Anda di halaman 1dari 7

Nama : Imelda Martha Lena

Npm : 17334043

Kelas : K (P2K)

Soal PG tentang Ekskresi Manusia dan Contoh Interaksi Obat Dan Mekanisme Interaksi

1. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dalam darah
adalah …

a. paru-paru dan jantung

b. ginjal dan lambung

c. ginjal dan paru-paru

d. ginjal dan jantung

e. jantung dan lambung

2. Kelainan yang ditandai dengan tidak terbentuknya urine, yang disebabkan kerusakan pada
glomerulus adalah

a. Albuminuria

b. Anuria

c. Batu ginjal

d. Diabetes Insipidus

e. Nefritis

3. Fungsi Hormon Antidiuretika (ADH) adalah untuk mengatur …


a. jumlah urine sedikit

b. jumlah urine banyak

c. jumlah urine yang banyak dan sedikit

d. urine tidak dapat keluar

e. urine berwarna merah

4. jika bagian organ pada gambar berikut mengalami kerusakan, kita akan kesulitan untuk
mengekskresikan….

a. CO2

b. feses

c. urin

d. uap air

e. garam
5. Hati mengekskresikan empedu sebagai hasil perombakan dan penguraian….

a. sel darah merah

b. sel darah putih

c. sel-sel epitel

d. protein

e. lemak

6.  Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah..

a. Urea dan uap air

b. Garam dapur dan air

c. Asam amino dan ammonia

d. Karbon dioksida dan uap air

e. Cairan empedu

7. Urutan yang benar mengenai bagian-bagian nefron dalam pembentukan urine adalah…

a. tubulus distal- tubulus proksimal-glomerulus-tubulus pengumpul

b. tubulus proksimal-tubulus distal-glomerulus-tubulus pengumpul

c. glomerulus-tubulus pengumpul-tubulus proksimal-tubulus distal

d. glomerulus-tubulus distal-tubulus proksimal-tubulus pengumpul


e. glomerulus-tubulus proksimal-tubulus distal-tubulus pengumpul

8. Pada urin yang tidak sehat terdapat…

a. Kreatinin

b. Amoniak

c. Urea

d. Protein

e. Natrium

9. Hati merupakan salah satu alat eksresi yang menghasilkan…

a. Amoniak

b. Kolesterol

c. Bilirubin

d. Asam urat

e. Karbondioksida

10. Kelenjar keringat yang mengatur fungsi ekskresi pada kulit berpangkal di ….

a. Lapisan epidermis     

b. Lapisan korneum   

c.   Lapisan dermis


d.  Lapisan subkutan

5 Contoh Interaksi Obat Proses Ekskresi dan Mekanisme Interaksi

No Obat Objek Obat Mekanisme Interaksi Efek Yang Penanganan


Presipitan Ditimbulkan

1 Metformin Ranitidin Ranitidin mengurangi Pasien bisa Diberikan jarak


pembersihan ginjal, pingsan karena minum
menghambat sekresi meningkatkan efek
metformin ditubular ginjal, hipoglikemik
sehingga kadar plasma sehingga tubuh
metformin meningkat. pasien mengalami
shock akut

2 Digoxin Spironolakton Spironolakton menghambat Toksisitas Jika


eksresi digoksin diginjal digoksin (nausea, penggunaan
sehingga spironolakton muntah, aritmia digoksin pada
meningkatkan kadar digoksin jantung) dosis tertinggi
sebesar 25% harus
dilakukan
monitoring
pada pasien

3 Lamotrigin Asam Asam valproat menurunkan Ruam dan reaksi Ketika


valproat glukuronidasi lamotrigin kulit serius digunakan
dengan inhibisi kompetitif termasuk sindrom bersama
sehingga menurunkan klirens Stevens-Johnson, valproat, dosis
lamotrigin. Interaksi tremor lamotrigin
farmakodinamik menyebabkan diturunkan
tremor. hingga
setengah untuk
mencegah
toksisitas
lamotrigin.

4 Rifampisin Kontrasepsi rifampisin dan neomisin dapat kontrasepsi oral Diberikan


& Neomisin Oral mensupresi flora normal usus tidak dapat Jarak Minum
dan dapat mengganggu dihidrolisis,
sirkulasi enterohepatik reabsorbsinya
metabolit konjugat obat terhambat dan efek
kontrasepsi oral atau kontrasepsi
hormonal. menurun

5 Fenobarbital Antasida Fenobarbital yang bersifat Efek terapeutik Diberikan jarak


asam dengan obat yang fenobarbital minum
membasakan urin seperti menurun
antasida dapat menyebabkan
klirens ginjal fenobarbital
menurun

Fase ekskresi

Mekanisme interaksi obat dapat terjadi pada fase ekskresi melalui empedu, sirkulasi
enterohepatik, sekresi tubuli ginjal dan perubahan pH urin. Interaksi obat fase ekskresi melalui
ekskresi empedu terjadi akibat kompetisi antara obat dan metabolit obat untuk sistem transport
yang sama, contohnya kuinidin dapat menurunkan ekskresi empedu digoksin, probenesid
menurunkan ekskresi empedu dari rifampisin. Obat – obat tersebut memiliki sistem transporter
protein yang sama, yaitu P – glikoprotein. Interaksi obat fase ekskresi pada sirkulasi
enterohepatik dapat terjadi akibat supresi flora normal usus yang berfungsi untuk menghidrolisis
konjugat obat, akibat supresi flora normal usus konjugat obat tidak dapat dihidrolisis dan
direabsorbsi. Contohnya adalah antibiotik rifampisin dan neomisin dapat mensupresi flora
normal usus dan dapat mengganggu sirkulasi enterohepatik metabolit konjugat obat kontrasepsi
oral atau hormonal, sehingga kontrasepsi oral tidak dapat dihidrolisis, reabsorbsinya terhambat
dan efek kontrasepsi menurun (Gitawati, 2008).

Interaksi obat pada sekresi tubuli ginjal terjadi akibat kompetisi antara obat dan metabolit
obat untuk sistem transport yang sama, terutama system transport untuk obat bersifat asam dan
metabolit yang bersifat asam. Contohnya adalah fenilbutazon dan indometasin dapat
menghambat sekresi tubuli ginjal obat – obat diuretik thiazid dan furosemid, sehingga efek
diuretiknya menurun.Interaksi obat karena perubahan pH urin dapat mengakibatkan perubahan
klirens ginjal melalui perubahan jumlah reabsorbsi pasif di tubuli ginjal. Interaksi ini akan
bermakna klinik bila fraksi obat yang diekskresi utuh oleh ginjal cukup besar (> 30%) dan obat
berupa basa lemah dengan pKa 7,5 – 10 atau asam lemah dengan pKa 3,0 – 7,5. Contohnya
adalah efedrin yang merupakan basa lemah dengan obat yang dapat mengasamkan urin seperti
Ammonium Klorida dapat menyebabkan klirens ginjal efedrin menurun. Fenobarbital yang
bersifat asam dengan obat yang membasakan urin seperti antasida dapat menyebabkan klirens
ginjal fenobarbital menurun dan efeknya juga menurun. (Gitawati, 2008).

Anda mungkin juga menyukai