Anda di halaman 1dari 15

INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT PADA


FARMAKODINAMIK
OLEH : KEN UTAMINING TYAS 21334708

DOSEN : Dr. Apt. Refdanita, M.Si.


LATAR BELAKANG
Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait
obat (drug- related problem) yang diidentifikasi sebagai kejadian atau
keadaan terapi obat yang dapat mempengaruhi outcome klinis
pasien. Sebuah interaksi obat terjadi ketika farmakokinetika atau
farmakodinamika obat dalam tubuh diubah oleh kehadiran satu atau
lebih zat yang berinteraksi (Piscitelli, 2005).
Suatu interaksi terjadi ketika efek suatu obat diubah oleh kehadiran
obat lain, obat herbal, makanan, minuman atau agen kimia lainnya
dalam lingkungannya. Definisi yang lebih relevan kepada pasien
adalah ketika obat bersaing satu dengan yang lainnya, atau apa yang
terjadi ketika obat hadir bersama satu dengan yang lainnya (Stockley,
2008)
INTERAKSI OBAT
Interaksi Obat adalah adanya pengaruh suatu
obat terhadap obat lain, di dalam
tubuh.Interaksi obat dapat terjadi pada
farmakokinetik, atau farmakodinamik,atau
gabungan keduanya. Interaksi obat invitro
(campuran pada larutan atau sediaan injeksi)
disebut dengan “drug incompatibilities”, bukan
interaksi obat.Salah satu atau kedua obat yang
bercampur menjadi tidak aktif.
Mekanisme Interaksi Obat
OBAT A + OBAT B

?
Yang mungkin dapat terjadi…..

• Modifikasi efek farmakologi obat B tanpa


mempengaruhi konsentrasinya di cairan jaringan
(interaksi farmakodinamik).
• Mempengaruhi konsentrasi obat B yang mencapai situs
aksinya (interaksi farmakokinetik).
Sebutan Obat yang terlibat dalam peristiwa
Interaksi
1. Obat Presipitan adalah obat yang dapat
mengubah aksi/efek obat lain
2. Obat Objek adalah obat yang aksinya atau
efeknya dipengaruhi atau diubah oleh obat
lain.
Macam macam interaksi obat
1. Farmasetik adalah interaksi fisiko-kimia yang terjadi
pada saat obat diformulasikan/disiapkan sebelum obat
digunakan oleh si penderita.
2. Farmakokinetik adalah interaksi dimana obat
mengalami perubahan pada proses absorpsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresi yang disebabkan karena
adanya obat atau senyawa lain
3. Farmakodinamik adalah interaksi yang terjadi di tempat
kerja obat. Dua atau lebih obat dapat beriteraksi di
tempat yang sama atau ditempat yang berlainan.
Interaksi Obat Farmakodinamik
interaksi yang terjadi antara obat yang memiliki
efek farmakologis, antagonis atau efek samping
yang hampir sama. Interaksi ini dapat terjadi
karena kompetisi pada reseptor atau terjadi
antara obat- obat yang bekerja pada sistem
fisiologis yang sama. Interaksi ini biasanya dapat
diprediksi dari pengetahuan tentang farmakologi
obat-obat yang berinteraksi (BNF 58, 2009).
Interaksi Obat Farmakodinamik
1. Interaksi aditif atau sinergis
2. Interaksi antagonis atau berlawanan
3. Interaksi Potensiasi
Contoh interaksi obat secara farmakodinamik
No Obat Pracsipitan (A) Obat Objek (B) Mek. Interaksi Efek Pemecahan
Masalah

1 Simetidin Glibenclamid Simetidin menghambat Efek glibenclamid Menghentikan


sitokom P-450 sehingga ditingkatkan oleh pemakaian simetidin
menurunkan aktivitas simetidin karena dan menggunakan
enzim mikrosom hati, eliminasi terapi obat golongan
jadi obat lain yang diperlambat lain.
merupakan substrat
enzim tersebut akan
terakumulasi dan
meningkatkan efek obat
tersebut.

2 Propanolol Salbutamol Menghilangkan efek Menghilangkan Tidak bisa diberikan


bronkodilatasi efek salbutamol bersamaan
aktivator β2-
adrenoceptor
3 Aspirin Warfarin Via efek antiplatelet, inhibisi Menyebabkan Pemberian informasi obat
biosintesis platelet tromboxane perdarahan lambung mengenai waktu
A2. pemberian dan pemberian
mukoprotektor seperti
sukralafat

4 Ibuprofen Furosemid Berkompetisi dengan asam Retensi air dan garam, dan Pergantian golongan
lemah, termasuk diuretic, pada meningkatkan Analgetik jenis
sekresi tubulus . dekompensasi cordis Lain seperti paracetamol.,
(menurunkan kinerja
jantung)

5 Acetaminofen Warfarin Meningkatkan INR (Masa Perdarahan meningkat Gunakan dosis terendah
Pembekuan) asetaminofen, monitor INR

6 Pseudoefedrin Atenolol Pesudoefedrin dapat Tekanan darah Menghentikan pemberian


menurunkan efek dari beta yang diobati dengan obat pseudoefedrin dan
bloker golongan beta bloker menggantikan dengan
mungkin tidak terkendali terapi non farmakologi
dengan baik
7 Sidenafil Nitrogliserin Nitrat berinteraksi dgn Akan menghasilkan Pada penggunaan nitrat
sildenafil. Sildenafil respon dari tidak dianjurkan
Menghambat vasodilatasi, spt: Bersamaan dengan
phosphodiesterase isoform takikardia, hipotensi Sidenafil
(PDE5) yg memetabolisir ortostatik,sakit kepala
cGMP. Kombinasi
penggunaan nitrat (mll ↑
produksi cGMP)
dan sildenafil/PDE5 inhibitor
(mll penguraian cGMP)
menyebabkan relaksasi
sinergis pada otot halus yg
berpotensi pada terjadinya
hipotensi yg berbahaya dan
kegagalan organ.
8 Spirinolacton Captropil Menurunkan
produksi aldosteron, Efek nya retensi cairan Mengganti diuretik
kalium (resiko dengan golongan boros
Hiperkalemia ) kalium contohnya
furosemid

9 Preparat yang Alprazolam Meningkatkan kerja jantung Meningkatkan aliran Gunakan dosis
 
mengandung cafein (kontraksi dan frekuensi) darah ke otak secara obat dengan
(golongan obat
tinggi tidak langsung
hipnotik- sedatif) preparat kafein terendah
menstimulasi ringan pada
apabila diperlukan
SSP

10 Ctm Diazepam Ctm meningkatkan sedasi dari Depresi ssp berlebihan Ganti golongan
diazepam akan menyebabkan henti antihistamin lain
nafas
Kesimpulan
• Interaksi obat farmakodinamik dapat menyebabkan dua
hal penting. Yang pertama, interaksi obat dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat obat.
Yang kedua, interaksi obat dapat menyebabkan gangguan
atau masalah kesehatan yang serius, karena meningkatnya
efek samping dari obat- obat tertentu. Risiko kesehatan
dari Interaksi obat ini sangat bervariasi, bisa hanya sedikit
menurunkan khasiat obat namun bisa pula fatal.
• Dalam Praktek nya interaksi obat tidak dapat dihindari
maka dari itu diperlukan penanggulangan nya agar tidak
terjadi efek yang tidak dikehendaki.

Anda mungkin juga menyukai