Anda di halaman 1dari 46

ke l o m p o k 5 D

Mega S in ta B ( 2 26 0 2 0 1 0 0 3 )
r li n d in i ( 22 6 0 20 10 0 6)
Afifah Marissa A
Ayu Astuti (2260201032)
h a T r if ah ( 22 6 0 20 1 0 9 3 )
Rahma D
r a tu b u n ( 22 6 0 2 0 10 9 7 )
Nurul Dinia Ing
Inter a k s i

Ob a t A n t i bi o t i k
Pendahuluan
antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroba
untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroba lain.
berdasarkan cara kerjanya antibiotik dikelompokkan
dalam kelompok bakterisid (membunuh baktri)dan
bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri)
berdasarkan mekanisme tempat kerjanya antibiotik
dikelompokan menjadi:
• menghambat sintesis dinding sel
• mengganggu membran sel
• menghambat sintesis protein pada ribosom
• mengganggu sintesis DNA atau RNA
berdasarkan struktur kimianya antibiotik dikelompokan
menjadi golongan:
1. Betalaktam(amoksilin, ampisilin, cefdinir, cefaloridin,
cefalotin, cefasetril, meropemen dll)
2. Aminoglikosida (streptomisin, amikasin, gentamisin,
kanamisin, tobramisin dll)
3. Atrasiklin (tetrasiklin, doksisiklin dll)
4. Amphenikol (kloramfenikol)
5. Makrolida (azitromisin, klaritomisin, eritromisin dll)
6. Polipeptida (polimisin, vancomisin, dll)
7. Quinolon (ciprofloxacin, levofloxacin, moxifloxacin dll)
8. Sulfonamida (sulfadiazine, Sipiridazin, Sulfafurazol,
Sulfisoksazol, sulfasalazine dll )
9. Linkosamid (linkomisin)
Golongan
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Betalaktam
Amoksisilin + warfarin Penurunan efek warfarin Interaksi farmakokinetik, Tingkat interaksi : Moderate
dan mengakibatkan Peningkatan metabolisme warfarin Solusi : pemantauan waktu
trombosis di hati oleh amoksilin. protombin atau INR yang lebih
sering.
Ampisilin + Klorokuin Klorokuin mengurangi Interaksi farmakokinetik Tingkat interaksi : Moderate
absorbsi ampisilin Klorokuin mengakibatkan iritasi Solusi : berkunsultasi dengan
pada usus dan mengurangi waktu dokter dan memberi jeda waktu 2
absorbsi ampisilin dan mengurangi jam
efektifitasnya.
Meropenem + Meningkatkan AUC Interaksi farmakokinetik Tingkat interaksi : Moderate
Probenecid Meropenem. Sehingga Meropenem dan probenecid Penyesuaian dosis probenesid
meningkatkan efek berkompetisi pada sekresi tubular di missal menjadi 250mg atas
meropenem ginjal. persetujuan dokter
Bukti klinis :
Probenesid 500mg oral pada subjek
sehat 1,5 jam setelah meropenem,
AUC meropenem meningkat 43%
Golongan
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Betalaktam
Cefdinir + Suplemen Mengurangi absorbsi Interaksi farmakokinetik Tingkat interaksi : Moderate
besi (Ferrous sulfate) cefdinir Pembentukan kelat besi dapat mengganggu Memberi jarak dengan cara meminum
absorbsi sefdinir dan mengurangi 2 jam sebelum atau sesudah Fe sesuai
keefektifitasannya. persetujuan dokter.

Ampicilin + Atenolol Pada Ampisilin 1gram Interaksi farmakokinetik Tingkat interaksi : Moderate
dapat menurunkan Ampisilin dalam dosis besar mempengaruhi Menurunkan dosis ampisilin dan
kadar atenolol dalam absorbsi atenolol. Penurunan AUC atenolol pemantauan secara rutin penurunan
plasma 50% 40%, bioavailabilitas atenolol turun dari 60% tekanan darah.
menjadi 36%

Amoksisilin + Mengurangi efek Interaksi farmakokinetik Tingkat interaksi :


kontrasepsi oral kontrasepsi oral jika Komponen estrogen pada kontrasepsi akan Moderate
penggunaan secara mengalami siklus enterohepatic berulang Mengganti alat kontrasepsi oral
bersamaan (pembentukan berulang dalam empedu
sebagai sulfat dan konjugat glukuronoida
yang dihidrolisis oleh bakteri usus sebelum
reabsorbsi ) penggunaan antibiotic
mengakibatkan konjugat steroid tidak
terhidrolisis dan reabsorbsinya berkurang.
Golongan
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Betalaktam
Sefaklor + Probenesid nefrotoksik Interaksi farmakokinetik Tingkat interaksi : Moderate
Probenesid menghambat ekskresi Solusi : tidak digunakan secara
sefalosforin pada tubulus ginjal bersamaan, interaksi telah terbukti
(berkompetisi pada mekanisme ekskresi secara klinis meningkatkan
) sehingga kadar sefaklor dalam darah nefrotoksik
meningkat.

Sefaloridin, Sefalotin, Efek nefrotoksik Interaksi farmakokinetik Menghindari pemberian


sefasetril + loop diuretic meningkat Disebabkan karena penurunan kliren furosemide 3-4 jam sebelum
(furosemide) sefaloridin sefaloridin.
Golongan
Aminoglikosida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Aminoglikosida + Meningkatkan AMG memgganggu transport ion yang Tingkat interaksi : Moderate
Amfoterisin / nefrotoksisitas dimediasi oleh Ca2+ kemudian Konsultasikan dengan dokter
klindamisin / terakumulasi dan retensi senyawa terkait interaksi obat, diberi jarak
mikonazol tersebut di sel-sel epitel tubular pemberian obat dan Monitoring
proksimal ginjal fungsi ginjal selama penggunaan
obat aminoglikosida
Aminoglikosida + Efek Nefrotoksisitas AMG memgganggu transport ion yang Tingkat Interaksi Minor
Antibiotik dan penurunan kadar dimediasi oleh Ca2+ kemudian Monitoring kadar dan fungsi
Karboksipenisilin serum aminoglikosida terakumulasi dan retensi senyawa ginjal
(karbanesilin / pada pasien gagal ginjal tersebut di sel-sel epitel tubular
Piperasilin / Tikarsilin) proksimal ginjal serta Gugus amino dari
aminoglikosida dan cicin betalaktam dari
penisilin berinteraksi secara kimia
membentuk amida inaktif yang
mengakibatkan penurunan kadar
aminoglikosida
Golongan
Aminoglikosida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Aminoglikosida + Meningkatkan AMG memgganggu transport ion yang Tingkat interaksi : Minor
Antibiotik Sefalosporin nefrotoksisitas dimediasi oleh Ca2+ kemudian Penggunaan sebaiknya dihindari,
(sefaloridin/sefazolin/ terakumulasi dan retensi senyawa jika digunakan dalam jangka
seftriakson/sefptaksim/ tersebut di sel-sel epitel tubular proksimal waktu pendek masih
seftazidim) ginjal kemudian terjadi peningkatan efek diperbolehkan.
nefrotoksisitas Monitoring fungsi ginjal
Aminoglikosida + Meningkatkan Obat diuretik dapat menghambat sekresi Tingkat Interaksi Minor
diuretic (Furosemid) nefrotoksisitas dan dari aminoglikosida sehingga dapat Monitoring kadar dar fungsi ginjal
ototoksisitas meningkatkan efek samping dari
aminoglikosida yaitu AMG memgganggu
transport ion yang dimediasi oleh Ca2+
kemudian terakumulasi dan retensi
senyawa tersebut di sel-sel epitel tubular
proksimal ginjal dan obat golongan
aminoglikosida dapat membuat
kematiansel-sel rambut luar pada organ
Corti dan selsensorik tipe I pada organ
vestibular
Golongan
Aminoglikosida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Aminoglikosida + Obat Menurunkan ekskresi Verapamil dapat mengurai resiko
golongan CCB dari Verapamil kerusakan ginjal akibat dari obat
(Verapamil) golongan aminoglikosida yang
menyebabkan menurunnya ekskresi dari
verapamil
Aminoglikosida Meningkatkan Ibuprofen menyebabkan akumulasi Tingkat Interaksi Minor
(Amikasin) nefrotoksisitas pada aminoglikosida dengan mereduksi laju Hindari penggunaan bersamaan.
+ NSAID(indometasin / bayi prematur filtrasi glomerulus
Ibuprofen)
Aminoglikosida + obat Meningkatkan Efek aditif nefrotoksik karena sisplatin Tingkat Interaksi moderate
kanker (sisplatin) nefrotoksisitas menghambat eliminasi dari Monitoring fungsi ginjal dan
aminoglikosida pemberian terapi suportif
(sebelum dan sesudah berikan
terapi hidrasi manitol)
Golongan Atrasiklin
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Tetrasiklin + antibiotic Efektifitas dari Kombinasi antagonis, Tetrasiklin dapat Tingkat interaksi serius
golongan Penisilin penisilin menurun mengganggu aksi bakterisidal dari Hindari penggunaan bersamaan
(Benzilpenisilin) penisilin
Tertrasiklin + antasida Penurunan kadar Tetrasiklin berikatan dengan ion logam Tinggat interaksi minor
tetrasiklin dalam dari antasida dapat membentuk Diberi jeda kedua obat 2-3 jam
serum senyawa kelat yang tidak larut dan
tidak bisa dicerna di saluran pencernaan
Doksisiklin + Penurunan kadar Antiepileptik merupakan penginduksi Tinggat interaksi minor
antiepileptic (fenitoin / serum doksisiklin enzim sehingga meningkatkan Diberi jeda penggunaan obat 4
karbamazepin / metabolism dan klirens dari doksisiklin jam
barbiturat)
Tetrasiklin + kolestipol Kolestipol Kolestipol berikatan dengan asam Tinggat interaksi minor
menurunkan absorpsi lemak disaluran pencernaan dan dapat Diberi jeda penggunaan obat dan
tetrasiklin berikatan dengan obat sehingga monitor kondisi pasien
menurunkan absorpsi tetrasiklin
Golongan Atrasiklin
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Tetrasiklin + senyawa Penurunan kadar Tetrasiklin memiliki afinitas yang tinggi Tinggat interaksi minor
besi/kalsium serum tetrasiklin terhadap senyawa besi/kalsium yang Diberi jeda kedua obat 2-3 jam
dapat membentuk ikatan kelat
sehingga menurunkan absorpsi dari
tetrasiklin
Tetrasiklin + Menurunkan kadar Tetrasiklin terserap oleh kaolin-pectin Tinggat interaksi minor
kaolin-pektin tetrasiklin dalam sehingga menurunkan absorpsi Diberi jeda kedua obat 2-3 jam
darah tetrasiklin di saluran pencernaan
Tetrasiklin + sukralfat Menurunkan absorpsi Sukralfat beikatan dengan tetrasiklin Tinggat interaksi minor
tetrasiklin membentuk senyawa kompleks Diberi jeda kedua obat 2-3 jam
disaluran pencernaan sehingga
mengurangi bioavailibilitas tetrasiklin
Golongan
Kloramfenikol
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Kloramfenikol + Kenaikan kadar Kloramfenikol menghambat Signifikansi moderate
Penisilin kloramfenikol pada sintesis protein dari bakteri dan
neonatus, bayi prematur,dapat mengubah koloni bakteri Pemberian alternatif resep yang
bayi dan anak kecil aktif tumbuh menjadi statis, tidak menimbulkan interaksi
sehingga efek bakterisida
menurun dan kematian organisme
semakin lambat
Kloramfenikol + Penurunan kadar serum Rifampisin merupakan Signifikansi Moderate
rifampisin kloramfenikol penginduksi enzim kuat sehingga
meningkatkan metabolisme Penyesuaian dosis dan
kloramfenikol di hati pemantauan pengguaan obat
Kloramfenikol + Peningkatan efek Kloramfenikol menghambat Signifikansi Moderate
antikoagulan antikoagulan dengan enzim dihati yang berikatan
(dikumarol) oeningkatan waktu paruh dengan metabolisme Penyesuaian dosis dan
dikumarol 8-25 jam antikoagulan sehingga terjadi pemantauan INR
perpanjangan dan peningkatan
efek dari antikoagulan
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Kloramfenikol + Kenaikan INR pada Kloramfenikol tidak menghambat Signifikansi moderate
antikoagulan pasien yang hidroksilasi s-warfarin, tetapi
(warfarin) menggunakan warfarin menghambat metabolisme R-wafarin Penyesuaian dosis selaian pengujian
dan obat tetes mata melalui sitokrom P450 isoenzim waktu prototrombin atau INR
kloramfenikol CYP3A4
Kloramfenikol + Penurunan kadar serum Fenobarbital aadalah penginduksi Signifikasi Moderate
fenobarbital kloramfenikol enzim kuat yang dapat meningkatkan
metabolisme dan klirens kloramfenikol, Memantau penggunaan obat dan
sehingga terjadi penurunan kadar dilakukan penyesuaian dosis
serum kloramfenikol dan efeknya
berkurang
Kloramfenikol + gol Hipoglikemia akut, dan Kloramfenikol menghambat enzim hati Signifikansi Moderate
sulfonilurea terjadi peningkatan yang berkaitan dengan metabolisme
(tolbutamid) kadar serum dan waktu tolbutamid sehingga terjadi akumulasi Memantau penggunaaan bersamaan
paruh tolbutamid tiga dalam tubuh dengan hati-hati dan mengurangi
sampai empat kali lipat dosis sulfonilurea
Kloramfenikol + gol Peningkatan waktu Kloramfenikol menghambaat enzim Signifikansi moderate
sulfonilurea paruh klorpropamid haati yang berkaitan dengan
(klorpropamid) hingga dua kali lipat metabolisme klorpropamid, sehingga Memantau penggunaan bersamaan
terjadi akumulasi dalam tubuh dan mengurangi dosis sulfonilurea
Golongan
Kloramfenikol
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Kloramfenikol + Peningkatan kadar serum dan Kloramfenikol merupakan Signifikansi moderate
Fenitoin toksisitas fenitoin dengan inhibitor enzim sitokrom P450 Penggunaan bersamaan harus
penggunaan koloramfenikol isoenzim CYP2C19 yang dihindari kecuali efek dapat diawasi
juga dapat memperpanjang berkaitan dengan metabolisme secara ketat dan bila perlu
waktu paruh fenitoin fenitoin sehingga mengurangi dilakukan pengurangan dosis
laju klirens fenitoin fenitoin
Kloramfenikol + Peningkatan kadar takrolimus Kloramfenikol (inhibitor enzim) Signifikansi moderate
Takrolimus daam darah bilaa digunakan diperkirakan meningkatkan kadar Monitor hasil terapi jika
dengan kloramfenikol sistemik takrolimus dengan meengurangi kloramfenikol soistemik diberikan
kecepatan mettabolisme nya bersamaan dengan takrolimus, dan
dilakukan pengurangan dosis
takrolimus
Kloramfenikol + (Antagonis antibakteri) Kloramfenikol menghambat Signifikansi moderate
antibakteri lain peningkatan resiko meningitis sintesis protein dari bakteri dan
(ampicillin, bakteri akut, gejala sekuele dapat mengubah koloni bakteri Resep alternatif yang tidak
streptomisin, neurologis (hemiparesis, tuli, tumbuh aktif menjadi statis, menimbulkan interaksi atau
seftazidim, kelumpuhan saraf kranial) pada sehingga efek bakterisida penyesuaian dosis atau
benzilpenisilin, prokain kombinasi ampisillin, menurun dan kematian pemantauan yang sering untuk
benzil penisilin) kloramfenikol dan streptomisin organisme semakin lambat menggunakan kedua obat dengan
aman
Golongan
Kloramfenikol
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Kloramfenikol + Pansitopenia dan anemia Efek ini dapat terjadi karena efek Signifikansi moderate
Simetidin aplastik yang fatal pada depresan sumsum tulang dari Kombinasi obat ini tetap dapat
pasien yang diberi kedua obat bersifat aditif digunakan bersamaan dengan
kloramfenikol iv & simetidin hati-hati
Kloramfenikol + Depresi sumsum tulang Kloramfenikol dapat menghambat Signifikansi moderate
Senyawa besi atau yang serius dan berpotensi sintesis protein, sehingga terjadi Memonitor efek penggunaan besi
Vitamin B12 fatal, dan depresi sumsum penurunan jumlah retikulosit, atau vit B12 yang digunakan
tulang reversibel akibatnya tidak terjadi bersamaan dengan kloramfenikol
berlawanan dengan pematangan sel darah merah
pengobatan anemia dengan
besi atau vit B12
Kloramfenikol + Obat Peningkatan toksisitas Perpindahan metotreksat dari Signifikansi mayor
Sitotoksik metotreksat ikatan protein plasma dalam darah
(Metotreksat) sehingga terjadi peningkatan
jumlah metotreksat yang tidak
terikat (metotreksat aktif)
Golongan
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Makrolida
Gol. Makrolida Peningkatan AUC, Inhibisi isoenzim CYP3A4 sitokrom Signifikansi moderate
(Klaritromisin, Eritromisin, konsentrasi maksimum P450 sehingga terjadi penurunan
Roxitromisin) + Inhibitor plasma, dan waktu paro metabolisme obat dan golongan Penyesuaian dosis PPI jika
PPI dari PPI inhibitor pompa proton menggunakan kedua obat
(Esomeprazol, tersebut
Lansoprazol, Omeprazol)
Gol. Makrolida Peningkatan AUC, Inhibitor enzim CYP3A4 oleh Signifikansi mayor
(Eritromisin) + memperpanjang interval makrolida sehingga menurunkan Tidak diberikan secara bersamaan
Antihistamin (Astemizol, QT yang bisa memicu metabolisme obat antihistamin dengan indeks terapeutik sempit
Rupatadin) aritmia torsade de points karena menyebabkan efek
samping dan toksisitas

Gol. Makrolida Kadar dalam darah Inhibisi enzim CYP3A4 oleh Signifikansi minor
(Eritromisin) + feksofenadin meningkat makrolida sehingga menurunkan
antihistamin metabolisme antihistamin. AUC Pemberian jeda waktu untuk
(feksofenadin) dan kadar puncak dalam darah penggunaan obat dan penyesuain
feksofenadin meningkat 67% dan dosis feksofenadine
82%
Golongan
Makrolida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Gol. Makrolida Kadar dalam darah Inhibisi enzim CYP3A4 oleh Signifikansi moderate
(Eritromisin) + ebastin meningkat makrolida sehingga menurunkan
Antihistamin ( Ebastin) metabolisme antihistamin. AUC Pemberian jeda waktu untuk
dan kadar puncak dalam darah penggunaan obat dan penyesuain
ebastin meningkat 164% dan 119% dosis ebastin
Gol. Makrolida Kadar dalam darah Inhibisi enzim CYP3A4 oleh Signifikansi moderate
(Klaritromisin) + loratadin meningkat makrolida sehingga menurunkan
Antihistamin (Loratadin) metabolisme antihistamin. AUC Pemberian jeda waktu untuk
dan kadar puncak dalam darah penggunaan obat dan penyesuain
loratadin meningkat 76% dan 53% dosis loratadin
Gol. Makrolida Kadar dalam darah Inhibisi enzim CYP3A4 oleh Signifikansi moderate
(Eritromisin) + mizolastin meningkat makrolida sehingga menurunkan
Antihistamin (Mizolastin) metabolisme antihistamin. AUC Pemberian jeda waktu untuk
dan kadar puncak dalam darah penggunaan obat dan penyesuain
mizolastin meningkat 53% dan dosis mizolastin
40%
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Gol. Makrolida Kadar dalm darah Inhibisi enzim CYP3A4 oleh Signifikansi mayor
(Eritromisin) + terfenadin meningkat makrolida sehingga menurunkan
Antihistamin metabolisme obat antihistamin. Terfenadin tidak boleh
(Terfenadin) AUC dan kadar puncak dalam diresepkan untuk pasien yang
darah terfenadin meningkat 181% menerima yang menerima terapi
dan 107% makrolida
Gol Makrolida Kadar dalam darah Inhibisi N-demetilasi eritromisin Signifikansi moderate
(Eritromisin) + simetidin meningkat oleh simetidin sehingga
Antagonis reseptor H2 menurunkan metabolisme dan Perlunya penyesuaian dosis ,
(Simetidin) klirens eritromisin. AUC Pemakaian dihentikan jika terjadi
eritromisin meningkat 73% efek toksik
sehingga meningkatkan
maksimum konsentrasi plasma
menjadi 2 kali lipat
Gol. Makrolida Brakikardia, hipotensi, Metabolisme penghambat kanal Signifikansi mayor
Eritromisin ( Kecuali perpanjangan interval QT kalsium oleh isoenzim CYP3A4
azitromisin karena efek dihambat oleh makrolida Resep alternatif yang tidak
rendah pada CYP3A4) sehingga menurunkan berinteraksi, atau penyesuaian
+ Penghambat kanal metabolisme diltiazem dosis atau pemantauan lebih
kalisum (Diltiazem) sering untuk penggunaan kedua
obat dengan aman
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Gol. Makrolida Peningkatan AUC Inhibisi CYP3A4 oleh makrolida Signifikansi moderate
Eritromisin ( Kecuali felodipin, takikardia, sehingga menurunkan
azitromisin karena efek flushing metabolisme felodipin dan Penurunan dosis nifedipin dan
rendah pada CYP3A4) nifedipin felodipin
+ Penghambat kanal
kalisum
(felodipin,nifedipin)
Gol. Makrolida Hopotensi, Brakikardi Inhibisi CYP3A4 oleh makrolida Signifikansi mayor
Eritromisin ( Kecuali sehingga menurunkan
azitromisin karena efek metabolisme varapamil Obat tidak dikombinasi,
rendah pada CYP3A4) pemberian resep alternatif yang
+ Penghambat kanal tidak menimbulkan interaksi
kalisum (Verapamil)
Golongan
Makrolida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Gol. Makrolida Demam, kelelahan, Eritromisin meningkatkan kadar Signifikansi moderate
(Eritromisin,etilsukinat) + urin menghitam, klorpropamid melalui kompetisi
Antidiabetes jaundice, dan peningkatan protein plasma Penyesuaian dosis , penggunaan
(Klorpropamid) hepatomegali bersama diperlukan monitor
Gol. Makrolida Kadar dalam darah Penghambat enzim CYPA3A4 Signifikansi moderate
(Klaritromisin) + repaglinid meningkat oleh klaritromisin sehingga
antidiabetes (repaglinid) menurunkan metabolisme Penyesuaian dosis ataun Penggunaan
repaglinid. AUC dan kadar bersamaan harus dimonitor gula darah
puncak dalam darah meningkat yang lebih sering
40% dan 67%
Gol. Makrolida Hipoglikemia Penghambatan P-glikoprotein Signifikansi moderate
(Klaritromisin) + oleh klaritromisin sehingga Penyesuaian dosis dan mungkin perlu
Antidiabetes kadar glibenklamid dalam darah memeriksa gula darah leih sering
(Glibenklamid) meningkat
Gol. Makrolida Peningkatan AUC dan Inhibisi CYP3A4 oleh makrolida Signifikansi mayor
(Klaritromisin, eritromisin, Cmax golongan sehingga terjadi penurunan Penyesuaian dosis atau pemantauan
roxitromisin, azitromisin) + statin, Rhabdomiolisis metabolisme oleh golongan yang lebih sering untuk menggunakan
Gol. Statin ( Atorvastatin. statin dalam hati obat dengan aman/ obat tidak
Lovastatin, simvastatin) dikombinasi, pemberian resep alternatif
yang tidak menimbulkan interaksi
Golongan
Makrolida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Gol. Makrolida Peningkatan AUC dan Inhibisi CYP3A4 oleh makrolida Signifikansi moderate
(Eritromisin) + memperpanjang waktu sehingga terjadi penurunan Resep alternatif yang tidak
Benzodiazepin paro golongan metabolisme obat benzodiazepin berinteraksi , atau penyesuaian
(Alprazolam, Diazepam, benzodiazepin dosis atau pemantauan yang lebih
Midazolam, Nitrazepam) sering untuk enggunaan kedua
obat dengan aman
Gol. Makrolida Peningkatan Peningkatan CYP3A4 oleh eritromisin Signifikansi moderate
(Eritromisin)+ Gol. Obat konsentrasi plasma dansehingga terjadi penurunan
Non Benzoadiazepin ( AUC zaleplon dan metabolisme zaleplon dan zoplikon Penyesuaian dosis , penurunan
Zaleplon, Zoplikon) zoplikan dosis zaleplon
Gol.Makrolida Serangan tonik-klonik,Inhibisi CYP3A4 oleh eritromisin Signifikansi moderate
(Eritromisin)+ gol obat neutropenia sehigga terjadi penurunan klirens dan
Psikiatrik (Klozapin) terjadi peningkatan serum dan Penyesuaian dosis, dosis klozapin
toksisitas klozapin diturunkan
Gol. Mkarolida Peningkatan maksimum Inhibisi CYP3A4 oleh eritromisin Signifikansi moderate
(Eritrimisin,Klaritromisin, level plasma dan AUC sehingga terjadi penurunan klirens
Telitromisin) + Obat dari buspiron dan dan terjadi peningkatan serum Dosis buspiron diturunkan jika
Psikiatrik (Buspiron) timbulnya gejala buspiron diberikan bersamaan denan
psikomotorik eritromisin
Golongan
Makrolida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Gol. Makrolida Peningkatan kadar plasma Inhibisi CYP3A4 oleh eritromisin Signifikansi moderate
(Eritromisn)+ Obat quetiapin oleh eritromisin, sehingga terjaadi penurunan klirens
Psikiatrik (Quetiapin) hipotensi, ansietas dan terjadi peningkatan serum Monitor efek samping dan
ortostatik, pusing quetiapin pengurangan dosis quetiapin
Gol.Makrolida Peningkatan kadar Inhibisi CYP3A4 oleh eritromisin Signifikansi mayor
(Klaritromisin) + Obat maksimum plasma >50% kurang lebih 80% sehingga terjadi
Psikiatrik (Pimozid) dan menyebabkan penurunan klirens dan terjadi Tidak dikombinasikan
ventrikular aritmia peningkatan serum pimozid
Gol.Makrolida Peningkatan toksisitas dan Penghambatan metabolisme Signifikansi moderate
(Azitromisin) + Digoksin konsentrasi digoksin digoksin oleh makrolida akibat efek Monitor keadaan pasien jika ada
antibakteri yang memetabolisme tanda peningkatan efek digoksin
digoksin menjadi metabolit yang ketika makrolida diberikan.
tidak aktif Penurunan dosis digoksin
Gol.Makrolida Peingkatan kadar serum Inhibisi metabolisme siklosporin Signifikansi moderate
(Klaritromisin) + siklosporin oleh makrolida (sitokrom P450 sub Dosis siklosporin diturunkan dan
Imunosupresan famili CYP3A4) dinaikkan kembali setelah
(Siklosporin) makrolida dihentikan
Golongan
Makrolida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Gol.Makrolida Peningkatan toksisitas Inhibisi metabolisme takrolimus Signifikansi mayor
(Eritromisin)+ takrolimus diikuti oleh makrolida oleh sitokrom P450 Dosis takrolimus diturunkan untuk
Imunosupresan toksisitas renal sehingga subfamili CYP3A4 dan inhibisi mencegah nefrotoksisitas
(Takrolimus) terjadi peningkatan serum P-glikoprotein
kreatinin dan urea darah
Gol.Makrolida ( Penurunan kadar Mekanisme tidak diketahui pasti Signifikansi moderate Penghentian
Azitromisin, makrolida rifampisin adalah induksi enzim atau penurunan dosis rifampisin
Klaritromisin) + yang akan meningkatkan dan monitor efek samping
Rifampisin metabolisme makrolida sehingga
menurunkan kadar serum
makrolida
Gol.Makrolida Nekrolisis epidermal dan Inhibisi enzim CYP3A4 oleh Signifikansi mayor
(Klaritromisin)+ hepatitis filminan klaritromisin sehingga terjadi
Disulfiram akumulasi metabolit toksik Penurunan dosis disulfiram bila
disulfiram yang dapat diberikan dengan klaritromisin
menyebabkan hepatotoksik
Golongan
MakrolidaHasil Interaksi
Interaksi obat Mekanisme interaksi keterangan
Gol.Makrolida Torsade de pointes Karbimazol menghibisi CYP3A4
(Eritromisin)+ (Aritmia ventrikular) dan inhibisi metabolisme
Karbimazol eritromisin sehingga kadar
eritromisin meningkat
Gol.Makrolida Penurunan klirens teofilin Penurunan efek dari Signifikansi moderate
(Teliandromisin) + 50% N-dementilasi dan 8-hidroksilasi
Teofolin untuk memetabolisme Monitor kadar teofilin dan
teliandromisin menjadi bentuk penyesuaian dosis teofilin
tidak aktif dimediasi oleh CYP1A2
Gol.Makrolida Penurunan klirens warfarin Induksi P-glikoprotein sehingga Signifikansi mayor
(Eritromisin)+ Warfarin 14% absorbsi warfarin turun dari Penyesuaian dosis dan pemantauan
intestinal dan meningkatkan INR
ekskresi melalui empedu
Gol Makrolida Peningkatan toksisitas Inhibisi enzim CYP3A4 sehingga Signifikansi mayor
(Eritromisin, karbamazepin (ataksia)dan menurunkan metabolisme Resep alternatif yang tidak
azitromisin, peningkatan kadar plasma karbamazepin berinteriksi, penyesuaian dosis atau
klaritromisin)+ pemantau lebih sering untuk
Karbamazepin menggunakan obat dengan aman
Golongan
Makrolida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Gol.Makrolida Peningkatan plasma serum Inhibisi enzim CYP3A4 sehingga Signifikansi mayor
(Eritromisin, cisaprid sehingga resiko terjadi penurunan metabolisme
Klaritromisin) + Cisaprid aritmia ventrikular cisaprid Tidak dikombinasi
Gol.Makrolida Antagonisme satu dengan Eritromisin bersifat bakteriostatik Signifikansi minor
(Eritromisin)+ yang lain dan amokisilin bersifat bakterisid.
Amoksisilin Kombinasi ko-amoksiklav dan Pemberian jeda waktu
makrolida direkomendasikan dalam
pengobatan CAP
Gol.Makrolida Peningkatan eritromisin Terjadi peningkatan pH urin Kombinasi eritromisin dengan
(Eritromisin)+ dalam pengobatan sehingga berpengaruh langsung alkalin direkomendasikan pada
Asetazolamid bakteriuria pada induksi metabolisme transpor pengobatan infeksi saluran kemih
aktif pada dinding sel bakteri dan
perubahan ionisasi antibakteria
yang mempermudah eritromisin
menembus sel bakteri
Golongan
Polipeptida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Basitrasin + Penurunan konsentrasi Basitrasin meningkatkan efek - Farmakokinetik
Antikoagulan oral protrombin-prkonvertin antikoagulan dengan mengurangi - Tidak menggunakan antibiotic
populasi bakteri di usus sehingga dalam jangka waktu lama yang
terjadi penurunan produksi Vit. K2. disertai dengan mengurangi
basitrasin menurunkan absorpsi asupan makanan atau vitamin K
Vit.K1 sebagai bagian dari sindrom
malabosorpsi yang terinduksi
antibiotic
Basitrasin, Coistin Peningkatan risiko Tidak diketahui secara pasti, diduga - Farmakodinamik
(Polimiksin E, Polimiksin nefrotoksik dan ototoksik dipengaruhi oleh curah jantung, - Menghindari penggunaan
B) + Vankomisin sehingga meningkatkan klirens bersamaan terutama obat-obat
(Glukopeptida) vankomisin dan menurunkan kadar yang berpotensi nefrotoksik
dalam serum
Golongan
Polipeptida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Kolistin (Polimiksin E) + Peningkatan toksisitas Belum diketahui - Hindari penggunaan bersamaan
Sefalotin (Sefalosporin) renal (reversible) - Bukti klinis : 4 pasien mengalami gagal
ginjal akut selama pengobatan dengan
kolistin dan sefalosforin (3 pasien baru
mendapat sefalotin dan 1 pasien telah
menggunakan sefalotin sebelumnya)
Kolistin (Polimiksin B) + Perpanjangan efek Peningkatan efek blockade - Interaksi Mayor
Neuromuskular depresi saluran neuromuskular - Farmakodinamik
(Pankuronium bromide) pernapasan - Penggunaan bersama tidak perlu
dihindari
- Monitoring peningkatan dan
perpanjangan blockade
neuromuscular
- Periode pemulihan juga perlu
dimonitor karena adanya resiko
recurarisation
Golongan
Polipeptida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Kolistin (Polimiksin B) + Terjadi apnea lama dan Peningkatan efek blockade - Interaksi mayor
Neuromuskular fatal neuromaskular - Farmakodinamik
(Suksametonium) - Penggunaan bersama tidak
perlu dihindari
- Monitoring peningkatan dan
perpanjangan blockade
neuromuscular
- Periode pemulihan juga perlu
dimonitor karena adanya resiko
recurarisation
Golongan
Polipeptida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Vankomisin + Peningkatan resiko Mekanisme efek toksisitas aditif dari - Interaksi moderate
Aminoglikosida ototoksisitas dan nefrotoksik vankomisin dan aminoglikosida - Farmakodinamik
(Tobramisin, Gentamisin, - Hindari penggunaan berasama
Amikasin iv / im, Neomisin
oral

Vankomisin + Sefalosporin Peningkatan resiko Mekanisme efek toksisitas aditif dari - Interaksi moderate
ototoksisitas dan nefrotoksik vankomisin dan sefaloporin - Farmakodinamik
- Hindari penggunaan berasama
Vankomisin + Basitrasin im, Peningkatan resiko Mekanisme efek toksisitas aditif dari - Interaksi moderate
polimiksin B iv ototoksisitas dan nefrotoksik vankomisin dan antibiotik - Farmakodinamik
- Hindari penggunaan berasama
Vankomisin + Teikoplanin Peningkatan resiko Mekanisme efek toksisitas aditif dari - Interaksi moderate
ototoksisitas dan nefrotoksik vankomisin dan teikoplanin - Farmakodinamik
- Hindari penggunaan berasama
Vankomisin + Peningkatan resiko Mekanisme efek toksisitas aditif dari - Interaksi moderate
Antineoplastik (Sisplatin iv, ototoksisitas dan nefrotoksik vankomisin dan agen antineoplastic) - Farmakodinamik
karboplatin iv, oksiplatin iv - Hindari penggunaan berasama
Golongan
Polipeptida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Vankomisin + Menurunkan kadar vankomisin Mekanisme inhibisi absorpsi vankomisin. - Interaksi moderate
Antihiperlipidemia Kolestiramin dan Kolestipol berikatan - Farmakokinetik
(Kolestiramin, Kolestipol) dengan Vankomisin di usus, - Vankomisin diminum 1 jam sebelum
mengakibatkan penurunan aktivitas atau 4-6 jam setelah Kolestiramin
biologi vankomisin

Vankomisin + Vaksin Efek vaksin menurun Mekanisme kombinasi Vankomisin dan - Farmakodinamik
Vaksin bersifat antagonis - Vaksin diberikan setelah pasien tidak
menerima vankomisin
Vankomisin + Antivirus Peningkatan kadar serum Mekanisme melalui kompetisi eksresi di - Farmakokinetik
(Adenofovir, Dipivoxil, antivirus tubulus ginjal sehingga efek antibakteri - Antivirus diganti dengan antivirus
Telbivudin) dan efek samping vankomisin meningkat lain
Vankomisin + Meningkatkan kadar Trospium Mekanisme vankomisin menurunkan - Interaksi Moderate
Antispasmodik (Trospium klorida dalam darah bersihan ginjal Trospium klorida - Farmakokinetik
klorida) - Trospium klorida diganti dengan
antispasmodic lainnya, atau
vankomisin diganti dengan antibiotic
lain
Golongan
Polipeptida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Vankomisin + Vankomisin oral Vankomisin mengubah flora usus - Farmakokinetik
Kardiotonik (Digoksin meningkatkan kadar atau dan menurunkan bersihan ginjal - Digoksin diganti dengan obat
oral) efek digoksin oral digoksin sehingga meningkatkan lain atau vankomisin dengan
efek digoksin antibiotic lain
Vankomisin + Laksatif Vankomisin menurunkan Vankomisin meningkatkan - Farmakokinetik
natrium pikosulfat / efek natrium pikosulfat / metabolism natrium pikosulfat / - natrium pikosulfat / Magnesium
Magnesium Oksida / Magnesium Oksida / Asam Magnesium Oksida / Asam sitrat Oksida / Asam sitrat anhidrat
Asam sitrat anhidrat sitrat anhidrat oral anhidrat dan mengubah koloni flora diganti dengan laksatif lain dan
oral bakteri yang dibutuhkan untuk vankomisin dengan antibiotic
mengkonversi natrium pokisulfat lain
menjadi bentuk aktifnya
Vankomisin + Penurunan kadar Vankomisin menghambat absorpsi - Interaksi Moderated
Antineoplastik metotreksat dalam darah metotreksat pada saluran - Farmakokinetik
(Metotreksat oral) pencernaan. Vankomisin - Metotreksat diganti dengan
menyebabkan nefrotoksik subklinik antineplastik lain, atau anbiotik
yang mengakibatkan penundaan diganti dengan yang lain
eksresi metotreksat melalui ginjal
Golongan
Quinolon
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Quinolon Antasida (Al & Mg) atau Kuinolon akan membentuk - Farmakokinetik
sediaan mengandung Ca senyawa khelat dengan Al, Mg - Penggunaan antasida dengan
atau Ca Sehingga Menurunkan jeda 2 jam sebelum kuinolon
Absorpsi kuinolon, kadar dalam atau 4-6 jam sesudah kuinolon
darah turun 95%
Quinolon + Sukralfat Penurunan absorpsi Al(OH)2 yang merupakan - Farmakokinetik
kuinolon komponen sukralfat (200 mg/g) - Sukralfat digunakan 2 jam
akan membentuk senyawa khelat setelah kuinolon
yang tidak larut sehingga
menurunkan absorpsi kuinolon
Golongan
Quinolon
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Siprofloksasin + Meningkatkan kadar dan Diduga terjadi perpindahan ikatan - Farmakokinetik
Metotreksat menurunkan klirens protein plasma dari metotreksat karena - Monitor kadar metotreksat dalam
metotreksat siprofloksasin sehingga meningkatkan serum
kadar metotreksat
Siprofloksasin + Metadon Depresi system pernapasan, Sitokrom P450 isoenzim CYP1A2, - Interaksi Mayor
kebingungan CYP2D6, dan CYP3A terlibat dalam - Farmakokinetik
metabolism metadon. Siprofloksasin - Perlu perhatian khusus jika diberikan
merupakan inhibitor poten CYP1A2 dan bersamaan
mungkin berpengaruh pada CYP3A4
Quinolon + Probenesid Meningkatkan kadar serum Probenesid dan kuinolon berkompetisi - Interaksi Minor
golongan kuinolon, pada ekskresi tubulus, sehingga eliminasi - Farmakokinetik
menurunkan klirens kuinolon ginjal dari kuinolon turun - Monitor penggunaan bersamaan, jika
memungkinkan alternative
menggunakan antibiotic lain
Golongan
Sulfonamida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Sulfadiazin, Sulfametizol, Kadar plasma Fenitoin Sulfonamida merupakan inhibitor - Interaksi farmakokinetik
Sulfametoksazol, meningkat metabolisme fenitoin di hati oleh - Monitor kadar fenitoin dalam darah
Sulfspiridazin + sitokrom p450 isoenzim CYP2C9 dan penurunan dosis fenitoin jika
Antikonvulasan (Fenitoin) sehingga mengakibatkan akumulasi di diperlukan atau mengganti dengan
dalam tubuh antibiotik lain
Sulfonamida + Sulfonilurea Hipoglikemia Sulfonamida merupakan inhibitor - Interaksi farmakokinetik
(Klorpropamid, metabolisme sulfonilurea di hati oleh - Monitor kadar gula dalam darah
Glibenklamid,Gliburid, sitokrom P450 isoenzim CYP2C9 untuk mencegah hipoglikemia
Glikazid, sehingga mengakibatkan akumulasi di
Glipizid,Tolnutamid) dalam tubuh
Sulfafenazol, Sulfametizol, Waktu paruh benzilpenisilin Sulfafenazol dan benzilpenisilin secara - Interaksi farmakokinetik
Sulfametoksazol, meningkat kompetitif diekskresikan lewat tubulus - Hindari penggunaan bersamaan
Sipiridazin + Benzil ginjal sehingga memperpanjang waktu
Penisilin paruh benzilpenisilin
Sulfadoksin, kombinasi Kadar serum klorpromazin Belum diketahui - Interaksi farmakokinetik
dengan Pirimetamin meningkat - Monitoring gejala toksisitas
(Fansidar) + antipsikotik
(Klorpromazin)
Golongan
Sulfonamida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Sulfadoksin (kombinasi Peningkatan resiko Mekanisme tidak diketahui pasti, studi pada - Interaksi farmakodinamik
dengan Pirimetamin) atau mielosupresi hewan menunjukkan kombinasi zidovudin - Pemberian suplemen
fansidar + anti HIV dan pirimetamin mengakibatkan penurunan antianemia
(Zidovudin) sinergis limfosit dan neutrofil
Sulfasalazin, Sulfafurazol + Peningkatan toksisitas Sulfasalazin menghambat tiopurin - Interaksi farmakokinetik
antineoplastik (Azatioprin, hematologi dari azatioprin metiltransferase yang merupakan enzim - Monitoring sel darah secara
Merkaptopurin atau merkaptopurin untuk memetabolisme azatioprin sehingga ketat
klirens azatioprin turun dan toksisitasnya
meningkat
Sulfadoksin + antimalaria Memperpanjang interval QT Mekanisme tidak diketahui pasti - Interaksi farmakokinetik
(halofantrin, meflokuin - Hindari penggunaan bersamaan
(kombinasi dengan
pirimetamin))
Sulfafurazol (Sulfisoksazol) Anemia megaloblastik dan Mekanisme tidak diketahui pasti. Kedua obat - Interaksi farmakodinamik
+ antimalaria (Pirimetamin) pansitopenia dapat menekan aktivitas dihidrofolat - Hindari penggunaan bersamaan
reduktase yang mengarah pada sintesis
asam nukleat yang diperlukan untuk
produksi sel baru. Hal ini dapat
menyebabkan defisiensi folat &
perkembangan anemia megaloblastik
Golongan
Sulfonamida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Sulfametoksazol, Peningkatan efek Mekanisme tidak diketahui pasti. - Interaksi farmakokinetik
Sulfadoksin, Sulfafurazol, antikoagulan Sulfametoksazol merupakan inhibitor - Pencegahan pendarahan dan
Sulfisoksazol, Sulfametizol, sitokrom P450 isoenzim CYP2C9 yang memantau INR, penurunan
Sulfafenazol + antikoagulan memetabolisme warfarin dosis warfarin
(warfarin, Indanedion)
Sulfapiridin, Sulfatiazol + Penurunan efek sulfonamida Gugus ester dari anastetik lokal terhidrolisis - Interaksi farmakodinamik
anestesi (Prokain) dalam tubuh menghasilkan PABA. PABA - Hindari penggunaan bersamaan
berkompetensi dengan sulfonamida dalam
jalur sintesis asam folat sehingga menurunkan
efek sulfonamida.
Sulfafurazol, Sulfisoksazol, Peningkatan efek anastesi Sulfafurazol berkompetisi dengan tiopental - Interaksi farmakokinetik
Sulfisomidin + tiopental, tapi berlangsung untuk berikatan dengan protein plasma - Dosis thiopental (barbiturat)
anastesi-Fenobarbital singkat sehingga terjadi peningkatan tiopental bebas diberikan dalam jumlah kecil
(Barbiturat) dan aktif didalam darah untuk mengerahkan secara berulang
efek anastesinya dan oleh karena itu
diperlukan dosis yang lebih kecil
Sulfafurazol (sulfisoksazol) Sedikit penurunan Na.sulfat dan minyak jarak mengubah pola - Interaksi farmakokinetik
+ laksatif (na.sulfat, minyak penyerapan sulfafurazol penyerapan tetapi tidak mengganggu kadar
jarak) serum obat atau jumlah total obat relatif
tidak berubah
Golongan
Sulfonamida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Sulfametoksazol, Sipiridazin, Peningkatan kadar Sulfonamida merupakan inhibitor enzim hati - Interaksi farmakokinetik
Sulfafurazol, Sulfisoksazol, etinilestradiol yang punya peran dalam metabolisme estrogen - Penggunaan kontrasepsi lain
Sulfametoksipiridazin sehingga meningkatkan kadar sebagai tambahan atau
+ Kontrasepsi Oral estrogen.Sulfonamida merupakan antibiotik penggantian dengan antibiotik yang
spektrum luas yang dapat mengganggu lain
resirkulasi enterohepatik etinilestradiol
sehingga menyebabkan kegagalan kontrasepsi.
Sulfadiazin, Penurunan kadar siklosporin Mekanisme tidak diketahui pasti - Interaksi farmakokinetik
Sulfametoksidiazin, - Monitoring fungsi ginjal
Sulfadimidin (+Trimetoprim)
+ imunosupresan
(Siklosporin)
Sulfasalazin + Peningkatan kadar serum Mekanisme tidak diketahui pasti - Interaksi farmakokinetik
imunosupresan (Siklosporin) siklosporin pada pasien - Monitoring kadar obat dalam tubuh
transplantasi ginjal ketika
sulfasalazin dihentikan
Sulfasalazin + Penurunan jumlah neutrofil Studi pada pasien yang diberikan sulfasalazin
imunosupresan (Etanercept) dan etanercept, terjadi penurunan jumlah
neutrofil. Signifikansi interaksi belum diketahui
Golongan
Sulfonamida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Sulfafurazol, Sulfasalazin Depresi sumsum tulang, Mekanisme tidak diketahui pasti. Kedua - Interaksi farmakodinamik
+ Metotreksat kematian, pansitopenia obat dapat menekan aktivitas - Monitoring kadar obat dalam darah
dihidrofolat reduktase sehingga
menurunkan produksi asam folat secara
aditif
Sulfasalazin, Sulfapiridin Penurunan pembentukan Pemutusan ikatan azo oleh bakteri - interaksi farmakodinamik
+ antibakteri 5-aminosalisilat dari anaerob di kolon terbentuk sulfapiridin &
(Ampisilin,Rifampisin) sulfasalazin 5-aminosalisilat. Antibakteri (Ampisilin &
Rifampisin) dapat menurunkan flora
normal sehingga menurunkan
pembentukan sulfapiridin &
5-aminosalisilat
Sulfasalazin Penurunan aktivitas Kolestiramin berikatan dengan - hindari penggunaan bersamaan
+ antihiperlipidemia sulfasalazin sulfasalazin sehingga ikatan azo
(kolestiramin) terlindungi dari serangan bakteri di usus
yang mengakibatkan pembentukan
asam 5-aminosalisilat tidak terjadi
Gangguan absorpsi Sulfasalazin membentuk kelat dengan - interaksi farmakokinetik
Sulfasalazin + Besi sulfasalazin besi sehingga mengganggu absorpsi. - Berikan jeda penggunaan obat
Golongan
Sulfonamida
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Sulfasalazin + Penurunan kadar digoksin Mekanisme tidak diketahui pasti - interaksi farmakokinetik
digitalisglikosida - Monitoring kadar digoksin
(digoksin) dalam darah
Sulfasalazin + Asam Penurunan absorpsi asam Mengganggu metabolisme asam - interaksi farmakokinetik
Folat folat folat - Pemberian suplemen asam
folat
Sulfasalazin + Penurunan absorpsi Talinolol terabsorpsi pada - interaksi farmakokinetik
Betabloker (Talinolol) talinolol sulfasalazin - Pemakaian dua obat diberi
jeda 2-3 jam
Sulfasalazin + Peningkatan Pemutusan ikatan azo oleh - interaksi farmakokinetik
Acidophilus metabolisme sulfasalazin bakteri anaerob di kolon
digunakan untuk pembentukan
sulfapiridin & 5-aminosalisilat
Golongan
Linkosamid
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Linkomisin + kaolin Penurunan bioavaibilitas Linkomisin diabsorpsi kedalam - interaksi farmakokinetik
linkomisin kaolin sehingga menurunkan - Kaolin-pektin diberikan 2 jam
bioavaibilitasnya sebelum pemberian
linkomisin
Linkomisin dengan Memperpanjang blokade Mekanisme tidak diketahui secara - Interaksi farmakodinamik
pemblok neuromuskular pasti, diduga dipengaruhi - Hindari penggunaan
Neuromuskular beberapa sisi aktif pre dan post bersamaan
neuromuskular
Golongan
Linkosamid
Interaksi obat Hasil Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Klindamisin Resiko nefrotoksisitas Aminoglikosida mengganggu transport - Diberi jarak pemberian obat dan
+ Aminoglikosida ion yang dimediasi oleh Ca2+ kemudian Monitoring fungsi ginjal selama
terakumulasi dan retensi senyawa penggunaan obat aminoglikosida
tersebut di sel-sel epitel tubular
proksimal ginjal

Klindamisin + Kaolin Kaolin-pektin dapat Klindamisin teradsorpsi ke dalam kaolin, - hindari penggunaan bersamaan,
mengurangi penyerapan sehingga mengurangi boavaibilitas, pemberian kaolin minimal 2 jam
klindamisin kaolin juga melapisi usus dan bertindak sebelum antibakteri klindamisin
sebagai penghalang fisik untuk
penyerapan
Klindamisin + Siklosporin Penurunan kadar serum Mekanisme belum diketahui - pemantauan kadar siklosporin
siklosporin
Golongan
Lainobat Hasil Interaksi
Interaksi Mekanisme interaksi keterangan
Linezolid + Rifampisin Menggunakan Terjadi penurunan kadar plasma linezolid Tingkat interaksi : Moderate
rifampisin Bersama dan AUC sebesar 21% dan 32%.
dengan linezolid Pengurangan serum linezolid disebabkan
dapat mengurangi induksi p-glikoprotein oleh rifampisin
efek linezolid. sehingga eksresi linezolid meningkat.
study kasus
Seorang wanita berusia 29 tahun datang ke rumah sakit dengan
keluhan pusingnyeri pada perut ketika selesai makan dan merasa
mual disertai muntah. Pasien juga mengeluhkan ketika BAB feses
berwarna hitam dan ketidak nyamanan pasien dengan nafas yang
berbau amoniak. Saat ini pasien sedang mengkonsumsi Pil kb
andalan untuk mencegah kehamilan. Kemudian dokter meresepkan
amoksisilin, klaritomisin serta pantoprazole.

Pertanyaaan
1. Adakah interaksi yang terjadi? Jika terdapat interaksi bagaimana
mekanisme interaksi obat terjadi?
2. Sebagai apoteker solusi apa yang dapat di berikan ke pasien?
Penyelesaian
Terdapat interaksi obat yang memungkinkan terjadi yaitu antara antibiotik amoksisilin
dengan pil KB.
Mekanisme interaksi:
Amox akan mengurangi efek kontrasepsi oral jika diminum bersamaan dengan cara
komponen estrogen pada kontrasepsi akan mengalami siklus enterohepatic berulang
(pembentukan berulang dalam empedu sebagai sulfat dan konjugat glukuronoida yang
dihidrolisis oleh bakteri usus sebelum reabsorbsi) penggunaan antibiotic
mengakibatkan konjugat steroid tidak terhidrolisis dan reabsorbsinya berkurang

Karena adanya kemungkinan terjadi interaksi maka sebagai apoteker meminta pasien
untuk mengganti kontrasepsi hormonal (Pil KB andalan) dengan alat kontrasepsi lain
seperti penggunaan IUD maupun kondom.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai