Anda di halaman 1dari 33

RANGKUMAN MATERI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Aljabar
Dosen Pengampu : Assist.Prof.Dra.Linda Rosmery,T.M.Si.

Disusun oleh :
Kelompok 4
Nadira 2003020014
Wiwik Agustina 2003020016
Faris Mawanto 2003020019
Novita Sari 2003020026
Sindi Agustina 2003020041
Juliarty Sri Astuti 2003020061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
T.A 2020
MATERI : BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
1. Pengertian Barisan dan Deret Matematika
Barisan aritmatika adalah baris yang nilai setiap sukunya didapatkan dari suku
sebelumnya melalui penjumlahan atau pengurangan dengan suatu bilangan. Selisih
atau beda antara nilai suku-suku yang berdekatan selalu sama yaitu b. Nilai suku pertama
dilambangkan dengan a.
Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan arimatika dapat dihitung dengan
rumus berikut:
U n =a+ ( n−1 ) b
Sedangkan untuk pengertian dari Deret aritmatika adalah penjumlahan suku-suku
dari barisan aritmatika. Penjumlahan dari suku-suku pertama sampai suku ke-n barisan
aritmatika dapat dihitung dengan rumus berikut:
n
Sn= ( a+u n )
2
atau jika kita substitusikan  maka
n
Sn= (a+ ( n−1 ) b)
2
n
Sn = ¿
2

2. Soal-soal
1. Jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika dinyatakan dengan Sn=n2 +3 n suku ke-
20 deret tersebut adalah
Jawab :
a = 4 dan b = 2
Sn=n2 +3 n  S20=20 2+3.20
¿ 400+ 60
¿ 460

Sehingga,
n n
Sn= (u1 +u n) ↔ S 20= (u 1+u 20)
2 2
20
460= (4+ u20)
2

460=10( 4+u 20)

10 u20 =460−40

10 u20=420

420
u20=
10
u20=42

Jadi, suku ke-20 deret tersebut adalah 42.

2. Diketahui barisan aritmatika 2, 10, 18, 26. Disetiap 2 suku berurutan barisan tersebut
disisipkan 3 buah bilangan, sehingga terbentuk barisan aritmatika baru. Tentukan
beda dan banyaknya suku barisan aritmatika baru tersebut, kemudian tuliskan suku-
sukunya!
Jika diantara 2 bilangan x dan y disisipkan sebanyak k bilangan, sedemikian sehingga
bilangan-bilangan tersebut membentuk barisan aritmatika, maka beda barisan
aritmatika yang terbentuk dirumuskan :
y−x
b=
k +1
Barisan aritmatika baru :
b
b'=
k+1
Dengan banyaknya suku setelah disisipkan adalah :
n=k +2
Banyaknya suku barisan aritmatika baru :
n' =n+ ( n−1 ) k
Sehingga, diketahui : k = 3
b = 10-2 = 8
n=4
Beda barisan aritmatika baru :
b 8
b'= = =2
k + 1 3+1
Banyak suku barisan aritmatika baru :
n’ = n + (n-1)k
= 4 + (4-1)3
= 4 + 9 = 13
Suku-suku barisan aritmatika baru :
2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26.

3. Diketahui barisan bilangan 8, 4, 2, ….. rumus jumlah n suku pertama barisan tersebut
adalah
1
Diketahui : a = 8 dan r =
2
Ditanya : rumus jumlah n suku pertama?

Jawab :
a (1.r n)
Sn =
1. r
1 n
¿
8(1. ()
2
)

1
1.
2
1n
( ( ))
¿ 8 x 2 1−
2
1n
¿ 16 1− ( ( ))
2
1n
4
¿ 2 1− ( ( ))
2
¿ 24 ( 1−2−n )

4. Dalam suatu ruangan  pada gedung pertunjukan terdiri atas  20 baris . Pada baris
pertama terdapat 10 kursi. Pada baris kedua  terdapat 12 kursi. Pada baris ke tiga
terdapat 14 kursi. Begitu seterusnya , setiap baris selisih kursinya selalu sama. Harga
tiket  Rp. 150.000,00 untuk setiap kursi baris pertama, sedangkan untuk barisan kursi
selanjutnya selalu berkurang Rp.10.000,00. setiap kursinya . Pada barisan
tertentu  harga karcis  setiap kursinya Rp.10.000,00  Pada barisan berikunya
digratiskan.  Berapa banyak kursi yang digratiskan ?
Diketahui :
Barisan Aritmatika
Dalam gedung ada 20 baris kursi
Baris petama = 10 kursi
Baris kedua = 12 kursi
Baris ketiga = 14 kursi
Selisih kursi tiap baris = 2 kursi
Harga tiket untuk baris pertama = Rp 150.000
Beda harga tiket tiap barisnya Rp 10.000 lebih murah = -10.000
Pada baris tertentu harganya Rp 10.000, Baris berikutnya digratiskan
Ditanya: Berapa banyak kursi yang digratiskan ?
Jawab:
Kita cari baris keberapa yang harga tiketnya Rp 10.000 dengan menggunakan rumus
Un .

U n =a+ ( n−1 ) b

10.000 = 150.000 + (n - 1) (-10.000)

10.000 = 150.000 - 10.000n + 10.000

10.000 = 160.000 - 10.000n

10.000n = 160.000 - 10.000


10.000n = 150.000

150.000
n=
10.000

n = 15

Pada baris ke-15 harga tiket tiap kursinya Rp 10.000

Pada baris ke-16 sampai baris ke-20 harga tiket Gratis.

Banyak kursi pada baris ke-16

U₁₆ = 10 + (16 - 1)(2)

= 10 + 15.2

= 10 + 30

= 40

Banyak Kursi yang digratiskan


= 40 + 42 + 44 + 46 + 48
= 220 kursi

5. Seorang peneliti sedang mengamati perkembangan amuba. Tiap amuba berkembang


biak menjadi dua kali lipat setiap 15 menit.jika mula-mula terdapat 3 amuba, banyak
amuba setelah 2 jam adalah
Diketahui : banyak amuba mula-mula = 3
Amuba membelah 2x lipat (r) = 2
Waktu = 2 jam = 120 menit
Ditanya : banyak amuba setelah 2 jam?
Jawab :

Suku u1 u2 u3 un
Waktu 0’ 15’ 30’ 120’
Banyak amuba 3 6 12 …?

120
Banyak suku = n = +1=9
15
Banyak amuba setelah 2 jam
un =a r n−1
u9 =a r 8
¿ 3 x 28
¿ 3 x 256
¿ 768
6. Keuntungan seorang pedagang bertambah setiap bulannya dengan jumlah yang sama.
Bila keuntungan sampai bulan keempat 30 ribu rupiah, dan sampai bulan kedelapan
172 ribu rupiah, maka keuntungan sampai bulan ke-18 adalah
Diketahui:
Keuntungan sampai bulan ke-4 (S₄) = 30ribu rupiah
Keuntungan sampai bulan ke-8 (S₈) = 172ribu rupiah

Ditanyakan:
Keuntungan sampai bulan ke-18  (S₁₈)?

Penyelesaian:
n
Sn = (2a + (n - 1)b)
2

Keuntungan sampai bulan keempat (S₄):


4
S₄ = (2a + (4 - 1)b)
2
<=> 30.000 = 2(2a + 3b)
<=> 15.000 = 2a + 3b ........(1)

Keuntungan sampai bulan kedelapan (S₈):


8
S₈ = (2a + (8 - 1)b)
2
<=> 172.000 = 4(2a + 7b)
<=> 43.000 = 2a + 7b ........(2)

Eliminasi persamaan (1) dan (2), diperoleh:


2a + 3b = 15.000
2a + 7b = 43.000  -
<=> -4b = -28.000
<=> b = -28.000/-4
<=> b = 7.000

Subtitusi nilai b = 7.000 ke persamaan (1) diperoleh:


2a + 3b = 15.000
2a + 3(7.000) = 15.000
2a + 21.000 = 15.000
2a = 15.000 - 21.000
2a = -6.000
−6.000
a=
2
a = -3.000

Keuntungan sampai bulan ke-18 (S₁₈)


n
Sn = (2a + (n - 1)b)
2
18
S₁₈ = (2(-3.000) + (18 - 1).7000)
2
S₁₈ = 9(-6.000 + 119.000)
S₁₈ = 9(113.000)
S₁₈ = 1.017.000
Jadi, keuntungan sampai bulan ke-18 adalah 1.017 ribu rupiah.
Materi : Barisan & Deret Geometri

Pengertian Barisan Geometri


Barisan Geometri adalah baris yang nilai setiap sukunya didapatkan dari suku
sebelumnya melalui perkalian dengan suatu bilangan. Barisan geometri merupakan
barisan yang memenuhi sifat hasil bagi sebuah suku dengan suku sebelumnya yang
berurutan.  Maka dari itu barisan geometri bersifat konstan. Kemudian dari situ akan
didapatkan hasil bagi suku yang berdekatan dan itu disebut Rasio barisan geometri, bisa
dilambangkan dengan “ r ”. dan nilai suku pertama dilambangkan dengan “ A “

Rumus Barisan Geometri


Rumus untuk mencari nilai “ r “ atau Rasio sebagai berikut :

Un
r=
U n−1

Rumus Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan geometri sebagai berikut :

Un = ar n −1
Pengertian Deret Geometri
Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari barisan geometri.

Rumus Deret Geometri


Penjumlahan dari suku-suku pertama sampai suku ke-n barisan geometri dapat
dihitung dengan rumus berikut.

(1−r n)
Sn = a dengan syarat r < 1
(1−r )

atau

(r n−1)
Sn = a dengan syarat r > 1
(r−1)
Contoh Soal
1. Jika Dalam sebuah penelitian,diketahui amoba s berkembang biak dengan
membelah diri sebanyak 2 kali tiap 15 menit.

A.berapa jumlah amoba s selama satu hari jika dalam suatu pengamatan
terdapat amoba s

B.berapa jumlah amoba s mula-mila sehingga dalam satu jam terdapat


minimal 1.000 amoba s

Pembahasan :

Diketahui : seekor amoeba membelah diri (rasio) = 2 kali tiap 15 menit

Ditanya : a. Banyak amoeba selama 1 hari, jika amoeba awal (a) = 4 ekor

b. Jumlah amoeba S mula mula sehingga dalam 1 jam terdapat


minimal 1000 amoeba S?

Jawab :

a. Banyak amoeba selama 1 hari, jika amoeba awal (a) = 4 ekor

r = 2  tiap 15 menit

1 hari = 24 jam

         = 24 × 60 menit

         = 1.440 menit

Banyak suku (n)

n = 1440 menit : 15 menit

  = 96

Banyak amoeba 1 hari

S=a ×r n

  ¿ 2 ×296
  ¿ 22 × 296

  ¿ 22+96

  ¿ 298

Jadi banyak amoeba berkembang selama 1 hari adalah 298

2. apa perbedaan barisan geometri dengan barisan aritmatika serta berikan


contohnya?

Pembahasan :

Barisan Aritmatika merupakan barisan bilangan yang memiliki selisih antara


tiap suku berurutan selalu tetap (konstan). Selisih antara dua suku yang berurutan pada
barisan aritmatika disebut dengan "beda" dan disimbolkan dengan b. Beda barisan
aritmatika dirumuskan sebagai berikut:
B=U n−U n−1

Keterangan : b = beda  
                      Un = suku ke-n

 Untuk menghitung rumus suku ke-n barisan aritmatika, maka menggunakan rumus
sebagai berikut :
U n =a+ ( n−1 ) b
Keterangan : Uₙ = suku ke-n

 Rumus menghitung suku ke-n pada barisan geometri adalah sebagai berikut :
U n =ar n−1

Keterangan : Uₙ = suku ke-n


                      a = suku pertama
                      r = rasio
                      n = banyaknya suku
Contoh barisan geometri : 9, 3, 1, ¹/₃, ¹/₉, ....
3. pada suatu barisan geometri diketahui bahwa suku pertamanya 3 dan suku ke 9 adalah
768, maka suku ke 7 barisan itu adalah...
Pembahasan :

Diketahui barisan geometri

U 1=a=3

U 9 =768

↔ U 9=ar 8
↔ 768=ar 8
↔ 768=3 r 8
768
↔ r 8=
3
↔ r 8=256

↔ r=√8 256
8
↔ r=√ 28

↔ r=2

U 7 =ar 6

↔ U 7=3 . 26

↔ U 7=3 . 64

↔ U 7=192

Jadi, jika barisan geometri memiliki suku pertama adalah 3 dan suku ke-9 adalah 768, maka suku ke-7
adalah 192.

4. Pertumbuhan bakteri mengikuti pola barisan geometri. Setiap satu detik bakteri
berkembang biak menjadi 2 kali lipat dari jumlah bakteri sebelumnya. Jika pada saat
permulaan terdapat 5 bakteri, maka jumlah bakteri berkembang menjadi 320 bakteri
setelah ....

Pembahasan :

Setiap satu detik bakteri berkembang biak menjadi 2 kali lipat dari jumlah bakteri sebelumnya.
Pernyataan tersebut dapat kita simpulkan rasio (r) = 2

Jika pada saat permulaan terdapat 5 bakteri , Pernyataan ini bisa simpulkan bahwa suku pertama
(a) = 5

Jumlah bakteri berkembang menjadi 320 bakteri.

Pernyataan di atas bermakna : Suku ke-n (Un) = 320

Sekarang kita sudah dapat yang diketahui yaitu :

r=2

a=5

Un = 320

Yang ditanyakan adalah : suku ke-n (detik ke berapa) ?

U n =ar n−1

320=5.2n−1

320 n−1
=2
5

64=2n−1

25=2 n−1

5=n-1

5+1= n

n=6

Jadi, jumlah bakteri berkembang menjadi 320 bakteri setelah 6 detik

5. Sepotong kawat yang panjangnya 124 cm dipotong menjadi 5 bagian sehingga panjang
setiap potongnya membentuk Barisan Geometri. Jika potongan kawat yang paling pendek
adalah 4 cm, potongan kawat yang paling panjang adalah...

Pembahasan :

Keterangan yang dapat kita ambil dari soal adalah panjang seluruh tali yang dibagi menjadi 5
bagian adalah 124.
Karena tali dibagi menjadi 5 bagian dengan mengikuti pola Barisan Geometri, maka jika kita
urutkan dari panjang tali yang terkecil menjadi, a , ar , ar 2 , ar 3 , ar 4

Barisan ini panjang tali terpendek kita misalkan a panjangnya adalah 4 dan jumlah barisan adalah
124, sehingga dapat kita tuliskan menjadi,

a+ ar +ar 2 + ar 3 +ar 4 =124

S5=124

a ( r 5−1 )
=124
r −1

4 ( r 5−1 )
=124
r−1

( r 5−1 )
=31
r −1

(1+r +r 2 +r 3 +r 4 )(r −1)


=31
r−1

r 4 + r 3 +r 2 +r +1=31

(r ¿ ¿ 3+3 r 2 +7 r +15)(r −2)=0 ¿

Salah satu nilai r yang memenuhi adalah r = 2

Potongan kawat yang paling panjang

U 5=ar 5−1

U 5=4 . 24

U 5=4 . 16

U 5=64

Jadi jawabannya adalah 64 cm.

(r n−1)
, S8 =…+4374.
2+6+18+
6. Carilah jumlah dari deret geometriMaka a
(r−1)
Pembahasan :
(38−1)
S8 = 2
Diketahui : a = 2 dan r = 3 (3−1)

6560
S8 = 2
2

S8=6560
U n =ar n−1

4374 = 2. 3n−1

3n−1=4374 /2

3n−1=2187

3n−1=3 7

n−1=7

n=8
MATERI : POLYNOMIAL

MATERI : - MENENTUKAN SISA DAN FAKTOR DARI SUKU BANYAK


- MENENTUKAN AKAR-AKAR RASIONAL DARI SUKU BANYAK

1. Menentukan Sisa dan Faktor dari Suku Banyak


a. Teorema untuk sisa
1) Jika f(x) berderajat n dibagi dengan (x - k) maka sisanya S = f(k). Sisa f(k) adalah
nilai suku banyak untuk x = k.
−b
2) Jika f(x) berderajat n dibagi dengan (ax + b) maka sisanya S = f ( ). Sisa
a
−b −b
f( ). adalah nilai untuk x = .
a a
3) Pembagi berderajat m ≥2 yang dapat difaktorkan maka sisanya berderajat (m -
1).
b. Teorema faktor
Misalkan f(x) dibagi P(x) dengan hasil bagi H(x) dan sisa H(x), maka diperoleh
hubungan :
f ( x )=P ( x ) × H ( x ) + S( x )
Jika f(x) berderajat n dan P(x) pembagi berderakat m, dengan m ≤n, maka :
1) H(x) berderajat (n - m)
2) S(x) berderajat maksimum (m - 1)

2. Menentukan Akar-akar Rasional dari Suku Banyak


1) Periksa apakah jumlah koefisien-koefisien P ( x ) =0 ?
 Jika ya, maka x=1 merupakan akar dari P ( x ) =0.
 Jika tidak, lakukan langkah (2)
2) Periksa apakah jumlah koefisen-koefisien variabel berpangkat genap sama dengan
jumlah koefisien-koefisien berpangkat ganjil.
 Jika ya, maka x=−1 merupakan akar dari P ( x ) =0
 Jika tidak, lakukan langkah (3)
3) Tentukan faktor-faktor dari nilai mutlak a 0 ( a0 ≠ 0 ) , lakukan dengan cara coba-coba
menggunakan metode horner

3. Soal-soal
1. Tentukan faktor-faktor dari polinomial x 4 −2 x 3−13 x 2+ 14 x+ 24.
Misalkan f ( x )=x 4 −2 x3 −13 x 2 +14 x +24
Jika (x-k) adalah faktor-faktor dari f(x), maka k adalah salah satu dari nilai
± 1, ± 2 ,± 3 , ± 4 , ±6 ,± 8 , ±12 , ±24. Oleh karena itu, untuk menentukan faktor dari f(x)
perlu diselidiki dahulu faktor 24 tersebut.
Misalkan x = -1
Oleh karena f(-1)=0 maka x+1 merupakan faktor dari f(x) suku banyak
f ( x )=x 4 −2 x3 −13 x 2 +14 x +24 dibagi (x+1) hasil baginya g ( x )=x 3−3 x 2−10 x +24 .

Cara horner :

Oleh karena g(4) = 0 maka x-4 merupakan faktor dari f(x), maka didapat :
f ( x )=x 4 −2 x3 −13 x 2 +14 x +24
¿ ( x+ 1 )( x−4 ) ( x 2+ x−6 )
¿( x +1)( x−4 )( x+3)( x−2)
Jadi faktor dari f ( x )=x 4 −2 x3 −13 x 2 +14 x +24 adalah ( x +1 ) , ( x−4 ) , ( x+3 ) , dan( x−2)
.

2. Polinomial f(x) dibagi x-3 bersisa 4 dan dibagi x-2 bersisa 8. Polynomial g(x) dibagi
x-3 bersisa 2 dan dibagi x-2 bersisa -6. Jika h(x)=f(x) x g(x), tentukan sisa pembagian
h(x) oleh x 2−5 x+ 6.
Diketahui : f(3) = 4 g(3) = 2
F(2) = 8 g(2) = -6
Ditanya : tentukan sisa pembagian h(x) oleh x 2−5 x+ 6?
Jawab :
h ( x )=f ( x ) . g ( x)
x 2−5 x+ 6=0
( x−3 ) ( x−2 )=0
Berarti sisanya :
¿ h ( 2 ) +h ( 3 )
¿ f ( 2 ) . g ( 2 ) + f (3 ) . g ( 3 )
¿ 8. (−6 ) + 4.2
¿−48+ 8
¿−¿40

3. P ( x ) =2 x 4 + ax 3−3 x2 +5 x +b . Jika P(x) dibagi (x-1) sisa 11 dan dibagi (x+1) sisa -1,
maka nilai (2a+b) adalah
4. Diketahui suku banyak P ( x ) =2 x 4 + ax 3−3 x2 +5 x +b. Jika P( x ) dibagi (x-1) sisa 11
dan dibagi (x+1) sisa -1, maka nilai (2a+b) adalah
Jawab :
P ( x ) =2 x 4 + ax 3−3 x2 +5 x +b
Dibagi (x-1) sisa 11
Dibagi (x+1) sisa -1

5. Sisa pembagian x 2014 −Ax 2015 + Bx3 −1oleh x 2−1 adalah −x +B. Nilai 2 A + B adalah
Jawab :
x 2−1=( x +1 ) ( x−1 )
Jadi x=1 dan x=-1
Ketika x=1 substitusi fungsi (x) dan sisanya :
¿−A +1+ B−1.−1+ B
¿−A +1+ B−1+1−B=0
¿−A +1=0
¿−A=−1
¿ A=1… (pers 1)

Nilai x=-1 disubstitusi ¿ A+1−B−1=1+ B


¿ A+1−B−1=1+ B (masukkan pers 1)
¿ 1+1−B−1=1+B
¿ 1−B=1+ B
¿−B−B=1−1
¿−2 B=0
0
¿ B=
−2
¿ B=0
Jadi nilai 2 A + B=2 ( 1 )+ 0
¿ 2+0
¿ 25

6. Salah satu faktor suku banyak P ( x ) =x 4−15 x 2−10 x+ n adalah ( x +2 ) . Faktor lainnya
adalah
Jawab :
x+2 = 0  x=-2

Karena x+2 adalah salah satu faktor, maka sisa pembagiannya yaitu n-24=0, n=24.

Maka hasil pembagiannya  x 3−2 x 2−11 x+12


P ( x ) =x3 −2 x 2−11 x +12
h ( x )=x +2
Menentukan akar lainnya :
h ( x )=x 3−2 x 2−11 x+12
m
h ( )n
=0
a n=1 koefesien pangkat tertinggi
a 0=12  nilai konstanta
m = faktor bulat positif dari a 0=12 yaitu = 1, 2, 3, 4, 6, 12, n = faktor bulat dari
a 0=−1 ,1 ,−2 ,2 ,−3 ,3 ,−4 , 4 ,−6 ,6 ,−12 ,12
m
Substitusikan f ( ) n
=0  akar yang mungkin yaitu

m
( )
n
=−1 , 1 ,−2 , 2,−3 , 3 ,−4 , 4 ,−6 , 6 ,−12 , 12.
Ambil x=1
h ( 1 )=1−2−11+12=0
maka x-1 adalah salah satu faktor

 x 2−x−12  ( x−4)( x +3)

Sehingga P ( x ) =x 4−15 x 2−10 x+ n dengan n = 24 mempunyai faktor-faktor lain yaitu


( x +2 ) , ( x−1 ) , ( x−4 ) ,(x+ 3).

MATERI : PENERAPAN ALJABAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


1. Pengertian Aljabar
Aljabar merupakan salah satu cabang dari Matematika yang mempelajari tentang
penyederhanaan serta pemecahan masalah menggunakan simbol yang menjadi pengganti
konstanta atau variabel. Aljabar ditemukan oleh seorang cendekiawan bernama Al-
Khawarizmi.

2. Penerapan Aljabar dalam Kehidupan sehari-hari


Banyak persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang secara tidak sadar telah kita
selesaikan dengan mengaplikasikan materi aljabar. Masalah-masalah tersebut kita
selesaikan dengan cara membuat model matematika yang berkaitan dengan masalah
tersebut, baru kemudian dapat dicari hasilnya.
Beberapa contoh penerapan aljabar dalam kehidupan :

 Penerapan aljabar bagi siswa dan mahasiswa


 Penerapan aljabar bagi ibu rumah tangga
 Penerapan aljabar bagi para pedagang
Aljabar dapat membantu pedagang untuk menghitung besar kecil keuntungan atau
kerugian yang dapatdiperolehnya, dan dapat menentukan besar modal yang
dibutuhkan.
3. Soal-soal
1. Tono membeli 4 buah pensil dan 5 buku tulis dengan harga Rp 23.000,00, sedangkan
harga 2 pensil dan 3 buku tulis dengan jenis yang sama Rp 13.000,00. Berapakah
harga 5 pensil dan 7 buku tulis tersebut!
Pembahasan :

harga pensil = Rp 2.000,00


harga buku tulis = Rp 3.000,00

sehingga, harga 5 pensil dan 7 buku


tulis adalah:
5x + 7y = 5(2.000) + 7(3.000)
= 10.000 + 21.000
= 31.000

2. Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp. 2.000.000,00. Ia diberi uang
tambahan dari suaminya sebesar Rp. 4.000.000,00 per bulan. Dibutuhkan Rp.
1.000.000,00 untuk uang belanja per bulan. Uang kesehatan Rp. 500.000,00 dan uang
sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp. 3.000.000,00. Sang Ibu bingung, berapa
uang saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya tiap minggu tetapi
uang per bulannya harus masih tersisa Rp. 1.000.000,00 untuk ditabung.
Pembahasan :
Dengan menggunakan Aljabar, kita dapat menentukan besar uang saku setiap anak
dalam waktu seminggu.
Misalkan uang saku setiap anak per minggu sebagai x.
(2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 . 2x)
6.000.000 – 1.000.000 = 4.500.000 + 8x
5.000.000 = 4.500.000 + 8x
5.000.000 – 4.500.000 = 8x
500.000 = 8x
500.000
x=
8
x = 62.500
Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu adalah Rp. 62.500,00.
3. Seorang pedagang bakso membeli 2 kg tepung dengan harga Rp 20.000,00. Dengan 2
kg tepung tersebut dapatdibuat menjadi 20 roti. Pedagang itu ingin laba per roti
tersebut sebesar Rp 2.000,00. Lalu berapa harga jualnya?
Diketahui :2 kg tepung : Rp 20.000,00
2 kg tepung : 20 buah roti
Ditanya : Harga jual jika pedagang ingin laba Rp. 2.000,0?
Jawab : Misal x = harga jual jika pedagang ingin laba Rp. 2.000,0
20.000
x= + 2000
20
¿ 1000+20 00
¿ 3000

Jadi, harga jual yang bisa diterapkan agar laba satu buah roti 2.000 rupiah adalah
sebesar Rp 3.000,00

4. Pak mansyur memberi 600 koin kepada ketiga anaknya. Anak yang kedua diberi 25
koin lebih banyak dari anak yang ketiga. Anak yang pertama mendapatkan tiga kali
anak yang kedua. Banyak koin yang diterima anak ketiga adalah …
Diketahui :
Anak pertama = a
Anak kedua = b
Anak ketiga = c
A + B + C = 600 …(1)
B = C + 25 …(2)  C = B – 25
A = 3B…(3)

Substitusikan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1)


A + B + C = 600
3B + B + (B – 25) = 600
5b = 625 maka, B = 125
A = 3b
A = 3(125) maka, A = 375
C = B – 25
C = 125 – 25
C = 100

5. Pada sebuah tes yang terdiri dari 20 soal dibuat aturan sebagai berikut : Jika benar
dapat skor 5, salah dapat skor (-1) dan tidak dijawab dapat skor (-2). Sandi menjawab
benar 17 soal dan 1 soal dijawab salah sementara sisanya tidak dijawab. Skor
maksimal yang diperoleh Sandi adalah…
Pembahasan :
Sandi Menjawab : 17 Benar 17. (5) = 85
1 Salah 1.(-1) = -1
2 Tidak dijawab 2.(-2) = -4
Jadi, Jumlah nilai Sandi adalah 85 – 1 – 4 = 80.

6. Sekarang umur seorang adik 5 tahun kurangnya dari umur kakak. Lima tahun
kemudian jumlah umur kakak dan adik menjadi 35 tahun. Tentukanlah masing-
masing umurnya !
Pembahasan :
Umur adik 5 tahun lebih muda dari umur kakak 5 tahun kemudian jumlah umur
mereka 35 tahun = umur adik + umur kakak = 35 tahun .
Jumlah umur mereka setelah 5 tahun adalah 10 tahun.
35 tahun – 10 tahun = 25 tahun
Umur mereka saat dulu
Umur kakak 15 tahun
Umur adik 10 tahun
Umur mereka sekarang
Umur kakak 20 tahun
Umur adik 15 tahun.

MATERI : PENERAPAN ALJABAR DALAM KEHIDUPAN


1. Manfaat Penerapan Aljabar Dalam Kehidupan
a. Aljabar dapat membantu pedagang untuk menghitung besar kecil keuntungan atau
kerugian yang dapat diperolehnya, dan dapat menentukan besar modal yang
dibutuhkan.
b. Bagi para siswa, manfaat aljabar yaitu untuk manajemen uang saku yang diberikan
orang tua tiap minggu.
c. Bagi Ibu Rumah Tangga, manfaat aljabar yaitu untuk manajemen uang gaji, uang
saku anak, uang sekolah anak, dll.
d. Bagi pedagang dapat membantu menentukan harga jual.

2. Soal-soal
1
1. Tujuh tahun yang lalu umur seorang anak dari umur ayahnya. 14 tahun yang akan
5
dating umur ayahnya 2 kali umur anak. Tentukan umur anak sekarang!
Jawab :
Misal : Umur ayah = a
Umur anak = b
Maka :
1
b–7= (a-7) … pers 1
5
a + 14 = 2 (b+14) … pers 2
Persamaan 2 :
a + 14 = 2b + 28
a + 14(-14) = 2b + 28 (-14)
a = 2b + 14 … pers 3
Persamaan 1 :
1
b–7 = (a-7) x5
5
5b – 35 =a–7
5b – 35 (+35) = a – 7 (+35)
5b = a + 28 … substitusi dengan pers 1

5b = 2b + 14 + 28
5b (-2b) = 2b + 42 )(-2b)
3b = 42
b = 14
jadi umur anak sekarang 14 tahun.

2. Pada tahun 2009, umur Pak Joko lima kali umur anaknya. Pada tahun 2015, umur
Pak Joko tiga kali umur anaknya. Umur Pak Joko pada tahun 2019 adalah
Jawab :
Tahun 2009 J = 5A
Tahun 2015 J = 3A
Selisih tahun 2015 dan 2009 adalah :
2015-2009 = 6 tahun
Persamaan yang diketahui :
J = 5A
J+6 = 3A+18-6
J = 3A+18-6
3A-A = 12 tahun
2A = 12 tahun
A = 6 tahun (selisih)
Lalu cari umur Pak Joko pada 2019 :
J = 5A+10
J = 30+10
J = 40 tahun

3. Herry pergi ke toko buku. Kemudian Herry membeli 3 buku dan 5 pensil dengan
harga Rp. 11.000,00. Jika Herry membeli lagi 1 buku dan 2 pensil untuk adiknya
dengan harga Rp. 40.000,00, maka berapakah harga 1 pensil dan 1 buku?
Jawab :
Misal : buku = x
pensil = y

3x + 5(1.000) = 11.000
3x + 5.000 = 11.000
3x = 6.000
x = 2.000
jadi harga 1 buli Rp2.000 dan 1 pensil Rp1.000

4. Seorang pedagang membeli dua karung beras masing-masing beratnya 1 kuintal


dengan tara 2%. Harga pembelian setiap karung beras Rp400.000,00. Beras tersebut
kemudian dijual dengan harga Rp4.400,00 per kg. berapa keuntungan yang diperoleh
pedagang tersebut?
Jawab :
Berat seluruh/ bruto
1 kuintal = 100 kg
2 x 100 = 200 kg
Tara 2 karung = %tara x berat 2 karung
= 2% x 200kg
= 4 kg
Harga pembelian 2 karung
= 2 x Rp 400.000,00
= Rp 800.000,00
Netto = 200 kg – 4 kg
= 196 kg
Harga jual beras 2 karung
= 196 kg x Rp 4.400,00

Keuntungan :
= Harga jual 2 karung – harga beli 2 karung
= Rp 862.400,00 – Rp 800.000,00
= Rp 62.400,00

5. Sebuah bilangan, jika ditambah 102 kemudian dibagi 3, maka hasilnya menjadi 6 kali
bilangan itu. Tentukanlah bilangan itu!
Jawab :
misalkan,
Sebuah bilangan   = x
sehingga,
( x + 102 ) : 3         = 6 kali x

Bilangan (x) ditambah dengan 102 lalu dibagi 3 memiliki hasil 6 kali dari bilangan
(x). Maka model matematikanya adalah :
( x + 102 ) : 3   = 6x
( x + 102 )         = 18x
102                     = 17x
x                          = 6
maka, bilangan tersebut adalah 6.

6. Jumlah dua bilangan asli yang berurutan adalah 25.


Tentukanlah bilangan-bilangan itu !
Jawab :
misalkan,
Bilangan asli yg ke-1   = x
Sehingga, Bilangan asli yg ke-2   = ( x + 1 )

Lalu apabila kedua bilangan asli tersebut dijumlahkan akan menghasilkan bilangan
25. Maka model matematikanya adalah :
x + ( x + 1 )   = 25
2x + 1             = 25
2x                    = 24
x                      = 12
maka,
Bilangan asli ke-1 adalah ( x ) = 12
Bilangan asli ke-2 adalah ( 12 + 1 ) = 13
Polinomial ( Suku Banyak )
Pengertian Polinomial

Polinomial atau suku banyak adalah suatu bentuk aljabar yang terdiri atas beberapa suku dan
memuat satu variable berpangkat bulat positif. Pangkat tertinggi dari variable pada suatu
polynomial dinamakan derajat polynomial tersebut. Secara umum, polynomial berderajat n
dengan variable x dapat dituliskan sebagai berikut.

a n x n +an−1 x n−1 + an−2 x n−2 +…+a 2 x 2+ a1 x + a0

Dimana : 

Derajat (n) adalah pangkat tertinggi dalam suatu suku banyak.

Variabel (x) adalah bilangan yang dimisalkan dengan huruf misalnya x.

Koefisien (a) adalah bilangan yang mengikuti variabel. 

Contoh persamaan dari sistem polinomial adalah 2 x3 +5x2+6x=8 = 0.

Nilai Polinomial

Untuk menentukan nilai polynomial ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu:

1. Menentukan Nilai Polinomial dengan Cara substitusi


Suatu polynomial dapat dipandang sebagai fungsi f(x) sebagai berikut:

f ( x )=an x n +a n−1 x n−1+ an−2 xn−2 +…+ a2 x 2 +a 1 x+ a0

Nilai polynomial f(x) untuk x = k sama dengan nilai fungsi f(x) untuk x = k yaitu f(k). Nilai
f(k) dapat ditentuan dengan cara mendistribusikan nilai x = k seperti berikut.

f ( x )=an ( k )n +an −1 ( k )n−1 +a n−2 ( k )n−2 +…+ a2 ( k )2 +a1 ( k ) +a 0

2. Menentukan nilai polynomial dengan Cara Skema Horner


Misalkan f ( x )=a x3 +b x 2 +cx +d maka f ( k )=a k 3 +b k 2+ ck +d
a k 3+ b k 2 +ck + d=( a k 2+ bk +c ) k +d
¿ ( ( ak + b ) k +c ) k +d
Dari bentuk terakhir maka dapat menentukan nilai polynomial secara bertahap sebagai
berikut.
a. Kalikan a dengan k, lalu jumlahkan dengan b sehingga didapat ak +b;
b. Kalikan ak + b dengan k, lalu jumlahkan dengan c sehingga didapat
( ak + b ) k +c=a k 2 +bk +c .
c. Kalikan (
a k + bk +c ¿ dengan k ,lalu jumlahkan dengan d sehingga didapat ( a k + bk +c ) k +d =a k +b k 2+ ck +d
2 2 3

Langkah tersebut ditunjukkan dengan skema Horner

Pembagian Polinomial ( Suku Banyak )

Sebuah fungsi suku banyak dapat dibagi dengan fungsi yang lainnya. Caranya yaitu:

1. Pembagian suku banyak dengan cara pembagian bersusun

Misalkan, sebuah suku banyak f ( x )=a2 x 2 +a1 x+ a0 dibagi dengan (x-k) sehingga
diperoleh hasil baginya yaitu h(x) dan sisa S.

Sehingga didapati hubungannya;

F(x)= (x-k). H(x)+ S

Untuk mendapatkan hasil bagi h(x) dan sisa S. Cara pembagian suku banyaknya dilakukan
secara bersusun seperti berikut;
Sehingga diperoleh hasil baginya yakni
h ( x )=a 2 x ( a1 +a2 k ) ( bagian atas ) dan sisanya S a 0+ a1 k +a2 k 2 (bagian bawah)

2. Pembagian suku banyak dengan metode horner

• Pembagian polinomial oleh (x-k)

f(x) = (x – h)h(x) + s(x), dengan f(x) polinomialyang dibagi, h(x) hasil bagi, dan sisa s(k) = f(k)

• Pembagian polinomial oleh (ax+b)

h(x) h(x)
f(x) = (ax+b) + s, dengan demiakian hasil bagi f(x) oleh (ax+b) adalah dan sisanya s=
a a
−b
f( )
a

• Pembagian polinomial derajat dua

h(x)
f(x) = (ax2+bx+c) + s2x + s1 – s2k1
a

h( x)
Jadi, polynomial f(x) dibagi ax2+bx+c memberikan hasil h = dan sisa s = s2x + s1 – s2k1
a

Berikut ini adalah proses pembagian pada metode horner;

Contoh Soal
1. Diketahui suku banyak f(x) bersisa -2 bila dibagi (x+1), bersisa 3 bila dibagi x – 2. Suku
banyak g(x) bersisa 3 bila dibagi x + 1 dan bersisa 2 bila dibagi x – 2. Jika
h ( x )=f ( x ) g ( x ) ,maka sisa h(x) bila dibagi x 2−x−2 adalah …

2. F(x) adalah suku banyak berderajat tiga. ( x 2+ x−12¿ adalah factor dari f(x). jika f(x)
dibagi oleh ( x 2+ x−6 ¿ bersisa (−6 x +6 ¿ , maka suku banyak tersebut adalah …
3. Sisa pembagian p(x)=x  + ax  + 4x + 2b + 1 oleh x  + 4 adalah b-3a. Jika p(x) habis dibagi
3 2 2

oleh x+1 maka a2 + b = …

Pembahasan :

−4 a+2 b+1=b−3 a

−a+ b=−1

p ( x ) =x3 + ax2 + 4 x+ 2b +1

p (−1 )=(−1)3 +a (−1)2 + 4(−1)+2 b+1

0=−1+a−4 +2 b+1

0=a−4 +2 b

4=a+2 b
Mencari nilai a dan b dari data yang telah diperoleh diatas :

−a+ b=1

−a=−b−1

a=b+1

a+ 2b=4

b+1+2 b=4

b+ 2b=4−1

3 b=3

b=3

a=b+1

a=1+1

a=2

Maka a 2+b=22 +1=5

4.   Jika  habis dibagi (x – 2) maka ia habis dibagi dengan ...


5.  Dua suku banyak   jika dibagi dengan x + 1 akan mempunyai
sisa sama, maka nilai 2m + 5 = ...

6. Hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak  dibagi oleh (x – 2) berturut-turut
adalah ...

Anda mungkin juga menyukai