0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas 10 contoh interaksi obat mayor yang berbahaya bagi kesehatan pasien, antara lain interaksi antara Viagra dan NitroBid, Lortab dan alkohol, Zocor dan jus grapefruit, Xanax dan Lortab, propranolol dan salbutamol, furosemide dan digoxin, kaptopril dan diuretik hemat kalium, ciprofloxacin dan sucralfate, azitromisin dan levofloksasin, serta azitromisin dan digoxin atau amiodaron. Dian
Dokumen tersebut membahas 10 contoh interaksi obat mayor yang berbahaya bagi kesehatan pasien, antara lain interaksi antara Viagra dan NitroBid, Lortab dan alkohol, Zocor dan jus grapefruit, Xanax dan Lortab, propranolol dan salbutamol, furosemide dan digoxin, kaptopril dan diuretik hemat kalium, ciprofloxacin dan sucralfate, azitromisin dan levofloksasin, serta azitromisin dan digoxin atau amiodaron. Dian
Dokumen tersebut membahas 10 contoh interaksi obat mayor yang berbahaya bagi kesehatan pasien, antara lain interaksi antara Viagra dan NitroBid, Lortab dan alkohol, Zocor dan jus grapefruit, Xanax dan Lortab, propranolol dan salbutamol, furosemide dan digoxin, kaptopril dan diuretik hemat kalium, ciprofloxacin dan sucralfate, azitromisin dan levofloksasin, serta azitromisin dan digoxin atau amiodaron. Dian
1. Interaksi antara Viagra (Sildenafil) dan NitroBid (Nitroglyceryn)
Menggunakan sildenafil bersama dengan nitrogliserin tidak dianjurkan. Menggabungkan obat ini dapat menyebabkan tekanan darah turun secara berlebihan, yang dapat menyebabkan kolaps kardiovaskular. Risiko efek samping lainnya seperti pusing, pingsan, sakit kepala, palpitasi jantung, dan priapisme juga meningkat. Saran : sebaiknya salah satu obat diganti karena penggunaan kedua obat tersebut kontraindikasi dan beresiko sangat tinggi (Mayor) untuk dikombinasikan. Apabila muncul efek seperti nyeri dada atau sesak saat melakukan perawatan dengan sildenafil, pasien diharap segera menghubungi tenaga medis. Jangan menggunakan nitrogliserin tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, walaupun sudah beberapa hari sejak riwayat minum sildenafil. Penting untuk memberi tahu dokter tentang obat lain yang digunakan pasien, termasuk vitamin dan herbal.
2. Interaksi Lortab (acetaminophen / hydrocodone) dengan makanan
Jangan gunakan alkohol atau obat-obatan yang mengandung alkohol saat menerima terapi dengan Lortab. Hal ini dapat meningkatkan efek samping pada sistem saraf seperti kantuk, pusing, ringan, sulit berkonsentrasi, dan gangguan dalam pemikiran dan penilaian. Pada kasus yang parah dapat menimbulkan tekanan darah rendah, gangguan pernapasan, pingsan, koma, atau bahkan kematian. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan pelepasan obat secara cepat, sehingga kadar obat dalam darah tinggi sehingga dapat berpotensi mematikan. Saran : Hindari mengkonsumsi alkohol, grapefruit, dan jus jeruk. Hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan mental seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin. Penting untuk memberi tahu dokter mengenai obat lain yang digunakan bila ada, termasuk vitamin dan herbal. Jangan berhenti menggunakan obat apapun tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter.
3. Interaksi Zocor (Simvastatin) dengan makanan
Jus grapefruit secara signifikan dapat meningkatkan kadar simvastatin dalam darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping seperti kerusakan hati dan rhabdomyolysis. Saran : harus menghindari konsumsi grapefruit selama pengobatan dengan simvastatin. Apabila muncul efek seperti rasa sakit otot, nyeri tekan, demam, menggigil, nyeri sendi atau pembengkakan, pendarahan atau memar yang tidak biasa, ruam kulit, gatal, kehilangan nafsu makan, kelelahan, mual, muntah, dan / atau kulit yang menguning terutama jika gejala ini disertai demam atau urine berwarna gelap. Pasien harus segera menghubungi tenaga medis. Penting untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat lain yang Anda gunakan, termasuk vitamin dan herbal. Jangan berhenti menggunakan obat apapun tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter.
4. Xanax dan Lortab
Menggunakan obat secara bersamaan dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan efek samping yang serius termasuk gangguan pernapasan, koma, dan bahkan kematian. Saran : sebaiknya salah satu obat diganti karena penggunaan kedua obat tersebut kontraindikasi dan beresiko sangat tinggi (Mayor) untuk dikombinasikan. Hindari penggunaan alkohol, dan beritahu tenaga medis mengenai obat lain yang sedang dikonsumsi/ riwayat pengobatan
5. Interaksi propranolol dan salbutamol
Interaksi propranolol dan salbutamol Termasuk dalam tingkat signifikansi 0 dengan onset rapid. Tingkat keparahan interaksi ini termasuk major dengan dokumentasi suspected. Mekanisme interaksinya termasuk farmakodinamik dimana agen beta bloker non selektif bersifat antagonis terhadap efek agen beta agonis sehingga dapat terjadi bronkospasme. Saran: Sebaiknya penggunaan kedua obat ini secara bersamaan, jika memang dibutuhkan gunakan beta bloker yang bersifat selektif
6. Interaksi furosemide dan digoxin
Interaksi furosemide dan digoxin termasuk dalam tingkat signifikansi dengan onset delayed. Tingkat keparahan interaksi ini termasuk major dengan dokumentasi probable. Mekanisme interaksinya termasuk farmakokinetika dalam fase ekskresi yaitu dengan cara furosemid meningkatkan ekskresi urin dari ion kalium dan magnesium yang mempengaruhi aktifitas otot jantung sehingga gangguan keseimbangan elektrolit dapat memicu terjadinya aritmia.jika kedua obat ini digunakan bersama-sama maka diperlukan pengukuran kadar kalium dan magnesium. Saran: Pencegahan gangguan keseimbangan elektrolit dapat diatasi dengan diet rendah natrium dan penambahan diuretik hemat kalium
7. kaptopril bersama diuretik hemat kalium (misal: spironolakton,
amilorid,triamteren) Menyebabkan terjadinya hiperkalemia yang mengancam kehidupan. Beberapa penyakit seperti penyakit hati kronik dan kongesti hati menyebabkan penghambatan metabolisme obat-obat tertentu yang dimetabolisme di hati (misalnya simetidin) sehingga toksisitasnya dapat meningkat. Pemberian relaksans otot bersama aminoglikosida pada penderita miopati, hipokalemia, atau disfungsi ginjal, dapat menyebabkan efek relaksans otot meningkat dan kelemahan otot meningkat.
8. Ciprofloxacin dengan Sulcrafate
Kejadian interaksi tingkat keparahan mayor terjadi antara ciprofloxacin dengan sucralfat. Interaksi antara ciprofloxacin dengan sucralfat terjadi secara farmakokinetik. Interaksi ini tejadi sebanyak 1 kejadian. Interaksi ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang tidak larut antara ciprofloxacin dengan komponen alumunium dari sucralfat sehingga mengurangi absorbsi antibiotik. Sucralfat bekerja dengan menempel pada protein di permukaan ulkus dengan membentuk kompleks larutan yang stabil. Kompleks ini berfungsi sebagai pelindung permukaan ulkus, hal inilah yang menyebabkan absorbs ciprofloxacin Interaksi ini dapat diminimalkan dengan pemberian ciprofloxacin setidaknya 2 jam sebelum atau 6 jam setelah dosis sucralfat. Pemberian jeda ini lebih signifikan untuk mengurangi resiko interaksi obat.
9. Azitromisin dan levofloxacin
Penggunaan azitromisin dan levofloksasin secara bersama-sama dapat memicu terjadinya aritmia jantung . Azitromisin dan levofloksasin merupakan antibiotik yang digunakan secara kombinasi dengan tujuan untuk meningkatkan efek antibiotik pada terapi pneumonia. Interaksi ini membahayakan bagi jiwa, namun demikian apabila memang diperlukan untuk dilakukan terapi dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan bagi pasien. Potensi membahayakan yang mungkin timbul katena interaksi antara azitromisin dan levofloksasin dapat dilakukan dengan melihat kondisi pasien. Jika kondisi pasien cenderung akan mengalami efek membahayakan, maka rekomendasi harus diubah.
10. Azitromisin dan digoksi atau amiodaron (terapi penyerta hipertensi)
Interaksi obat mayor yang berkaitan dengan terapi pneumonia juga terjadi pada penggunaan secara bersama-sama antibiotik untuk terapi pneumonia dan obat lain yang digunakan untuk terapi penyerta hipertensi, yaitu interaksi antara azitromisin dengan amiodaron dan digoxin. Penggunaan azitromisin dan amiodaron akan menimbulkan efek peningkatan interval depolarisasi dan repolarisasi jantung. Efek bahaya yang mungkin dapat ditimbulkan adalah terjadinya aritmia jantung. Kombinasi antara azitromisin dan digoksin dapat menghambat ekskresi digoxin sehingga terjadi penumpukan digoxin di dalam tubuh.