Anda di halaman 1dari 44

Barisan Bilangan

Barisan Bilangan adalah urutan bilangan-bilangan yang


diurutkan dengan aturan tertentu.
Bilangan-bilangan tersebut disebut SUKU dari barisan,
yang dinotasikan dengan (Suku ke-n)
dan aturan pengurutan bilangan-bilangan tersebut disebut
POLA dari barisan.
Barisan dan Deret
Berdasarkan pola pengurutannya, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
• Barisan dan Deret Aritmatika
• Barisan dan Deret Geometri
Barisan Aritmatika

Barisan Aritmatika adalah barisan yang mempunyai pola keteraturan


selisih dua suku berurutan tetap nilainya.
Atau : Barisan Aritmatika adalah barisan yang selisih dua suku
berurutannya bernilai sama.
Selisih dua suku berurutan tersebut disebut BEDA dari barisan
aritmatika, dinotasikan dengan “b”.
Jadi,
U 2  U1  U3  U 2 U 4  U3  ...  b
Suku pertama suatu barisan aritmatika yaitu U1, biasanya
dinotasikan dengan “a”.
Berdasarkan definisi dari barisan aritmatika, diperoleh bahwa :
U1  a
U2  a  b Jadi, diperoleh rumus untuk menentukan
U 3  a  b  b  a  2b suku ke-n suatu barisan aritmatika adalah
U 4  a  2b  b  a  3b
U n  a   n  1 b
.
. dimana,
.
Un : Suku ke-n dari barisan aritmatika
U n  a   n  1 b
a : Suku pertama dari barisan aritmatika
b : Beda dari barisan aritmatika
Berdasarkan beda dari barisan aritmatika, barisan aritmatika
dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
Barisan Aritmatika Naik adalah barisan aritmatika dengan beda
positif (b >0).
Barisan Aritmatika Turun adalah barisan aritmatika dengan
beda negatif (b<0).

Contoh :
1. Tentukan suku ke-20 dari barisan 2, 5, 8, 11, ...
2. Tentukan suku ke-15 dari barisan 30, 25, 20, 15, ...
3. Suku ke-5 dan ke-8 suatu barisan aritmatika adalah 13 dan 22.
Tentukan suku ke-50 dari barisan tersebut.
Deret Aritmatika

Deret Aritmatika adalah jumlahan suku-suku dari suatu


barisan aritmatika.
Jadi,
Barisan Aritmatika : U1, U2, U3, .....
Deret Aritmatika : U1 + U2 + U3 + .....
Selanjutnya, Jumlah n suku pertama dari barisan aritmatika
dinotasikan dengan Sn .
Diberikan n suku pertama dari suatu barisan aritmatika dengan suku
pertama a dan beda b sebagai berikut :
a, a  b, a  2b, a  3b,..., a   n  3 b, a   n  2  b, a   n  1 b
Diperoleh jumlah n suku pertama dari barisan di atas adalah :
Sn  a  (a  b)  (a  2b)  ( a  3b)  ...  ( a   n  3 b)  (a   n  2  b)  (a   n  1 b) (1)
Berdasarkan sifat bilangan real, dapat pula dikatakan bahwa :
Sn   a   n  1 b    a   n  2  b    a   n  3 b   ...   a  3b    a  2b    a  b   a (2)

Dengan menjumlahkan pers. (1) dan pers. (2), diperoleh :


2Sn   2a   n 1 b    2a   n 1 b    2a   n  1 b   ...   2a   n  1 b    2a   n  1 b    2a   n  1 b 
Akibatnya, diperoleh :
2Sn  n  2a   n  1 b 
Dengan kata lain, rumus untuk menentukan jumlah n suku pertama
dari barisan aritmatika adalah :

S n   2a   n  1 b 
n
2
dimana,
Sn : Jumlah n suku pertama dari barisan aritmatika
a : Suku pertama dari barisan aritmatika
b : Beda dari barisan aritmatika
Sisipan pada Deret Aritmatika
Contoh Soal:
Antara bilangan 20 dan 116 disisipkan 11 bilangan sehingga bersama kedua bilangan
semula terjadi deret hitung. Maka jumlah deret hitung yang terjadi adalah …

Jawab:
Deret aritmatika mula-mula: 20 + 116
Suku pertama ( a ) = 20 dan suku ke-n : Un = 116 ;
n=2
Disisipkan : k = 11 bilangan
Maka
banyaknya suku baru : n’ = n + (n-1) k = 2 + (2-1) 11 = 2 + 11 = 13
Jumlah n suku pertama setelah disisipkan k buah suku:

Maka :

Jadi, jumlah deret aritmatika setelah sisipan adalah 884


Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 2016, Andi mulai bekerja sebagai seorang PNS
dengan gaji pokok sebesar Rp. 2.500.000,00-. Berdasarkan aturan, setiap
dua tahun seorang PNS akan mendapatkan kenaikan gaji berkala sebesar
Rp.100.000,00- /bulan. Tentukan berapa jumlah gaji yang telah diperoleh
Andi setelah 10 tahun menjadi seorang PNS.
Barisan Geometri
Barisan Geometri adalah barisan yang mempunyai keteraturan
perbandingan dua suku berurutan tetap nilainya.
Atau, Barisan Geometri adalah barisan yang perbandingan dua
suku berurutannya bernilai sama.
Perbandingan dua suku berurutan tersebut disebut RASIO dari
barisan geometri, dinotasikan dengan “r”.
Jadi, U 2  U 3  U 4  ...  r
U1 U2 U3
Suku pertama suatu barisan geometri yaitu Un, biasanya
dinotasikan dengan “a”.
Berdasarkan definisi dari barisan geometri, maka diperoleh
bahwa :
U1  a
U 2  ar
U 3  ar 2
U 4  ar 3
.
.
.
U n  ar n 1
Jadi, diperoleh rumus untuk menentukan suku ke-n suatu
barisan geometri adalah

U n  ar n 1

dimana,
Un : Suku ke-n dari barisan geometri
a : Suku pertama dari barisan geometri
r : Rasio dari barisan geometri
Berdasarkan rasio dari barisan geometri, barisan geometri dibagi
menjadi dua jenis, yaitu :
Barisan Geometri Naik adalah barisan geometri dengan rasio
lebih dari satu ( r > 1 ).
Barisan Geometri Turun adalah barisan geometri dengan rasio
kurang dari satu ( r < 1 ).
Contoh :
 Tentukan suku ke-20 dari barisan
1, 2, 4, 8, 16, .....
 Tentukan suku ke-8 dari barisan
32, 16, 8, 4, .....
 Diberikan barisan geometri. Diketahui jumlah suku ke-1
dan ke-2 adalah 16, jumlah suku ke-3 dan ke-4 adalah 4.
Tentukan suku ke-8 dari barisan geometri tersebut.
Deret Geometri
Deret Geometri adalah jumlahan suku-suku dari suatu barisan
geometri.
Jadi,
Barisan Geometri : U1, U2, U3, U4, .....
Deret Geometri : U1 + U2 + U3 + U4 + .....
Selanjutnya, Jumlah n suku pertama dari barisan geometri
dinotasikan dengan Sn .
Diberikan n suku pertama dari suatu barisan geometri dengan suku
pertama a dan rasio r sebagai berikut :
a, ar , ar 2 , ar 3 , ..., ar n 3 , ar n  2 , ar n 1

Diperoleh jumlah n suku pertama dari barisan di atas adalah :


S n  a  ar  ar 2  ar 3  ...  ar n 3  ar n  2  ar n 1 (1)

Dengan mengalikan pers. (1) dengan bilangan rasio r, maka diperoleh

rS n  r  a  ar  ar 2  ar 3  ...  ar n 3  ar n  2  ar n 1 
(2)
n2 n 1
 rS n  ar  ar  ar  ar  ...  ar
2 3 4
 ar  ar n
Dengan mengurangi pers. (1) dan (2), diperoleh :
S n  rS n   a  ar  ar 2  ar 3  ...  ar n 3  ar n  2  ar n 1 
  ar  ar 2  ar 3  ar 4  ...  ar n  2  ar n 1  ar n 
 1  r  S n  a  ar  ar 2  ar 3  ...  ar n 3  ar n  2  ar n 1
 ar  ar 2  ar 3  ar 4  ...  ar n  2  ar n 1  ar n
 1  r  S n  a  ar n  a 1  r n 

Dengan kata lain, rumus untuk menentukan jumlah n suku pertama dari
barisan geometri adalah :
a 1  r n  dimana,
Sn  , untuk r  1 Sn : Jumlah n suku pertama dari
1 r
atau barisan geometri
a : Suku pertama dari barisan
a  r n  1 geometri
Sn  , untuk r  1
r 1 r : Rasio dari barisan geometri
Deret Geometri Tak Hingga
Bagaimana jika diberikan masalah seperti berikut :
Tentukan Jumlah deret berikut :
1 1 1 1
1     ....
3 9 27 81
Untuk menghitung jumlah deret seperti pada masalah tersebut,
dapat kita anggap bahwa n = ∞. Hal tersebut karena banyaknya
suku dari deret geometri tersebut adalah tak hingga.
Akibatnya, berdasarkan rumus untuk r < 1, yaitu :
a 1  r n

Sn 
1 r
Sisipan pada Deret Geometri
Memecahkan Masalah Barisan dan Deret
LATIHAN

Anda mungkin juga menyukai