Anda di halaman 1dari 38

INTERAKSI OBAT

• GANGGUANG SALURAN KEMIH


• GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN

Oleh: AZIZAH NASUTION


• Interaksi yang terjadi di dalam tubuh dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu
interaksi farmakokinetika dan
 interaksi farmakodinamika
Interaksi obat mengakibatkan:
•   Berkurang atau hilangnya khasiat terapi salah
satu obat atau ke dua2nya.
•   Meningkatnya aktivitas obat, dan dapat
terjadi reaksi toksik obat
INTERAKSI FARMAKOKINETIKA

• Interaksi absorpsi
• Interaksi distribusi
• Interaksi metabolisme
• Interaksi eksresi
Interaksi Farmakodinamika
• Interaksi Adisi
terjadi ketika dua obat atau lebih dengan  efek
yang sama diberikan secara bersamaan  dan
hasilnya adalah jumlah efek dari masing2 obat
yang diberikan.
• Interaksi sinergistik
terjadi ketika dua obat atau lebih, dengan atau
tanpa efek yang sama digunakan secara
bersamaan untuk mengombinasikan efek yang
memiliki  outcome yang lebih besar dari jumlah
komponen aktif satu obat Saja.
• Potensiasi
Suatu interaksi obat dimana hanya satu dari dua
obat yang tindakannya diperbesar oleh
keberadaan obat kedua
• Interaksi antagonis 
memiliki efek sinergisme yang sebaliknya dan
menghasilkan suatu efek kombinasi yang lebih
rendah dari komponen aktif secara terpisah 
( protamine yang diberikan sebagai antidotum
terhadap aksi antikoagulan dari heparin).
Complementary drug interaction
FUNGSI GINJAL
• Mengatur keseimbangan cairan
tubuh, elektrolit dan asam-basa
• Mengeksresikan produk
metabolisme dan zat kimia asing
• Mensintesis dan mengaktifkan
hormon renin, 1,25-
dihidroksivitamin D3 dan
eritropoitein
DEFINISI ACUTE KIDNEY INJURY
(AKI)
Gagal Ginjal Akut (GGA): penurunan tiba-tiba
atau secara cepat fungsi filtrasi ginjal. yg
ditandai dari peningkatan konsentrasi kreatinin
atau azotemia (peningkatan nitrogen urea dalam
darah [BUN] ). Namun, setelah cedera ginjal,
BUN atau kadar kreatinin dapat kembli normal.
Cedera ginjal dapat dilihat dari penurunan
produksi urine.
DEFINISI CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
Merupakan penurunan
fungsi ginjal secara
progresif yang terjadi lebih
dari berbulan-bulan
sampai menahun yang
dikarakterisasi dengan
perubahan bentuk ginjal
normal dengan jaringan
interistial fibrosis dan
perubahan GFR yang
terjadi dalam periode 3
bulan atau lebih.
Fungsi ginjal normal pada orang dewasa :
GFR = 120 ml/min/1.73m2 (

Pada orang dengan GFR > 90 ml/min/1.73 m2 (umur 18-45 tahun, tiap tahun
nilai GFR berkurang), walaupun diperkirakan fungsi ginjal normal, namun
dapat didiagnosa CKD jika pasien proteinuria, hematuria, atau ditemukan
kerusakan struktur ketika di biopsi.
FAKTOR RESIKO CKD
• Diabetes
• Hipertensi
• Batuginjal Memerlukan
• Uti (ISK) polifarmasi
• Infeksi Sistemik dan
cenderung terjadi
• Polycystic kidney disease Interaksi obat
• Glomerulonephritis
PERUBAHAN FARMAKOKINETIKA PD CKD
ABSORBSI
1) Absorbsi obat pada pasien CKD berkurang akibat mual,
muntah, diare, dan gastritis yang disebabkan uremia
2) Edema saluran cerna menyebabkan berkurangnya
aliran darah shg absorbsi obat menurun (mis.
Klorpropamid, furosemid)
3) Peningkatan kadar urea darah juga meningkatkan
kadar urea ludah maka tjd peningkatan pH asam
lambung shg tjd perubahan ionisasi, selanjutnya
penurunan absorbsi bbrp obat (mis, besi, digoksin,
desktropropoksifen).
4) Perubahan absorbsi obat akan mempengaruhi nilai
bioavailabilitas absolut (F)
1. Volume distribusi (Vd)
 Edema dan ascites meningkatkan Vd pada obat yg
sangat larut dlm air atau ikatan protein tinggi. Vd
besar maka kadar obat dlm plasma rendah.
 Dehidrasi menurunkan Vd obat yg larut air.
 Pemberian dosis lazim pd pasien edema akan
menyebabkan kadar obat dlm plasma rendah shg
efek terapi tidak memadai
 Dosis lazim bila diberikan pd pasien dehidrasi
akan menyebabkan kadar obat dlm plasma terlalu
tinggi shg memungkinkan toksik
Perubahan ikatan protein bermakna sec klinis
bila:
a. Lebih 90% obat dlm plasma merupakan bentuk
terikat pd protein
b. Obat terdistribusi ke jaringan dlm jlh kecil.
Hanya obat dgn Vd rendah yg dipengaruhi
yaitu yg sebagian besar obat berada dlm
plasma. Cth: tolbutamid, warfarin, fenitoin,
diazoksid, metotreksat, asam nalidiksat,
fenilbutazon, sulfonamida.
Obat bersifat asam berikatan dgn albumin, mk
dosis obat perlu diturunkan pd penderita CKD
Efek CKD terhadap Distribusi
• Kerusakan ginjal selalu ditandai dengan ditemukannya protein
di dalam urin (uremia)
• Kerusakan ginjal mempengaruhi ikatan obat pada protein
plasma, dengan cara:
• 1.    Menurunkan jumlah albumin yang mempengaruhi ikatan
obat dengan plasma protein.
• 2.    Perubahan struktur obat pada sisi ikatan protein plasma.
• 3.    Terdesaknya obat dari ikatan karena adanya senyawa lain
yang gagal di ekskresikan melalui ginjal.
• Penurunan jumlah albumin akan meningkatkan volume
disribusi (Vd). Contoh :  terjadinya perubahan profil distribusi
phenitoin pada penderita CKD.
• Pada beberapa kasus, ikatan obat pada protein jaringan juga
akan terpengaruh
Metabolisme Obat

Hati
Metabolit aktif dan tidak aktif dari hasil uraian makanan
dan metabolisme obat di hati akan menumpuk akibat
adanya gangguan ginjal
Ginjal
Ginjal merupakan tempat utama metabolisme insulin.
Kebutuhan insulin pd penderita diabetes yg mengalami
gagal ginjal akut menjadi berkurang
Ekskresi Obat

 Ekskresi merupakan parameter farmakokinetika paling


terpengaruh oleh gangguan ginjal.
 LFG dan Klirens kreatinin merupakan gambaran berapa
jumlah nefron yg berfungsi
 Bila filtrasi glomerulus terganggu oleh penyakit ginjal,
maka klirens obat melalui jalur ini akan berkurang dan
waktu paruh obat dlm plasma meningkat
 Digoksin, gentamisin, metotreksat, furosemid, amilorid,
atenolol
SALAH SATU LANGKAH YG DPT
DILAKUKAN UTK MENGOPTIMALKAN
TERAPI ADALAH

Mengidentifikasi, mencegah, dan


meminimalisir kejadian interaksi obat
INTERAKSI OBAT PADA TERAPI CKD
DAN KOMPLIKASINYA

Drug Drug Consequen Recommendation


causing affected ces and
Interaction Mechanism
Ranitidine Furosemide Enzyme Dose reduction is
Ciprofloxacin inhibition required
Diltiazem
Phenytoin
Paracetamol

Metocloprami Paracetemol Hastens GI Atur jarak pemberian


de emptying Dose of paracetamol
may be reduced
Drug causing Drug Consequences Recommendation
Interaction affected and
Mechanism
Paracetamol Furosemide Reduction of Dose adjustment of
antihypertensi antihypertensive.
ve and diuretic Excessive use of
effects of paracetamol must be
furosemide. avoided.
Long-term use
of paracetamol
may cause a
kidney
inflammation.
Drug Drug Consequences and Recommendation
causing affected Mechanism
Interaction
NSAIDS: Captopril inhibition of COX I to NSAIDS should be
Kecuali: synthesize vasodilating administered as needed
Aspirin prostaglandin
Ketorolac Captopril Antagonistic interaction. Provision of ketorolac should
Furosemide Ketorolac increases liquid be considered
retention, while captopril
and furosemide decrease
liquid retention.
Captopril Digoxin Captopril increases serum Digoxin requires TDM. The
level of digoxin. Increase lower level of therapeutic
in digoxin’s toxicity can range should be chosen to
occur. avoid from toxic effect of
digoxin
Dexametha Furosemide Hypokalemia. Additive Level of K must be routinely
sone drug interaction monitored. Provision of
sustained release K is needed.
1. Calcium Ceftriaxone Formation of Calcium preparation is
preparation an insoluble given 2 days after
2. IVFDRL complex in ceftriaxone
(Intravenous blood administration is stopped.
Drainage circulation
Ringer (FDA Med
Lactate) Watch 2009).

Furosemide Ceftazidime Furosemide Consider this when


Ceftriaxone increases calculating
cephalosporin cephalosporins dose
s serum half
life and their
nephrotoxicity
Ketorolac Heparin Bleeding may Monitor patients
occur (Additive carefully
interaction)
Paracetamol Anticoagulants Larger doses Reduction of
of paracetamol anticoagulants doses
increase may be needed
prothrombin
time
Tramadol Anticoagulants Tramadol Use with caution
increases the
effects of
anticoagulants
(PT)
Severity: serious Pada gugus
fungsinya
bersifat Mekanisme belum
nefrotoksik diketahui secara jelas,
namun bersinergis
Genta- secara
Furose-
farmakodinamika,
mide micin dengan meningkatkan
resiko terjadinya
ototoxicity dan
nephrotoxicity

Manajemen:
1. Menggunakan alternatif obat lain, bila
memungkinkan
2. Monitoring gejala ototoxicity secara berkala
3. Jangan menggunakan kedua obat ini dengan dosis
berlebih.
Severity: significant

Berinteraksi secara
farmakodinamik
Capto- sinergisme,
Furose-
sehingga
mide pril mengakibatkan
hipotensi akut,
hipokalemia

Manajemen:
1. Monitoring tekanan darah
Severity: minor

Noni juice menaikkan


kadar serum
Furose- Noni potassium, sedangkan
mide juice furosemide
menurunkan kadar
serum potassium

Manajemen:
1. Interaksi diatas menguntungkan saat
terapi diberikan pada pasien
Severity: serious

Nifedipin
meningkatkan
Simva- kadar/efek simvastatin
Nifedi-
dgn menghambat
pine statin metabolisme
simvastatin pada
enzim CYP3A4

Manajemen:
1. Menggunakan alternatif obat lain, bila
memungkinkan
2. Monitoring kadar simvastatin
Severity: significant

Nifedipine
menurunkan
kadar/efek dari
Nifedi- Doxo- doxorubicin dengan
pine rubicin meningkatkan
aktivitas transporter
efluks P-
glycoprotein

Manajemen:
1. Monitoring kadar doxorubicin
Severity: minor

Etanol meningkatkan
Etha- kadar nifedipinedi
Nifedi-
dalam darah dengan
pine nol menurunkan
metabolisme nifedipin

Manajemen:
1. Monitoring kadar nifedipine
Severity: minor

N- Acetylcysteine
acetyl- ISDN meningkatkan efek
cysteine vasodilatasi dari ISDN

Manajemen:
1. Monitoring tekanan darah
Severity: serious

Risperidone
menurunkan efek
Dopamin
Risperi- dari dopamin
done secara
farmakodinamik
antagonisme

Manajemen:
1. No alternatives available
2. Never use combination
Severity: significant

Codein
meningkatkan
sedasi, sdgkan
Dopamin codein dopamin
menurunkan
sedasi

Manajemen:
1.Monitoring efektivitas dari kedua
obat ini.
Severity: serious

Absorpsi
keduanya
Tetra- menurun pada
Calcium
saluran cerna
acetate cycline karena
membentuk
khelat

Manajemen:
1. Monitoring kadar obat
2. Menggunakan alternatif obat lain, bila
memungkinkan
3. Pisahkan pemberian kedua obat dengan
selang waktu ± 2 jam
Severity: significant

Berinteraksi secara
farmakodinamik
sinergisme
Calcium
acetate Digoxin sehingga
meningkatkan
resiko terjadinya
aritmia jantung

Manajemen:
1.Monitoring gejala terjadinya aritmia
jantung
Severity: minor

Cafein
menurunkan
Calcium kadar calcium
acetate Cafein acetate dengan
meningkatkan
klirens ginjal

Manajemen:
1.Monitoring kadar obat
Severity: significant

Meningkatkan
kadar atau efek
Calcitriol dari linagliptin
(analog
Lina- dengan
gliptin menghambat
vit.D) metabolismenya
pada enzim
CYP3A4,

Manajemen:
1.Harus menggunakan alternatif obat
lain
Severity: significant

Absorpsi
keduanya
Levo- menurun pada
Ferrous
saluran cerna
sulfate floxacin karena
membentuk
khelat

Manajemen:
1. Monitoring kadar obat
2. Menggunakan alternatif obat lain, bila
memungkinkan
3. Pisahkan pemberian kedua obat
Severity: significant

Omeprazole
Omeprazole, akan menrunkan
Ferrous pantoprazole, kadar Ferrous
sulfate ranitidin, sulfate dgn
famotidin menaikkan pH
lambung

Manajemen:
1.Berikan selang waktu pemberian
Severity: minor
Ca acetate
menurunkan kadar
ferrous sulfate dgn
cara menghambat
absorpsi pd saluran
Ferrous Calcium cerna.
sulfate acetate Ferrous sulfate
meningkatkan kadar
ca acetate dgn
meningkatkan
absorpsinya

Manajemen:
1. Monitoring kadar obat
2. Jangan bersamaan mengkonsumsi kedua
obat ini secara oral

Anda mungkin juga menyukai