4. Warfarin – Aspirin
Interaksi Farmakodinamik Potensiasi
Pada aspirin, blokade ireversibel siklooksigenase trombosit mencegah
pembentukan tromboksan A2. Penghambatan parsial aktivasi trombosit. Tidak
mencegah adhesi trombosit. Blokade siklooksigenase non-spesifik menyebabkan
kerusakan mukosa lambung dan meningkatkan risiko perdarahan gastrointestinal.
Warfarin menghambat sintesis vitamin K yang bergantung pada faktor
pembekuan II, VII, IX dan X di hati. Efek antitrombotik, dan mekanisme
perdarahan, berhubungan dengan rendahnya kadar faktor koagulasi ini dan
penurunan aktivitasnya dalam pembentukan trombus.
Dalam prakteknya, warfarin adalah obat yang sulit untuk dikelola, karena
indeks terapeutiknya yang sempit dan kebutuhan untuk menyesuaikan dosis.
Sayangnya, perda ahan besar sering terjadi. Ini terjadi pada 1-5% pasien per tahun
dan memiliki tingkat kematian kasus 25-30%. Obat antiplatelet yang menghambat
fungsi trombosit menimbulkan risiko tambahan untuk perdarahan dengan
mempengaruhi hemostasis primer dan penghambatan pembentukan trombus lebih
lanjut.
Beberapa obat antiplatelet juga dapat mengubah metabolisme warfarin dan
menyebabkan INR yang tidak stabil. Walaupun umumnya kombinasi ini
dihindari, obat antiplatelet dan warfarin kadang-kadang sengaja digunakan pada
pasien dengan fenomena emboli dari katup jantung prostetik dan penyakit atau
mereka dengan iskemia arteri refrakter.
Kombinasi obat antiplatelet dan antikoagulan oral meningkatkan risiko
perdarahan mayor dan minor dalam beberapa cara:
efek aditif pada fungsi trombosit
gangguan metabolisme warfarin dengan peningkatan berikutnya dalam
INR
profil efek samping yang unik yang meningkatkan risiko perdarahan (misalnya
erosi saluran cerna dengan aspirin).
5. Sulfonamide – Trimetoprim
Interaksi Farmakodinamik: Sinergisme
Efek sulfonamid dan trimetoprim pada bakteri serapan dan permeabilitas
yang dijelaskan di sini menjelaskan bagaimana antimetabolit mampu
meningkatkan aktivitas agen antibakteri lain dalam situasi klinis (Rabal et a1
1973; Richards & Xing 1991b). Mekanisme sinergi antara sulfonamid (inhibitor
sintetase dihidropteroat) dan trimethoprim (dihydrofolate reductase inhibitors)
adalah urutan awal blokade parsial dari jalur sintetis folat yang menghasilkan
dalam sintesis protein abnormal, produksi peptidoglikan yang kurang dan
kerusakan membran sitoplasma yang pada gilirannya menghasilkan peningkatan
timbal balik yang sangat nyata dalam penyerapan dan dengan demikian aktivitas
antimetabolit.
7. Antihistamine – Alkohol
Interkasi Farmakodinamik Potensiasi
Antihistamin bekerja secara sentral untuk menekan sistem saraf pusat
dengan mengurangi fungsi otak dan sumsum tulang belakang. Alkohol juga
dikenal sebagai depresan sistem saraf pusat dan dapat memperlambat respons dan
tindakan sistem saraf. Mengkonsumsi kedua zat ini bersama-sama pada akhirnya
akan mempengaruhi sistem saraf pusat karena keduanya merupakan depresan
sistem saraf. Aktivitas sistem saraf pusat akan melambat di bawah respons kritis
yang diperlukan untuk koordinasi tubuh.