Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Disusun Oleh :
Khanfi Asnan
21503241004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Paket Keahlian : Teknik Pemesinan
Mata pelajaran : DASAR TEKNIK MESIN
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Penggunaan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (5x45 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


 Menghayati dan mengamlkan ajaran agama yang dianutnya.
 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, budaya
dan humaniora daam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri dan mampu
melaksanakan tugas dibawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
 (KD1.2) Menyadari sempurnanya konsep tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam penggunakan vektor, gaya,
resultan gaya dan keseimbangan pada benda.
 (KD 2.2) Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis dan tanggungjawab
dalam menerapkan aturan penggunaan vektor gaya, resultan gaya dan keseimbangan
dalam kehidupan.
 (KD 3.2) Mejelaskan konsep penggunaan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar.
 (KD 4.2) Melaksanakan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan alat ukur
dasar.

C. INDIKATOR
 Memahami pengertia alat ukur
 Memahami pengertian alat ukur pembanding
 Memahami alat ukur dasar
 Memahami pengertian keseimbangan
 Menjelaskan macam macam alat ukur
 Menjelaskan macam macam alat ukur pembanding
 Menjelaskan penggunaan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar
 Menyaji pengukuran dengan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat :
 Menjelaskan pengertian alat ukur
 Menjelaskan pengertian alat ukur pembanding
 Menjelaskan pengertian alat ukur dasar
 Menjelaskan macam macam alat ukur
 Menjelaskan macam macam alat ukur pembanding
 Menjelaskan penggunaan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar
 Menggunakan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar

E. Materi Pembelajaran
Faktual
 Pengertian alat ukur
 Pengertian alat ukur pembanding
 Pengertian alat ukur dasar
 Macam macam alat ukur
 Macam macam alat ukur pembanding
 Penggunaan alat ukur pembanding
Konseptual
 Alat yang dipakai dipakai dalam alat ukur pembanding dan alat ukur dasar
Prosedural
 Urutan penggunaan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar

F. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Model Pembelajaran : Discovery Learning
 Metode : Demonstrasi, diskusi, penugasan dan praktik

G. ALAT/MEDIA/BAHAN
 Alat/Media : Papan tulis, kertas, alat ukur
 Sumber : Buku pelajaran dan buku referensi serta artikel yang relevan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan  Guru mempersiapkan kelas supaya kondusif guns proses 20
belajar mengajar Menit
 Guru memberikan motivasi dan sikap spiritual terhadap
kepada siswa
 Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
Inti A. Mengamati 180
Peserta didik diminta untuk mengamati peralatan teknik berupa : Menit
 Alat alat ukur
 Jangka kaki
 Jangka bengkok
 Siku siku besi
 Busur
 Stopwatch
B. Menanya
Guru mengkondisikan peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis peralatan serta
fungsinya
C. Mengeksplorasi
Peserta didik mengumpulkan data yang dipertanyakan dan
menentukan sumber untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
tentang jenis peralatan dan kelengakapan serta fungsi dan cara
penggunaannya.
D. Menganalisis
 Peseta didik dimintauntuk menganalisis data dan menentukan
hubungan jenis dan fungsi peralatan alat ukur pembanding
dan alat ukur dasar yang digunakan
 Peserta didik diminta menganalisis urutan penggunaan
peralatan alat ukur pembanding dan alat ukur dasar dari yang
sederhana sampai yang lebih kompleks.
E. Mengkomunikasikan
Peserta didik diminta untuk melaporka hasil tugas konseptualnya
berupa penggunaan alat ukur pembanding dan alat ukur dalam
bentuk lisan, tulisan dan gambar
Penutup  Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi 25
pelajaran tersebut Menit
 Bersama sama dengan peserta didik membuat rangkuman
materi
 Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksasanakan
 Memberikan umpan balik terhadap hasil proses pembelajaran,
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedial, program pengayaan layanan
konseling atau memberi tugas baik individu maupun
kelompok
 Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa
pertemuan kali ni telah berlangsung dengan baik dan lancar
2. Tentukan satu masalah yang anda temukan dalam konteks bimbingan karir vokasional di bawah
ini, Bagaimana mengatasi permasalahan untuk
- Memilih jurusan / bidang keahlian vokasional
- Memilih pelatihan pengambilan sertifikat kompetensi keahlian

A. Salah satu determinan sukses karier adalah kongruensi antara disposisi diri personal
dengan karakter lingkungan karir. Kongruensi atau keseuaian antara karier diri
berhubungan dengan kualitas keterlibatan siswa dalam studi, prestasi studi, stabilitas
siswa dalam menjalani studi dan kariernya dan kepuasan karier atau studi kerja

Pemilihan karier merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung


sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan dari pekerjaannya.
Pemilihan karier yang dibuat pada awal proses perkembangan vokasional sangat
berpengaruh terhadap pilihan-pilihan selanjutnya.

Terdapat kenyataan bahwa penentuan vokasional dalam Pendidikan SMA siswa yang
belajar disekolah banyak mendapatkan manfaat dalam melakukan proses gaya belajar
untuk penentuan pilihan kariernya. Siswa SMA kelas XII telah berada dalam tahap
eksplorasi yaitu pada usia 15-24 tahun, sedangkan tugas perkembangan vokasionalnya
berada dalam tahap kritaslisasi dimana dalam tahap ini terdapat periode proses kognitif
untuk memformulasikan sebuah tujuan vokasional umum melalui kesadaran akan sumber
sumber yang tersedia, berbagai kemungkinan, minat, nilai, dan perncanaan untuk okupasi
yang lebih disukai.

Dalam hal penentuan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mencontohkan siswa
SMA dan SMK yang telah menentukan jurusan yang akan diambil pada saat kuliah
ataupun memilih pekerjaan. Mereka yang telah mencapai status identitas vokasional
achievement dimungkinkan belum bisa membuat komitmen terhadap perkuliahannya
atau pilihan pekerjaannya itu, akan tetapi saat mereka SMA atau SMK telah melakukan
aktivitas aktivitas yang mengarahkan pada peningkatan pengetahuan akan jurusan yang
hendak dipilih.

Siswa yang memperoleh status identitas vokasional foreclosuere menunjukan rendah


pada dimensi eksplorasi. Siswa belm melakukan aktivitas yang secara aktif untuk
mencari informasi atau alternatif pilihan vokasionalnya. Siswa dengan status identitas
foreclosure dikhawatirkan tidak berhasil dalam mengatasi krisis atau eksplorasi.

Upaya dalm mengembangkan identitas vokasional peniliti menggunakan program


layanan bimbingan karir berbasis teori super. Program bimbingan karir perkembangan
berbasis teori super digunakan berdasarkan Raskin. Bantuan profesional yang digunakan
dalam bimbingan karir harus berfokus pada perkembangan, karena paradigma status
identitas berdasar pada teori perkembangan komprehensif.
B. Sertifikasi kompetensi merupakan kebijakan yang dibuat oleh peemrintah guna
meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia dan bermanfaat bagi jenjang karir
karyawan , kinerja karyawan, dan persaingan dengan tenaga kerja yang lainnya.

Melalui amanat undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang ketenagakerjaan yang


pembentukannya berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), merupakan badan independen yang
bertanggungjawab kepada presiden yang memiliki kewenangan sebagai otorita sertifikasi
personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja.

Sebagai otoritas pelaksana profesi, BNSP memiliki tugas melaksanakan sertifikasi


kompetensi dan fungsinya sebagai berikut, yaitu fungsi regulatif yaitu dengan membuat
berbagai kebijakan berupa pedoman, panduan tentang pelaksanaan sertifikasi
kompetensi.

Sertifikasi kompetensi profesi ini memberi jalan dan patokan bahwa pencapaian
jenjang profesi yang tingi dapat dicapai tidak hanya dari pendidikan, tetapi dapat dicapau
dari pelatihan yang terstruktur atau formal, pendidikn masyarakat, pengalaman pada
profesinya, sehingga membuka luas kesempatan kepada masyarakat untuk mencapainya
melalui belajar sepanjang hayat.

Penerapan sertifikaasi dilandasi dengan tuntutan prioritas dari pamangku kepentingan


yakni industri, asosiasi profesi, kelembagaan pelatihan, program program pembangunan
pemerintah serta tuntutan harmoonisasi antar negara mitra bisnis. Terdapat tiga jenis
penerapan sertifikasi kompetensi yaitu penerapan wajib sertifikasi, penerapan disarankan
sertifikasi, penerapan sukarela.

Anda mungkin juga menyukai