KELOMPOK 5
Sisilia Ekalisti Mareoli 23340151
Zeinhara Enggar Andira Fana 23340152
Ayu Wandira 23340153
Nurul Khotimah Anzar 23340154
Nadiyah Napa Lingga 23340155
Grenshannya Anasthasya Pua 23340156
ADME
Absropsi
Distribusi
Metabolisme
Eksresi
ADME
Pengaruh Penyakit Terhadap Respon Obat
Ekresi merupakan proses pengeluaran zat – zat sisa metabolism yang sudah tidak digunakan lagi oleh
tubuh. Ginjal merupakan salah satu organ yang berperan dalam ekskresi.
Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal proses ekskresi obat dari tubuh melalui ginjal memiliki waktu
paruh yang lama. Fungsi ginjal dapat berkurang bukan hanya karena penyakit tetapi juga karena
bertambahnya usia.
Pada pasien gagal ginjal metabolit polar akan sulit diekresikan karena setiap
aktivitas metabolit akan terlihat sebagai peningkatan efek terapeutik dan toksik.
Misalnya :
Norpetidin yang memetabolit petidine akan susah di ekresikan pada pasien
gangguan gagal ginjal. Norpetidin memiliki :
Sedikit efek analgesic
Dapat menyebabkan iritabilitas dan kejang otot.
Untuk mencapai konsentrasi tunak plasma dalam keadaan pasien gangguan gagal
ginjal, terdapat 3 poin utama :
1. Jika dosis utama diberikan, maka dosis dan volume distribusi tidak diubah
dalam keadaan sakit.
2. Batas waktu pemeliharaan obat harus lebih kecil dan/atau diberikan lebih
jarang.
3. Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi tunak plasma, efek terapi
yang optimal lama.
Eksresi Obat pada Penyakit
Tabel 12 Eliminasi waktu paruh (jam) beberapa obat dalam fungsi
ginjal normal dan anuria.
Pada Tabel 12 menunjukan perubahan
waktu paruh dari beberapa obat pada
Drug Normal Anuria
pasien anuria dan normal. Sehingga
dapat membantu dalam pemilihan dosis Penicillin G 0.5 23
obat untuk pasien dengan gangguan
fungsi ginjal. Cephaloridine 1.7 23
Gentamicin 2.5 35
Tetracycline 8.5 90
Doxycycline 23 23
Digoxin 30 100