kekuasaan
negara dan mekanisme hubungan antar lembaga negara.

Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Meraja Journal 31
Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Konstitusi, Tanggung Jawab Negara
PENDAHULUAN benar memenuhi hak untuk tidak disiksa
secara nyata.
Kewajiban negara menyangkut Andre Sujatmoko (2015: 59)
HAM secara internasional diatur dalam menyatakan bahwa: Secara Hukum,
berbagai instrumen hukum HAM negara merupakan pihak yang
internasional, antara lain, seperti dalam berkewajiban untuk melindungi
UDHR, ICCPR dan yang telah di sebut (Protect), menjamin (ensure) dan
sebelumnya, Konvensi Anti Penyiksaan memenuhi (fulfill) HAM. Mengapa
(Convention Against Toture/ CAT). demikian?. Karena, negara merupakan
Adapun di tingkat nasional, kewajiban pihak yang memiliki kekuasaan
negara menyangkut HAM diatur dalam (Power). Dalam kaitannya dengan HAM
peraturan perundang-undangan negara dituntut untuk tidak
nasional, misalnya dalam konstitusi menyalahgunakan kekuasaannya
dan undang-undang. (abuse of power). Pengertian negara di
sini, mencakup tidak saja pemerintah
Secara konkret kewajiban negara
(eksekutif), tetapi juga legislatif dan
menyangkut Hak Asasi Manusia
yudikatif. Termasuk di dalamnya
(HAM) diwujudkan dengan
adalah seluruh aparatur negara/aparat
melindungi HAM setiap individu dari
penegak hukum.
penyalahgunaan kekuasaan negara,
menjamin eksistensi HAM setiap Dalam Undang-Undang Dasar
individu dalam ketentuan hukum Republik Indonesia Tahun 1945
maupun di dalam pelaksanaannya dan sebelum di ubah dengan perubahan
memenuhi HAM setiap individu. Kedua pada tahun 2000, hanya memuat
Misalnya terhadap hak untuk tidak sedikit ketentuan yang dapat dikaitkan
disiksa (right not to be tortured), negara dengan pengertian hak asasi manusia.
harus membuat aturan hukum yang Pasal-pasal yang biasa dinisbatkan
melarang praktik-praktik penyiksaan dengan pengertian hak asasi manusia
untuk melindungi setiap indvidu dari itu adalah:
tindak penyiksaan. Negara juga harus 1. Pasal 27 Ayat (1) yang
menjamin bahwa setiap individu harus berbunyi, “Segala warga negara
benar-benar bebas dari tindak bersamaan kedudukannya di
penyiksaan. Negara juga harus benar- dalam hukum dan pemerintahan

32 Meraja Journal Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Mukmin Muhammad

wajib menjunujung hukum dan ”Fakir miskin dan anak terlantar


pemerintahan itu dengan tidak ada dipelihara oleh negara”.
kecualinya” Namun, jika diperhatikan dengan
2. Pasal 27 Ayat (2) yang sungguh-sungguh, hanya satu
berbunyi, “Tiap-tiap warga ketentuan saja yang memang benar-
negara berhak benar memberikan jaminan
atas pekerjaan dan penghidupan konstitusional atas hak asasi manusia,
yang layak bagi kemanusiaan, ” yaitu pasal 29 ayat (2) yang
3. Pasal 28 yang berbunyi, menyatakan “Negara menjamin
“Kemerdekaan berserikat dan kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk
berkumpul, mengeluarkan pikiran memeluk agamanya masing-masing dan
dengan lisan dan tuisan dan untuk beribadat menurut agamanya dan
sebagainya ditetapkan dengan kepercayaannya itu”. Sementara itu,
undang-undang, ”. ketentuanketentuan yang lain, sama
sekali bukanlah rumusan tentang hak
4. Pasal 29 Ayat (2) yang asasi manusia atau Human Rights,
berbunyi, “Negara menjamin melainkan hanya ketentuan mengenai
kemerdekaan tiap-tiap penduduk hak warga negara atau The citizen’rights
untuk memeluk agamanya atau biasa jugadi sebut the citizens’
masing-masing dan untuk constitutional rights. Hak konstitusional
beribadat menurut agamanya dan warga negara hanya berlaku bagi orang
kepecayaannya itu”. yang berstatus sebagai warga negara,
5. Pasal 30 Ayat (1) yang sedangkan bagi orang asing tidak di
berbunyi, “Tiap-tiap warga jamin. Satusatunya yang berlaku bagi
negara berhak dan wajib ikut serta tiap-tiap penduduk, tanpa
dalam usaha pembelaan negara, ”. membedakan status
kewarganegaraannya adalah Pasal 29
6. Pasal 31 Ayat (1) yang
ayat (2) tersebut. Selain itu, ketentuan
berbunyi, ”Tiap-tiap warga
pasal 28 dapat dikatakan memang
negara berhak mendapat
terkait dengan ide hak asasi manusia.
pengajaran, ”.
Akan tetapi, pasal 28 Undang-Undang
7. Pasal 34 yang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
berbunyi. belum memberikan jaminan

Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Meraja Journal 33
konstitusional secara langsung dan memahami konsepsi tentang Hak Asasi
tegas mengenai adanya ‘kemerdekaan Manusia itu secara lengkap dan
berserikat dan berkumpul, serta historis, ketiga instrumen hukum
kemerdekaan mengeluarkan pikiran UndangUndang Dasar Republik
dengan lisan dan tulisan’ bagi setiap Indonesia
orang, Pasal 28 hanya menentukan Tahun 1945, TAP MPR Nomor XVII/
bahwa hal ikhwal mengenai
MPR/1998 dan UU Nomor 39 Tahun
kemerdekaan berserikat dan
1999 tentang hak asasi manusia
berkumpul, serta mengeluarkan
tersebut dapat dilihat dalam kontinum.
pikiran dengan lisan dan tulisan itu
Secara keseluruhan dapat dikatakan
masih akan ditetapkan dengan undang-
bahwa ketentuan-ketentuan tentang
undang.
hak-hak asasi manusia yang telah di
PEMBAHASAN
adopsikan ke dalam sistem hukum dan
konstitusi Indonesia itu berasal dari
Kewajiban Konstitusional Negara berbagai konvensi internasional dan
dalam Menata HAM. deklarasi universal tentang hak asasi
manusia serta berbagai instrumen
Sekarang, setelah Perubahan Kedua hukum internasional lainnya.
Undang-Undang Dasar Republik
Setelah Perubahan Kedua pada
Indonesia Tahun 1945 pada tahun 2000,
2000, keseluruhan materi ketentuan
ketentuan mengenai hak asasi manusia
hak-hak asasi manusia dalam Undang-
dan hak-hak warga negara dalam UUD
Undang Dasar Republik Indonesia
1945 telah mengalami perubahan yang
Tahun 1945, yang apabila digabung
sangat mendasar. Materi yang semula
dengan berbagai ketentuan yang
hanya berisi tujuh butir ketentuan.
terdapat dalam undangundang yang
Setya Arinanto (2000: 21) berkenaan dengan hak asasi manusia,
menyatakan bahwa Pasal-pasal tentang dapat kita kelompokkan dalam empat
hak asasi manusia itu sendiri, terutama kelompok yang berisi 37 butir
yang termuat dalam pasal 28A sampai ketentuan. Di antara keempat
dengan Pasal 28J, pada pokoknya kelompok hak asasi manusia tersebut,
berasal dari rumusan TAP MPR Nomor terdapat hak asasi manusia yang tidak
XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia. Oleh karena itu, untuk

34 Meraja Journal Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Mukmin Muhammad

dapat dikurangi dalam keadaan apa sehingga dapat disebut memilikí


pun atau nonderogable rights, yaitu: ”constitutional importance” yang sama
1. Hak untuk hidup; dengan yang disebut eksplisit dalam
Undang-Undang Dasar Republik
2. Hak untuk tidak di siksa; Indonesia Tahun 1945 . Sesuai dengan
3. Hak kemerdekaan pikiran dan prinsip “kontrak sosial” (social contract),
hati nurani; maka setiap hak yang terkait dengan
warga negara dengan sendirinya
4. Hak beragama;
bertimbal balik dengan kewajiban
5. Hak untuk tidak diperbudak; negara untuk memenuhinya. Demikan
6. Hak untuk diakui sebagai pula dengan kewenangankewenangan
pribadi di hadapan hukum ; konstitusional yang dimiliki oleh
dan negara melalui organorgannya juga
bertimbal balik dengan kewajiban-
7. Hak untuk tidak dituntut atas
kewajiban konstitusional yang wajib
dasar hukum yang berlaku
ditaati dan dipenuhi oleh setiap warga
surut.
negara.
Jimly Ashiddiqie (2006: 365)
Dalam hubungan ini, sesuai dengan
menyatakan bahwa: Hak-hak tersebut
empat rumusan tujuan bernegara di
di atas ada yang termasuk kategori hak
atas, setiap warga negara berhak atas
asasi manusia yang berlaku bagi semua
tuntutan pemenuhan tanggung jawab
orang yang tinggal dan berada dalam
negara dalam meningkatkan
wilayah hukum Republik Indonesia,
kesejahteraan umum dan
dan ada pula yang merupakan hak
mencerdaskan kehidupan bangsa serat
warga negara yang berlaku hanya bagi
dalam melindungi segenap bangsa dan
warga negara Republik Indonesia.
seluruh tumpah darah Indonesia, dan
Hakhak dan kebebasan tersebut ada
dalam turut aktif dalam pergaulan
yang tercantum dalam Undang-
dunia berdasarkan prinsip
Undang Dasar Republik Indonesia
kemerdekaan, perdamaian abadi dan
Tahun 1945 dan ada pula yang
keadilan sosial. Keempat tujuan ini
tercantum hanya dalam undang-
tidak hanya bersifat kolektif, tetapi juga
undang tetapi memiliki kualitas yang
bersifat individual bagi setiap warga
sama pentingnya secara konstitusional
negara Republik Indonesia.

Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Meraja Journal 35
Kewajiban dan Tanggung Jawab pajak dan nilai pajak tidak boleh di
Warga Negara. tentukan sepihak oleh pemerintah, dan
lembaga perwakilan rakyat. Dengan
Di samping itu, ada pula kewajiban
demikian, antara dimensi hak dan
dan tanggung jawab negara untuk
kewajiban dan antar warga negara dan
menjamin agar semua ketentuan
orga negara dapat dikatakan saling
tentang hak-hak dan kebebasan asasi
umpan balik.
manusia ataupun hak dan kebebasan
warga negara seperti tersebut diatas, di
HAM dalam Undang-Undang Nomor
hormati dan dipenuhi dengan
39 Tahun 1999.
sebaikbaiknya. Sebaliknya, setiap
warga negara juga wajib memenuhi Tanggal 8 September 1999
tanggung jawabnya untuk merupakan tonggak sejarah bagi
menghormati dan mematuhi segala hal kebangkitan kembali HAM yang telah
yang berkaitan dengan kewenangan lama diabaikan oleh rezimrezim
konstitusional organ negara yang sebelumya, dengan DPR telah
menjalankan fungsifungsi kekuasaan mengesahkan rancangan
kenegaraan menurut undang-undang UndangUndang HAM menjadi
dasar dan peraturan perundang- undangundang HAM Nomor 39 tahun
undangan yang berlaku. Oleh karena 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
itu, timbul doktrin seperti misalnya, no apabila dilihat dari aspek
representation without taxation ataupun penghormatan serta perlindungan
no taxation without representation. terhadap Hak Asasi Manusia secara
Demikian pula juga tidak boleh ada formal pemberlakuan undang-undang
pengenaan beban atasa kekayaan tersebut merupakan kemajuan yang
warga negara berupa pungutan pajak menggembirakan, meskipun
yang dilakukan oleh pemerintah tanpa sebenarnya esensi-esensi penting
persetujuan rakyat melalui wakil- mengenai HAM telah tercantum pada
wakilnya. Bahkan, di beberapa negara, beberapa pasal Undang-Undang Dasar
ketentuan mengenai apa saja yang 1945 dan ketetapan MPR-RI No
dijadikan objek pajak dan besarnya XVII/MPR/1998.
nilai kena pajak diharuskan ditentukan Dalam Undang-Undang Nomor 39
dalam atau dengan undangundang. tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Artinya, penentuan mengenai obejk (HAM) diatur secara jelas mengenai

36 Meraja Journal Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Mukmin Muhammad

komisi nasional hak asasi manusia diskriminasi, berhak menikmati hakhak


(Komnas HAM). Sebelumnya, Komnas yang bersumber dan melekat pada
HAM ini di bentuk Pada Tanggal 7 Juni kewarganegaraannya serta wajib
1993 berdasarkan Keppres Nomor 50 melaksanakan kewajibannya sebagai
tahun 1993 tentang Komisi Nasional warga negara sesuai dengan ketentuan
Hak Asasi Manusia. peraturan yang berlaku.
Secara garis besar sesuai Pemerintah wajib dan bertanggung
undangundang Nomor 39 Tahun 1999, jawab dalam menegakkan, melindungi
pokok- pokok mengenai kebebasan dan menghormati hak asasi manusia
dalam HAM antara lain sebagai sesuai dengan amanat Undang-Undang
berikut: hak atas kebebasan pribadi: Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
“tidak seorang pun boleh diperbudak serta Undang-Undang Nomor 39
atau di perhamba, perbudakan atau Tahun 1999, kewajiban dan tanggung
perhambaan, perdagangan budak, jawab pemerintah meliputi
perdagangan wanita, dan perbuatan implementasi HAM dalam berbagai
berupa apapun yang tujuannya sektor kehidupan berbangsa dan
demikian dilarang. bernegara.
Setiap orang berhak atas keutuhan
pribadinya baik rohani maupun
jasmani, tidak boleh menjadi objek KESIMPULAN
penelitian tanpa persetujuan darinya.
Bebas memeluk agama dan beribadat 1. HAM ada yang tercantum dalam
menurut agamanya dan Undang-Undang Dasar Republik
kepercayaannya, bebas memilih dan Indonesia Tahun 1945 ada pula
mempunyai keyakinan politik, bebas yang tercantum dalam Undang-
berkumpul, berpendapat, Undang tapi memiliki kualitas
mengeluarkan dan menyebarluaskan yang sama pentingnya secara
pendapat sesuai hati nuraninya, konstitusional sehingga memiliki “
dengan memperhatikan nilai-nilai Constitutional Importance” yang
agama, kesusilaan, ketertiban, sama, maka negara wajib untuk
kepentingan umum dan keutuhan memenuhi hakhak warga negara.
bangsa. Setiap orang bebas memilih
kewarganegaraannya dan tanpa

Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Meraja Journal 37
2. Negara mempunyai kewajiban dan Buergentel, Thomas, 1995, International
tanggung jawab untuk menjamin Human Rights, St.Paul Min, West
HAM setiap warga negara Publishing.CO

dihormati dan dipenuhi Jimly Asshiddiqie, 2009, Pengantar Ilmu


sebaikbaiknya, sebaliknya warga Hukum Tata Negara, Rajawali Perss,
Jakarta.
negara juga wajib memenuhi
tanggung jawabnya untuk Muliadi, 2009, Hak Asasi Manusia Hakekat
menghormati dan mematuhi hal Konsep dan Implikasinya dalam
yang berkaitan dengan Perspektif Hukum dan Masyarakat.
kewenangan organ negara yang Concil of Europe, 1992, Human Rights in
menjalankan fungsi-fungsi International Law, Basic test
kekuasaan kenegaraan. Strasbourg, Europe

3. Pemerintah wajib dan bertanggung Masyhur Efendi, 2007, HAM dalam Dimensi
jawab dalam menegakkan, Yuridis, Sosial, Politik, Ghalia, Bogor.
melindungi dan menghormati hak Muliadi, 2009, Hak Asasi Manusia Hakekat
asasi manusia sesuai dengan Konsep dan Implikasinya dalam
amanat Undang-Undang Dasar Perspektif Hukum dan Masyarakat.
Republik Indonesia Tahun 1945 Satjipto Rahardjo, 1982, Ilmu Hukum,
serta Undang-Undang Nomor 39 Alumni, Bandung
tahun 1999. Kewajiban dan
Schooyans, M, 1981, Catalics and Human
tanggung jawab pemerintah Rights, Human Rights Teaching,
meliputi implementasi HAM dalam UNESCO, Vol II no 1.
berbagai sektor kehidupan
Sudikno Mertukusumo, 2014,
berbangsa dan bernegara.
Teori Hukum (Edisi Revisi), Cahaya
Atma
Pustaka, Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA Van Eikema Hommes, H.J.tanpa tahun,
Logica en rechtsvinding,
Andrey, Sudjatmoko, 2015, Hukum Hak Vrije
Asasi Manusia dan Hukum Humaniter, Universiteit
Rajawali Perss, Jakarta.
Wiarda, G, J.1983, 3
typen van rechtsvinding.W.E.J
Tjeenk Willink, Zwole

38 Meraja Journal Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Mukmin Muhammad

UNDANG-UNDANG

Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia.

Vol. 1, No. 2, Juni 2018


Meraja Journal 39

Anda mungkin juga menyukai