Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA X
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X IIS/Ganjil
Materi Pokok : Konsep Wilayah dan Tata Ruang
Alokasi Waktu : 4 x 4 JP (45’)

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,


ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Memahami 3.1.1. Menjelaskan pengertian konsep wilayah dan tata ruang
konsep wilayah 3.1.2. Menjelaskan pembangunan dan perkembangan wilayah
dan perwilayahan 3.1.3. Menjelaskan perencanaan tata ruang nasional, provinsi,
dala perencanaan dan kabupaten / kota
tata ruangwilayah 3.1.4. Menganalisa permasalahan dalam penerapan perencanaan
nasional, tata ruan wilayah.
provinsi, dan
kabupaten/kota
4.1. Membuat peta 4.1.1. Mengumpulkan informasi/data melalui observasi berkiatan
pengelompokan penggunaan lahan di wilayah baik kabupaten / kota /
provinsi
penggunaan lahan 4.1.2. Mengolah informasi/data melalui observasi berkaitan
di wilayah dengan penggunaan lahan di wilayah baik kabupaten / kota /
kabupaten / kota/ provinsi
4.1.3. Menyajikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan
provinsi lahan di wilayah kabupaten / kota / provinsi dalam bentuk
berdasarkan data peta
wilayah setempat

C. Tujuan
Melalui pembelajaran berbasis aktivitas diharapkan peserta didik mampu: memahami konsep
dasar wilayah dan tata ruang wilayah dan berbagai permasalahan yang teradi karena adanya
perencanaan wilayah. Menyajikan contoh pembuatan perencanaan tata ruang baik di wilayah
kabupaten / kota/ provinsi dengan mengembangkan nila karakter gotong royong dan kerja
sama.
D. Materi Pembelajaran
1. Wilayah dan tata ruang, meliputi:
a. Pengertian wilayah
b. Konsep wilayah
c. Perwilayahan
d. Tata ruang
2. Pembanguanan dan pertumbuhan wilayah, meliputi:
a. Pembangunan wilayah
b. Pertumbuhan wilayah
3. Perencanaan tata ruang nasiona, provinsi, dan kabupaten / kota

E. Metode:
 Tanya jawab
 Diskusi
 Penugasan
Model :
 Learning commmunity dengan Discovery learning
F. Media pembelajaran:
Alat:
 LCD Proyektor
 Laptop
 Peta,dan Power point

Sumber:
 Yasindhu Sinto P. 2016. Geografi SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
 Internet

G. KegiatanPembelajaran

1. Pertemuan pertama
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1. Menjelaskan wilayah dan tata ruang

Langkah pembelajaran

Rincian kegiatan waktu


Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : Menit
Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran,
menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca
dan
memaknai (Literasi).
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apsersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
 Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Pengertian wilayah
 Konsep wilayah
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti
Sintak model Kegiatan pembelajaran
pembelajaran
Orientasi peserta  Mengamati
didik kepada Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
masalah perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)pada topic dengan cara : 60 menit
 Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter). Menayangkan
gambar/foto/tabel
 Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalammengamati permasalahan (literasi membaca)
dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah
(Karakter). lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif,
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain,
 Mendengar pemberian materi oleh guru
 Menyimak, penjelasan pengantar kegiatan/materi secara
garis besar/global tentang materi pelajaran untuk melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Membimbing  Mengumpulkan informasi
penyelidikan Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi (Berpikir kritis,
individu dan kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok
kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan pantang
menyerah (Karakter),literasi (membaca) yang dapat mendukung
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik dari buku
paket maupun sumber lain seperti internet; melalui kegiatan:
 Membaca sumber lain selain buku teks,
Mengunjungi perpustakaan sekolah untuk mencari dan membaca
artikel tentang
1. Wilayah
2. Konsep wilayah
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi
pokok yaitu: pengertian wilayah dari beberapa ahli dan konsep
wilayah.
 Aktivitas (Mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C)
 Peserta didik diminta membuat map mapping terkait dengan
materi pegertian wilayah dan konsep wilayah. Serahkan hasil kerja
kepada guru.
 Mendiskusikan Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan
saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa
ingin tahu dan pantang menyerah (Karakter) Peserta didik
dibagi menjadi enam kelompok dengan anggota 4-5 orang.
Diskusikan soal essay berikut.

Essay :
1) Jelaskan pengertian wilayah menurut masing-masing ahli!
2) Mengapa kita perlu mempelajari wilayah?
3) Jelaskan masing-masing konsep wilayah menurut
Rustiadi!
4) Apa perbedaan antara wilayah homogen menurut
Richardson dengan Rustiadi?

Saling tukar informasi


Proses diskusi ini ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok.

Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan  Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
hasil karya  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari
proses guru terkait pembelajaran
pemecahan Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
masalah kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.

Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran. tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
Evaluasi secara individu dengan tes tertulis
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dengan materi
perwilayahan dan tata ruang
Memberi salam 15 menit

H. Penilaian, pembelajaranremedial dan pengayaan

Penilaian Teknik Rubrik Instrumen Remedial Pengayaan


Penilaian Penilaian Penilaian ( < KKM) ( >KKM)
Sikap : Observasi 1) Pembelajaran 1) Belajar
Pengetahuan : tertulis ulang kelompok
Keterampilan : tugas 2) Pemberian 2) Belajar
kelompok bimbingan mandiri
secara khusus 3) Pembelajaran
Terlampir 3) Pemberian berbasis tema
tugas-tugas
latihan secara
khusus
4) Pemanfaatan
tutor sebaya

, …………. 2018
Mengetahui Kepala SMAN Guru Mata Pelajaran Geografi
Lampiran:

 Instrumen Penilaian pertemuan

1.1. Instrument Penilaian Sikap


Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri ....
Tahun Pelajaran : 2017-2018
Kelas/semester : X /Ganjil
Mata pelajaran : Geografi

N Waktu Tindak
Nama Peserta Didik Kejadian prilaku Butir sikap Pos/neg
o lanjut
1 +
2
3
4
5

1.2. Instrument Penilaian Keterampilan

Materi : wilayah dan tata ruang


Indikator PK : menjelaskan wilayah dan tata ruang

1.2.1. Penilaian diskusi kelompok


Jenis tagihan : Tugas kelompok
Bentuk tagihan : Hasil kerja kelompok
Contoh instrumen : Diskusikan mengenai perngertian wilayah,
konsep wilayah, perwilayahan dan tata ruang
Aspek Nilai
A. Isi Materi
 Tulisan rapi, mudah dibaca dan sistematis
 Hasil diskusi menggambarkan tentang berbagai konsep wilayah.
B. Kerjasama Kelompok
 Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi
 Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi yang di
diskusikan
C. Presentasi
 Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan audien
 Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, bahasa yang santun dan
sistematis
 Menyampaikan materi dengan intonasi dan bahasa tubuh yang menyakinkan
audien
Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian:

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


A 4 > 80
B 3 75 – 80
C 2 72 - 74
D 1 < 72

a. Instrument Penilaian Pengetahuan


Materi wilayah dan tata ruang
Indikator PK :
3.1.1. Menjelaskan wilayah dan tata ruang

Kelas/Semester: X / Ganjil

Soal uraian
kisi-kisi

No Kompetensi Dasar Materi Level Kognitif Indikator Soal Nomor


soal
1 3.1.1. Menjelaskan - pengertian C1 1. Disajikan soal
wilayah dan tata ruang wilayah tentang pengertian
C2 wilayah dari
seorang ahli
2. Disajikan soal yang
berkiatan dengan
unsur-unsur wilayah

3. Disajikan bagan,
peserta didik dapat
C3 memberikan conth
- konsep terkait dengan
wilayah beberapa konsep
wilayah.

Soal:
1. Apa yang dimaskud dengan wilayah menurut Bintarto?
2. Jelaskan unsur-unsur yang membentuk suatu wilayah!
3. Lengkapi skema dibawah ini !
Konsep wilayah menurut Richardson:
1. ......
Contohnya:
a. .......
b. .......
2. .......
Contohnya:
a. .......
b. ........
3. ,......
Contohnya:
a. .........
b. .........
Kunci jawaban:
1. Wilayah menurut Bintarto adalah permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal-hal
tertentu dari daerah sekitarnya.
2. Suatu daerah dapat dikatakan jika memenuhi ciri dari wilayah yakni sebagai berikut.
- Mempunyai ciri dan luas tertentu.
- Berbeda dengan daerah lain atau memiliki keunikan.
- Dapat ditentukan berdasarkan aspek administratif dan fungsional.

3. Konsep wilayah menurut Rustiadi, yakni sebagai berikut.


1. Wilayah homogen, wilayah yang didasarkan pada kenyataan bahwa faktor-
faktor ada wilayah tersebut bersifat homogen.
Contohnya:
a) Pembagian iklim oleh Koppen
b) Pembagian flora dan fauna
2. Wilayah sistem/fungsional, suatu sistem yang menekankan perbedaan dua
komponen wilayah yang terpisah berdasarkan fungsinya.
Contohnya:
a) Hubungan antara daerah hinterland dengan daerah pusat, misalnya Kota
Bogor yang menjadi kota satelitnya Jakarta menjadi salah satu pemasok
bahan-bahan mentah, seperti sayur-sayuran.
b) Hubungan di daerah sistem DAS, terjadi berbagai kerja sama di berbagai
bidang untuk menjaga DAS tetap bisa digunakan sepanjang DAS tersebut.
3. Wilayah perencanaan/pengelolaan, tidak berwujud administratif dapat juga berupa
wilayah yang mempunyai sifat-sifat tertentu.
Contohnya:
a) Kawasan pengembangan ekonomi terpadu (kapet)
b) Kawasan ekonomi khusus (KEK)

Lampiran materi pembelajaran


 Buku Teks Geografi :
Yasinto Sindhu P. 2016. Geografi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. Materi
Konsep wilayah dan Tata Ruang hal 4 – 77.

A. Pengertian Wilayah (Region)


Menurut Taylor, wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan oleh
sifat-sifat yang berbeda dari lainnya.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional, wilayah adalah ruang yan merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkaan administratif dan/ aspek fungsional.
Tabel pengertian wilayah menurut para ahli
No Nama Ahli Pendapat
1. M.M Fenneman Wilayah merupakan daerah tertentu yang
seluruhnya dicirikan oleh fitur permukaan yang
serupa atau terkiat erat serta dapat dibedakan
dengan daerah sekitar.
2. A.J.Herbertson Wilayah merupaansuatu kompleks tanha, air,
udara, tumbuhan, hewan dan manusia yang dilihat
memiliki hubungankhusus dalam membentuk
bagian permukaan bumi yang pasti dan khas.
3. B.A.Botkin Wilayahmerupakan istilah geografi yang mengacu
pada tipe lingkungan di mana unsur-unsur
geografis dikombinasikan dalam hubungan
tertentu yang pasti dan konstan.
4. Richard Hartshorne Wilayah adalah lahan di lokas tertentu yang agak
berbeda dari lahan-lahanyang lain dan
membentang sejauh pembedaaan itu ada.
5. Bintarto dan Hadisomarno Wilayah merupakan permukaan bumi yang dapat
dibedakan dalam hal-hal tertentu dari daerah dis
sekitarnya.
6. Rustiadi,ddk. Wilayah merupakan suatuunit geografis dengan
batas-batas spesifik tertentu. Komponen-
komponenwilayah tersebut salng berinteraksi satu
sama lain secara fungsional. Batasan wilayah
tersebut bersifat dinamis (berubah-ubah).

Dapat disimpulkan, wilayah adalah area di permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu
yang bersifat khas dan membedakan wilayah tersebut dengan wilayah lainnya. Misalnya, wilayah
hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan perdesaan.

B. Pembagian Wilayah
1. Wilayah Formal (Uniform Region)
Wilayah yang dicirikan berdasarkan keseragaman atau homogenitas tertentu. Misalnya berdasarkan
kriteria fisik atau alam maupun kriteria sosial budaya.
1. Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan,
iklim, dan vegetasi. Misalnya wilayah pegunungan kapur (karst), wilayah beriklim dingin,
dan wilayah vegetasi mangrove.
2. Wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya misalnya wilayah suku Banjar, wilayah
industri tekstil, dan wilayah pertanian sawah basah.
2. Wilayah Fungsional (Nodal Region)
Wilayah yang dicirikan dengan kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan
secara fungsional. Misalnya wilayah Jabodetabek secara fisik memang berbeda (heterogen), namun
secara fungsional saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup di setiap wilayah.
Pembagian wilayah menurut Rustiadi sebagai berikut.
a. wilayah homogen
konsep wilayah homogen adalah konsep wilayah yang didasarkan pada kenyataan
bahwa faktor-faktor dominan pada wilayah tersebut bersifat homogen. Sementara itu,
faktor-faktor yang tidak dominan mungkin saja beragam (hetergon). Faktor alamiah
antara lain mencakup kemampuan topografi dan iklim. Sedangkan faktor artifisial
antara lain mencakup faktor-faktor sosial seperti suku bangsa, budaya, perilaku sosial,
pandangan politik, dan tingkat pendapatan.
b. wilayah sistem/fungsional
wilayah fungsional merupaan konsep wilayahsebagai suatu yang menekankan
perbedaan dua komponen wilayah yang terpisah berdasarkan fungsinya. Konsep ini
terdii dari dua hal sebagai berikut.
1) Konsep wilayah sistemm sederhana (dikotomis), konsep ini mengacu pada
wilayah yang bertumpu pada sistem kebergantungan atau keterkaitan anatar
dua bagian wilayah.
2) Konsep wilayah sistem kompleks (nondikotomis), konsep ini
menggambarkan interaksi antarwilayah sebagai suatusistem yang terdiri dari
berbagai komponen-komponen bersifat kompleks.
c. wilayah perencanaan/pengelolaan (planning region atau programming region)
wilayah perencanaan/pengelolaan tidak selalu berwujud administratif, melainkan
dapat berupa wilaya yang memiliki sifat-sifat tertentu baik sifat alamiah maupun
nonalamiah. Wilayah perencanaan khusu dapat ditunjukkan untuk percepatan
ertumbuhan wilayah serta produktivitas atau mobilisasi sumber daya dan efisiensi.
Contohnya, kawasan pengembangan ekonomi terpadu (kapet). Kawasan ini
merupakan wilayah geografis dengan batas-batas tertentu yang memiliki potensi
untuk seat tumbuh, dan / atau mempunyai sektor unggulan yang dapat menggerakan
pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya, dan / atau memerlukan dana insvestasi
yang besar bagi pengembangnya.
C. Perwilayahan
Perwilayahan (regionalisasi) adalah suatu proses penggolongan wilayah berdasarkan kriteria tertentu.
Klasifikasi atau penggolongan wilayah dapat dilakukan secara formal maupun fungsional. Dalam
perencanaan pembangunan, pemerintah harus memahami kondisi suatu wilayah karena setiap wilayah
memiliki kondisi yang berbeda-beda.
Penggolongan wilayah secara garis besar terbagi atas:
1. Natural Region (Wilayah Alamiah atau Fisik); berdasarkan ketampakan alami, seperti
wilayah pertanian dan kehutanan.
2. Single Feature Region (Wilayah Ketampakan Tunggal); berdasarkan pada satu ketampakan,
seperti wilayah berdasarkan iklim, hewan, atau iklim saja.
3. Generic Region (Wilayah Berdasarkan Jenisnya); didasarkan pada ketampakan jenis atau
tema tertentu. Misalnya di wilayah hutan hujan tropis yang ditonjolkan hanyalah flora tertentu
seperti anggrek.
4. Specific Region (Wilayah Spesifik atau Khusus); dicirikan kondisi grafis yang khas dalam
hubungannya dengan letak, adat istiadat, budaya, dan kependudukan secara umum. Misalnya
wilayah Asia Tenggara, Eropa Timur, dsb.
5. Factor Analysis Region (Wilayah Analisis Faktor); berdasarkan metoda statistik-deskriptif
atau dengan metoda statistik-analitik. Penentuan wilayah berdasarkan analisis faktor terutama
bertujuan untuk hal-hal yang bersifat produktif, seperti penentuan wilayah untuk tanaman
jagung dan kentang.
D. Manfaat Perwilayahan (Regionalisasi)
1. Mengurutkan dan menyederhanakan informasi mengenai keanekaragaman dan gejala atau
fenomena di permukaan bumi.
2. Untuk meratakan pembangunan di semua wilayah sehingga dapat mengurangi kesenjangan
antar wilayah.
3. Memudahkan koordinasi berbagai program pembangunan pada tiap daerah.
4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi, baik gejala alam maupun manusia.

E. Pembangunan wilayah

Pembangunan adalah upaya secara sadar dari manusia untuk memanfaatkan lingkungan dalam usaha
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya pembangunan, kehidupan dan kesejahteraan manusia
dapat meningkat.

Tujuan pembangunan dapat tercapai dengan memerhatikan berbagai permasalahan, di antaranya:

1. Pengendalian pertumbuhan penduduk dan kualitas sumber daya manusia.


2. Pemeliharaan daya dukung lingkungan.
3. Pengendalian ekosisitem dan jenis spesies sebagai sumber daya bagi pembangunan.
4. Pengembangan industri.
5. Mengantisipasi krisis energi sebagai penopang utama industrialisasi.
 Pembagian Pembangunan Wilayah di Indonesia

Pembagian wilayah ditujukan untuk pemantapan dalam perumusan dan pengarahan kegiatan
pembangunan. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan pembangunan bisa berjalan serasi dan
seimbang, baik di dalam wilayah pembangunan maupun antarwilayah pembangunan di seluruh
Indonesia.
Tujuan akhir pembagian wilayah pembangunan ini adalah pemerataan pembangunan di seluruh
wilayah Indonesia.

 Pengembangan Wilayah

Pengembangan wilayah merupakan salah satu cara untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan
pembangunan.

Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, maka pengembangan wilayah akan
ditujukan pada pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Pertumbuhan pembangunan daerah pada
tahun 2018 akan didorong melalui pertumbuhan peranan sektor jasa-jasa, sektor industri pengolahan
dan sektor pertanian. Peningkatan kontribusi sektor-sektor tersebut dilakukan seiring dengan terus
dikembangkannya kawasan-kawasan strategis di wilayah yang menjadi main prime mover (pendorong
pertumbuhan utama) antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri, Kawasan
Perkotaan (megapolitan dan metropolitan), Kawasan Pariwisata serta Kawasan yang berbasis
pertanian dan potensi wilayah seperti agropolitan dan minapolitan.

F. Pertumbuhan wilayah

Merupakan laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Pusat
pertumbuhan (growth pole) adalah suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhan pembangunannya
sangat pesat jika dibandingkan dengan wilayah lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai pusat
pembangunan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan wilayah lain di sekitarnya.
Jakarta, salah satu pusat pertumbuhan di Indonesia. (Sumber: fourseasons.com).

Teori-teori pertumbuhan wilayah, yakni sebagai berikut.

1. Teori tempat sentral (Walter Christaller). Menurut Christaller, kota sentral merupakan pusat
bagi daerah sekitarnya yang menjadi penghubung perdagangan dengan wilayah lain. Selanjutnya,
Christaller menyebutkannya sebagai tempat sentral karena tempat yang sentral tersebut tidaklah
semata-mata hanya bergantung kepada aspek permukiman penduduk. Dalam teori in digambarkan
bahwa tempat sentral merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk heksagonal atau segienam.
Daerah segienam ini merupakan wilayah-wilayah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat
yang sentral tersebut. Tempat sentral dan daerah yang dipengaruhinya (komplementer), pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu hirarki 3 (K=3), hirarki 4 (K=4), dan hirarki 7 (K=7).

a. Hirarki 3 (K=3)

Pusat pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan kebutuhan bagi daerah sekitarnya, sering
disebut kasus pasar optimal. Selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, wilayah ini juga
mempengaruhi sepertiga bagian dari masing-masing wilayah tetangganya.
Struktur ini disebut Christaller sebagai asas pasar. Dalam arti, semua daerah harus dilengkapi
dengan barang-barang yang diperlukan dan lokasi tempat-tempat sentral harus harus sesedikit
mungkin.

b. Hirarki 4 (k=4)

Wilayah ini dan daerah sekitarnya yang terpengaruh memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang
paling efisien. Tempat sentral ini disebut pula situasi lalu lintas yang optimum. Situasi lalu lintas
yang optimum ini memiliki pengaruh setengah bagian di masing-masing wilayah tetangganya.

Struktur ini disebut Christaller sebagai asas pengangkutan. Menurut asas pengangkutan,
penyebaran tempat-tempat sentral paling menguntungkan apabila terdapat tempat penting terletak
pada jalan yang menghubungkan dua kota. Jalan penghubung dua kota ini hendaknya berjarak pendek
dan lurus.

c. Hirarki 7 (k=7)

Selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi seluruh bagian (satu bagian) masing-
masing wilayah tetangganya. Wilayah ini disebut juga situasi administratif yang optimum. Situasi
administratif yang dimaksud dapat berupa kota pusat pemerintahan. Pengaruh tempat yang sentral
dapat diukur berdasarkan hirarki tertentu, dan bergantung pada luasan heksagonal yang dilingkupinya.

Menurut Christaller, daerah ini sesuai dengan asas pemerintahan. Asas pemerintahan lebih ditekankan
pada penyatuan dan perlindungan kelompok masyarakat yang terpisah dari ancaman musuh. Oleh
karena itu, sebuah tempat sentral ideal menurut asas pemerintahan adalah kota besar yang berada di
tengah-tengah kota dan dikelilingi oleh kotakota satelit dan tak berpenghuni di pinggirnya.

Ketiga asas yang telah dikemukakan, masing-masing menentukan sistem tempat-tempat sentral
dengan cara yang berbeda-beda. Asas pasar dan pengangkutan dipengaruhi oleh motif ekonomi,
sedangkan asas pemerintahan dipengaruhi oleh kekuasaan negara.

2. Teori Kutub Pertumbuhan / Growth Pole Theory (Francis Perroux)


Teori ini menyatakan bahwa pembangunan sebuah kota atau wilayah merupakan hasil proses dan
tidak terjadi secara serentak, melainkan muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan
intensitas yang berbeda. Tempat atau lokasi yang menjadi pusat pembangunan atau pengembangan
dinamakan kutub pertumbuhan. Dari kutub-kutub tersebut selanjutnya proses pembangunan akan
menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya atau ke pusat-pusat yang lebih rendah.
Dalam teori ini dikenal istilah yang berkaitan dengan timbulnya dampak positif atau dampak negatif
dari interaksi kutub pertumbuhan dengan daerah disekitarnya. Dampak positif dari kemajuan
pembangunan dari pusat pembangunan disebut dengan trickle down effect. Dampak negatif yang
dirasakan oleh wilayah pinggirannya disebut dengan backwash polarization.
Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan investasi pada satu kota tertentu yang diharapkan
selanjutnya meningkatkan aktivitas kota sehingga akan semakin lebih banyak lagi melibatkan
penduduk dan pada akhirnya semakin banyak barang dan jasa yang dibutuhkan.
3. Teori Sektoral / Sector Theory (August Losch)
Teori Losch merupakan kelanjutan dari teori tempat sentral Christaller dengan menggunakan konsep
yang sama yaitu ambang dan jangkauan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
sumber: sutartogeo.blogspot.co.id
Gambar di atas mencerminkan progresi wilayah pasaran untuk berbagai barang dan jasa dengan
ambang yang semakin meningkat. Masing-masing barang dan jasa terdapat di berbagai wilayah
pasaran pada bentang lahan yang disusun dengan penumpukan di atas wilayah pasaran lainnya yang
berbentuk heksagonal.
Daerah dengan penduduk padat akan cepat berkembang (gambar A ditunjukkan dengan titik-titik, B
berupa noda hitam serta di C secara mendetail). Berdasarkan teori sektor oleh Losch dapat
disimpulkan bahwa suatu kota akan lebih cepat berkembang bila penduduknya padat dengan wilayah
yang luas.

G. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang
wilayah negara yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang. Jangka waktu Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional adalah 20 (dua puluh) tahun, ditinjau kembali satu kali dalam lima tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) memuat:
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional;
3. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional;
4. Pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah provinsi, serta
keserasian antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
6. Penataan ruang kawasan strategis nasional;
7. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi kebijakan pengembangan struktur
ruang dan pola ruang.
Struktur ruang wilayah nasional:
1. Akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah.
2. Kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi,
dan sumber daya air.
Peta Struktur Ruang Wilayah Nasional (Sumber: bkprn.org)
Pola ruang wilayah nasional:
1. Kawasan lindung.
2. Kawasan budi daya.
3. Kawasan strategis nasional.

Peta Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional (sumber bkprn.org)


Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional

Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan:


1. Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan;
2. Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
3. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota;
4. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia;
5. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
dalam rangka pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan
akibat pemanfaatan ruang;
6. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
7. Keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah;
8. Keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor;
9. Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional.
Secara lengkap mengenai perencanaan tata ruang wilayah nasional bisa kalian ketahui dari Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional.
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Provinsi
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi adalah rencana tata ruang yang bersifat umum
dari wilayah provinsi. Dalam penyusunannya harus mengacu pada RTRWN, pedoman bidang
penataan ruang, dan rencana pembangunan jangka panjang daerah.
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota adalah rencana tata ruang yang bersifat
umum dari wilayah kabupaten, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah
kabupaten, rencana struktur ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten,
penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai