SKRIPSI
Oleh
DIAN MELASARI
NPM 2018. 02.029
SKRIPSI
Oleh:
DIAN MELASARI
NPM 2018. 02.029
Tim Pembimbing:
(Dian Melasari)
201802029
i
ABSTRACT
By:
Dian Melasari
NIM. 201802029
Guided by
Laras Pratiwi
Gista Rismayani
The link between cash turnover, accounts receivable turnover and inventory
turnover with profit growth, namely one way to predict company profit growth is
to use financial ratios consisting of cash turnover, receivable turnover and
inventory turnover. The purpose of this research is to find out, first, cash
turnover, accounts receivable turnover, and inventory turnover at CV Wybans
Saputra Ciamis. Second, the effect of cash turnover on profit growth partially at
CV Wybans Saputra Ciamis. Third, the effect of accounts receivable turnover on
profit growth partially at CV Wybans Saputra Ciamis. Fourth, the effect of
inventory turnover on profit growth partially at CV Wybans Saputra Ciamis. And
fifth, the effect of cash turnover, accounts receivable turnover, and inventory
turnover on profit growth simultaneously at CV Wybans Saputra Ciamis. The
method used in this study is a quantitative method with a descriptive and
associative approach. The results showed cash turnover, accounts receivable
turnover, inventory turnover, and profit growth at CV. Wybansh Saputra, Ciamis
Regency, fluctuates every year. Cash turnover has a positive effect on profit
growth at CV. Wybansh Saputra, Ciamis Regency. Receivable turnover has a
positive effect on profit growth at CV. Wybansh Saputra, Ciamis Regency.
Inventory turnover has a positive effect on profit growth at CV. Wybansh Saputra,
Ciamis Regency. Cash turnover, accounts receivable turnover and inventory
turnover have a positive effect on profit growth at CV. Wybansh Saputra, Ciamis
Regency.
ii
ABSTRAK
Oleh :
Dian Melasari
NIM. 201802029
Dibimbing oleh
Laras Pratiwi
Gista Rismayani
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
skripsi ini yang berjudul “Analisis perputaran Kas, Perputaran Piutang dan
Saputra Ciamis”.
Tujuan penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat dalam penyusunan
skripsi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Cipasung. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
penulis miliki. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
pengarahan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam
kepada:
1. Kedua orang tua saya, terima kasih atas doa, pengorbanan dan kasih
Cipasung Tasikmalaya.
iv
5. Pembimbing Utama yang telah sabar memberikan bimbingan, saran serta
Rasa hormat dan terima kasih yang mendalam bagi semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala dukungan dan do’anya,
semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah mereka berikan kepada
penulis, Amiin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN............................................................................. i
ABSTRACT.................................................................................................... ii
ABSTRAK..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
HIPOTESIS.................................................................................. 10
Kas.......................................................................... 12
vi
2.1.1.3 Pengertian Perputaran Kas..................................... 13
vii
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data................................................ 49
viii
4.4.11 Analisis Koefisien Determinasi........................................ 66
4.2 Pembahasan.................................................................................. 67
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 79
5.2 Saran............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 81
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
ini perusahaan harus mampu menjadi mitra kerja yang handal bagi para
lain-lain, saat ini semuanya beracuan pada biaya bahan baku sebagai
keras memutar otak untuk mengeluarkan ide-ide baru yang kreatif dan
inovatif, serta dapat mengelola sumber daya-sumber daya yang ada sehingga
produksi tersebut harus ada fasilitas-fasilitas produksi, antara lain bahan baku,
1
2
tenaga kerja, mesin dan lainlain. Semua fasilitas produksi itu mempunyai
pakaian olahraga seperti jaket, celana training, celana pendek untuk olahraga,
dan celana bola. Laba sering dipakai CV Wybans Saputra untuk menentukan
dan kesempatan di masa yang akan datang. Masalah yang terjadi pada CV
Wybans Saputra adalah laba dan atau rugi yang berfluktuatif, pertumbuhan
Tabel 1.1
Daftar Pesaing CV Wybans Saputra
No Nama Pesaing Alamat
1 CV. Mutiara Jl. Wastukencana, No. 231 Desa Kawali,
Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis
2 CV. Syahdan Jalan Limusnunggal Utara No. 51 Kelurahan
Dwi Asia Maleber Kabupaten Ciamis
3 CV. Berkah Jl. Jenderal Sudirman Ruko Nagrak No. 19
Mandiri Kelurahan Sindangrasa Kabupaten Ciamis
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2022
3
Berdasarkan tabel 1.1 halama 2 diketahui daftar pesaing yang dalam hal
yang sama. Dari beberapa produk pesaing peneliti melakukan survei tentang
harga dengan produk sejenis, misalnya Alat Peraga SD, Alat Peraga SMP,
Alat Peraga SMA, dan foster untuk melakukan perbandingan harga antara
dalam memperoleh laba yang optimal. Tersedianya kas yang cukup sangat
penting bagi suatu perusahaan karena dengan kas yang cukup memungkinkan
karena adanya krisis keuangan. Kas merupakan unsur perputaran kas yang
paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas berarti makin
kreditur.
piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Diana (2014), menyatakan
waktu untuk mengubah piutang menjadi kas. Perputaran piutang berasal dari
lamanya piutang diubah menjadi kas, piutang timbul karena adanya transaksi
penjualan barang atau jasa secara kredit. Menurut Hery (2021), menyatakan
berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha akan berputar dalam satu
dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk
adanya overstock.
Peneliti mengenai hal ini juga pernah dilakukan oleh Ikhsan & Suryani
dilakukan oleh (Surya, Ruliana, dan Soetama, 2017) Hasil penelitian ini
Masalah yang timbul pada CV Wybans Saputra adalah laba dan atau
Gambar 1.1
Laba / Rugi dan Pertumbuhan Laba CV. Wybans Saputra Ciamis
periode 2012-2021
Berdasarkan data di atas bahwa dalam menghasilkan laba bersih dari tiap
dan persediaan maka penulis tertarik untuk membahas dan meneliti dengan judul
berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Ciamis. Selain itu juga, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
sumber referensi untuk penelitian selanjutnya, serta oleh peneliti lain dapat
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
b. Bagi Investor
selanjutnya.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan dari Agustus 2022
Tabel 1.2
Jadwal Penelitian
Waktu
Kegiatan Tahun 2022 2023
Agust Sept Okt Nov Des Jan
Pengajuan Judul
Seleksi Judul
Pembuatan Usulan Penelitian
Seminar Usulan Penelitian
Pengumpulan data
Analisis data
Penyusunan Skripsi
Sidang Skripsi
BAB II
Menurut Munawir (2014:14) bahwa kas adalah: “Uang tunai yang dapat
adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan perusahaan di bank
dalam bentuk giro atau permintaan deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat
berikut:
“Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap
saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat
setiap saat dapat ditukar menjadi kas, tanggal jatuh temponya sangat dekat,
dan kecil risiko perubahan tingkat harga”.
Menurut Riyanto (2012:94) bahwa kas adalah: “Salah satu unsur modal
kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya”. Dengan demikian kas merupakan
komponen modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, berarti bahwa
semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi pula
tingkat likuiditasnya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan PSAK No. 2
berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah
10
11
mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi dan jika jumlahnya berlebihan akan
kelebihan investasi dalam kas. Makin tinggi tingkat perputaran kas berarti makin
cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat
penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Riyanto (2012: 346) bahwa perubahan
yang efeknya menambah dan mengurangi kas dan dikatakan sebagai sumber-
sebagai berikut:
Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau kas,
hal ini dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut, dan hasil penjualan tersebut
merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu. Bertambahnya aktiva lancar
dapat terjadi karena pembelian barang, dan pembelian barang membutuhkan dana.
12
Berkurangnya aktiva tetap berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu
dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana dan menambah kas
hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang dapat terjadi karena
4. Bertambahnya modal
adanya emisi saham baru, dan hasil penjualan saham baru. Berkurangnya modal
kas perusahaan pun bertambah. Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat
untuk menutup kerugian. Dengan kata lain, pengeluaran kas bertambah sehingga
kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan didalam modal kerja.
Dalam mengukur tingkat perputaran kas yang telah tertanam dalam modal kerja
antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata”. Jumlah kas dapat pula
turnover).
lancar menjadi kas melalui penjualan makin tinggi tingkat perputaran kas, piutang
perputaran sejumlah modal kerja yang tertanam dalam kas dan bank dalam satu
jumlah pendapatan dan pemberian pinjaman dengan jumlah kas rata-rata. Dengan
yang tertanam pada kas atau setara kas menjadi kas kembali melalui penjualan
atau pendapatan.
perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-
kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja.
Menurut Kasmir, (2013: 140), bahwa: “Rasio perputaran kas digunakan untuk
rasio perputaran kas menurut Kasmir, (2013: 141) adalah sebagai berikut:
Perputaran Kas =
Rata – rata kas dapat dihitung dengan kas tahun sebelumnya ditambah
15
dengan kas tahun ini dibagi dua. Variabel ini diukur denganmenggunakan satuan
“kali” dalam satu tahun. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kas sangat
berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, kas
harus direncanakan dan diawasi dengan baik dari segi penerimaan dan
pengeluarannya.
Cash Turnover =
kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan
Berdasarkan uraian di atas, maka rata-rata kas dan bank dalam perpuataran
kas dapat dihitung dari saldo kas dan bank awal ditambah saldo kas dan bank
akhir dibagi dua. Makin tinggi perputaran kas berarti makin tinggi efesiensi
penggunaan kasnya.
maupun jasa akan mempunyai piutang. Piutang ini terjadi sebagai akibat
untuk menagih sejumlah uang dari penjual kepada pembeli yang timbul karena
bahwa: “Piutang (receivables) merupakan elemen modal kerja yang juga selalu
dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal
piutang adalah hasil penjualan kredit yang dilakukan perusahaan. Dengan kata
lain piutang merupakan elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan
Warren dan Fess (2013: 392) yang diterjemahkan oleh Farahmita dan Hendrawan
1. Piutang Usaha
2. Wesel Tagih
3. Piutang lain-lain
1. Piutang Usaha
barang dagang atau jasa secara kredit. Piutang akan dicatat dengan mendebit akun
piutang usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih
17
dalam waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha
2. Wesel Tagih
neraca sebagai aktiva lancar. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit lebih
dari 60 hari.
3. Piutang Lain-lain
piutang ini diharapkan akan tertagih dalam waktu satu tahun, maka piutang
tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika penagihannya lebih dari satu
tahun, maka piutang diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan di
bawah judul investasi. Piutang lain-lain ini meliputi piutang bunga, piutang pajak,
Semakin lunak syarat pembayarannya maka semakin lama modal tersebut terikat
piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama pengihan
18
piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini
pengelolaan piutang”.
Menurut Warren dan Fees (2013: 407) Perputaran piutang adalah: “Usaha
untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam
pemberian kredit dengan jumlah rata-rata piutang”. Piutang sebagai bagian dari
mengubah piutang menjadi kas. Yang timbul akibat adanya transaksi penjualan
pembayaran kredit, berarti semakin lama terikatnya modal kerja tersebut dalam
piutang dan menandakan semakin kecil tingkat perputaran piutang dalam satu
sebagai berikut:
19
Perputaran Piutang =
Perputaran Piutang =
jika semakin cepat perputaran piutang maka semakin efektif perusahaan dalam
mengelola piutangnya.
maka pada umumnya perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Oleh karena
itu pada saat penyerahan produk tidak terjadi penerimaan kas dan justru
menimbulkan piutang. Disaat terjadinya piutang maka terjadi aliran kas masuk
pada perusahaan.
membeli dalam jumlah besar yang membutuhkan investasi pada aktiva lancar dan
yaitu:
a. Meningkatkan penjualan
b. Meningkatkan laba
20
kemungkinan besar laba akan meningkat pula. Hal ini akan terlihat dari omzet
memiliki dana tunai untuk membeli barang dengan alasan tertentu sehingga jika
dipaksakan, mungkin pelanggan tidak akan membeli produk kita, bahkan tidak
kredit.
untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam proses
produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan
(2015) persediaan adalah “Aset tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa,
dalam proses produksi untuk penjualan tersebut atau dalam bentuk bahan baku
atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.”
dagang persediaan hanya terdiri dari satu golongan saja, yaitu persediaan barang
tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam
proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau
1. Metode Fisik/Periodik
Pencatatan transaksi persediaan barang dagang dengan metode ini tidak
langsung berkaitan dengan barang dagang yang bersangkutan.
2. Metode Perpetual
Pencatatan transaksi persediaan dengan metode ini akan langsung
mempengaruhi persediaan barang dagang.
2.1.3.3 Peranan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi
Manfaat adanya persediaan antara lain (Muhammad Nuh & Hamizar, 2018:95):
berikut :
23
Harga pokok dari barang yang pertama kali dibeli adalah yang akan diakui
Harga pokok dari barang yang terakhir kali dibeli adalah yang akan diakui
grosir dengan harga beli tertentu, kemudian menjual dengan harga yang lebih
uang kas kita yang digunakan untuk membeli inventory. Uang kas yang banyak
dipakai untuk membeli inventory ini akan mengurangi kas perusahaan kita dan
kalau terlalu banyak yang dipakai bisa mengganggu arus kas (cash flow)
perusahaan. Di sisi lain kalau sedikit inventory kita tentu juga sulit menjual
dengan cepat dan memuaskan pelanggan. Oleh karena itu jumlah barang/
24
inventory harus cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi juga baik dari
kemudian cepat jual, barang datang lagi dan jual lagi demikian seterusnya. Makin
dengan rumus :
adalah berapa kali barang dijual dan diadakan kembali selama 1 periode tertentu”.
Semakin tinggi tingkat perputaran persediaa, maka semakin singkat atau semakin
baik waktu rata-rata antara penanaman modal dalam persediaan dan transaksi
rata-rata, dengan tujuan agar ketersediaan barang di gudang selalu tersedia. Secara
seluruh bahan baku yang digunakan dalam suatu periode dibagi rata-rata
dalam frekuensi.
yaitu jumlah pekerjaan dalam proses yang ditransfer menjadi produk jadi
perputaran adalah selalu berada dalam kondisi seimbang, artinya jika perputaran
persediaan adalah kecil maka akan terjadi penumpukan barang dalam jumlah yang
26
banyak di gudang, namun jika perputaran terlalu tinggi maka jumlah barang yang
bahan/ barang di pasaran dalam kejadian yang bersifat di luar perhitungan seperti
gagal panen, bencna alam, kekacauan stabilitas politik dan keamanan serta
berbagai kejadian lainnya yang sejenis. Maka ini bisa menyebabkan perushaan
terganggu aktivitas produksinya dan lebih jauh berpengaruh pada sisi penjualan
suatu perusahaan harus paham menjaga keseimbangan dengan baik baik untuk
laporan laba rugi. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus
satu parameter penilai kinerja perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba. Hal
ini sejalan dengan pendapat Wild dalam Fitriano (2016:388), bahwa: “Laba
bersangkutan”.
yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan, karena besarnya dividen
yang akan dibayar di masa akan datang sangat bergantung pada kondisi
antara besarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh.
laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar sehingga memberikan
dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana perusahaan dengan laba bertumbuh
akan memiliki jumlah aktiva yang besar sehingga memberikan peluang lebih
memajukan usahanya. Laba bersih yang digunakan dalam penelitian ini adalah
laba sebelum pajak dan bunga (Ebit), karena perusahaan masih tidak
sebagai berikut:
∆Y it = (Yit - Yit-1)
X 100
Yit-1
Dimana :
besarnya atau ukuran perusahaan dengan tingkatan laba yang diperoleh. Dimana
perusahaan dengan laba bertumbuh akan memiliki jumlah aktiva yang besar
profitabilitasnya.
1. Besarnya perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan maka ketepatan pertumbuhan laba yang
diharapkan semakin tinggi.
2. Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam
meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah
3. Tingkat leverage
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer
cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan
pertumbuhan laba
4. Tingkat penjualan
29
efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar dan aktiva tetapnya untuk
Jika suatu perusahaan manufaktur memiliki rasio TAT yang meningkat, maka
perusahaan tersebut dikatakan mampu menghasilkan laba yang tinggi. Hal ini
penelitian sebelumnya yang relevan dan dapat di jelaskan dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
Pengaruh Perputaran kas - Perputaran Subjek
perputaran berpengaruh signifikan Kas (X1) Penelitian
modal kerja terhadap pertumbuhan laba, - Perputaran
(Perputaran kas, perputaran piutang Piutang
perputaran berpengaruh signifikan (X2)
piutang, dan terhadap pertumbuhan laba, - Perputaran
perputaran perputaran persediaan tidak Persediaan
persediaan) berpengaruh signifikan (X3)
terhadap terhadap pertumbuhan laba, - pertumbuh
pertumbuhan Perputaran modal kerja an laba (Y)
laba (Studi pada yang terdiri dari perputaran
Perusahaan kas, perputaran piutang,
Manufatur yang dan perputaran persediaan
listing di BEI berpengaruh signifikan
periode 2013- secara simultan terhadap
2012). pertumbuhan laba yang
Achmad Ishak diukur dengan
Setyawan, pertumbuhan laba.
(2018)
Pengaruh Ada pengaruh positif dan - Perputaran Perputaran
Perputaran Kas signifikan perputaran kas Kas (X1) Persediaan
dan Perputaran dan piutang terhadap - Perputaran (X3)
Piutang terhadap pertumbuhan laba, Ada Piutang
pertumbuhan pengaruh positif perputaran (X2)
laba pada kas terhadap pertumbuhan - pertumbuha
Koperasi. laba, dan ada pengaruh n laba (Y)
Ni Made Dwi negatif dan signifikan
Agustini, (2014) perputaran piutang
terhadap pertumbuhan laba.
Pengaruh secara parsial dan secara - Perputaran Pertumbuhan
31
terhadap pertumbuhan laba (Studi pada Perusahaan Manufatur yang listing di BEI
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan perputaran kas dan
piutang terhadap pertumbuhan laba, Ada pengaruh positif perputaran kas terhadap
pertumbuhan laba, dan ada pengaruh negatif dan signifikan perputaran piutang
secara parsial dan secara simultan terdapat Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran
Dagang yang terdaftar di BEI. Adapun persamaan dengan yang peneliti lakukan
simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba (0,004 < 0,05). Secara parsial
perputaran modal kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan laba (0,009 < 0,05),
perputran piutang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba (0,019 < 0,05). Kedua
variabel signifikan kurang dari 0,05. Persamaan dengan yang peneliti lakukan
perbedaannya yaitu peneliti tidak meneliti variabel perputaran modal kerja tetapi
Kerja Dan Perputaran Piutang Pengaruhnya Terhadap pertumbuhan laba Pada PT.
perputaran modal kerja dan perputaran piutang pada PT. Pegadaian (Persero)
secara parsial perputaran modal kerja pada PT. Pegadaian (Persero) periode 2000-
2013 tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap net profit margin namun,
perputaran piutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap net profit margin
masa yang akan datang, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pengertian
Pertumbuhan laba merupakan selisih laba bersih tahun tertentu dengan laba bersih
perputaran kas (cash turnover) dan perputaran piutang”. Definisi perputaran kas
(cash turnover) adalah perbandingan antara Sales dengan jumlah kas rata-rata
piutang”. Piutang sebagai bagian dari komponen modal kerja yang selalu dalam
pendapat Riyanto (2012: 95), bahwa: “Semakin tinggi perputaran kas akan
semakin baik keuntungan, hal ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan
Pendapat ini diperkuat lagi menurut Rahma (dalam Canizio, 2017: 6), bahwa:
36
sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu”.
menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan perputaran kas dan
usaha”.
Perputaran Kas
(X1)
Penjualan H1
Rata-Rata Kas
Bambang Riyanto (2012: 65)
Perputaran Persediaan
(X3)
Harga Pokok Penjualan
Rata-Rata Persediaan
Dermawan (2013: 39)
37
H3
H4
Keterangan:
= Parsial
= Simultan
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
2.3 Hipotesis Penelitian
berdasarkan pada teori yang peneliti peroleh, belum berdasarkan pada fakta-fakta
H1. : Perputaran kas berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada CV. Wybans
Ciamis.
Wybans Ciamis.
Wybans Ciamis.
Ciamis.
38
BAB III
persediaan. Adapun indikator pertumbuhan laba yaitu laba bersih tahun ini dan
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2016: 96). Dalam penelitian ini terdapat 4
X1 = Perputaran Kas
X2 = Perputaran Piutang
X3 = Perputaran Persediaan
38
40
Y= Pertumbuhan Laba
Tabel 3.1
Operasionalisasi variabel
Variabel Konsep Indikator skala
Perputaran Perputaran kas dapat diukur Perputaran Kas = Rasio
Kas (X1) dengan menggunakan
perbandingan antara jumlah
penjualan dengan jumlah kas
rata-rata. Riyanto (2012: 65) (Kasmir, 2013: 141)
Perputaran Perputaran piutang dapat Perputaran Piutang = Rasio
Piutang diukur dengan menggunakan
(X2) perbandingan antara
pemberian kredit dengan
jumlah rata-rata piutang.
(Riyanto, 2012: 90)
Riyanto (2012: 90)
Perputaran Perputaran persediaan Perputaran Persediaan= Rasio
Persediaan merupakan rasio yang
(X2) digunakan untuk mengukur
berapa kali dana yang ditanam
dalam persediaan (inventory) (Rahayu dan
ini berputar dalam suatu Susilowibowo, 2014: 10)
periode.
Kasmir (2015:180)
Pertumbuh Rasio yang menunjukkan Rasio
an Laba kemampuan perusahaan (Yit - Yit-1)
(Y) meningkatkan laba bersih ∆Y it = x 100
dibanding tahun sebelumnya. Yit-1
Harahap (2012:310)
(Harahap, 2012:310)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Sugiyono (2017:137) data sekunder adalah “Sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
41
dokumen”. Alasan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini data
sekunder, karena tidak melakukan observasi langsung ke objek yang diteliti tetapi
menggunakan data berupa laporan keuangan yang diperoleh dari data yang telah
generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
bahwa, populasi adalah “totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil
populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan di CV. Wybansh
Menurut Sugiyono (2016: 117) bahwa sampel adalah “bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk menentukan jumlah
Sampel dalam penelitian ini berupa Laporan Keuangan di CV. Wybansh Saputra
42
Kabupaten Ciamis selama 10 Tahun mulai dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun
2021.
1. Studi Dokumentasi
sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan uraian
penelitian.
diteliti.
analisis data.
penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan diakhiri dengan
rancangan pengujian hipotesis dan statistik. Adapun tujuan dari penelitian ini
Ciamis.
Variabel
X1
Variabel Variabel
X2 Y
Variabel
X3
Keterangan:
= Parsial
= Simultan
Gambar 3.1
Model Penelitian
44
digunakan metode dengan mengolah data yang ada kemudian dianalisis dengan
Analisis deskriptif yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari nilai maksimum,
1. Uji Multikolinieritas
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
pengolahan data. Dalam penelitian ini, multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum
2. Uji Heteroskedastisitas
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan
satu ke pengamatan yang lain (Ghozali 2006). Jika varians dari residu atau dari
jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
melakukan metode uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresi nilai
setiap variabel independen. Jika Probabilitas > 0,05 berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas. Selain itu terdapat metode uji white untuk melihat ada tidanya
3. Uji Normalitas
smirnov yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel jika
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan run test adalah untuk
melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya
(t -1) (Ghozali 2016). Uji Autokorelasi melalui run test merupakan bagian dari
melihat nilai Asymp. Sig (2-tailed) uji Run Test. Apabila nilai Asymp.Sig (2-
tailed) lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan tidak
terdapat autokorelasi.
Dimana :
Y = Pertumbuhan Laba
X1 = Perputaran Kas
X2 = Perputaran Piutang
47
X3 = Perputaran Persediaan
a = Konstanta
e = error
pertumbuan laba. Untuk menilai seberapa kuat korelasi antar variabel digunakan
Tabel 3.2
Kriteria Koefisien Korelasi
Interval Korelasi Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono, (2016: 149)
Kd = (r)2 x 100%
a. Secara Parsial
pertumbuhan laba.
b. Secara Simultan
pertumbuhan laba.
49
3. Uji Signifikansi
4. Kaidah Keputusan
a. Secara Simultan
diterima
b. Secara Parsial
diterima
5. Penarikan Kesimpulan
konveksi dan bentuk usaha ini adalah perusahaan perseorangan. CV. Wybansh
Saputra Kabupaten Ciamis didirikan pada tahun 2002 oleh Bpk. Bobby Arif
Rahman, awalnya pemilik dari perusahaan ini melihat peluang yang ada pada
dengan harga yang mahal tanpa memperhatikan seberapa bagus kualitas produk
tersebut.
Oleh karena itu Bpk. Bobby Arif Rahman mencoba untuk membuka usaha
konveksi dengan nama CV. Wybansh Saputra Kabupaten Ciamis. CV. Wybansh
harga yang terjangkau bagi semua kalangan namun dengan barang yang
menciptakan produk yang berkualitas dan terus mempunyai nilai mutu produk di
49
50
Ciamis adalah menjadi produk yang berkembang dan siap bersaing dengan produk
Kabupaten Ciamis
Salah satu komponen dalam organisasi yang penting dan mendasar adalah
PEMILIK
Gambar 4.1
Struktur Organisasi CV. Wybansh Saputra Kabupaten Ciamis
Uraian tugas (Job Description) adalah suatu pernyataan tertulis yang berisi
uraian atau gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan oleh pemegang
dilakukan. Berikut ini adalah uraian kerja yang ada pada CV. Wybansh Saputra
Kabupaten Ciamis:
1. Pemilik
2. Bagian produksi
1) Membuat produk
3. Bagian penjualan
1) Melayani pembeli.
4. Bagian Gudang
artinya dengan ketersediaan kas yang cukup maka perusahaan tidak akan kesulitan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan kata lain, semakin besar
jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula
dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia. Suatu
perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi karena adanya kas dalam jumlah besar,
berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over
Perputaran kas pada CV Wybans Saputra selama periode tahun 2012 sampai
Penjualan
Perputaran Kas =
Rata-Rata Kas
selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 4.1
Perputaran Kas CV Wybans Saputra
Periode 2012 – 2021
Perputaran Kas Perputaran Kas
NO Tahun
Penjualan (Rp) Rata-Rata Kas (Rp) (kali)
1 2012 2.217.480.000 5.786.995 383
2 2013 1.874.500.000 5.186.995 361
3 2014 2.258.213.000 9.139.000 247
4 2015 2.685.250.000 9.184.000 292
5 2016 1.328.080.000 4.435.000 299
6 2017 3.917.480.000 5.493.500 713
7 2018 3.874.500.000 12.043.500 322
8 2019 2.198.213.000 9.540.400 230
9 2020 2.388.259.000 2.990.400 799
10 2021 3.028.051.000 10.490.000 289
Rata-Rata Perputaran Kas 394
Sumber : CV Wybans Saputra
53
kas pada CV Wybans Saputra terjadi fluktuatif seperti pada tahun 2013 tingkat
perputaran kas sebesar 361 kali mengalami penurunan dari tahun sebelumnya
begitujuga pada tahun 2014 tingkat perputaran kas sebesar 247 kali dan
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 tingkat perputaran
kas sebesar 292 kali dan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, begitupula
pada tahun 2016 naik menjadi 299 kali. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2017
tingkat perputaran kas sebesar 713 kali, namun mengalami penurunan pada tahun
2018 tingkat perputaran kas menjadi 322 kali. Selanjutnya penurunan terjadi pada
tahun 2019 menjadi 230 kali. Dan kenaikan terbesar lagi terjadi pada tahun 2020
menjadi 799 kali dan penurunan terjadi pada akhir tahun 2021 menjadi 289 kali.
Saputra diperoleh nilai maximum sebesar 799 kali, nilai minimum sebesar 230
kali, dan nilai rata-rata sebanyak 394 kali. Dari nilai rata-rata tersebut dapat
setiap tahun sebanyak 394 kali atau dalam satu hari kas berputar sebanyak 1,08
kali. Semakin besar atau semakin cepat perputaran kas CV Wybans Saputra
sebesar 394 kali yang ditunjang dengan peningkatan penjualan dan efisiensi kas
tertentu. Piutang dalam suatu perusahaan akan terus berputar. Selain itu
perusahaan perlu mengetahui seberapa besar tingkat perputaran piutang yang akan
berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio
menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah
(bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi
perusahaan semakin baik demikian sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over
periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 perlu dijelaskan terlebih dahulu
Penjualan
Perputaran Piutang =
Rata-Rata Piutang
55
terjadi fluktuatif, untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2
Perputaran Piutang CV Wybans Saputra
Periode 2012 – 2021
Perputaran Piutang Perputaran Piutang
NO Tahun
Penjualan (Rp) Rata-Rata Piutang (Rp) (kali)
1 2012 2.217.480.000 10.500.000 211
2 2013 1.874.500.000 13.500.000 139
3 2014 2.258.213.000 16.500.000 137
4 2015 2.685.250.000 11.000.000 244
5 2016 1.328.080.000 8.500.000 156
6 2017 3.917.480.000 12.500.000 313
7 2018 3.874.500.000 13.000.000 298
8 2019 2.198.213.000 16.500.000 133
9 2020 2.388.259.000 23.000.000 104
10 2021 3.028.051.000 22.000.000 138
Rata-Rata Perputaran Piutang 187
Sumber : CV Wybans Saputra
yaitu pada tahun 2020 dan tertinggi yaitu pada tahun 2017. Berdasarkan data-data
adanya investasi yang terlalu besar dalam piutang bisa menimbulkan lambatnya
dari kurang memberikan perhatian dan analisis yang tepat dalam kegiatan
Saputra diperoleh nilai maximum sebesar 313 kali, nilai minimum sebesar 104
kali, dan nilai rata-rata sebesar 187 kali. Dari nilai rata-rata tersebut dapat
56
setiap tahun sebanyak 187 kali atau dalam satu hari piutang berputar sebanyak
0,51 kali. Semakin besar atau semakin cepat perputaran piutang pada CV Wybans
sebanyak 187 kali yang ditunjang dengan peningkatan penjualan dan efektifnya
periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 dihitung perputaran kas dengan
Penjualan
Perputaran Persediaan =
Rata-Rata Persediaan
Saputra selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 dapat dilihat
Tabel 4.3
Perputaran Persediaan CV Wybans Saputra
Periode 2012 – 2021
Perputaran Persediaan Perputaran
NO Tahun
Penjualan (Rp) Rata-Rata Persediaan (Rp) Persediaan (kali)
1 2012 2.217.480.000 10.250.000 216
2 2013 1.874.500.000 13.500.000 139
3 2014 2.258.213.000 12.000.000 188
4 2015 2.685.250.000 8.000.000 336
5 2016 1.328.080.000 8.500.000 156
6 2017 3.917.480.000 8.945.000 438
7 2018 3.874.500.000 7.845.000 494
8 2019 2.198.213.000 4.075.000 539
9 2020 2.388.259.000 9.964.100 240
10 2021 3.028.051.000 15.028.100 201
Rata-Rata Perputaran Persediaan 295
Sumber : CV Wybans Saputra
persediaan pada CV Wybans Saputra terjadi fluktuatif seperti pada tahun 2012
tingkat perputaran persediaan sebesar 216 kali dan mengalami penurunan pada
tahun 2013 menjadi 139. Pada tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 188 dan
kenaikan masih terjadi pada tahun 2015 menjadi 336. Namun pada tahun 2016
persediaan sebesar 438 kali dan mengalami kenaikan pada tahun 2018 tingkat
perputaran persediaan sebesar 494 kali. Selanjutnya kenaikan masih terjadi pada
tahun 2019 menjadi 539 kali, tahun 2020 turun menjadi 240 kali dan penurunan
Saputra diperoleh nilai maximum sebesar 539 kali, nilai minimum sebesar 139
kali, dan nilai rata-rata sebanyak 295 kali. Dari nilai rata-rata tersebut dapat
58
Saputra setiap tahun sebanyak 295 kali atau dalam satu hari kas berputar sebanyak
0,81 kali. Semakin besar atau semakin cepat perputaran persediaan CV Wybans
dalam setahun sebesar 295 kali yang ditunjang dengan peningkatan penjualan
pendapatan dan biaya tergambar dalam laporan laba rugi. Penyajian laba melalui
terdiri atas laba bersih perusahaan, dengan cara membandingkan laba setelah
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran
dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat
digunakan, semakin sempurna hasil yang akan dicapai, sehingga posisi dan
secara sempurna.
periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 perlu dijelaskan terlebih dahulu
Tabel 4.4
Pertumbuhan Laba CV Wybans Saputra
Periode 2012 – 2021
Pertumbuhan Laba
N Petumbuhan
Tahun Laba Bersih Tahun Laba Bersih Tahun
O Laba (%)
Ini (Rp) Sebelumnya (Rp)
1 2012 160.000.000 145.200.000 10,19
2 2013 101.000.000 160.000.000 -36,88
3 2014 264.804.940 101.000.000 162,18
4 2015 204.700.000 264.804.940 -22,70
5 2016 188.000.000 204.700.000 -8,16
6 2017 291.101.910 188.000.000 54,84
7 2018 370.124.950 291.101.910 27,15
8 2019 (76.716.250) 370.124.950 -120,73
9 2020 257.399.000 (76.716.250) -435,52
10 2021 201.893.150 257.399.000 -21,56
Pertumbuhan Laba -39,12
Sumber : Annual Report CV Wybans Saputra
60
pertumbuhan laba pada tingkat yang maksimal. Walaupun terjadi penurunan nilai
435,52%, dan nilai rata-rata sebesar -39,12%. Dari nilai rata-rata tersebut dapat
a. Uji Normalitas
Tabel 4.5
Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 4.1 untuk perputaran kas
b. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.6
Pengujian Multikolineritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Perp_Kas ,979 1,022
Perp_Piutang ,689 1,451
Perp_Persediaan ,702 1,425
a. Dependent Variable: Pert_Laba
62
kas memiliki nilai 0,979, perputaran piutang memiliki nilai 0,689 dan
nilai tersebut kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
c. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2
Pengujian Heterokedastisitas
63
serta tersebar baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini
regresi.
d. Uji Autokorelasi
adalah tabelnya:
Tabel 4.7
Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
Durbin-
Model Watson
1 2,897 a
a. Predictors: (Constant), Perp_
Persediaan, Perp_Kas, Perp_Piutang
b. Dependent Variable: Pert_Laba
diantara -2 < 2,897 < 4, maka dapat disimpulkan model ini tidak
Tabel 4.8
Analisis Regresi Linier Berganda
Piutang (X2) dan Perputaran Persediaan (X3) nilainya sebesar 0 (nol), maka
2,002. Nilai tersebut memiliki arah positif, artinya jika Perputaran Kas
naik satu satuan maka Pertumbuhan Laba akan meningkat sebesar 2,002
3,519. Nilai tersebut memiliki arah positif, artinya jika Perputaran Piutang
naik satu satuan maka Pertumbuhan Laba akan meningkat sebesar 3,519
sebesar 0,671. Nilai tersebut memiliki arah positif, artinya jika Perputaran
korelasi perputaran kas (X1) diperoleh nilai r parsial = 0,851. Maka besar
pengaruh perputaran kas (X1) terhadap pertumbuhan laba (Y) secara parsial adalah
signifikansi dengan tingkat keyakinan 95% dengan = 0,05 dan untuk dk = 10-2
= 8 maka diperoleh sig (0,010) < alpha (α) (0,05) maka Ha diterima dan H0
laba.
laba (Y) secara parsial adalah sebesar 79,38% [Kd = (0,891)² × 100%].
= 0,05 dan untuk dk = 10-2 = 8 maka diperoleh sig (0,001) < alpha (α) (0,05)
66
pertumbuhan laba (Y) secara parsial adalah sebesar 52,85% [Kd = (0,727)² ×
dengan = 0,05 dan untuk dk = 10-2 = 8 maka diperoleh sig (0,043) < alpha (α)
Tabel 4.9
Analisis Determinasi
tabel 3.3 (Sugiyono, 2013: 184), R = 0,957 termasuk kategori sangat kuat
4.2 Pembahasan
berpengaruh semakin tinggi. Hal ini karena kas merupakan jumlah dana yang
perlu ada dan tersedia dalam perusahaan. Setiap perusahaan akan menentukan
besarnya kas minimal dan kas maksimal yang harus tersedia dalam perusahaan.
Hal ini diperlukan untuk optimalisasi dana yang dimiliki oleh perusahaan. Jumlah
kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan
perputaran yang lama maka akan menunjukkan kelebihan modal kerja yang
disebabkan rendahnya perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang
68
terlalu besar. Maka para manajer keuangan harus bisa menjaga dan memperbaiki
perusahaan.
pertumbuhan laba sebagai hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang
kas menggambarkan kecepatan arus kas kembali menjadi kas yang telah
kedalam berbagai bentuk aktivitas yang dapat menghasilkan laba sehingga dapat
memaksimalkan perusahaan.
menyatakan bahwa:
Rasio perputaran kas (cash turn over) berfungsi untuk mengukur tingkat
kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar
tagihan dan membiayai penjualan. Perputaran kas merupakan
perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata. Perputaran kas
menunjukan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga
dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu.
Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik pertumbuhan laba nya.
turnover)”. Pendapat ini diperkuat lagi menurut Rahma (dalam Canizio, 2017:6),
69
pendapatan, sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu
periode tertentu”.
karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan pendapatan
yang diperoleh akan semakin besar sehingga pertumbuhan laba akan semakin
kembalinya kas masuk pada perusahaan. Kas yang lancar akan meningkatkan
keuangan perusahaan yang baik. Dimana kas yang didapatkan berasal dari hasil
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Setyawan (2018) dengan
judul Pengaruh perputaran modal kerja (Perputaran kas, perputaran piutang, dan
Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang terhadap pertumbuhan laba pada
Koperasi dengan hasil ada pengaruh positif dan signifikan perputaran kas terhadap
Kas yang telah di terima oleh perusahaan akan di keluarkan lagi untuk
proses selanjutnya, kas yang dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk
dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya, apabila piutang
ditetapkan, maka perputaran kas perusahaan semakin meningkat dan kas yang
Wybans Saputra
berpengaruh semakin tinggi. Hal ini karena perputaran piutang yang terjadi dapat
menunjukan berapa kali piutang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih dan
dihitung dengan membagi nilai kredit dengan piutang rata-rata. Semakin banyak
kredit yang disalurkan maka semakin banyak jumlah piutang, dan laba yang
pertumbuhan laba sebagai hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang
dilakukan oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk, peningkatannya tidak hanya dari
perputaran piutang yang lebih ke penjualan kredit tetapi dari variabel lain yang
lebih dominan seperti penjualan tunai dan besarnya laba bersih, karena piutang
kredit bersih dengan rata-rata piutang bersih. Semakin cepat periode berputarnya
piutang menunjukkan semakin cepat penjualan kredit dapat kembali menjadi kas.
Perputaran piutang berasal dari lamanya piutang diubah menjadi kas, piutang
timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit.
bahwa:
dari Setyawan (2018) dengan judul Pengaruh perputaran modal kerja (Perputaran
(Studi pada Perusahaan Manufatur yang listing di BEI) dengan hasil perputaran
(2014) dengan judul Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang terhadap
pertumbuhan laba pada Koperasi dengan hasil ada pengaruh positif dan signifikan
yang tinggi berarti semakin cepat piutang dapat ditagih menjadi uang tunai berarti
72
semakin cepat pula pendapatan dapat diterima sehingga tingkat pertumbuhan laba
Pada dasarnya piutang bisa timbul tidak hanya karena penjualan barang
dagangan secara kredit, tetapi karena hal-hal lain misalnya piutang kepada
pegawai, piutang karena penjualan saham secara angsuran atau adanya uang muka
untuk pembelian atau kontrak kerja lainnya. Piutang timbul dari beberapa jenis
transaksi, dimana yang paling umum adalah dari penjualan barang ataupun jasa
berjalan baik.
berpengaruh semakin tinggi. Hal ini karena persediaan merupakan aktiva yang
tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam
proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau
uang kas kita yang digunakan untuk membeli inventory. Uang kas yang banyak
dipakai untuk membeli inventory ini akan mengurangi kas perusahaan kita dan
kalau terlalu banyak yang dipakai bisa mengganggu arus kas (cash flow)
perusahaan. Di sisi lain kalau sedikit inventory kita tentu juga sulit menjual
73
dengan cepat dan memuaskan pelanggan. Oleh karena itu jumlah barang/
inventory harus cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi juga baik dari
Hal ini diperkuat oleh penelitian Ni Made Dwi Agustini, (2014) bahwa:
pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Setyawan
(2018) dengan judul Pengaruh perputaran modal kerja (Perputaran kas, perputaran
perputaran adalah selalu berada dalam kondisi seimbang, artinya jika perputaran
persediaan adalah kecil maka akan terjadi penumpukan barang dalam jumlah yang
banyak di gudang, namun jika perputaran terlalu tinggi maka jumlah barang yang
bahan/ barang di pasaran dalam kejadian yang bersifat di luar perhitungan seperti
gagal panen, bencna alam, kekacauan stabilitas politik dan keamanan serta
berbagai kejadian lainnya yang sejenis. Maka ini bisa menyebabkan perushaan
terganggu aktivitas produksinya dan lebih jauh berpengaruh pada sisi penjualan
74
suatu perusahaan harus paham menjaga keseimbangan dengan baik baik untuk
Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang memiliki tingkat
perusahaan dibiayai dengan menggunakan kas atau uang tunai. Dengan adanya
ketersediaan dana kas yang cukup, maka dapat memungkinkan bagi perusahaan
untuk dapat melakukan aktivitas operasi dengan seefektif mungkin sehingga dapat
perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh
perusahaan.
dalam piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya. Semakin lama syarat
pembayarannya berarti semakin lama modal terikat dalam piutang yang juga
semakin cepat perputaran piutang pada suatu perusahaan maka semakin tinggi
adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan yang tertanam dalam
receivable turnover dapat diketahui dengan cara membagi penjualan kredit dengan
berputar berapa kali dalam satu periode tertentu melalui penjualan kredit.
efisiensi perusahaan dari pengelolaan kewajiban dan modal yang digunakan. Laba
dikatakan likuid.
penafsiran tingkat pengaruh seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.4 Sugiyono,
(2014: 216), r = 0.812 berada pada interval 0,80 – 1,00 atau termasuk kategori
sangat kuat dan mempunyai arah yang positif. Dengan demikian tingkat korelasi
(hubungan) antara perputaran kas (X1) dengan perputaran piutang (X2) dinyatakan
penafsiran tingkat pengaruh seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.3 (Sugiyono,
2013: 184), R = 0,957 termasuk kategori sangat kuat dan memiliki arah yang
positif. Dengan demikian tingkat korelasi (hubungan) dua variabel bebas antara
Perputaran Kas (X1), Perputaran Piutang (X2) dan Perputaran Persediaan (X3)
76
sebesar 91,5%.
3,221 artinya hipotesis yang diajukan yaitu terdapat pengaruh positif dan
arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja. Rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar utang dan
arus kas kembali menjadi kas yang telah diinvestasikan. Kas diperlukan
perusahaan.
piutang berubah yaitu, diterima dan di tagih sepanjang tahun. Piutang sebagai
77
bagian dari komponen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar. Periode
kredit, berarti semakin lama terikatnya modal kerja tersebut dalam piutang dan
menjadi kas. Selain itu cepatnya piutang menjadi kas berarti kas dapat digunakan
piutang tersebut yaitu dengan membagi hari dalam setahun dengan perputaran
pengumpulan piutang.
laba digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak perusahaan. Bramasto,
Hal ini diperkuat dari penelitian Irmawati (2014) bahwa: “Secara simultan
menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan perputaran kas dan
Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang terhadap pertumbuhan laba pada
Koperasi dengan hasil ada pengaruh positif dan signifikan perputaran kas dan
lancar dalam jumlah yang besar maka akan memperkecil peluang perusahaan
untuk mendapatkan laba. Oleh karena itu untuk memperkecil jumlah modal kerja
perputarannya semakin cepat maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin
sedikit dan laba yang dihasilkan semakin tinggi. Perputaran kas berfungsi untuk
ini dihitung dengan membandingkan antara penjualan kredit bersih dengan rata-
semakin cepat penjualan kredit dapat kembali menjadi kas. Perputaran piutang
berasal dari lamanya piutang diubah menjadi kas, piutang timbul karena adanya
transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Dengan demikian semakin
tinggi perputaran kas dan piutang bisa menghasilkan laba yang lebih besar, dan
sebaliknya.
BAB V
5.1 Kesimpulan
berfluktuasi.
berfluktuasi.
berfluktuasi.
berfluktuasi.
79
80
5.2 Saran
berikut :
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Investor
baik dengan cara efisiensi sehingga dapat meningkatkan laba bersih yang
maksimal.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan meneliti variabel yang lebih luas lagi
dan juga bisa menambah variabel lain agar memperoleh hasil yang lebih
solvabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Erlina dan Rambe, Omar Sakti. 2015. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis
Akrual. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul dan Kusufi, Muhammad Syam. 2014. Akuntansi Sektor Publik,
Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sadeli, Lili M.. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Subramanyam, Wild, John J.; K.R. 2010. Financial Statement Analysis: Analisis
Laporan Keuangan. Yang Diterjemahkan Oleh: Yanivi S. Bachtiar
dan S. Nurwahyu Harahap. Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.