Anda di halaman 1dari 8

INTERAKS

I
EKSKRESI
Kelompok 6

BERTHA KARUNIA OKTHFIANI (D1B121369)


BAHARUDING (D1B121374)
HASNIAR (D1B121375)
SRI AYU ULANDARI (D1B121372)
WAIS AL QURNI (D1B121373)
Interaksi obat adalah peristiwa di mana aksi suatu obat


diubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan
bersamaan. Kemungkinan terjadinya peristiwa interksi
harus selalu dipertimbangkan dalam klinik,manakala
dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau
hampir bersamaan. Interaksi obat berarti saling
mempengaruhi antar obat sehingga terjadi perubahan
efek. Di dalam tubuh obat mengalami berbagai macam
proses hingga akhirnya obat di keluarkan lagi dari
tubuh
Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga
SISTEM EKSKRESI MANUSIA
tahapan dalam proses pembuangan, termasuk
penyaringan(filtrasi), penyerapan kembali
(reabsorbsi) dan pengumpulan (augmentasi) dan
hasil akhir berupa urin, kulit juga memiliki peran
dalam sistem ekskresi karena mampu mengeluarkan
zat–zat sisa berupa kelenjar keringat. paru-paru
berfungsi mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan
Uap air (H2O). Karbondioksida dan uap air ini lalu
dilepaskan dan dikeluarkan paru-paru melalui
hidung. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati
disebut proses detoksifikasi. Sebagai organ yang
berperan dalam sistem ekskresi – karena
mengekskresikan getah empedu dan urea
Proses ekskresi sangat penting, karena proses
ini bertangung jawab atas durasi atau lama ker!a obat
berefek dengan caramengusahakan agar obat dapat
segera dikeluarkan dari tubuh termasuk kedalam alat
ekskresi seperti ginjal, hati, dan paru. Obat
dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ
ekskresi dalam bentuk metabolit hasil
biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Obat
atau metabolit yang polar diekskresikan lebih cepat
dari pada obat yang larut baik dalam lemak. 
Pada nilai pH tinggi (basa), obat yang bersifat asam lemah (pKa 3-
7,5) sebagian besar terdapat sebagai molekul terionisasi, yang tidak
dapat berdifusi ke dalam sel tubulus maka akan tetap dalam urin
dan dikeluarkan dari tubuh. Sebaliknya, basa lemah dengan nilai
pKa 7,5 sampai 10,5. Dengan demikian, perubahan pH yang
meningkatkan jumlah obat dalam bentuk terionisasi meningkatkan
hilangnya obat (Stockley, 2008).
Perubahan ekskresi aktif tubular renal Obat yang menggunakan
sistem transportasi aktif yang sama di tubulus ginjal dapat
bersaing satu sama lain dalam hal ekskresi. Sebagai contoh,
probenesid mengurangi ekskresi penisilin dan obat lainnya ( Stockley,
2008).
Perubahan alir an darah renal Alian darah melalui ginjal
dikendalikan oleh produksi vasodilator prostaglandin ginjal. Jika
sintesis prostaglandin ini dihambat, ekskresi beberapa obat dari ginjal
dapat berkurang(Stockley, 2008).
Contoh Interaksi obat
yang terjadi
No Obat Objek Obat Presipitan Mekanisme Interaksi Efek yang ditimbulkan Penanganan
Obat

1 Metformin Ranitidin Ranitidine mengurangi  Pasien bisa Diberikan


pembersihan ginjal pingsankarena jarak minum
menghambat sekresi meningkatkanefek
metforminditubular hipoglikemiksehingga
ginjal sehingga tubuh
kadar plasma pasienmengalami
metformin meningkat shock akut.
2 Metformin Cefadroxil Peningkatan efek Diberikan
metforminyang jarak minum
disebabkan
sekresimetformin
berkurang olehadanya
cefadroxil
No Obat Obat Mekanisme Interaksi Obat Efek yang ditimbulkan Penanganan
Objek Presipitan

3 DigoXin Spironolakton Spironolakton menghambat Toksisitas digoxin Etika


ekskresi digoksin di ginjal (nausea, muntah, penggunaan
sehingga spironolakton aritmia jantung) digoksin
meningkatkan kadar digoxin padadosis
sebesar 25% tertinggi harus
dilakukanmonitori
ng pada pasien
4 Lamotrigin Asam valproat Asam valproat menurunkan Ruam dan reaksi kulit ketika digunakan
glukuronidaasi lamotrigin serius termasuk bersama
dengan inhibisi kompetitif sindrom Stevens valproat, dosis
sehingga menurunkan Johnson lamotrigin
klirens lamotrigin.interaksi diturunkan
farmakodinami Tremor hingga setengah
kmenyebabkan tremor untuk mencegah
toksisitas
lamotrigin
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai