Nama dagang : accolade Khasiat/indikasi : profilaksis asma (asma kronis) Efek samping obat : Eosinofilia sistemik, pneumonia eosinofilik atau dengan fitur klinis vaskulitis sistemik yang sesuai dengan tanda-tanda sindrom Churg-Strauss. Efek samping neuropsikiatri (misalnya insomnia dan depresi). Efek samping yang lebih umum adalah pusing, sakit kepala, infeksi saluran pernafasan, gangguan saluran pencernaan, arthralgia, mialgia, demam, dan malaise. Obat ini juga bisa menyebabkan terjadinya peningkatan nilai-nilai enzim hati, reaksi hipersensitivitas (misalnya ruam, pruritus, urtikaria, angioedema), agranulositosis, perdarahan, memar, dan edema. Efek samping yang berpotensi fatal adalah hepatotoksisitas berat. Kontraindikasi : Penggunaan obat ini harus dihindari pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas (alergi) pada Zafirlukast. Obat ini kontraindikasi pada pasien dengan gangguan hati termasuk sirosis hati. Jangan digunakan untuk anak di bawah 5 tahun. Beberapa produk bahkan membatasi sampai di atas 12 tahun. Dosis zafirlukast : Dosis Dewasa : 20 Mg secara oral 2 x sehari, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Dosis anak kurang dari 5 tahun : Keamanan dan efektivitas belum ditetapkan. Dosis anak 5 - 11 tahun : 10 Mg secara oral 2 x sehari, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Dosis anak ≥ 12 tahun : 20 Mg secara oral 2 x sehari, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Note : Harus digunakan pada saat perut kosong. Mekanisme kerja : Zafirlukast adalah antagonis reseptor leukotrien D4 dan E4 yang selektif dan kompetitif, komponen anafilaksis reaksi lambat (SRSA - slow-reacting substances of anaphylaxis). Produksi leukotrien dan okupasi reseptor berhubungan dengan edema saluran pernapasan, konstriksi otot polos dan perubahan aktifitas selular yang berhubungan dengan proses inflamasi, yang menimbulkan tanda dan gejala asma. Interaksi obat : Zafirlukast dapat menginhibisi isoenzim sitokrom P450 2C9 dan 3A4. Penggunaan zafirlukast bersamaan dengan obat-obat yang dimetabolisme oleh sitokrom tersebut harus disertai perhatian. Obat-obat yang dipengaruhi zafirlukast adalah warfarin. Obat-obat yang dapat mempengaruhi zafirlukast adalah aspirin, eritromisin, dan teofilin. Bioavaibilitas zafirlukast menurun jika digunakan bersamaan dengan makanan. Oleh karena itu penggunaan zafirlukast sekurang – kurangnya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Berikut adalah interaksi dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan : Dapat meningkatkan aktivitas antikoagulan warfarin sehingga terjadi peningkatan protrombin time (PT). Terjadi penurunan kadar plasma Zafirlukast jika diberikan bersamaan dengan teofilin, terfenadin dan erithromycin. Terjadi peningkatan kadar plasma jika digunakan bersama fluconazole dan aspirin dosis tinggi. Makanan mengurangi tingkat absorpsi Zafirlukast.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Jangan menggunakan obat ini untuk mengobati serangan asma akut atau asma yang tidak stabil. Obat ini tidak diindikasikan untuk digunakan dalam pembalikan bronkospasme serangan asma akut, termasuk status asmatikus. Terapi dapat dilanjutkan selama eksaserbasi akut asma. Hindari pengurangan dosis atau pergantian kortikosteroid oral atau inhalasi secara tiba-tiba. Hal ini karena pengurangan dosis steroid oral, pada beberapa pasien yang menggunakan zafirlukast, kadang-kadang bisa menyebabkan terjadinya eosinofilia, ruam vaskulitis, memburuknya gejala paru, komplikasi jantung, dan / atau neuropati. Meskipun hubungan kausal dengan penggunaan zafirlukast belum benar- benar diketahui, kehati-hatian sangat diperlukan bila pengurangan steroid oral sedang dipertimbangkan. Zafirlukast dimetabolisme secara ekstensif di hati, terutama oleh isoenzim CYP2C9. Pasien harus waspada dan memperhatikan tanda-tanda dan gejala disfungsi hati (misalnya, kuadran kanan atas perut sakit, mual, kelelahan, lesu, pruritus, sakit kuning, gejala seperti flu, dan anoreksia). Jika muncul gejala-gejala di atas sebaiknya segera menghubungi dokter. Jika dicurigai terjadi disfungsi hati berdasarkan tanda atau gejala klinis tersebut, penggunaan Zafirlukast harus dihentikan. Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien gangguan ginjal. Obat ini diekskresikan dalam ASI. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada bayi, Zafirlukast tidak boleh diberikan kepada ibu yang menyusui. Obat ini harus digunakan pada waktu perut kosong, setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Obat ini bisa menyebabkan pusing dan sakit kepala. Sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Penggunaan pada ibu hamil :
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Zafirlukast kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut : enelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin pada trimester berapapun. Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Oleh karena belum ada penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil, pemakaian obat-obat yang mengandung Zafirlukast selama kehamilan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.