Anda di halaman 1dari 8

Lex Administratum, Vol. VI/No.

4/Sept-Des/2018

PENGATURAN HAK KONSTITUSIONAL WARGA eksekutif yang mencederai hak-hak dasar warga
NEGARA DAN BENTUK PERLINDUGAN HAK negara yang telah diatur di dalam konstitusi.
KONSTITUSI1 Banyak constitutional complaint yang diajukan
Oleh : Daniel Nicolas Gimon2 ke Mahkamah Konstitusi tidak dapat
terselesaikan.3
ABSTRAK Mahkamah Konstitusi kerap melakukan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk sidang berkaitan dengan pelanggaran terhadap
mengetahui bagaimana pengaturan hak konstitusi yang masuk dalam kewenangannya.
konstitusional warga negara dan bagaimana Namun terdapat hal mendasar yang masih
bentuk-bentuk perlindungan hak konstitusional. mengganjal di benak pencari keadilan yaitu,
Dengan menggunakan metode penelitian belum terbukanya fungsi Mahkamah Konstitusi
yuridis normative, disimpulkan: 1. Hak selaku lembaga yang dapat menampung dan
konstitusional adalah hak warga negara yang menyalurkan keluh resah (personal grievance)
dijamin dalam UUD 1945. Hak warga negara atau constitutional complaint sebagai upaya
timbul karena adanya jaminan UU dan yang luar biasa dalam mempertahankan hak-
peraturan dibawah UU. Dalam Pasal 27 ayat 2 hak konstitusional bagi setiap warga negara.4
UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara UUD 1945 tidak memberikan pengertian
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang tentang hak konstitusional. Dalam hukum
layak bagi kemanusiaan”. Pasal tersebut positife di Indonesia, istilah hak konstitusional
menjelaskan bahwa setiap individu sebagai baru muncul dalam UU No. 24 Tahun 2003 dan
anggota warga negara berhak untuk diberi pengertian sebagai “hak-hak yang diatur
mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
layak dalam kehidupan bermasyarakat, Indonesia Tahun 1945”.5
berbangsa, dan bernegara. Penghidupan yang Perlindungan hak konstitusional adalah
layak diartikan sebagai kemampuan dalam salah satu isu konstitusional yang mendasar.
melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, Oleh sebab itu ia penting mendapatkan
seperti: pangan, sandang, dan papan. 2. Uraian perhatian dan pengkajian yang mendalam
tentang bentuk perlindungan hak konstitusional karena beberapa alasan. Pertama, dilihat dari
sebagai pembatasan kekuasaan negara di atas konteks historis, sejarah konstitusi adalah
sekaligus merupakan uraian pengantar menuju sejarah mengenai pernyataan hak-hak,
pembahasan mengenai perlindungan terhadap sehingga hak-hak konstitusional bukanlah
hak-hak konstitusional. perlindungan terhadap bagian dari (in-corporated in) konstitusi.6
hak-hak konstitusional dimaksud bukan hanya Hak-hak konstitusional, yang bermula dari
dapat dilakukan melalui mekanisme peradilan, konsepsi tentang hak-hak induvidu (individual
tetapi melalui mekanisme di luar peradilan. rights) yang diturunkan dari pemikiran tentang
Kata kunci: Pengaturan hak konstitusional, hak-hak alamiah (natural rights),7 tatkala telah
warga negara dituangkan ke dalam menjadi bagian dari
konstitusi, maka ia akan mengikat seluruh
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
Menurut I Dewe Gede Palguna, setidaknya terdapat 30
Terdapat banyak jalan dan kemungkinan
perkara judicial review dari tahun 2003 2010 yang secara
terjadinya pelanggaran hak-hak konstitusional subtansi berisi gugatan konstitusional (constitutional
warga negara, baik oleh tindakan dari penguasa complaint).
4
maupun oleh pihak-pihak lain. Belum ada Zaka Firman Aditya, Kewenangan Mahkamah
perlindungan konstitusional berpotensi Konstitusional Dalam Menyelesaikan Perkara
Constitutional complaint Berdasarkan Undang-Undang
memunculkan celah hukum yaitu pelanggaran Dasar Tahun
hak-hak dasar berupa suatu produk peraturan 1945, Vol. 3 No. 1, Unnes Law Journal, 2014, hlm 39
5
perundangan-perundangan ataupun tindakan Pasal 51 ayat (1) jo Penjelasan Pasal 51 ayat (1) UU
No.24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
6
Ernest Baker, 1959, Reflection on Government, Oxford
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing: Leonard S. University Press, hlm. 30-31.
7
Tindangen, SH., MH; Harly S. Muaja, SH.,MH Lihat Durga Das Basu, 2003, Human Rights in
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Constitutional Law, Wadhwa and Company, New Delhi-
15071101282 Nagpura-Agra, khususnyahlm. 48-78 dan hlm. 107-135.

173
Lex Administratum, Vol. VI/No. 4/Sept-Des/2018

cabang kekuasaan negara.8 Oleh sebab itu, 2. Bagaimana bentuk-bentuk perlindungan hak
pentaatan terhadap hak-hak tersebut haruslah konstitusional ?
dapat dipaksakan (enforceable).9
Dalam penafsiran Wirjono Projodikoro, C. Metode Penelitian
constituer dalam pemakaian istilah konstitusi Penelitian ini adalah penelitian hukum
bisa diartikan sebagai peraturan dasar (awal) normatif. Menurut Soerjono Soekanto dan Sri
mengenai pembentukan suatu negara.10 Mamudji, pada penelitian hukum normatif,
Konstitusi dapat berupa hukum dasar bahan pustaka merupakan data dasar yang
tertulis yang lazim disebut Undang-Undang dalam ilmu penelitian digolongkan sebagai data
Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Tidak sekunder. Data utama penelitian ini adalah data
semua negara memiliki konstitusi tertulis atau sekunder yang diperoleh dari berbagai bahan
Undang-Undang Dasar. Dalam penyusunan hukum yang meliputi bahan hukum primer,
suatu konstitusi tertulis, nilai-nilai dan norma bahan hukum sekunder, dan bahan hukum
dasar yang hidup dalam masyarakat dan dalam tersier
praktek penyelenggaraan negara turut
mempengaruhi perumusan suatu norma ke PEMBAHASAN
dalam naskah Undang-Undang Dasar.11 A. Pengaturan Hak Konstitusional Warga
Negara demokrasi harus menjamin Negara
penyelenggaaranya berdasarkan atas hukum Indonesia merupakan negara hukum yang
yang berlaku di negara tersebut, maka perlu bertumpu pada konstitusi yang pada dasarnya
adanya perlindungan terhadap hak memiliki korelasi yang sangat jelas dengan
konstitusional yang dijamin oleh konstitusi atau kedaulatan rakyat yang dijalankan secara
Undang-Undang Dasar, baik jaminan itu domokratis. Dalam setiap demokrasi,
dinyatakan secara tegas maupun tersirat. ketertiban rakyat dalam proses dan
Karena dicantumkan dalam konstitusi atau keberlangsungan suatu negara adalah sebuah
Undang-Undang Dasar, maka ia menjadi bagian esensi dari teori tersebut.
dari konstitusi atau Undang-Undang Dasar Dimana kedudukan warga negaranya
sehinga seluruh cabang kekuasan negara wajib memiliki makna yang isitimewa yaitu, setiap
menghormatinya. Oleh sebab itu harus ada warga negara dalam negara yang demokratis
jalan hukum sebagai mekanisme untuk merupakan bagian dari pemilik kedaulatan.
mewujudkan perlindungan tersebut, sehingga Artinya, bahwa rakyat memiliki kekuasaan
warga negara dapat mempertahankan hak mutlak, tertinggi, tidak terbatas, negara yang
konstitusionalnya bilamana terjadi dapat dikatakan berkedaulatan rakyat apabila
pelanggaran.12 rakyat berperan serta langsung maupun tidak
langsung menentukan nasib dan masa depan
B. Perumusan Masalah negara. Jadi, negara yang berkedaulatan rakyat
1. Bagaimana pengaturan hak konstitusional merupakan negara yang demokrasi yang
warga negara ? kekuasaannya berasal dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat.13
8
Sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan
Pasal 1 (3) Konstitusi Jerman (Grundgesetz), misalnya,
Undang-Undang Dasar 1945, Alinea IV yang
dengan tegas menyatakan, “The following basic rights are
binding on legislature, executive, and judicial as directly antara lain menegaskan salah satu dasar negara
valid law”. yang berbunyi
9
Imtiaz Omar, 1998, Constitutional Law, Butterworths, ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
Sydney-Adelaide-Brisbane-Canbera Melbourne-Perth, kebijaksanaan dalam
hlm. 245.
10
Wirjono Projodikoro dalam Muhammad Erwin,
permusyawaratan/perwakilan”14. Kemudian
Pendidikan kewarganegaraan Republik Indonesia, PT Pasal 1 ayat (2) Batang Tubuh Undang-Undang
Reflika Aditama, Bandung, 2010, hlm. 87. Dasar 1945 menegaskan bahwa, “kedaulatan
11
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
Indonesia, Konstitusi Press, Jakarta, 2005, hlm 35.
12 menurut UUD 1945 dan pada ayat (3) UUD
I Dewa Gede Palguna, Pengaduan Konstitusional
(constitutional complaint) Upaya Hukum terhadap
13
Pelanggaran Hak-Hak Konstitusional Warga Negara, Sinar Jimly Asshiddiqie, Op. Cit., hlm 141.
14
Grafika, 2013, Jakarta, hlm 1. Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-IV

174
Lex Administratum, Vol. VI/No. 4/Sept-Des/2018

1945 menyebutkan”Negara Indonesia adalah dan wajib ikut serta dalam upaya
negara hukum”. Jadi dapat diketahui bahwa pembelaan negara”.
negara Indonesia adalah negara hukum dimana 5. Hak ikut serta dalam pertahanan negara,
kedaulatannya berada ditangan rakyat yang tercantum dalam Pasal 30 ayat (1) UUD
memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu 1945, yang menyatakan bahwa: “Tiap-
negara. tiap warga negara berhak dan wajib ikut
Dari pernyataan diatas tersebut jelas bahwa serta dalam usaha pertahanan keamanan
Indonesia sebagai negara demokrasi yang tidak negara”.
dapat dibantah. Kata “kerakyatan” dan 6. Hak untuk mendapatkan pendidikan,
“kedaulatan adalah di tangan rakyat” itulah tercantum dalam Pasal 31 ayat (1) dan
yang menunjukan asas demokrasi, artinya (2) UUD 1945 yang berbunyi:
kekuasaan sepenuhnya berada di tangan rakyat a. Setiap warga negara berhak
(warga negara).15 mendapatkan pendidikan.
Di dalam hukum, setiap warga negara b. Setiap warga negara wajib mengikuti
memiliki kesamaan dan kedudukannya. Jadi, pendidikan dasar dan pemerintah
maksud dari memiliki kesamaan dan kedudukan wajib
yaitu, di hadapan hukum setiap warga negara membiayainya.
memiliki kesamaan dan kedudukannya tidak 7. Hak untuk mengembangkan dan
ada yang dapat membedakannya sehingga pada memajukan kebudayaan nasional
umumnya semua warga negara memiliki hak Indonesia, tercantum dalam Pasal 32
dan kewajiban yang sama. UUD 1945.
Hak dan kewajiban warga negara tersebut 8. Hak untuk mendapatkan kesejahteraan
tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal sosisal, tercantum dalam Pasal 33 ayat
34 UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban (1) sampai (5) UUD 1945.
tersebut antara lain: 9. Hak mendapatkan jaminan sosial, yang
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan tercantum dalam Pasal 34 UUD 1945
yang layak, tercantum dalam Pasal 27 berbunyi: “Fakir miskin dan anak-anak
ayat (2) UUD 1945, yaitu: “Tiap-tiap terlantar dipelihara oleh negara”.
warga negara berhak atas pekerjaan dan Disamping adanya hak dan kewajiban warga
penghidupan yang layak bagi negara terhadap negara, dalam UUD 1945 hasil
kemanusiaan”. amandemen 1 telah dicantumkan adanya Hak
2. Hak berpendapat, tercantum dalam Pasal Asasi Manusia. Ketentuan mengenai Hak Asasi
28 UUD 1945, yaitu: “Kemerdekaan Manusia ini merupakan langkah maju dari
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan bangsa Indonesia untuk menuju kehidupan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan konstitusional yang demokratis.16 Hak Asasi
sebagaimana ditetapkan dengan Undang- Manusia tersebut merupakan anugerah dari
Undang”. Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati,
3. Hak kemerdekaan memeluk agama, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
tercantum dalam Pasal 29 ayat (1) dan hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi: kehormatan serta perlindungan harkat dan
a. Negara berdasarkan atas Ketuhaanan martabat manusia.17
Yang Maha Esa. Hubungan antara hak warga negara dengan
b. Negara menjamin kemerdekaan tiap- Hak Asasi Manusia tersebut dimana dalam
tiap penduduk untuk memeluk penyelenggaraan ketatanegaraan di Indonesia
agamanya hak-hak tersebut diwujudkan dalam suatu
masing-masing dan untuk beribadat legitimasi hukum yang terdapat pada batang
menurut agamanya dan
16
kepercayaannya itu. Winarno, Paradigma Baru Pendidikan
4. Hak membela negara, tercantum dalam Kewarganegaraan, PT Bumi Aksara, Jakarta, CTK Keenam,
2017, hlm. 53.
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yang 17
Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
berbunyi: “Setiap warga negara berhak Asasi Manusia, dan Pasal 1 ayat (1) UU
Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
15
Mahfud MD, Op.Cit., hlm 116. Manusia.

175
Lex Administratum, Vol. VI/No. 4/Sept-Des/2018

tubuh UUD 1945. Hal-hal yang terdapat dalam kekuasaan negara wajib menghormati dan
UUD 1945 tidak hanya mengatur mengenai melindungi hak konstitusional tersebut.
organisasi kekuasaan lembaga negara saja,
tetapi juga mengatur hubungan negara dengan B. Bentuk-Bentuk Perlindungan Hak
warga negara dalam konteks kewenangan Konstitusional
negara tersebut yang berhadapan dengan hak 1. Perlindungan Hak Konstitusional melalui
konstitusional warga negaranya. Mekanisme Pengadilan
Hak-hak tersebut yang diatur dalam UUD a. Perlindungan Hak Konstitusional melalui
1945 merupakan hak konstitusional, dimana hal Pengadilan Tata Negara
tersebut sebagai bentuk dari perlindungan hak Bentuk-bentuk perlindungan hak
warga negara atas tindakan negara dalam konstitusional melalui pengadilan tata negara.
penyelenggaraan negara. Sebagaimana Dalam hal ini, melalui Mahkamah Konstitusi
dirumuskan dalam naskah Perubahan Kedua (atau yang disebut dengan nama lain, namun
UUD 1945, ketentuan mengenai hak asasi berfungsi sebagai Mahkamah Konstitusi) adalah
manusia telah mendapatkan jaminan pengujian konstitusionalitas Undang-Undang
konstitusional dalam Undang-Undang Dasar. atau judicial review dan pengaduan
Sebagian besar materi Undang-Undang Dasar konstitusional (constitutional complaint).
ini sebenarnya berasal dari rumusan Undang- Perbedaan dari keduanya ialah bahwa dalam
Undang yang telah disahkan sebelumnya, yaitu pengujian konstitusional Undang-Undang yang
UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi menjadi objek pengujian adalah produk
Manusia, yang diadopsikan ke dalam rumusan perbuatan kekuasaan pembuat Undang-Undang
Undang-Undang Dasar 1945 yaitu:18 (legislature), yakni Undang-Undang, sedangkan
1. Hak untuk hidup (Pasal 4). dalam hal pengaduan konstitusional yang
2. Hak untuk berkeluarga (Pasal 10). menjadi objeknya adalah perbuatan atau
3. Hak untuk mengembangkan diri (Pasal kelalaian pejabat publik (public officials).
11-16). Sedangkan dalam pengaduan konstitusional
4. Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal yang menjad isu adalah apakah perbuatan atau
17-19). kelalaian pejabat publik telah mengakibatkan
5. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27). terlanggar atau tidaknya hak-hak konstitusional
6. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35). – meskipun dalam kasus Jerman, dalam hal-hal
7. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42). yang sangat khusus, Undang-Undang pun dapat
8. Hak turut serta dalam pemerintahan menjadi objek pengaduan konstitusional
(Pasal 43-44). apabila suatu norma Undang-Undang langsung
9. Hak wanita (Pasal 45-51). merugikan hak konstitusional (basic rights) dari
10. Hak anak (Pasal 52-66). pengduan (complaint).19
Masuknya rumusan Hak Asasi Manusia Judical Review dalam hubungan ini harus
dalam UUD 1945 dan juga dijamin melalui dibedakan dari pengertian judicial review yang
Undang-Undang maka akan semakin kuat dianut atau diterapkan di Inggris. Di Inggris,
jaminan Hak Asasi Manusia di Indonesia yang judical Review diberi peringatan sebagai sarana
memiliki kekuasaan tertinggi berada pada utama pengadilan untuk melakukan
hukum dan konstitusi. Menjadikan warga pengawasan terhadap tindakan baik
negaranya memiliki hak konstitusional yang hak pemerintah pusat maupun lokal, serta
tersebut dijaminkan oleh konstitusi dan pemegang otoritas publik lainnya. Ia
Undang-Undang Dasar, baik jaminan itu merupakan sarana bagi warga negara untuk
dinyatakan secara tegas maupun tersirat. menghadapi pemerintah yang sewenang-
Karena hak tersebut dijaminkan oleh konstitusi wenang dan merupakan “a key vehicle for
atau Undang-Undang Dasar, maka ia menjadi enabling the judiciary to prevent and check the
bagian dari konstitusi atau Undang-Undang abuse of executive power.20 Jadi, tidak
Dasar yang mengharuskan seluruh cabang
19
Sebagaimana diatur dalam Pasal 93 ayat (3) BVerfGG.
20
Lee Bridges et.al., 1995, Judica Review in Prespective,
18
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Second Edition, Cavendish Publishing Ltd.:
Manusia. London, hlm. 1 dan 7.

176
Lex Administratum, Vol. VI/No. 4/Sept-Des/2018

mencakup pengujian konstitusionalitas d. Perlindungan Hak Konstitusional melalui


Undang-Undang melainkan hanya menguji Pengadilan Hak Asasi Manusia
kesesuaian tindakan pemerintah (government) Perlindugan hak konstitusional melalui
terhadap hukum.21 pengadilan hak asasi manusia ad hoc adalah
berkenaan dengan terjadinya pelanggaran
b. Perlindungan Hak Konstitusional melalui HAM berat dimasa lalu. Hal itu kerap terjadi di
Pengadilan Administrasi atau Tata negara-negara yang sebelumnya diperintah
Usaha Negara oleh rezim otoriter sehingga ketika negara-
Perlindungan hak konstitusional melalui negara itu beralih ke rezim domokrasi yang
pengadilan administrasi atau tata usaha negara menjunjung tinggi HAM timbul persoalan:
dapat dijelaskan dengan menggunakan bagaimana terhadap pelanggaran-pelanggaran
Indonesia sebagai contoh. Sengketa Tata Usaha HAM yang terjadi di masa lalu itu akan
Negara (TUN), menurut Pasal 1 angka 4 UU diselesaikan. Di sinilah timbul persoalan
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata “keadilan transisional”.22 Terhadap pesoalan itu
Usaha Negara (UU PTUN), adalah sengketa yang timbul dua kelompok pendapat, yaitu mereka
timbul dalam bidang TUN antara orang atau yang mendukung ditempuhnya proses hukum
badan hukum perdata dengan Badan atau dan mereka yang menentang proses hukum.23
Pejabat TUN, baik di pusat maupun di daerah, Mereka yang memilih proses hukum
sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan TUN, menghendaki dibentuknya pengadilan Hak
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan Asasi Manusia ad hoc.24 Sementara mereka
peraturan perundang-undangan yang berlaku. yang menolak proses hukum menghendaki
dibentuknya komisi kebenaran dan
c. Pelindungan Hak Konstitusional melalui rekonsilisasi.25
Pengadilan Biasa (Regular Courts)
Perlindungan hak konstitusional melalui
pengadilan biasa (regular courts) sudah menjadi 2. Perlindungan Hak Konstitusional melalui
keniscayaan praktik, baik dalam pengadilan Mekanisme Non Pengadilan
perdata maupun pidana. Hukum acara yang a. Ombudsman Republik Indonesia
berlaku baik dalam pengadilan perdata maupun Ombudsman Republik Indonesia dibentuk
pidana disamping berfungsi sabagai berdasarkan UU No. 37 Tahun 2008 tentang
pembatasan terhadap kebebasan hakim Ombudsman Republik Indonesia (UU
sekaligus merupakan mekanisme perlindungan Ombudsman). Ombudsman RI adalah lembaga
hak konstitusional pihak-pihak. negara yang memiliki kewenangan mengawasi
Dalam pengadilan perdata, meskipun sifat penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang
sengketanya adalah sengketa antar pribadi dan diselenggarakan oleh penyelenggara negara
kebenaran yang hendak ditegakkan adalah dan pemerintah, termasuk yang
kebenaran formal, bukanlah berarti bebas dari diselanggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara
kemungkinan terjadinya pelanggaran hak-hak (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
konstitusional. Pelanggaran dapat terjadi justru dan Badan Hukum Milik Negara (BHMN), serta
oleh hakim (sebagai representasi kekuasaan
negara). Misalnya, hakim salah menerapkan 22
Satya Arinanto, 2003, Hak Asasi Manusia dalam
hukum atau salah menafsirkan fakta-fakta Transisi Politik.
sehingga menyebabkan terlanggarnya hak 23
Lokakarya Nasional IV HAM di Surabaya, 21-24
konstitusional salah satu pihak yang berpekara, November 2000 di Surabaya. Keadaan demikian
seperti hak hak atas kepastian hukum yang adil. dialami, misalnya negara Amerika Latin, 2001, The
Political of Memory. Transitional Justicein
Oleh karena itu, kepada pihak yang dirugikan Democratizing Societies, Oxford University Press:
diberi kesempatan untuk menempuh upaya Oxford, hlm. 119-160.
24
hukum banding hingga kasasi atau bahkan Ketentuan tentang pembentukan Pengadilan HAM Ad
peninjauan kembali. hoc diatur dalam Pasal 43 UU No.26 Tahun
2000 tentang Pengadilan HAM.
25
Komisi Kebenaran dan Rekonsilisasi (KKR) diatur dalam
UU No. 27 Tahun 2004. Namun UU ini
Dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 oleh MK
21
Kevin Harrison & Tonny Boyd, op.cit., hlm. 66. (lihat Putusan Nomor 006/PUU-IV/2006).

177
Lex Administratum, Vol. VI/No. 4/Sept-Des/2018

badan swasta atau perseorangan yang diberi Oleh karena itu, UU Penyiaran ia diberi
tugas menyelenggarakan pelayanan publik sejumlah wewenang, sebagaimana diatur
tertentu yang sebagian atau seluruh dananya dalam Pasal 8 ayat (2) UU Penyiaran.
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) atau Anggaran e. Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
(Pasal 1 angka 1 UU Ombudsman). Jadi, fungsi (KPPU) dibentuk berdasarkan UU No. 5 Tahun
lembaga ini adalah mengawasi 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
penyelenggaraan pelayanan publik yang Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU
diselenggarakan oleh penyelenggara negara Antimonopoli). Dalam konsiderans
dan pemerintahan baik di pusat maupun di “Menimbang” huruf b dan c undang-undang ini
daerah, serta badan swasta atau perseorangan dikatakan bahwa latar belakang dibentuknya
yang diberi tugas yang menyelenggarakan UU Antimonopoli ini, yang secara implisit juga
pelayanan publik tertentu (Pasal 6 UU berarti latar belakang dibentuknya KPPU,
Ombudsman). adalah berkait dengan demokrasi dalam bidang
ekonomi. Dikatakan bahwa demokrasi dalam
b. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia bidang ekonomi mengkehendaki adanya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas kesempatan yang sama bagi setiap warga
HAM) dibentuk berdasarkan UU Nomor 39 negara untuk berpartisipasi dalan proses
Tahun 1999 tentang HAM (UU HAM). produksi dan pemasaran barang atau jasa,
Sebelumnya, lembaga negara ini dibentuk dalam iklim usaha yang sehat, efektif, dan
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 efisien sehingga dapat mendorong
Tahun 1993. Menurut Pasal 1 angka 7 UU HAM, pertumbuhan ekonomi pasar yang wajar.
Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang Dikatakan pula bahwa setiap orang yang
kedudukannya setingkat dengan lembaga berusaha di Indonesia harus berada dalam
negara lainnya yang berfungsi melaksanakan situasi persaingan yang sehat dan wajar,
pengkajian, penelitian, penyuluhan,, sehingga tidak menimbulkan adanya
pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia. pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku
usaha tertentu. Dengan tidak terlepas dari
c. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban kesepakatan yang dilaksanakan oleh Negara
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Republik Indonesia terhadap perjanjian-
(LPSK) dibentuk berdasarkan UU Nomor 13 perjanjian internasional.
Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan KPPU adalah lembaga independen yang
Korban (UU Perlindungan Saksi dan Korban). terlepas dari pengaruh dan kekuasaan
Dalam Pasal 1 angka 3 UU Perlindungan Saksi- pemerintah maupun pihak lain yang fungsinya
Korban dikatakan bahwa LPSK adalah lembaga adalah mengawasi pelaksanaan UU
yang bertugas untuk memberikan perlindungan Antimonopoli. KPPU bertanggung jawab kepada
dan hak-hak lain kepada Saksi dan/atau Korban. Presiden.26

d. Komisi Penyiaran Indonesia PENUTUP


Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah A. Kesimpulan
lembaga negara yang didirikan berdasarkan UU 1. Hak konstitusional adalah hak warga
No. 23 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU negara yang dijamin dalam UUD 1945.
Penyiaran). Pada Pasal 7 ayat (2) UU Penyiaran Hak warga negara timbul karena adanya
dikatakan bahwa KPI adalah lembaga negara jaminan UU dan peraturan dibawah UU.
yang independen yang fungi utamanya Dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
mengatur hal-hal mengenai penyiaran. berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak
Dengan demikian, KPI di satu pihak atas pekerjaan dan penghidupan yang
adalah lembaga negara yang independen, di layak bagi kemanusiaan”. Pasal tersebut
pihak lain ia juga merupakan wujud peran serta menjelaskan bahwa setiap individu
masyarakat dengan fungsinya mewadahi sebagai anggota warga negara berhak
aspirasi dan mewakili kepentingan masyarakat.
26
Pasal 30 ayat (1), (2), (3) UU Antimonopoli.

178
Lex Administratum, Vol. VI/No. 4/Sept-Des/2018

untuk mendapatkan pekerjaan serta peradilan, tetapi melalui mekanisme di


kehidupan yang layak dalam kehidupan luar pengadilan. Dengan adanya bentuk-
bermasyarakat, berbangsa, dan bentuk perlindungan hak konstitusional
bernegara. Penghidupan yang layak melalui mekanisme pengadilan, dapat
diartikan sebagai kemampuan dalam ditempuh seseorang guna
melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, mempertahankan konstitusionalnya dari
seperti: pangan, sandang, dan papan. pelanggaran oleh negara. Dan juga
2. Uraian tentang bentuk perlindungan hak dengan adanya perlindungan hak
konstitusional sebagai pembatasan konstitusional melalui mekanisme non
kekuasaan negara di atas sekaligus pengadilan berupa pembentukan
merupakan uraian pengantar menuju institusi-institusi yang jika dilihat
pembahasan mengenai perlindungan berdasarkan maksud pembentukan,
terhadap hak-hak konstitusional. kewenangan, atau aktivitasnya, secara
perlindungan terhadap hak-hak luas dapat diaratikan sebagai bentuk-
konstitusional dimaksud bukan hanya bentuk upaya perlindungan terhapa hak
dapat dilakukan melalui mekanisme konstitusi warga negara.
peradilan, tetapi melalui mekanisme di
luar peradilan. DAFTAR PUSTAKA
BUKU/LITERATUR
B. Saran Arinanto, Satya. 2003. Hak Asasi Manusia dalam
1. Sebagai negara hukum Indonesia, Transisi Politik, untuk memperoleh gelar
menjadikan hukum sebagai panglima Doktor dalam Ilmu Hukum di Universitas
dalam menjalankan kehidupan berbangsa Indonesia.
dan bernegara, hukum seyogyanya harus Asshiddiqie, Jimly. 2005. Konstitusi dan
melindungi hak-hak warga negaranya. Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:
Dengan adanya permohonan judicial Konstitusi Press.
review terhadap ketentuan Pasal 28 dan Asshiddiqie, Jimly. 2008. Menuju Negara
Pasal 111 UU No.42 Tahun 2008 Hukum yang Demokratis. Jakarta:
terhadap UUD 1945 memperlihatkan Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
bahwa hukum belum maksimal dalam Mahkamah Konstitusi.
melindungi hak-hak konstitusional warga Atmasasmita, Romli. 2001. Reformasi Hukum
negara. Oleh karena itu, untuk ke Hak Asasi Manusia dan Penegakan
depannya diperlukan peraturan- Hukum. Cetakan Pertama. Jakarta:
peraturan hukum yang betul-betul Mandar Maju.
komprhensif dan lebih berpihak kepada Attamimi, A. Hamid S. 1992. Teori Perundang-
masyarakat, sehingga tidak terjadi undangan Indonesia. Jakarta: Pidato Pada
benturan-benturan antara peraturan Upacara Pengukuhan Guru Besar Tetap
yang satu dengan peraturan yang lain. FH Universitas Indonesia.
Dengan adanya proses peradilan yang Baker, Ernest. 1995. Reflections on
cepat serta menghasilkan suatu putusan Government. London: Oxford University
yang dapat mengangkat nilai-nilai Press.
keadilan menjadi sebuah contoh bagi Bridges, Lee et.al. 1995. Judical Review in
lembaga-lembaga peradilan lainnya. Perspective, Second Edition. London:
Sehingga, diperlukan terobosan- Cavendish Publishing Ltd.
terobosan baru di dalam peradilan agar Dening, SA dalam Triyanto. 2013. Negara
dapat memberikan rasa keadilan dan Hukum dan Ham. Yogyakarta: Penerbit
kepastian hukum bagi permasalahan- Ombak.
permasalahan hukum yang terjadi Donnely, Jack. 2003. Universal Human Rights in
ditengah-tengah masyarakat. Theory and Pratice. London: Cornell
2. Perlindungan tehadap hak-hak University Press, Ithaca and London
konstitusional dimaksud bukan hanya
dapat dilakukan melalui mekanisme

179
Lex Administratum, Vol. VI/No. 4/Sept-Des/2018

Erwin, Muhammad. 2010. Pendidikan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia. Ombudsman Republik Indonesia.
Bandung: PT Reflika Aditama. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Gandhi, Mahatma. 2005. Prinsip Hidup Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Pemikiran dan Konsep Ekonomi. Jakarta: Usaha Tidak Sehat.
Nusamedia dan Nuansa.
Hamzah, Andi. 2005. Hukum Acara Pidana JURNAL
Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Sinar Aditya, Zaka F. 2014. Kewenangan Mahkamah
Grafika. Konstitusional dalam Menyelesaikan
Hartono, Sunaryati. 1976. Apakah Rule of Law. Perkara Constitutional Complaint. dalam
Bandung: Alumni. Unnes Law Journal. Vol. 3, No. 1, Hal 39.
Husein, Syaukat. 1996. Human Rights in Islam. Plaituka, Solidman B. 2016. Constitutional
Terjemahan oleh Rochim Absul, Hak Complaint dalam Rangka Penegakan Hak
Asasi Manusia dalam Islam. Jakarta: Asasi Manusia di Republik Indonesia.
Gema Isnani. dalam Jurnal Media Hukum. Vol. 23, No.
Ibrahim, Harmaily dan Kusnardi, Moh. 1987. 1, Hal 111.
Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Subiyanto, AE. 2011. Perlindungan Hak
Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Konstitusional Melalui Pengaduan
Hukum UI dan Sinar Bakri. Konstitusional. dalam Jurnal Konstitusi.
Mahfud, M.D. 2003. Demokrasi dan Konstitusi Vol. 8, No. 5, Hal 708.
di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Notohamidjojo, Oeripan. 1970. Makna Negara WEBSITE
Hukum. Jakarta: Badan Penerbit Kristen. http://elsiusaragae.blogspot.com (diakses
Omar, Imtiaz. 1998. Constitutional Law, tanggal 16 Maret 2015)
Butterworths: Sydney-Adelaide-Brisbane-
Canbera-Melbourne-Perth.
Palguna, I Dewa Gede. 2013. Pengaduan
Konstitusional Upaya Hukum terhadap
Pelanggaran Hak-Hak Konstitusional
Warga Negara. Jakarta: Sinar Grafika.
Soehino. 1980. Ilmu Negara Liberty. Yogyakarta.
Soultau, RF. 1961. An Introduction to Politics.
London: Longmans.
Winarno. 2017. Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: PT Bumi
Askara.
Yamin, Muhammad. 1982. Proklamasi dan
Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Zubaidi, Achmad dan Kaelan. 2007. Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta.

PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Perlindungan Sanksi dan Korban.

180

Anda mungkin juga menyukai