DISUSUN OLEH NAMA : CANDRIKA DELLA VABELIA JURUSAN : 1 B KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING : IBU Apt.LILI SARTIKA, S.Farm, M.Farm
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN/KEBIDANAN/SANITASI POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG TAHUN 2021 1. Faktor yang mempengaruhi farmakodinamik Farmakodinamika adalah kerja obat pada tubuh. Data ini menetapkan golongan obat yang biasanya memainkan peran penting dalam menentukan terapi yang tepat untuk suatu simptom atau penyakit tertentu. Hal-hal yang mempengaruhi kerja obat pada tubuh makhluk hidup atau manusia tergantung pada 2 faktor: 1. faktor manusia atau makhluk hidup : umur, berat badan, obat lain, jenis kelamin, penyakit tertentu, genetik, mental 2. faktor obat: vasoaktivitas, konsentrasi, dosis, rute pemberian, kecepatan injeksi, vaskularisasi tempat injeksi, vasokonstriktor. Faktor yang mempengaruhi farmakodinamik Dosis dalam resep ( kepatuhan penderita)
Dosis dalam minum
kecepatan atau banyaknya absorpsi ukuran dan komposisi tubuh distribusi obat ikatan protein plasma dan jaringan kecepatan eliminasi
No Obat Obat object B Efek Solusi precipitant A 1. Penicilin Larutan RL Penicilin tidak aktif Penicilin untuk dicampur ( ringer laktat) (endapan) bersamaan dengan hidrokortison 2. Karbenisilin Gentamisin Gentamisin tidak Tidak dicampur secara aktif, kabenisilin rusak bersamaan 3. Rifampisin Isoniazid INH mengalami Pemberian obatnya dipisah, penurunan aktifitas tidak digerus bersamaan 4. Amfoterisin Larutan garam Amfoterisin akan Amfoterisin tidak dicampur fisiologis atau mengendap dalam bersamaan dengan cairan infus larutan ringer larutan garam fisiologis atau larutan ringer 5. Diazepam Cairan infus Diazepam akan Diazepam diberikan secara mengendap dalam terpisah dengan cairan infus cairan infus 6. Aspirin Natrium Aspirin terhidrolisis Pemakaian wadah ampul yang bikarbonat bewarna gelap (menghindari terjadinya hidrolisis 7. Oksitetra Diphenhidrami Oksitetrasiklin HCI Oksitetra HCI tidak dicampur siklin HCI n akan mengendap bersama cairan dalam larutan diphenhidramin diphenhidramin 8. Phenitoin Na Infus phenitoinNa akan phenitoinNa tidak dicampur mengendap dalam bersama cairan infus larutan infus 9. Amiodarone simvastatin Amiodarone Hindari kombinasi terapi atau menurunkan gunakan statin lainnya. metabolisme Misalkan pravastatin atau simvastatin sehingga rosuvastatin jangan sampai meningkatkan melebihi 20mg jika toksisitas ES dikonsumsi terus menerus simvastatin. Potensial resiko myopati dan rhabdomyolisis 10. Simvastatin Amlodipine Dapat meningkatkan Pemberian jeda waktu minum kadar simvastatin obat dan monitorin ESO sehingga meningkatkan resiko ES myopati dan rhabdomyolisis 11. Aspirin Ketorolac Gangguan GI (peptic Gunakan salah satu obat atau ulcer, GI bleeding, alternative lain. perforasi) 12. Ca glukonas Ceftriakson Pembentukan Hindari pemakaian bersamaan presipitat KI pada neonates 13. Clopidogrel Omeprazole Menurunkan efek Pemberian jeda waktu minum menghambat agregasi obat atau penggantian pada clopidogrel omeprazole dengan pantoptazole 14. Dabigatran Fenitoin Fenitoin akan Hindari pemakaian bersamaan menurunkan efek atau ganti dengan alternatif dabigatran melalui obat lain mekanisme p- glycoprotein efflux transporter 15. Candesartan Aspirin Aspirin menurunkan Pemberian jeda waktu minum efek antigipertensi obat candesartan 16. Digoxin Antibiotik Peningkatan Pemberian jeda waktu minum biovailabilitas digoxin obat karena flora bakteri pada usus yang dapat menginaktivasi digoxin terbunuh oleh antibiotik 17. Fluconazole Ondansentron Peningkatan interval Gunakan salah satu obat QTc (ondansentron diberikan bila perlu saja) sambil monitoring EKG atau ganti dengan alternatif obat lain 18. Nifedipin Itraconazole Peningkatan kadar Monitoring tekanan darah dan nifedipin ES edema. Penurunan dosis nifedipin 19. Ramipril furosemide Peningkatan resiko Pemberian jeda waktu minum hipertensi dan obat penurunan fungsi ginjal 20. Estrogen Rifampisin Penurunan efek Hindari kombinasi terapi atau hormonal dan hormon estrogen/pil gunakan alat kontrasepti progestin (pil KB oleh rifampisin sebagai pengganti pil KB KB) (induksi enzim CYP3A4)